ANALISIS UNSUR-UNSUR BUDAYA DALAM FILM DOKUMENTER REGARDS VI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BUDAYA PADA MATA KULIAH CIVILISATION FRANÇAISE.

(1)

ANALISIS UNSUR-UNSUR BUDAYA DALAM FILM DOKUMENTER REGARDS VI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BUDAYA PADA MATA KULIAH

CIVILISATION FRANÇAISE

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis

Oleh

Indah Nevira Trisna 0809056

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

ANALISIS UNSUR-UNSUR BUDAYA DALAM FILM

DOKUMENTER REGARDS VI SEBAGAI BAHAN

PEMBELAJARAN BUDAYA PADA MATA KULIAH

CIVILISATION FRANÇAISE

\

Oleh Indah Nevira T

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Indah Nevira 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

INDAH NEVIRA TRISNA

ANALISIS UNSUR-UNSUR BUDAYA DALAM FILM DOKUMENTER REGARDS VI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BUDAYA PADA MATA KULIAH

CIVILISATION FRANÇAISE

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH Pembimbing I

Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M. Hum NIP. 196310241988031003

Pembimbing II

Yadi Mulyadi, M.Pd NIP. 197812082005011002

Diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis

Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. NIP. 196502041992022001


(4)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pembelajaran budaya dalam pembelajaran bahasa asing. Pembelajaran bahasa akan mempermudah seseorang dalam memahami bahasanya jika diiringi dengan pembelajaran budaya. Penelitian ini menelaah unsur-unsur budaya berdasarkan teori Kluckhohn pada buku Koentjaranigrat yang terdapat pada film dokumenter Regards VI yang diterbitkan oleh sebuah lembaga di Perancis yang bernama

Cavilam (Centre d’Approches Vivantes des Langues et des Médias). Cavilam adalah sebuah tempat kursus bahasa dan budaya yang terdapat di Paris. Film ini juga dianalisis dengan menggunakan teori Endaswara. Pemilihan film dokumenter Regards VI ini didasari tema budaya yang terdapat pada setiap episodenya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur-unsur budaya yang terdapat pada 22 episode film dokumenter Regards VI. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan tahap mengumpulkan data, menyusun, dan mengklasifikasikannya, menganalisis, dan menginterpretasikannya. Peneliti juga menggunakan teknik studi pustaka dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah 22 episode yang terdapat pada film dokumenter Regards VI dan sampel dalam penelitian ini adalah unsur-unsur budaya yang terdapat pada 22 epiode film dokumenter Regards VI. 22 episode yang dianalisis dalam film dokumenter Regards VI

memiliki ketujuh unsur budaya berdasarkan teori Kluckhohn yang terdapat pada buku

Koentjaraningrat. Dengan demikian peneliti merekomendasikan film dokumenter Regards VI

sebagai salah satu bahan pembelajaran budaya pada mata kuliah Civilisation Française di Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Mots-clés : Regards VI, Pembelajaran Budaya, Civilisation Française

ABSTRACT

This study is motivated by the importance of cultural learning in foreign language learning. Cultural learning will make it easier for someone to understand his or her language better. This study examines the cultural elements in a documentary film entitled Regards VI which was published by an institution in France called Cavilam (Centre d'approches Vivantes des Langues et des Medias)based on Kluckhohn’s theory as cited in Koentjaranigrat. Cavilam is a thin place located in Paris. This study also uses Endaswara theory to analyze the film. The election of this Regards VI documentary film is selected based on the cultural themes which are contained in each episode of the film. This study aims to describe the cultural elements in the 22 episodes of the Regards VI documentary film. The study uses a descriptive analytic method in order to solve the research questions in this study. The data collection is obtained by several stages, such as data gathering, compiling and classifying, analyzing and interpreting. The study also uses the technique of literature and documentation as well as the population of this study is 22 episodes of the Regards VI documentary film and the sample of this study is the cultural elements which are contained in the 22 episodes of the Regards VI

documentary film. The result shows that there are seven elements of cultural learning based

on the Kluckhohn’s theory as cited in Koentjaraningrat which contain in the 22 episodes of

the Regards VI documentary film. This study recommends the Regards VI documentary film as one of cultural learning materials on the Civilisation Française subject at the Department of French Education, Universitas Pendidikan Indonesia.


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... DAFTAR LAMPIRAN……… vi ix BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.4 Manfaat Penelitian ...

1.5 Asumsi………... BAB II PEMBELAJARAN BUDAYA PERANCIS MELALUI FILM

DOKUMENTER “REGARDS VI”………..

2.1 Budaya………... 2.1.1 Pengertian Budaya ... 2.1.2 Unsur-Unsur Budaya... 2.1.3 Negara Perancis dan Budayanya... 2.2 Analisis Unsur Budaya... 2.2.1 Antropologi Sastra………....………

5 6

7 7 7 9 12 13 14


(6)

2.2.2 Analisis Antropologi untuk Pembelajaran Budaya………..

Perancis... 2.3 Film Dokumenter... 2.3.1 Film Dokumenter Regards VI... 2.4 Pembelajaran Budaya Perancis... 2.4.1 Pembelajaran Budaya Perancis menurut CECRL... (Cadre Européen Comuun Réference pour Les Langues)... 2.4.2 Film sebagai Media Pembelajaran Budaya Perancis...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….

3.1 Metode Penelitian... 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian... 3.2.1 Populasi Penelitian... 3.2.2 Sampel Penelitian... 3.3 Definisi Operasional... 3.3.1 Analisis Budaya……… 3.3.2 Unsur-unsur Budaya………. 3.3.3 Film Dokumenter………. 3.4 Instrumen Penelitian... 3.5 Teknik Pengeumpulan Data... 3.6 Teknik Analisis Data……... 3.7 Prosedur Penelitian...

15 17 18 19 24 28 31 31 31 31 32 32 32 33 33 34 35 36 37


(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN………. 4.1 Film Dokumenter Regards VI ... 4.2 Analisis Unsur-unsur Budaya Pada Film Dokumenter Regards... VI... 4.3. Analisis Kesesuaian Film Dokumenter Regards VI dengan….… Kurikulum Bahasa Perancis CECRL... 4.4 Implementasi Unsur Budaya untuk Mata Kuliah Civilisation... Française... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 5.1 Kesimpulan... 5.2 Rekomendasi... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN

39 39 54

105

113

118 118 120 121


(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Budaya merupakan suatu tindakan dari sekelompok masyarakat yang nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan yang menetap di masyarakat tersebut. Budaya juga bisa dikatakan sebuah identitas suatu kelompok. Aturan-aturan yang telah ada terkadang juga bisa menjadi budaya karena sebuah kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus dapat berubah menjadi sebuah budaya dalam sebuah kelompok masyarakat.

Setiap negara memiliki kebudayaan masing-masing misalnya saja di Indonesia setiap tanggal 21 April seluruh warga Indonesia merayakan Hari Kartini. Hari tersebut diperingati untuk mengenang jasa-jasanya dalam memperjuangkan hak-hak wanita. Perancis juga memiliki hari-hari besar salah satunya adalah Hari Bastille yang jatuh pada tanggal 14 Juli. Hari itu diperingati sebagai hari nasional negara Perancis (Fête Nationale de la France). Contoh lainnya adalah festival yang diadakan setiap bulan Februari yang dinamakan Festival Lemon atau dalam bahasa Perancis Fête du Citron. Hal ini menunjukkan bahwa mereka masih menghargai unsur-unsur budaya yang masih dilestarikan hingga sekarang.


(9)

2

Budaya itu bisa semakin dikenal atau sebaliknya budaya juga bisa menghilang. Menghilangnya sebuah budaya itu bisa dipengaruhi oleh era globalisasi yang menyebabkan munculnya gaya hidup baru yang tampak lebih jelas telah memengaruhi kehidupan sebelumnya sehingga menyebabkan menghilangnya unsur-unsur budaya yang terdapat dalam budaya itu sendiri.

Dalam hal ini dapat dipastikan pentingnya penanaman unsur-unsur budaya dalam sebuah proses pembelajaran bahasa asing salah satunya yaitu bahasa Perancis. Melalui pemahaman terhadap pelestarian budaya asing diharapkan dapat membantu kesadaran pembelajar untuk melestarikan budaya sendiri (culture martenelle). Penanaman unsur-unsur budaya tersebut dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui media yang dipakai, misalnya melalui media film. Media film memiliki kelebihannya tersendiri, media ini dapat mengajak peserta didiknya berpetualang ke negara lain, ke masa lalu untuk melihat sejarah, melihat budaya yang berbeda-beda, dan lain-lain. Media ini juga bisa diputar berulang-ulang jika peserta didik tidak bisa memahami dengan cepat. Salah satu media film yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Perancis adalah film dokumenter

Regards VI yang bertemakan kebudayaan Perancis.

Di Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK/MA) mata pelajaran Bahasa Perancis merupakan salah satu mata pelajaran bahasa asing yang wajib diberikan pada siswa selain bahasa asing lainnya. Seorang pengajar diharapkan dapat memilih dan memilah media untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media tersebut dapat berupa permainan, gambar, audio, audio-visual atau media lainnya. Media audio-visual berupa film dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai


(10)

3

informasi yang bermanfaat dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan begitu pula kompetensi yang ditargetkan.

Mencapai suatu keberhasilan dalam mempelajari bahasa Perancis tentunya harus menguasai empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Apabila seorang pembelajar sudah menguasai semua keterampilan berbahasa yang ada, maka bisa dikatakan sudah terampil berbahasa dengan baik dan benar. Namun jika diiringi dengan pembelajaran kebudayaannya hal ini akan membantu dalam menambah pengetahuan unsur sosiokutural yang terdapat pada CECRL (Cadre européen commun de référence pour les langues). Dengan mengetahui bagaimana budaya dari bahasa yang dipelajari beserta unsur-unsur pembentuk budaya yang terkandung didalamnya, maka akan meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Perancis berikut budayanya sebagai upaya pemerolehan kompetensi antar buadaya bagi siswa.

Salah satu mata kuliah terkait materi budaya yang terdapat di Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yaitu

Civilisation Française. Mata kuliah ini memerlukan media film untuk dapat digunakan dalam pembelajaran dimana mahasiswa diberi banyak pengetahuan tentang budaya Perancis seperti budaya politik, sistem pendidikan, kehidupan beragama dan lain-lain. Media yang biasa digunakan oleh dosen pengampu dalam mata kuliah Civilisation Française yaitu buku yang biasa digunakan adalah buku karangan Ross Steele tahun 2002 yang berjudul Civilisation Progressive du Français yang merupakan buku utama pada mata kuliah Civilisation Française.


(11)

4

Walaupun begitu, masih diperlukan beberapa media yang sama tapi dalam bentuk atau tema berbeda yang bisa menambah bahan pembelajaran pada mata kuliah Civilisation Farnçaise agar pembelajaran di kelas tidak membosankan. Melalui media film dokumenter ini diharapkan mahasiswa lebih bisa mengenal budaya Perancis. Film dokumenter Regards VI merupakan film dokumenter yang kental akan kebudayaan Perancis dan setiap episodenya memiliki tema budaya yang berbeda-beda. Film dokumenter ini dibuat oleh Cavilam (Centre d’Aproches

Vivantes des Langues et des Médias) pada tahun 2007 yang merupakan gabungan dari beberapa lembaga pendidikan ternama di Perancis salah satunya Campus France.

Berdasarkan pada uraian di atas, peneliti tertarik untuk menganalisis unsur-unsur budaya yang terdapat dalam film dokumenter Regards VI dengan judul penelitian : “Analisis Unsur-Unsur Budaya dalam Film Dokumenter Regards VI sebagai Bahan Pembelajaran Budaya pada Mata Kuliah Civilisation

Française ”.

1.2Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat tiga rumusan masalah sebagai berikut: 1) Unsur-unsur budaya apa sajakah yang terdapat dalam film dokumenter

Regards VI ?

2) Bagaimanakah implementasi pengajaran unsur-unsur budaya dalam film dokumenter Regards VI untuk pembelajaran Civilisation Française di Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI ?


(12)

5

3) Bagaimanakah kesesuaian film dokumenter Regards VI dengan tuntutan pengetahuan budaya pada kerangka acuan umum bahasa-bahasa Eropa (CECRL) ?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

1) unsur-unsur budaya yang terdapat dalam film dokumenter Regards VI. 2) implementasi unsur-unsur budaya dalam film dokumenter Regards VI

untuk pembelajaran Civilisation Française.

3) kesesuaian film dokumenter Regards VI dengan tuntutan pengetahuan budaya pada kerangka acuan umum bahasa-bahasa Eropa CECRL.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa : menambah pengetahuan tentang unsur-unsur kebudayaan yang ada di dalam sebuah film dokumennter dan memperkenalkan unsur-unsur kebudayaan Perancis di dalam sebuah film dokumenter.

2. Bagi dosen pengampu dan guru bahasa Perancis : dapat dijadikan bahan ajar alternatif dalam pengajaran kebudayaan Perancis pada mata kuliah

Civilisation Française dan memberikan informasi tentang analisis media film dokumeter beserta implementasinya untuk pengajaran kebudayaan


(13)

6

3. Bagi peneliti lain : memberikan masukan bagi peneliti lain yang sedang meneliti dalam bidang yang sama dalam pembelajaran budaya.

1.5Asumsi

Menurut Tanjung dan Ardial ( 2005 : 59) asumsi adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Seorang penyelidik yang mungkin meragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai suatu kebenaran. Dalam melakukan penelitian anggapan-anggapan dasar perlu dirumuskan secara jelas sebelum melangkah mengumpulkan data. Anggapan- anggapan semacam inilah yang disebut sebagai anggapan dasar, postulat atau asumsi dasar. Berdasarkan definisi di atas maka peneliti merumuskan asumsi sebagai berikut :

1. Film dokumenter berbahasa Perancis dapat dijadikan salah satu media pembelajaran audio-visual untuk pembelajaran keterampilan berbahasa dan pemerolehan pengetahuan budaya.

2. Film dokumenter bertema kebudayaan dalam pembelajaran bahasa dan budaya Perancis sangat diperlukan dalam rangka pengembangan potensi diri pembelajaran terkait savoir (pengetahuan bahasa dan budaya), savoir-faire

(keterampilan berbahasa dan berbudaya), savoir apprendre (strategi belajar bahasa dan budaya), dan savoir être (budaya yang berlaku).


(14)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Sugiyono (2012 : 2) mengatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan metode ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.

Sugiyono (2012 : 9) mengatakan bahwa metode ini adalah sebuah metode penelitian ini digunakan untuk meneliti pada obyek yang alamiah, (sebagai lawan adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data yang bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti langsung menganalisis unsur-unsur budaya yang terdapat pada 22 episode film dokumenter Regards VI.

3.2 Populasi dan Sampel penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2011 : 215) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.


(15)

Populasi dalam penelitian ini adalah 22 episode yang terdapat pada film dokumenter Regards VI.

Berikut 22 episode yang akan dianalisis dalam penelitian ini ; Les Chemins

pyrénéens de l’art Roman, Le look des ados, La cité le corbusier à Marseille, Le

patrimoine géologie de l’île de groix, Nocturnes au Mont St Michel, Village corse et création de festival, 230 ans du Mont de Plété, L’histoire du sapin de Nöel, Les

bisons d’Aubrac, Des cabanes dans les arbes, Les vacances des Français, Bordelais : circuit touristique des 3 châteaux, Musée Gaumont virtuel, Le phénomène slam, Versailles : réouverture de la galerie des glace, Festival du film sur portable, Les bijoux cartier, Rodin aquarelliste, Spectacle philippe decouflé, Les collection du mussé du quai Branly, Les Z’Art’s up, dan Sculpture sur sable.

3.2.2 Sampel penelitian

Menurut sugiyono (2011 : 215) sampel adalah sebagian dari populasi itu. Sampel merupakan bagian yang sama atau yang mewakili dari populasi tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah semua unsur-unsur budaya yang terkandung pada 22 episode film dokumenter Regards VI. Unsur-unsur budaya yang dimaksud adalah ketujuh unsur budaya menurut Koentjaranigrat (2011 : 80) diantaranya bahasa, sistem pengetahuan, organiasasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencarian hidup, sistem religi, dan kesenian.

3.3 Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami istilah dalam penelitian ini, maka peneliti menjelaskan istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut beberapa pengertian istilah yang digunakan:

3.3.1 Analisis Budaya

Faisal (Sugiyono, 2012 : 264) menyatakan bahwa analisis tema budaya atau discovering cultural themes, sesungguhnya merupakan upaya mencari


(16)

“benang merah” yang mengintegrasikan lintas domain yang ada. Dengan

ditemukan benang merahdari hasil analisis domain, taksonomi, dan komponen tersebut, maka selanjutnya akan dapat tersusun suatu “konstruksi bangunan” situasi sosial /obyek penelitian yang sebelumnya masih gelap atau remang-remang, dan setelah dilakukan penelitian, maka menjadi lebih terang dan jelas. Dalam penelitian ini peneliti langsung meneliti unsur-unsur budaya yang terdapat pada film dokumenter Regards VI .

Analisis budaya pada penelitian ini adalah unsur-unsur budaya yang terdapat pada 22 episode film dokumenter Regards VI.

3.3.2 Unsur-Unsur Budaya

Kluckhon dalam Koentjaranigrat (2011 : 80) unsur budaya yang dapat ditemukan di seluruh dunia berjumlah tujuh unsur yang dapat disebut juga sebagai isi pokok dari setiap kebudayaan.

Dalam penelitian ini unsur-unsur budaya yang diteliti pada film dokumenter Regards VI berdasarkan teori Koentjaranigrat (2011 : 80) yaitu unsur budaya peralatan dan perlengkapan hidup manusia, sistem mata pencarian hidup, organisasi sosial, bahasa, sistem pengetahuan, kesenian, dan religi.

3.3.3 Film Dokumenter Regards VI

Dalam penelitian ini film dokumenter yang diteliti adalah film dokumenter Regards VI. Film dokumenter Regards VI merupakan sebuah film dokumenter yang bertemakan kebudayaan Perancis. Penerbit dari film


(17)

jantung kota Perancis. Cavilam juga gabungan dari beberapa lembaga besar di Perancis. lembaga-lembaga tersebut yaitu Campus France, Blaise pascal, Campus FLE, dan Groupement FLE (Cavilam, 2012).

3.4 Instrumen penelitian

Dalam peneliti kualitatif yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian,memilih informan sebagi sumber data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas semuanya (Sugiyono, 2012 : 222).

Instrumen yang terdapat pada penelitian ini didasari oleh dua teori utama yaitu teori Kluckhon pada buku Koentjaranigrat (2011 : 80) dan tema

sosiokultural yang terdapat pada CECRL (Chauvet, 2008 : 20). Adapun bentuk instrumen dari penelitian ini adalah berupa tabel data yang terdiri dari Nomor episode, judul episode, durasi episode, deskripsi episode dan tabel unsur-unsur budaya.


(18)

Instrumen berikutnya adalah tema sosiokultural yang berbeda dan terdapat di setiap tingkat kemampuan berbahasa pada CECRL. Tema ini akan digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan berbahasa pada setiap 22 episode film dokumenter Regards VI berdasarkan tema sosiokultural yang terdapat pada CECRL tersebut.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Pustaka

studi kepustakaan merupakan segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik

Nomor episode : Judul episode : Durasi episode : Deskripsi episode :

Tabel Unsur-Unsur Budaya :

Bahasa Sistem pencarian hidup Sistem pengetahuan Religi

Organisasi sosial Kesenian Sistem peralatan hidup


(19)

dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi dan juga bisa diperoleh dari informasi elektronik.

2. Studi Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi dokumentasi merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, hasil karya, maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh (Sugiyono, 2012 : 240). Jadi studi dokumentasi tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.

3.6 Teknik analisis data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh


(20)

diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2012 : 245). Berikut bentuk bagan untuk pengolahan data pada penelitian ini yang di adaptasi dari teori Sugiyono:

3.7 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini disusun berdarsarkan tiga teori utama yaitu teori Mengumpulkan data

dan berbagai teori yang mendukung

Menyusun data dan teori yang tepat

Memilih data yang tepat untuk dikelolah

Mengolah data dengan teori yang

sesuai

Menyimpulkan data yang sudah dikelolah


(21)

terdapat pada CECRL (Chauvet, 2008 : 20) dan teori antropologi sastra dari

Endaswara (2011 : 110). Teori yang di ambil pada buku Koentjaranigrat adalah ketujuh unsur-unsur budaya (bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem pencarian hidup, religi, dan kesenian) yang telah diungkapkan oleh Kluckhon .

Pada CECRL tema sosiokultural saja yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan berbahasa yang berbeda pada setiap 22 episode film dokumenter Regards VI berdasarkan tema sosiokultural tersebut. Kemudian teori

antropologi sastra dari Endaswara digunakan pada proses analisis 22 episode film dokumenter Regards VI karena yang diambil dari teori ini adalah tahapan analisis datanya saja.

Adapun prosedur pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan semua data-data penting dan berguna mengenai kebudayaan khususnya mengenai unsur-unsur budaya.

2. Memilih dan memahami data-data mengenai unsur-unsur budaya yang sudah terkumpul.

3. Memahami isi cerita dari 22 episode film dokumenter Regards VI . 4. Menganalisis 22 episode film dokumenter Regards VI berdasarkan teori

unsur-unsur budaya menurut Kluckhon pada buku Koentjaranigrat, Pengantar Antropologi I.

5. Menyimpulkan seluruh hasil analisis dari 22 episode film dokumenter


(22)

118

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Kesimpulan

Film dokumenter Regards VI merupakan sebuah film dokumenter yang menggambarkan secara jelas kehidupan sehari-hari orang Perancis dan bagaimana budaya yang terdapat disana. Unsur-unsur budaya dan seni masyarakat Perancis memiliki nilai budaya dengan keunikannya tersendiri.

Unsur-unsur budaya juga terlihat jelas pada film dokumenter ini. Unsur-unsur budaya yang di maksud adalah tujuh unsur budaya berdasarkan teori Kluckhohn

pada buku Koentjaranigrat. Tujuh unsur tersebut diantaranya unsur budaya bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencarian hidup, religi, dan kesenian. Setiap episodenya memiliki unsur budaya yang berbeda. Hal ini terlihat jelas dari apa yang ditampilkan pada setiap episode dan setiap episodenya memliki tema yang berbeda pula.

Adapun hasil penelitian yang sesuai dengan perumusan masalah yang telah di tetapkan adalah sebagai berikut :

1. Film dokumenter Regards VI memiliki seluruh unsur-unsur budaya berdasarkan teori Kluckhohn pada buku Koentjaranigrat. Ketujuh unsur tersebut tersebar di 22 episode film dokumenter Regards VI. Namun unsur budaya yang sangat menonjol adalah unsur budaya sistem ilmu pengetahuan.


(23)

119

kebudayaan dalam bentuk ilmu pengetahuan umum yang nantinya akan lebih mudah dipahami bagi orang-orang yang ingin mengetahui budaya Perancis. Dari 22 episode unsur ini terdapat pada episode Les Chemins pyrénéens de l’art Roman, La cité le corbusier à Marseille, Le patrimoine géologie de l’île de groix, L’histoire du sapin de Nöel, Les bisons d’Aubrac, Les vacances des Français, Bordelais : circuit touristique des 3 châteaux, Musée Gaumont virtuel, Les collection du mussé du quai Branly, Les Z’Art’s up, dan Sculpture sur sable.

2. Penelitian ini dapat memberikan implementasi bahan pengajaran yang dapat diaplikasikan pada mata kuliah Civilisation Française dengan contoh fiche pédagogique yang terdapat pada BAB IV.

3. Berdasarkan ketentuan tema sosiokultural CECRL, setiap episode pada film dokumenter memilki tingkat kemampuan berbahasa yang berbeda-beda. Pada tingkat kemampuan berbahasa A2 diantaranya terdapat episode 230 ans du Mont de Plété, L’histoire du sapin de Nöel, Les bisons d’Aubrac, Des cabanes dans les arbes, Les vacances des Français, Nocturnes au Mont St Michel, Le look des ados, La cité le corbusier à Marseille, dan Sculpture sur sable. Lalu pada tingkat kemampuan berbahasa B1 terdapat episode Village corse et création de festival, Bordelais : circuit touristique des 3 châteaux, Musée Gaumont virtuel, Le phénomène slam, Versailles : récouverture de la galerie des glace, Rodin aquarelliste, Spectacle philippe decouflé, Les collection du mussé du quai Branly, Les bijoux cartier dan Les Z’Art’s up. Kemudian pada tingkat kemampuan berbahasa B2 terdapat episode Les Chemins pyrénéens de


(24)

120

l’art Roman, Le patrimoine géologie de l’île de groix, dan Festival du film sur portable. Jadi untuk tingkat kesulitan berbahasa pada film dokumenter ini tidak terlalu susah bagi pemula yang ingin mengetahui budaya Perancis, karena sebagian episode pada film dokumenter ini memiliki tingkat kemampuan A2.

5.2Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dan beberapa teori yang melandasi penelitian ini maka peneliti menyampaikan beberapa rekomendasi yang diharapkan bermanfaat bagi pembelajaran bahasa Perancis khususnya bagi pengajar, mahasiswa, dan peneliti dibidang yang sama, yaitu :

1. Bagi mahasiswa diharapakan dapat meningkatkan minat dan wawasan mengenai kajian-kajian film dokumenter terutama film dokumenter Perancis.

2. Bagi dosen dan guru diharapkan penelitian mengenai unsur-unsur budaya ini dapat dijadikan referensi pada pembelajaran Civilisation française.

3. Peneliti lainya diharapkan dapat juga menganalisis unsur-unsur budaya pada media karya sastra lain seperti; novel, teater, dan lain-lain.

4. Bagi Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis diharapkan dapat menambah referensi film dan kajian kepustakaannya yang mendukung penelitian tentang film dan aspek-aspek yang terkandung di dalamnya, terutama film dokumenter.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Adams, dkk. 2009. France Microsoft Encarta 2009 [DVD] Redmond, WA:

Microsoft Corporation.

Burton, Graeme. (2012). Media dan Budaya Populer. Yogyakarta : Jalasutra. Chauvet,Aude, Isabelle Normand dan SophieErlich . (2005). Référentiel. Paris:

CLE Internaonal.

Endaswara, Suwardi.(2011).Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta : CAPS. Ihromi. (2006). Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta : Yayasan Obor

Indonesia.

Koentjaraningrat. (2011). Pengantar Antropologi I. Jakarta : Rineka Cipta. Maryaeni. (2005). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : PT Bumi Aksara. Mulyadi, Yadi. (2008). Application de Technique D’apprentissage du Théartre

Journal Vivant dans L’enseignement de la Civilisation Française. Tesis pada UPI : Tidak Diterbitkan.

Rey, Alain. (2012). Le Robert de Poche Plus. Paris : Le Robert.

Pratista, himawan. (2008). Memahami film. Yogyakarta : Homerian Pustaka.

Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitattif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suratman, MBM Munir dan Umi Salamah. (2010). Ilmu sosial dan Budaya dasar. Malang : Intimedia.


(26)

Steele, Ross. (2002). Civilisation du progressive du Français. Paris : CLE International.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2010). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Tanjung. Bahdin Nur dan Ardial. (2005). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Medan : Kencana.

INTERNET

AnneAhira. (2012). Mengkaji 7 Fungsi Unsur Budaya Universal. [Online]. Disponible :

http://www.anneahira.com/7-unsur-kebudayaan-universal.htm [ 23 September 2012]

Cavilam. (2013). Regards VI. [Online]. Disponible :

http://www.leplaisirdapprendre.com/regards-vi/. [le 10 Juin 2013]

Carla. (2013). What is culture?. [Online]. Disponible :

http://www.carla.umn.edu/culture/definitions.html. [ 20 Januari 2013]

OFC. (2012). Définition de la culture par l'UNESCO. [Online]. Disponible :

http://www.bak.admin.ch/themen/04117/index.html?lang=fr.

[23 September 2012]

Eduscol.education. (2013). CECRL. [online]. Disponible:

http://eduscol.education.fr/cid45678/cadre-europeen-commun-de-reference-cecrl.html. [7 juli 2013]

Omniglot. (2013). Occitan. [Online]. Disponible :


(27)

Riesky. (2012). Pembelajaran Budaya. [Online]. Disponible :

http://file.upi.edu/Dktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_INGGRIS/19810525 2005011RIESKY/Pemahaman_Budaya_dalam_Pembelajaran_Bahasa.pdf. [ 23 September 2012]

Tidak diketahui. (2012). Bahasa Oksitan. [Online]. Disponible :

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Oksitan. [ 23 September 2012]

Tidak diketahui. (2013). Antrophologie. [online]. Disponible :

Définition de anthropologie - Concept et Senshttp://lesdefinitions.fr/anthropologie#ixzz2ZbyC3sZw.


(1)

118

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Kesimpulan

Film dokumenter Regards VI merupakan sebuah film dokumenter yang

menggambarkan secara jelas kehidupan sehari-hari orang Perancis dan bagaimana budaya yang terdapat disana. Unsur-unsur budaya dan seni masyarakat Perancis memiliki nilai budaya dengan keunikannya tersendiri.

Unsur-unsur budaya juga terlihat jelas pada film dokumenter ini. Unsur-unsur budaya yang di maksud adalah tujuh unsur budaya berdasarkan teori Kluckhohn

pada buku Koentjaranigrat. Tujuh unsur tersebut diantaranya unsur budaya

bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencarian hidup, religi, dan kesenian. Setiap episodenya memiliki unsur budaya yang berbeda. Hal ini terlihat jelas dari apa yang ditampilkan pada setiap episode dan setiap episodenya memliki tema yang berbeda pula.

Adapun hasil penelitian yang sesuai dengan perumusan masalah yang telah di tetapkan adalah sebagai berikut :

1. Film dokumenter Regards VI memiliki seluruh unsur-unsur budaya

berdasarkan teori Kluckhohn pada buku Koentjaranigrat. Ketujuh unsur

tersebut tersebar di 22 episode film dokumenter Regards VI. Namun unsur

budaya yang sangat menonjol adalah unsur budaya sistem ilmu pengetahuan. Hal ini membuktikan bahwa film dokumenter Regards VI memiliki informasi


(2)

119

kebudayaan dalam bentuk ilmu pengetahuan umum yang nantinya akan lebih mudah dipahami bagi orang-orang yang ingin mengetahui budaya Perancis. Dari 22 episode unsur ini terdapat pada episode Les Chemins pyrénéens de l’art Roman, La cité le corbusier à Marseille, Le patrimoine géologie de l’île de groix, L’histoire du sapin de Nöel, Les bisons d’Aubrac, Les vacances des Français, Bordelais : circuit touristique des 3 châteaux, Musée Gaumont

virtuel, Les collection du mussé du quai Branly, Les Z’Art’s up, dan Sculpture sur sable.

2. Penelitian ini dapat memberikan implementasi bahan pengajaran yang dapat diaplikasikan pada mata kuliah Civilisation Française dengan contoh fiche

pédagogique yang terdapat pada BAB IV.

3. Berdasarkan ketentuan tema sosiokultural CECRL, setiap episode pada film dokumenter memilki tingkat kemampuan berbahasa yang berbeda-beda. Pada tingkat kemampuan berbahasa A2 diantaranya terdapat episode 230 ans du

Mont de Plété, L’histoire du sapin de Nöel, Les bisons d’Aubrac, Des cabanes dans les arbes, Les vacances des Français, Nocturnes au Mont St Michel, Le

look des ados, La cité le corbusier à Marseille, dan Sculpture sur sable. Lalu

pada tingkat kemampuan berbahasa B1 terdapat episode Village corse et

création de festival, Bordelais : circuit touristique des 3 châteaux, Musée

Gaumont virtuel, Le phénomène slam, Versailles : récouverture de la galerie

des glace, Rodin aquarelliste, Spectacle philippe decouflé, Les collection du


(3)

120

l’art Roman, Le patrimoine géologie de l’île de groix, dan Festival du film sur portable. Jadi untuk tingkat kesulitan berbahasa pada film dokumenter ini

tidak terlalu susah bagi pemula yang ingin mengetahui budaya Perancis, karena sebagian episode pada film dokumenter ini memiliki tingkat kemampuan A2.

5.2Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dan beberapa teori yang melandasi penelitian ini maka peneliti menyampaikan beberapa rekomendasi yang diharapkan bermanfaat bagi pembelajaran bahasa Perancis khususnya bagi pengajar, mahasiswa, dan peneliti dibidang yang sama, yaitu :

1. Bagi mahasiswa diharapakan dapat meningkatkan minat dan wawasan mengenai kajian-kajian film dokumenter terutama film dokumenter Perancis.

2. Bagi dosen dan guru diharapkan penelitian mengenai unsur-unsur budaya ini dapat dijadikan referensi pada pembelajaran Civilisation française. 3. Peneliti lainya diharapkan dapat juga menganalisis unsur-unsur budaya

pada media karya sastra lain seperti; novel, teater, dan lain-lain.

4. Bagi Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis diharapkan dapat menambah referensi film dan kajian kepustakaannya yang mendukung penelitian tentang film dan aspek-aspek yang terkandung di dalamnya, terutama film dokumenter.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Adams, dkk. 2009. France Microsoft Encarta 2009 [DVD] Redmond, WA:

Microsoft Corporation.

Burton, Graeme. (2012). Media dan Budaya Populer. Yogyakarta : Jalasutra. Chauvet,Aude, Isabelle Normand dan SophieErlich . (2005). Référentiel. Paris:

CLE Internaonal.

Endaswara, Suwardi.(2011).Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta : CAPS. Ihromi. (2006). Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta : Yayasan Obor

Indonesia.

Koentjaraningrat. (2011). Pengantar Antropologi I. Jakarta : Rineka Cipta. Maryaeni. (2005). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : PT Bumi Aksara. Mulyadi, Yadi. (2008). Application de Technique D’apprentissage du Théartre

Journal Vivant dans L’enseignement de la Civilisation Française. Tesis pada UPI : Tidak Diterbitkan.

Rey, Alain. (2012). Le Robert de Poche Plus. Paris : Le Robert.

Pratista, himawan. (2008). Memahami film. Yogyakarta : Homerian Pustaka.

Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitattif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suratman, MBM Munir dan Umi Salamah. (2010). Ilmu sosial dan Budaya dasar. Malang : Intimedia.


(5)

Steele, Ross. (2002). Civilisation du progressive du Français. Paris : CLE International.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2010). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Tanjung. Bahdin Nur dan Ardial. (2005). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Medan : Kencana.

INTERNET

AnneAhira. (2012). Mengkaji 7 Fungsi Unsur Budaya Universal. [Online]. Disponible :http://www.anneahira.com/7-unsur-kebudayaan-universal.htm [ 23 September 2012]

Cavilam. (2013). Regards VI. [Online]. Disponible :

http://www.leplaisirdapprendre.com/regards-vi/. [le 10 Juin 2013]

Carla. (2013). What is culture?. [Online]. Disponible : http://www.carla.umn.edu/culture/definitions.html. [ 20 Januari 2013] OFC. (2012). Définition de la culture par l'UNESCO. [Online]. Disponible :

http://www.bak.admin.ch/themen/04117/index.html?lang=fr. [23 September 2012]

Eduscol.education. (2013). CECRL. [online]. Disponible:

http://eduscol.education.fr/cid45678/cadre-europeen-commun-de-reference-cecrl.html. [7 juli 2013]

Omniglot. (2013). Occitan. [Online]. Disponible : http://www.omniglot.com/writing/occitan.htm. [ 4 Februari 2013]


(6)

Riesky. (2012). Pembelajaran Budaya. [Online]. Disponible : http://file.upi.edu/Dktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_INGGRIS/19810525

2005011RIESKY/Pemahaman_Budaya_dalam_Pembelajaran_Bahasa.pdf.

[ 23 September 2012]

Tidak diketahui. (2012). Bahasa Oksitan. [Online]. Disponible : http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Oksitan. [ 23 September 2012] Tidak diketahui. (2013). Antrophologie. [online]. Disponible :

Définition de anthropologie - Concept et Senshttp://lesdefinitions.fr/anthropologie#ixzz2ZbyC3sZw.