PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KLOROFIL PADA CAPSICUM ANNUM L DAN LYCOPERSICON ESCULENTUM YANG TERPAPAR PESTISIDA.

(1)

PertumbuhandanKandunganKlorofilpadaCapsicum

annuum LdanLycopersicon esculentumyang TerpaparPestisida

Skripsi

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandariSyaratMemperolehGelar

SarjanaSains

Oleh

FitrianiSuherman

0800757

PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

danLycopersiconesculentumyang TerpaparPestisida

Oleh FitrianiSuherman

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© FitrianiSuherman 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LembarPengesahan

FitrianiSuherman NIM.0800757

PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KLOROFIL PADA Capsicum annuumL. DAN Lycopersiconesculentum YANG TERPAPAR PESTISIDA

Disetujui Dan DisahkanOlehPembimbing: Pembimbing I

Dra. R. Kusdianti, M.Si. NIP. 196402261989032004

Pembimbing II

RiniSolihat, S.Pd.,M.Si. NIP. 197902132001122001

Mengetahui,

KetuaJurusanPendidikanBiologi FPMIPA UPI

Dr. Riandi, M.Si. NIP. 196305011988031002


(4)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pertumbuhan dan Kandungan Klorofil pada Capsicum annum L dan

Lycopersicon esculentum yang Terpapar Pestisida. ABSTRAK

Semakin meningkatnya permintaan cabai dan tomat, mengisyaratkan bahwa produksi per hektar hasil komoditi cabai dan tomat perlu ditingkatkan. Untuk meningkatkan hasil produksi, banyak petani yang menggunakan pestisida secara berjadwal sebelum terjadi serangan hama dan penyakit secara tidak langsung dapat menghambat pada pertumbuhan tanaman. sehingga akan berakhir pada keterlambatannya musim panen, dan menyebabkan kualitas tanaman cabai berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman dan kandungan klorofil pada tanaman Capsicum annum L dan Lycopersicon

esculentum yang terpapar pestisida golongan organofosfat yang memiliki bahan

aktif klorpirifos. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskripsi. Jumlah perlakuan terdiri dari enam kelompok, yang masing-masing kelompok diberi perlakuan dengan pemberian larutan pestisida yang mengandung bahan aktif klorpirifos sebanyak 25 mg/kg, 50 mg/kg, 75 mg/kg, 100 mg/kg dan 125 mg/kg. Hasil penelitian menunjukan bahwa paparan pestisida pada tanaman dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman Capsicum annuum L dan Lycopersicon

esculentum yang mengakibatkan terhambatnya laju pertumbuhan tinggi dan laju

pertumbuhan jumlah daun, serta berkurangnya kandungan klorofil. Bahkan berdasarkan hasi uji laboratorium menyatakan pestisida yang masuk dalam tanaman sebesar 0,26 ppm dan pada tanah sebesar 0,96 ppm. Sedangkan nilai Batas Maksimum Residu (BMR) yaitu 0,05 ppm, maka tanaman tersebut dinyatakan tercemar oleh pestisida. Semakin tinggi konsentrasi yang diberikan, maka semakin berpengaruh dalam pertumbuhan tinggi, jumlah daun dan berkurangnya kandungan klorofil.


(5)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Growth and Chlorophyll content of Capsicum annuum L and Lycopersicon

esculentum Pesticide Exposed.

ABSTRACT

The increasing demand for peppers and tomatoes, hinted that the production per hectare produce in chilli and tomatoes need to be improved. To increase production, many farmers who use pesticides are scheduled before the attacks of pests and diseases may indirectly inhibit the growth of plants. So it will end up on his delay harvest season, and led to reduced quality pepper plants. This study aims to determine plant growth and chlorophyll content in the plant Capsicum annuum L and Lycopersicon esculentum exposed to organophosphate class of pesticides that has an active ingredient chlorpyrifos. Study is a description of the research. Number of treatment consists of six groups, each group is treated by administering a solution containing pesticide active ingredient chlorpyrifos at 25 mg / kg, 50 mg / kg, 75 mg / kg, 100 mg / kg and 125 mg / kg. The results showed that exposure to pesticides on the plants could affect plant growth Capsicum annuumL and

Lycopersicon esculentum resulting in inhibition of high growth rate and the rate of

growth of the number of leaves, and reduced chlorophyll content. Even based on laboratory test hasi states pesticides are included in the crop of 0.26 ppm and 0.96 ppm in the soil. While the value of the Maximum Residue Limit (MRL) of 0.05 ppm, then the plant is declared contaminated by pesticides. The higher the concentration of a given, it is increasingly influential in the high growth, and reduced the amount of leaf chlorophyll content.


(6)

iii

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman Abstrak

Kata Pengantar i

Daftar isi iii

Daftar Gambar vi

BAB I Pendahuluan A. Latar belakang . . . 1

B. Rumusan Masalah . . . 4

C. Batasan Masalah . . . . . . 5

D. Tujuan Penelitian . . . 5

E. Manfaat Penelitian . . . 5

BAB II Pertumbuhan dan Kandungan Klorofil Tanaman pada Lahan Pertanian yang Tercemar Residu Pestisida A. Pertumbuhan . . . 6

B. Kandungan Klorofil . . . 10

C. Biologi tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L) .. 12

D. Biologi Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum) .. 13

E. Pestisida pada lahan pertanian . . . .. . . . 14

BAB III Metode Penelitian A. Jenis penelitian dan Desain Penelitian . . . 17

B. Populasi dan Sampel . . . 18

C. Waktu dan Tempat Penelitian . . . . . . 19

D. Alat dan Bahan . . . 19


(7)

iv

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Persiapan Penelitian . . . 20

a. Persiapan benih . . . 20

b. Penyemaian . . . 21

c. Pembuatan Larutan Pestisida . . . 22

d. Persiapan Media Tanam dan Penanaman . . . 23

2. Penelitian inti . . . . . . 24

a. Perhitungan Jumlah daun . . . 24

b. Pengukuran Tinggi tanaman . . . 24

c. Pengukuran kadar Klorofik . . . 24

F. Analisis Data . . . 25

BAB IV Hasil dan Pembahasan 26 A. Hasil . . . 26

1. Pertumbuha Vegetatif Capsicum annum L dan Lycopersicon esculentum yang terpapar pestisida . . . 26

2. Kandungan Klorofil . . . 30

B. Pembahasan . . . . . . . 31

BAB V Kesimpulan dan Saran 36 A. Kesimpulan . . . 36

B. Saran . . . 36

Daftar pustaka Lampiran Riwayat Hidup


(8)

v

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda


(9)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebutuhan makanan penduduk dari waktu ke waktu terutama di negara berkembang terus meningkat (Atmawidjaja, et al., 2004). Negara-negara dunia ketiga yang sedang berkembang untuk mencukupi kebutuhannya sendiri dalam bidang pangan/sandang, menyebabkan terjadinya peningkatan penggunaan bahan-bahan kimia pertanian untuk membantu pada kemajuan dan perkembangan pertanian (Ton, 1991; Sofia, 2001). Implikasinya kondisi pertanian di Indonesia dimasa mendatang banyak yang diarahkan untuk kepentingan agroindustri (Suwanto, 1994; Sofia, 2001). Salah satu pola yang dikembangkan mengarah pada pola pertanian yang makin monokultur, baik itu pada pertanian darat maupun hidroponik air. Mendukung peningkatan produksi hasil tanaman pangan, maka penggunaan pestisida yang dilakukan (Atmawidjaja, et al., 2004). Hal ini dilakukan agar usaha peningkatan produksi pertanian tidak hanya dilakukan melalui pemupukan tetapi juga melalui upaya perlindungan tanaman agar tanaman bebas dari serangan hama penyakit (Sofia, 2001).

Terdapat beberapa golongan pestisida yang banyak digunakan untuk melindungi tanaman justru berdampak negatif seperti berdampak negatif pada tanaman non-target (Gwo-Chen, 1983). Menurut Karthikeyan, et al., (2003) efek yang terjadi pada tanaman non-target mencakup berbagai gejala, termasuk perubahan pertumbuhan vegetatif, kematian tanaman, menurunkan kemampuan reproduksi dan berdampak pada ekologi. Bahkan Klejin & Snoejing (1997) menyatakan adanya interaksi kompetitif antara tumbuhan satu spesies dapat mengubah dominasi spesies dan distribusi yang dapat menyebabkan dampak lebih lanjut dalam ekosistem. Adanya dampak negatif yang ditimbulkan akibat sebagian petani yang tidak memperhatikan cara penggunaan pestisida sesuai dengan jenis


(10)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

hama yang ada dan tidak memperhatikan struktur kimia, dapat mengancam kesehatan makhluk hidup (Navarro, et al., 2007).

Dampak negatif ini akan terus terjadi seandainya tidak berhati-hati dalam memilih jenis dan cara penggunaan pestisida. Pengendalian hama dan penyakit tanaman dengan menggunakan pestisida (yang mencakup insektisida) telah dianggap petani sebagai salah satu cara diantara berbagai cara yang mampu menyelamatkan hasil pertanian dari gangguan hama penyakit tanaman (Budigunawan, 2004). Insektisida golongan organofosfat (klorpirifos) biasanya sering digunakan untuk mengendalikan hama kutu daun Myzus persicae dan hama

Thrips sp yang biasanya sering muncul di lapangan (Christin, 2011). Hal ini

mengakibatkan pestisida menjadi sarana pengendalian hama dan penyakit tanaman yang memegang peranan penting dan dibutuhkan oleh petani (Budigunawan, 2004). Namun disisi lain karena pestisida adalah bahan kimia beracun, pemakaian pestisida berlebihan dapat menjadi sumber pencemar bagi bahan pangan, air dan lingkungan hidup (Atmawidjaja, et al., 2004).

Menurut Tarumingkeng (1992) dan Novianto (2004) penggunaan insektisida yang bersifat racun kronis seperti organofosfat diramalkan menyebabkan perubahan keseimbangan populasi hayati (biodiversitas) berbagai ekosistem. Dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan pestisida sangat beragam. Bahkan dampak negatif yang dihasilkan dari penggunaaan pestisida yang ditimbulkan ialah adanya residu pestisida terutama dalam tanah, maka mengenai kadar residu pestisida dalam tanah merupakan sesuatu yang harus terus dipelajari sehingga upaya pencegahan terhadap bahaya yang lebih buruk yang disebabkan oleh residu pestisida dapat diatasi (Budigunawan, 2004).

Kadar residu dalam tanah akan dipengaruhi oleh sifat-sifat tanah, karena pestisida yang digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman dalam aplikasinya sebagian besar pestisida akan jatuh ke tanah (Budigunawan, 2004). Efek racun pestisida dan herbisida pada organisme dan lingkungan ditentukan oleh sifat kimia (sistemik atau non sistemik), bahan aktif (formulasi),


(11)

3

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

persistensi di lingkungan dan konsentrasi yang digunakan dalam aplikasi. Ada beberapa faktor lain diantaranya seperti keterampilan dari petani, waktu aplikasi dan kondisi cuaca dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap toksisitas pestisida yang dapat menjadi sangat berbahaya. Bahan kimia yang terakumulasi dalam tanah dan air, sangat beracun bagi organisme non target termasuk tumbuhan , hewan dan manusia (Ashraf, et al., 2012).

Menurut Christin (2011) residu pestisida untuk golongan organofosfat (klorpirifos) masih diperbolehkan ada didalam tanah dalam konsentrasi yang telah ditentukan. Pestisida klorpirifos dapat menjadi racun bagi beberapa tanaman (Korade & Fulekar, 2009) dan dapat bertahan cukup lama dalam tanah sekitar 60 sampai dengan 120 hari dan bahkan ada yang bertahan sekitar dua minggu sampai lebih satu tahun, tergantung iklim dan kondisi lainnya (Chetsea, 1990; Gilan, 2011). Peningkatan konsentrasi pestisida dapat meningkatkan persistensi di tanah. Berdasarkan sudut pandang pertanian akumulasi residu dalam tanah dapat menyebabkan peningkatan penyerapan bahan kimia yang toksik oleh tanaman, dimana konsumsi produk tanaman dapat membahayakan hewan ternak dan manusia (Streyer, L., 1981). Residu pestisida yang terakumulasi dalam tanah, dapat diserap oleh tanaman.

Menurut Korade & Fulekar (2009) kontaminan zat organik dapat terdegradasi di zona akar tanaman atau terdegradasi sesuai prosesnya dan diserap oleh tanaman atau terjadi penguapan tergantung pada sifat fisik-kimia tanah. Pestisida yang terdapat dalam tanah kemudian terserap oleh tanaman akan terdistribusi ke dalam akar, batang, daun dan buah (Anonim, 2012a). Berdasarkan kondisi tersebut secara tidak langsung dan tidak sengaja, tubuh mahkluk hidup telah tercemar pestisida. Tanaman yang ditanam pada lahan pertanian yang sudah tercemari oleh bahan aktif yang berasal dari pestisida dapat mempengaruhi pada proses pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian sebelumnya (Korade & Fulekar, 2009) menyebutkan bahwa pada proses perkecambahan biji mengalami penurunan yang disebabkan oleh semakin meningkatnya konsentrasi klorpirifos dalam tanah.


(12)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengaruhnya dapat terlihat secara morfologi tanaman itu sendiri, seperti nampak kelainan pada bentuk daun, akar, batang, pucuk, dan warna daun (Christin, 2011).

Ahmed, et al. (2011) menyatakan konsentrasi fipronil tinggi yang terdapat dalam tanah dapat menghambat pertumbuhan vegetatif (akar, batang, dan daun) bahkan dalam kondisi tanaman yang tercekam oleh kandungan fipronil dapat menurunkan kadar klorofil pada tanaman golongan kacang-kacangan, ketidak mampuan hidup tanaman tersebut atau terjadi kematian. Klorofil merupakan katalisator fotosintesis yang sangat penting sebagai pigmen hijau dalam jaringan tumbuhan berfotosintesis (Harbone, 1984). Bahkan sebagian besar tanaman berwarna hijau menghasilkan makan dan energi dari proses fotosintesis pada kloroplas dengan bantuan sinar matahari (Campbell, et al., 2010). Terhambatnya pembentukan klorofil, menyebabkan terhambat proses metabolisme pada tumbuhan. Terhambatnya proses metabolisme pada tanaman, maka terhambat pula proses pertumbuhan (Campbell, 2003).

Tanaman cabai dan tomat merupakan tanaman pertanian yang selalu mengalami permintaan yang meningkat. Semakin meningkatnya permintaan cabai dan tomat, mengisyaratkan bahwa produksi per hektar hasil komoditi cabai dan tomat perlu ditingkatkan. Suatu pertanian dikatakan sukses ditentukan oleh pertumbuhan dan hasil tanaman yang memuaskan (Nyakpa, et al., 1988; Suharja & Sutarno, 2009). Pada umumnya, petani cabai dan tomat dalam meningkatkan hasil produksinya cenderung menggunakan pestisida untuk mencegah dari serangan hama dan penyakit yang dapat menurunkan kualitas produksi (Walangadi, 2000; Sri, 2006). Menurut Sri (2006) penggunaan pestisida dilakukan secara berjadwal sebelum terjadi serangan hama dan penyakit secara tidak langsung dapat menghambat pada pertumbuhan tanaman. sehingga akan berakhir pada keterlambatannya musim panen, dan menyebabkan kualitas tanaman cabai berkurang. Adanya latar belakang tersebut maka akan dilakukan penelitian mengenai Pengaruh Pestisida pada Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Capsicum


(13)

5

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka dirumuskan masalah sebagai berikut, yaitu “Bagaimana pertumbuhan dan kandungan klorofil yang terpapar pestisida pada Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum”? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, muncul beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut:

1. Bagaimana pertumbuhan vegetatif (tinggi, dan jumlah daun) pada tanaman

Capsicum annum L dan Lycopersicon esculentum yang terpapar pestisida?

2. Bagaimana gangguan yang terlihat pada morfologi tanaman Capsicum

annum L dan Lycopersicon esculentum selama penelitian?

3. Bagaimana kandungan klorofil pada daun tanaman Capsicum annum L dan Solanum Lycopersicon esculentum.?

C. BATASAN MASALAH

Pada penelitian yang dilaksanakan ada beberapa batasan masalah sebagai berikut:

1. Pertumbuahan yang dimaksud ialah pertumbuhan vegetatif yang terfokus pada tinggi tanaman dan jumlah daun.

2. Kandungan klorofil yang dimaksud pada penelitian ini ialah kandungan klorofil total pada bagian tanaman Capsicum annum L dan Lycopersicon

esculentum

D. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman dan kandungan klorofil pada tanaman Capsicum annum L dan

Lycopersicon esculentum yang terpapar pestisida golongan organofosfat yang

memiliki bahan aktif klorpirifos.

E. MANFAAT PENELITIAN


(14)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi pada masyarakat bahwa penggunan pestisida yang berlebihan dapat mengganggu pada morfologi dan fisiologi tanaman yang berdampak pada hasil panen sehingga dapat menggunakan mulsa untuk mengurangi dampak pada hasil panen.

2. Manfaat teoritis yaitu memberikan informasi adanya residu pestisida yang dapat berdampak negatif bagi lingkungan dan makhluk hidup sehingga penggunaan pestisida sesuai dengan dosis pemakaian yang telah ditentukan.


(15)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Alasan menggunakan metode deskriptif yaitu pada penelitian ini hanya mengamati laju pertumbuhan (pertambahan tinggi dan jumlah daun) tanaman Capsicum annuum L dan

Lycopersicon esculentum dengan selang waktu 3 hari sekali, morfologi dan warna

daun, serta pengukuran kandungan klorofil pada akhir penelitian. Sebagaimana menurut Zulnaidi (2007) metode deskripsi merupakan suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan meggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Tanaman Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum di tanaman pada tanah yang mengandung pestisida dengan bahan aktif klorpirifos sebanyak 25 mg/kg (K2), 50 mg/kg (K3), 75 mg/kg (K4), 100 mg/kg (K5), 125 mg/kg (K6) dan kontrol (K1) penyiraman tanpa larutan pestisida melainkan menggunakan air keran.

B. Populasi dan Sampel

Tanaman Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum. merupakan populasi dalam penelitian sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah tanaman cabe dan tomat yang akan dilihat pertumbuhannya, dan yang akan diukur kadar klorofilnya.


(16)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan September 2012. Penanaman dilakukan di Rumah Kaca. Pengukuran variabel setelah perlakuan dilakukan di Laboratorium Fisiologi tumbuhan FPMIPA UPI. Analisis kandungan pestisida dilakukan di Laboratorium Center For Hazarad Cemichal Studies Cibinong Bogor.

D. Alat dan Bahan 1. Alat.

Peralatan yang digunakan saat penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Alat yang digunakan

No. Alat Jumlah Spesifikasi

1. Gelas ukur 2 buah Pyrex (250 mL)

2. Kuvet spektofotometer 25 buah 1’2” test tube

3. Mortal 1 buah -

4. Sentrifuge 1 buah Kokusan

5. Tabung sentrifuge 25 buah Spectronic 20 D 6. Timbangan Analitik 1 buah HF-300

7. Timbangan manual 1 buah -

8. Baskom 5 buah -

9 Spektrofotometer -

10 Bekerglas 1 buah Pyrex (1000 ml)

11. Makropipet 2 buah Ukuran 1 ml dan 5 ml 12. Batang pengaduk 1 buah -

13. Piring sterofom 48 buah -


(17)

19

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

15 Piring plastik 15 buah

2. Bahan.

Bahan yang digunakan saat penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2 Bahan yang Digunakan No. Alat Jumlah Spesifikasi 1. Aceton 80% 1000 ml -

2. Aquadest 1000 ml -

3. Benih Cabe 150 butir Varietas Prabu F1 4. Benih Tomat 150 butir Varietas Tumbatu F1 5. Kertas label 2 seet -

6. Plastik sampel 24 buah -

7. Poly bag 24 buah 12,5 X 25 cm 8. Tanah lembang 15 kg -

9 Aceton 1500 ml Teknis

10 Pupuk organic 50 kg Trubus

11. Pasir 15 kg -

12 Sekam -

13 Pupuk kadang -

E. LANGKAH KERJA. 1. Persiapan penelitian

a. Persiapan Benih

Persiapan benih dilakukan dengan cara melakukan seleksi biji tanaman

Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum. Seleksi biji dilakukan


(18)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang tenggelam dikarenakan biji tersebut baik untuk dikecambahkan. Biji yang tenggelam disimpan dalam lipatan kain basah dan disimpan dalam ruangan lembab sampai tumbuh menjadi kecambah (Gambar 3.1). Biji yang berkecambah setelah disimpan selama 12 hari untuk tanaman cabai dan 5 hari untuk tanaman tomat.

b. Penyemaian.

Penyemaian dilakukan setelah biji mulai berkecambah. Biji yang berkecambah dimasukan dalam bak yang berisikan sekam dan pupuk kandang matang dengan perbandingan 1:1 (Gambar 3.2). Untuk menjaga kelembababnya bak tersebut ditutup dengan karung selama 3-4 hari hingga kecambah muncul ke permukaan media tanam.

B A

Gambar 3.1 Kecambah (A) tanaman Capsicum annuum L dan, B) tanaman Lycopersicon esculentum.


(19)

21

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada tahap berikutnya tanaman di pindahkan dalam daun pisang yang dibuat melingkar kurang lebih sebesar ibu jari orang dewasa dan dibiarkan tumbuh sampai umur 5 minggu (Gambar 3.3). Keseragaman semai diambil dilihat dari rata-rata tinggi tanaman dan jumlah daun. Tanaman Capsicum

annuum L dan Lycopersicon esculentum. yang sudah berumur 5 minggu,

merupakan tanaman yang digunakan untuk diberi perlakuan.

Gambar 3.3 Capsicum annuum L Siap Tanam. (Sumber: dokumen pribadi)

Gambar 3.3 merupakan bibit tanaman yang baru dipindahkan dari bak kecambah yang disemai satu-satu agar akar tanaman tidak menyatu dan memudahkan untuk menanamnya. Gambar 3.3 dilakukan pada tanaman

Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum.

c. Pembuatan Larutan Pestisda

Pestisida yang digunakan dalam penelitian yaitu klorpirifos dengan pemberian konsentrasi 25mg/kg, 50mg/kg, 75mg/kg, 100mg/kg, 125mg/kg tanah (Dubey & Fuekar, 2011). Pestisida yang mengandung bahan aktif klorofiripos

Gambar 3.2 Bak Perkecambahan Tanaman. (Sumber: dokumen pribadi)


(20)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dilarutkan dalam aceton 25 ml dengan konsentrasi yang telah ditentukan yaitu 25 mg/kg, 50 mg/kg, 75 mg/kg, 100 mg/kg, dan 125 mg/kg tanah. Pembuatan larutan pestisida dilakukan untuk dicampurkan dengan media tanam sebagai perlakuan. Setiap pembuatan larutan pestisida sama untuk setiap konsentrasinya.

d. Persiapan Media Tanam dan Penanaman.

Media Tanam yang dipakai adalah tanah lembang, pupuk organik dengan merek trubus, dan pasir beton dengan perbandingan 1 : 1 :1. Pembuatan media tanam masing-masing sebanyak 1 kg. Media tanam yang sudah siap dimasukan ke dalam baskom untuk dicampurkan dengan larutan pestisida (Gambar 3.4). Larutan pestisida yang dicampur dengan media tanam didiamkan selama lima menit.

Media tanam yang digunakan ialah campuran pasir sebanyak 250 gram dan 25 ml aseton yang telah mengandung pestisida sesuai konsentrasi yang telah ditentukan. Pada saat pengambilan larutan digunakan makropipet. Pasir dan aseton dihomogenkan secara merata kemudian disimpan selama 24 jam (Ghanem, et al., 2010).

Gambar 3.4 Pencampuran Media Tanam dengan Larutan Pestisida (Sumber: dokumen pribadi)


(21)

23

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bibit tanaman Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum yang sudah siap tanam, ditanam pada media tanam. Polybag yang sudah terdapat tanaman, disimpan diatas piring sterofom yang berfungsi untuk menahan pestisida yang terbawa oleh air yang bertujuan agar pestisida yang larut dalam air dapat diserap kembali oleh tanaman dengan bantuan organ akar. Sampel yang tersedia disiram dan dirawat dengan baik. Penyiraman tanaman dengan menggunakan air sebanyak 50 ml. Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi hari

2. Penelitian inti.

Pengambilan data dilakukan 3 hari sekali selama 14 hari (sebelum tanaman berbunga) dan mengamati setiap tanaman untuk memastikan terkena hama pengganggu atau tidak serta melihat morfologi tanaman dan warna daun. Pengambilan data pada penelitian ini meliputi:

a. Penghitungan Jumlah Daun

Jumlah daun keseluruhan dihitung secara manual. Perhitungan dimulai dari pangkal tanaman hingga pucuk yang baru membuka.

b. Pengukuran Tinggi Tanaman

Pengukuran tinggi dimulai dari pangkal batang paling bawah hingga pucuk. Data yang dihasilkan adalah tinggi tanaman. Pengukuran tiggi menggunakan penggaris (cm).

c. pengukuran Kadar Kloofil.

Penentuan kadar klorofil menggunakan metode Arnon (1949) dilakukan pada hari ke 14 yang merupakan akhir dari proses penelitian. Sampel daun diambil dan ditimbang menggunakan timbangan analitik sampai beratnya mencapai 0,5 gram. Sampel daun digerus menggunakan mortal hingga halus,


(22)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kemudian dilarutkan dengan aseton 80% sebanyak 10 ml. Ekstrak didiamkan satu malam kemudian disentrifuge sebanyak 10 menit dengan kecepatan 1000 rpm. Permukaan kuvet dibersihkan, kemudian dimasukan kedalam spektofotometer. Pengukuran menggunakan spektofotometer dengan nilai absorbansi larutan klorofil pada panjang gelombang 663 µm dan 645 µm. Untuk menghitung kadar klorofil dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Rumus menghitung kadar klorofil menurut Arnon.

F. ANALISIS DATA

Data yang dipeoleh tidak dapat dianalisis menggunakan uji statistik, disebabkan penelitian ini melihat pertumbuhan (tinggi dan jumlah daun) dan kandungan klorofil tanaman Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum selama 14 hari. Data yang diperoleh hanya dibuat grafik pertumbuhan dan perkembangan, serta memaparkan keadaan tanaman Capsicum annuum L dan

Lycopersicon esculentum selama 14 hari.

Klo. a = 12,7 D-663 - 2,69 D-645 (mg/ l) Klo. b = 22,9 D-645 - 4,68 D-663 (mg/ l) Klo. Total = 20,2 D-645 + 8,02 D-663 (mg/l)


(23)

25

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Langkah dalam penelitian pada Gambar 3.5 sebagai berikut: Studi literatur

Penelitian Inti

1. Pengukuran tinggi tanaman 2. Penghitungan jumlah daun 3. Pengukuran kadar klorofil

Analisis Data

Kesimpulan Tahap persiapan 1. Persiapan benih 2. Penyemaian 3. Pembuatan larutan

4. Pembuatan media tanam dan penanaman.


(24)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Paparan pestisida pada Tanaman Capsicum annuum L dan Lycopersicon

esculentum dapat mempengaruhi pertumbuhan. Pengaruh yang diberikan oleh

pestisida pada tanaman ialah terhambatnya pertumbuhan tinggi, penurunan jumlah daun dan berkurangnya kandungan klorofil. Semakin tinggi konsentrasi yang diberikan, maka semakin berpengaruh dalam pertumbuhan tinggi, jumlah daun dan berkurangnya kandungan klorofil. Tanaman yang terpapar pestisida mengalami nekrosis dan klorosis pada daun serta mengalami kekerdilan pada bagian pucuk tanaman. Bahkan berdasarkan hasi uji laboratorium paparan pestisida yang masuk dalam tanaman sebesar 0,26 ppm dan pada tanah sebesar 0,96 ppm berada diatas nilai Batas Maksimum Residu (BMR) yaitu 0,05 ppm yang telah ditentukan oleh pemmerintah. Maka tanaman tersebut dinyatakan tercemar oleh pestisida yang dapat mempengaruhi pada pertumbuhan tanaman dan kandungan klorofil.

B. SARAN

Pengaruhnya pestisida dalam tanaman tidak dapat terlihat jelas dalam waktu singkat, sehingga butuh waktu yang cukup lama lagi dari penelitian ini. Akar merupakan organ tanaman yang kontak langsung dengan tanah yang mengandung pestisida, sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut. Bahkan untuk lebih valid lagi dengan data yang ada, maka perlu diadakannya tes atau uji kandungan pestisida pada setiap organ serta harus adanya pengukuran biomasa dan luas daun.


(25)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

38

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, M. dan Mohammad, S.K. (2011).“Comperatif Study of growth parameter of legumes grown in fipronil-stressed soil”. Eurasia J Biosci 5, 29-36 .Departement of agrokultural Microbiology, Faculty of Agrocultural Sciences.

Aktar, Md.W., Sangupta, D. dan Chowdhur, A. (2009). “Impact of pesticides use in agriculture: their benefits and hazards. Interdisc Toxicol. Vol. 2(1): 1– 12, 2009 [Online] Tersedia: http://www. setox.eu/intertox & versita.com/science/medicine/it/Copyright©2009 Slovak Toxicology Society SETO. ITX-2-001.pdf [23Januari 2012].

Altman, J. (1993). Impact of herbicides on plant diseases.In Ecology and

Management of Soil borne Plant Pathogens, Parker, C. A., A. D. Rovira,

K. J. Moore, P. T. W. Wong, and J. F. Kollmorgen (Editors).The American Phytopathological Society, St. Paul, MN. pp 227-231.

Articel, (2007).Pencemaran pestisida. Solo: Departemen pertanian.

Anonim, (2011).Pencemaran. Sumatera utara: Universitas Sumatera Utara.

Anonim, (2010).Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, [Online]. Avalibe at: http:// docstoc.com/docs/45234635.html [28 Maret 2012].

Anonim, (2012 a).Pencemaran. Sumatera utara: Universitas Sumatera Utara. Anonim, (2012 b).Deskripsi pestisida. Sumatera utara: Universitas Sumatera

Utara.

Atmawijaja, S, Tjahjono, D. dan H, Rudiyant. (2004). “Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Residu Pestisida Metidation Pada Tomat . Journal Acta

Pharmaceutica Indonesia, Vol. XXIX, No. 2, 2004 [Online] Tersedia:

http://www.issue_29_2_2.pdf [23Januari 2012].

Ashraf, M., Ozturk, M. dan Ahmad, M.S.A. (2010).“Plantadaption and phytoremidiation.New York: Springer Science.

Budigunawan, A.N,. (2004). Skripsi institute Pertanian Bogor“Analisis Residu Klorpirifos Pada Tanah Aluvial Setelah Penanaman Bawang Merah Di

Berebes”. [Online] Tersedia: http://www.


(26)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Boonyawanich, S., Kruatrachue, M. dan Upatham, E.S. “The Effect of Carbamate Insecticide on the Growth of Three Aquatic Plant Species: Ipomea aquatic,

Pistia stratiotes and Hydrocharis dubia”. Science Asia.27, (1), 99-104.

[online]. Tersedia: http://

www.scienceasia.org/2001.27.n2/v27_099_104.pdf

Booner, J. dan Verner, J.C. (1965).Plant biochemistry.New York : Academic Press.

Borah, M dan Ashalata, D. (2012). “Effect of Heavy Metals On Pisum Sativum Linn.” Departement of Environmental Science.ISSN: 2250-3579.Vol.2(2)

2012: 314-321. [Online]. Tersedia:

http://www.scienceandnature.org/IJBAR_Vol2(2)2012/IJABR_V2(2)23.p df.

Chairul, S.M. danKuswadi, A.N. (2007).“Penurunan Kandungan Residu Insektisida Dimetoat Dalam Cabai Merah (Capsicum annum L.) Akibat Iradiasi GammaISSN 1978-8738, JFN, Vol.1 No.1, 2007[Online] Tersedia: http://www.05-acmad-n_23-29.pdf [23Januari 2012].

Campbell, N.A., Reece, J.B. dan Mitchell, L.G. (2003). Biologi jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Campbell, N.A., Reece, J.B. dan Mitchell, L.G. (2010). Biologi jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Chandrabose, S., Sarojnee, D.,Y. dan Navindra, B. (2009). Effect of naturally occurring amino acid stimulation on the growth ad yield of hot pappers (Capsicum annumI).Journal of animal&plant sciences.vol.5, Issue1:414-424. [Online] Tersedia:http://www.biosciences.elewa.org/JAPS. [04 Novemer 2012].

Chase, A.R. dan Osborne, L.S., (1987).Effect of chloropirifos and pythium splendes on growth of Rex begonia. Plant Disease 71 :525-527. Associate professor of plant pathology, university of florida.

Christin, M. (2011).“Pengaruh Perbedaan Jenis Pupuk Pada Produksi Cabai Merah Capsicum” annum L.Jurnal Pertanian Vol.38 (1), 10-24. [Online]

Tersedia: http://www.i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.dataId=5622.pdf [23Januari 2012].

Cronquist, A. (1981). An integrated system of classification of flowering


(27)

40

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dam, B.V., Shankara, N., Jeude, J.V.L.D., Marja, D.G. dan Martin, H. (2005).Cultivaton of tomato. Production, processing and marketing.ISBN

Agromisa: 90-8573-039-2. [Online]Tersedia

:http://www.jouneytoforever.org.pdf. [05 November 2012].

Dinas pertanian tanaman pangan, (2012). Tanaman tomat dan khasiatnya.Artikel 30 oktober 2012. [Online] Tersedia: http://www.diperta.jabarprov.go.id. [04 November 2012].

Pedoman Pembinaan Penggunaan Pestisida TA, (2011). Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian, Direktorat Pupuk dan Pestisida Kementrian Pertanian.

Praween, T., Sumira, J., Mahmooduzzafar dan Tasneem, F. (2011). Assessing the impact of chloropyrifos on growt, tosynthetic pigments and yield in Vigna radiate L. at different phonological stages. journal of agriculture research

vol.6(19),pp. 4432-4440.ISSN 1991-637x@2011 academical journal.

Gilan, S.T.S. at.all.,(2011). “Chlorpyrifos Degradation In Soil And Its Effect On Soil Microorganisms. The Journal of Animal & Plant Sciences, 20(2),

2010, Page: 99-102 [Online] Tersedia: http://www.

Gilani-et-al/20bhn.pdf[19Maret 2012].

Gwo-chan Li. (1983). Residue and toxicity problems associated with pesticide use in aiwan. Journal tropical agriculture research series No.16.Tropical agriculture research center ministry og agriculture, forestry and fisheries, Japan.

Harbone, J.B. (1984). Metode Fitokimia. Penuntun mudah cara modern

menganalisis tumbuhan. Penerbit ITB, Bandung.

Hellstrom, A. (2004). Uptake of organic pollutants in plants.Departemen of Environmental Assessment.Swedish University of Agriculture Sciences. Hendriyani, I.S. dan Nintya, S., (2009).Kandungan Klororfil dan Pertumbuhan

Kacang Panjang (Vigna sinensis) pada Tingkat Penyediaan air yang berbeda.J.sains & Mat. Vol.17 No.3, 145-150. [Online] Tersedian:http://www.artikel_jsm.nintya.pdf. [19 Maret 2012].

Hidayat, Estiti. (1995). Anatomi Tumbuhan. Penerbit ITB, Bandung.

Jackson, A.H. (1976). Sructure, properties and distribution of chlorophylls, dalam metode fitokimia, penerbit ITB, Bandung.


(28)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Karyadi. (2008). Tesis Universitas Diponegoro “Dampak Penggunaan Pupuk Dan Pestisida Yang Berlebihan Terhadap Kandungan Residu Tanah Pertanian Bawang Merah Di Kecamatan Gemuh Kabupaten

Kendal”.[Online] Tersedia: http://www.stifps/pertanian/arief di.pdf [07 Januari 2012].

Kleijn, G. dan I. J. Snoeijing. (1997). Field boundary vegetation and the effects of agrochemial drift: botanical change caused by low levels of herbicide and fertilizer. Journal of Applied Ecology, 34 (6): 1413-1425.

Korade, DL. danFulekar, MH.,(2009). “Effect of organic contaminants on seed germination ofLolium multiflorum in soil Biology and Medicine, Vol. 1

(1): 28-34, 2009. [Online] Tersedia: http://www. mhfulekar/

vol1_1_28-34/bhn.pdf [19Maret 2012].

Krogman, D.W. (1979). The biochemistry of green plant.Pretince. New Delhi : Hall of India Private.

Karthikeyan, R., Lawrence, C.D., Larry, E.E., Kassim, A., Peter, A.K., Philip, L.B., Stacy, L.H. dan Asil, A.N. (2003).Studies on responses of non-target

plants to pesticides.Kansas: Hazardous Subatance Research Center.

Lakitan, B. (1993). Dasar-dasar Fisologi Tumbuhan.Jakarta: penerbit PT RajaGrafindoPersada.

Leister, D., Varotto, C., Pesaresi, P., Niwergall, A. dan Salamini, F. (1999).Large scale evaluation of plant growth in Arabidopsis thaliana by noninvasive mage analysis. Plant Physiol. Biochem., 37: 671-678.

Marizal, S., Tanjung, S.D., dan Sudibyakto, H.A. (2005). “dampak pencemaran udara olehemisi gas SO2 dan NO2 kendaraan bermotor terhadap resistensi pohon tanjung (Mimusop elengi L.) sebagai pelindung dikota Yogyakarta”.

Jurnal Sains dan sibernatika, 18(4):439-451.

McGraw, H. (1975). Plant Growthand Development. India: the government of india at concessional rate.

Muthalib, A. (2009). Klorofil dan Penyebaran di Perairan.http://wwwabdulmuthalib. co.cc/2009/06/. [11 Oktober 2012]. Navarro, S., Vela, N., and Navarro, G., (2007).“Review.An overview on the

environmental behaviour of pesticide residues in soils”.Journal of

Agricultural Research, 5(3),

357-375.[Online].Tersedia:http://www.inia.es/gcontrec/pub/357-375 R._An_overview_pdf.[ 09 Juni 2012].


(29)

42

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Nazir, M. (2003).Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nia, N., at all. (2001). “Deskripsi Capsicumm annum L atau Cabai”. [Online] Tersedia: http://www.makalahputriseminar/IPB di.pdf [20 Januari 2012]. Nelson, Cox., (2004). Lehninger principles of biochemistry.4th ed. W. H.

Freeman. New York.

Novianto, A. (2004). Tesis Universitas Diponegoro“Pengaruh Pestisida Pada

Lahan Pertanian”.[Online]

Tersedia:http://www.insektisida.undip.ac.id/arief di.pdf [07 Januari 2012]. Nurlenawati, et al (2010).Respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah

(Capsicum annuum Ll.) Varietas Prabu Terhadap Berbagai Dosis Pupuk Fosfat Dan Bokashi Jerami Limbah Jamur Merang. AGRIKA, Volume 4,

Nomor 1, 2010 [Online]

tersedia:http://www.agrotek.uniska.com/2Cabe-asmanur.pdf [5 Maret 2012]

Obrigawitch, T. T., G. Cook, and J. Wetherington.(1998). Assessment of effects on non-target plants from sulfonylurea herbicides using field approaches.

Pesticide Science, 52: 199-217.

PennState, (1998).College of Agricultural Sciences Cooperative Extension.[Online]tesedia:http://www.agf.gov.bc.ca/pesticides/c_2.htm.pdf [06 Juni 2012].

Silisbury, F.B. dan Ross, C.W., (1992).Fisiologi tumbuhan jilid 2. Penerbit, ITB. Bandung.

Salema, R., Fidalgo, f. dan I santos., (1993). Effects of Deltamethrin on Field grown potto plants:Biochemical and ultrastructural aspects. Annals of

botany 72: 263-267. Pdf.

Sitompul, S.M. dan Guritno. (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sofnie at all,.(2007). “Analisis Pestisida Pada Sayur Dan Buah”. [Online]

tersedia:http://www.anlpestid.sofnie.org/buah_sayur.pdf [12Februari 2012] Sofia, D. (2001). Disertasi Universitas Diponegoro“Pengaruh Pestisida Dalam Lingkungan Pertanian”. [Online] Tersedia: http://www.lisu.unsu.ac.id/16266/1/Diana di.pdf [07 Januari 2012].


(30)

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Soemirat. (2003). Analisis Residu Pestisida Pada Sayuran.Jurnal Pertanian Vol45 (1), 10-14. [Online] Tersedia: http://www.s-air.unair.ac.id/jurnal/download.pdf [ 23 Januari 2012].

Soejitno, J., S.Y. Jatmiko, A. Nugraha, dan D. Kusdiaman. (1997). Pencemaran pestisida pada agroekologi lahan irigasi dan tadah hujan. Laporan Hasil Penelitian Loka Penelitian Tanaman Pangan,Jakenan, Pati. 16 hlm.

Streyer, L. (1981). Biocemistry. Edisi kedua. New York : Freeman, W.H. dan Co. Publish, 950 Halaman.

Suharja dan Sutarno, (2009). Biomassa, kandungan klorfil dan nitrogen daun dua varietas cabai (Capsicum annum) pada berbagai perlakuan pemupukan.

Jurnal Bioteknologi. Biotek nologi 6 (1): 11-20, Mei 2009, ISSN:

0216-6887. [Online] Tersedia: http://www.biosains.mipa.uns.ac.id.pdf [6 November 2012].

Susila, A.D. (2006). Panduan Budidaya Tanaman Sayuran.Departemen Agronomi dan Holtikulura. Institut Pertanian Bogor.

Sumantri, I. (2005). Pertumbuhan dan Perkembangan 1. E-book google [Online] tersedia:http://www.diknas.net/irwanto/pertumbuhan dan perkembangan1.di.pdf [07 Maret 2012].

Taghizadeh, M dan Parviz, S.Z., (2012). Residues effect of recently registered herbicide Lumax® (Mesotrione+Smetolacholor+Terbuthylazine) and some sulfonylurea herbicides on wheat after corn in Moghan.International

journal of Agronomy and Plant Production. Vol., 3 (5), 185-190, 2012.

[Online]: Tersedia :http://www.ijappjournal.com [01 April 2013].

Tarumingkeng, R. (1992). Insektisida: sifat, mekanisme kerja dan dampak penggunaannya. Ukrida, Jakarta.

Taiz, L. dan Zeiger, E. (tanpa tahun).Chlorophyll Biosyntetis.[Online].Tersedia : http://5e.plntphys.net/article.php?ch=t&d=76.

Tihsah, N. (2010).” Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai merah (Capsicum annum L.) varietas Prabu terhadap berbagai dosis Pupuk Fosfat dan Bokashi jerami Limbah Jamur Merang”.AGRIKA, Volume 4, Nomor 1, Mei 2010 [Online] tersedia:

http://www.agroteknologi.unsika/cabe-asmanur di pdf [03 Maret 2012].

Tjitrosoepomo dan Gebong.(1985). Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.


(31)

44

Fitriani Suherman, 2013

Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tono, (2011). Dampak Prnggunaan Pestisida Terhadap Hasil Panen Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L).[Online]. Tersedia:http:// http://ali-aminullah.com/2011/02/dampak-penggunaan-pestisida-terhadap.html [29 Maret 2012].

USDA Natural Resources Conservation Service, (1998). Soil Quality Concerns:Pestisida. [Online]tersedia: www.nssc.usda.gov.pdf[06 Juni 2012].

Yunia, B. dan Nio, S.A. (2011).Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator Kekurangan Air Pada Tanaman.Jurnal Ilmiah Sains Vol. 11 No. 2. [Online]Tersedia:http://www.ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JIS/article.pd f. [26 Desember 2011].

Wang, L., et. al. (2007). “Behaviour and fate of Chlorpyrifos introduced into soil-crop system by irrigation”. Chemosphere 66 (2007) 391–396 [Online]

tersedia: http://www.elservier.com/locate/chemosphere di pdf.[26 Desember 2011].

Warabi, E. Usni, K., Tanaka, Y. dan Matsumo, H. (2001). Resistance of a soybean cell line to oxyfluorfen by overproduction of mitochondrial protoporphyrinogen oxidase. Pest manage. Sci., 57:743-748.


(1)

Boonyawanich, S., Kruatrachue, M. dan Upatham, E.S. “The Effect of Carbamate Insecticide on the Growth of Three Aquatic Plant Species: Ipomea aquatic,

Pistia stratiotes and Hydrocharis dubia”. Science Asia.27, (1), 99-104.

[online]. Tersedia: http://

www.scienceasia.org/2001.27.n2/v27_099_104.pdf

Booner, J. dan Verner, J.C. (1965).Plant biochemistry.New York : Academic Press.

Borah, M dan Ashalata, D. (2012). “Effect of Heavy Metals On Pisum Sativum Linn.” Departement of Environmental Science.ISSN: 2250-3579.Vol.2(2)

2012: 314-321. [Online]. Tersedia:

http://www.scienceandnature.org/IJBAR_Vol2(2)2012/IJABR_V2(2)23.p df.

Chairul, S.M. danKuswadi, A.N. (2007).“Penurunan Kandungan Residu Insektisida Dimetoat Dalam Cabai Merah (Capsicum annum L.) Akibat Iradiasi GammaISSN 1978-8738, JFN, Vol.1 No.1, 2007[Online] Tersedia: http://www.05-acmad-n_23-29.pdf [23Januari 2012].

Campbell, N.A., Reece, J.B. dan Mitchell, L.G. (2003). Biologi jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Campbell, N.A., Reece, J.B. dan Mitchell, L.G. (2010). Biologi jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Chandrabose, S., Sarojnee, D.,Y. dan Navindra, B. (2009). Effect of naturally occurring amino acid stimulation on the growth ad yield of hot pappers (Capsicum annumI).Journal of animal&plant sciences.vol.5, Issue1:414-424. [Online] Tersedia:http://www.biosciences.elewa.org/JAPS. [04 Novemer 2012].

Chase, A.R. dan Osborne, L.S., (1987).Effect of chloropirifos and pythium splendes on growth of Rex begonia. Plant Disease 71 :525-527. Associate professor of plant pathology, university of florida.

Christin, M. (2011).“Pengaruh Perbedaan Jenis Pupuk Pada Produksi Cabai Merah Capsicum” annum L.Jurnal Pertanian Vol.38 (1), 10-24. [Online]

Tersedia: http://www.i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.dataId=5622.pdf [23Januari 2012].

Cronquist, A. (1981). An integrated system of classification of flowering


(2)

Dam, B.V., Shankara, N., Jeude, J.V.L.D., Marja, D.G. dan Martin, H. (2005).Cultivaton of tomato. Production, processing and marketing.ISBN

Agromisa: 90-8573-039-2. [Online]Tersedia

:http://www.jouneytoforever.org.pdf. [05 November 2012].

Dinas pertanian tanaman pangan, (2012). Tanaman tomat dan khasiatnya.Artikel 30 oktober 2012. [Online] Tersedia: http://www.diperta.jabarprov.go.id. [04 November 2012].

Pedoman Pembinaan Penggunaan Pestisida TA, (2011). Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian, Direktorat Pupuk dan Pestisida Kementrian Pertanian.

Praween, T., Sumira, J., Mahmooduzzafar dan Tasneem, F. (2011). Assessing the impact of chloropyrifos on growt, tosynthetic pigments and yield in Vigna radiate L. at different phonological stages. journal of agriculture research

vol.6(19),pp. 4432-4440.ISSN 1991-637x@2011 academical journal.

Gilan, S.T.S. at.all.,(2011). “Chlorpyrifos Degradation In Soil And Its Effect On Soil Microorganisms. The Journal of Animal & Plant Sciences, 20(2),

2010, Page: 99-102 [Online] Tersedia: http://www.

Gilani-et-al/20bhn.pdf[19Maret 2012].

Gwo-chan Li. (1983). Residue and toxicity problems associated with pesticide use in aiwan. Journal tropical agriculture research series No.16.Tropical agriculture research center ministry og agriculture, forestry and fisheries, Japan.

Harbone, J.B. (1984). Metode Fitokimia. Penuntun mudah cara modern

menganalisis tumbuhan. Penerbit ITB, Bandung.

Hellstrom, A. (2004). Uptake of organic pollutants in plants.Departemen of Environmental Assessment.Swedish University of Agriculture Sciences. Hendriyani, I.S. dan Nintya, S., (2009).Kandungan Klororfil dan Pertumbuhan

Kacang Panjang (Vigna sinensis) pada Tingkat Penyediaan air yang berbeda.J.sains & Mat. Vol.17 No.3, 145-150. [Online] Tersedian:http://www.artikel_jsm.nintya.pdf. [19 Maret 2012].

Hidayat, Estiti. (1995). Anatomi Tumbuhan. Penerbit ITB, Bandung.

Jackson, A.H. (1976). Sructure, properties and distribution of chlorophylls, dalam metode fitokimia, penerbit ITB, Bandung.


(3)

Karyadi. (2008). Tesis Universitas Diponegoro “Dampak Penggunaan Pupuk Dan Pestisida Yang Berlebihan Terhadap Kandungan Residu Tanah Pertanian Bawang Merah Di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal”.[Online] Tersedia: http://www.stifps/pertanian/arief di.pdf [07 Januari 2012].

Kleijn, G. dan I. J. Snoeijing. (1997). Field boundary vegetation and the effects of agrochemial drift: botanical change caused by low levels of herbicide and fertilizer. Journal of Applied Ecology, 34 (6): 1413-1425.

Korade, DL. danFulekar, MH.,(2009). “Effect of organic contaminants on seed germination ofLolium multiflorum in soil Biology and Medicine, Vol. 1

(1): 28-34, 2009. [Online] Tersedia: http://www. mhfulekar/

vol1_1_28-34/bhn.pdf [19Maret 2012].

Krogman, D.W. (1979). The biochemistry of green plant.Pretince. New Delhi : Hall of India Private.

Karthikeyan, R., Lawrence, C.D., Larry, E.E., Kassim, A., Peter, A.K., Philip, L.B., Stacy, L.H. dan Asil, A.N. (2003).Studies on responses of non-target

plants to pesticides.Kansas: Hazardous Subatance Research Center.

Lakitan, B. (1993). Dasar-dasar Fisologi Tumbuhan.Jakarta: penerbit PT RajaGrafindoPersada.

Leister, D., Varotto, C., Pesaresi, P., Niwergall, A. dan Salamini, F. (1999).Large scale evaluation of plant growth in Arabidopsis thaliana by noninvasive mage analysis. Plant Physiol. Biochem., 37: 671-678.

Marizal, S., Tanjung, S.D., dan Sudibyakto, H.A. (2005). “dampak pencemaran udara olehemisi gas SO2 dan NO2 kendaraan bermotor terhadap resistensi pohon tanjung (Mimusop elengi L.) sebagai pelindung dikota Yogyakarta”.

Jurnal Sains dan sibernatika, 18(4):439-451.

McGraw, H. (1975). Plant Growthand Development. India: the government of india at concessional rate.

Muthalib, A. (2009). Klorofil dan Penyebaran di

Perairan.http://wwwabdulmuthalib. co.cc/2009/06/. [11 Oktober 2012]. Navarro, S., Vela, N., and Navarro, G., (2007).“Review.An overview on the

environmental behaviour of pesticide residues in soils”.Journal of

Agricultural Research, 5(3),

357-375.[Online].Tersedia:http://www.inia.es/gcontrec/pub/357-375 R._An_overview_pdf.[ 09 Juni 2012].


(4)

Nazir, M. (2003).Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nia, N., at all. (2001). “Deskripsi Capsicumm annum L atau Cabai”. [Online] Tersedia: http://www.makalahputriseminar/IPB di.pdf [20 Januari 2012]. Nelson, Cox., (2004). Lehninger principles of biochemistry.4th ed. W. H.

Freeman. New York.

Novianto, A. (2004). Tesis Universitas Diponegoro“Pengaruh Pestisida Pada

Lahan Pertanian”.[Online]

Tersedia:http://www.insektisida.undip.ac.id/arief di.pdf [07 Januari 2012]. Nurlenawati, et al (2010).Respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah

(Capsicum annuum Ll.) Varietas Prabu Terhadap Berbagai Dosis Pupuk Fosfat Dan Bokashi Jerami Limbah Jamur Merang. AGRIKA, Volume 4,

Nomor 1, 2010 [Online]

tersedia:http://www.agrotek.uniska.com/2Cabe-asmanur.pdf [5 Maret 2012]

Obrigawitch, T. T., G. Cook, and J. Wetherington.(1998). Assessment of effects on non-target plants from sulfonylurea herbicides using field approaches.

Pesticide Science, 52: 199-217.

PennState, (1998).College of Agricultural Sciences Cooperative Extension.[Online]tesedia:http://www.agf.gov.bc.ca/pesticides/c_2.htm.pdf [06 Juni 2012].

Silisbury, F.B. dan Ross, C.W., (1992).Fisiologi tumbuhan jilid 2. Penerbit, ITB. Bandung.

Salema, R., Fidalgo, f. dan I santos., (1993). Effects of Deltamethrin on Field grown potto plants:Biochemical and ultrastructural aspects. Annals of

botany 72: 263-267. Pdf.

Sitompul, S.M. dan Guritno. (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sofnie at all,.(2007). “Analisis Pestisida Pada Sayur Dan Buah”. [Online]

tersedia:http://www.anlpestid.sofnie.org/buah_sayur.pdf [12Februari 2012] Sofia, D. (2001). Disertasi Universitas Diponegoro“Pengaruh Pestisida Dalam Lingkungan Pertanian”. [Online] Tersedia: http://www.lisu.unsu.ac.id/16266/1/Diana di.pdf [07 Januari 2012].


(5)

Soemirat. (2003). Analisis Residu Pestisida Pada Sayuran.Jurnal Pertanian Vol45

(1), 10-14. [Online] Tersedia:

http://www.s-air.unair.ac.id/jurnal/download.pdf [ 23 Januari 2012].

Soejitno, J., S.Y. Jatmiko, A. Nugraha, dan D. Kusdiaman. (1997). Pencemaran pestisida pada agroekologi lahan irigasi dan tadah hujan. Laporan Hasil Penelitian Loka Penelitian Tanaman Pangan,Jakenan, Pati. 16 hlm.

Streyer, L. (1981). Biocemistry. Edisi kedua. New York : Freeman, W.H. dan Co. Publish, 950 Halaman.

Suharja dan Sutarno, (2009). Biomassa, kandungan klorfil dan nitrogen daun dua varietas cabai (Capsicum annum) pada berbagai perlakuan pemupukan.

Jurnal Bioteknologi. Biotek nologi 6 (1): 11-20, Mei 2009, ISSN:

0216-6887. [Online] Tersedia: http://www.biosains.mipa.uns.ac.id.pdf [6 November 2012].

Susila, A.D. (2006). Panduan Budidaya Tanaman Sayuran.Departemen Agronomi dan Holtikulura. Institut Pertanian Bogor.

Sumantri, I. (2005). Pertumbuhan dan Perkembangan 1. E-book google [Online]

tersedia:http://www.diknas.net/irwanto/pertumbuhan dan

perkembangan1.di.pdf [07 Maret 2012].

Taghizadeh, M dan Parviz, S.Z., (2012). Residues effect of recently registered herbicide Lumax® (Mesotrione+Smetolacholor+Terbuthylazine) and some sulfonylurea herbicides on wheat after corn in Moghan.International

journal of Agronomy and Plant Production. Vol., 3 (5), 185-190, 2012.

[Online]: Tersedia :http://www.ijappjournal.com [01 April 2013].

Tarumingkeng, R. (1992). Insektisida: sifat, mekanisme kerja dan dampak penggunaannya. Ukrida, Jakarta.

Taiz, L. dan Zeiger, E. (tanpa tahun).Chlorophyll Biosyntetis.[Online].Tersedia : http://5e.plntphys.net/article.php?ch=t&d=76.

Tihsah, N. (2010).” Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai merah (Capsicum annum L.) varietas Prabu terhadap berbagai dosis Pupuk Fosfat dan Bokashi jerami Limbah Jamur Merang”.AGRIKA, Volume 4, Nomor 1, Mei 2010 [Online] tersedia:

http://www.agroteknologi.unsika/cabe-asmanur di pdf [03 Maret 2012].

Tjitrosoepomo dan Gebong.(1985). Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.


(6)

Tono, (2011). Dampak Prnggunaan Pestisida Terhadap Hasil Panen Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L).[Online]. Tersedia:http:// http://ali-aminullah.com/2011/02/dampak-penggunaan-pestisida-terhadap.html [29 Maret 2012].

USDA Natural Resources Conservation Service, (1998). Soil Quality Concerns:Pestisida. [Online]tersedia: www.nssc.usda.gov.pdf[06 Juni 2012].

Yunia, B. dan Nio, S.A. (2011).Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator Kekurangan Air Pada Tanaman.Jurnal Ilmiah Sains Vol. 11 No. 2. [Online]Tersedia:http://www.ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JIS/article.pd f. [26 Desember 2011].

Wang, L., et. al. (2007). “Behaviour and fate of Chlorpyrifos introduced into soil-crop system by irrigation”. Chemosphere 66 (2007) 391–396 [Online]

tersedia: http://www.elservier.com/locate/chemosphere di pdf.[26 Desember 2011].

Warabi, E. Usni, K., Tanaka, Y. dan Matsumo, H. (2001). Resistance of a soybean cell line to oxyfluorfen by overproduction of mitochondrial protoporphyrinogen oxidase. Pest manage. Sci., 57:743-748.