MENENUN SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA PADA PEREMPUAN BATAK TOBA DI JALAN PENDIDIKAN KELUARAHAN TEGAL SARI II.

MENENUN SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA PADA PEREMPUAN
BATAK TOBA DI JALAN PENDIDIKAN KELURAHAN
TEGAL SARI II

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
JOHANDA A.P SINAGA
NIM. 3103121035

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017

ABSTRAK
Johanda A.P Sinaga. NIM: 3103121035. Menenun Sebagai Alternatif Untuk

Memenuhi Kebutuhan Ekonomi Keluarga Pada Perempuan Batak Toba Di
Jalan Pendidikan Keluarahan Tegal Sari II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Perempuan Batak
Toba Menenun Untuk Memenuhi Kebutuhan Ekonomi Di Jalan Pendidikan A.R
Hakim Medan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian lapangan (field
research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dimana sumber yang diperoleh
dari lapangan berhubungan dengan masalah permasalahan peneliti. Untuk
memperkuat literatur dilakukan studi pustaka (library research) dan
mengumpulkan literatur maupun referensi yang berkaitan langsung atau tidak
langsung dengan penelitian ini.
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan
atau mencari data dan fakta tentang “Menenun Sebagai Alternatif Untuk
Memenuhi Kebutuhan Ekonomi Keluarga Pada Perempuan Batak Toba Di Jalan
Pendidikan A.R Hakim Medan”. Dimana pada awalnya Perempuan Batak Toba
yang bekerja sebagai ibu rumah tangga mencari alternatif lain sebagai penenun
untuk dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Kemudian dijadikan
menenun sebagai pekerjaan tambahan setelah pekerjaan utama sebagai ibu rumah
tangga, dan menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Keberadaan Tenun Ulos yang berada di Jalan Pendidikan mengalami

perkembangan dan kemajuan dengan jumlah penenun yang relatif banyak
khususnya para ibu rumah tangga, dengan demikian menjadikan menenun sebagai
alternatif pekerjaan untuk menambah ekonomi keluarga pada perempuan Batak
Toba.
Hal inilah yang membuat perempuan Batak Toba yang bekerja sebagai
penenun memiliki peran ganda bukan hanya sebagai ibu rumah tangga tetapi
sebagai pencari tambahan ekonomi untuk membantu ekonomi keluarga.
Kata Kunci: Menenun Sebagai alternatif, Memenuhi Ekonomi, Perempuan
Batak Toba, A.R Hakim Medan.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis, sehingga penelitian ini dapat
diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Adapun tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Dalam hal ini
penulis menyadari bahwa skripsi ini mungkin masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis memilih judul mengenai “Menenun
Sebagai Alternatif Untuk Memenuhi Kebutuhan Ekonomi Keluarga Pada
Perempuan Batak Toba Di Jalan Pendidikan Kelurahan Tegal Sari II”.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Studi dan Skripsi.
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Lister Eva Simangunsong, S.Pd, MA., selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

i

5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya
yang telah banyak memberikan masukan, petunjuk dan sarannya dalam
penyusunan Skripsi ini.
6. Ibu Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum., selaku Dosen Penguji utama yang telah

banyak memberikan masukan, petunjuk, dan sarannya dalam penyusunan
Skripsi ini.
7. Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si., selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan masukan, petunjuk dan sarannya dalam penyusunan Skripsi ini.
8. Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan masukan dan saran dalam penulisan skripsi ini.
9. Bapak/Ibu seluruh dosen di Jurusan Pendidikan Sejarah dan staf pegawai
Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan,
yang telah memberikan motivasi, dan informasi kepada penulis dalam
penyusunan Skripsi.
10. Bapak Maruli Siahaan, S.E., selaku pemilik usaha galeri / tenun ulos yang
telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi. Ibu Liana br. Siagian
selaku Informan pertama, ibu Betty br. Nababan selaku Informan kedua, ibu
Romauli br. Sianturi selaku Informan ketiga, ibu Ruth br. Sihite selaku
Informan keempat, ibu Lamtiur br. Siahaan selaku Informan kelima, dan
seluruh jajaran yang bekerja di usaha tenun ulos Jalan Pendidikan A.R
Hakim Medan, yang telah banyak membantu selama penelitian
11. Terkhusus untuk kedua orangtua saya tercinta, kepada Ir.R.Sinaga yang
telah menjadi seorang sosok Bapak dan pejuang dalam hidup saya dan


ii

selalu memberikan perhatian dan kasih sayang, kepada ibunda saya H. br.
Mangunsong yang merupakan sosok seorang ibu bagi saya dan yang telah
melahirkan, membesarkan, mendidik, membimbing, menganyomi, dan
memberikan dukungan dalam segala hal positif kepada saya. Begitu juga
buat Abang saya satu-satunya Rocky Absalom Sinaga, A.Md (bapak Ruth),
adek saya juga satu-satunya Maria Adela Sinaga. Dan seluruh keluarga
yang tidak saya sebutkan namanya satu-persatu, yang selalu memberikan
dukungan dan motivasi kepada saya. Terimakasih juga buat Opung Mutiara
br. Siahaan beserta keluarga besar, yang telah memberikan dukungan,
motifasi dan petunjuk kepada saya selama perkuliahan dan yang selalu
memberikan bantuan baik berupa moril maupun kasih sayang yang tidak
bisa saya lupakan selamanya.
12. Terimakasih buat sahabat terbaik selama di Jurusan Pendidikan Sejarah,
Cosmos Sinaga, Martua Lumbanraja, Rizki Sianturi, Januari Purba, Ayi
Dayma, Dewi Rahayu, yang menjadi sahabat selama perkuliahan semoga
kita tetap bersatu dan selalu ingat satu sama lain tanpa terkecuali.
13. Terimakasih juga teristimewa buat Debby Jojor Berliana Harianja yang
selalu ada dalam setiap pergumulan suka dan duka, memberi motivasi dalam

menyelesaikan Skripsi ini mulai awal hingga selesai.
14. Terimakasih juga buat teman-teman PPLT SMA NEGERI 1 SEI SUKA,
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaannya
selam mengikuti PPL.

iii

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
Skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya Skripsi ini bermanfaat
dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

April 2017

Hormat Penulis

Johanda A.P Sinaga

NIM: 3103121035

iv

DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................
1.2 Identifikasi Masalah .........................................................................
1.3 Pembatasan Maslah .........................................................................
1.4 Rumusan Masalah ...........................................................................
1.5 Tujuan Penelitian .............................................................................
1.6 Manfaat Penelitian ..........................................................................

i
v
1

5
5
6
6
7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 8
2.1 Kajian Pustaka ................................................................................ 8
2.2 Kerangka Konseptual .................................................................... 10
2.2.1 Pengertian Peranan ................................................................. . 10
2.2.2 Pengertian Keluarga .............................................................. 15
2.2.3 Perempuan Batak Toba ......................................................... 19
2.2.4 Pengertian Kain Tenun …………………………………….. 21
2.3 Kerangka Teoritis …………………………………………………..22
2.3.1 Teori Ekonomi ………………………………………………..22
2.3.2 Kontribusi Ekonomi Perempuan ……………………………. 24
2.4 Kerangka Berpikir …………………………………………………25
2.4.1 Kerangka Berpikir …………………………………………...25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 27
3.1 Metode Penelitian .......................................................................... 27

3.2 Lokasi Penelitian ........................................................................... 27
3.3 Sumber Data .................................................................................. 28
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 29
3.5 Teknik Analisis Data ..................................................................... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 32
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Jalan Pendidikan ................. 32
4.1.1 Letak Wilayah dan Kondisi Geografis ............................... 32
4.1.2 Batas Wilayah Kelurahan Tegal Sari II .............................. 32
4.1.3 Kelurahan / Desa yang Berada di Kecamatan Medan Area 32
4.1.4 Batas-batas desa Tegal Sari II ............................................ 33
4.1.5 Potensi Daerah .................................................................... 34
4.1.6 Etnis yang Berada di Tegal Sari II / Jalan Pendidikan A.R
Hakim Medan ..................................................................... 34
4.1.7 Jumlah Penduduk dan Mata Pencaharian ............................ 35
4.2 Pengertian dan Sejarah Kain Tenun Ulos di Jalan Pendidikan A.R
Hakim ............................................................................................ 37
4.2.1 Faktor yang Melatarbelakangi Kehidupan Perempuan Batak
Toba sebagai Penenun ......................................................... 39

v


4.2.2 Profil Kehidupan Perempuan Batak Toba dalam mencukupi
Kebutuhan Ekonomi Keluarga ........................................... 39
4.2.3 Pandangan Masyarakat Terhadap Perempuan Penenun Batak
Toba di Jalan Pendidikan ................................................... 49
4.2.4 Pola Bekerja Perempuan Batak Toba dalam Menenun ...... 50
4.2.5 Harmonisasi dan Status Perempuan Penenun Ketika
Bekerja di Luar Rumah ...................................................... 51
4.2.6 Peran Perempuan Batak Toba Sebagai Penenun dalam
Mencukupi Ekonomi Keluarga ......................................... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 58
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 58
5.2 Saran ........................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN

vi

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Laki laki dan perempuan adalah dua manusia yang berbeda satu sama lain.

Perbedaan antara keduanya nyata dari perbedaan hakiki antara fisik laki – laki dan
perempuan, hal ini memang tidak dapat diingkari karena menjadi kodrat Tuhan
yang tidak bisa dibatalkan oleh siapapun. Perbedaan antara peranan pria dan
wanita yang dapat dilihat sekarang ini bukanlah akibat warisan biologis
melainkan merupakan fungsi dari kondisi sosial budaya dan lingkungan yang
memberikan dampak langsung terhadap perbedaan peran tersebut.
Perempuan sering dianggap sebagai profil makhluk yang lemah, tidak
mampu untuk berbuat banyak atau berkarya dalam kehidupannya. Pada zaman
penjajahan, perempuan Indonesia hidup secara dipingit, kemudian setelah umur
lima belas tahun ia akan dinikahkan karena dianggap sudah mampu menjadi ibu
rumah tangga. Kalangan masyarakat tidak jarang mengatakan bahwa tugas
perempuan adalah sebagai ibu rumah tangga, pengasuh dan pendidik terhadap
anaknya mulai dari bayi yang dikandungnya sampai usia dewasa dan juga sebagai
pendamping suami. Hal inilah yang menimbulkan gerakan emansipasi perempuan
yang menganggap bahwa peranan perempuan dan laki – laki sama.
Menurut Soewondo ( 1995 : 99 ), “Dari zaman dahulu sampai waktu
sekarang, kaum wanita memegang peranan yang penting sebagai pengurus rumah

1

tangga. Urusan rumah tangga itu meliputi segala macam pekerjaan berat dan
ringan seperti mengatur rumah, memasak, mencuci, mengasuh dan mendidik anak
yang oleh sebagian besar daripada kaum ibu harus dikerjakan sendiri, dengan
tidak mendapat bantuan tenaga orang lain.”
Menurut Soewondo ( 1995 : 126 ), “Di Indonesia Raden Ajeng Kartini
(21 April 1879 – 17 September 1904 ), oleh kaum wanita Indonesia umumnya
dianggap sebagai pelopor kemajuan wanita. Meskipun tidak banyak perbuatan
yang nyata dilakukannya, tetapi cita-citanya yang dimuat dalam buku kumpulan
surat-suratnya “Habis gelap terbitlah terang” besar sekali pengaruhnya dalam
mengerakan kaum wanita.” Perjuangan pahlawan – pahlawan perempuan tersebut
memberi hasil yang positif bagi kaum perempuan untuk dapat menikmati
pendidikan

sampai

keperguruan

tinggi,

sehingga

dapat

mensejajarkan

partisipasinya di bidang angkatan kerja dengan kaum laki – laki.
Kota Medan adalah ibu kota dari provinsi Sumatera Utara , ada berbagai
kaum etnis yang terdapat dikota Medan, diantaranya yaitu : Batak, Jawa, Melayu,
Cina dan masih banyak lagi. Etnis Batak Toba yang terdapat di kota Medan
memiliki berbagai hasil kesenian, hasil kerajinan, diantaranya tenun ulos atau
lebih dikenal dengan nama ulos.
Masyarakat Batak memiliki hasil kerajinan yang dinamakan kain tenun.
Pada saat sekarang tenun yang dihasilkan oleh masyarakat Batak di kota Medan
telah banyak dikenal oleh masyarakat, bukan hanya dalam negeri bahkan sampai
keluar negeri. Pengerjaan kain tenun dilakukan oleh perempuan Batak, dan yang

2

lebih dominan dikerjakan oleh ibu rumah tangga meskipun pada dulunya ada juga
penenun laki-laki. Dalam pengerjaan kain tenun memerlukan suatu keahlian
khusus, dimana pengerjaan dan hasil sebuah kain memiliki harga yang cukup
tinggi, oleh sebab itu tidak sembarangan orang dapat bertenun dan keahlian ini
dimiliki oleh perempuan Batak.
Sebuah kain tenun memiliki harga jual cukup tinggi dipasaran, oleh karena
itu pada kebanyakan ibu-ibu rumah di Jalan Pendidikan A.R Hakim Medan
memilih untuk bertenun. Bertenun merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh
perempuan Batak setelah pekerjaan rumah tangga mereka selesai. Dengan
bertenun ibu rumah tangga memiliki pengasilan untuk menambah atau memenuhi
kebutuhan keluarga, walau tidak sebanding dengan layaknya penghasilan seorang
perempuan yang bekerja dikantor. Perempuan Batak memilih bertenun
dikarenakan mereka tidak memiliki jenis pekerjaan lain dan juga tidak memiliki
pendidikan yang tinggi, disaat bertenun mereka juga masih bisa mengerjakan
pekerjaan lain dan tidak perlu berpergian hanya cukup didaerah sekitar mereka
saja.
Meskipun telah banyak kemajuan dalam pendidikan perempuan, namun
kemajuan pria lebih besar dari kemajuan perempuan masih dapat terlihat. Hal ini
terlihat pada masyarakat Batak Toba yang terdapat disekitar jalan Pendidikan
Kelurahan Tegal Sari II Medan disebabkan adanya anggapan yang hidup dalam
masyarakat bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi karena akhirnya harus
bekerja didapur. Kehidupan perempuan harus diabdikan untuk keluarganya itulah
yang menjadi segala tindak tanduknya. Dalam kenyataannya, perempuan itu tidak
3

hanya sekedar pengurus rumah tangga melainkan ikut mencari nafkah. Hal ini
membuat perempuan mempunyai peran ganda yang sebenarnya juga beban ganda.
Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi selalu menjadi pendorong bagi
kebanyakan perempuan untuk bekerja di luar rumah, hal ini dikaitkan dengan
kebutuhan dan tuntutan dalam kehidupan rumah tangga, bagi seorang perempuan
Batak, motivasi bekerja bukan sekedar mengisi waktu senggang, akan tetapi pada
umumnya keadaan ekonomi rumah tangga yang memprihatinkan, sehingga
mereka bersungguh sungguh berusaha meningkatkan taraf hidup keluarga, dan
bertenun merupakan alternative yang dipilih agar kebutuhan hidup bisa tercukupi.
Perempuan Batak di jalan Pendidikan memliki peran ganda sebagai ibu
rumah tangga dan sebagai penenun di luar rumah. Perempuan Batak memilih
menjadi penenun karena pekerjaan itulah yang tidak mengeluarkan banyak modal
dan tidak perlu sampai keluar begitu jauh dan dapat sambil mengerjakan
pekerjaan rumah dan mereka tetap menjalankan perannya sebagai ibu yang
melindungi keluarga.
Dari latar belakang permasalahan diatas maka peneliti sangat tertarik
melakukan penelitian dengan judul “ Menenun Sebagai Alternatif Untuk
Memenuhi Kebutuhan Ekonomi Keluarga Pada Etnis Perempuan Batak Toba di
Jalan Penddikan A.R Hakim Medan”

4

1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat dikemukakan identifikasi
masalah penelitian sebagai berikut :
1. Kaum perempuan tidak hanya dianggap sebagai sosok ibu rumah tangga,
menggurus anak-anak melainkan saat sekarang ini peranan perempuan
sudah semakin luas dengan adanya bidang pekerjaan yang membutuhkan
sentuhan perempuan.
2. Perempuan ikut berperan dalam bidang pembangunan, pemerintahan,
pertanian, industri, perdagangan, jasa dan kerajinan.
3. Perempuan bukan hanya saja mengisi waktu senggang, akan tetapi karena
adanya tuntutan ekonomi keluarga.
4. Menenun sebagai alternatif yang dilakukan oleh perempuan Batak untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah penelitian ini, peneliti membatasi
masalah yaitu, “ Menenun sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga pada etnis Batak di Kelurahan Tegal Sari II”.

5

1.4 Perumusan Masalah
1. Sejak kapan perempuan Batak Toba bekerja sebagai penenun ?
2. Bagaimana proses menenun yang dilakukan perempuan Batak Toba ?
3. Mengapa perempuan Batak Toba memilih bekerja sebagai penenun ?
4. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap perempuan Batak dalam menafkahi
kebutuhan ekonomi keluarga ?
5. Bagaimana harmonisasi didalam keluarga ketika perempuan Batak bekerja ?

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini

sebagai berikut :

Untuk mengetahui profil kehidupan perempuan Batak Toba dalam memenuhi
kebutuhan ekonomi keluarga.
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelangi perempuan Batak
Toba memilih sebagai penenun.
2. Untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap perempuan Batak
Toba dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
3. Untuk mengetahui status perempuan Batak Toba ketika bekerja di luar
rumah sebagai penenun.
4. Untuk

mengetahui

bagaimana

peran

mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.

6

perempuan

penenun

dalam

1.6 Manfaat Penelitian
1. Memberikan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang peristiwa
kehidupan perempuan Batak Toba sebagai penenun dalam meningkatkan
kebutuhan ekonomi di Kelurahan Tegal Sari II
2.

Memberikan wawasan kepada peneliti tentang penulisan karya ilmiah.

3.

Sebagai bahan masukan kepada masyarakat, khususnya kaum perempuan
mengenai peranan perempuan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga.

7

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

1. Perempuan Batak Toba yang bekerja sebagai penenun ulos di Jalan
Pendidikan A.R Hakim mulai menenun dari pagi hari untuk mencari
nafkah bagi kehidupan keluarganya terkhusus untuk menambah biaya
peningkatan ekonomi keluarga bagi mereka, menenun merupakan keahlian
mereka sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan ekonomi yang setiap
saat meningkat.
2. Menenun adalah proses pembuatan barang – barang tenun (kain) dari
persilangan dua set benang dengan cara memasuk-masukan benang pakan
secara melintang pada benang-benang lungsin (benang lusi). Sebelum
menenun dilakukan penghanian, yakni pemasangan benang-benang
lungsin secara sejajar satu sama lainnya di alat tenun.

3. Dijalan Pendidikan hampir sebagian besar adalah perempuan yang bekerja
sebagai penenun ulos. Dahulu tempat mereka bekerja sebagai penenun
ulos merupakan usaha keluarga yang dibangun pada tanggal 28 Juni 1992
oleh Robert Sianipar yang beralamat di jalan Pendidikan no.9 A.R Hakim
Medan.

58

4. Latar belakang perempuan Batak Toba bekerja sebagai penenun ulos
adalah karena kondisi ekonomi keluarga, tingkat pendidikan yang rendah,
tidak memerlukan modal yang besar, dan berjuang demi kebutuhan
ekonomi keluarga.

5. Bekerja tidak membuat hubungan perempuan Batak Toba sebagai penenun
ulos dengan suami dan anak-anaknya menjadi rengggang, akan tetapi
termotivasi untuk berjuang keras agar dapat bertahan hidup dengan tidak
meninggalkan pendidikan agama dalam keluarga.

6. Para perempuan Batak Toba yang bekerja sebagai penenun ulos memiliki
pengharapan agar dengan bekerja kelak memperoleh biaya tambahan
ekonomi dalam kehidupan yang lebih baik dari pada tidak bekerja.

59

B. SARAN
1. Kepada Perempuan Batak Toba yang mencari nafkah menjadi penenun
ulos agar terus semangat dan melakukan upaya-upaya yang dapat
ditempuh dalam meningkatkan pendapatannya.

2. Kepada instansi-instansi yang berkepentingan agar dapat memberikan
kemudahan-kemudahan dan bimbingan kepada perempuan Batak Toba
yang menjadi penenun supaya lebih memberdayakan mereka demi
meningkatkan pendapatan ekonomi yang lebih baik.

3. Kepada instansi-instansi non pemerintah yang bergerak dalam kegiatan
pengembangan masyarakat agar memperhatikan berbagai aspek dalam
kehidupan manusia khususnya spiritual mental yang dapat menunjang
manusia dalam mengatasi persoalan (masalah) yang dihadapi.

60

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, 1997.Sangkan Paran Gender.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Arikunto , Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian.Jakarta : Rineka Cipta
Gerungan, 1986.Psikologi Sosial.Bandung : Rosda Offset
Irianto, Sulistyowati. 2005. Perempuan di Antara Berbagai Pilihan Hukum.
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
Koentjaraningrat, 2009.Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta : Rineka Cipta
Listiani, dkk. 2002. Gender dan Komunitas Perempuan Pedesaan. Medan :
Bitra Indonesia
Maipita, Indra. 2014. Mengukur kemiskinan dan Distribusi Pendapatan.
Yogyakarta : UPP STIM YKPN
Roestam, Kardiah.Wanita Martabat dan Pembangunan.Jakarta : Guna Aksara
Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah.Yogyakarta : Ombak
Soewondo, Nani. 1955. Hukum Kedudukan Wanita Indonesia dalam dan
Masyarakat.Djakarta : Timun Mas
Sugihartati, Rahma. 1996. Proses Marginalisasi Tenaga Kerja Wanita.
Surabaya : Airlangga
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : Alfabeta
Vembriarto, 1987.Sosiologi Pendidikan.Yogyakarta : Yayasan Pendidikan
Paramita

Sumber Internet
http://id.shvoong.com/sosialsciences/Pengertian-Kebutuhan-dan-MacamKebutuhan (diakses pada tanggal 16 Desember 2016)
http://davotmarbun.blogspot.com(diakses pada tanggal 18 Desember 2016)

61