Control System cs 2009

(1)

(2)

Halaman Daftar Isi :

I. Pendahuluan 2

II. Tujuan Blok 3

III. Sasaran Pembelajaran 4

IV. Lingkup Bahasan 5

V. Metode Pembelajaran 7

VI. Sarana dan Prasarana 17

VII. Evaluasi 20

VIII. Narasumber 21


(3)

LATAR BELAKANG

Tubuh manusia mempunyai beribu-ribu sistem pengawasan. Sebagian besar diantaranya bekerja di dalam sel untuk mengawasi fungsi intrasel, di dalam organ mengawasi fungsi bagian individual berbagai organ, sedangkan yang lainnya bekerja di seluruh tubuh untuk mengawasi hubungan antara organ-organ.1

Dalam Blok Basic Biology of Cell I, mahasiswa sudah memahami struktur dan fungsi suatu sel. Sel-sel tubuh hanya dapat hidup dan melakukan fungsinya jika berada pada lingkungan tertentu yang disebut lingkungan internal. Suasana lingkungan ini harus dipertahankan dalam batas-batas normal, karena fungsi normal sel sangat tergantung pada keadaan tersebut. Untuk itu diperlukan suatu mekanisme regulasi yang mempertahankan lingkungan internal ini agar tetap stabil yang disebut dengan homeostasis.1

Setiap saat dapat terjadi gangguan, baik di tingkat sel, maupun organ dan sistem, yang mengakibatkan terganggunya homeostasis.1 Proses ini melibatkan berbagai pengaturan fisiologis untuk menormalkan kembali lingkungan internal yang terganggu tersebut. Untuk mengkoordinasikan seluruh sistem ini agar dapat bekerja harmonis, diperlukan suatu mekanisme regulasi,2 yang dilakukan oleh dua sistem yaitu mekanisme kontrol intrinsik (dari dalam sistem) maupun mekanisme kontrol ekstrinsik (dari luar sistem). Pengaturan dari luar sistem ini karena lingkup regulasinya yang luas disebut sebagai Sistem Kontrol, yang terdiri dari saraf (neural) dan endokrin (hormonal). Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran sistem-sistem dalam tubuh manusia, haruslah didahului oleh pembelajaran tentang sistem kontrol ini, sehingga dapat tergambar integritas dari seluruh sistem tubuh untuk mempertahankan homeostasis.1

Referensi:

1. Sherwood L : Human Physiology; From Cells to Systems, International Student Edition, Thomson-Brooks/Cole 2004.


(4)

II. TUJUAN BLOK

TUJUAN UMUM

Pada akhir pembelajaran blok ini mahasiswa:

1. Menguasai dasar-dasar ilmiah sistem kontrol dalam tubuh manusia, struktur, fungsi, mekanisme kerja, dan prinsip dasar pengobatan yang berkaitan dengan sistem kontrol.

2. Mempunyai kompetensi: melakukan komunikasi efektif, belajar mandiri, menerapkan keterampilan ilmu dasar dan klinis dasar, memanfaatkan teknologi informasi, mawas diri dan mengembangkan diri serta belajar sepanjang hayat.

TUJUAN KHUSUS

Setelah menyelesaikan blok Control Systemmahasiswa diharapkan mampu :

1. menjelaskan struktur, fungsi, dan mekanisme kerja dari sistem kontrol dalam tubuh.

2. menjelaskan prinsip-prinsip dasar pengobatan secara umum dan yang berkaitan dengan sistem kontrol.

3. menyadari keterbatasan diri dan mengembangkan sikap untuk belajar dari berbagai sumber informasi.

4. mencari, mengumpulkan, menyusun dan menafsirkan informasi menyangkut sistem kontrol dengan memanfaatkan teknologi informasi.

5. berkomunikasi efektif dalam upaya mengimplementasikan dasar-dasar ilmiah sistem kontrol dalam penalaran klinis dasar dan biomedis pada presentasi kasus pemicu.

III. SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN TERMINAL

Setelah menjalani blok Control System dan blok lain sebelumnya, maka bila mahasiswa diberikan data sekunder tentang masalah klinik yang terkait dengan sistem kontrol tubuh, akan mampu menjelaskan dasar ilmiah mekanisme pengaturan sistem di tubuh dan mengkomunikasikannya secara efektif, dengan menggunakan teknologi informasi yang sesuai.

SASARAN PEMBELAJARAN PENUNJANG

Setelah menyelesaikan blok Control System, maka bila mahasiswa diberi data sekunder tentang masalah klinik yang berhubungan dengan sistem kontrol, mahasiswa mampu :

- menjelaskan dasar-dasar sistem kontrol dalam tubuh

- menjelaskan struktur, fungsi, dan mekanisme pengaturan sistem kontrol tubuh melalui sistem saraf pusat.

- menjelaskan struktur, fungsi, dan mekanisme pengaturan sistem kontrol tubuh melalui sistem saraf perifer.

- menjelaskan struktur, fungsi, biokimia organ yang terlibat, dan mekanisme pengaturan sistem kontrol tubuh melalui sistem endokrin (hormonal)

- menjelaskan prinsip-prinsip dasar farmakologi obat

- menjelaskan prinsip-prinsip farmakologi yang berhubungan dengan sistem kontrol neural dan hormonal.

- menjelaskan dasar ilmiah kelainan masalah

- berkomunikasi efektif melalui presentasi dan tulisan untuk tugas kedokteran - menggunakan teknologi informasi yang sesuai.


(5)

POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN Specific Learning Objective KODE TAHAP AN JAM DEPARTEMEN

TEMA : CENTRAL NERVOUS SYSTEM

Regulation of Body System Nervous & Endocrine System

Function of control system to maintain homeostasis

Nervous system & endocrine system Comparison of the Nervous system & Endocrine system

CS-K1 1

Fisiologi

- Prof. Yasmeini Yazier

- Prof.Dr. Abdul Majid,

SpPD-KKV

Other System Respiratory system

Urinary system

Digestive system

Reproductive system

Integumentary system

Imune system

Muscular & skletal system

Histologica l Structure of Nerve Tissue

Cells of the Nervous Tissue

1. Neurons : oStructure of

neurons

oClassifications/ty pes of neurons oDistributions of

neurons 2. Neuroglial cells :

oAstrocytes

oOligodendrocytes oMicroglial cells oEpendymal cells

oSchwann cells CS-K2 1

Histologi

- dr. Alya Amila Fitrie.,MKes

- dr. Radita N.A. Ginting Histologica l Structure of Central & Peripheral Nervous System Central Nervous System Cerebrum Cerebellum

Spinal Cord

Meninges

Choroid plexus

Blood brain barrier

Blood-CSF barrier Nerve

Regenera-tion

Axons reactions

Trans neuronal degenerations

Regenerations in the central nervous systems Anatomical Structure of Central Nervous System Telence-phalon (Cerebrum) Organisasi Hemispheri

Corpus mygdala

Cortex

Hippocampus

Cortex Striatum

Insula

Neocortex

Lobus Frontalis

CS-K3 1

Anatomi

- Prof. Achmad Effendi

- dr. Simbar Sitepu


(6)

POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN Specific Learning Objective KODE TAHAP AN JAM DEPARTEMEN

Lobus Parietalis

Lobus Temporalis

Lobus Occipitalis Diencephalon Perkembangan

Proencephalon

Epithalamus

Thalamus Dorsalis

Subthalamus

(Thalamus Ventralis)

Hypothalamus

Hypophysis

CS-K4 1

Cerebellum Pedunculus Cerebellaris

Cortex Cerebellaris

Sirkuit Neuronal

Tractus Nervus Medulla

Spinalis

Substansia Grisea

Tractus Ascendens

Tractus Descendens

Pembuluh darah

Ganglion Spinalis & Radices Posterior Pembungkus Medulla Spinalis Persarafan Radikularis CS-K5 1 Sistem Pembuluh Darah  Arteri  Vena CS-K6 1 Anatomi - dr. Lita

Feriyawati, MKes

- dr. Dwi Rita Anggraini Sistem Liquor Cerebrospi-nalis  PlexusChoroid eus  Ependyma  Meningen Physiology of Central Nervous System Neuronal Physiology

Action potential and graded potential

Excitation dan conduction in nerve cell as excitable tissue

Conduction in myelinated and unmyelinated axons.

Nerve fiber types and functions

CS-K7

1

Fisiologi

- Prof. Yasmeini Yazier

- dr. Yudi Herlambang

Definition & type of synapses

Convergence and divergence

One-way conduction

Synaptic development

Electrical events in postsynaptic neuron (IPSP,EPSP,

synaptic delay)

Inhibition &


(7)

BAHASAN BAHASAN Objective

AN

facilitation of synapses

Synaptic plasticity and learning. Neurotransmi tter (chemical transmission of synaptic activity) Definition, classification, biosynthesis & degradation.

The principle neurotransmitter, inhibitory & excitatory neurotransmitter. CS-K9 1 Control theory in biologic systems Control theory in biologic systems

Kontrol simpul terbuka dan tertutup

Sel pembangkit listrik tenaga bio

Rambat potensial aksi

CS-K10 1

Fisika Kedokteran - dr. Zairul

Arifin, Sp.A, DAFK

- dr. Keriahen Bangun, DAFK Physiology of Central Nervous System Organization of the nervous system & motor function of the spinal cord.

Organization of central nervous system and

peripheral nervous system.

Function of

receptor, afferent & efferent neuron, and interneuron

Definition of

sensoric & motoric, reflex, sensation & perception.

Organization of spinal cord for motoric & sensoric function.

Mechanism and function of muscle sensory receptors in muscle control

CS-K11 1

Fisiologi

- Prof. Yasmeini Yazier

- dr. M. Azhari

Cortical & Brain Stem control of motor function

Specialized area of motor control in human cortex

Transmission of signals from the motor cortex to the muscle

Somatosensory processing

Mechanism of plasticity

Function of brain stem in regulation of motor function (respiration, CV system, GI system,


(8)

POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN Specific Learning Objective KODE TAHAP AN JAM DEPARTEMEN etc)

Roles of the

reticular & vestibular nuclei to support the body against

gravity.

Function of

vestibular apparatus to maintain equilibrium. Motor function of the cerebellum

Function of

vestibulocerebellum

Function of spinocerebellum

Function of

cerebrocerebellum

CS-K13 1

Basal Ganglia

Function of basal ganglia in control of motor activity and movement

Function of specific neurotransmitter in the basal ganglia

CS-K14 1

Thalamus

Function of thalamus as sensory relay system & motor control 1 Hypothala-mus Hypothalamus regulation in homeostatic function: temperature, thirst, urine output, & food intake. Basic of Pharmacol ogy Obat dan permasalah-annya

 Defenisi obat

 Bahan berkhasiat

 Penamaan obat

 Bentuk sediaan obat

 Cara pemberian obat

 Penyimpanan obat

 Kadaluarsa obat

CS-K15 Farmakologi: - Drs. Wakidi.,

Apt,MSi - Drs.

D.Hidayat, Apt.Msi

Absorbsi  Defenisi

 Perpindahan obat antar jaringan

 Faktor yang mempengaruhi absorbsi

CS-K16 Farmakologi: - Prof. DR.dr.

Rozaimah Zain Hamid,

MS,SpFK - dr. Tri

Widyawati, MSi

Distribusi  Defenisi

 Volume distribusi

 Protein binding

CS-K17 Farmakologi: dr. Zulkarnain Rangkuti, MSi dr. Yunita Sari Pane,MSi


(9)

BAHASAN BAHASAN Objective

AN

Biotransfor-masi 

Definisi

 Fase I

biotransformasi

 Fase II

biotransformasi

 Enzim yang terlibat

 Cytochrome P-450

 Faktor genetik dalam biotransfor-masi obat

CS-K18 Farmakologi : - Prof. dr.

H.Aznan Lelo,PhD, Sp.FK - dr. Datten

Bangun, MSc, SpFK

Ekskresi  Defenisi

 Organ eksresi obat

 Faktor yang mempengaruhi ekskresi

CS-K19 Farmakologi : - Prof.Dr.med.

dr. Jazanul Anwar, SpFK - dr. Yunita Sari

Pane,MSi Pharmacol ogy of Central Nervous System

Introduction  Division of the CNS

 Types of central excitation and inhibition

 Neurohormonal mechanisms of the CNS

 Classification of CNS drugs

 Characteristics of general CNS depression and stimulations

 Factors that effect intensity and duration of CNS drug effect

CS-K20 Farmakologi : - Prof. dr. H.

Aznan Lelo, PhD, Sp.FK - dr. Datten

Bangun, MSc, SpFK

TEMA : PERIPHERAL NERVOUS SYSTEM

Anatomical Structure of Peripheral Nervous System 12 pasang saraf kranialis CS-K21 1 Nervi Spinalis  Saraf Tepi

 Plexus

 Plexus Cervialis : Rami Posterior

 Plexus Branchialis: oPars

Supraclavicularis oPars

Infraclavicularis

 Fasciculus Lateras

 Fasciculus Medials

 Fasciculus Posterior

oSaraf Batang Tubuh

oPlexus

Lumbosacralis oPlexus Sacralis

Anatomi

- Prof. Achmad Effendi

- dr. Simbar Sitepu


(10)

POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN Specific Learning Objective KODE TAHAP AN JAM DEPARTEMEN Sistem Saraf Vegetatif 

Truncus

Symphatheticus

Saraf-saraf vegetatif

CS-K22 1 Peripheral Nervous System Autonomic and Somatic nervous system I

Spinal nerves and cranial nerves.

General

organization of the autonomic nervous system

 Characteristics of sympathetic and parasympathetic function. CS-K23 1 Fisiologi - dr.Dedi Ardinata, M.Kes -dr.Nuraiza Meutia, M.Biomed Autonomic and Somatic nervous system II

Autonomic reflex

Stress response of the sympathetic nervous system

 Medullary, pontine & mesencephalic control of the ANS

CS-K24 1 Fisiologi - dr.Dedi Ardinata, M.Kes - dr.Nuraiza Meutia,M.Biom Basic of Pharmacol ogy Hubungan dosis-respon

Defenisi dosis efektif, dosis lethal, dosis toksik

Dosis dan lama kerja obat

Dosis dan reaksi obat (allodinia, hiperalgesia, idiosinkrasi, allergi)

CS-K25 1

Farmakologi : - Prof. DR.dr.

Rozaimah Zain Hamid, MS, SpFK - dr. Tri

Widyawati, MSi Farmakokine-tik klinik  Prinsip farmakokinetik klinik  Model farmakokinetik tubuh manusia

 Kinetika linear dan non-linear

 Parameter farmakokinetik

 Infus kontinu dan dosis berulang

CS-K26 1

Farmakologi : - Prof. DR.dr.

Rozaimah Zain Hamid, MS, SpFK - Drs. D.Hidayat, Apt.Msi Monitoring kadar obat

Alasan dan manfaat monitoring kadar obat Kaedah farmakokinetik dalam penentuan dosis obat CS-K27 1 Farmakologi : - dr. Datten

Bangun, MSc, SpFK

- dr. Yunita Sari Pane,MSi

Efek non terapi obat

Efek non terapi:

Yang dapat diramalkan

Yang tak dapat diramalkan

CS-K28 1

Farmakologi : - dr. Tri

Widyawati, MSi

- dr. M. Ichwan,MSc


(11)

BAHASAN BAHASAN Objective AN Faktor-faktor yang mempenga-ruhi farmakologi obat

 Kondisi fisiologik : - Anak

- Usia lanjut

 Kondisi patologik - Penyakit saluran

cerna - Penyakit

kardiovaskular - Penyakit hati - Penyakit ginjal

 Farmako genetik

 Faktor-faktor lain: - Interaksi obat - Toleransi - Bioavailabilitas - Efek plasebo - Pengaruh lingkungan CS-K29 1 Farmakologi : - Prof.Dr.med. dr. Jazanul Anwar, SpFK - Drs. Admar

Jas, Apt.Msi Pharmacol ogy of Peripheral Nervous System

Introduction  Divisions of

Peripheral Nervous System

 Neurohumoral transmission

 Responses of effector organs to Autonomic Nerve Impulses

CS-K30 1

Farmakologi : - Prof. dr.

H.Aznan Lelo,PhD, Sp.FK - dr. Datten

Bangun, MSc, SpFK Sympathetic system  Neurotransmitter synthesis alteration  Stimulating adrenergic receptor

 Blocking adrnergic receptor

 Clinical effect of adrenergic drugs CS-K31 Farmakologi: - Prof.Dr.med. dr. Jazanul Anwar, SpFK - dr. Hasanul

Arifin Parasympath etic system  Neurotransmitter synthesis alteration  Stimulating cholinergic receptor

 Blocking cholinergic receptor

 Clinical effect of

cholinergic drugs CS-K32

Farmakologi: - Prof.Dr.med.

dr. Jazanul Anwar, SpFK - dr. Hasanul

Arifin

TEMA : ENDOCRINE SYSTEM

Anatomical Structure of Endocrine Organs of Endocrine

 Hypopysis & Pituitary

 Thyroid gland

 Parathyroid gland

 Pineal gland

CS-K33 1

Anatomi - dr. Abdul

Muluk


(12)

POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN Specific Learning Objective KODE TAHAP AN JAM DEPARTEMEN

Organs  Pancreas

 Adrenal gland

Mkes Histologi-cal Structure of Endocrine Organs Hypophysis/ Pituitary Gland  Adenohypophysis (anterior pituitary): oPars distalis :

- Chromophils (acidophils, basophils) - Chromophobes oPars intermedia oPars tuberalis  Neurohypophysis

(posterior pituitary): oPars Nervosa oMedian Eminence oInfundibulum

CS-K34

1

Histologi :

- dr. Lokot Dona Lubis

- dr. Feby Yanti Harahap

Adrenal gland Suprarenal cortex: - Zonaglomerulos - Zona fasciculata - Zona Reticularis

Suprarenal medulla Thyroid gland Cellular organization:

Follicular Cells (Principal cells)

Parafollicular cells (clear cells, C cells) Parathyroid

gland

Parathyroid cellular organization :

Chief cells

Oxyphyl cells Pineal gland Pinealocytes

Intertitial cells Endocrine

pancreas (islets of Langerhans)

Alpha cells

Beta cells

Delta cells

PP cells

G cells Gastrointestin al endocrine system Neuroendocrine cells Physiology of Endocrine System

Introduction Definition

Classification

Mechanisms of action

Control of secretion

Mechanism of activation

CS-K35 1

Fisiologi - dr. Dedi

Ardinata, MKes - dr. Yetty

Machrina General

function of endocrine system

Function of hypothalamic hormones

Function of pituitary hormones

Hormons of thyroid gland

Hormons of parathyroid gland


(13)

BAHASAN BAHASAN Objective

AN

Endocrine function of pancreas

Hormones of adrenal glands

Hormones of testes & ovaries Physiology of Endocrine System Control Releasing Hormone

Up regulation

Down Regulation

Desentisation

Hormonal Effect on drugs

CS-K37

Biokimia:

-dr. Mutiara

Indah Sari -dr. M.

Syahputra, MKes

-dr. Almaycano Basic of Farmacolo gy Interaksi farmakokine-tik

Pengertian interaksi farmakokinetik

Interaksi absorbsi di saluran cerna

Interaksi dalam distribusi

Interaksi dalam metabolisme

Interaksi dalam eksresi

CS-K38

Farmakologi :

-dr. Zulkarnain

Rangkuti, MSi - dr. Tri

Widyawati, MSi

Interaksi farmakodi-namik

Pengertian interaksi farmakodinamik

Interaksi pada reseptor

Interaksi fisiologik

CS-K39 Farmakologi :

-Prof. dr. H.

Aznan Lelo, PhD, SpFK - dr. Yunita Sari

Pane, Msi Perihal resep  Pengertian resep

 Jenis-jenis resep

 Elemen resep

 Peresepan yang rasional

CS-K40 Farmakologi :

-Drs. Admar

Jas, Apt.MSi - Drs. Wakidi,

Apt, MSi Farmacolo

gy of Endocrine System

Introduction  Definition of hormone

 Analog of hormones

CS-K41 Farmakologi : - Prof. dr. H.

Aznan Lelo, PhD,Sp.FK - dr. Zulkarnain

Rangkuti, Msi

 Hormone antagonists

 Phytohormone

CS-K42 Farmakologi :

-Prof. dr. H.

Aznan Lelo, PhD,Sp.FK - dr. Zulkarnain

Rangkuti, Msi

LINGKUP BAHASAN BLOK TAMBAHAN

BLOK COMMUNITY RESEARCH PROGRAM-II

LINGKUP BAHASAN

POKOK

BAHASAN SUB POKOK BAHASAN

KODE


(14)

Konsep Statistik Dalam Bidang

Kesehatan

Konsep statistik dalam

bidang kesehatan

 Sejarah dan

perkembangan statistic

 Pengertian statistik

 Peranan statistic kesehatan

 Tahapan kegiatan statistik

CRP II-K1

1

Pengenalan tentang data

 Pengertian data dan jenis data

 Skala pengukuran

 Populasi dan sampel

 Penyajian data

 Bentuk penyajian data

CRP II-K2

1

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif I

 Distribusi Frekuensi

 Central tendensi: mean,

median modus CRP II-K3 1

Statistik deskriptif II

 Ukuran variasi: Range, mean deviasi, varian, SD, dan COV

 Prinsip interpretasi data dan penyajian data

CRP II-K4

1

Statistik Inferensial I

Teori Probabilitas

 Pengertian

 Hubungan beberapa even : kejadian mutuali ekslusif

 Kejadian non mutuali ekslusif

 Permutasi

 Kombinasi

CRP II-K5

1

BLOK BIOETHICS & HUMANITIES PROGRAM-II

LINGKUP BAHASAN

POKOK BAHASAN

SUB POKOK BAHASAN KODE


(15)

Pengantar Bioetika

Apa itu Bioetika?

Menjelaskan perbedaan etika dan bioetika

Menjelaskan kenapa etika itu penting bagi dunia kedokteran

Dapat mengidentifikasi sumber-sumber utama dari etika dan bioetika

kedokteran BHP II-K1 1

Kaedah Dasar Moral dan Prima Facie

Mengenal berbagai pendekatan dalam pengambilan keputusan medik

Mengidentifikasi isu-isu etik dalam dunia kedokteran Profesionalis me dibidang kesehatan Profesionalis me Kedokteran

Menjelaskan standar profesi sebagai dasar dalam semua tindakan para dokter

sebagai tenaga profesional

Menjelaskan profesi dokter sebagai profesi yang memiliki kompetensi yang memenuhi standar tertentu

Menjelaskan hak dan

kewajiban dokter dan pasien

BHP II-K2

1

Etika

Penelitian  Etika penelitian biomedik

Mengidentifikasi prinsip dasar etika penelitian.

Menjelaskan bagaimana cara membuat

keseimbangan antara tujuan penelitian dengan

pelayanan kesehatan yang diberikan

Menjelaskan azas penelitian biomedik

Mengenal jenis penelitian dipandang dari segi etik

Menjelaskan cara mendapatkan Ethical Clearencedalam penelitian biomedik

Menjelaskan tentang informed consent untuk penelitian BHP II-K3 1 Etika Rumah Sakit  Etika Rumah Sakit dan Tanggung Jawab Institusi Pelayanan Kesehatan

Menjelaskan pengertian hospital by laws

Menjelaskan pengertian

hospital liability BHP II-K4 1


(16)

POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN SPESIFIC LEARNING OBJECTIVE KODE TAHAPAN JAM

 Haid dan Nifas

 Ditinjau dari sudut

kesehatan

 Pengertian Haid dan Nifas

 Lamanya masa Haid dan Nifas

 Tinjauan dari sudut kesehatan akibat negative

persetubuhan dikala masa haid dan nifas

 Waktu, sifat, warna darah haid dan mandi junub setelah masa haid nifas

Menjelaskan tentang haid dan nifas ditinjau dari sudut kesehatan

KAG 2.1. – K1 1

 Konsep Keluarga berencana (KB) dan pemakaian alat kontarsepsi dalam tinjauan Islam  Pengertian Keluarga Berencana

 Hukum KB dalam tinjauan al-Qur`an dam Sunnah

 Tujuan dan

kemaslaha-tan KB dalam pandangan Islam

 Alat kontra sepsi yang dibolehkan dan yang diharamkan dalam Islam Menjelasakan konsep Keluarga berencana (KB) dan pemakaian alat kotrasepsi dalam tinjauan Islam

KAG 2.1. – K2 1

Inseminasi (bayi tabung) dalam tinjaun Islam  Pengertian inseminasi  Motivasi melakukan inseminasi

 Hukum inseminasi dalam tinjauan Islam

 Status anak dari hasil inseminasi buatan Menjelaskan inseminasi (bayi tabung) dalam tinjaun Islam

KAG 2.1. – K3 1

Aborsi dalam pandang-an Islam

 Pengertian aborsi

 Macam-macam aborsi dan cara pelaksanaannya

 Faktor-faktor pendorong melakukan aborsi

 Hukum aborsi dalam pandangan Islam dan hukum aborsi akibat pemerkosaan

Menjelaskan aborsi dalam pandangan Islam

KAG 2.1. – K4 1


(17)

Reproduksi dan Gender 

Manusia sebagai makhluk sosial

Manusia sebagai suatu individu membutuhkan sesamanya manusia

Bahaya bila sangat menonjol dimensi sosial dari hakikat manusia

Bahaya bila sangat menonjolkan dimensi individu dari hakikat manusia

KAG 2.2 – K1 1

Perbedaan kelamin, hubungan seksuil dan perintah untuk beranak cucu

Allah itu menciptakan laki-laki dan perempuan (Kej.126-28)

Allah menghendaki agar laki-laki dan perempuan menjadi satu dalam hubungan pernikahan termasuk secara fisik (hubungan seksuil: Kej.2.24)

Masalah haid dan Nifas (Im.12.1-4)

Perintah beranak cucu dan masalahnya. Kontrasepsi Menurut Agama Kristen  Persetubuh-an sebagai pernyataan kasih secara badani

Pernikahan adalah

persekutuan hidup suami istri, salah satu dari antara persekutuan itu adalah persetubuhan

Persetubuhan yang dilakukan dalam

persekutuan hidup suami istri punya dua beroleh keturunan dan pernyataan kasih secara badani

Pernyataan kasih secara badani ini amat dalam dan menyeluruh walaupun tidak beroleh anak atau tidak untuk beroleh anak. Hal ini adalah berkat Tuhan.

KAG 2.2 – K2 1

Konsep dasar Alkitab tentang Keluarga Berencana

Pengaturan kelahiran anak karena orang tua harus bertanggung jawab bagi kehidupan dan masa depan anak-anak.

Perintah untuk beranak cucu dalam Kej.1.28-28 tidak bertentangan. pengaturan kelahiran karena perikop ini harus dipahami dalam konteks. Penulisan dan masa kini (bertambah kwantitas dan kwalitas).

Pengaturan kelahiran bisa dilakukan dengan


(18)

POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN SPESIFIC LEARNING OBJECTIVE KODE TAHAPAN JAM

medis”, masalah fisik dan psikologis, termasuk sosial ekonomis (yang terakhir ini harus

dipertimbangkan dengan sangat berhati-hati) Tinjauan teologis etis tentang pil, IUD, Implant, Kondom, Spermicide, Diaphragma , sterilisasi dan Sistem Kalender

Berdasarkan bahasan tersebut di atas ada masalah teologis tetapi fisik dan

Sistem kalender

Kondom

Pil, IUD (dibawah kontrol dokteruntuk mencegah efek samping)

Sterilisasi (dipergunakan bila perlu sekali dengan alasan medis yang amat mendesak dan suami istri sepakat untuk hal itu)

Spermicide (pemutusan persetubuhan sebelum sperma terpancar): tidak baik untuk si pria dan si wanita secara psikologis terutama si istri yang tidak mendapat kepuasan

Masalah-masalah psikologis, sosiologis, hukum

Masalah utama adalah teologis:

- Apakah pernikahan

masih persekutuan hidup dalam kasih agape, kesatuan hati, kesetiaan, hormat(yang satu orangtua kandung yang lain tidak, bukan dua tapi 3 jadi satu?)

- Jadi yang terterima

hanyalah bayi tabung atau inseminasi homogen, pernikahan adalah persekutuan hidup (kesatuan hati). Kehamilan Di Luar Cara Alami  Nikah sebagai persekutuan hidup dan anak sebagai berkat Tuhan

Pernikahan adalah

persekutuan hidup suami istri bukan semata

kesatuan jasmani (hubungan seksuil dan beroleh anak) tetapi kesatuan

pikiran/perasaan, cita-cita dan sepenanggungan (kej.2.23-25)

Tuntutan persekutuan hidup: kasih (agape), kesatuan hati setia, hormat dan kesucian.


(19)

Anak adalah berkat Tuhan (1 Sam 1.2,3,16-17,18-20;Kis2.39)

Tuhan memberi berkat anak secara alamiah dan supra alamiah

 Tanggung jawab ayah dan ibu atas pembentuka n keluarga

Ikatan perkawinan dan pembuahan yang tidak dapat dipisahkan. Perintah beranak cucu pada suami istri (Kej.1.26-28, 2.23-25)

Tanggung jawab ayah dan ibu dalam mendidik anak-anaknya  Tinjauan teologis etis tentang bayi tabung, inseminasi, donor ovum dan surrogate mother

Bayi tabung (Pembuahan in vitro) sel telur dibuahi sperma suami sendiri atau donor, dilakukan di piring petri untuk ditanamkan pada ibu kandung atau ibu pengganti (surrogate mother).

Inseminasi buatan yang homolog dan heterelog.

Donor ovum dan donor sperma (Artificial Insemination by Donor/AID) Aborsi dalam Pandangan Agama Kristen Manusia sebagai citra Allah

Aneka ragam teori tentang apa, siapa manusia dan asalnya (antropolog, biolog, sosiolog?)

Alkitab (Manusia

diciptakan Allah-makhluk ciptaan) Manusia citra Allah.

Posisi kejadian 1 s/d 3 sebagai kesaksian tentang penciptaan manusia (Geology, Chemistry?)

Makna kesegambaran dengan Allah (kwalitas rohani dan mental dan hidup yang kekal: manusia bukan jasmani semata-mata)

KAG 2.2 – K4 1

Hidup dan Kematian Menurut Alkitab

Manusia dikarunia Allah hidup berkwalitas kekal

Allah itu hidup dan sumber hidup

Allah itu hidup dan sumber hidup.(Yoh.26)

Allah memberi hidup kepada manusia secara khusus (Kej,2.7).

Kwalitas hidup manusia berbeda dengan binatang


(20)

POKOK BAHASAN

SUB POKOK BAHASAN

SPESIFIC LEARNING OBJECTIVE

KODE

TAHAPAN JAM

(dibuat menjadi hidup Kej.1.30; 2.19), kwalitas hidup manusia berkaitan dengan kekekalan

Manusia menghargai hidup

Menghargai hidup yang berkwalitas jasmani dan rohani (kematian bukan akhir segala-galanya karena ada hidup kekal).

Manusia memelihara kesehatan (Yoh.5.6)

Manusia memberantas penyakit ( 1 Kor. 12.9).

Manusia menerima hidup dengan segala

kemungkinannya

(termasuk kemungkinan cacat).

Kematian adalah buah dosa manusia pertama.

Kematian terdiri dari kematian jasmani,

kematian rohani, kematian kekal (Kej.2.17;3.16).

Dalam penebusan YK manusia lepas dari mati rohani dan mati kekal (Kej.9.6;Ul.5.17)

Tinjauan teologis etis tentang aborsi

Maraknya pembuangan bayi di mas

media/elektronika

Aborsi (abortus

spontaneus dan abortus provocatus) yang dibahas adalah aborsi buatan (provocatus)

Undang-undang di Indonesia membenarkan tindakan aborsi karena kehamilan/melahirkan membahayakan nyawa ibu (penyakit jantung yang berat, hipertensi berat dan beberapa penyakit

kanker.

UU beberapa negara memasukkan ke kategori atas kehamilan akibat perkosaan atau inses

Aborsi adalah tindakan melawan kehendak Tuhan,

- Menghilangkan hidup,

pertanyaan kapan dimulainya kehidupan?


(21)

(sejak pembuahan).

- Kapan menjadi manusia

(sejak pembuahan, hari ke 6 atau ke 7 sesudah haid, memasuki bulan ke 4 atau k 7), tidak ada kesepakatan.

- Pertanyaan lain

bagaimana bila tidak dilakukannya aborsi identik dengan tindakan menghilangkan nyawa Ibu berlawanan dengan kehendak Tuhan yaitu menghargai hidup dan memelihara kesehatan (cf UU)

- Dokter Kristen tidak

menganjurkan aborsi (apapun alasannya, membahayakan nyawa Ibu, anak cacat, dll karena kematian di tangan Tuhan, hidup yang bagaimana pu adalah karunia Tuhan), menrangkan situasinya, UU, menyerahkannya kepada ybs atau keluarga terdekat.

AGAMA HINDU POKOK BAHASAN

SUB POKOK BAHASAN

SPESIFIC LEARNING OBJECTIVE

KODE

TAHAPAN JAM

Haid dan

Nifas 

Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang


(22)

POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN SPESIFIC LEARNING OBJECTIVE KODE TAHAPAN JAM haid

Mahasiswa mengetahui dan memahami

pandangan Hindu tentang haid

Kontrasepsi Pandangan Hindu tentang kontrasepsi

Mahasiswa mengetahui dan memahami alat kontrasepsi

KAG 2.4 – K2 1

Macam kontrasepsi Perkawinan/ Wiwaha

Mahasiswa mengetahui dan memahami perkawinan Tipe perkawinan

dalam Hindu

Mahasiswa mengetahui dan memahami tipe perkawinan dalam Hindu.

Kewajiban suami dan istri

Mahasiswa mengetahui dan memahami kewajiban suami dan istri

Inseminasi, Bayi Tabung dan Status Anak

Anak Suputra Mahasiswa mengetahui dan memahami anak yang Suputra

KAG 2.4 – K3 1 Anak tumpuan

dan harapan keluarga Tugas dan kewajiban anak

Mahasiswa mengetahui dan memahami tugas dan

kewajiban anak terhadap orang tua

Aborsi Pengertian dan jenis aborsi menurut Hindu

Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang aborsi

KAG 2.4 – K4 1

Sudut pandang Agama Hindu tentang aborsi

Mahasiswa mengetahui dan memahami pandangan Hindu tentang aborsi Sloka yang

berhubungan dengan aborsi

Mahasiswa mengetahui dan memahami Sloka-sloka yang berhubungan dengan aborsi AGAMA BUDDHA POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN SPESIFIC LEARNING OBJECTIVE KODE TAHAPAN JAM Haid dan Nifas  Kedudukan wanita  Haid

 Masa nifas

Wanita dalam perspektif Agama Buddha

Haid dalam perspektif Agama Buddha

Masa Nifas dalam perpektif Agama Buddha

KAG 2.5 – K1 1

Kontrasepsi Kontrasepsi  Morning after Pill

 IUD  Implant  Kondom  Spermicide  Diaphragma  Sterilisasi

 Sistem Kalender

KAG 2.5 – K2 1

Inseminasi, IVF dan Status Anak

 Inseminasi

 In Vitro Fertilization

 Status Anak

Inseminasi dalam

perspektif Agama Buddha

IVF dalam perspektif Agama Buddha

Surrogate Mother dalam


(23)

perspektif Agama Buddha

Status anak dalam

perspektif Agama Buddha

Sigalovada Sutta Aborsi Aborsi  Pancasila Buddhis

 Aborsi

KAG 2.5 – K4 1

V. METODE PEMBELAJARAN A. PEMUTARAN FILM

Pemutaran film bertujuan memberikan wawasan dan gambaran mengenai luasnya lingkup control system dan membangkitkan minat mahasiswa untuk memahami control system.

KODE TAHAPAN

WAKTU TEMPAT PENANGGUNG JAWAB

CS-F1 1 Jam Ruang Seminar IT MEU FK USU

B. KULIAH

Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materi-materi yang berhubungan dengan control system, sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah tidak bertujuan untuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian kepada mahasiswa diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.

Topik kuliah yang terpilih pada Control System :

No Topik Kuliah Kode

Tahapan

Departemen Waktu

1 Introduksi modul Control System (CS) CS-F1 Tim 50'

2 Regulation of Body System CS-K1 Fisiologi 50'

3 Histological Structure of Nerve Tissue CS-K2 Histologi 50' Histological Structure of Central &

Peripheral Nervous System

4 Anatomical Structure of Central Nervous System:

Telencephalon (Cerebrum)

CS-K3 Anatomi 50'

5 Diencephalon, Cerebellum CS-K4 Anatomi 50'

6 Medulla Spinalis CS-K5 Anatomi 50'

7 Sistem Pembuluh Darah, Sistem Liquor Cerebrospinalis

CS-K6 Anatomi 50'

8 Neuronal Physiology CS-K7 Fisiologi 50'

9 Neuronal Physiology CS-K8 Fisiologi 50'

10 Neurotransmitter(chemical transmission of synaptic activity)

CS-K9 Fisiologi 50’ 11 Control theory in biologic systems CS-K10 Fisika 50' 12 Organization of the nervous system & motor

function of the spinal cord.

CS-K11 Fisiologi 50' 13 Cortical & Brain Stem control of motor

function

CS-K12 Fisiologi 50' 13 Motor function of the cerebellum Motor

function of the cerebellum

CS-K13 Fisiologi 50' 14 Basal Ganglia, Thalamus, Hypothalamus CS-K14 Fisiologi 50' 16 Obat dan permasalahannya CS-K15 Farmakologi 50'

17 Absorbsi CS-K16 Farmakologi 50'


(24)

No Topik Kuliah Kode Tahapan

Departemen Waktu

19 Biotransformasi CS-K18 Farmakologi 50'

20 Ekskresi CS-K19 Farmakologi 50'

21 Farmacology of Central Nervous System CS-K20 Farmakologi 50'

22 Nervi Spinalis CS-K21 Anatomi 50'

23 Sistem Saraf Vegetatif CS-K22 Anatomi 50' 24 Autonomic and Somatic nervous system I CS-K23 Fisiologi 50' 25 Autonomic and Somatic nervous system II CS-K24 Fisiologi 50' 26 Hubungan dosis-respon CS-K25 Farmakologi 50' 27 Farmakokinetik klinik CS-K26 Farmakologi 50' 28 Monitoring kadar obat CS-K27 Farmakologi 50' 29 Efek non terapi obat CS-K28 Farmakologi 50' 30 Faktor-faktor yang mempengaruhi

farmakologi obat

CS-K29 Farmakologi 50' 31 Farmacology of Peripheral Nervous System

(Introduction)

CS-K30 Farmakologi 50'

32 Sympathetic system CS-K31 Farmakologi 50'

33 Parasympathetic system CS-K32 Farmakologi 50’

34 Anatomical Structure of Endocrine Organs CS-K33 Anatomi 50' 35 Histological Structure of Endocrine Organs CS-K34 Histologi 50' 36 Physiology of Endocrine System

(Introduction)

CS-K35 Fisiologi 50' 37 General function of endocrine system CS-K36 Fisiologi 50’

38 Control releasing hormone CS-K37 Biokimia 50’

Interaksi farmakokinetik CS-K38 Farmakologi 50' 39 Interaksi farmakodinamik CS-K39 Farmakologi 50' 40 Perihal resep CS-K40 Farmakologi 50' 41 Pharmacology of endocrine system

(introduction)

CS-K41.1 Farmakologi 50' 42 Pharmacology of endocrine system

(introduction)

CS-K41.2 Farmakologi 50'

C. PROBLEM BASE LEARNING (PBL)

Kegiatan belajar Problem Base Learning (PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali diskusi untuk setiap pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri para pakar dari setiap departemen terkait dengan blok control system.

Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15 mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator bukan narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan tutorial.

Metode pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai konsep materi yang telah diberikan sebelumnya, mampu mengintegrasikannya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan dalam pemicu, sehingga akan mengasah keterampilan berfikir kritis (critical thinking) mahasiswa, dan mengkomunikasikannya secara efektif dalam diskusi maupun presentasi.

Pertemuan Tutorial (Diskusi Kelompok)

Tujuan Kode


(25)

Pemicu 1 konsep Central Nervous System(CNS) dalam menyelesaikan masalah

CS-Pc.1-T1 CS-Pc.1-T2

3 x 50 menit 3 x 50 menit

Pleno Pemicu 1 CS-Pc.1-PP 3 x 50 menit

Pemicu 2

Menjaring kemampuan

mahasiswa mengintegrasikan konsep Peripheral Nervous System(PNS) dalam menyelesaikan masalah

CS-Pc.2-T1 CS-Pc.2-T2

3 x 50 menit 3 x 50 menit

Pleno Pemicu 2 CS-Pc.2-PP 3 x 50 menit

Pemicu 3

Menjaring kemampuan

mahasiswa mengintegrasikan konsep Endocrine System (ES) dalam menyelesaikan masalah

CS-Pc.3-T1 CS-Pc.3-T2

3 x 50 menit 3 x 50 menit

Pleno Pemicu 3 CS-Pc.3-PP 3 x 50 menit

D. BELAJAR MANDIRI

Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan sebagai berikut :

1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena kuliah pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan pertemuan tutorial akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman konsep dalam menyelesaikan masalah.

2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau informasi dari sumber terpercaya di internet.

3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.

E. PRAKTIKUM

Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Histologi, Fisiologi, dan Farmakologi sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok, yang akan dibimbing oleh seorang staf pengajar. Sebelum praktikum akan dilakukan quizuntuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum, dan membuat laporan hasil praktikum.

Tujuan umum praktikum agar mahasiwa:

1. meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dan belajar mandiri.

2. menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan.

3. menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan. 4. membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain.

5. menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada praktikum sebagaimana adanya.

Kegiatan praktikum dalam Blok Control System terdiri dari :

Uraian Praktikum Kode


(26)

Minggu-1

Nervous system CS-Pr1 3 x 50’ Anatomi

Nerve tissue and Nervous system

CS-Pr2 3 x 50’ Histologi

Minggu-2

Faal susunan syaraf pusat CS-Pr3 3 x 50’ Fisiologi Perasaan proprioseptif CS-Pr4 3 x 50’ Fisiologi Bentuk sediaan obat CS-Pr5 3 x 50’ Farmakologi

Minggu-3

Endocrine system CS-Pr6 3 x 50’ Histologi Penulisan resep CS-Pr7 3 x 50’ Farmakologi

Minggu-4

Endocrine system CS-Pr8 3 x 50’ Anatomi

Interaksi obat tak tercampurkan

CS-Pr9 3 x 50’ Farmakologi

VI. SARANA DAN PRASARANA

A. RUANG KULIAH

Kuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah Reguler Semester I/II(untuk Kelas A1 dan B1) dan Ruang Kuliah Histologi(untuk Kelas A2 dan B2).

B. DISKUSI

1. Diskusi dilaksanakan di ruang-ruang berikut:

No. Kelompok Ruang Diskusi

1. Kelompok A1 & B1 Ruang Diskusi Anatomi 1 2. Kelompok A2 & B2 Ruang Diskusi Anatomi 2 3. Kelompok A3 & B3 Ruang Diskusi Anatomi 3 4. Kelompok A4 & B4 Ruang Diskusi Kimia 1 5. Kelompok A5 & B5 Ruang Diskusi Kimia 2 6. Kelompok A6 & B6 Ruang Diskusi Kimia 3 7. Kelompok A7 & B7 Ruang Diskusi Kimia 4 8. Kelompok A8 & B8 Ruang Diskusi Fisika 1 9. Kelompok A9 & B9 Ruang Diskusi Fisika 2 10. Kelompok A10 & B10 Ruang Diskusi Fisika 3 11. Kelompok A11 & B11 Ruang Diskusi Fisika 4 12. Kelompok A12 & B12 Ruang Diskusi Fisika 5 13. Kelompok A13 & B13 Ruang Diskusi Fisika 6 14. Kelompok A14 & B14 Ruang Diskusi Fisika 7 15. Kelompok A15 & B15 Ruang Diskusi Fisika 8

2. Pleno Pakar akan dilaksanakan di Ruang Seminar C. PRAKTIKUM

Praktikum dilaksanakan di laboratorium: - Departemen Anatomi

- Departemen Histologi - Departemen Fisiologi - Departemen Farmakologi

REFERENSI

DEPARTEMEN JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN/ EDISI


(27)

ANATOMI Anatomy

Grays Anatomi Grays 8th

Edition

HISTOLOGI

Basic Histology Text And Atlas

Lc Junquira, J Carneiro

Lange Medical Book, Mc Graw Hill

2003, 10TH Edition Color Textbook Of

Histology Gartner Lp, Hiat Jl Wb Saunders Company, Philadelphia, Pensylvania

2001, 2ND Edition

Wheaters Functional Histology A Text & Atlas

B Young, Jw Heath

Churchill Livingston

2000

Bloom & Fawcet Textbook Of Histology Don Wayne Fawcett, Ronald P Jensh Chapman & Hall, New York

1997, 12th Edition

FISIOLOGI

Review of Medical Physiology

Ganong WF Mc Graw Hill 21st Ed.,2003 Textbook of Medical

Physiology

Guyton AC Human Physiology;

From Cells to Systems

Sherwood L International Student Edition, Thomson-Brooks/Cole

5thEd, 2004

FARMAKOLOGI

Basic & Clinical Pharmacology

Katzung BG Lange Mc Graw Hill

2004 Principle of

Pharmacology : The Pathophysiologic Basis of Drug Therapy

David G, et al 2005

Katzung & Trevor’s Pharmacology : Examination & Board Review

Katzung BG, Trevor

FISIKA

Medical Physics ; Physics of the Body

Cameron JR, Scofronick JG

, Madison, Wisconsin

1992 Medical Physics Cameron JR John Wiley &

Sons

1978 Physics for the Life

Sciences

Cromer AH Mc Graw Hill USA

1981 Physics with Health

Science Applications Urone PP BIOKIMIA Textbook of Biochemistry with Clinical Correlations

Devlin MT Willey Liss 2002/5th ed. Harper’s Biochemistry Murray RK, Granner DK, Mayes PA Lange Medical Books, Mc Graw-Hill 2003/26th ed.

Biochemistry Lubert S Freeman & Co, New York 2002/5th ed. KEDOKTERAN Principles of Biostatistics Pagano Marcello


(28)

KOMUNITAS Biostatistik untuk Kedokteran & Kesehatan Masyarakat

Eko Budiarto EGC, Jakarta 2002

Statistik Kesehatan & Pengenalan Epiinfo 6

Arlinda Sari Wahyuni, MKes Dept. IKM/IKK.IKP 2004

Medical Epidemiologi Raymond S Greenberg

Pentice-Hall International

1996 Metode Epidemiologi Bambang

Sutrisna PT. Dian Rakyat, Jakarta 1986 Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Sudigdo Sastroasmoro CV. Sagung Seto, Jakarta 2002 Dasar-dasar Penelitian Kesehatan Ahmad Watik Pratiknya Rajagrafindo Persada, Jakarta 2000 Metode Penelitian Kesehatan Soekidjo Notoatmodjo

Rineka Cipta 1996 Riset Epidemiologi Bisma Muthi UGM Press 1996

BHP

Medical Ethics Manual

Word Medical Association

2005 Bioetik dan Hukum

Kedokteran

Budi S, Zulhasmar S, Tjetjep DS,

Pustaka Dwipar 2005

Hukum Kesehatan Rambu-Rambu bagi Profesi Dokter Ed.3

Sofyan Dahlan BP UNDIP, Semarang

2005

Kajian Bioetik M. Sajid Darmadipura

Unit Bioetika FK UNAIR, Surabaya 2005 Mal Praktik Kedokteran Adani Chazawi, SH Bayu Media, Madang 2007 WHO SEARO AGAMA ISLAM

Al Quran dan Terjemahannya Departemen Agama Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum H. Muharram Marzuki, PhD, dkk DEPAG, Dirjen Binbaga, Jakarta 2002

Islam untuk Disiplin Ilmu Kedokteran dan Kesehatan H. Yumalis Uddin, dkk DEPAG, Dirjen Binbaga, Jakarta 1986

Islam untuk Disiplin Ilmu Kedokteran dan Kesehatan (Fiqih Kontemporer) H. Muharram Marzuki, PhD, dkk DEPAG, Dirjen Binbaga, Jakarta 2003 Kedokteran dalam Islam Ahmadie Thala

PT Bina Ilmu Surabaya

1983 Sistem Kedokteran

Nabi

Drs. HS Agil Husin Al Munawir, MA

Semarang 1994

Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya Jilid Idan II

Nasution, Harun, Prof, DR Bulan Bintang, Jakarta 1974 Pembaharuan Dalam Islam Nasution, Harun,Prof,DR Bulan Bintang, Jakarta 1974 Fatwa-Fatwa Kontemporer Yusuf Qardawi, DR Gema Insani Press, Jakarta 1995 AGAMA KRISTEN

Dinamika Gereja Jacobs, T Kanisius Yogyakarta


(29)

Peristiwa-Peristiwa Yesus Kristus

Groenen, C Kanisius Yogyakarta

1989 Agama-Agama Asli

serta Perkembangan

Baker A Kanisius Yogyakarta 1979 AGAMA BUDDHA Keyakinan Umat Buddha (What Buddhist Belief) Sri Dhammanand a Ehipassiko Karaniya 2003 Hidup dan Masalahnya (Human Life & Problems)

Sri Dhammanand a Ehipassiko Karaniya 2003 Dewasa Dalam Dhamma Bhikkkhu Uttamo Samvara 2006 Happiness & Daily

Living

Sri

Dhammanand a Dalai Lama

Samvara 2006

Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan DR Buddhadasa Kritisinghe Arya Surya Candra 1994

Sains Modern dan Buddhisme Ivan Tanuputera Dipl. Ing Ehipassiko Karaniya 2003

Sila dan Vinaya Teja SM Rashid

Nalanda 1996 DHAMMA Man and

LAw DR. KN Jayatileke Buddha Dharma Kontekstual Jo Pristiana M.Hum Nalanda 2000 VII. EVALUASI

VII.A. EVALUASI KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA

Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan blok berupa Ujian Akhir Blok (Midterm). Kemudian pada akhir semester dilakukan Final Exam untuk masing-masing blok. Bagi mahasiswa yang tidak lulus dapat mengikuti Ujian Remedial pada akhir semester.

EVALUASI MATA KULIAH

Syarat mengikuti ujian :

Menghadiri perkuliahan minimal 80% dari setiap kegiatan yang terjadwal pada semester berjalan serta ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas.

Bentuk evaluasi : Multi Disciplinary Examination(MDE) Bobot Ujian Akhir Blok : 25% dari keseluruhan penilaian evaluasi

EVALUASI TUTORIAL

Syarat mengikuti ujian :

Menghadiri diskusi kelompok (pertemuan tutorial) minimal 80% dari setiap kegiatan yang terjadwal pada semester berjalan serta ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas.

Evaluasi Bentuk Evaluasi Bobot

penilaian Pelaksanaan

Proses tutorial

Lembar ceklis oleh Tutor di setiap pertemuan tutorial,

30% Di setiap tutorial


(30)

terdiri dari:

 Knowledge mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 12%

 Attitude mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 8%

 Skill mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 10%

Materi tutorial

PAQ (Problem Analyse Questions)

20% Pada ujian akhir blok

Materi tutorial

Makalah individual 10% Pada akhir blok

EVALUASI PRAKTIKUM

Syarat mengikuti ujian :

- Mahasiswa harus mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang dijadwalkan, dan apabila tidak, harus menggantinya sesuai dengan peraturan fakultas/ departemen yang berlaku.

- Mahasiswa diharuskan membuat laporan/ jurnal praktikum setelah praktikum selesai dan selambat-lambatnya sudah diserahkan sebelum praktikum berikutnya

Bentuk evaluasi:

- Quiz / responsi (bila ada) - Proses pelaksanaan praktikum - Laporan/ jurnal

- Ujian praktikum: MCQ dimasukkan dalam evaluasi kuliah

Sistem Penilaian:

Komponen-komponen penilaian:

 MDE (ilmu pengetahuan terpadu) diadakan akhir blok;

Ketidakhadiran Mahasiswa:

Mahasiswa yang tidak hadir karena alasan yang dapat dibenarkan, seperti: a. Sakit

b. Terkena musibah

c. Mendapat tugas dari fakultas atau universitas

d. Atau alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan yang telah diajukan dan mendapat persetujuan sebelumnya dapat meninggalkan kegiatan pendidikan setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak berwenang (pimpinan fakultas).

Surat keterangan tersebut diserahkan kepada koordinator perkuliahan blok tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah ketidak hadiran kecuali untuk alasan (d) paling lambat 2 hari sebelum ketidak hadirin. Kegiatan pendidikan yang ditinggalkan diganti dengan kegiatan yang sama atau kegiatan lainnya seperti pemberian tugas berdasarkan kebijakan dosen atau bagian yang terkait.

Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas kehadirannya dianggap tidak memenuhi syarat.

Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas tidak boleh mengikuti ujian akhir blok dan ujian remedial; dan nilainya menjadi 0 (Nol).

VII.B. KELULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN

Mahasiswa dinyatakan lulus blok jika nilai rata-rata minimal 60.


(31)

memperbaiki nilai blok, yang dilaksanakan pada akhir semester berjalan.

2. Mahasiswa yang mendapat nilai C, C+, B atau B+ diperbolehkan untuk memperbaiki nilai blok dengan ketentuan :

a. Mahasiswa yang memperoleh Indeks Prestasi (IP) > 3,00 pada Semester sebelumnya diperbolehkan mengikuti ujian remedial maksimal 3 (tiga) Blok. b. Mahasiswa yang memperoleh Indeks Prestasi (IP) 2,50 – 2,99 pada

Semester sebelumnya diperbolehkan mengikuti ujian remedial maksimal 2 (dua) blok.

c. Mendaftarkan diri pada Sub Bagian Pendidikan FK USU segera setelah pengumuman nilai Blok terakhir dikeluarkan.

d. Mahasiswa yang telah mendaftarkan diri untuk ikut ujian remedial tetapi tidak hadir ketika ujian tanpa alasan yang jelas maka tidak dibenarkan lagi untuk mengikuti ujian remedial untuk Blok tersebut sampai akhir masa studi.

e. Bagi mahasiswa yang mengikuti ujian perbaikan nilai blok maka nilai tertinggi yang akan diambil dan nilai maksimal adalah B+.

3. Mahasiswa yang akan mengikuti remedial diwajibkan mendaftar kepada Sie Pendidikan Fakultas Kedokteran.

4. Bagi yang kalah blok dan telah mengikuti remedial 2 kali dan tetap kalah, maka diharuskan mengulang keseluruhan blok.

5. Ujian remedial blok dilaksanakan pada minggu pertama setelah selesai ujian akhir semester.

VIII.NARASUMBER

DEPARTEMEN NARASUMBER


(32)

- dr. Simbar Sitepu, AAI - dr. Abdul Muluk, AAI - dr. Sufitni, M.Kes

- dr. Lita Feriyawati, M.Kes - dr. Mega Sari Sitorus, M.Kes - dr. Fitriani Lumongga

- dr. Dwi Rita Anggraini Histologi

Fisiologi

- dr. Alya Amila Fitrie, MKes - dr. Lokot Dona Lubis

- dr. Radita Nur Anggraini Ginting - dr. Febi Yanti Harahap

- dr. Esther R.D. Sitorus - Prof. Em. Yasmeiny Yazier - Prof.Dr. Abdul Majid, SpPD,KKV - dr. Dedi Ardinata, MKes

- dr. Nuraiza Meutia, M. Biomed - dr. M. Azhari

- dr. Yudi Herlambang - dr. Yetty Machrina

Farmakologi - Prof. Dr. H. Aznan Lelo, PhD,Sp.FK - Prof. Dr. Med, dr. Jazanul Anwar, SpFK

- Prof. DR. Dr. Rozaimah Zain Hamid, MS,SpFK - dr. Datten Bangun, MSc, SpFK

- dr. Zulkarnain Rangkuty,MSi - Drs. Wakidi, Apt. MSi - Drs. Admar Jas, Apt.MSi - Drs. Dayat S. Hidayat, Apt.MSi - dr. Hasanul Arifin

- dr. Yunita Sari Pane, MSi - dr. Tri Widyawati, Msi - dr. M. Ichwan, MSc

Fisika Kedokteran - dr. Zairul Arifin, SpA, DAFK - dr. Keriahen Bangun, DAFK - Ramadhani Banurea,Ssi - Tirama Simbolon, Ssi Biokimia - dr. Mutiara Indah Sari

- dr. M.Syahputra,M. Kes - dr. Almaycano

Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan/Ilmu Kedokteran Keluarga

(IKK/IKP/IKK)

- dr. Arlinda Sari Wahyuni Mkes - dr. Yuki Yunanda

- dr. Juliandi Hrp, MA - dr. Rina Amelia

- dr. Isti Ilmiati Fujiati CMFM, Mmed

BHP Bioetika :

Prof. Dr. dr Rozaimah Z. Hamid, MS,SpFK

Prof. DR. dr. A. Rachman Saragih, Sp.THT-KL

dr.Christofel T., Sp.OG

dr. T. Ibnu Alferally, Sp.PA

dr. Radita N.A. Ginting Agama Islam :

- DR. H. Ramlan Yusuf Rangkuti, MM - Ramadhan Syahmedi Siregar, M.Ag. Agama Kristen Protestan :

- DR. Rismawati Sinulingga, M.Th Agama Kristen Katolik :

- Drs. B.M. Sembiring Agama Hindu :

- Drs. I Putu Sutrisna Agama Buddha :

- Drs. Tommy Tantawi. S.Ag., MS

DAFTAR NAMA TUTOR BLOK CONTROL SYSTEM

No First Line Departemen No Second Line Departemen

1 Rahmat Syah Mikrobiologi 1 Arman Saibi Kimia 2 Rasita Sembiring Gizi 2 Joko S.Lukito, Sp.PA Patologi


(33)

4 Sofyan Lubis Mikrobiologi 4 Sukimin, Sp.PA Patologi Anatomi 5 Sunna Vyatra

Hutagalung

Parasitologi 5 Delyuzar, Sp.PA PA 6 T. Husniah Bahrioen Biologi 6 Endang Gani, Sp.ParK Parasitologi 7 T.Ibnu Aferally, Sp.PA Patologi

Anatomi

7 Gerben F. Hutabarat, MSc Mikrobiologi 8 T.Kemala Intan, MPd Patologi

Anatomi

8 Halomoan Hutagalung Gizi 9 Yetty Machrina Fisiologi 9 Harun Al Rasyid, Sp.PD Gizi 10 Zukesti Effendi Histologi 10 Hasanul Arifin Farmakologi 11 A.A.Depari, DTM&H,

Sp.ParK

Parasitologi 11 Jazanul Anwar Farmakologi 12 Abdul Madjid, Sp.PD,

KKV

Fisiologi 12 Kamajaya, MSc Biologi 13 Ahmad Effendi Anatomi 13 Keriahen Bangun Fisika 14 Eka Roina Megawati Fisiologi 14 Zaimah Z. Tala, MS Gizi 15 Yasmeini Yazir Fisiologi 15 Zairul Arifin, Sp.A Fisika 16 Yunita Sari Pane Farmakologi 16 Zulkarnain Rangkuti Farmakologi 17 Asmah Yusuf, Sp.Rad

*

Radiologi 17 Daulat Sibuea, Sp.OG(K) Obgyn 18 Amri Amir, Sp.F Forensik 18 Dairion Gatot, Sp.PD Penyakit

Dalam 19 Harry Agustaf Asroel,

Sp.THT

THT 19 Lily Irsa, Sp.A Kesehatan Anak 20 Hasanul Arifin, Sp.An Anestesiologi 20 Lukmanul Hakim, Sp.KK Kulit &

Kelamin 21 Hendriyo, Sp.Rad Radiologi 21 Dasril Effendi, Sp.PD Penyakit

Dalam 22 Herbert Sihite, Sp.OG Obgyn 22 Mashitha Dewi Sari, Sp.M Mata 23 Hilaluddin Sembiring,

Sp.P

Paru 23 Zulkifli, M.Si Komunitas 24 Hotma Partogi

Pasaribu, Sp.OG

Obgyn 24 Dharma Lindarto, Sp.PD, KEMD

Penyakit Dalam 25 Ichwanul Arifin, Sp.OG Obgyn 25 Mabel

Sihombing,Sp.PD,KGEH

Penyakit Dalam 26 Ida Syailendrawati,

Sp.THT

THT 26 Makmur Sitepu, Sp.OG Obgyn 27 Iman Budi Putra,

Sp.KK

Kulit & Kelamin

27 Mardianto, Sp.PD Penyakit Dalam 28 Indra Gunasti Munthe,

Sp.OG

Obgyn 28 Sugiarto Gani, Sp.PD Penyakit Dalam 29 Syahlan, Sp.P Paru 29 Sri Sofyani, Sp.A Kesehatan

Anak 30 Tamsil Syaifuddin,

Sp.P

Paru 30 Santi Syafril, Sp.PD Penyakit Dalam


(34)

PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI

TATA TERTIB

LABORATORIUM ANATOMI FK USU

1. Setiap mahasiswa wajib memakai baju praktikum dan tanda pengenal, berpenampilan rapi dan sopan, serta menggunakan sepatu.

2. Hadir tepat waktu dan pulang tepat waktu. 3. Wajib membawa Atlas Anatomi.

4. Sebelum masuk praktikum, mahasiswa wajib mempelajari topik yang akan dibicarakan.

5. Selama praktikum berlangsung diwajibkan menjaga ketertiban dan ketentraman. 6. Bagi yang tidak memenuhi aturan di atas akan diberikan sanksi sesuai ketentuan


(35)

OTAK & MEDULLA SPINALIS

Rongga otak:

Perhatikan tulang-tulang yang membentuk rongga otak. Os Parietale, Os Frontalis, Os Temporale, Os Sphenoidale. Berapa besar rongga otak ? lebih kurang 1400 cc.

Perhatikan hubungan rongga otak dengan Canalis Vertebralis, Foramen Occipitale Magnum.

Perhatikan hubungan rongga otak dengan Canalis Vertebralis, Foramen Occipitale Magnum.

Perhatikan Basis Cranii Interna dengan Fossa Cranii dan yang menempatinya:

Fossa Cranii Anterior Lobus Frontalis

Fossa Cranii Medialis Lobus Temporalis

Fossa Cranii Posterior Cerebellum

Pelajari apa yang melapisi rongga otak dan isi masing-masing Fossa Cranii, seperti : Endosteum bersatu dengan Duramater, Epidural Space, Subdural Space.

Pelajari isi Epidural dan Subdural; Epidural dilalui A.Cerebri Media; Subdural dilalui sistem V.Cerebri menuju sistem sinus.

Duramater melekat kemana saja ?

- Crista Galli, Foramen Caecum sekitar Foramina Nervi Cranialis, Sinus Petrosus

Superior / Inferior, Sella Turcica, pinggiran Foramen Occipitale Magnum, Granulationes Pachioni.

Pelajari apa terdapat di dalam lapisan Duramater; darah Venous dalam :

- Sinus Sagittalis Superior, Sinus Sagittalis Inferior, Sinus Petrosus, Sinus Transversus,

Sinus Sigmoideus, Sinus Cavernosus, Sinus Circularis, Sinus Rectus. Carilah : Falx Cerebri dan Tentorium Cerebelli, Diaphragma Hypophyse.

Lapisan Arachnoid & Piamater:

Perhatikan selaput tipis yang melapisi otak.

- Lapisan Arachnoid, lapisan Piamater; kedua lapisan ini melekat kuat

sesamanya; Subarachnoid berisi tali-tali halus jaringan laba-laba, ruang ini berisi cairan Liquor Cerebro Spinalis.

Pada beberapa tempat ruang ini agak luas disebut Cysterna.

Carilah Cysterna Magna, Cysterna Pontis. Pada beberapa tempat sepanjang Sinus Sagittalis Superior Vili Arachnoid melekat padanya, bagian dari Granulationes Pachioni tempat bermuara cairan Liquor Cerebro Spinalis.

Pada beberapa tempat Vena berada Subarachnoid menembus Arachnoid, tiba pada sistem sinus.

Perhatikan Piamater melekat kuat pada Substantia Grysea otak, sampai ke dalam Sulcus.

Sistem Arteri Otak:

Perhatikan cabang-cabang A.Carotis Interna dan tempat masuknya :

- Foramen Lacerum, A.Carotis Interna, A.Cerebri Media, A.Cerebri Anterior,

A.Communicantes Anterior, A.Communicantes Posterior.

- A.Choroidales, A.Capsula Interna.

- Pelajari distribusi cabang-cabang arteri ini.

Perhatikan Arteri Vertebralis dan tempat masuknya :

- Foramen Occipitalis Magnum, Arteri Vertebralis

- Arteri Spinalis Anterior, A.Basillaris, A.Cerebellaris Posterior Inferior,

A.Cerebellaris Posterior Superior, A.Pontis, A.Cerebri Posterior, A.Communicantes Posterior.

Pelajari daerah distribusi cabang Arteri ini. Pelajari tempat Circulus Arteriosus Willisi.

Pangkal otak. Carilah bagian-bagiannya :

- Medulla Oblongata + Ventriculus IV dengan Pyramis Oliva N.IX, X, XI, XII, VIII,


(36)

- Pons + Ventriculus IV + Cerebellum, Brachium Pontis Ped.Cerebelli Inferior,

dan Pedunculus Cerebelli Superior NV.

- Mesencephalon, bagian Basis, Segmentum, Corpora Quadrigemina, Fossa

Inter Peduncularis, Corpus Geniculatum Inferior / Superior, N.III dan N.IV; Pedunculus Cerebri, Fossa Inter Peduncularis, Corpus Geniculatum Mediale, Corpus Geniculatum Laterale.

Cerebrum: carilah bagian-bagiannya :

- Fissura Sagittalis, Hemisphere kiri / kanan - Lobus Frontalis

- Lobus Parietalis - Lobus Temporalis - Lobus Occipitalis

- Lobus Centralis (Insula Reylii) - Corpus Callosum

- Thalamus - Subthalamus - Epithalamus - Hypothalamus - Hypophyse

Carilah dan pelajari Sulcus + Gyrus yang penting:

- Fissura Lateralis Sylvii - Sulcus Centralis Rolandii - Fissura Calcarina

- Gyrus Oppercularis, Gyrus Triangularis, Pars Ophthalmica (depan pangkal

Fissura Sylvii)

- Gyrus Precentralis (area motor)

- Gyrus Postcentralis (area somesthetis)

- Gyrus Transversus Bovis Posterior (area acustica) - Hypocampus + Uncus

- Bulbus Olfactorius + Tractus Olfactorius

Cari perhatikan Chiasma Opticum dengan:

- Tractus Opticus - Hypothalamus - Corpus Mamillaris

- Tuber Cinerum + Infundibulum Hypophyse - Stria Terminalis

- Epithalamus dengan Pineal Body (Epiphyse)

Cari tempat:

Ventriculus IV dengan Foramen Magendi + Luschka, Aquaductus Sylvii. Ventriculus III dengan Foramen Monroi.

Ventriculus Lateralis dengan :

 Cornu Anteror

 Cornu posterior

 Cornu Inferior

Plexus Choroideus dari tiap-tiap Ventriculus Adakanlah penampang Frontal Cerebrum dan carilah :

Insula Reylii

Corpus Callosum

Fornix

Septum Pellicidum

Lamina Terminalis

Fissura Transversalis Cerebrii

Thalamus + Ventriculus III + Tela Choridea

Nucleus Caudatus + Nucleus Lenti Fornis

Cornu Anterior

Cornu Posterior

Cornu Inferior

Capsula Interna Pada penampang horizontal carilah :


(37)

- Ventriculus Lateralis - Nucleus Lentiformis

Capsula Interna, dengan bagian :

 Genu

Crus Anterior

Crus Posterior Capsula Externa

Claustrum

Capsula Externa Insula Reylii

Penampang lintang pada Mesencephalon, carilah :

- Aquaductus Sylvii - Basis

- Tegmen + Corpus Quadrigemina - Substansi Nigra

- Nucleus Ruber - Inti N III + N IV

Penampang lintang pada Pons, carilah :

- Serabut-serabut longitudinal - Serabut-serabut transversal - Inti N.V (motor)

Penampang lintang pada Medulla Oblongata, carilah :

 Inti N.VI (motor)

 Inti N.VII (motor)

 Inti N.VIII

 Inti N.IX

 Inti N.X (motor)

 Inti N.XI

 Inti N.XII (motor)

 Olivia

 Pyramis

Cerebellum: pelajarilah Hemisphere Cerebelli

- Hemisphere kiri / kanan - Vermis

- Folium

- Fissura Prima, Fissura Secunda - Fissura Intra Pyramis

- Sulcus-Sulcus

Pada bagian Vermis. Carilah:

 Lobus Centralis, Culmen, Declive (bagian-bagian dari Ponticulus), Tuber, Pyramis, Uvula, Nodulus

 Flocculus

 Pedunculus Cerebrii Inferior, Medius, dan Superior Pada penampang Sagittal. Carilah:

- Substantia Grysea, Substantia Alba, Arbor Vitae, Inti-inti Cerebelli. - Dalamnya Fissura dan Sulcus

Pada penampang Transversal lewat Declive. Carilah:

 Nucleus Dentatus (terbesar di lateral)

 Nucleus Globosus (kecil dekat Nervus Dentatus)

 Nucleus Fastigii (kecil di para medial)

Medulla Spinalis, pelajarilah:


(38)

Pelajari tempat melekat Duramater Spinalis :

- Ligamentum Denticulatum (daerah Cervical)

- Mengikuti Nervus Spinalis pada Foramina Intervertebralis - Pinggir Foramen Occipitale Magnum

- Filum Durae – matris pada Os Occygeus

Bandingkan selaput Arachnoid dan Piamater dengan pada Cerebrum.

 Selaput Arachnoid Medulla Spinalis sampai ke bawah membungkus Cauda Equina secara bersama (bukan satu-satu)

 Piamater melapisi ketat Medulla Spinalis dan masing-masing Nervus Spinalis, Subpial berjalan Sistem Arteri + Vena

 Cairan Liquor Cerebro Spinalis berada Subarachnoidal Medulla Spinalis bersatu dengan Subarachnoidal Cerebrum (cairan sebagai bantalan)

 Subdural berupa Potensial Space merapat dengan Arachnoid

 Epidural berisi jaringan lemak dan pembuluh darah untuk ruas-ruas Vertebrae + Discus.

Pelajari bagian-bagian Medulla Spinalis :

- Panjangnya 40-45 cm

- Segmen-segmen Cervical (10 cm) - Intumesentia Cervicalis (15 cm) - Segmen-segmen Thoracal (8 cm) - Intumesentia Lumbalis (13 cm) - Conus Medullaris (L 2/3) - Filum Terminale

- Sulcus Medianus Posterior

- Sulcus Intermedio Dorsalis + Filia Radicularis Dorsalis - Sulcus Intermedio Ventralis + Filia Radicularis Ventralis - Fissura Mediana Anterior

-Pada penampang Medulla Spinalis, carilah :

 Substantia Alba

 Substantia Grysea

 Cornu Posterior

 Pars Intermedio Lateralis (Thoracal)

 Fasciculus Lateralis, Fasciculus Dorsalis, Fasciculus Ventralis, Tractus Cortico Spinalis Lateralis, Tractus Spino Cerebellaris Dorsalis / Ventralis, Tractus Spino Thalamicus


(39)

KETENTUAN PRAKTIKUM

1. Sebelum masuk ruangan, baju praktikum harus sudah dipakai

2. Mahasiswa harus mengerjakan isian yang terdapat dalam jurnal praktikum, sebelum praktikum berlangsung.

3. Sebelum memulai praktikum, preparat harus diperiksa terlebih dahulu. Apabila preparat ada yang pecah / retak harus segera melapor

4. Harus membawa pensil berwarna yaitu merah dan biru 5. Harus membawa kain lap flanel.

6. Alat-alat praktikum harus dijaga masing-masing.


(40)

PRAKTIKUM 2 (CS-Pr2-HS)

NERVOUS TISSUE

TUJUAN PRAKTIKUM : Mengamati struktur sistem saraf pusat (SSP) dan saraf perifer. Sediaan jaringan :

No. Jaringan Saraf Kode Sediaan

1. Medulla spinalis NS – 1

2. Cerebrum NS – 2

3. Cerebellum NS – 3

4. Peripheral Nerves NS – 4

Gambar 1 Cerebrum (NS-2)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar

1. _____________________________ 4. ___________________________ 2. _____________________________ 5. ___________________________ 3. _____________________________ 6. ___________________________ Deskripsi gambar 1

No. Perihal Deskripsi

1. Bentuk neuron

2. Struktur nucleusdari neuron

3. Lapisan korteks (gray matter) 4. Lapisan medulla

(white matter) 5. Struktur neuroglia


(41)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar

1. _____________________________ 4. ___________________________ 2. _____________________________ 5. ___________________________ 3. _____________________________ 6. ___________________________ Deskripsi gambar 2

No. Perihal Deskripsi

1. Lapisan korteks (gray matter)

2. Struktur molecular layer 3. Struktur lapisan sel Purkinje 4. Struktur granular layer 5. Lapisan medulla

(white matter)

Gambar 3

Medulla Spinalis (NS-1)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar

1. _____________________________ 4. ___________________________ 2. _____________________________ 5. ___________________________ 3. _____________________________ 6. ___________________________


(42)

Deskripsi gambar 3

No. Perihal Deskripsi

1. Struktur gray matter 2. Struktur white matter 3. Struktur neuron pada

anterior horn

4. Struktur dan jenis neuroglia padacentral canal

Gambar 4

Peripheral Nerves (NS-4)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar

1. _____________________________ 4. ___________________________ 2. _____________________________ 5. ___________________________ 3. _____________________________ 6. ___________________________ Deskripsi gambar 4

No. Perihal Deskripsi

1. Ukuran

kelompok serabut saraf 2. Jaringan ikat

pada serabut saraf

3.

Susunan serabut saraf dalam satu kelompok serabut saraf

4. Struktur axon

5. Bentuk nucleus Schwann cells


(43)

TUJUAN PRAKTIKUM : Mengamati struktur organ yang memproduksi hormon. Sediaan jaringan :

No. Organ Endokrin Kode Sediaan

1. Hypophysis ES – 1

2. Thyroid gland ES – 2

3. Parathyroid gland ES – 2

4. Langerhans islet DS – 17

5. Adrenal gland ES – 3

Gambar 1 Hypophysis (ES-1)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar

1. _____________________________________ 2. _____________________________________ 3. _____________________________________ 4. _____________________________________ 5. _____________________________________ Deskripsi gambar 1

No. Perihal Deskripsi

1. Struktur neurohipofisis 2. Herring bodies 3. Struktur

adenohipofisis 4. Jenis sel

pada adenohipofisis 1. 2. 5. Struktur


(44)

Gambar 2 Thyroid Gland (ES-2)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar

1. _____________________________ 4. ___________________________ 2. _____________________________ 5. ___________________________ 3. _____________________________ 6. ___________________________ Deskripsi gambar 2

No. Perihal Deskripsi

1. Struktur folikel 2. Jenis sel 3. Struktur sel

parafolikular

Gambar 3

Parathyroid Gland (ES-2)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar

1. _____________________________ 4. ___________________________ 2. _____________________________ 5. ___________________________ 3. _____________________________ 6. ___________________________ Deskripsi gambar 3

No. Perihal Deskripsi

1. Struktur kelenjar 2. Struktur sel principal 3 Struktur sel oksifil


(45)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar

1. _____________________________ 4. ___________________________ 2. _____________________________ 5. ___________________________ 3. _____________________________ 6. ___________________________ Deskripsi gambar 4

No. Perihal Deskripsi

1. Struktur kelenjar 2. Jenis sel 3. Struktur sel A 4. Struktur sel B

Gambar 5 Adrenal Gland (ES-3)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar

1. _____________________________ 4. ___________________________ 2. _____________________________ 5. ___________________________ 3. _____________________________ 6. ___________________________


(46)

Deskripsi gambar 5

No. Perihal Deskripsi

1. Struktur kapsul 2. Pembagian lapisan

parenkim

3. Struktur zona glomerulosa 4. Struktur zona fasikulata 5. Struktur zona retikularis 6. Struktur medulla


(47)

A. PERATURAN PRAKTIKUM

1. Memasuki ruang praktikum dengan sudah mengenakan jas laboratorium dan badge namedengan rapi

2. Duduk pada meja dan posisi yang ditetapkan pada awal praktikum

3. Tas dan barang lain, kecuali Buku Panduan, alat tulis dan alat praktikum diletakkan pada lemari yang tersedia. Barang berharga harap disimpan sendiri. B. PERSIAPAN SEBELUM PRAKTIKUM

1. Membaca jurnal praktikum dan mengisi kolom “Hasil yang diharapkan” pada lembar observasi

2. Mempelajari teori yang terkait dengan praktikum, dengan berpedoman pada TIK dan TIU praktikum. Bersumber dari text book, bahan kuliah maupun pencarian di internet. Hal ini untuk persiapan menjawab kuis, response dan pemetaan materi praktikum.

3. Membawa 1 sabun dan 2 kain lap untuk setiap kelompok yang terdiri dari 5 orang

C. KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Memasuki ruangan dan duduk pada tempat yang ditentukan

2. Kepala Meja pada tiap-tiap meja mengumpulkan Buku Panduan dari teman-teman semejanya dan meletakkan dalam keadaan terbuka pada halaman observasi di meja dosen

3. Dosen menandatangani Buku Panduan (memeriksa apakah mahasiswa sudah mengisi kolom “Hasil yang diharapkan”) dan kemudian membacakan soal kuis 4. Kepala Meja mengumpulkan kertas kuis teman-temannya dan menyerahkan

kepada dosen, sekaligus mengambil kembali Buku Panduan

5. Dosen melakukan response kepada mahasiswa secara acak, mahasiswa harus menjawab dengan benar. Bagi yang tidak dapat menjawab dengan benar akan diminta belajar kembali

6. Dosen menjelaskan tujuan dan pelaksanaan praktikum, kemudian Kepala Meja diperkenankan mengambil peralatan yang dibutuhkan pada meja dosen

7. Mahasiswa melakukan percobaan dan menuliskan hasilna pada kolom “Hasil observasi”

8. Dosen mengarahkan diskusi untuk mengulas hasil praktikum dan teori terkait. D. PENJELASAN TAMBAHAN

1. Keterlambatan masuk lebih dari 15 menit sejak praktikum dimulai harus mendapat ijin dari dosen pembimbing praktikum

2. Sesudah praktikum selesai, harus memellihara kebersihan ruang praktikum, peralatan praktikum dikembalikan dalam kondisi baik. Bila ada alat yang rusak harap melaporkan kepada teknisi laboratorium

3. Meninggalkan ruang praktikum sesudah mendapat ijin dari dosen, jas lab dibuka di luar ruang laboratorium


(48)

PRAKTIKUM 3 (CS-Pr3-FL)

FAAL SUSUNAN SYARAF PUSAT PERISTIWA REFLEKS PADA KATAK

Percobaan 1. Katak berada dalam keadaan normal (biasa).

Ambillah seekor katak yang normal dan perhatikanlah keadaannya jika diletakkan pada sebuah meja katak. Rangsanglah katak itu dengan memijit salah satu kakinya; perhatikanlah reaksinya. Letakkan katak itu pada punggungnya; bagaimana ia membalik tubuhnya. Masukkanlah katak itu kedalam sebuah bak kecil dan perhatikan geraknya.

Percobaan 2. Decerebrate-preparat.

Potonglah bagian depan kepala katak itu yaitu dibelakang matanya. Setelah beberapa saat kemudian katak itu akan sadar dari keadaan shock akibat pemotongan tadi dan perhatikanlah :

a. Posture

b. Reaksinya terhadap perangsangan

c. Kesanggupannnya untuk mengangkat tubuhnya d. Kesanggupan berenang

Percobaan 3. Perusakan canalis semisircularis.

Bukalah mulut katak itu dan perhatikan benjolan kecil pada atap mulut yaitu didepan membrana timpani. Dibawah benjolan inilah terletak canalis semicircularis. Rusakkan canalis semicircularis kiri yaitu dengan mencucuk melalui benjolan tadi dengan ujung gunting yang tertutup. Kemudian bukalah gunting tadi beberapa millimeter sambil memutar gunting tersebut.

Perhatikan : a. Posture

b. Reaksinya terhadap perangsangan

c. Kesanggupannnya untuk mengangkat tubuhnya d. Kesanggupan berenang

Pada katak yang sama rusakkan canalis semicircularis sebelah kanan, dan perhatikanlah :

a. Posture

b. Reaksinya terhadap perangsangan

c. Kesanggupannnya untuk mengangkat tubuhnya d. Kesanggupan berenang

Percobaan 4 : The spinal animal.

Pekerjaan sumsum belakang dipengaruhi oleh sumsum syaraf yang lebih tinggi; Oleh karena itu untuk mempelajari refleks-refleks sumsum haruslah dibuat sebuah spinal-preparat. Potonglah kepala katak itu dibelakang membrana tympani maka terdapatlah spinal animal. Selidikilah binatang itu segera setelah pemotongan.

Ternyata binatang tersebut tidak bereaksi terhadap rangsangan apapun dan keadaan ini disebut “spinal shock”. Setelah beberapa menit maka keadaan shock


(1)

A.Grik A.Romawi Pengucapan Indonesia Pengucapan Latin

1. I satu unus,una,unum

2. II dua duo,udae,duo

3. III tiga tres,tree,tria

4. IV empat quattuer

5. V lima quingue

6. VI enam sex

7. VII tujuh septem

8. VIII delapan octa

9. IX sembilan novem

10. X sepuluh decim

11. XI sebelas undecim

12. XII dua belas duodecim 13. XIII tiga belas tredecim 14. XIV empat belas quattuordecim 15. XV lima belas quindecim 16. XVI enam belas sedecim 17. XVII tujuh belas septemdecim 18. XVIII delapan belas duodeviginti 19. XIX sembilan belas undeviginti

20. XX dua puluh viginti

25. XXV dua puluh lima viginti quingue 30. XXX tiga puluh triginta

35. XXXV tiga puluh lima triginta quingue 40. XL empat puluh quadraginta

45. XLV empat puluh lima quadraginta quingue 50. L lima puluh quinguaginta

60. LX enam puluh sexaginta 80. LXXX delapan puluh octaginta 90. XC sembilan puluh nonaginta

100. C seratus centum

200. CC dua ratus ducenti,ducentae 300. CCC tiga ratus trecenti,trecentae 400. CD empat ratus quadriginti

500. D lima ratus quigenti,quigentae

1000. M seribu mille

Singkatan Latin Yang Sering Dipakai Dalam Penulisan Resep

R. Recipe Ambilah


(2)

72

C. Cochlear Sendok makan (sendok besar = 15 ml) Cth Cochlear theae Sendok teh (sendok kecil = 5 ml) a.c. Ante coenam Sebelum makan

d.c. Durante coenam Sedang (waktu) makan p.c. Post coenam Sesudah makan

p.d. Post defecere Sesudah defikasi (buang air besar) s.n.s Si necesse sit Bila perlu

s.o.s Si opus sit Bila perlu p.r.n. Pro renata Bila perlu o.h. Omniora Tiap jam

m.et.v. Mane et vespere Pagi dan malam hari p.c.c. Pro copy conform Untuk salinan yang serupa iter Iteratur Ulangi

iter. 3x Ulangi tiga kali n.d., ne det Ne detur Belum diberikan

Cito Cito Cepat

Statim Statim Segera Citiss Citissime Segera sekali

P.I.M. Periculum in mora Berbahaya bila ditunda

S.u.c. Signa usus cognitus Tandailah, aturan pakai sudah tahu S.u.n. Signa usus notus Tandailah, aturan pakai sudah tahu S.u.e. Signa usus externus Tandailah untuk pemakaian luar S.pro.inj Signa pro injectio Tandailah, untuk obat suntik d.i.m.m. da in manum medici Serahkan ketangan dokter S.garg Signa gargarisma Tandailah, obat kumur – kumur S.coll Signa collutorium Tandailah, untuk obat cuci mulut S.epith Signa epithema Tandailah, untuk obat kompres S.collyr Signa collyrium Tandailah, obat cuci mata S.lax Signa laksantia Tandailah, untuk pencahar S.Supp Signa suppositoria Tandailah untuk suppositoria S.gtt.nasal Signa guttae nasales Tandailah, untuk obat tetes hidung S.gtt.auric Signa guttae aurriculares Tandailah, untuk obat tetes telinga S.gtt.opth Signa guttae opthalmicae Tandailah, untuk obat tetes mata S.oc Signa oculenta Tandailah untuk salep mata

S.ovula Signa ovulae Tandailah untuk ovula (tablet vagina) S.linn Signa linimenta Tandailah untuk obat gosok

O.D.S Oculo dextro et sinistro Mata kanan dan kiri A.D. Auriculares dextro Telinga kanan A.S. Auricularaes sinistro Telinga kiri

d.c.pipet Da cum pipet Berilah dengan pipet S.pulv.adsp Signa pulvis adspersorius Tandailah serbuk tabor da in caps Da in capsulae Berikan dalam capsul


(3)

PRAKTIKUM 8 (CS-Pr.8-AO) PRAKTIKUM ANATOMI

ENDOCRINE SYSTEM

Mengidentifikasi dan mempelajari topografi dan bagian-bagian dari :

 Hypopysis & Pituitary

 Thyroid gland :

 Lobus dexter

 Lobus sinister

 Isthmus

 Arteri Thyroidea

 Nervus Recurrent laryngis

 Parathyroid gland

 Pineal gland

 Pancreas


(4)

74

PRAKTIKUM 9 (CS-Pr9-FO)

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

INTERAKSI OBAT TAK TERCAMPURKAN

Tujuan :Memperagakan kejadian interaksi obat yang tak tercampurkan

Materi praktikum : I.Air dengan lemak.

1. Air 2. Minyak 3. Gelas ukur 4. Botol

Pelaksanaan ( Demonstrasi ) :

- Ambil air 100 ml,tambahkan minyak 100 ml,kocok. - Amati apa yang terjadi.

II.Pulvers

A.Obat yang tak tercampurkan

1. Hexamin tablet R/ Hexamin tab.I 2. Acetosal Acetosal mg 500 3. CTM tablet CTM tab.I

4. Lumpang Mf pulv.dtd No XII 5. Mortir Da in caps

6. Kertas perkamen S t dd cap I p.c 7. Timbangan

8. Anak timbangan

9. Sudip Pro : Tn . Edi

Pelaksanaan :

Berhubung hanya untuk mengetahui bahwa obat – obat ini tidak tercampurkan maka hanya dibuat satu kapsul,bukan 12 kapsul.

1. Ambil Hexamine sebanyak 1 tablet 2. Timbang Acetosal sebanyak 500 mg 3. Ambil CTM sebanyak 1 tablet

4. Siapkan lumpang yang bersih dan kering

5. Kedalam lumpang masukkan Hexamin,Acetosal dan CTM,gerus sambil diaduk memakai sudip.

6. Amati apa yang terjadi.


(5)

1. Paracetamol tablet R/ Paracetamol tab.1/5

2. Clorpheniramin maleat Clorpheniramin maleat mg 2 3. Glyceril guayakolat tablet Glyceril guayacolat mg 50 4. Lumpang Mf pulv dtd No X

5. Mortir S 3 dd pulv I 6. Kertas perkamen

7. Timbangan

8. Anak timbangan Pro : Ana 9. Sudip Umur : 6 tahun

Pelaksanaan :

Lama pengobatan 3 hari,cara pakai sehari 3 kali 1 bungkus.

Jumlah obat sebanyak 3 x 3 bungkus = 9 bungkus, digenapkan menjadi 10 bungkus. Anak umur 6 tahun ( BB = 15 kg )

Dosis :

- Paracetamol untuk anak (2 – 10) tahun = (100-200) mg / kali - Clorpheniramin maleat untuk anak – anak = 0,35 mg / kgBB / hari - Glycerilguayacolat untuk anak (2-6) tahun = 50 mg / kali

Keterangan :

- Paracetamol tablet berisi Paracetamol 500 mg / tablet

- Glycerilguayacolat tablet berisi glyserilguayacolat 100 mg / tablet

Perhitungan Dosis :

- Paracetamol 1x pakai (100-200)mg , diambil 100 mg (100 / 500 mg = 1/5

tablet )

- Clorpheniramin maleat 1x pakai = (15 x 0,35 mg) / 3 = 1,75 mg ,dibulatkan

menjadi 2 mg.

- Glycerilguayakolat 1x pakai = 50 mg (50 / 100 mg = 1/5 tablet )

Cara Kerja :

1. Ambil paracetamol tablet sebanyak 10 x 1/5 tablet = 2 tablet 2. Timbang Clorpheniramin maleat 10 x 2 mg = 20 mg

3. Ambil Glycerilguayacolat tablet sebanyak 10 x ½ tablet = 5 tablet. 4. Siapkan lumpang yang bersih dan kering

5. Kedalam lumping masukkan Paracetamol,Clorpheniramin maleat dan Glyceril guayacolat,gerus hingga halus dan homogen

6. Bagi menjadi 10 bungkus dengan kertas perkamen Keterangan tambahan :

- Interaksi obat tak tercampurkan = Interaksi Farmaseutik : Interaksi terjadi


(6)

76

1. Tablet Effervescent

- Calcium D-Redoxon effervescent tablet - Supradin effervescent tablet

2. Sustained Release Tablet

- Ronicol Timespan dragee

- Kalium Durules Sustained Release Tablet - Avil retard dragee

3. Chewable tablet (tablet kunyah )

- Erysanbe tablet kunyah - Pentrexyl chewable tablet - Kaltrocin chewable tablet

4. Tablet hisap (Trochisi)

- Degirol tablet hisap - FG troches tablet hisap

5. Tablet Bukal

- Sendopart buccal tablet

6. Tablet Sublingual

- Cedocard sublingual tablet

7. Vaginal tablet

- Flagyl vaginal tablet - Canesten vaginal tablet

8. Tablet salut gula ( dragee )

- Librax dragee - Neorobion dragee

9. Tablet salut selaput

- Iberet 500 film tablet - Mucosolvan filcotab

10. Tablet salut enteric