PENYESUAIAN SOSIAL PADA PENDATANG BARU DI BALI.

PENYESUAIAN SOSIAL PADA PENDATANG BARU DI BALI

I.G.M. Surya Erlangga, Ni Made Diah Primanita, Yohanes K. Herdiyanto, David Hizkia
Tobing, Hutri Dharasasmita
Center for Health and Indigenous Psychology (CHIP), Universitas Udayana
suryaerlangga3@gmail.com

Abstrak
Penduduk yang datang ke Bali memiliki berbagai tujuan, salah satunya adalah untuk mencari pekerjaan atau
mencari penghasilan. Dalam memenuhi tujuannya, para pendatang tersebut tentunya akan menetap dan
memiliki tempat tinggal di Bali yang tentunya berada di tengah-tengah penduduk asli Bali. Hal tersebut
membuat para pendatang harus berhadapan dengan hal-hal yang berbeda dari yang biasa dijumpai di daerah
asalnya, seperti bahasa, makanan, kebudayaan, dan lain sebagainya. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat
menimbulkan konflik antara penduduk pendatang, khususnya pendatang baru, dengan penduduk asli,
sehingga cara untuk menyelesaikan konflik tersebut adalah adanya penyesuaian sosial yang dilakukan
pendatang baru. Apabila individu tidak mampu mengembangkan penyesuaian sosial yang baik, maka
individu tidak akan mampu mengatasi konflik (Schneiders, 1960)
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sampel penelitian ini adalah
2 orang laki-laki pendatang baru yang beragama Islam, etnis Jawa, dengan latar belakang pendidikan terakhir
SMA, dan berstatus belum menikah. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan theoretical coding. Theoretical coding terdiri atas tiga proses yaitu open

coding, axial coding, dan selective coding.

Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil berupa penyesuaian sosial positf dan negatif,
penyesuaian diri positif adalah penyesuaian yang efektif dan baik sedangkan penyesuaian sosial yang negatif
adalah penyesuaian yang kurang efektif. Penyesuaian sosial positif berupa mengenal tempat, berinteraksi
dengan masyarakat bali, menghargai adat dan orang sekitar, dan saling membantu. Sedangkan, penyesuaian
diri negatif berupa jarang berinteraksi, berinteraksi lewat media sosial, tidak mengetahui kepala lingkungan
dan tidak mengerti istilah “Klian Dinas”.
Kata kunci : penyesuaian sosial, pendatang baru, Bali

1

Abstract
Immigrants who come to Bali to have a variety of goals, one of which is to find a job or earn a living. In
fulfilling its purpose, the new immigrants will certainly settle down and have a place to stay in Bali which
would be in the middle of the natives of Bali. This makes the migrants have to deal with things that are
different from those usually found in their origin, such as language, food, culture, and so forth. These
differences can lead to conflict between the migrants, especially new immigrants, with the natives, so the
way to resolve such conflicts is the social adjustment that made by the new immigrants. If the individual is
not able to develop a good social adjustment, then the individual will not be able to resolve their conflict

(Schneiders, 1960)
This study used a qualitative method with phenomenological approach. The sample was 2 Muslim men, the
ethnic was Javanese, with a background in past education was high school, and unmarried status. Data were
collected by interviews. Data were analyzed using the theoretical coding. Theoretical coding consists of three
processes namely open coding, axial coding, and selective coding.
From the research that has been done is obtained the form of positive and negative social adjustment, positive
adjustment is an adjustment that is effective and well. Negative social adjustment is an adjustment that is less
effective. Form of positive social adjustment are of knowing some places, interact with the Balinese people,
respect customs and people around, and help each other. Whereas, in the form of negative adjustment rarely
interact, interact through social media, don’t know the head of the environment and don’t understand the term
of “Klian Dinas”
Keyword : social adjustment, new immigrants, Bali

2

dihadapi

LATAR BELAKANG

Provinsi


Kedatangan

penduduk

penduduk
Bali

merupakan

salah

satu

Bali

asli

Bali


berjumlah

saat

ini.

yang

bukan

hampir

selalu

besar

sehingga

provinsi yang ada di Negara Kesatuan


menyumbangkan

Republik Indonesia. Berdasarkan data

penduduk setiap tahunnya. Penduduk

kependudukan

yang datang ke Bali memiliki berbagai

Badan

Pusat

Statistik,

angka

pertumbuhan


jumlah penduduk Provinsi Bali tahun

tujuan,

2010 adalah 3.890.757 jiwa. Jumlah

mencari

tersebut termasuk penghuni tidak tetap

penghasilan. Seperti yang kita ketahui,

seperti tuna wisma, pelaut, rumah perahu,

seseorang

dan penduduk ulang-alik. Dilihat dari

penghasilan


penduduk tahun 2000 yang berjumlah

kebutuhannya. Tidak tersedianya lapangan

3.151.162,

kerja yang memadai di daerah asalnya

peningkatan

Provinsi

Bali

sejumlah

mengalami

739.595


(BPS,

dapat

2010).

salah

satunya

pekerjaan

adalah
atau

bekerja

menjadi

mencari


atau

demi

untuk

mencari
memenuhi

penyebab

seseorang

merantau ke daerah lain.
Menurut berita yang dilansir di

Dalam memenuhi tujuannya, para

situs berita online, laju pertumbuhan


pendatang tersebut tentunya akan menetap

penduduk Provinsi Bali dari tahun 2000-

dan memiliki tempat tinggal di Bali yang

2010 adalah 2,15 persen. Angka tersebut

tentunya

melebihi

pertumbuhan

masyarakat Bali. Menetap dan memiliki

penduduk nasional yang hanya 1,49

tempat tinggal di Bali merupakan sebuah


persen dalam kurun waktu sepuluh tahun

tantangan bagi masyarakat pendatang,

tersebut (Tribun Bali, 2015). Ketua Forum

khususnya pendatang baru karena harus

Kependudukan

Wayan

berhadapan dengan hal-hal yang berbeda

Murjana Yasa menyatakan secara rata-rata

dari yang biasa dijumpai di daerah

dari 2,15 persen pertumbuhan penduduk

asalnya,

Bali pertahun, 45 persen diantaranya

kebudayaan,

disumbang oleh pertumbuhan penduduk

Perbedaan-perbedaan

karena migrasi (Berita Bali, 2010)

memicu konflik baik itu konflik internal

angka

Bali

Berdasarkan

laju

I

Gusti

data

maupun

tersebut,

berada

seperti

tengah-tengah

bahasa,

dan

eksternal

Konflik-konflik

migrasi atau perpindahan penduduk ke

di

lain

makanan,
sebagainya.

tersebut

(sosial)

sosial

dapat

individu.

tersebut

dapat

terjadi akibat adanya perbedaan antara

Bali merupakan salah satu masalah yang
3

penduduk pendatang dengan penduduk

Berdasarkan

asli.

hal

tersebut,

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
bagaimana

Salah satu cara untuk mereduksi
konflik

tersebut

adalah

penyesuaian

sosial

pada

pendatang baru di Bali.

dengan

menyesuaikan diri secara sosial. Bagi

TINJAUAN PUSTAKA

pendatang baru, menyesuaikan diri secara
sosial di tanah orang merupakan hal yang
harus

dilakukan

agar

Penyesuaian Sosial

dapat

melangsungkan hidupnya dengan baik dan

Menurut

terlepas dari konflik. Pada dasarnya

adalah kemampuan untuk bereaksi secara

selalu membutuhkan orang lain di dalam
sehingga

hubungan

yang

agar

efektif dan sehat terhadap situasi realitas

terbentuk

harmoni

(1960)

penyesuaian sosial (social adjustment)

manusia merupakan makhluk sosial, yang

hidupnya,

Schneiders

dan relasi sosial sehingga tuntutan hidup

dengan

bermasyarakat dipenuhi dengan cara yang

sesamanya, manusia harus melakukan

dapat diterima dan memuaskan.

penyesuaian sosial di lingkungannya.
Sedangkan,
Proses penyesuaian sosial yang

pribadi

baik dan efektif memerlukan cara atau

jika

lebih

oleh seseorang terhadap dirinya yang

sehingga dapat mereduksi konflik yang
Sedangkan

adjustment)

diri

merujuk pada penyesuaian yang dilakukan

strategi penyesuaian sosial yang baik pula,

terjadi.

(personal

penyesuaian

mencakup antara lain penyesuaian nilai-

proses

nilai moral, dan apa yang dianggap

penyesuaian sosial bersifat negatif atau

penting serta bagaimana individu tersebut

tidak efektif, maka konflik tidak dapat

menilai dirinya sendiri.

direduksi atau justru memicu terjadinya
Lebih lanjut, Schneiders (1960)

konflik baru. Apabila individu tidak
penyesuaian

menyatakan penyesuaian sosial timbul

sosial yang baik, maka individu tidak akan

apabila terdapat kebutuhan, dorongan, dan

mampu mengatasi konflik (Schneiders,

keinginan yang harus dipenuhi oleh

1960). Cara-cara penyesuaian sosial yang

seseorang, termasuk juga saat seseorang

dilakukan oleh

pendatang, khususnya

menghadapi suatu masalah atau konflik

pendatang baru, tentunya berbeda-beda

yang harus diselesaikan. Individu pada

pada masing-masing individu.

kondisi

mampu

mengembangkan

ini, akan mengalami

proses

belajar, belajar memahami, mengerti, dan
4

berusaha untuk melakukan apa yang

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll;

diinginkan

secara holistik, dan dengan cara deskripsi

oleh

dirinya,

maupun

dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada

lingkungannya.

suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode
Pendatang Baru

alamiah.

Penelitian

kualitatif

ini

menggunakan pendekatan fenomenologi.

Menurut Kamus Besar Bahasa

Fenomenologi

Indonesia, penduduk adalah orang atau

diartikan

sebagai

pengalaman subjektif atau pengalaman

orang-orang yg mendiami suatu tempat

fenomenologikal dan suatu studi tentang

seperti kampung, negeri, pulau, dan lain

kesadaran dan perspektif pokok dari

sebagainya. Penduduk asli adalah orang-

seseorang. Dalam arti yang lebih khusus

orang yg turun-temurun tinggal di suatu

istilah

daerah, sedangkan penduduk pendatang

ini

terdisiplin

adalah orang asing atau orang yang bukan

mengacu

pada

penelitian

tentang

kesadaran

dari

perspektif pertama seseorang (Moleong,

penduduk asli. Kata baru dapat berarti

2014)

permulaan atau belum pernah ada sama
sekali (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Sampel penelitian ini adalah 2

2008). Dari definisi-definisi diatas, dapat

orang laki-laki pendatang baru yang

disimpulkan bahwa pendatang baru adalah

beragama Islam, etnis Jawa, dengan latar

orang asing atau orang yang bukan

belakang pendidikan terakhir SMA, dan

penduduk asli yang masih baru tinggal di

berstatus belum menikah. Pengambilan

Bali dan belum pernah tinggal di Bali

data

sebelumnya.

Wawancara

dilakukan

dengan

dilakukan

wawancara.

dengan

dialog

langsung bersama subjek untuk menggali
informasi dan memperoleh data mengenai
METODE

penyesuaian sosial pada pendatang baru di
Bali.

Wawancara

dilakukan

dengan

panduan (guideline) yang berhubungan
Penelitian

ini

menggunakan

dengan penyesuaian diri pendatang baru

metode kualitatif. Penelitian kualitatif

dan diperdalam dengan probing serta

adalah penelitian yang bermaksud untuk

wawancara lanjutan.

memahami fenomena tentang apa yang
Data kualitatif yang diperoleh

dialami oleh subjek penelitian, misalnya
melalui
5

observasi

dan

wawancara,

dianalisis

menggunakan

Selain dengan saling mengenal,

theoretical

coding. Theoretical coding terdiri atas tiga

berinteraksi

proses yaitu open coding (pengkodean

diwujudkan dengan berteman dan sharing

terbuka),

(pengkodean

bersama penduduk asli. Sharing yang

aksial), dan selective coding (pengkodean

dilakukan subjek berupa saling belajar

terpilih). Metode ini tidak menggunakan

bahasa daerah asal yang diwujudkan

hipotesis karena data hasil penelitian lebih

dengan subjek belajar bahasa daerah Bali,

berkenaan dengan interpretasi terhadap

dan mengajarkan bahasa asalnya yaitu

data

bahasa Jawa dan Madura ke salah satu

axial

yang

coding

ditemukan

di

lapangan

(Sugiyono, 2014).

dengan

masyarakat

Bali

temannya yang merupakan penduduk asli
Bali.
Penyesuaian positif lain yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

didapatkan dari subjek adalah saling
menghargai baik adat maupun perorangan,
serta membantu penduduk ketika terjadi

Penyesuaian Sosial Positif

musibah seperti kebakaran atau mobil
Penyesuaian

sosial

positif

mogok.

merupakan bentuk penyesuaian sosial
subjek yang efektif san bernilai positif
terhadap dirinya. Adapun penyesuaian

Penyesuaian Sosial Negatif

sosial positif tersebut antara lain mengenal

Penyesuaian

tempat-tempat dan berinteraksi dengan

yang

yang dimaksud subjek yaitu

mengenal

banyak

tempat

di

negatif

efektif
bagi

dan

dirinya.

jarang berinteraksi dengan penduduk asli
Bali. Subjek menyatakan bahwa hal

lain dengan saling mengenal dengan cara
bertanya,

tidak

Penyesuaian sosial negatif subjek yaitu

asli Bali yang dimaksudkan subjek antara

menyapa,

tergolong

berdampak

Bali.

Sedangkan berinteraksi dengan penduduk

bertemu,

negatif

merupakan penyesuaian sosial subjek

penduduk asli Bali. Mengenal tempattempat

sosial

tersebut dikarenakan keseharian subjek

dan

yang berada di lingkungan pekerjaannya.

bercanda dengan penduduk Bali. Subjek

Subjek

mengatakan cara tersebut dilakukan untuk

juga

menambahkan

bahwa

sepulang dari bekerja subjek sudah merasa

mengakrabkan diri dengan masyarakat

lelah dan kemudian tertidur sehingga tidak

sekitar yakni penduduk asli Bali.

ada waktu yang cukup untuk berinteraksi
6

dengan penduduk sekitar. Selain jarang

berdampingan dengan orang lain serta

berinteraksi dengan penduduk sekitar,

membangun

subjek mengaku bahwa meskipun tidak

persahabatan. Hal ini ditunjukkan subjek

berinteraksi

dengan berinteraksi, berteman dan sharing

secara

langsung

dengan

dan

memelihara

penduduk sekitar, dirinya masih dapat

dengan

berinteraksi melalui media sosial dengan

dengan teman atau tidak memiliki teman

teman-temannya.

merupakan

kependudukan
tinggalnya.

di

Hal

tentang

regulasi

daerah

tempat

tersebut

mengetahui

kepala

terhadap masalah dan kesulitan orang lain

ditunjukkan

di sekelilingnya serta bersedia membantu
meringankan

lingkungan

masalahnya.

Keempat,

altruisme yakni menolong orang tanpa
pamrih.

istilah “kelian dinas”.
Schneiders

individu

orang lain, yakni individu dapat peka

tempat tinggalnya dan tidak mengetahui

Menurut

bahwa

minat dan simpati terhadap kesejahteraan

dengan subjek mengaku bahwa dirinya
tidak

Perselisihan

Ketiga, penyesuaian sosial membutuhkan

yang didapatkan dari subjek adalah subjek
mengetahui

tanda

asli.

memiliki penyesuaian sosial yang buruk.

Penyesuaian sosial negatif lain

kurang

penduduk

Aspek

ketiga

dan

keempat

ditunjukkan subjek dengan membantu
(1960),

penduduk

ketika

terjadi

musibah

penyesuaian sosial dikatakan baik jika

kebakaran dan mobil mogok. Kelima,

dapat bereaksi secara efektif dan sehat

menghormati

terhadap situasi, realitas, dan relasi sosial,

integritas hukum, tradisi, dan adat. Pada

sehingga tuntutan hidup bermasyarakat

aspek ini subjek hanya sampai pada

dapat dipenuhi dengan cara-cara yang

menghargai adat dan tradisi.

dapat diterima dan memuaskan.

dan

menaati

nilai-nilai

Berdasarkan pemaparan diatas,

Lebih lanjut, Schneiders (1960)

Schneiders

(1960)

menyatakan

jika

menyatakan penyesuaian sosial dikatakan

seluruh aspek-aspek tersebut dilakukan

baik apabila memenuhi beberapa aspek

secara konsisten, maka penyesuaian sosial

yaitu pertama, kebutuhan untuk menerima

akan terjamin atau efektif. Sebaliknya,

dan menghormati hak orang lain dalam

jika aspek-aspek tersebut tidak dilakukan

lingkungan sosialnya yang merupakan

atau berlawanan dengan hal-hal tersebut,

syarat paling dasar. Hal ini ditunjukkan

maka penyesuaian sosial tidak akan

subjek dengan menghargai adat dan

berjalan

orang-orang disekitarnya. Kedua, hidup

individu tidak mampu mengembangkan
7

baik

atau

efektif.

Apabila

penyesuaian sosial yang baik, maka

dihindari dalam proses pengolahan

individu tidak akan mampu mengatasi

atau analisis data.

konflik.
Berdasarkan data yang didapat,
SARAN

subjek menunjukkan beberapa hal yang
yidak

sesuai

dengan

aspek-aspek
a.

penyesuaian sosial yang baik antara lain

1) Mengembangkan

subjek justru jarang berinteraksi dengan
penduduk
berinteraksi

asli

dan

lebih

dengan

dapat berfungsi secara efektif di

teman-temannya

masyarakat dan dapat mereduksi
konflik-konflik

sesuai dengan aspek pertama dan kedua.

2) Memperjelas

perihal regulasi kependudukan di daerah
tidak

yang

mungkin

terjadi

Selain itu, subjek juga kurang mengetahui

tinggalnya,

cara-cara

penyesuaian yang positif agar

memilih

melalui media sosial. Hal tersebut tidak

tempat

Saran Bagi Masyarakat

regulasi

kependudukan dan peraturan bagi

mengetahui

penduduk

kepala lingkungan, dan tidak mengetahui

pendatang

untuk

menghindari kesalahpahaman di

istilah “Klian Dinas”.

kemudian hari

b.

KETERBATASAN PENELITIAN

Saran Bagi Penelitian Selanjutnya
1) Bagi penelitian yang mengangkat
tema serupa, hendaknya dapat

Adapun

keterbatasan

dari

penelitian ini, antara lain :

menggali

informasi

lebih

mendalam

mengenai

hal-hal

terkait penyesuaian sosial pada
1) Keterbatasan

subjek

yakni

pada

penduduk pendatang

awalnya penelitian ini memiliki dua
subjek, tetapi pada pengambilan data
lanjutan pada penelitian ini hanya
dilakukan pada satu subjek saja
sehingga informasi yang dihasilkan
kurang komprehensif
2) Pada penelitian kualitatif, subjektvitas
merupakan hal yang sulit untuk
8

DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008).

Jakarta.
Berita Bali. (2010). Setiap Tahun Bali
Kedatangan

25.000

Pendatang.

Denpasar: BeritaBali.com.
BPS.

(2010).

Penduduk

Indonesia

Menurut Provinsi 1971, 1980,
1990, 1995, 2000, 2010. Retrieved

December 18, 2015, from Badan
Pusat Statistik: www.bps.go.id
Moleong, L. J. (2014). Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.
Schneiders,

A.

A.

(1960).

Personal

Adjustment and Mental Health.

New York: Holt, Rinehart and
Winston.
Sugiyono.

(2014).

Metode

Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.
Tribun

Bali.

(2015).

Penduduk

Bali

Terkontrol.

Pertumbuhan
Makin

Tak

Denpasar:

TribunBali.com.

9

Dokumen yang terkait

PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA AKSELERASI Penyesuaian Sosial Pada Siswa Akselerasi.

0 3 21

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU Hubungan antara kepercayaan diri dengan Penyesuaian sosial pada mahasiswa baru Angkatan 2013 universitas muhammadiyah Surakarta.

0 2 20

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU Hubungan antara kepercayaan diri dengan Penyesuaian sosial pada mahasiswa baru Angkatan 2013 universitas muhammadiyah Surakarta.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Baru di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Baru di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 16

Penyesuaian Diri pada Waria Adjusted di Bali.

0 2 17

Problem-problem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial pada mahasiswa pendatang yang melanjutkan studi di Yogyakarta.

0 0 173

SIKAP PENDATANG BARU DAN PENDATANG LAMA DI BALI DALAM MENGHADAPI MASALAH.

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENYESUAIAN SOSIAL 1. Pengertian Penyesuaian Sosial - HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MEMBER BARU KOMUNITAS BRIGATA CURVA SUD - UMBY repository

1 0 20

WEB PORTAL MUSIK UNTUK PENDATANG BARU DI YOGYAKARTA

0 0 284