HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN MAHASISWA DENGAN PARTISIPASI DALAM OLAHRAGA.

(1)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN MAHASISWA DENGAN PARTISIPASI DALAM OLAHRAGA

SKRIPSI

Diajukanuntuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untukMemperolehGelarSarjanaScience

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

Harinur Seda Utomo 0808569

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN MAHASISWA DENGAN PARTISIPASI DALAM OLAHRAGA

Oleh

Harinur Seda Utomo

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan OlahragadanKesehatan

© Harinur Seda Utomo 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

PENGESAHAN SKRIPSI

HARINUR SEDA UTOMO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN MAHASISWA DENGAN PARTISIPASI DALAM OLAHRAGA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D NIP.19760812 200112 1 001

Pembimbing II

Afianti Sulastri, S.Si., Apt NIP.19800728 201012 2 002

Mengetahui :

Program StudiIlmuKeolahragaan

Ketua

Drs. Sumardiyanto, M.Pd NIP.19621222 198703 1 002


(4)

ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN MAHASISWA DENGAN PARTISIPASI DALAM OLAHRAGA

Oleh

Harinur Seda utomo 0808569

Faktayang menyatakan bahwa partisipasi masyarakatIndonesia dalam kegiatan olahraga secara umum masih sangat rendahmenurut hasil Susenas dalam Penyajian Data & Informasi Statistik Keolahragaan (2010) menjadikan masalah pada penelitian ini.Angka partisipasi olahraga yang rendahdapat menjadiindikasi bahwa masyarakat belum sepenuhnya mempunyai kesadaran untuk hidup lebih sehat melalui olahraga.Padakelompokusia 20-24 tahun yang merupakankelompokusiadewasaawal rata-rata anggotanyaberstatusmahasiswa dalam kelompokusiaini mengalami penurunan jumlahpresentasidari tahun ke tahun menjadisebesar17,1 % yang melakukan olahraga. Hal ini menimbulkan kesenjangan teori dan kenyataan bahwa mahasiswa mempunyai pengetahuan yang tinggi apalagi mahasiswa keperawatan yang seharusnya memiliki pengetahuan kesehatan yang tinggi. Tujuan dilakukan penelitian yaitu apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan dengan partisipasi dalam olahraga. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif dengan teknik korelasional. Sampel yang digunakan sampel populasi berjumlah 35 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Hasil pengolahan data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil persentase tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswa sebesar 77% hal ini menunjukan bahwa secara umum tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswadengan kriteria baik dan hasil persentase partisipasi dalam olahragasebesar 77,61 % hal ini menunjukkan bahwa secara umum partisipasi mahasiswa keperawatan berkriteria baik. Hasil dari penghitungan korelasi antara tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswa dengan partisipasi dalam olahraga memperoleh nilai Sig. (2-tailed) 0,002 < 0,05 jadi terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswa dengan partisipasi dalam olahraga.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Olahraga ... 7

1. Manfaat Olahraga ... 10

2. Tujuan Olahraga ... 11

a. Olahraga Prestasi ... 12

b. Olahraga Rekreasi ... 13

c. Olahraga Kesehatan ... 14

d. Olahraga Pendidikan ... 16

B. Tingkat Pengetahuan Kesehatan ... 17

1. Pengertian Kesehatan ... 18

2. Pengetahuan... 19

a. Pengertian pengetahuan ... 19

b. Tingkatan Pengetahuan ... 20

c. Sumber-Sumber Pengetahuan ... 21

d. Pengukuran Pengetahuan ... 22

e. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 23

3. Pengetahuan Kesehatan ... 24

4. Kesehatan Individu ... 24

5. Perilaku Kesehatan ... 27

C. Partisipasi ... 30


(6)

2. Jenis-Jenis Partisipasi ... 31

3. Ciri-Ciri Partisipasi... 32

4. Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi ... 32

5. Pentingnya Partisipasi ... 33

D. Hubungan Olahraga dengan Kesehatan ... 33

E. Keuntungan dari Olahraga ... 34

F. Kerangka Pemikiran ... 36

G. Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

1. Lokasi Penelitian ... 38

2. Populasi Penelitian ... 39

3. Sampel Penelitian ... 39

B. Desain Penelitian ... 39

C. Metode Penelitian ... 40

D. Definisi Operasional ... 40

E. InstrumenPenelitian ... 41

F. Uji Coba Instrumen ... 45

G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 45

1. Uji Validitas ... 45

2. Uji Reliabilitas ... 49

H. Pengumpulan Data ... 50

I. Teknik Pengolahan Data ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HasilPenelitian dan Pembahasan ... 53

1. Uji Normalitas ... 53

2. Hasil Penghitungan Persentase Jawaban Alternatif ... 54

B. Uji Persyaratan ... 61

1. Uji Homogenitas... 61

2. Analisis Korelasi Product Moment ... 62

C. Diskusi Penemuan ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

DAFTAR LAMPIRAN ... 71


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Partisipasi Penduduk dalam Berolahraga ... 2

1.2 Penduduk Usia Muda yang Berolahraga ... 3

2.1keuntungan Melakukan Kegiatan Olahraga ... 35

3.1Kisi-Kisi Angket Tingkat Pengetahuan Kesehatan ... 42

3.2Kisi-Kisi Angket Partisipasi dalam Olahraga ... 43

3.3kategori Pemberian Skor AlternatifJawaban... 44

3.4Hasil Uji Validitas Instrumen Tingkat Pengetahuan Kesehatan .... 46

3.5Hasil Uji Validitas Instrumen Partisipasi dalam Olahraga ... 48

3.6Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tingkat Pengetahuan Kesehatan ... 50

3.7Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Partisipasi dalam Olahraga... 50

3.8Parameter Kriteria Interprestasi Skor ... 51

4.1 Uji Normalitas ... 54

4.2Persentase Data Sub Variabel dan Indikator Tahu... 55

4.3Persentase Data Sub Variabel dan Indikator Memahami ... 55

4.4Persentase Data Sub Variabel dan Indikator Aplikasi ... 56

4.5Persentase Data Sub Variabel dan Indikator Analisi ... 56

4.6 Persentase Data Sub Variabel dan Indikator Evaluasi ... 57

4.7Persentase Variabel Angket Tingkat Pengetahuan Kesehatan ... 57

4.8Persentase Data Sub Variabel dan Indikator keterlibatan langsung ... 57

4.9Persentase Data Sub Variabel dan Indikator Tujuan ... 58

4.10 Persentase Data Sub Variabel dan Indikator Tanggapan ... 58

4.11Persentase Data Sub Variabel dan Indikator Informasi ... 59

4.12Persentase Data Sub Variabel dan Indikator Rasa Memiliki ... 59

4.13Persentase Data Sub Variabel dan Indikator Tanggung Jawab.... 60

4.14Persentase Data Sub Variabel dan Indikator Merasakan Manfaat ... 60

4.15Persentase Variabel Angket Partisipasi dalam Olahraga ... 61

4.16Uji Homogenitas ... 62


(8)

DAFTAR GAMBAR

gambar Halaman 2.1 kerangka Berfikir ... 37 3.1 Desain Penelitian ... 39 3.2 Langkah-langkah Penelitian ... 40


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Kisi-Kisi Angket Tingkat Pengetahuan kesehatan... 71

2UjiCobaAngketTingkat Pengetahuan kesehatan ... 72

3 SkorHasilUjiCobaAngket Tingkat Pengetahuan kesehatan ... 75

4 HasilUjiValiditasAngket Tingkat Pengetahuan kesehatan ... 77

5 HasilUji ReliabilitasAngket Tingkat Pengetahuan kesehatan ... 79

6 AngketPenelitianTingkat Pengetahuan kesehatan ... 80

7 SkorHasilUjiAngket Tingkat Pengetahuan kesehatan ... 83

8 Kisi-kisi Angket Partisipasi dalam Olahraga ... 85

9 Uji Coba Angket Partisipasi dalam Olahraga ... 87

10 Skor Hasil Uji Coba Angket Partisipasi dalam Olahraga ... 90

11Hasil Uji Validitas Angket Partisipasi dalam Olahraga ... 92

12Hasil Uji Reliabilitas Angket Partisipasi dalam Olahraga ... 94

13 Angket Penelitian Partisipasi dalam Olahraga ... 95

14 Skor Hasil Uji Angket Partisipasi dalam Olahraga ... 98

15 Hasil Uji Normalitas ... 101

16 Hasil Uji Homogenitas ... 102

17 Hasil Uji korelasi product Moment ... 103

18SuratKeputusanPenunjukanPembimbingSkripsi ... 104

19SuratPermohonanIzinPenelitian ... 106


(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sehat merupakan nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan kemampuan jasmani maupun rohani. Karena itu sehat patut disyukuri, dijaga, dipelihara, dan bahkan perlu ditingkatkan.“Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis” (Perpres no. 72 tahun 2012).Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menunjang kesehatan, perlu adanya tindakan atau upaya yang dilakukan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan (UU No. 36 tahun 2009).

Hal yang paling sederhana atau mudah dalam upaya menjaga kesehatan yaitu dengan bergerak, namun pada kahidupan dan zaman yang serba instan ini justru membuat gerak menjadi sesuatu yang tidak sering dilakukan. Contohnya, tidak sedikit orang-orang menggunakan kendaraanbermotor, padahal jarak ke tempat tujuan tidak terlalu jauh, ini membuat gerak menjadi sukar dilakukan, padahal gerak adalah salah satu ciri-ciri kehidupan. Bagi manusia, gerak ditandai dengan kegiatan fisik atau aktivitas jasmani. Bila kegiatan fisik (physical activity) atau gerak tersebut dilakukan secara teratur dan berkesinambungan dapat bermanfaat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan, namun kesibukan duniawiseringkali menyebabkan manusia menjadi kurang gerak. Apabila disertai stress, makadapat mengundang berbagai penyakit seperti penyakit jantung,


(11)

2

tekanan darah tinggi dan stroke. Guna mencegah timbulnya penyakit dan untuk meningkatkan kualitas hidup, manusia perlu menjalankan pola hidup sehat dan melakukan olahraga.

Seperti yang dikatakan oleh Giriwijoyo (2007:85), “olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup)”. Pernyataantersebutberartibahwa dengan partisipasi dalam olahraga diharapkan manusiadapat meningkatkan derajat kesehatannya, baik secarajasmani maupun rohani. Hal ini sesuai dengan konsep sehat menurut World

Health Organization(WHO) bahwa sehat adalah sejahtera jasmani, rohani dan

sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan.

Olahraga merupakan salah satu cara yang dapat dilakukanmenuju hidup sehat, namun masyarakat Indonesia masih kurang menyadari akan pentingnya hidup sehat. Hal ini ditunjukkan oleh kurangnya animo/minat dan apresiasi masyarakat terhadap olahraga, bahkan partisipasinya mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Polapenurunanini berlaku baik di daerah perkotaan maupun perdesaanseperti yang ditujukandalamtabelberikut.

Tabel 1.1 PartisipasiPendudukdalamBerolahraga

Tahun 2003 2006 2009

Presentasi 25,4% 23,2% 21,8%

Sumber: Susenas dalam Penyajian Data & Informasi Statistik Keolahragaan (2010)

Tabel 1.1 merupakan hasil Susenas dalam Penyajian Data & Informasi Statistik Keolahragaan (2010) yang menunjukan penurunanpartisipasiolahragapendudukdalam kurun waktu2003, 2006, dan 2009. Partisipasi penduduk dalam melakukan olahraga terus menurunn yaitu dari 25,4persen pada tahun 2003, turun menjadi 23,2 persen pada tahun 2006, dan terakhir turun menjadi 21,8 persen pada tahun 2009.

Faktatersebutmenyatakan bahwa partisipasi masyarakatIndonesia dalam kegiatan olahraga secara umum masih sangat rendah.Angka partisipasi olahraga yang rendahdapat menjadiindikasi bahwa masyarakat belum sepenuhnya mempunyai kesadaran untuk hidup lebih sehat melalui olahraga.Kondisi tersebut


(12)

3

cukup memprihatinkan mengingat olahraga merupakan salah satu kegiatan yang menunjang kesehatan.

Ada faktor internal yang memengaruhi partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahragaantaralain pengetahuan masyarakat tentang manfaat olahraga, seleraatau preferensi, ketersediaan fasilitas olahraga, dan lingkungan tempat tinggal.Selainitu, kekuatan fisik juga ikut memengaruhi aktivitas seseorang dalam melakukan kegiatan olahraga. Semakin tua seseorang cenderung akan berkurang tenaganya sehingga aktivitasberolahraga jarang dilakukan.Sebetulnyafaktorusiatidakmenjadihalanganseseoranguntukberolahragak arena olahraga dapat dilakukan oleh semua orang baik pada usia muda maupun tua, namun biasanya usia muda lebih energik, kuat dan bersemangat dibandingkan mereka yang berusia lanjut.

Informasi kesehatan dariSmallcrab.com (2009) menyatakan terdapat penelitian baru-baru ini yang membuktikan bahwa dengan hanya berolahraga ringan seperti berjalan kaki saja dapat membantu tubuh mencegah penurunan daya kerja otak pada lanjut usia. Semakin lama dan seringnya kegiatan berjalan kaki ini dilakukan maka ketajaman pikiran juga akan semakin membaik.Berdasarkaninformasitersebut,

pendudukusialanjuttidakmemilikialasanuntuktidakmelakukanolahragakarenaolahr agaringanjugamasihbisadilakukan.Selainitu, Daniel Landers (profesor pendidikan olahraga dari Arizona State University) mengungkapkan lima manfaat olahraga bagi kesehatanyaitu: (1) meningkatkan kemampuan otak, (2) menunda proses penuaan, (3) mengurangi stress, (4) meningkatkan daya tahan tubuh, dan (5) menambah rasa percaya diri. Informasi tentang manfaat yangdiperoleh dengan berolahragajugabelum banyak diketahui masyarakatterutama penduduk lanjut usia.Kenyataannya, tidakhanyapenduduklanjutusia yang jarangmelakukanaktivitasolahraga, begitujugadenganpendudukusiamuda. Lebihjelasnyadapatdilihatdalamtabelberikut.

Tabel 1.2 PendudukUsiaMuda yang Berolahraga

KelompokUsia 5-9 10-14 15-19 20-24


(13)

4

Sumber: Penyajian Data & Informasi Statistik Keolahragaan (2010)

Tabel 1.2menggambarkan data dariPenyajian Data & Informasi Statistik Keolahragaan (2010)mengenaipersentasi penduduk usiamudayang melakukan olahraga. Data tersebutmenjelaskanbahwapendudukusiamuda yang melakukanaktivitasolahragaterus berkurang sejalan dengan pertambahan usia.Kelompokpendudukusiamuda yang melakukankegiatanolahragasecara berturut-turut dari persentasi terbesar yaitu usia 10-14 tahun, 5-9 tahun, dan 15- 19 tahun. Dari seluruh penduduk usia 10-14 tahun terdapat 66,8 persen penduduk yang melakukan olahraga, pada kelompok umur 5- 9 tahun sebesar 49,5 persen, dan pada kelompok umur 15-19 tahun sebesar 42,9 persen.

Besarnya partisipasi penduduk dalam berolahraga pada kelompok umur 5-19 tahun tersebut dikarenakan mereka tergolong usia sekolah. Aktivitas olahraga di sekolah, tidak saja sebagai bagian dari pelajaran sekolah yang wajib diikuti, juga tersedia kegiatan olahraga sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi kegiatan pilihan siswa. Hal ini di jelaskan bahwa jenis olahraga yang banyak dilakukan oleh penduduk usia 10-19 tahun adalah SKJ, sepak bola, bola voli, dan senam lainnya yang merupakan jenis olahraga bagian dari pelajaran ekstrakurikuler sekolah.

Padakelompokusia 20-24 tahun yangmerupakankelompokusiadewasaawal rata-rata anggotanyaberstatusmahasiswa. Dalam tabel 1.2 kelompokusiaini mengalami penurunan jumlahpresentasimenjadisebesar17,1persen yang melakukan olahraga.Berbeda jauh bila dibandingkan usia produktif 15-19 tahun dengan persentasi 42,9 yang melakukan olahraga. Bila dilihat dari keilmuan, maka mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan kesehatan yang lebih tinggikhususnyamahasiswaProdiKeperawatansecarakonseptualtelahbanyakmenda patkanpengetahuantentangkesehatandibandingkanmasyarakatpadajenjangpendidik anlainnyaataumasyarakatumum yang tidakmengecapbangkuperkuliahan. Hal ini seharusnya tidak membuatkesenjangan mahasiswa yang pahamtentang kesehatan dan teori dalam kenyataan yaitu partisipasi dalam olahraga, namun dalam aplikasi dikehidupan sehari-hari sangatlah rendah.


(14)

5

Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswa dengan partisipasi dalam olahraga pada mahasiswa Prodi keperawatan di Universitas Pendidikan Indonesiadenganjudul "Hubungan Tingkat PengetahuanKesehatanMahasiswadenganPartisipasidalamOlahraga".

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka perlu diadakan perumusan masalah agar penelitian ini dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Pengetahuan kesehatan sangat tinggi dipahami oleh masyarakat apalagi mahasiswa sebagai penerus bangsa, namun dalam aplikasi kehidupan sehari-hari sangatlah rendah. Pengetahuan kesehatan akan menjadi solusi dalam menunjang hidup sehat, untuk menjawab permasalahan di atas maka penulis merumuskan masalah yaitu :

1. Bagaimanagambaran tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswaProdiKeperawatan?

2. Bagaimana gambaran tingkat partisipasi mahasiswaProdi Keperawatan dalam olahraga?

3. Adakah hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswa dengan partisipasi mahasiswa ProdiKeperawatan dalam berolahraga?

C. Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian pasti ada tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti agar penulisan ini mempunyai hasil yang optimal. Berdasarkan penjelasan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui bagaimanagambaran tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswaProdiKeperawatan?

2. Mengetahui bagaimana gambaran tingkat partisipasi mahasiswa ProdiKeperawatan dalam olahraga?


(15)

6

3. Mengetahui bagaimana hubungan tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswa dengan partisipasi mahasiswaProdiKeperawatan dalam berolahraga?

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut : 1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan ilmu pengetahuan bagi para Mahasiswa untuk dijadikan sebuah referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengetahuan kesehatan dengan partisipasi dalam olahraga.

b. Bahan referensi dan informasi bagi para peneliti yang ingin atau hendak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswa dan partisipasi dalam olahraga.

c. Dapat menjadi gambaran tentang tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswa dan partisipasi dalam olahraga mahasiswa agar dapat berguna bagi prodi.

2. Secara Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk para Mahasiswa akan pentingnya berolahraga dan menjaga tingkat kesehatannya dengan mengetahui pengetahuan kesehatan.

b. Bagi peneliti agar selalu menambah ilmu pengetahuan tentang kesahatan supaya dapat menjaga kesehatan mereka dengan berpartisipasi dalam olaharga yang teratur.

c. Kepada lembaga dalam hal ini FPOK prodi keperawatan untuk selalu memberikan pengetahuan tentang kesehatan dengan partisipasi dalam olahraga.


(16)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tentang metode deskriptif dikemukakan oleh Arikunto (2006:309) bahwa “Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala

menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”.

Dalam penelitian ini teknik yang adalah teknik angket untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan kesehatan dengan partisipasi dalam olahraga. Sesuai definisi angket Sugiyono (2009: 142) yang menjelaskan bahwa, angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Selanjutnya Arikunto (2006 : 152) mengemukakan bahwa keuntungan dari angket adalah :

1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing- masing, dan menurut waktu senggang.

4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu – malu menjawab.

5. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar – benar sama.

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Universitas Pendidikan Indonesia, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan diJalan Setiabudi 229 Bandung.


(17)

39

2. Populasi Penelitian

populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa/i yang sedang menempuh tahun pertama dan kedua di prodi keperawatan jurusan PKR FPOK UPI.

3. Sampel Penelitian

Sampel diambil secara acak sejumlah 35 orang dengan kriteria umur di atas 20-24 tahun.

B. Desain penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian.

Adapun langkah-langkah yang disusun adalah sebagai berikut: a. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.

b. Pengambilan dan pengumpulan data menggunakan Angket. c. Analisis data.

d. Menetapkan kesimpulan.

Adapun desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

Ry

Gambar 3.1 DesainPenelitian (Sumber :Sugiyono, 2009:74) Keterangan :

X : Tingkat pengetahuan kesehatan. Y : Partisipasi dalam olahraga. RY : Koefisien korelasi Xdan Y.

Langkah –langkah penelitian yang akan penulis lakukan adalah sebagai berikut:


(18)

40

Gambar 3.2

Langkah-LangkahPenelitian

C. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan metode deskriptif adalah untuk memecahkan masalah yang ada pada saat sekarang. Mengenai metode deskriptif dijelaskan oleh Surakhmad (2004

: 139) bahwa “penelitian deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang”.

D. Definisi Operasional

Penulis membuat batasan istilah menyamakan persepsi yang di gunakan terkait dengan konteks penelitian yang di lakukan. Batasan istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan yang di maksud adalah tentang tingkat pengetahuan kesehatan sesuai dengan Soekidjo Notoatmodjo (2005:50)“Pengetahuan adalah hasil dari pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya)”.

Populasi

Angket

Pengolahan Data dan Analisis data

Kesimpulan Sampel


(19)

41

2. Partisipasi dalam penelitian ini adalah tentang partisipasi mahasiswa dalam olahraga sesuai dengan Syamsyudin yang dikutip oleh Riko gilang dalam skripsinya (2011:12) menjelaskan bahwa, “keikutsertaan atau keterlibatan seseorang (individu atau warga masyarakat) dalam suatu kegiatan tertentu.” Keikutsertaan atau keterlibatan yang dimaksud disini bersifat aktif ditunjukkan oleh yang bersangkutan.

3. Olahraga yang dimaksud adalah partisipasi dalam olahraga, sehingga orang yang rutin melakukan olahraga akan meningkat kemampuan fungsional sesuai dengan tujuannya Menurut Santosa (2005:30), “olahraga dari sudut pandang ilmu faal adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan

fungsional sesuai dengan tujuannya”.

4. Mahasiswa dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i prodi Keperawatan di Universitas Pendidikan Indonesia sesuai dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu.

E. Instrumen Penelitian

Dalam setiap penelitian memerlukan data dari suatu sampel sebagai bahan yang akan diolah sehingga dapat ditarik kesimpulan yang tepat, untuk mendapatkan data tersebut dibutuhkan alat pengumpul data yang disebut instrument penelitian. Instrument penelitian yaitu alat yang digunakan dalam peneltian terutama berkaitan dengan proses pengumpula data. Instrumen penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angket/kuesioner sebagai alat pengumpul data yang akan dilakukan uji validitas sebelumnya.

Adapun jenis angket yang peneliti gunakan adalah jenis angket tertutup

seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (2006: 152) yaitu “Angket tertutup adalah

angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal

memberikan tanda centang (√) pada kolom atau tempat yang sesuai”.

Angket dalam penelitian ini terdiri dari komponen atau variabel yang dijabarkan melalui sub komponen, indikator-indikator dan pertanyaa. Butir-butir


(20)

42

pertanyaan atau pernyataan itu merupakan gambaran tentang tingkat pengetahuan kesehatan dan partisipasi dalam olahraga.

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: 1. Melakukan spesifikasi data. Maksudnya untuk menjabarkan ruang lingkup masalah yang akan diukur secara terperinci. Untuk lebih jelas dan memudahkan penyusunan spesifikasi data, maka penulis tuangkan dalam kisi-kisi yang dapat dilihat dalam tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1

Kisi Kisi Angket Tingkat Pengetahuan Kesehatan

Variabel Sub

variabel

Indikator NomorSoal

(+) (-)

Tingkat pengetahuan kesehatan

Tahu 1. Mahasiswamengingatmaterikuliahmengenai kesehatandenganbaik

1,3 32,34

2. Mahasiswamengetahuidefinisikesehatanden ganbaik

5,7 28,30

3. Mahasiswamendapatkannilai yang baikpadamatakuliahmengenaikesehatan

9 26

Memahami 1. Mahasiswadapatmenjelaskankonsep-konsepmengenaikesehatan

11 24

2. Mahasiswadapatmenyimpulkanperilakuhidu p yang berdasarkankesehatan

13 22

Aplikasi 1. Mahasiswamenerapkankonsepkesehatandal amkehidupansehari-hari

15,17 18,20

2.

Mahasiswamenerapkanprinsip-prinsipkesehatandalamkehidupansehari-hari

19 16

3. Mahasiswamenerapkanperilakukesehatanda lamkehidupansehari-hari

21,23 12,14

Analisis Mahasiswadapatmembedakanperilakuhidup sehatdantidaksehat

25,27 8,10

Sintesis Mahasiswadapatmerencanakankegiatan yang sesuaidenganteorikesehatan

29,31 4,6

Evaluasi Mahasiswadapatmenilaitingkatkesehatandir isendiriatau orang lain


(21)

43

Tabel 3.2

Kisi kisi Angket Partisipasi dalam Olahraga

Variabel Sub Variabel Indikator Nomor soal

(+) (-)

Partisipasi 1. Keterlibatan secara langsung

a. Memiliki tujuan b. Keinginan sendiri c. Karena kebutuhan

1 3 5 42 40 38 2. Tujuan a. Membina kebugaran

jasmani

b. Kesenangan dan kepuasan c. Pengalaman gerak

7 9 11 36 34 32 3. Tanggapan a. Teratur

b. Sungguh-sungguh c. Meluangkan waktu

13 15 17 30 28 26 4. Informasi a. Mencari informasi sendiri

b. Mendapatkan informasi dari pihak lain

c. Memberikan informasi pada orang lain

19 21 23 24 22 20 5. Kesempatan rasa memiliki

a. Mempersiapkan untuk aktifitas

b. Mengajak orang lain untuk beraktifitas c. Menyumbang untuk

kelangsungan aktivitas 25 27 29 18 16 14 6. Tanggung jawab

a. Melakukan aktivitas sesuai kemampuan b. Menjaga keamanan c. Aktif dalam aktivitas

31 33 35 12 10 8


(22)

44

Tabel 3.2 Lanjutan Tabel

7. Merasakan manfaat

a. Tubuh menjadi bugar b. Menimbulkan senang dan puas.

c Mudah untuk bergaul

37 39

41 6 4

2

2. Indikator –indikator yang telah dirumuskan kedalam bentuk kisi – kisi tersebut diatas selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pernyataan dalam angket. Butir butir pernyataan tersebut dibuat dalam bentuk pernyataan- pernyataan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia. Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menggunakan skala likert. Untuk mengetahui besar kecilnya nilai alternatif jawaban Sugiyono dalam Bukunya (2009:94) menjelaskan bahwa: “Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu di beri skor, Setuju/selalu/sangat positif diberi skor 4, setuju/sering/positif diberi skor 3, tidak setuju/hampir tidak

pernah/negatif diberi skor 2, sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1.”

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menetapkan kategori penyekoran sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Alternatifjawaban Skoralternatifjawaban

positif Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4


(23)

45

Setelah membuat butir pernyataan berdasarkan indikator dalam kisi-kisi selanjutnya penulis mengadakan uji coba angket untuk menguji kadar validitas dan reliabilitas instrumen.

F. Uji Coba instrumen

Angket yang telah disusun harus diuji cobakan untuk mengukur validitas dan reabilitas dari setiap butir pertanyaan-pertanyaan. Dari uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat penelitian dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini.

Uji coba angket ini dilakukan terhadap mahasiswa yang bukan populasi. Angket tersebut diberikan kepada 15 orang Mahasiswa Prodi IKOR UPI secara acak. Sebelum para sampel mengisi angket, penulis memberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisiannya dan menjelaskan bahwa responden adalah sampel dalam uji coba angket buka sampel yang sebenarnya.

G. Pengujian Validitas dan Realibilitas

Untuk mengetahui kesahihan dan keabsahan dari tiap butir soal pernyataan-pernyataan angket, maka penulis melakukan uji validitas dan validitas. Data dianalisisdenganmenggunakanteknikstatistikperangkatlunakStatistical

Product and Service Solution (SPSS) for windows versi17.0yaitumenggunakanreliability scale.

1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dalam angket tingkat pengetahuan kesehatan dan angket partisipasi dalam olahraga berkenaan dengan alat ukur yang akan diukur, sehingga benar-benar mengukur apa yang hendak atau seharusnya diukur.SebagaimanamenurutArikunto (2006:130) menjelaskan bahwa, “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan”. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen yang telah diuji cobakan ditempuh langkah-langkah, sebagai berikut:

a. Memberikan skor pada masing-masing butir pernyataan. b. Memberikan skor untuk keseluruhan jumlah butir pernyataan.


(24)

46

c. Menyusun skor dari jumlah skor yang didapat secara keseluruhan. Hasil uji coba angket terdapat pada tabel 3.3, sebagai berikut :

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Instrumen Tingkat Pengetahuan Kesehatan

Item-Total Statistics

Pernyataan Corrected Item-Total Correlation

Status

item1 .683 Valid

item2 -.164 Not Valid

item3 .102 Not Valid

item4 .254 Not Valid

item5 .633 Valid

item6 -.127 Not Valid

item7 .649 Valid

item8 .561 Valid

item9 .335 Valid

item10 .735 Valid

item11 .565 Valid

item12 .793 Valid

item13 .445 Valid

item14 .568 Valid

item15 .770 Valid

item16 .837 Valid

item17 .633 Valid

item18 .611 Valid

item19 .331 Valid

item20 .801 Valid

item21 .342 Valid


(25)

47

Tabel 3.4 Lanjutan Tabel

item23 .148 Not Valid

item24 .543 Valid

item25 .214 Not Valid

item26 .428 Valid

item27 .561 Valid

item28 .432 Valid

item29 .232 Not Valid

item30 .166 Not Valid

item31 -.024 Not Valid

item32 .459 Valid

item33 .580 Valid

item34 .627 Valid

*correlation is significant at the 0.05 level

Berdasarkanhasilujivaliditasdenganmenggunakanreliability scaledengan

menggunakan alat bantu SPSS 17for windowdidapathasiluji per item statistik. DalamSugiyono (2011:134) bahwa, “Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat yang bernilailebihdari 0,3berarti item instrument tersebut valid

danreliabel”.

Maka menurut hasil penghitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang valid berjumlah 25 soal dan tidak valid berjumlah 9 soal dari 34 soal pernyataan yang diuji cobakan.


(26)

48

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Instrumen Partisipasi dalam Olahraga Item-Total Statistics

Pernyataan Corrected Item-Total

Correlation Status

item1 .633 Valid

item2 .720 Valid

item3 .526 Valid

item4 .448 Valid

item5 .176 Not Valid

item6 .265 Not Valid

item7 .315 Valid

item8 .749 Valid

item9 .337 Valid

item10 .445 Valid

item11 .092 Not Valid

item12 -.265 Not Valid

item13 -.033 Not Valid

item14 .207 Not Valid

item15 .790 Valid

item16 .830 Valid

item17 .870 Valid

item18 .380 Valid

item19 .036 Not Valid

item20 .640 Valid

item21 .341 Valid

item22 .136 Not Valid

item23 .465 Valid

item24 .353 Valid

item25 .470 Valid

item26 .705 Valid

item27 -.083 Not Valid

item28 .626 Valid

item29 .566 Valid

item30 .845 Valid

item31 .341 Valid

item32 .287 Not Valid


(27)

49

Tabel 3.5 Lanjutan Tabel

item34 .402 Valid

item35 .596 Valid

item36 .362 Valid

item37 .548 Valid

item38 .167 Not Valid

item39 .534 Valid

item40 .572 Valid

item41 .317 Valid

item42 .206 Not Valid

*correlation is significant at the 0.05 level

Berdasarkanhasilujivaliditasdenganmenggunakanreliability scaledengan

menggunakan alat bantu SPSS 17for windowdidapathasiluji per item statistik. DalamSugiyono (2011:134) bahwa, “Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat yang bernilailebihdari 0,3berarti item instrument tersebut valid danreliabel”.

Maka menurut hasil penghitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang valid berjumlah 29 soal dan tidak valid berjumlah 13 soal dari 42 soal pernyataan yang diuji cobakan.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui instumen kuisioner memberikan ukuran yang konstan atau tidak. Penguji reliabilitas penelitian ini digunakan reliability scale. Untuk mempermudah penghitungan uji reabilitas menggunakan alat bantu SPSS 17for window. Reabilitas angket tingkat pengetahuan kesehatan dapat dilihat pada tabel 3.6, sebagai berikut :


(28)

50

Tabel 3.6

Hasil Uji Reabilitas Instrumen Tingkat Pengetahuan Kesehatan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.894 34

Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009:203) bahwa “ apabila nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reabilitas

dari suatu instrumen adalah valid dan reliabel.” Hasil dari angket tingkat

pengetahuan kesehatan adalah 0,894 lebih besar dari 0,05 berarti angket ini valid dan reliabel.

Tabel 3.7

Hasil Uji Reabilitas Instrumen Partisipasi dalam Olahraga

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.902 42

Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009:203) bahwa “ apabila

nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reabilitas

dari suatu instrumen adalah valid dan reliabel.” Hasil dari angket tingkat

pengetahuan kesehatan adalah 0,902 lebih besar dari 0,05 berarti angket ini valid dan reliabel.

H. Pengumpulan Data

Instrumen yang telah dinyatakan valid dan reliabel dalam arti instrumen dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian ini penulis memperbanyak angket untuk disebarkan kepada sampel yang merupakan sumber


(29)

51

data penelitian. Angket tersebut disebarkan kepada Mahasiswa Prodi Keperawatan UPI Bandung.

I. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah data hasil dari penelititan diperoleh. Proses pengolahan data dilakukan dengan cara menelaah seluruh data dari hasil penelitian. Kemudian dilakukan pengkajian data untuk mencari hubungan antara berbagai data, sehingga diharapkan seluruh data tersebut dapat dideskripsikan dengan baik oleh peneliti dan menghasilkan sebuah kesimpulan. Peneliti mencoba menganalisis data dengan langkah-langkah, sebagai berikut:

1. Menyeleksi data setelah angket terkumpul dari para responden sampel sebagai sumber data, maka harus diseleksi untuk memeriksa keabsahan pengisian angket. Mungkin saja terdapat sebagian butir pernyataan dalam angket yang tidak diisi oleh sampel.

2. Memberikan skor pada tiap butir pernyataan dalam angket dengan kategori sebagaimana telah di tentukan pada bab 3 tabel 3.3.

3. Menjumlahkan nilai seluruh pernyataan untuk tiap butir pernyataan. 4. Mempersentasekan dengan kriteria parameter, sebagai berikut :

Tabel 3.8

Parameter Kriteria Interpretasi Skor

RentanNilai Kriteria

81-100 % SangatKuat

61-80 % Kuat

41-60 % Cukup

21-40 % Lemah

0-20 % SangatLemah

( Sumber : Riduwan, 2005:34)

5. Mendeskripsikan hasil penelitian dengan alat bantu SPSS 17for window.


(30)

52

yang ada maupun dari hasil lapangan.

7. Menarik kesimpulan dari data-data dan sumber-sumber yang ada untuk proses penyusunan laporan.

Untuk mengetahui atau memperoleh hasil pengolahan data sehingga dapat menggambarkanyang diteliti yaituhubungan tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswa dengan partisipasi dalam olahraga.


(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswa prodi keperawatan memiliki

gambaran dengan kriteria baik.

2. Partisipasi mahasiswa prodi keperawatan dalam olahraga memiliki gambaran dengan kriteria baik.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswa dengan partisipasi dalam olahraga.

B. Saran-saran

Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penulis berharap kepada pengajaruntuk selalu memberikan pengetahuan tentang kesehatan karena ini di rasa penting dan untuk selalu mengingatakan kepada mahasiswanya untuk rutin berolahraga.

2. Peneliti menyarankan kepada para pembaca khususnya pada mahasiswa untuk terus meningkatkan pengetahuan kesehatan mereka agar partisipasi dalam olahraga dapat sejalan dengan baik dan memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya pengetahuan dan manfaat olahraga agar rutin berolahraga.

3. Kepada para peneliti selanjutnya penulis mengajurkan apabila akan melakukan penelitian sebaiknya mencari literatur-literatur yang beragam demi kelancaran penelitian serta menentukan permasalahan yang jelas.


(32)

Harinur Seda Utomo, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Atmaja. (1978). Partisipasi dan Faktor-faktor yang Melatarbelakanginnya. Jakarta: Gema Budaya.

Cahyono, S.B.(2008). Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta:Kanisius

Departemen Kesehatan, (2001). Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi. Jakarta.

Entjang, Indah. (1993). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Giriwijoyo, Y.S. Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga)

Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga untuk Kesehatan dan untuk Prestasi Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Giriwijoyo, Y.S. Santosa. (1991). Seri Bahan Kuliah Olahraga DI ITB. Manusia

Dan Olahraga. ITB Dan FPOK IKIP Bandung.

Giriwijoyo, S., Komariyah, L., & Katinah, N.T. (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga

(Sport Medicine) untuk Kesehatan dan untuk Prestasi Olahraga.

Bandung:FPOK UPI.

Hamijoyo (1974). Partisipasi dalam Pembangunan. Jakarta: Depdikbud.

Ichsan, M. (1991). Seri Bahan Kuliah Olahraga DI ITB. Manusia Dan Olahraga. ITB Dan FPOK IKIP Bandung.

Karim, F. (2002). Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Depkes.

Kusmaedi, N. (2002). Konsep-konsep Olahraga. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/19760308 2005011SUHERMAN_SLAMET/modul_bermain_08/bab_6_teori_bermai n.pdf [12 Mei 2013].

Lutan, R. (1991). Seri Bahan Kuliah Di ITB. Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB Dan FPOK IKIP Bandung.

Mardikanto, T. (2003). Redefinifi dan Revitalisasi Penyuluhan Pertanian. Sukoharjo: Puspa.


(33)

70

Narbuko, Cholid dan Achmadi, H.Abu. (2010). MetodePenelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

Nisfianoor, M. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta:Salemba Humanika.

Nitisemito, (1986). Partisipasi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Depdikbud.

Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Eresko.

Notoatmodjo, S. (2003). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nurhasan dan Cholid, Hasanudin. (2007). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.

Permana, R. (2011). Status Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Pusakaratu

Subang di Hubungkan dengan Partisipasi dalam Olahraga. Bandung:UPI.

Politeknik Kesehatan Depkes, (2010). Kesehatan Remaja: Problem dan

Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.

Santosa. (2005). Fisiologi Olahraga. Jakarta: Rajawali Aksara.

Sastopoetro, Santoso. (1995). Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan disiplin

dalam PembangunanNasional. Bandung:Alumni.

Sugiyono (2010).MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R & D. Bandung : Alfabeta.

Sumardiyanto. (2007). Modul Mata Kuliah Sejarah Dan Filsafat Olahraga. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan UPI.

Surakhmad, W.(1990). Pengantar Penelitian Ilmiah dan Metode Teknik. Bandung: TARSIT.

Riduwan. (2005). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang No 3. (2005). Kementrian Pemuda dan Olahraga. Jakarta: balai Pustaka.

Wijaya. (1990). Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: Depdikbud.


(1)

50

Harinur Seda Utomo, 2013

Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Mahasiswa Dengan Partisipasi Dalam Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.6

Hasil Uji Reabilitas Instrumen Tingkat Pengetahuan Kesehatan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.894 34

Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009:203) bahwa “ apabila nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reabilitas

dari suatu instrumen adalah valid dan reliabel.” Hasil dari angket tingkat

pengetahuan kesehatan adalah 0,894 lebih besar dari 0,05 berarti angket ini valid dan reliabel.

Tabel 3.7

Hasil Uji Reabilitas Instrumen Partisipasi dalam Olahraga

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.902 42

Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009:203) bahwa “ apabila

nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reabilitas

dari suatu instrumen adalah valid dan reliabel.” Hasil dari angket tingkat

pengetahuan kesehatan adalah 0,902 lebih besar dari 0,05 berarti angket ini valid dan reliabel.

H. Pengumpulan Data

Instrumen yang telah dinyatakan valid dan reliabel dalam arti instrumen dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian ini penulis memperbanyak angket untuk disebarkan kepada sampel yang merupakan sumber


(2)

51

Harinur Seda Utomo, 2013

Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Mahasiswa Dengan Partisipasi Dalam Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

data penelitian. Angket tersebut disebarkan kepada Mahasiswa Prodi Keperawatan UPI Bandung.

I. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah data hasil dari penelititan diperoleh. Proses pengolahan data dilakukan dengan cara menelaah seluruh data dari hasil penelitian. Kemudian dilakukan pengkajian data untuk mencari hubungan antara berbagai data, sehingga diharapkan seluruh data tersebut dapat dideskripsikan dengan baik oleh peneliti dan menghasilkan sebuah kesimpulan. Peneliti mencoba menganalisis data dengan langkah-langkah, sebagai berikut:

1. Menyeleksi data setelah angket terkumpul dari para responden sampel sebagai sumber data, maka harus diseleksi untuk memeriksa keabsahan pengisian angket. Mungkin saja terdapat sebagian butir pernyataan dalam angket yang tidak diisi oleh sampel.

2. Memberikan skor pada tiap butir pernyataan dalam angket dengan kategori sebagaimana telah di tentukan pada bab 3 tabel 3.3.

3. Menjumlahkan nilai seluruh pernyataan untuk tiap butir pernyataan. 4. Mempersentasekan dengan kriteria parameter, sebagai berikut :

Tabel 3.8

Parameter Kriteria Interpretasi Skor

RentanNilai Kriteria

81-100 % SangatKuat

61-80 % Kuat

41-60 % Cukup

21-40 % Lemah

0-20 % SangatLemah

( Sumber : Riduwan, 2005:34)

5. Mendeskripsikan hasil penelitian dengan alat bantu SPSS 17for window.


(3)

52

Harinur Seda Utomo, 2013

Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Mahasiswa Dengan Partisipasi Dalam Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang ada maupun dari hasil lapangan.

7. Menarik kesimpulan dari data-data dan sumber-sumber yang ada untuk proses penyusunan laporan.

Untuk mengetahui atau memperoleh hasil pengolahan data sehingga dapat menggambarkanyang diteliti yaituhubungan tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswa dengan partisipasi dalam olahraga.


(4)

Harinur Seda Utomo, 2013

Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Mahasiswa Dengan Partisipasi Dalam Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswa prodi keperawatan memiliki

gambaran dengan kriteria baik.

2. Partisipasi mahasiswa prodi keperawatan dalam olahraga memiliki gambaran dengan kriteria baik.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan mahasiswa dengan partisipasi dalam olahraga.

B. Saran-saran

Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penulis berharap kepada pengajaruntuk selalu memberikan pengetahuan tentang kesehatan karena ini di rasa penting dan untuk selalu mengingatakan kepada mahasiswanya untuk rutin berolahraga.

2. Peneliti menyarankan kepada para pembaca khususnya pada mahasiswa untuk terus meningkatkan pengetahuan kesehatan mereka agar partisipasi dalam olahraga dapat sejalan dengan baik dan memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya pengetahuan dan manfaat olahraga agar rutin berolahraga.

3. Kepada para peneliti selanjutnya penulis mengajurkan apabila akan melakukan penelitian sebaiknya mencari literatur-literatur yang beragam demi kelancaran penelitian serta menentukan permasalahan yang jelas.


(5)

Harinur Seda Utomo, 2013

Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Mahasiswa Dengan Partisipasi Dalam Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

69

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Atmaja. (1978). Partisipasi dan Faktor-faktor yang Melatarbelakanginnya. Jakarta: Gema Budaya.

Cahyono, S.B.(2008). Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta:Kanisius

Departemen Kesehatan, (2001). Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi. Jakarta.

Entjang, Indah. (1993). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Giriwijoyo, Y.S. Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga)

Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga untuk Kesehatan dan untuk Prestasi Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Giriwijoyo, Y.S. Santosa. (1991). Seri Bahan Kuliah Olahraga DI ITB. Manusia

Dan Olahraga. ITB Dan FPOK IKIP Bandung.

Giriwijoyo, S., Komariyah, L., & Katinah, N.T. (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga

(Sport Medicine) untuk Kesehatan dan untuk Prestasi Olahraga.

Bandung:FPOK UPI.

Hamijoyo (1974). Partisipasi dalam Pembangunan. Jakarta: Depdikbud.

Ichsan, M. (1991). Seri Bahan Kuliah Olahraga DI ITB. Manusia Dan Olahraga. ITB Dan FPOK IKIP Bandung.

Karim, F. (2002). Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Depkes.

Kusmaedi, N. (2002). Konsep-konsep Olahraga. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/19760308 2005011SUHERMAN_SLAMET/modul_bermain_08/bab_6_teori_bermai n.pdf [12 Mei 2013].

Lutan, R. (1991). Seri Bahan Kuliah Di ITB. Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB Dan FPOK IKIP Bandung.

Mardikanto, T. (2003). Redefinifi dan Revitalisasi Penyuluhan Pertanian. Sukoharjo: Puspa.


(6)

70

Harinur Seda Utomo, 2013

Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Mahasiswa Dengan Partisipasi Dalam Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Narbuko, Cholid dan Achmadi, H.Abu. (2010). MetodePenelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

Nisfianoor, M. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta:Salemba Humanika.

Nitisemito, (1986). Partisipasi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Depdikbud.

Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Eresko.

Notoatmodjo, S. (2003). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nurhasan dan Cholid, Hasanudin. (2007). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.

Permana, R. (2011). Status Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Pusakaratu

Subang di Hubungkan dengan Partisipasi dalam Olahraga. Bandung:UPI.

Politeknik Kesehatan Depkes, (2010). Kesehatan Remaja: Problem dan

Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.

Santosa. (2005). Fisiologi Olahraga. Jakarta: Rajawali Aksara.

Sastopoetro, Santoso. (1995). Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan disiplin

dalam PembangunanNasional. Bandung:Alumni.

Sugiyono (2010).MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R & D. Bandung : Alfabeta.

Sumardiyanto. (2007). Modul Mata Kuliah Sejarah Dan Filsafat Olahraga. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan UPI.

Surakhmad, W.(1990). Pengantar Penelitian Ilmiah dan Metode Teknik. Bandung: TARSIT.

Riduwan. (2005). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang No 3. (2005). Kementrian Pemuda dan Olahraga. Jakarta: balai Pustaka.

Wijaya. (1990). Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: Depdikbud.


Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Poli Gigi Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2015

10 118 170

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Partisipasi Pedagang Dalam Pengelolaan Sampah di Pasar Sukaramai Medan

0 34 87

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai Salah Satu Cara Mendeteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Babura Tahun 2011

0 57 65

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-40 Tahun Di Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia Tentang Sadari Sebagai Salah Satu Cara Untuk Mendeteksi Dini Kanker Payudara

1 21 46

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI MAHASISWA BARU DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN

0 11 23

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PARTISIPASI DALAM MELAKUKAN IMUNISASI TETANUS Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dengan Partisipasi dalam Melakukan Imunisasi Tetanus Toksoid di Puskesmas Gondang Kabupaten Sragen.

0 2 13

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PARTISIPASI DALAM MELAKUKAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dengan Partisipasi dalam Melakukan Imunisasi Tetanus Toksoid di Puskesmas Gondang Kabupaten Sragen.

0 2 16

Hubungan Pengetahuan Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi dengan Tingkat Aktivitas Seksual Mahasiswa Universitas Sebelas Maret.

0 1 12

Partisipasi Mahasiswa Dalam Perkuliahan Olahraga Pilihan

0 0 10

Hubungan Partisipasi Masyarakat Dalam Kesehatan

0 0 2