PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA DAPAT MENGUBAH GERAK DAN/ATAU BENTUK SUATU BENDA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SUNTENJAYA KECAMATAN LEMBANG.

(1)

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA DAPAT MENGUBAH GERAK DAN/ATAU BENTUK SUATU BENDA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SUNTENJAYA KECAMATAN LEMBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

NIA SUPRIANTINI 0908211

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2013 Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==========================================================

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA DAPAT MENGUBAH GERAK DAN/ATAU BENTUK SUATU BENDA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SUNTENJAYA KECAMATAN LEMBANG

Oleh

NIA SUPRIANTINI 0908211

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© NIA SUPRIANTINI 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(4)

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(5)

i

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA DAPAT MENGUBAH GERAK DAN/ATAU BENTUK SUATU BENDA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SUNTENJAYA KECAMATAN LEMBANG

Oleh Nia Supriantini

0908211

Penelitian ini dilandasi oleh masih kurangnya nilai siswa Kelas IV SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang untuk mencapai target KKM sebesar 70, khusunya pada mata pelajaran IPA dengan materi Gaya. Pemanfaatan alat dan media pembelajaran yang tidak optimal menjadi salah satu indikator kurang berhasilnya kegiatan pembelajaran. Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan hasil belajar dengan menerapkan Pendekatan Discovery sebagai salah satu strategi belajar guna mencapai hasil belajar yang optimal. Penelitian ini menggunakan 2 siklus pembelajaran, meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, lembar kerja, lembar tes, catatan lapangan dan dokumentasi berupa foto. Melihat dari rumusan masalah, peneliti menuliskan dua rumusan masalah diantaranya 1) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA dengan Metode Discovery tentang Gaya dapat Mengubah Gerak dan Bentuk Suatu Benda pada Siswa Kelas IV SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang 2) Bagaimana hasil pembelajaran IPA dengan Metode Discovery tentang Gaya dapat Mengubah Gerak dan Bentuk Suatu Benda pada Siswa Kelas IV SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang. Adapun langkah-langkah pembelajaran metode discovery yang digunakan peneliti menurut Rohani (2004:39) diantaranya 1) Merumuskan masalah, 2) Pengajuan hipotesis, 3) Mencari informasi, data, fakta yang diperlukan untuk menjawab dan memecahkan masalah dalam menguji hipotesis, 4) Menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi, 5) Aplikasi kesimpulan. Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini yaitu peserta didik Kelas IV SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang. Melalui penelitian ini hasil yang didapatkan cukup optimal untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA dengan materi Gaya. Terlihat melalui hasil belajar peserta didik pada Siklus I dengan rata-rata nilai hasil evaluasi sebesar 71,98 dan hasil unjuk kerja sebesar 72,5. Sedangkan pada Siklus II hasil prestasi belajar pserta didik meningkat dengan rata-rata nilai evaluasi sebesar 82,40 dan hasil unjuk kerja sebesar 88. Berdasarkan hasil penelitian ternyata penerapan Pendekatan Discovery dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang.


(6)

ii

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(7)

v

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 4

E. Definisi Operasional... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pendekatan Discovery ... 6

B. Ciri-ciri Pendekatan Discovery ... 6

C. Tahap-tahap Pendekatan Discovery ... 7

D. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Discovery ... 7


(8)

vi

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran ... 9

G. Hakekat IPA ... 11

1. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 12

2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran IPA melalui Penerapan Model Pendekatan Discovery pada Siswa Kelas IV SD... 14

H. Ruang Lingkup Konsep Gaya di Kelas IV SD ... 16

1. Pengertian Gaya ... 16

2. Jenis-jenis Gaya ... 16

I. Penerapan Pendekatan Discovery pada Pembelajaran IPA di SD .... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 19

B. Desain Penelitian ... 19

1. Model Penelitian ... 19

2. Alur Penelitian ... 21

C. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian ... 21

D. Prosedur Penelitian... 21

E. Intsrumen Penelitian... 26

F. Teknik Pengolahan Data ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 33

1. Deskripsi Tindakan Siklus I ... 33


(9)

vii

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 34

c. Observasi ... 36

d. Refleksi Pembelajaran ... 50

2. Deskripsi Tindakan Siklus II ... 56

a. Rencana Pembelajaran ... 56

b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 57

c. Observasi ... 59

d. Refleksi Pembelajaran ... 73

B. Pembahasan ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85


(10)

1

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami kemajuan.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sejalan dengan kemajuan tersebut, maka dewasa ini pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut, sehingga di dalam pengajaran pun guru selalu ingin menemukan metode dan peralatan baru yang dapat memberikan semangat belajar bagi semua peserta didik.

Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran.

Berdasarkan data di lapangan yaitu peserta didik kelas IV SDN 1 Suntenjaya pada mata pelajaran IPA belum optimal. Hal ini dilihat dari hasil


(11)

2

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

belajar yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) cukup banyak. Data hasil ulangan harian menunjukkan dari 48 orang peserta didik yang mencapai KKM sebanyak 23 orang (47%). Sedangkan peserta didik yang belum tuntas sebanyak 25 orang (53%). Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran IPA cukup rendah yaitu mencapai 55. Sedangkan KKM mata pelajaran IPA sudah ditetapkan 70. Hal ini disebabkan karena guru dalam proses belajar mengajar hanya menggunakan metode ceramah, tanpa menggunakan alat peraga, dan materi pelajaran tidak disampaikan secara kronologis. Padahal materi ini merupakan bagian penting dalam pembentukan kompetensi.

IPA merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Hal ini sesuai yang tercantum pada latar belakang Standar Isi yang di keluarkan Badan Standar Nasional Pendidikan, bahwa:

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. (BSNP, 2006:484)

Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan meningkatkan hasil belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep IPA.

Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik apabila seorang guru memiliki kemampuan dalam menciptakan suasana belajar mengajar


(12)

3

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang menyenangkan. Guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi agar dapat menyampaikan bahan ajar secara jelas sehingga mudah dipahami oleh peserta didik sejalan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sesuai Standar Proses (Permendiknas No. 41/2007, Bahan Diklat KTSP SD 2009:78), bahwa mutu pembelajaran di sekolah/madrasah dikembangkan dengan melibatkan peserta didik secara aktif, demokratis, mendidik, memotivasi, mendorong kreativitas, dan dialogis.

Pembelajaran yang sesuai untuk mencapai kompetensi optimal peserta didik pada mata pelajaran IPA tentang Gaya tersebut sebaiknya dilaksanakan menggunakan metode Discovery, karena dengan penggunaan metode ini peserta didik akan memperoleh suatu hasil yang sesuai dengan kemampuan belajar peserta didik. Sebagaimana diungkapkan oleh Takdir bahwa:

Melalui pembelajaran Discovery potensi intelektual para anak didik akan semakin meningkat sehingga menimbulkan harapan baru untuk menuju kesuksesan.dengan perkembangan itu, mereka menjadi cakap dalam mengembangkan strategi di lingkungan yang teratur maupun tidak teratur. (Takdir, 2012:41-42).

Hal ini dijelaskan pula oleh Paulo dalam Takdir bahwa sesungguhnya, belajar (studying) merupakan pekerjaan yang cukup berat, karena menuntut sikap kritis sistematik (systematic clitical attitude) dan kemampuan intelektual (intellectual ability) yang hanya dapat diperoleh dari praktik langsung. (2012:43-44).

Berdasarkan uraian di atas, penulis berupaya memperbaiki pembelajaran IPA dengan judul ” Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan Bentuk Suatu Benda dengan Metode Pembelajaran Discovery pada Siswa Kelas IV di SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang”.


(13)

4

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari hasil identifikasi masalah dalam pembelajaran IPA tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan Bentuk Suatu Benda, perlu dipecahkan penyelesaiannya dengan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA dengan Metode Discovery tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan Bentuk Suatu Benda pada Siswa Kelas IV SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang

2. Bagaimana hasil pembelajaran IPA dengan Metode Discovery tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan Bentuk Suatu Benda pada Siswa Kelas IV SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menggambarkan pelaksanaan pembelajaran IPA dengan Metode Discovery tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan Bentuk Suatu Benda pada Siswa Kelas IV SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang. 2. Menggambarkan hasil pembelajaran IPA dengan Metode Discovery

tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan Bentuk Suatu Benda pada Siswa Kelas IV SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi peserta didik, diharapkan dapat meningkatkan minatnya tentang gaya dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda, sehingga dapat meningkatkan prestasi hasil belajar peserta didik dalam pelajaran IPA. 2. Bagi guru, penelitian ini dapat menumbuhkan budaya meneliti untuk

memperbaiki kinerja guru, serta dapat mengembangkan kreativitas guru dalam merancang strategi pembelajaran IPA tentang gaya.

3. Bagi Kepala Sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukkan dalam mengambil kebijakan sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas


(14)

5

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran melalui perbaikan pendekatan khususnya metode Discovery yang dianggap relevan dengan siswa dan karakteristik pembelajaran. E. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran penemuan (discovery) adalah suatu cara mengajar yang melibatkan peserta didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri.

2. Discovery adalah proses pembelajaran yang menitikberatkan pada mental intelektual para anak didik dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga menemukan suatu konsep atau genaralisasi yang dapat diterapkan di lapangan. (Oemar Hamalik, 1994)

3. Hasil belajar adalah kompetensi yang dimiliki peserta didik sebagai wujud perubahan baik dalam bentuk kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil pembelajaran dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan dalam bentuk skor, setelah peserta didik mengikuti pelajaran.


(15)

19

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model yang berfokuskan kepada situasi kelas, yang lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran (Kasbolah, 1995:15). Untuk menguraikan hasil penelitian yang dilakukan metode kualitatif yang menghasilkan data secara deskriptif.

B. Desain Penelitian 1. Model Penelitian

Model penelitian yang diadopsi dalam penelitian ini adalah mengacu kepada model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Mc. Taggart (1988) apabila dicermati, pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan satu perangkat-perangkat yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pangamatan dan refleksi.

Pada tahap perencanaan, dilaksanakan dengan menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


(16)

20

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1

Alur PTK (Diadaptasi dari Model Kemmis dan Mc. Taggart, 1988)

Tahap pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu melaksanakan tindakan dikelas. tahap pengamatan/observasi dilaksanakan pada waktu tindakan sedang berlangsung pada waktu yang sama.

Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan, peneliti dan pengamat berhadapan untuk mendiskusikan implementasikan rancangan kegiatan. dengan kata lain,

Perencanaan Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan Refleksi Tindakan 1

Observasi Pelaksanaan Tindakan 1

Perencanaan Tindakan 2 SIKLUS I

Pelaksanaan Tindakan 2 Refleksi Tindakan 2

Observasi Pelaksanaan Tindakan 2

Siklus Berikutnya Kesimpulan dan Rekomendasi


(17)

21

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

peneliti melihat dirinya kembali melalui dialog untuk menemukan hal-hal yang dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan secara cermat mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki.

Berdasarkan hal refleksi tersebut, peneliti memutuskan apakah menghentikan tindakan atau melanjutkan tindakan dengan catatan memperbaiki kekurangan pada tindakan berikutnya.

2. Alur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus yang dilaksanakan merupakan hasil refleksi dari siklus sebelumnya, perencanaan pada siklus berikutnya harus didasarkan atas masukan dari siklus sebelumnya, dengan menunjukkan apa saja kelemahan siklus tersebut, kemudian penjelasan tentang bagaimana hal tersebut akan diperbaiki.

Berdasarkan refleksi siklus I disusun rencana siklus II, berdasarkan refleksi siklus II yang merupakan refleksi akhir dari keseluruhan tindakan penelitian dilaksanakannya supaya jelas.

C. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap/II tahun pelajaran 2012/2013 mulai bulan Mei sampai Juni 2012.

3. Subyek Penelitian

sasaran penelitian pada kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Suntenjaya dengan jumlah 48 peserta didik yang terdiri dari 23 peserta didik laki-laki dan 25 peserta didik perempuan.


(18)

22

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan PTK dilaksanakan dalam 2 siklus atau lebih. Apabila 2 siklus yang dilaksanakan belum dapat mengatasi masalah maka akan dilakukan tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Sebelum dilaksanakan tindakan dalam penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi dan merumuskan masalah melalui observasi awal kemudian melakukan refleksi untuk menentukan cara dan tindakan pemecahan masalah yang akan ditempuh pada siklus pertama. Hasil dari pelaksanaan tindakan kelas pada siklus kedua, Secara keseluruhan dalam setiap siklus terdapat empat tahap yang harus ditempuh, yaitu:

SIKLUS I

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan adalah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam melaksanakan tindakan. Tahap-tahap perencanaan yang dilakukan adalah :

a. Analisis materi pembelajaran sesuai KTSP di sekolah dasar.

b. Menetapkan materi pembelajaran sesuai kompetensi dasar yang akan dilaksanakan.

c. Merancang dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berorientasi pada pembelajaran model Pendekatan Discovery. d. Menentukan media dan membuat alat bantu pembelajaran.

e. Membuat instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar serta observasi untuk menilai pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model Pendekatan Discovery.

2. Pelaksanaan

Segala sesuatu yang sudah dipersiapkan pada tahap perencanaan dilaksanakan pada kegiatan inti, yaitu dengan melakukan pembelajaran


(19)

23

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan penilaian baik terhadap hasil belajar peserta didik maupun kegiatan pelaksanaan guru dan peserta didik selama proses pembelajaran.

Kegiatan pelaksanaan dalam penelitian ini, direncanakan dan dilakukan dalam waktu yang dibutuhkan. Pelaksanaan tindakan secara berdaur dengan menggunakan tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

Pada tahap ini peneliti melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan peneliti sebagai guru kelas dan berkolaborasi dengan teman sejawat dan kepala sekolah sebagai observer. Tugas observer adalah memberi masukan-masukan kepada peneliti atas kekurangan-kekurangan yang dilakukan selama pelaksanaan pembelajaran. Observer juga memberitahu peneliti hal-hal yang sudah cukup dilakukan saat pembelajaran berlangsung, serta temuan-temuan perilaku peserta didik di kelas.

Penelitian ini menggunakan tahap-tahap pendekatan Discovery menurut Rohani (2004:39), dalam kegiatan pembelajarannya adalah : a. Perumusan masalah untuk dirumuskan peserta didik

Kegiatan ini dilaksanakan untuk merencanakan pelajaran sedemikian rupa sehingga pelajaran itu terpusat pada masalah-masalah

yang tepat untuk diselidiki peserta didik. Guru menentukan topik-topik

yang harus dipelajari peserta didik secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi). Kemudian peserta didik ikut merumuskan masalah yang akan diamati dan didiskusikan sesuai kegiatan pembelajaran. Terlebih dahulu peserta didik membuat pertanyaan untuk merumuskan masalah. b. Penetapan jadwal sementara atau pengajuan hipotesis

Setelah merumuskan masalah, peserta didik secara berkelompok menentukan jawaban sementara (pengajuan hipotesis). Seluruh pendapat dituliskan pada lembar kegiatan.


(20)

24

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Peserta didik mencari informasi, data, fakta yang diperlukan untuk menjawab atau memecahkan masalah dalam menguji hipotesis

Kegiatan ini diperlukan ketelitian dan kerjasama yang baik dari setiap kelompok. Karena pada tahap ketiga ini dilakukan kegiatan dalam rangka mencari informasi, data, dan fakta untuk menjawab atau memecahkan masalah dalam menguji hipotesis. Sehingga tahap ini sangat menentukan hasil percobaan yang dilakukan peserta didik.

Ketika berlangsung kegiatan ini, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidak hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literature, mengamati objek, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. d. Menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi

Sesuai kegiatan tahap ketiga, maka selanjutnya adalah menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi. Tahap ini dilaksanakan setelah beberapa kali melakukan percobaan, sehingga peserta didik dapat menarik kesimpulan dengan tepat.

Informasi hasil bacaan, observasi, dan sebagainya, semua diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. Data processing disebut juga dengan pengkodean coding/kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut peserta didik akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis.

e. Aplikasi kesimpulan atau generalisasi dalam situasi baru

Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing.


(21)

25

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kegiatan ini bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.

3. Observasi

Observasi dilakukan oleh teman sejawat dan kepala sekolah dengan tujuan untuk memperoleh data tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas. Observer menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sehingga diperoleh sejumlah data tentang pelaksanaan tindakan, kendala-kendala yang dihadapi selama proses belajar mengajar berlangsung.

Hal ini dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan yang telah disusun dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pada akhir Siklus dilakukan evaluasi yang telah dipersiapkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman atau penguasaan peserta didik terhadap konsep-konsep yang telah dipelajari secara individu maupun kelompok.

Pelaksanaan observasi secara terus menerus mulai dari siklus satu sampai dengan siklus yang diharapkan tercapai. Observasi yang dilakukan dalam satu siklus memberikan pengaruh pada penyusunan perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus berikutnya. Hasil observasi ini sebagai bahan refleksi yang akan dijadikan perbaikan pada perencanaan siklus berikutnya.

4. Refleksi

Refleksi merupakan bagian terpenting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan. Refleksi juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan peneliti dalam melaksanakan tindakan kelas. Refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus, hasil dari refleksi dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan perencanaan tindakan selanjutnya.


(22)

26

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Data atau hasil yang diperoleh pada tahap perencanaan tindakan dan observasi dianalisis untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan yang sudah dilakukan, sehingga dapat dijadikan pedoman dan bahan pertimbangan untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dari subjek penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan untuk mengetahui perencanaan pembelajaran sebelum dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran pembelajaran. RPP dibuat disetiap siklus.

b. Lembar Kegiatan (LK)

Lembar kegiatan digunakan untuk peserta didik sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran khususnya pada waktu melakukan percobaan. LK juga digunakan oleh observer untuk mengamati proses belajar peserta didik di kelas pada saat melaksanakan pembelajaran sesuai pendekatan Discovery.

LK dibuat oleh guru sebagai peneliti yang berkolaborasi dengan observer. Hasil LK kemudian dianalisis pada kegiatan refleksi untuk ditindaklanjuti pada kegiatan pembelajaran pertemuan/siklus berikutnya.


(23)

27

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Instrumen Pengumpulan Data a. Lembar Tes

Instrumen ini digunakan untuk menjaring data hasil belajar peserta didik pada setiap siklusnya, soal evaluasi yang digunakan berbentuk soal isian yang berjumlah 5 butir soal, yang diberikan disetiap akhir tindakan. Tujuan diberikan soal evaluasi, yaitu agar dapat diketahui peningkatan hasil belajar peserta didik setelah dilakukan pembelajaran dengan penerapan model Pendekatan Discovery.

b. Lembar Observasi

Observasi merupakan kegiatan untuk mengamati subjek penelitian dan dicatat dalam lembar-lembar observasi dari hasil pengamatan terhadap subjek penelitian.

F. Teknik Pengolahan Data

Kegiatan pengolahan data dalam penelitian ini adalah kegiatan dari hasil evaluasi dan observasi.

1. Analisis Data

Data diperoleh pada setiap tindakan dianalisis sebagai berikut : a. Kategorisasi Data

Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Data Kuantitatif adalah data yang berhubungan dengan hasil

belajar peserta didik yang diukur melalui tes.

2. Data Kualitatif adalah data yang berkenaan dengan kegiatan peserta didik dan guru selama proses pembelajaran berlangsung, seperti data hasil observasi dan dokumentasi.


(24)

28

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Pengolahan Data Hasil Belajar

Data mentah yang diperoleh dari hasil tes evaluasi kemudian diolah melalui cara penyekoran. Gambaran penyekoran soal dari setiap siklus ada dalam lampiran. Sedangkan untuk mengitung nilai peserta didik, rumus yang digunakan sebagai berikut :

Rumus Menghitung Nilai Peserta didik N =

Keterangan : N : Nilai

Tes evaluasi dilakukan setiap siklus untuk mengetahui rata-rata hasil belajar peserta didik dalam tes formatif yang telah dilaksanakan dilakukan dengan menjumlahkan seluruh nilai tes yang diperoleh peserta didik kemudian membaginya dengan sejumlah peserta didik yang mengikuti tes. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar peserta didik adalah : X =

Keterangan :

X : Nilai Rata-rata N : Jumlah peserta didik X : Nilai

f : Frekuensi

2. Pengolahan Data Observasi

Data hasil observasi pelaksanaan pembelajaran terhadap kegiatan guru dan peserta didik dipresentasikan, jika sebagian besar terlaksana maka diberi tanda centang dalam kolom lembar observasi. Data hasil observasi merupakan data pendukung yang menggambarkan kegiatan peserta didik dan guru selama proses


(25)

29

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran berlangsung sebagai masukan bagi peneliti untuk memperbaiki tindakan pembelajaran pada siklus berikutnya.

Pengolahan Data Proses Belajar Siklus I

Aspek Penilaian Kelompok

No Nama

Kelompok

Aspek yang Dinilai

Jumlah

Kerjasama Keaktifan

anggota

Keteliti an

Hasil Diskusi Kelompok

1

2

3

4

Indikator Penilaian:

Kerjasama a). ada pembagian tugas b). kompak

c). ada diskusi

Keaktifan anggota a). anggota kelompok aktif

b). semua anggota menyampaikan pendapatnya c). semua anggota kelompok fokus berdiskusi. Ketelitian a). meminimalisir kesalahan

b). tepat sesuai dengan langkah kerja c). ada langkah-langkah perencanaan Hasil Diskusi a). Tepat sesuai dengan tujuan diskusi


(26)

30

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b). menyampaikan dengan bahasa yang baik c). menyampaikan dengan berani dan lancar Deskriptor penilaian:

Kerjasama

Skor 0 jika tidak terdapat indikator yang muncul Skor 1 jika terdapat 1 indikator yang muncul Skor 2 jika terdapat 2 indikator yang muncul Skor 3 jika terdapat 3 indikator yang muncul Keaktifan anggota

Skor 0 jika tidak terdapat indikator yang muncul Skor 1 jika terdapat 1 indikator yang muncul Skor 2 jika terdapat 2 indikator yang muncul Skor 3 jika terdapat 3 indikator yang muncul Ketelitian

Skor 0 jika tidak terdapat indikator yang muncul Skor 1 jika terdapat 1 indikator yang muncul Skor 2 jika terdapat 2 indikator yang muncul Skor 3 jika terdapat 3 indikator yang muncul Hasil Diskusi

Skor 0 jika tidak terdapat indikator yang muncul Skor 1 jika terdapat 1 indikator yang muncul Skor 2 jika terdapat 2 indikator yang muncul Skor 3 jika terdapat 3 indikator yang muncul


(27)

31

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Nilai Akhir =

Skor Ideal = 12

Pengolahan Data Proses Belajar Siklus II Lembar Tes Unjuk Kerja

No Nama

Kelompok

Aspek yang Dinilai

Jumlah Merumuskan masalah Pengajuan Hipotesis Mencari informasi, data, fakta Menarik kesimpul an Aplikasi kesimpulan 1 2 3 Indikator Penilaian:

Merumuskan masalah: a). ada pembagian tugas

b). memilih masalah yang menarik c). ada diskusi

Pengajuan Hipotesis: a). mengidentifikasi permasalahan b). merumuskan dalam bentuk pertanyaan c). menuliskan jawaban sementara Mencari informasi, data, fakta:

a). mengumpulkan data/informasi yang dibutuhkan b). melakukan uji coba sendiri

c). mengamati objek


(28)

32

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b). menyampaikan dengan bahasa yang baik c). menyampaikan dengan berani dan lancar Aplikasi kesimpulan: a). mengecek kembali

b). menuliskan jawaban/hasil pembuktian c). melaporkan kegiatan

Deskriptor penilaian:

Merumuskan masalah

Skor 0 jika tidak terdapat indikator yang muncul Skor 1 jika terdapat 1 indikator yang muncul Skor 2 jika terdapat 2 indikator yang muncul Skor 3 jika terdapat 3 indikator yang muncul

Pengajuan Hipotesis

Skor 0 jika tidak terdapat indikator yang muncul Skor 1 jika terdapat 1 indikator yang muncul Skor 2 jika terdapat 2 indikator yang muncul Skor 3 jika terdapat 3 indikator yang muncul

Mencari informasi, data, fakta

Skor 0 jika tidak terdapat indikator yang muncul Skor 1 jika terdapat 1 indikator yang muncul Skor 2 jika terdapat 2 indikator yang muncul Skor 3 jika terdapat 3 indikator yang muncul


(29)

33

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menarik kesimpulan

Skor 0 jika tidak terdapat indikator yang muncul Skor 1 jika terdapat 1 indikator yang muncul Skor 2 jika terdapat 2 indikator yang muncul Skor 3 jika terdapat 3 indikator yang muncul

Aplikasi Kesimpulan

Skor 0 jika tidak terdapat indikator yang muncul Skor 1 jika terdapat 1 indikator yang muncul Skor 2 jika terdapat 2 indikator yang muncul Skor 3 jika terdapat 3 indikator yang muncul

Nilai Akhir =


(30)

82

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan dalam II Siklus dengan menerapkan Pendekatan Discovery dalam Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas IV SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat maka Peneliti membuat kesimpulan yang dapat diambil dari rencana pembelajaran yang peneliti alami di tempat penelitian yaitu:

Perencanaan kegiatan pembelajaran Pendekatan Discovery perlu disusun berdasarkan langkah-langkah/tahap-tahap yang sesuai dengan hasil penelitian, dengan tujuan agar hasil yang dicapai dapat optimal. Sesuai dengan judul penelitian “Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang”, Dan dilihat dari rumusan masalah yang peneliti buat maka terdapat 2 rumusan masalah yaitu:

1. Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran terhadap kegiatan Guru dan Peserta Didik sesuai tahapan Discovery Selama proses pembelajaran mengalami perbaikan dari hasil refleksi setiap siklus. Terutama dengan menggunakan tahap-tahap Discovery menurut Rohani (2004:39) walaupun di dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan tahap-tahap Discovery tersebut peserta didik masih banyak bimbingan atau pengarahan dari guru pembimbing tetapi pelaksanaan pembelajaran IPA tentang gaya dapat di katakan berhasil. Adapun tahap-tahap Discovery menurut Rohani adalah sebagai berikut:


(31)

83

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Guru mengarahkan peserta didik untuk merumuskan masalah.

2. Guru membimbing peserta didik untuk menetapkan jadwal sementara atau mengajukan hipotesis

3. Guru membantu peserta didik mencari informasi,data,fakta yang di perlukan untuk menjawab atau memecahkan masalah dalam menguji hipotesis.

4. Guru membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi

5. Guru membimbing peserta didik untuk mengaplikasikan kesimpulan. Dengan Demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan tahapan-tahapan Discovery dapat Meningkatkan kegiatan guru dan Peserta Didik dalam pembelajaran IPA tentang Gaya sehingga Diharapkan meningkatkan pula hasil belajar Peserta Didik.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar dengan menggunakan Pendekatan Discovery mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA tentang Gaya dapat di lihat dengan nilai peserta didik mencapai KKM yaitu 70, dimana terjadi peningkatan dari tiap siklus pembelajaran. Hasil evaluasi siklus I nilai rata-rata 71,98. Hasil pengamatan unjuk kerja nilai rata-rata 73. dan hasil evaluasi siklus 2 nilai rata-rata peserta didik mencapai 82,40. Hasil Pengamatan unjuk kerja nilai rata-rata 88. Terutama bisa dilihat dari hasil Ketuntasan peserta didik, Pada siklus I peserta didik yang tuntas mencapai 83%, dan peserta didik yang tidak tuntas 17%. Pada siklus II peserta didik

yang tuntas mencapai 92%, dan peserta didik yang tidak tuntas mencapai 8%. Melihat hasil belajar yang diperoleh pada siklus I dan II, terdapat

peningkatan yaitu pada siklus I nilai hasil belajar rata-rata kelas mencapai 71,98 termasuk kategori cukup sedangkan pada siklus II nilai hasil belajar rata-rata kelas memperoleh 82,40 termasuk kategori baik. Penilaian unjuk kerja siklus I rata-rata kelas memperoleh 73 termasuk kategori cukup, dan


(32)

84

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

siklus II memperoleh nilai rata-rata 88 termasuk kategori baik. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus II ini telah mencapai keberhasilan dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan. Dengan demikian terlihat bahwa tahapan Discovery dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat pada mata pelajaran IPA.

B. Saran

Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran diantaranya adalah:

1. Pembelajaran melalui penerapan tahapan Discovery identik dengan percobaan, kerap ditemukan alat dan bahan percobaan yang kurang banyak dan lengkap dalam setiap kelompok. Oleh karena itu, sebelum menerapkan tahapan Discovery, guru lebih baik menyiapkan atau memberikan tugas kepada peserta didik supaya menyiapkan bahan atau media yang akan digunakan dalam percobaan sebagai penunjang dalam meningkatkan pembelajaran antara guru dan peserta didik.

2. Guru harus sering mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai model belajar serta penelitian tindakan kelas perlu menjadi kegiatan rutin guru dalam mengembangkan profesionalitasnya melalui KKG.

3. Biasanya pada saat melakukan percobaan banyak peserta didik yang memanpaatkan alat dan bahan percobaan untuk bermain yang tidak sesuai dengan konsep belajar. maka sebaiknya guru menentukan waktu yang tepat agar pembelajaran berlangsung efektif.

4. Peserta didik pada tahap diskusi menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam LK biasanya hanya didomisili oleh satu atau dua anggota kelompok saja, sebaiknya guru mengarahkan setiap anggota kelompok diminta untuk mengutarakan pendapat atau menyumbangkan jawabannya minimal menjawab satu soal, dengan demikian tidak ada peserta didik yang hanya mengandalkan salah satu teman anggota kelompoknya saja.


(33)

85

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(34)

85

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

BSNP. (2006). Model KTSP dan Model Silabus Mata Pelajaran SD/MI. Jakarta: BP. Cipta Jaya.

Hamalik, Oemar. (1994). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran; Dasar-dasar dan Strategi Pelaksanaanya di Perguruan Tinggi. Bandung: Trigenda Karya.

Hudoyo, H., 1988. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta : DepDikbud. Hudoyo, H., 1990. Matematika dan Pelaksanaannya di Depan Kelas. Jakarta :

DepDikbud.

Jumadi. (2001). Perbandingan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Lingkaran I Siswa Kelas II SLTP Negeri 3 Kudus Tahun Pelajaran 2000/2001. Skripsi Tidak Diterbitkan, Tuban: FMIPA IKIP PGRI Tuban.

………..(2007). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Permendiknas. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan Pengajaran Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sapriya. (2002). Studi Sosial: Konsep dan Model Pembelajaran. Bandung: Alqaprint.

Suherman, Erman. (1993). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Common Text Book (Edisi Revisi) FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Sulistyanto, Heri. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.


(35)

86

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Takdir Illahi, Mohammad. (2012) Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational Skill. Jogjakarta: Diva Press.

Tim Pengembang Kurikulum. (2012). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dokumen 1 SDN 1 Suntenjaya Lembang. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Wahyono, Budi dan Setyo Nurachamdani. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Pebukuan Depdiknas.

Undang-Undang Nomor. 20. Tahun 2003, (2006). Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung: Citra Umbara.

www.kajianteori/Teori-IPA www.sarjanaku.com/Biologi


(1)

82

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan dalam II Siklus dengan menerapkan Pendekatan Discovery dalam Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas IV SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat maka Peneliti membuat kesimpulan yang dapat diambil dari rencana pembelajaran yang peneliti alami di tempat penelitian yaitu:

Perencanaan kegiatan pembelajaran Pendekatan Discovery perlu disusun berdasarkan langkah-langkah/tahap-tahap yang sesuai dengan hasil penelitian, dengan tujuan agar hasil yang dicapai dapat optimal. Sesuai dengan judul penelitian “Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk

Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang”,

Dan dilihat dari rumusan masalah yang peneliti buat maka terdapat 2 rumusan masalah yaitu:

1. Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran terhadap kegiatan Guru dan Peserta Didik sesuai tahapan Discovery Selama proses pembelajaran mengalami perbaikan dari hasil refleksi setiap siklus. Terutama dengan menggunakan tahap-tahap Discovery menurut Rohani (2004:39) walaupun di dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan tahap-tahap Discovery tersebut peserta didik masih banyak bimbingan atau pengarahan dari guru pembimbing tetapi pelaksanaan pembelajaran IPA tentang gaya dapat di katakan berhasil. Adapun tahap-tahap Discovery


(2)

83

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Guru mengarahkan peserta didik untuk merumuskan masalah.

2. Guru membimbing peserta didik untuk menetapkan jadwal sementara atau mengajukan hipotesis

3. Guru membantu peserta didik mencari informasi,data,fakta yang di perlukan untuk menjawab atau memecahkan masalah dalam menguji hipotesis.

4. Guru membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi

5. Guru membimbing peserta didik untuk mengaplikasikan kesimpulan. Dengan Demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan tahapan-tahapan Discovery dapat Meningkatkan kegiatan guru dan Peserta Didik dalam pembelajaran IPA tentang Gaya sehingga Diharapkan meningkatkan pula hasil belajar Peserta Didik.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar dengan menggunakan Pendekatan Discovery mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA tentang Gaya dapat di lihat dengan nilai peserta didik mencapai KKM yaitu 70, dimana terjadi peningkatan dari tiap siklus pembelajaran. Hasil evaluasi siklus I nilai rata-rata 71,98. Hasil pengamatan unjuk kerja nilai rata-rata 73. dan hasil evaluasi siklus 2 nilai rata-rata peserta didik mencapai 82,40. Hasil Pengamatan unjuk kerja nilai rata-rata 88. Terutama bisa dilihat dari hasil Ketuntasan peserta didik, Pada siklus I peserta didik yang tuntas mencapai 83%, dan peserta didik yang tidak tuntas 17%. Pada siklus II peserta didik

yang tuntas mencapai 92%, dan peserta didik yang tidak tuntas mencapai 8%. Melihat hasil belajar yang diperoleh pada siklus I dan II, terdapat

peningkatan yaitu pada siklus I nilai hasil belajar rata-rata kelas mencapai 71,98 termasuk kategori cukup sedangkan pada siklus II nilai hasil belajar rata-rata kelas memperoleh 82,40 termasuk kategori baik. Penilaian unjuk kerja siklus I rata-rata kelas memperoleh 73 termasuk kategori cukup, dan


(3)

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

siklus II memperoleh nilai rata-rata 88 termasuk kategori baik. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus II ini telah mencapai keberhasilan dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan. Dengan demikian terlihat bahwa tahapan Discovery dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat pada mata pelajaran IPA.

B. Saran

Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran diantaranya adalah:

1. Pembelajaran melalui penerapan tahapan Discovery identik dengan percobaan, kerap ditemukan alat dan bahan percobaan yang kurang banyak dan lengkap dalam setiap kelompok. Oleh karena itu, sebelum menerapkan tahapan Discovery, guru lebih baik menyiapkan atau memberikan tugas kepada peserta didik supaya menyiapkan bahan atau media yang akan digunakan dalam percobaan sebagai penunjang dalam meningkatkan pembelajaran antara guru dan peserta didik.

2. Guru harus sering mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai model belajar serta penelitian tindakan kelas perlu menjadi kegiatan rutin guru dalam mengembangkan profesionalitasnya melalui KKG.

3. Biasanya pada saat melakukan percobaan banyak peserta didik yang memanpaatkan alat dan bahan percobaan untuk bermain yang tidak sesuai dengan konsep belajar. maka sebaiknya guru menentukan waktu yang tepat agar pembelajaran berlangsung efektif.

4. Peserta didik pada tahap diskusi menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam LK biasanya hanya didomisili oleh satu atau dua anggota kelompok saja, sebaiknya guru mengarahkan setiap anggota kelompok diminta untuk mengutarakan pendapat atau menyumbangkan jawabannya minimal menjawab satu soal, dengan demikian tidak ada peserta didik yang hanya mengandalkan salah satu teman anggota kelompoknya saja.


(4)

85

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(5)

85

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

BSNP. (2006). Model KTSP dan Model Silabus Mata Pelajaran SD/MI. Jakarta: BP. Cipta Jaya.

Hamalik, Oemar. (1994). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran;

Dasar-dasar dan Strategi Pelaksanaanya di Perguruan Tinggi. Bandung:

Trigenda Karya.

Hudoyo, H., 1988. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta : DepDikbud. Hudoyo, H., 1990. Matematika dan Pelaksanaannya di Depan Kelas. Jakarta :

DepDikbud.

Jumadi. (2001). Perbandingan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Lingkaran I Siswa Kelas II SLTP Negeri 3 Kudus Tahun

Pelajaran 2000/2001. Skripsi Tidak Diterbitkan, Tuban: FMIPA IKIP

PGRI Tuban.

………..(2007). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Permendiknas. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun

2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Dasar dan

Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan Pengajaran Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sapriya. (2002). Studi Sosial: Konsep dan Model Pembelajaran. Bandung: Alqaprint.

Suherman, Erman. (1993). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Common Text Book (Edisi Revisi) FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Sulistyanto, Heri. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.


(6)

86

Nia Supriantini, 2013

Penggunaan Pendekatan Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak dan/atau Bentuk Suatu Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sunteunjaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Takdir Illahi, Mohammad. (2012) Pembelajaran Discovery Strategy & Mental

Vocational Skill. Jogjakarta: Diva Press.

Tim Pengembang Kurikulum. (2012). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) Dokumen 1 SDN 1 Suntenjaya Lembang. Bandung: Tidak

Diterbitkan.

Wahyono, Budi dan Setyo Nurachamdani. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk

SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Pebukuan Depdiknas.

Undang-Undang Nomor. 20. Tahun 2003, (2006). Sistem Pendidikan Nasional

(SISDIKNAS). Bandung: Citra Umbara.

www.kajianteori/Teori-IPA www.sarjanaku.com/Biologi