KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PENYELENGGARAAN DIKLAT PROFESI PEKERJAAN SOSIAL DI BDPPS BANDUNG.

H

KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI DALAM
MENUNJANG KEBERHASILAN PENVELENGGARAAN
DIKLAT PROFESI PEKERJAAN SOSIAL DI BDPPS BANDUNG

T'ESI'S

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar Magister Pendidikan
Bidaim Studi Administrasi Pendidikan

WARSONO
NIM.: 989635

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG

2001


DlSETUJUl DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbins
I
te

PROF. DR . H . ABDUL AZIS WAHAB , MA

Pembimbing II

PROF. DR. H. DJAM'AN SATORI, MA

Mengetahui

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

Prof. Dr.

amsuddin Makmun, MA


ABSTRAK

Kegiatan monitoring dan evaluasi ( Monev ) merupakan bagian yang tak terpisahkan
dalam kegiatan penyelenggaraan diklat. Tujuannya adalah untuk memperoleh suatu input
guna peningkatan maupun menunjang keberhasilan penyelenggaraan Diklat dimasa yang
akan datang . Maka perlu direncanakan secara matang , pelaksanaan secara tepat dan

pengawasan secara ketat sehingga akan memperoleh keberhasilan yang maksimal ,
artinya dapat memberikan dukungan terhadap isi program diklat, kualitas widyaiswara ,
Kualitas panitia dan dalam penetapan kriteria bagi calon peserta pelatihan . Oleh
karenanya hasil kegiatan monev sangat penting untuk ditindaklanjuti secara maksimal
agar dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap hal - hal yang urgen dalam
penyelenggaraan diklat.

Hasil penjajagan di tempat penelitian ditemukan bahwa hasil kegitan Monev di
BDPPS Bandung belum menunjang keberhasilan penyelenggaraan Diklat secara
maksimal, hal ini nampak dari gejala - gejala sebagai berikut (l).masih adanya peserta

pelatihan Diklat mengikuti lebih dari satu kali pada latihan yang sama ,(2). masih

adanya panitia yang kurang memahami tanggung jawab yang diberikan ,(3). kegiatan
Monev dilaksanakan kurang maksimal ,(4). hasil kegiatan Monev belum memberikan

kontribusi yang maksimal terhadap keberhasilan penyelenggaraan Diklat . Berdasarkan
gejala tersebut , maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji lebih dalam tentang
proses dan hasil kegiatan Monev alam menunjang keberhasilan penyelenggaraan diklat.
Tujuan penelitian secara urnurn untuk memperoleh gambaran tentang kegiatan Monev
melalui dasar pertimbangan pelaksanaan kegiatan Monev, tujuan kegiatan Monev ,
sasaran kegiatan Monev , proses pelaksanaan , faktor - faktor pendukung dan

penghambat terhadap kegiatan Monev serta hasil kegiatan Monev dalam menunjang
keberhasilan penyelenggaraan diklat dan dukungannya terhadap isi program diklat ,
peningkatan kualitas widyaiswara , panitia dan peningkatan kriteria bagi calon peserta
pelatihan . Penelitian dilaksanakan di BDPPS Bandung . Pendekatan yang dilakukan
secara kualitatif melalui kegiatan studi dokumentasi, observasi dan wawancara . Sumber
data dan informasi dalam penelitian adalah Kepala BDPPS , Kepala Seksi Diklat ,
Kasubsi penyiapan diklat , Kasubsi penyusunan rencana dan evaluasi , Kasubsi
kurikulum dan metode , Ketua penyelenggara Diklat, panitia , widyaiswara dan peserta
Diklat serta karyawan BDPPS Bandung.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum hasil kegiatan belum memberikan
dukungan yang berarti terhadap isi program Diklat , peningkatan mutu widyaiswara,

panitia dan peningkatan kriteria bagi calon peserta pelatihan , dan masih mengalami
permasalahan dalam menentukan pelaksana , dalam menentukan metode dan alat,dalam
proses pelaksanaan kegiatan dan upaya menindaklanjuti hasil kegiatan Monev yang
belum maksimal.

Dengan kesimpulan hasil penelitian , maka direkomendasikan kepada Kepala BDPPS
Bandung sebagai penanggungjawab pelaksanaan kegiatan Monev untuk mengupayakan
usaha perbaikan terhadap hal- hal yang penting dan melakukan sosialisasi secara lebih
baik agar dapat menunjang keberhasilan penyelenggaraan Diklat diniasa yang akan
datang.

DAFTAR ISI

HALAMAN

ABSTRAK


i

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

vi

DAFTAR GAMBAR ..:...'...!

ix

BAB I PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang Masalah


1

B. Rumusan Masalah Dan Pertanyaan Penelitian

11

C. Tujuan Penelitian

14

D. Manfaat Penelitian

15

E. Kerangka Pikir Penelitian

15

BAB II KERANGKA TEORITIS


19

A. Tinjauan Konsep Administrasi Pendidikan

19

1. Konsep Dasar Administrasi Pendidikan

19

2. Administrasi Personalia
3. Administrasi Pelatihan

25
29

4. Kedudukan Monitring Dan Evaluasi ( Monev )

Dalam Lingkup Administrasi Pelatihan
B. Konsep Dasar Monitoring Dan Evaluasi (Monev )


....36
38

1. Pengertian Monitoring Dan Evaluasi ( Monev)
2. Tujuan Kegiatan Monev
3. Sasaran Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
4. Proses Kegiatan Monev

38
43
45
46

a. Dasar Pertimbangan Kegiatan Monev
b.Pelaksana Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi
c. Metoda/ Alat yang dipergunakan Dalam Monev
5. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Pelaksanaan Monev
6. Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Dalam Menunjang Keber
hasilan Penyelenggaraan Diklat

a. Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
b. Dukungan Hasil Kegiatan Monev terhadap

49
50
52
56

IsiProgramDiklat

57
57

60

vi.

c. Dukungan Hasil Kegiatan Monev Terhadap Peningkatan
Kualitas Widyaiswara
d. Dukungan Hasil Kegiatan Monev Teriiadap Peningkatan

Kualitas Panitia Penyelenggara Pelatihan
e. Dukungan Hasil Kegiatan Monev Teriiadap Kriteria Calon Pesrta
Pelatihan

61
63
64

C. Kajian Penelitian YangRelevan

65

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

69

A. Metode Penelitian

69


B. Teknik Pengumpulan Data

71

C. Setting Penelitian

72

D. Sumber Data Penelitian

72

E. Langkah - Langkah Penelitian

73

F. Analisa Data

74

G. Validitas Hasil Penelitian

76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

78

83

1. Dasar Pertimbangan Pelaksanaan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
Di BDPPS Bandung
2. Tujuan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
3. Sasaran Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
4. Proses Pelaksanaan Kegiatan Monitoring dan Eval uasi
a. Pelaksana Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
b. Metode dan Alat Yang dipergunakan Dalam Kegiatan Monitor
Ingdan evaluasi
5. Faktor - faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Pelaksanaan

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
6. Hasil Kegiatan Monitoring Dalam Menunjang Keberhasilan Penye
Lenggaraan Diklat
a. Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
b. Dukungan Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Terhadap
Peninekatan Kualitas Isi Program. Diklat

vn

83
84
85
91
93
94

94
97
97
101

c. Dukungan Hasil Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi Terhadap
Peningkatan Kualitas Widyaiswara
d. Dukungan Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Teriiadap
Peningkatan Kualitas PanitiaPenyelenggara Pelatihan
e. Dukungan Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Terhadap
PeningkatanKriteria Persyaratan Calon Peserta Pelatihan
B.Pembahasan Hasil Penelitian

102

103
105
.

106

1. Dasar Pertimbangan Pelaksanaan Kegiatan Monitoring dan
Evaluasi

106

2. Tujuan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
3. Sasaran Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
4. Proses Kegiatan Monitoringdan Evaluasi
a. Pelaksana Kegiatan Monitoring dan Evaluasi

107
108
110
112

b. Metode dan Alat Yang Dipergunakan Dalam Kegiatan
Monitoring dan Evaluasi
114
5. Faktor - Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Pelaksanaan
115
Kegiatan Monitoringdan Evaluasi
6. Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Dalam Menunjang KeberHasilan Penyelenggaraan Diklat
122

122
a. Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
b. Dukungan Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Terhadap
123
Peningkatan Kualitas isi ProgramDiklat
c. Dukungan Hasil Kegiatan Monitoringdan Evaluasi Terhadap
Peningkatan Kualitas Widyaiswara
124
d. Dukungan Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Terhadap
Peningkatan KualitasPanitia Penyelenggara Pelatihan
125
e. Dukungan Hasil Kegiatan Monev Terhadap
Pemngkatan Kriteria Peserta Pelatihan
126
BAB V KESLMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

128

A. Kesimpulan

128

B. Implikasi

132

C. Rekomendasi

134

DAFTAR PUSTAKA

135

LAMPIRAN'- LAMPIRAN :

139

vi n

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Kerangka Berfikir Penelitian

,8

2. Pembuatan Putusan Dalam Keseluruhan Proses Administrasi

23

3. Hubungan Antara Fungsi - Fungsi Personalia dan Kegiatan - kegiatan
Personalia



4. Siklus Kegiatan Diklat
5. Kedudukan Monitoring dan Evaluasi Dalam Administrasi Diklat

33
37

6. Proses Monitoring Evaluasi

46

7. Jenis-jenis Instrumen

47

8. Struktur Ortranisasi BDPPS Bandung

80

IX

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan Nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia
indonesia seutuhnya , dan pembangunan seluruh niasvarakat Indonesia. Hal ini berarti
bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah seperti pangan ,
sandang dan perumahan tetapi kepuasan batiniah seperti pendidikan , rasa aman , rasa
keadilan dan sebagainya , serta keselarasan dan keserasian atau keseimbangan antara
keduanya .

Terlihat dengan jelas pada dekade terakhir ini Indonesia memacu

pertumbuhan dan perkembangan pendidikan , baik pendidikan sekolah maupun luar
sekolah yang diharapkan dapat mendukung pembangunan nasional . Sebagaimana

yang diamanatkan dalam GBHN tahun 1999 , yaitu melakukan pembaharuan dan

pemantapan sistem pendidikan nasional berdasarkan prinsip desentralisasi , otonomi
keiimuan , dan manajemen serta meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang
diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan

sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Memasuki abad 21 yang serba global , mendorong masyarakat kearah

persaingan antar negara semakin ketat. Oleh karena itu , pembangunan nasional tidak
hanya dilandasi oleh investasi fisik , tetapi juga perlu investasi sumberdaya manusia

melalui pengembangan sumber daya manusia . Salah satu bentuk pengembangan
sumber daya manusia ( SDM ) yaitu melalui pendidikan dan pelatihan ( Diklat) agar
tercipta tenaga kerja terdidik, terlatih , profesional, mandiri , kreatif dan inovatif.

Arus globalisasi yang menimbulkan perubahan lingkungan secara global .

regional dan nasional yang sangat cepat menjadikan masyarakat antar bangsa makin
saling tergantung , sehingga tidak dapat mengisolasi diri dari dunia sekitar .

Perubahan yang cepat adanya saling ketergantungan satu sama lain senantiasa dapat
menimbulkan masalah yang kompleks dan rumit sehingga memerlukan wawasan
yang luas dalam melakukan pendekatan dan pemecahannya . Hal ini menuntut

orientasi baru dalam penyelenggaraan pelayanan administrasi pemerintah . Untuk
mewujudkan hal ini maka PNS dikembangkan melalui Diklat agar memiliki wawasan
yang luas dan perfonnans yang baik . Pengembangan sumber daya manusia

diperlukan suatu sistem yang kondusif dan mengarah produktivitas yaitu melalui
budaya kerja, disiplin dan motivasi.

Pendidikan berlangsung sepanjang hayat. Oleh karenanya dapat ditempuh
melalui

jalur

pendidikan

sekolah

dan

jalur

pendidikan

luar

sekolah.

Tilaar ( 1998 ; 57 ) membedakan antara jalur pendidikan sekolah ( pendidikan ) dan
jalur pendidikan luar sekolah ( pelatihan ) dengan ciri - ciri sebagai berikut:
(1) Pelatihan mengasumsikan adanya dasar pendidikan formal . Pelatihan
mempunyai konotasi menguasai keterampilan - keterampilan baik
ketreampilan fisik maupun mental akademik yang diperlukan dalam

dunia profesi tertentu . Pelatihan dikaitkan dengan dunia kerja dan
produktivitas ;

(2) Pendidikan sebaiknya mempunyai orientasi kepada pengembangan pribadi
seseorang;

(3) Modalitas kelembagaan untuk pendidikan dan pelatihan berbeda .
Pendidikan sekolah bersifat formal , berjenjang dan berkesinambungan ,
pelatihan tidakberjenjang dan bersifat praktis;
(4) Dimensi pengembangan perilaku dalam pendidikan formal berdimensi
idiografik yaitu pengembangan individu dan kepribadian seseorang.
Pada Pelatihan berdimensi kepada tuntutan - tuntutan lembaga dan
peranan yang diharapkan dari seseorang yang sesuai dengan tujuan
lembaga.
Sementara itu, menurut PP Rl No. 73 Tahun 1991 pada pasal 1 ayat 1 "
Pendidikan luar sekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah baik
dilenibagakan maupun tidak " .
Oleh sebab itu, periu adanya kesinambungan antara program pendidikan sekolah dan
luar sekolah.

Pembinaan sumber daya manusia khususnva Aparatur Pemerintah atau

Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) selain melalui pendidikan sekolah juga melalui
pendidikan luar sekolah. Hal ini sejalan dengan PP Rl No.73 Tahun 1991 tentang

pendidikan luar sekolah pasal 3 ayat 4 dan 5 yaitu sebagai berikut:
"Pasal 4 Pendidikan jabatan kerja merupakan pendidikan yang berusaha
meningkatkan
pengetahuan , kemampuan dan sikap warga belajar untuk
memenuhi persyaratan pekerjaan tertentu pada satuan kerja yang
bersangkutan.
Pasal 5 Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan yang
berusaha meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan
untuk pegawai atau calon pegawai suatu Departemen atau Lembaga
Pemerintah Non Departemen ".

Dari uraian di atas , nampak jelas bahwa kualitas sumber daya manusia , sangat
tergantung dan

kemampuan pengembangan sumber daya manusia

pendidikan dan pelatihan yang diperoleh .

, melalui

Produktivitas tenaga kerja ditentukan oleh aneka faktor dan salah satunya
adalah program pendidikan dan pelatihan . Program Pendidikan dan latihan memiliki
maksud dan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan , kemampuan dan keterampilan

sumber daya manusia atau PNS sehingga dapat mendukung pada diri yang
bersangkutan dan organisasi dimana ditugaskan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Alex . S Nitisemito ( 1996 ; 53 ) yaitu bahwa :
" Pelatihan atau training adalah suatu kegiatan yang bermaksud untuk
memperbaiki dan mengembangkan sikap , tingkah laku , keterampilan , dan
pengetahuan dari karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan . Dengan
demikian , pelatihan yang dimaksudkan adalah pengertian yang luas , tidak
terbatas hanya usaha untuk mengembangkan keterampilan semata - mata . "

Dari pendapat di atas terlihat bahwa tujuan diklat yang utama adalah untuk
meningkatkan kemampuan , pengetahuan dan keterampilan pegawai yang dalam hal

ini juga tidak teriepas dari efektifitas penyelenggaraan dari suatu Diklat. Usaha
untuk mewujudkan manusiayang produktiftidak teriepas dari peran diklat.
Salah satu lembaga pemerintah yang menyelenggarakan pengembangan SDM

yang dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) melalui Diklat adalah Balai Diklat
Profesi Pekerjaan Sosial ( BDPPS ) Bandung .

Berkaitan dengan setting penelitian yaitu di Balai Diklat Profesi Pekerjaan
Sosial ( BDPPS ) Bandung, yang merupakan salah satu Unit Periaksana Teknis

( UPT ) peningkatan kemampuan sumber daya manusia pegawai dijajaran Badan
Kesejahteraan Sosial Nasional ( BKSN ) yang dahulu bernama Departemen Sosial .
maka BDPPS mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan profesi

pekerjaan sosial. Hal ini sesuai dengan Kepmensos Rl No. 28/HUK/1996 pasal 2
yaitu : " BDPPS mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan profesi
pekerjaan sosial

dalam perencanaan

, pelaksanaan penveliaan dan evaluasi

penyelenggaraan diklat serta ketatausaltaan " .

Berdasarkan hal di atas bahwa evaluasi penyelenggaraan diklat merupakan hal
yang urgen dalam menunjang keberhasilan pengembangan sumber daya manusia .
Oleh karena itu BDPPS Bandung dalam upaya mewujudkan keberhasilan
penyelenggaraan Diklat melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi ( Monev )

melalui perencanaan yang matang . pelaksanaan yang tepat dan pengawasan yang
ketat. Sebab melalui kegiatan Monev terhadap penyelenggaraan diklat secara efektif

akan menunjang keberhasilan pelaksanaan diklat secara menyeluruh . Kegiatan
monitoring Dan evaluasi merupakan sarana untuk mengetahui apakah pelatihan pelatihan yang telah diselenggarakan terbukti berjalan lancar dan sukses atau
sebaliknya. Jenis diklat yang diselenggarakan oleh BDPPS Bandung antara lain :

(1). Sakti Peksos ( Satuan Bhakti Pekerjaan Sosial ) , (2). Pelatihan Pemantapan
Petugas Sosial Kecamatan , (3). Pelatihan Keahlian Pekerja Sosial ( PKPS ) , (4).
Pelatihan Pembinaan dan Pengembangan Profesi Pekerjaan Sosial ( P 5 S ) , (5).
Pelatihan Manajemen Usaha Kesejahteraan Sosial ( PMUKS ), (6). Pelatihan Profesi
Pekerjaan Sosial bagi Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat ( TKSM ).

Pekerjaan sosial yang pada waktu ini sudah berkembang menjadi suatu profesi
dengan obyek formalnya relasi antar manusia dan fungsionaiitas sosial manusia ,

tumbuh dari pelayanan amal dan kemanusiaan yang dilakukan orang - orang yang

memiliki kepekaan hati serta mampu untuk ikut merasakan penderitaan dan
kesusahan orang lain menjadi pelayanan yang profesional. Pekerjaan sosial menjadi

suatu profesi sebab telah memenuhi semua persyaratan sebagai pekerjaan profesi .
Seperti dikemukakan oleh Holil Sulaiman , yaitu :
a.
b.
c.
d.

Memiliki dasar keiimuan dan kerangka konsep yang mandiri.
Telah mengembangkan cara pendekatan dan metodenya sendiri.
Memiliki lembaga pendidikan profesional tersendiri.
Telah mempunyai organisasi profesional dalam hal ini ; Federasi Pekerja
Sosial Internasional ( I.FSW ) , Asosiasi Sekolah - Sekolah Pekerja Sosial
Intemasional (IASSW), Dewan Kesejahteraan Sosial Internasional ( 1CSW ).
e. Telah mempunyai kode etik profesional tersendiri dan
f. Telah mendapat pengakuan masyarakat.
( Rangkuman pandangan UKS ; 1982 ; 104 )

Namun keberadaan Pekerja Sosial saat ini belum dipahami oleh sebagian

masyarakat sehingga masyarakat beranggapan bahwa profesi pekerja sosial dapat
dilakukan oleh setiap orang . Oleh karaena itu , keberadaan pekerja sosial sebagai
sumber daya manusia ( SDM ) di jajaran Badan Kesejahteraan Sosial Nasional
( BKSN ) periu dikembangkan melalui salah satu bentuknya

pendidikan dan

pelatihan agar mereka dapat berkiprah sejajar dengan profesi yang lainnya.
Tujuan umum dari Pendidikan dan Pelatihan adalah meningkatkan kinerja
pegawai atau peserta Diklat dilingkungan kerjanya . Sedangkan berdasarkan PP
Nomor 14 Tahun 1994 Pasal 2 tentang Tugas dan Sistem Pelatihan .
Tujuan Pendidikan dan Pelatihan adalah :

1. Meningkatkan kesetiaan dan ketaatan Pegawai Negeri Sipil kepada
Pancasiladan Undang - Undang Dasar 1945 , Negara dan Pemerintah
Republik
Indonesia.
2. Menanamkan kesamaan pada pola pikir yang dinamis bemalar agar
memiliki
wawasan yang komprehensif untuk melaksanakan tugas
umum pemerintah
dan pembangunan.

3. Untuk menetapkan semangat pengabdian yang berorientasi pada
pelayanan,pengayoman dan pengembangan bangsa partisipasi masyarakat.
4. Meningkatkan pengetahuan , keahlian dan atau keterampilan serta
pembentukan sedini mungkin Pegawai Negeri Sipil ( PNS ).
Berdasarkan hal di atas, maka Pendidikan dan Pelatihan memiliki manfaat

bagi organisasi dan para karyawan / pegawai . Dengan demikian pendidikan dan
pelatihan menjadi

salah satu sarana dalam pengembangan pegawai , sehingga

kepedulian terhadap peningkatan keterampilan . pengetahuan dan sikap moral yang
positif menjadi keharusan yang mendesak agar keluaran yang dihasilkan menjadi
investasi dan asset pemerintah melalui perubahan pelayanan kepada masyarakat.
Agar Kegiatan Pelatihan berhasil dengan sukses maka periu

dilaksanakan

melalui beberapa tahapan seperti yang dikemukakan oleh Faustino Cardoso Gomes
( 1997 ; 204 ) :

" Terdapat paling kurang tiga tahap utama dalam pelatihan dan

pengembangan yakni ( 1 ) penentuan kebutuhan pelatihan , ( 2 ) desain program
pelatihan , dan ( 3 ) evaluasi program pelatihan ".
Berdasarkan uraian di atas , maka peranan evaluasi sebagai salah satu langkah

dalam pengorganisasian program pelatihan

yang

sangat penting ,

sebab suatu

penyelenggaraan program pelatihan tanpa evaluasi tidak dapat mengetahui apakah

sasaran maupun tujuan yang ingin dicapai berhasil atau tidak .
Oleh karena itu , BDPPS Bandung dalam upaya mewujudkan keberhasilan

penyelenggaraan diklat melakukan kegiatan salah satu diantaranya adalah monitoring
dan evaluasi ( Monev). Monitoring dan evaluasi program pelatihan merupakan suatu

kegiatan pengecekan , pemeriksaan terhadap segala kegiatan program pelatihan , dan

bila ditemukan adanya penyimpangan dan penyelewengan antara pelaksanaarr
rencana yang telah ditetapkan maka periu diperbaikinya baik secara langsung maupun
tidak langsung, baik saat ini maupun masa yang akan datang.
Monitoring dan evaluasi merupakan kelengkapan langkah penegndalian dalam
pengelolaan yang tak dapat dipisahkan , dalam kaitannya dengan penilaian penilaian prestasi peserta didik , pelaksanaan pengajaran widyaiswara , keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan .

Monev penyelenggaraan Diklat mencakup hal hal sebagai berikut ini :

1. Kondisi awal , yang meliputi : persyaratan seleksi peserta diklat , status sosial

peserta diklat, pengorganisasian program diklat , keterkaitan diklat dengan
program lain , arah kebijakan diklat, dan kondisi lingkungan diklat.

2. Komponen program diklat , meliputi : faktor - faktor masukan ( inputs ) dan
aktivitas penyelenggaraan diklat. Faktor masukan terdiri atas optimalisasi tujuan
diklat dan sumber - sumber yang digunakan untuk meneapai tujuan . Aktivitas

penyelenggaraan diklat meliputi manajemen

penyelenggaraan diklat , proses

pembelajaran , dan waktu penyelenggaraan diklat.
3. Dampak langsung ( outputs ) terhadap alumni diklat , yaitu tingkat pencapaian
tujuan instruksional khusus program diklat.

Monitoring dan Evaluasi ( Monev ) akan efektif hilamana dilakukan secara kontinvoi

dan komprehensif , dengan demikian
sambil lalu , karena Monev
berlangsung.

jangan dianggap kegiatan sepintas atau

dilaksanakan selama maupun setelah

kegiatan

Sumber Monev mencakup (1). pendapat peserta baik tertulis maupun lisan .
(2). pendapat supervisor terhadap karyawan setelah mengikuti diklat , (3). saran saran tenaga diklat, (4). observasi atau pendapat pimpinan organisasi ,(5 ). komentar

pimpinan yang lain yang menaruh minat pada penyelenggaraan diklat dan (6). Situasi
- situasi lain yang dapat dijadikan pertimbangan .
Mengingat pentingnya Monev dalam penyelenggaraan program pelatihan maka

kegiatan Monev tersebut periu perhatian dan pelaksanaan yang sungguh - sungguh
sesuai dengan konsep keberhasilan administrasi yang sukses . Sehingga kegiatan
Monev dalam kegiatan administrasi dapat memberikan manfaat semaksimal mungkin
. Seperti yang diungkapkan oleh Hadari Nawawi ( 1997 ; 44 - 45 ) Tentang beberapa
manfaat Monev yaitu untuk :

a. Memperoleh data setelah diolah dapat dijadikan dasar bagi usaha perbaikan
kegiatan dimasa yang akan datang , meliputi aspek - aspek : perencanaan ,
organisasi , bimbingan , pengarahan dan lain - lain termasuk juga kegiatan
- kegiatan profesional.
b. Memperoleh cara bekerja yang paling efisien dan efektif atau yang paling
tepat dan paling berhasil sebagai cara yang terbaik untuk mencapai tujuan.
c. Memperoleh data tentang hambatan - hambatan dan kesukaran - kesukaran
yang dihadapi, agar dapat dikurangi atau dihindari.
d. Memperoleh data yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan usaha
pengembangan organisasi dan personal dalam berbagai bidang.
e. Mengetahui seberapajauh tujuan tercapai.

Oleh

karena

itu

,

kegiatan

Monev

dalam

menunjang

keberhasilan

penyelengaraan Diklat profesi pekerja sosial dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan

untuk

penyempumaan

penyelenggaraan

Diklat

yang

berlangsung maupun untuk memperbaiki program Diklat dimasa yang akan .

sedang

Sedangkan hasil kegiatan Monev yang akan disoroti dan diteliti dalai

adalah tentang bagaimana manfaat hasil kegiatan Monev terhadap

isi program

Diklat, Sumber daya Manusia ( SDM ) Diklat yaitu widyaiswara , panitia dan calon
peserta pelatihan .

Dengan adanya perubahan paradigma pemerintah terhadap PNS yaitu dengan
dibubarkannya beberapa departemen yang salah satunya adalah Departemen Sosial
yang kini menjadi Badan Kesejahteraan

Sosial Nasional ( BKSN ). sehingga

pegawainya temiasuk Pekerja Sosial yang ada di Depsos dimutasikan ke aneka
instansi yang antara lain : ( 1 ). Pemerintah Daerah ( Pemda ) setempat . ( 2 ).
Kepolisian Rl, dan ( 3 ). Departemen Perundang - undangan dan Hukum . Hal ini
mengisyaratkan BDPPS Bandung agar dapat mengantisipasi terhadap kebutuhan dan
tuntutan perubahan pekerjaan di instansi yang baru tersebut, sehingga Pekerja sosial

dapat memberikan pelayanan yang prima terhadap tuntutan dan harapan masyarakat
yang selalu berubah - ubah .

Periu disadari bahwa jenis Diklat yang diselenggarakan oleh BDPPS Bandung
hingga saat ini masih minim jenisnya . maka periu ditinjau lebih lanjut apakah isi
program Diklat tersebut masih relevan dengan perubahan - perubahan tugas pekerja
sosial ditempat instansi -instansi yang baru tersebut atau tidak .

Sebagai upaya tersebut, maka BDPPS periu melaksanakan kegiatan monitoring

dan evaluasi terhadap program penyelenggaraan Diklat , agar hasil Diklat benar -

benar dapat lebih baik dan sesuai dengan bidang tugas yang baru .

B. Rumusan Masalah Dan Pertanyaan Penelitian

BDPPS Bandung yang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan
pelatihan berkewajiban melakukan Monev untuk men.em.ukan. dan

mengkaji

permasalahan yang dihadapi oleh Widyaiswara , Panitia dan Peserta pelatihan dalam

pelaksnaan kegiatan Diklat . Selanjutnya memberikan umpan balik terhadap hasil
temuannya yang diikuti dengan upaya perbaikan dan pengembangan .
Dalam melaksanakan kegiatan Monev yang khususnva diarahkan pada

peningkatan keberhasilan penyelenggaraan diklat. Sebab tanpa melakukan kegiatan

Monev terhadap penyelenggaraan diklat , maka pelaksanaan kegiatan Diklat tidak
dapat diketahui secara lengkap sehingga keberhasilan penyelenggaraan Diklat tidak
bisa diharapkan .

Kegiatan Monitoring dan evaluasi ( Monev ) sebagai salah satu bentuk

pengawasan yang tidak bisa ditinggalkan dari sistem penyelenggaraan Diklat .
Melalui kegiatan Monev akan diperoleh umpan balik tentang kekurangan dan
kelemahan dalam penyelenggaraan Diklat yang periu diperbaiki dan ditingkatkan
oleh BDPPS Bandung . Jadi kegiatan Monev pada dasarnya merupakan usaha

pengendalian terhadap kualitas penyelenggaraan Diklat melalui Isi program Diklat ,
Widyaiswara , Panitia / Penyelenggara Diklat dan Peserta pelatihan yang hams
menjadi fokus utama.

Berdasarkan hasil wawancara

dengan

pengamatan, maka diperoleh informasi bahwa :

Kepala BDPPS Bandung dan

1) Masih adanya Panitia / Penyelenggara Diklat yang kurang memahami tentang
kegiatan Monev .

2) Masih adanya Widyaiswara yang kurang niempersiapkan diri dalam mengajar.
3) Masih adanya peserta pelatihan yang kurang semangat dalam mengikuti proses
belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas .
Dari hasil wawancara dan observasi di atas , penulis menduga bahwa gejala di
atas ada kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi ( Monev )
terhadap penyelenggaraan Diklat yangselama ini belum berjalan secara efektif.

Berdasarkan hal - hal tersebut, maka dapat dikemukakan beberapa hal yang
dapat mempengaruhi ketidakefektifan dalam pelaksanaan kegiatan Monev terhadap
penyelenggaraan Diklat di BDPPS Bandung yaitu :
1. Dari data dokumentasi yang ada di bagian Kepala Sub seksi Penyiapan Diklat dan

Kepala Sub Seksi Monitoring dan evaluasi tidak ditemukan data tentang upaya
tindak

lanjut

kegiatan

hasil

kegiatan

Monev

terhadap

keberhasilan

penyelenggaraan Diklat.
2. Pelaksana kegiatan Monev ditentukan sepenuhnya oleh Kepala BDPPS Bandung
dan kurang melibatkan tim .
3. Pelaksanaan kegiatan Monev dijalankan kurang maksimal.
Hal - hal tersebut di atas , dapat memberikan infonnasi secara jelas bahwa

kegiatan Monev terhadap penyelenggaraan Diklat belum berjalan secara efektif

sehingga belum dapat menunjang keberhasilan penyelenggaraan Diklat.

Berdasarkan latar belakang dan berbagai gejala yang muncul di atas f maka
dapat dirumuskan masalah pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah :
" Mengapa kegiatan

Monitoring dan Evaluasi yang dilaksanakan oleh BDPPS

Bandung belum dapat menunjang keberhasilan penyelenggaraan Diklat ? "
Atas dasar pokok masalah tersebut , maka dapat dijabarkan dalam bentuk
pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apa dasar pertimbangan kegiatan Monitoring dan Evaluasi di BDPPS Bandung 9
2. Apa tujuan kegiatan Monitoring dan Evaluasi °

3. Apa yang menjadi sasaran dalam kegiatan Monev °

4. Bagaimana proses kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan ? pertanyaan
di.ri.nei sebagai berikut:
a. Siapa yang melaksaiiakannya ?

b. Metode / alat apa yang dipergunakan dalam kegiatan Monev ?
5. Faktor faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan
kegiatan Monitoring dan Evaluasi ?
6. Bagaimana hasil kegiatan monitoring dan

evaluasi terhadap keberhasilan

penyelenggaraan Diklat di BDPPS Bandung ?

pertanyaan dirinci sebagai

berikut:

a. Bagaimana hasil kegiatan Monev di BDPPS Bandung ?

b. Bagaimana dukungan hasil Monev terhadap peningkatan kualitas isi program
Diklat9

14

c. Bagaimana dukungan hasil Monev terhadap peningkatan kualitas
Widyaiswara ?

d. Bagaimana dukungan hasil Monev terhadap peningkatan kualitas Panitia/
penyel.en.ggra pelatihan ?

e.Bagaimana dukungan hasil Monev terhadap peningkatan kualitas kriteria
Peserta pelatihan ?

C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum :

Untuk melakukan deskripsi dan analisis tentang kegiatan monitoring dan

evaluasi yang dilakukan BDPPS Bandung terhadap keberhasilan penyelenggaraan
diklat profesi pekerjaan sosial.

2. Tujuan Khusus:

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk melakukan deskripsi dan analisis
tentang:

1. Manfaat kegiatan monitoring dan evaluasi dalam menunjang

keberhasilan

penyelenggaraan diklat.

2. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan monitoringdan evaluasi di BDPPS Bandung.

3. Hambatan dan peluang terhadap kegiatan monitoring dan evaluasi dalam
menunjang keberhasilan penyelenggaraandiklat.

4. Makna kegiatan Monev terhadap keberhasilan penyelenggaraan Diklat.

15

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis maupun
praktis, yaitu antara lain :

1. Dari segi teoritis dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu Administrasi

Pendidikan khususnva yang berkaitan dengan monitoring dan evaluasi yang
merupakan bagian dari pengawasan dalam fungsi manajemen.

2. Dari segi praktisnya sebagai bahan masukan dan sumbang pemikiran dalam
penyempumaan kegiatan Monev sehingga dapat menunjang keberhasilan

penyelenggaraan Diklat profesi pekerjaan sosial di BDPPS Bandung , selain itu
juga sebagai dorongan untuk melakukan study lanjut tentang kegiatan Monev
dalam menunjang keberhasilan penyelenggaraan Diklatdi instansi lainnya.

3. Hasil penelitian diharapkan juga dapat memberikan wacana tertentu dalam kajian
monitoring dan evaluasi diklat sebagai faktor penunjang keberhasilan
penyelenggaraan diklat profesi pekerjaan sosial.

F. Kerangka Pikir Penelitian

Penyelenggaraan Diklat merupakan aktualisasi dari program diklat yang
merupakan salah satu fungsi opersional dari manajemen sumber daya manusia.

Penyelenggaraan Diklat dilaksanakan melalui perencanaan yang matang , pelaksaaan
yang tepat dan pengawasan yang ketat.

Dalam pelatihan terdapat paling kurang tiga tahap yang periu ditempuh seperti
yang dikemukakan oleh Faustino Cardoso Gomes yaitu (1). tahap penentuan

kebutuhan pelatihan , (2). Desain program , dan (3). Evaluasi program pelatihan .
( 1997 ; 204 ).

Berdasarkan pendapat di atas , maka Monev merupakan salah satu unsur yang
menentukan dalam tahapan keberhasilan dalam suatu pelatihan . Sebab , melalui
kegiatan Monev dapat diketahui apakah suatu kegiatan berjalan lancar atau tidak

Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan mengacu pada pertimbangan
pada peraturan , dan memiliki tujuan untuk memperoleh input yang berguna bagi
perbaikan maupun pengembangan penyelenggaraan Diklat .

Sasaran yang ingin

dicapai adalah untuk peningkatan kualitas terhadap isi program Diklat, peningkatan
kualitas kriteria penseleksian terhadap Widyaiswara , Panitia dan Peserta Pelatihan .

Kegiatan Monev dilaksanakan oleh orang - orang yang memiliki kemampuan
dan pemahaman

terhadap kegiatan Monev agar dapat bekerja secara maksimal

sehingga hasilnya akan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kegiatan Monev

dilaksanakan dengan menggunakan metode dan alat yang dapat mendukung kegiatan.
Kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat dilakukan

melalui pengamatan dan penilaian

terhadap proses penyelengaraan diklat .

Pengamatan dilakukan dari kegiatan dimulai hingga selesai , sedangkan penilaian

dilakukan melalui berbagai cara yaitu dapat secara harian , mingguan ( disesuaikan

dengan lamanya waktu pelatihan ). Untuk mencapai hasil kegiatan Monev yang
maksimal, maka faktor-faktor yang dapat mendukung hendaknya dipergunakan
secara baik dan mengantisipasi terhadap faktor-faktor yang dapat menghambat
terhadap pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi , maka dengan demikian
kegiatan monitoring dan evaluasi akan dapat efektif.

Kegiatan Monev yang efektif akan memberikan hasil yang posilif terhadap
penyelenggaraan Diklat . Keberhasilan penyelenggaraan Diklat akan memberikan

makna yang sangat berarti terhadap peningkatan kualitas Isi program Diklat
peningkatan kualitas kriteria penseleksian terhadap Widyaiswara . Panitia /
Peneyelnggara pelatihan dan Peserta pelatihan .

Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi yang efektif sebagai bahan

umpan balik terhadap kegiatan Monev dan penyelenggaraan Diklat dimasa yang
akan datang , artinya apabila dalam kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut

efektif maka akan memberikan sumbangan yang besar tehadap kegiatan Monev dan

keberhasilan penyelenggaraan Diklat , dengan demikian pelaksanaan kegiatan
monitoring dan evaluasi

memberikan pengaruh yang besar

terhadap

penyelenggaraan Diklat. Lebih lengkapnya dapat dilihatdalam gambar berikutini:

Penyelenggaraan
Diklat

Perencanaan

KEBERHASIL AN

Pelaksanaan

Faktor

PENYE ENGCARA

Pendukung

AN DIKLAT

Pengendalian
Dasar

PENINGKATAN

Pertimbangan

KUALITAS
Pelaksanaan
Monev :

KEGIATAN

MONITOR

Tujuan

ING

TERHADAP:
KEGIAT

I .ISI PROGRAM

AN

2..WIDYA

1. Pelaksana?

MONEV

2. Metode /

YANG

alal ?

DAN

EFEKTIF

ISWARA
3. PANITIA/

PENYELENG
GARA DIKLAT

EVALUASI

u

4. KRITERIA

Sasaran

PESERTA
DIKLAT

t

Faktor

Penghambat

UMPAN BALIK

Gambar 1 Kerangka berpikir penelitian.

BAB 111

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan Monitoring dan
Evaluasi yang dilaksanakan oleh Balai Diklat Profesi Pekerjaan Sosial ( BDPPS )

Bandung , oleh karena itu untuk melaksanakan dan mengkaji hasil peiielitiannya
digunakan Metode penelitian kualitatif/ natural . Metode kualitatif meliputi sejumlah
metode penelitian .

Menurat ( Burgess 1985 ) yangdikutip oleh Nasution ( 1996 : 17 ) mengemukakan
bahwa :

" Hap metode penelitian kualitatif sebenamva meliputi sejumlah metode penelitian
antara lain kerja lapangan , penelitian lapangan , studi kasus , ethnografi.proseditr
interpretatif, dan lain - lain . Tiap metode bertindihan dengan lainnya , namun
semua mengandung ciri kualitatifdengan menggunakan aspektertentu ".

Dalam penelitian yang dilakukan ini aspek tertentu ditujukan pada perilaku
manusia dalam organisasi.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka faktor- faktor lain yangmempengaruhi

hasil kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan di BDPPS Bandung akan
dilihat sebaeaimana adanya .

70

Nasution ( 1996 ; 9 -12 ) mengemukakan bahvva karakteristik penelitian
kualitatif meliputi :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sumber data adalah situasi yang vvajar atau natural setting.
Peneliti sebagai instrumen utama .
Sangat deskri ptif.
Mementingkan Proses maupun produk.
Mencari makna dibelakang kelakuan atau perbuatan.
Mengutamakan data langsung atau first hand .
Triangulasi.

8. Menonjolkan rincian kontekstual.

9. Subvek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti .
10. Verifikasi.

11.
12.
13.
14.
15.

Sampling yang porporsive.
Menggunakan audit trail.
Partisipasi tanpa mengganggu.
Menganalisis sejak avval penelitian .
Desain penelitian tampil dalam proses penelitian .

Berdasarkan hal di atas , maka untuk memperoleh data dan infonnasi vang

vvajar , peneliti dalam melakukan observasi tidak menonjolkan diri agar tidak
mengganggu kevvajaran situasi . Jadi penelitian kualitatif / naturalistik pada
hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan kerjanya , berinteraksi dengan
responden , berusaha memaliami baliasa dan tafsiran mereka tentang kegiatan
Monev terhadap penyelenggaraan Diklat.

Data yang diperoleh dari tempat penelitian , selanjutnya dianalisis lebih lanjut
sepeiti yang akan diuraikan pada bagian berikutnva .

B. Teknik Pengumpulan Data

Guna memperoleh data yang akurat , maka data yang dikumpulkan yang

sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, yaitu melalui teknik - teknik sebagai
berikut:
1. Wawancara

Wavvancara dalam penelitian naturalistik merupakan teknik pengumpulan data
yang penting , karena merapakan percakapan dengan tujuan tertentu . Wavvancara

dilakukan dalam beiituk terstraktur, yakni melalui pertanyaan -pertanyaan yang telah
disiapkan dan keniudian ditambah pertanvaan -pertanyaan yang bam sesuai dengan
perkembangan dalam proses wavvancara dan masih relevan, namun tidak ada dalam

pertanyaan yang dipersiapkan . Melalui wavvancara , peneliti dapat menjalin relasi

dengan responden secara terbuka, akrab.intensif dan enipati sehingga dapat diperoleh
informasi yang akurat dan tidak dibuat - buat.

2. Observasi

Yaitu pengamatan dilakukan secara langsung terhadap obyek yang sedang
diteliti yaitu terhadap kegiatan Monitoring dan evaluasi

penyelenggaraan diklat ,

yang berkaitan dengan aktivitas , proses dan hasil .

Teknik ini membantu terhadap peneliti dalam rangka memperoleh data yang
akurat, sebab responden tidak merasa terganggu dan apa adanya .

3. Studi Dokumentasi

Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari berbagai dokumentasi
, seperti arsip - arsip

yang berbentuk laporan , Sural Keputusan . dokumen -

dokumen yang ada di BDPPS Bandung tentang kegiatan Monitoring dan Evaluasi .

Dalam pelaksanaannva peneliti menggunakan pedoman observasi, wavvancara , studi
dokumentasi dan dengan menggunakan peralatan lain sepeiti alat perekam .

C. Setting Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah berlokasi di Kantor BDPPS Bandung .

Pemilihan lokasi penelitian tersebut berdasarkan pertimbangan biaya . waktu . dan

kelayakan obyek penelitian yang dapat memungkinkan untuk mendapatlan data dan
infonnasi yang dapat mendukung tujuan penelitian .

D. Sumber Data Penelitian

Sumber data atau sering dikenal juga dengan responden dalam penelitian

adalah hal - hal yang dapat memberikan infonnasi yang valid yang berhubungan
dengan keperluan penelitian , yaitu bisa berapa manusia maupun dokumen .
Yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini ialah : Kepala BDPPS
Bandung , Kepala seksi Penyelenggaraan diklat. Kasubsi Penv iapan Diklat, Kasubsi
Kurikulum

dan

Metode

, Kasubsi

Penyusunan

Rencana

dan

Evaluasi

Widyaiswara,Panitia dan anggota penyelenggara pelatihan t peserta pelatihan dan
Karvavvan/karyavvati BDPPS Bandung.

15

Berdasarkan dengan metode yang digunakan yaitu metode kualitatif , maka
dalam menentukan sumber data atau responden penelitian bukan berdasarkan
jumlahnya, melaiiikan berdasarkan keperluan penelitian .

E. Langkah - langkah Penelitian

Banyak pendapat yang mengutarakan tentang langkah - langkah atau tahapan
dalam melaksanakan penelitian kualitatif, salah satu pendapat pakar tersebut adalah
Nasution (1991 ; 3 ) mengemukakan bahwa : Ada tiga tahap penelitian yaitu :

" 1). Tahap orientasi, 2). Tahap Eksplorasi dan 3). Tahap Member Check ".

1).Tahap Orientasi merapakan tahap awal guna untuk memperoleh gambaran

pennasalahan yang lengkap untuk memantapkan fokus penelitian . Hal yang

dilakukan oleh penulis dalam tahap ini adalah melakukan pra survey ke lokasi
penelitian yaitu BDPPS Bandung khususnya kepada Kepala BDPPS Bandung, Kasie
Diklat, Kasubsie kurikulum dan metode , Kasubsie Penyiapan Diklat, Widyaiswara

serta mengadakan

wavvancara dengan karyavvan, Panitia maupun anggota

penyelenggara Diklat.

Selanjutnya mempelajari studi dokumentasi yang erat kaitannya dengan

kegiatan Monitoring dan Evaluasi , sehingga memperoleh gambaran pennasalahan
kegiatan MONEV di BDPPS Bandung yang dilanjutkan dengan perumusan masalah ,
selanjutnya dijabarkan dalam pertanyaan penelitian . Dengan demikian langkah ini

dapat menguatkan penulis untuk melakukan penelitian dengan harapan memperoleh
dukungan dalam proses penelitian di BDPPS Bandung.

74

2). Tahap Eksplorasi , yaitu tahap pelaksanaan penelitian , yaitu dilakukannya

pengumpulan data melalui observasi, wavvancara . dan studi dokumentasi Dalam
pengumpulan data peneliti niemperhatikan etika berkomunikasi dengan responden,
agar tercipta hubungan yang baik dan dapat melaksanakan kegiatan penelitian dengan
lancar , sehingga keakraban dan kehannonisan dalam menjalin relasi dengan

responden, yang sangat menentukan keberhasilan dalam penelitian ini, sebab data
maupun infonnasi yang diperoleh tergantung cara bersikap. berkomunikasi dan cara
menempatkan responden dari peneliti.

3). Tahap Member Check , yaitu melakukan kegiatan pemeriksaan ulang

terhadap data dan infonnasi yang telah dikumpulkan untuk mengetahui keabsahan
dan validitas data . Dilakukan dengan cara membuat laporan tertulis yang ditujukan

kepada informan atau responden guna menilai kesesuaian dengan hasil wavvancara ,
observasi dan

pemahaman dokumentasi

, apabila ada

kekurangan

atau

ketidaklengkapan data, maka peneliti meminta penjelasan kepada unsur - unsur yang

terkait . Melalui tahap eksplorasi tersebut diharapkan dapat diperoleh data dan

informasi yang valid sehingga bermanfaat dalam melaksanakan analisa dan membuat
rekomendasi sesuai hasil temuan penelitian .

F. Analisa Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah selurah data yang telah

dikumpulkan dari berbagai sumber melalui observasi , wavvancara , studi
dokementasi .

75

Menurat Nasution ( 1996 ; 129 ) bahvva

" tidak ada satu cara tertentu yang dapat dijadikan pegangany
penelitian . Salah satu cara yang dapat dianjurkan ialah mengikuti langkah
langkah berikut yang masih sangat bersifat umum, yakni (I) reduksi data , (2)

display " data, (3) mengamhil kesimpulan dan verifikasi " .
Berdasarkan pendapat di atas maka langkah - langkah analisis data sebagai
berikut:

1. Tahap reduksi .

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah : (a) Mengumpulkan data dan
infonnasi hasil obsevasi,wavvancara ,studi dokumentasi.

(b) Menentukan data yang

inti dan pokok serta urgen sesusi pertanyaan penelitian .
2. Tahap Display

Pada tahap display kegiatan yang dilakukan adalah : (a) Membuat rangkuman
atau abstraksi secara deskriptif dan sistematis sehingga dapat ditemukan tema sentral
dari penelitian

(b) Memberi makna setiap rangkuman sesuai dengan pertanyaan

penelitian .
3.Tahap Verifikasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah : (a) Membuat kesimpulan dan
membaiidingkan dengan teori yang relevan , ( b ) Melakukan proses Member Check ,

tujuannya adalah untuk menjamin validitas data / informasi yang telah dikumpulkan
dan (c) Membuat kesimpulan umum untuk dilaporkan sebagai hasil dari penelitian
yang telah dilakukan .

76

G.Validitas Hasil Penelitian

Tingkat Validitas penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
keshahihan hasil penelitian, yaitu melalui: 1). Validitas, 2). Reliabilitas , dan
3). Obyektivitas .
1.

Validitas

Validitas dapat dilakukan berbagai cara yaitu :

a. Triangulasi , yaitu kegiatan untuk mengecek kebenaran data dengan cara
membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain .

b. Membicarakan dengan orang lain, yaitu membahas catatan lapangan denganeman
atau pejabat

dilingkungan akademis terutama yang berkepentinean dengan

penelitian

c. Menggunakan bahan referensi , yaitu untuk meningkatkan kepercaaan kebenaran

data melalui hasil rekaman , bahan dokumentasi , dan memanfaatkan berbagai
macam

buku rujukan yang

berfungsi sebagai landasan teoritis aspek yang

ditelili.

d. Melakukan Member Check , yaitu melakukan pengecekan ulang terhadap
ata/infonnasi untuk menghindari perbedaan -perbedaan persepsi antara peneliti
dengan responden .

//

2.

Reliabilitas

Adalah menunjukkan adanya konsistensi , yakni memberikan. hasil yang konsisten
atau kesamaan hasil dalam penelitian sehingga dapat dipercaya . Realiabilitas

penelitian naturalistik dipengaruhi oleh beberapa yaitu antaralain :
a), statusdan kedudukan peneliti, b). pilihan informan , c). situasi dan kondisi sosial,
d). definisi konsep, e). metode pengumpulan data serta analisisnya .
3. Obyektivitas

Obyektivitas adalah apabila hasil penelitian dapat dibenarkan atau diconfinnasikan
oleh fihak lain . Untuk obyektivitas digunakan istilah " confinnability " . Dengan

demikian peneliti berusaha sedapat mungkin niemperkecil faktor subyektivitas

Selajutnya , temuan penelitian ini diteliti untuk memperoleh dukungan dari

fihak yang terkait dalam kepentingan penelitian sehingga dapat dimanfaatkan oleh
pemakai atau dalam situasi tertentu dapat bennanfaat dalam kegiatan Monitoring dan
Evaluasi dalam menunjang keberhasilan penyelenggaraan Diklat.

Kemudian validitas temuan penelitian digunakan untuk membahas hasil

penelitian artinya menguji apakah penelitian dapat diulang atau dilakukan pada
lembaga yang berbeda dengan temuan yang sama .

xinhi

BAB V

KESIMPULAN , IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kesimpulan mengacu pada hasil temuan penelitian dan pembahasan, kajian
teoritis dan kajian empiris yang relevan serta sehaluan dengan fokus penelitian, maka
dapat diraikan beberapa kesimpulan berikut ini :

1. Dalam melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
Diklat ,BDPPS Bandung mengacu pada Surat Keputusan Menteri Sosial Rl
Nomor 28 / HUK / 1996 tentang Straktur Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pendidikan dan Pelatihan Profesi Pekerjaan Sosial. Melalui dasar italah , maka

kebijakan

yang

digariskan

oleh

Kepala

BDPPS

Bandung

senantiasa

bersumberkan pada peraturan yang ada.

2. Tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan di BDPPS Bandung
adalah untak memperoleh input yang penting dari peserta pelatihan yaitu melalui

tingkah laku maupun informasi yang diberikan , sehingga dapat sebagai dasar
pertimbangan dalam mengupayakan perbaikan maupun peningkatan kualitas
terhadap penyelenggaraan diklat dimasa yang akan datang . Selain itu , untuk

mengidentifikasi terhadap kekurangan maupun kelebihan dalam penyelenggaraan
Diklat.

3. Kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleg BDPPS Bandung memiliki
sasaran sebagai berikut: Proses Belajar Mengajar ( PBM ), peserta pelatihan ,

widyaiswara / tenaga pelatih , panitia / penyelenggara pelatihan , sarana dan
prasarana . Melalui sasaran kegiatan inilah , maka hasilnya untuk diarahkan

melalui perbaikan dan peningkatan kualitas yang berkaitan pada penyelenggaraan
diklat di BDPPS Bandung.

4. Proses pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan melalui beberapa
tahap yaitu : tahap persiapan / perencanaan , pelaksanaan dan pelaporan . Dalam
tahap perencanaan masih mengalami hambatan yaitu kurang matang , hal ini
nampak dalam pembuatan instrumen monitoring dan evaluasi masih terbura -

bum sehingga mempengaruhi pada petugas dan peserta dalam pemahamannva .
Selain itu , dalam menentukan metode dan alat monitoring dan evaluasi masih
mengalami kelemahan , hal ini disebabkan kurang merujuk atau kurang seirama

dengan teori yang ada , akibatnya berpengarah terhadap proses pengumpulan dan
perolehan data yang kurang sesuai dengan harapan .
berpengaruh terhadap proses pengumpulan

dan perolehan data yang kurang

memenuhi yang diharapkan .

Pada tahap pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi orang - orang yang
dilibatkan meliputi pejabat struktural , pejabat fungsional / widyaiswara , panitia
dan staf , akan tetapi dalam proses pelaksanaan ini masih mehgalami kendala

yang cukup berarti , sebab adanya petugas atau panitia kegiatan monitoring dan

evaluasi yang kurang memahami terhadap kegiatan tersebut , sehingga hal ini
mempengaruhi dalam kelancaran tugas . Hal ini mestinya tidak periu terjadi ,
apabila dalam menentukan petugas ataupun panitia benar-benar memperhatikan

persyaratan - persyaratan atau kriteria - kriteria yang berlaku yaitu yang

berdasarkan pada teori yang telah ada . Proses penunjukkan panitia/
penyelenggara Diklat maupun pelaksana Monev yang langsung dilakukan oleh

Kepala BDPPS Bandung menandakan kurangnya koordinasi , sehingga
mengalami kelemahan - kelemahan yang cukup berarti terhadap keberhasilan
tajuan kegiatan.

Dalam pelaporan sering terjadi kurang meratanya dalam pendistribusian laporan
terhadap kepala sub seksi - kepala sub seksi dalam lembaga , sehingga ada kesan
bahwa hasil kegiatan Monev yang telah dilaksanakan kurang memiliki arti
penting dalam tagasnya , anggapan atau image yang demikian tentanya akan

berpengarah terhadap semangat kerja dan kepedulian terhadap tanggung
jawabnya.

5. Faktor - faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan monitoring dan
evaluasi di BDPPS Bandung adalah sebagai berikut:
a. Faktor - faktor pendukung meliputi :

1). Surat Keputusan Menteri Sosial Rl Nomor 28/HUK/1996 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Diklat Profesi Pekerjaan Sosial , dan Nomor

25 / HUK / 1996 tentang Pola Pengembangan Proefesi Pekerjaan Sosial 2).
Sumber Daya Manusia ( SDM ) ( panitia , peserta dan widyaiswara ),
3) tersedianya sarana dan prasarana yang memadai . Faktor - faktor tersebut

tetap dipertahankan dan dikembangkan sebagai alat pendukung pencapaian
tujuan.

b. Faktor- faktor penghambat meliputi:
1). Adanya kebijakan pemerintah melikuidasi beberapa departemen termasl
Departemen Sosial menjadi Badan Kesejahteraan Sosial Nasional ( BKSN ),

2). Adanya petugas maupun panitia dalam kegiatan Monev kurang memahami
tentang kegiatan Monev , dan adanya peserta pelatihan yang mengikuti
pelatihan yang sama lebih dari satu kali , 3). Dana yang masih terbatas , 4).
Perencanaan kegiatan Monev yang kurang matang .

6. Hasil kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan penvelenggaraan

Diklat di BDPPS Ba