ANALISIS PROSES PRODUKSI PRODUK UNGGULAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN SUNDA KHAS CIBIUK SE-KOTA BANDUNG.

(1)

No. Daftar FPIPS: 1861/UN.40.2.5.3/PL/2013

Rohayati, 2013

ANALISIS PROSES PRODUKSI PRODUK UNGGULAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA RUMAH

MAKAN SUNDA KHAS CIBIUK SE-KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata

Disusun oleh : Rohayati NIM. 0901445

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIDKAN INDONESIA 2013


(2)

No. Daftar FPIPS: 1861/UN.40.2.5.3/PL/2013

ANALISIS PROSES PRODUKSI PRODUK UNGGULAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA RUMAH

MAKAN SUNDA KHAS CIBIUK SE-KOTA BANDUNG

Oleh Rohayati 0901445

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Rohayati

Universitas Pendidikan Indonesia November 2013

Hak Cipta dilindungi oleh undang – undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotokopi atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

No. Daftar FPIPS: 1861/UN.40.2.5.3/PL/2013


(4)

ABSTRAK

Rohayati. 0901445. 2013. Analisis Proses Produksi Produk Unggulan Dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk Se-Kota Bandung. Pembimbing: Agus Sudono SE, MM dan Wendi Andriatna STP, MSi.

Latar belakang dalam penelitian ini adalah ketidak puasan konsumen yang ditunjukan dengan komplain yang disampaikan kepada pihak RM. Cibiuk mengenai perbedaan kualitas produk unggulan dari setiap cabang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi yang digunakan pada setiap cabang serta pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen pada Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk Se-Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian deskriptif verifikatif dan analisis proses. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang konsumen Rumah Makan Khas Cibiuk sebagai responden. Pemilihan sampel menggunakan teknik probability sampling jenis

simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan metode kuisioner dengan skala likert dan observasi. Analisis data menggunakan analisis proses/flowchart, uji korelasi, uji determinasi, dan uji regresi.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Terdapat perbedaan proses produksi produk dari setiap cabang yaitu proses pembuatan sambal. (2) Terdapat pengaruh yang signifikan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen. (3) Hasil uji determinasi menunjukan besarnya pengaruh antara kualitas produk dan kepuasan konsumen adalah sebesar 54,30%.

Kata kunci : Proses Produksi, Kualitas Produk, Kepuasan Konsumen, RM. Sunda Cibiuk


(5)

Rohayati, 2013

ABSTRACT

Rohayati. 0901445. 2013. Analisis Proses Produksi Produk Unggulan Dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk Se-Kota Bandung. Pembimbing: Agus Sudono SE, MM dan Wendi Andriatna STP, MSi.

The background in this research is the consumer dissatisfaction who indicated with the complain submitted to the Cibiuk restaurant about difference in the quality of products from each outlet. This research aims to know the production process used on each outlets as well as its influence on consumer satisfaction at Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk Bandung. Research methods used are descriptive verification and Flowchart. The number of samples in the study was 100 respondent. Selection of a sample probability sampling techniques using this type of simple random sampling. Data were collected using a questionnaire with likert scale method and observation. Analysis of the data using the analysis process/flowchart, test of the determination, test of the correlation, and regression test.

The results of this research indicate that: (1) there are differences in the production process of the product every outlets from the process of making the

sambal. (2) there is a significant influence of the quality of the product to the satisfaction of the consumer. (3) test results showed the determination of the magnitude of the influence between product quality and consumer satisfaction is of 54,30%.

Keyword : Production Process, Quality Product, Customer Satisfaction, RM. Sunda Cibiuk


(6)

DAFTAR ISI

COVER HAK CIPTA

LEMBAR PENGESAHAN BERITA ACARA

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 8

1.3Tujuan Penelitian ... 8

1.4Manfaat penelituan ... 8

BAB II. LANDASAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka ... 9

2.1.1 Pariwisata dan perkembangannya ... 9

2.1.2. Destinasi Wisata dan Akomodasinya ... 11

2.1.3 Usaha jasa Boga ... 19

2.1.4 Wisata Kuliner ... 24

2.1.5 Ethnic Restaurant, “Sundanese” sebagai salah satu objek wisata kuliner ... 25

2.1.6 Pemasaran ... 27

2.1.6.1 Bauran Pemasaran ... 28

2.1.7 Produk dan Kualitas Produk ... 30

2.1.7.1 Produk ... 30

2.1.7.2 Kualitas Produk ... 32


(7)

iii Rohayati, 2013

2.1.9 Produk Ethnic restaurant, “Sundanese” ... 35

2.1.10 Proses produksi Produk ... 36

2.1.10.1 Bahan Baku ... 39

2.1.10.2 Grafik Pengendalian Proses ... 40

2.2 Kerangka pemikiran ... 41

2.3 Hipotesis ... 43

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek ... 44

3.2 Jenis dan Metode Penelitian ... 44

3.2.1 Jenis Penelitian ... 44

3.2.2 Metode Penelitian... 44

3.3 Tahapan penelitian ... 45

3.4 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 46

3.4.1 Populasi ... 46

3.4.2 Sampel ... 46

3.4.3 Teknik Sampling ... 48

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 48

3.6 Operasional Desain Variabel... 49

3.7 Teknik Analisis Data ... 51

3.7.1 Analisis Bahan Baku ... 51

3.7.2 Analisis Proses Deskriptif Analitik ... 51

3.7.3 Grafik Pengendalian Proses ... 51

3.7.4 Uji Validitas ... 52

3.7.5 Uji Reliabilitas ... 54

3.7.6 Pengujian Hipotesis ... 57

3.7.6.1 Koefisien Korelasi ... 57

3.7.6.2 Uji Koefisien Determinasi ... 58

3.7.7 Uji Signifikan ... 60

3.7.7.1 Uji F Statistik ... 60

3.7.7.2 Uji t Statistik ... 60


(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 63

4.1.2 Karakteristik Responden ... 64

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Kelamin 64 4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Usia ... 65

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Domisili 66 4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 67

4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan .. 68

4.1.3 Pengalaman responden ... 69

4.1.3.1 Pengalaman Responden Berdasarkan Rekan Berkunjung70 4.1.3.2 Pengalaman Responden Berdasarkan Informasi mengenai Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk ... 71

4.1.3.3 Pengalaman Responden Berdasarkan Produk Unggulan Yang Lebih Disukai... 72

4.1.3.4 Pengalaman Responden Berdasarkan Jenis Rumah .. Makan Yang lebih Disukai... 73

4.1.4 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 75

4.1.4.1 Variabel Kualitas Produk (X) ... 75

4.1.4.2 Variabel kepuasan Konsumen (Y) ... 88

4.2 Teknik Analisis Data ... 94

4.2.1 Analisis Bahan baku ... 94

4.2.1.1 Ikan Gurame ... 94

4.2.1.2 Tomat Hijau ... 97

4.2.2 Analisis Proses ... 99

4.2.3 Grafik Pengendalian Proses ... 115

4.2.4 Method of Successive Interval (MSI) ... 117

4.2.5 Pengujian Hipotesis ... 117

4.2.5.1 Koefisien Korelasi ... 117

4.2.5.2 Koefisien Determinasi ... 119


(9)

v Rohayati, 2013

4.2.7 Pengujian Hipotesis dan Signifikan Secara Simultan ... 121

4.2.8 Analisis regresi Linear sederhana ... 122

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 123

4.3.1 Analisis Proses Seluruh Cabang Cibiuk Bandung ... 124

4.3.1.1 Masalah Ketidak Seragaman ... 124

4.3.1.2 Cara Untuk Memperbaiki ... 126

4.3.1.3 Hasil Penelitian Responden... 125

4.3.1.3.1 Hasil Observasi Peneliti ... 125

4.3.1.3.2 Saran Dari Responden ... 126

4.3.1.4 Kondisi Ideal Proses Produksi Sundanese ... 126

4.3.2 Analisis Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen ... 127

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SImpulan 5.1.1 Simpulan Berdasarkan Analisis Proses Produksi RM. Cibiuk128 5.1.2 Simpulan Berdasarkan Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen ... 129

5.2 Saran ... 129 DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung

Tahun 2012 ... 3

Tabel 1.2 Data Pengunjung Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk Tahun 2012 3 Tabel 2.1 Perbedaan Barang dan Jasa ... 30

Tabel 3.1 Operasional Desain Variabel ... 49

Tabel 3.2 Hasil Pengujian Validitas ... 53

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 56

Tabel 3.4 Klasifikasi Pengujian Hubungan ... 56

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Kelamin ... 64

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 65

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili/Asal... 66

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 67

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan Perbulan ... 68

Tabel 4.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Rekan Berkunjung ... 70

Tabel 4.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Informasi Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk ... 71

Tabel 4.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Produk Unggulan yang Lebih Disukai ... 72

Tabel 4.9 Pengalaman Responden Berdasarkan Jenis Rumah Makan yang Lebih Disukai ... 74

Tabel 4.10 Kombinasi Warna Makanan Dikombinasikan Secara menarik .. 75

Tabel 4.11 Warna Makanan Tidak Pucat ... 76

Tabel 4.12 Warna Makanan Terlihat Atraktif ... 76

Tabel 4.13 Penyajian Makanan Rapi ... 79

Tabel 4.14 Peralatan Makanan Yang Digunakan Penyajian Bersih ... 78

Tabel 4.15 Makanan Yang Disajikan Masih Segar ... 78

Tabel 4.16 Porsi Menu Makanan Tidak Berlebihan ... 78


(11)

vii Rohayati, 2013

Tabel 4.18 Bentuk Makanan Saat Disajikan Sangat Menarik... 79

Tabel 4.19 Suhu Makanan Yang Disajikan Sesuai Dengan Jenis Makanannya 80 Tabel 4.20 Tekstur Makanan Yang Disajikan Sesuai Dengan Harapan ... 80

Tabel 4.21 Makanan Mudah Dipotong Dan Dukunyah ... 81

Tabel 4.22 Aroma Makanan Yang Disajikan Mengundang Selera... 81

Tabel 4.23 Aroma Makanan Sedap Dan Tidak Berbau Busuk ... 82

Tabel 4.24 Tingkat Kematangan Makanan Yang Disajikan Tepat ... 82

Tabel 4.25 Tingkat Kematangan Makanan Sesuai Dengan Harapan ... 83

Tabel 4.26 Rasa Makanan Yang Disajikan Enak ... 83

Tabel 4.27 Rasa Makanan Sesuai Selera... 84

Tabel 4.28 Komposisi Bumbu Dirasakan Sesuai ... 84

Tabel 4.29 Variabel Kualitas Produk ... 86

Tabel 4.30 Rekapitulasi Skor variabel Kualitas Produk ... 87

Tabel 4.31 Harga Yang Ditawarkan Restoran Sesuai Dengan Kualitas Makanan Yang Disajikan ... 88

Tabel 4.32 Peralatan Makan Yang Digunakan Selalu Bersih ... 89

Tabel 4.33 Kebersihan Keseluruhan Restoran terlihat Apik Dan bersih ... 89

Tabel 4.34 Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk Menyajikan Makanan Yang Sesuai Dengan Produk Ideal Yang Diharapkan Pelanggan ... 90

Tabel 4.35 Rumah Makan Sunda Khas cibiuk Memberikan Pelayanan Yang Berkualitas Sesuai Dengan Yang Diharapkan Konsumen ... 90

Tabel 4.39 Variabel Kepuasan Konsumen ... 92

Tabel 4.40 Rakapitulasi Skor Variabel Kepuasan Konsumen ... 93

Tabel 4.41 Standar Spesifikasi Ikan Gurame ... 95

Tabel 4.42 Ciri – Ciri Ikan Segar Dan Tidak Segar ... 95

Tabel 4.43 Standar Spesifikasi Tomat Hijau... 98

Tabel 4.44 Proses Flowchart Gurame Goreng Cobek RM. Cibiuk Cabang Lengkong Besar ... 99

Tabel 4.45 Proses Flowchart Sambal Cibiuk Hijau RM. Cibiuk Cabang Lengkong Besar ... 101


(12)

Tabel 4.46 Proses Flowchart Gurame Goreng Cobek RM. Cibiuk Cabang

Soekarno Hatta ... 104

Tabel 4.47 Proses Flowchart Sambal Cibiuk Hijau RM. Cibiuk Cabang Soekarno Hatta... 104

Tabel 4.48 Proses Flowchart Gurame Goreng Cobek RM. Cibiuk Cabang Eyckman ... 105

Tabel 4.49 Proses Flowchart Sambal Cibiuk Hijau RM. Cibiuk Cabang Eyckman ... 107

Tabel 4.50 Proses Flowchart Gurame Goreng Cobek RM. Cibiuk Cabang Badak Singa ... 108

Tabel 4.51 Proses Flowchart Sambal Cibiuk Hijau Cobek RM. Cibiuk Cabang Badak Singa ... 110

Tabel 4.52 Proses Flowchart Gurame Goreng Cobek RM. Cibiuk Cabang Pasar Baru ... 112

Tabel 4.53 Proses Flowchart Sambal Cibiuk Hijau Cobek RM. Cibiuk Cabang Pasar Baru ... 114

Tabel 4.54 Grafik Pengendalian Proses ... 118

Tabel 4.55 Koefisien Korelasi... 118

Tabel 4.56 Hasil Pengujian Korelasi ... 111

Tabel 4.57 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 119

Tabel 4.58 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial ... 120

Tabel 4.59 Rekapitulasi Uji t (Parsial) ... 120

Tabel 4.60 Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan ... 121

Tabel 4.61 Persamaan Regresi ... 123

Tabel 5.1 Perbedaan hasil Proses Produksi Gurame Goreng Cobek ... 128


(13)

ix Rohayati, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Factors of Food Quality... 33

Gambar 2.2 Proses Produksi Sederhana... 37

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... 43

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 64

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 65

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili ... 66

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 67

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ... 69

Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Rekan Berkunjung ... 70

Gambar 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Informasi RM.Cibiuk... 71

Gambar 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Produk Unggulan Yang Lebih Disukai ... 73

Gambar 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Rumah Makan Yang Lebih Disukai ... 74


(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Word Tourism Organization (WTO) pariwisata atau tourism

adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi.

Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata – mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam (Yoeti O.A, 1996: 119)

Pariwisata ataupun rekreasi merupakan suatu aktivitas yang dilakukan orang – orang semata – mata hanya untuk memenuhi keinginan meraka yang beraneka ragam, dan pariwisata bukanlah suatu industri. Akan tetapi apabila dilihat dari sudut ekonomi, aktivitas tersebut menciptakan permintaan yang memerlukan pasaran bagi produk ataupun pelayanan yang dihasilkan oleh perusahaan dan masing – masing terpisah satu sama lain, tetapi tetap saling melengkapi.

Adanya kegiatan pariwisata / rekreasi yang dilakukan, seorang wisatawan akan pergi jauh meninggalkan tempat tinggalnya untuk sementara waktu, maka selama dia melakukan perjalanan wisata seorang wisatawan akan membutuhkan pelayanan, seperti: transportasi, akomodasi, catering, entertainment, dan pelayanan lainnya.


(15)

2

Rohayati, 2013

Industri pariwisata berkembang dari tahun ke tahun dengan kemajuannya yang semakin tumbuh dan berkembang. Dampak positif yang diperoleh antara lain memperluas lapangan pekerjaan dan mengurangi jumlah pengangguran, salah satu usaha pemberdayaan masyarakat, serta dapat meningkatkan devisa negara. Industri pariwisata di Indonesia sendiri telah berkembang di beberapa kota besar, dan salah satunya adalah kota kembang yang biasa disebut Bandung.

Bandung merupakan suatu wilayah di Jawa Barat yang memiliki keindahan alam dan pesona yang luar biasa. Tahun ke tahun perkembangan dunia wisata di Bandung semakin pesat, hal yang paling menonjol di kota kembang ini merupakan wisata alam, wisata belanja, dan wisata kulinernya. Pesona wisata alam yang berada di Bandung sendiri menjadi faktor pendukung bagi usaha industri, khususnya fashion dan kuliner.

Menurut Anggoro Dwitjahyono, kepala Bidang Statistik Distribusi BPS provinsi Jawa Barat, Kunjungan wisatawan mancanegara yang masuk ke Jawa Barat melalui Bandara Husein Sastranegara pada Juni 2012 meningkat tajam hingga 15.417 pendatang tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Meningkatnya wisman yang berkunjung ke Jawa Barat diantaranya terdongkrak dengan dibukanya rute penerbangan langsung antara Malaysia – Bandung tanpa harus melalui Jakarta. Adapun tabel data wisatawan yang datang ke Bandung dijelaskan dibawah ini:

Tabel 1.1

DATA KUNJUNGAN WISATAWAN YANG DATANG KE KOTA BANDUNG TAHUN 2011

No Keterangan 2011 Satuan

I Jumlah kendaraan yang masuk via gerbang tol 30.533.812 Kendaraan (Pasteur, Pasir Koja, Kopo, M .Toha, Buah

Batu)

II 1. Jumlah pengunjung melalui gerbong Tol 69.674.507 Orang 2. Jumlah pengunjung melalui bandara, stasiun,

terminal

6.388.447 Orang


(16)

3

Sumber data : Badan Pusat Statistik Kota Bandung

Semakin meningkatnya dunia industri di Bandung sendiri, maka semakin bermunculan wirausahawan yang dengan kreatif menciptakan sesuatu yang berbeda guna menarik minat para wisatawan khususnya pada industri kuliner. Banyak produk – produk baru yang telah bermunculan, seperti brownies kukus, keripik maicih, rainbow cake, red velvet, dll. Hal itu merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke kota kembang ini. Perkembangan dunia kuliner di Bandung saat ini merupakan salah satu faktor bagi wirausahawan untuk mendirikan usaha kuliner yaitu restoran. Menurut Marsum WA (2005: 7) restoran merupakan suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makanan ataupun minuman.

Salah satu yang paling populer di Bandung adalah restoran yang menyajikan sajian sundanya yang khas. Banyak para wisatawan yang datang ke Bandung dengan tujuan untuk menikmati sajian sunda yang khas ini. Namun tak jarang pelaku bisnis dari restoran sunda ini kurang memperhatikan kualitas produknya, apalagi dengan restoran sunda yang mempunyai banyak cabang. Meningkatkan kualitas produk sangatlah penting, sehingga tidak terjadi penurunan mutu / kualitas dari makanan tersebut. Untuk mengatasi hal itu, usaha restoran dituntut untuk antisipatif terhadap segala kemungkinan III Wisatawan yang melalui pintu gerbang

kedatangan

a. Wisman 225.585 Orang

b. Wisnus 6.487.239 Orang

Jumlah wisatawan 6.712.824 Orang

IV Wisatawan menginap

a. Wisman 194. 062 Orang

b. Wisnus 3.882.010 Orang

Jumlah tamu menginap (penghitungan occupancy

hotel)

4.076.072 Orang


(17)

4

Rohayati, 2013

yang terjadi dalam persaingan, yaitu dengan tetap mempertahan kualitas dan mutu yang telah dimiliki perusahaan tersebut.

Makanan sunda merupakan masakan dari masyarakat Sunda di Jawa Barat. Makanan sunda merupakan salah satu makanan paling popular di Indonesia. Makanan sunda memiliki ciri khas kesegaran bahannya, seperti lalaban, karedok serta loteknya. Hal ini menunjukan kegemaran orang sunda yang gemar terhadap sayuran mentah segar. Sambal terasi merupakan bumbu pelengkap yang wajib dalam hidangan sunda, dimakan dengan lalaban, tahu, dan tempe goreng.

Usaha restoran yang menjadikan kualitas sebagai alat strategi akan mempunyai keunggulan bersaing dengan kompetitornya dalam menguasai pasar, karena tidak semua restoran mampu mencapai superioritas kualitas. Dalam mencapai produk yang berkualitas, restoran selalu meningkatkan kualitas produk dengan cara pemilihan bahan baku yang baik dan sesuai, pengolahan produk yang mengikuti standar, serta penyajian produk dengan mengikuti standar tersebut yang telah ditetapkan. Karena produk yang berkualitas memiliki keistimewaan untuk meningkatkan kepuasaan konsumen. Salah satu restoran sunda yang cukup terkenal dan mempunyai beberapa cabang lainnya adalah Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk. Di Bandung sendiri RM. Cibiuk ini mempunyai 5 cabang yang pusatnya berada di kota Garut. Kelima cabang tersebut adalah :

1. Jl. Lengkong Besar No.8 2. Jl. Prof. Eyckman No.5

3. Jl. Otista, Food Court Pasar Baru 4. Jl. Bada Singa No.2


(18)

5

Menu di Rumah Makan Cibiuk ;

Menu Unggulan di Rumah Makan Cibiuk

Sebagaimana motonya Rumah Makan Cibiuk ini adalah “Jagonya

Gurame dan Rajanya Sambal”. Yang menjadikan Ikan gurame goreng cobek dan sambal cibiuk ini menjadi produk unggulan, karena salah satu bahan khas yang digunakan adalah tomat hijaunya. Tomat hijau sendiri merupakan bahan yang paling utama dalam pembuatan sambal cibiuk serta dalam pembuatan sambal cobeknya.

Semakin banyak suatu restoran mempunyai cabang maka restoran harus bisa menjaga kualitas produknya dari masing – masing cabang dengan menerapkan standarisasi. Menerapkan standarisasi dari tiap cabang dan juga harus dijalankan oleh karyawan restoran tersebut. Dalam menjaga kualitas produk yang diolah tentunya dapat dilihat dari proses pembuatan produk

1. Menu Nasi

10. Minuman 2. Menu Soup

3. Menu Tumisan

8. Menu Seafood 5. Menu Daging

4. Menu Pepes

7. Menu Ikan

6. Menu Ayam

9. Menu Sambal

Menu Ikan : Gurame Goreng Cobek

(Gurame goreng disiram sambal cobek dengan tambahan tomat hijau)

Menu Sambal : Sambal Cibiuk

(Sambal yang bahan utamanya menggunakan tomat hijau dan kemangi)


(19)

6

Rohayati, 2013

tersebut, apabila proses yang dilakukan sama maka rasa dan kualitas produknyapun akan sama walaupun dari beberapa tempat yang berbeda.

Standarisasi produk merupakan metode yang efisiensi untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas. Kualitas adalah kemampuan sebuah produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Heizer. J dan Rander. B, 2009 : 97)

Produksi (operasi) merupakan penghasil dari produk atau jasa yang akan dipasarkan kepada konsumen, sedangkan proses adalah setiap bagian dari organisasi yang mengambil input dan menstranformasikannya menjadi

output, yang diharapkan akan memiliki nilai tambah bagi organisasi dibandingkan dengan dengan input awalnya (Ishak. A, 2010 : 1). Dalam proses produksi diperlukan pengukuran dan analisis atas hasil produksi secara kuantitas dan kualitas. Produksi harus memperhatikan kedua aspek produksi tersebut. Kuantitas bersifat korelatif terhadap cukupnya masakan yang diolah sehingga tidak ada tamu yang tidak kebagian makanan, sedangkan kualitas bersifat korelatif terhadap kepuasan pelanggan yang sudah bersedia membayar dengan harga layak.

Tabel 1.2

DATA PENGUNJUNG RUMAH MAKAN SUNDA KHAS CIBIUK TAHUN 2012

No Keterangan Bulan Jumlah Konsumenm

1 Januari 5.424

2 Februari 5.636

3 Maret 6.924

4 April 6.224

5 Mei 8.288

6 Juni 9.224

7 Juli 15.428

8 Agustus 13.070

9 September 6.284

10 Oktober 12.246


(20)

7

12 Desember 15.356

Jumlah 117.858

Sumber : Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk Bandung

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada saat penelitian sebelumnya dengan supervisor dari Rumah Makan Cibiuk sendiri, diketahui terdapat beberapa masalah mengenai produk unggulannya yaitu perbedaan rasa gurame goreng cobek antara satu cabang dengan cabang lain yang diperoleh dari komplain tamu yang datang. Dan berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, perbedaan tersebut memang terlihat dari beberapa cabang tersebut.

RM. Cibiuk sendiri sudah mempunyai 5 cabang di Bandung, namun dari kelima cabang tersebut masih terdapat permasalahan mengenai produk unggulan yang dihasilkan RM. Cibiuk. Produk unggulan yang dihasilkan dari kelima cabang tersebut tidak menghasilkan produk unggulan yang kualitasnya sama dan konsisten. Dari kelima cabang terdapat perbedaan produk yang dihasilkan antara satu cabang dengan cabang lainnya.

Produk sendiri dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat memuaskan keinginan / kebutuhan konsumen, yang dilakukan dengan cara memakainya, mengkonsumsinya ataupun menikmatinya (Sunyoto D, 2011: 22). Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa produk merupakan sesuatu yang dapat memuaskan konsumen. Kepuasan konsumen dapat dilihat dari bagaimana konsumen tersebut menerima produk yang dihasilkan perusahaan.

Seperti hal nya di RM. Cibiuk, terjadi perbedaan rasa dan penyajian antara RM. Cibiuk Lengkong dengan keempat cabang RM. Cibiuk yang ada di Bandung. Perbedaan rasa tersebut diketahui dari complain tamu yang datang.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti dengan judul “Analisis Proses

Produksi Produk Unggulan Dan Pengaruhnya Terhadap kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk Se-Kota Bandung”.


(21)

8

Rohayati, 2013

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kualitas produk di Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk?

2. Bagaimana gambaran kepuasan konsumen di Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk?

3. Bagaimana proses produksi produk unggulan pada Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk pada seluruh cabang di kota Bandung?

4. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen di Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui kualitas produk di Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk 2. Untuk mengetahui gambaran kepuasan konsumen di Rumah Makan Sunda

Khas Cibiuk

3. proses produksi pada Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk pada seluruh cabang di kota Bandung.

4. Untuk Mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen di Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk se-kota Bandung.

1.4Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penellitian diatas, diharapkan penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini bermanfaat bagi penulis karena dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

2. Manfaat praktis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi perusahaan mengenai proses produksi dan standarisasi produknya.


(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2009 : 38) objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Objek penelitian adalah inti dari problematika penelitian. Objek penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, adapun yang menjadi variabel bebasnya, yaitu Kualitas produk (X). Sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah Kepuasan Konsumen.

3.2Jenis dan Metode Penelitian 3.2.1 Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang berbentuk kalimat, kata atau gambaran. Data kuantitatif merupakan data yang menggunakan angka

– angka dan menggunakan analisis satatistik (Sugiyono, 2009 : 23).

3.2.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan yang ditemukan, dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantidifikasi masalah (Sugiyono, 2009 : 2)

Jenis – jenis metode penelitian yang dapat digunakan berbeda – beda sesuai dengan tujuan penelitianya. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistical process control (SPC), metode penelitian deskriptif analitik, dan deskriptif verifikatif.

ariani (2004), Statistical process control atau pengendali proses statistik adalah suatu konsep yang memungkinkan quality control atau


(23)

45

Rohayati, 2013

siapapun yang bertanggung jawab terhadap kualitas produk memonitor perubahan yang terjadi pada proses, lingkungan, pekerja dengan menggunakan peta kendali (control charts). Pengendali proses statistik dapat juga dikatakan sebagai bagan visual untuk memberi gambaran proses yang sedang berjalan, untuk mengetahui apakah proses berada didalam batas-batas yang telah ditetapkan sebelumnya atau tidak. Deskripsi analitik yaitu dengan melakukan analisis kualitas produk yang mempengaruhi kepuasan konsumen pada Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk se-kota Bandung.

Sugiyono (2009:35,) metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variable yang lain. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran dari variable penelitian.

Metode penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data dilapangan. Penelitian verifikatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mutu produk terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan jenis penelitiannya, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan penyebaran kuisioner dan survey lapangan.

3.3Tahapan Penelitian

1. Tahapan Penelitian Analisis Bahan Baku

Tahapan penelitian analisis bahan baku ini dilakuan dengan mempersiapkan bahan baku yang akan digunakan harus sesuai dengan

standard purchase specification (SPS) yang telah ditentukan.

2. Tahapan Penelitian Analisis Proses Deskriptif Analitik

Tahapan penelitian ini adalah menentukan metode/rancangan penelitian, menentukan populasi dan sample penelitian, menentukan instrument penelitian, mengumpulkan data, dan melakukan analisis data.


(24)

46

3. Grafik Pengendalian Proses

Tujuan utama dalam grafik pengendalian proses ini adalah untuk meminimalisir biaya produksi serta menghasilkan produk yang konsisten.

4. Kualitas produk terhadap kepuasan konsumen

Dalam tahapan penelitian ini analisis kualitas produk ditentukan oleh beberapa konsumen dalam uji deskriptif verifikatif dengan menentukan korelasi, koefisien determinasi, validasi.

3.4Populasi dan Teknik Penarikan Sampel 3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh suatu pemecahan masalah diperlukan adanya data. Data diperoleh dari subjek penelitian atau dari populasi yang diselidiki. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau subjek yang mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini dijelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Sugiyono, 2012: 61). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen RM. Cibiuk.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili) Sugiyono (2012:62)

Teknik yang digunkan dalam menentukan besarnya ukuran sampel yang akan diteliti salah satunya adalah dengan menggunakan


(25)

47

Rohayati, 2013

rumus Umar dalam Sugiyono (2012:74) yaitu ukuran sampel merupakan perbandingan dan ukuran populasi dengan presentase kelonggaran ketidaktelitian, karena kesalahan dalam pengambilan sampel yang masih ditolelir atau diinginkan, maka taraf kesalahan yang ditetapkan adalah sebesar 10%.

Keterangan : n = Jumlah Sampel N= Jumlah Populasi

d = Derajat ketetapan (10%)

Besarnya ukuran sample yang diteliti adalah sebanyak 100 orang konsumen Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk dari 117.858 orang konsumen, dengan membagikan kuisioner kepada 100 orang responden. Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari konsumen Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk.

Berdasarkan hasil penghitungan sample tersebut dihasilkan 100 responden, karena Rumah Makan cibiuk terdapat 5 cabang, maka pembagian kuisioner terbagi dalam 20 kuisioner per cabang. Hal tersebut dianggap sudah cukup mewakili keseluruhan konsumen sebagai responden.


(26)

48

3.4.3 Teknik Sampling

Sugiyono (2012:62) mengemukakan bahwa Teknik Sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Setelah diketahui jumlah sampel (responden) yang diambil dari konsumen Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk, selanjutnya peneliti mengambil sampel berdasarkan teknik probability sampling atau pemilihan sampel acak. Dalam probability sampling, setiap unsur populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Berdasarkan teknik probability sampling, selanjutnya digunakan teknik

simple random sampling atau pemilihan sampel acak sederhana karena populasi dalam penelitian dianggap homogeny.

3.5Teknik dan Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan untuk keperluan penelitian dimana data yang terkumpul adalah untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Adapun teknik dan alat pengumpulan data yang penulis gunakan adalah:

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara langsung terjun kelapangan tempat objek penelitian yaitu Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk untuk memperoleh beberapa data yang dibutuhkan.

2. Wawancara

Teknik wawancara ini dilakukan secara langsung dengan narasumber. Wawancara ini dilakukan dengan Supervisor dan karyawan di Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk mengenai area restoran, menu/produk, dan konsumen Rumah Makan Cibiuk.

3. Kuisioner

Pembagian kuisioner dilakukan untuk memperoleh data dari konsumen secara langsung. Kuisioner yang disebarkan mengenai kualitas produk


(27)

49

Rohayati, 2013

yang dihasilkan Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk dan mengenai kepuasan yang konsumen peroleh.

4. Studi kepustakaan

Teknik pengumpulan data dengan cara mencari teori yang diperlukan dari buku, jurnal, literature, dll. Digunakan untuk mendapatkan informasi dengan jalan mengumpulkan pendapat para ahli dan sumber

– sumber bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang di bahas. Yaitu mengenai analisis proses produksi, kualitas produk, dan kepuasan konsumen.

3.6Operasional Desain Variabel

Tabel 3.1

Operasional Desain Variabel

Variabel /

Sub Variabel Konsep Teoritis

Konsep Empiris

Konsep

Analitis Skala

Kualitas Produk (X)

Kualitas makanan yang ditawarkan dalam usaha jasa pelayanan dapat ditentukan berdasarkan penampilan, tekstur, konsistensi, warna, bentuk, kerapihan, pada makanan yang disajikan kepada tamu yang menikmatinya (William. J,et.al 1965:54) Kualitas produk merupakan serangkaian karakteristik produk atau jasa yang telah ditetapkan serta mempunyai keunggulan dari berbagai aspek sehingga produk tersebut dapat membuat konsumen merasa puas Data berbentuk skala likert dimana data diperoleh dari pembeli di restoran tersebut. Skor perbedaan 5 poin. Meliputi:

 Warna dari makanan  Penampilan makanan  Porsi makanan yang sesuai standar penyajian  Bentuk makanan, misalnya jenis potongan yang digunakan.  Temperatur Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal


(28)

50 makanan yang sesuai saat penyajian  Tekstur makanan yang disajikan

 Aroma dari makanan  Tingkat Kematangan makanan yang sesuai standar disajikan  Rasa makanan yang dijual pada restoran tersebut Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Kepuasan Konsumen (Y) Kepuasan Konsumen adalah “Consumer Satisfaction is defined as the overall attitude regarding a good or service after its acquisition and use.”

Definisi dari kepuasan konsumen disini adalah keseluruhan sikap yang timbul setelah membeli atau menggunakan sebuah produk atau jasa. (Mowen J.C 2005:512) Kepuasan konsumen merupakan asumsi pelanggan setelah menikmati sesuatu produk ataupun jasa.

 Harga yang ditawarkan sesuai dengan produk yang disajikan

 Peralatan makan yang digunakan bersih  Kebersihan keseluruhan restoran  Kualitas produk yang disajikan  Kualitas pelayanan yang diberikan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal


(29)

51

Rohayati, 2013

3.7Teknik Analisis Data 3.7.1 Analisis Bahan Baku

Analisis bahan baku dilakukan dengan cara penerapan Standard Purchase Spesification (SPS) guna menjaga kualitas bahan baku dan kualitas produk tetap konsisten.

Standard Purchase Spesification (SPS)

Bahan Spesifikasi

3.7.2 Analisis Proses Deskriptif Analitik

Analisis proses dilakukan dengan cara menerapkan sistem alur prose atau flowchart guna mengetahui waktu yang diperlukan untuk mengolah produk dari mulai bahan mentah sampai disajikan kepada konsumen secara bertahap dan terurai.

Step Chart Symbols Description Time in

min

Distance (feet)

Keterangan :

= Operations = Inspection = Storage

= Transportation = Delay

3.7.3 Grafik Pengendalian Proses

No. Ukuran Sampel Loss Product % ketidaksesuaian % kesesuaian


(30)

52

BPA = P + 3 √(p x q) / n BPB = P –3 √(p x q) / n

Cp = BPA – BPB x Sd 60

Jika Cp < 1, maka produk yang dihasilkan tidak memenuhi spesifikasi mutu yg ditetapkan

Jika Cp > 1, maka produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi mutu yang ditetapkan (bagus)

3.7.4 Uji Validitas

Menurut Sugiyono, validitas menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Untuk mencari nilai validitas disebuah item, kita mengkorelasikan skor item dengan total item – item tersebut. Jika koefisien korelasinya sama atau diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan valid. Tetapi apabila nilai korelasinya dibawah 0,3 maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

Untuk kevalidan dari item kuisioner digunakan metode koefisien korelasi Product Moment Person taitu dengan mengkorelasikan skor total yang dihasilkan oleh masing – masing responden (Y) dengan skor masing – masing item, yaitu dengan rumus:

(Sugiyono, 2012)

= koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan

x = skor untuk pernyataan yang dipilih y = skor total


(31)

53

Rohayati, 2013 ∑x2

= jumlah kuadrat nilai X

∑y2

= jumlah kuadrat nilai Y

Untuk mengadakan interprestasi mengenai besarnya koefisien korelasi, dapat dilihat pada table dibawah ini :

Keputusan pengujian validitas item instrument adalah sebagai berikut : 1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung > rtabel

2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel

Tabel 3.2

Hasil Pengujian Validitas

No Item Pernyataan Nilai r

hitung

Nilai r

tabel Keterangan Kualitas Produk (X)

1 Warna makanan dikombinasikan secara menarik 0.669 0.296 valid

2 Warna makanan tidak pucat 0.678 0.296 valid

3 Warna makanan terlihat atraktif 0.456 0.296 valid

4 Penyajian makanan rapi 0.368 0.296 valid

5

Peralatan makanan yang digunakan untuk menyajikan

bersih 0.652 0.296 valid

6 Makanan yang disajikan masih segar 0.322 0.296 valid 7 Setiap porsi menu makanan tidak berlebihan 0.363 0.296 valid 8 Bentuk potongan makanan sangat rapi 0.391 0.296 valid 9 Bentuk makanan saat disajikan sangat menarik 0.381 0.296 valid

10

Suhu makanan yang disajikan sesuai dengan jenis

makanannya 0.598 0.296 valid

11

Tekstur makanan yang disajikan sesuai dengan yang

diharapkan 0.538 0.296 valid

12 Makanan mudah dipotong dan dikunyah 0.458 0.296 valid 13 Aroma makanan yang disajikan mengundang selera 0.562 0.296 valid 14 Aroma makanannya sedap dan tidak berbau busuk 0.586 0.296 valid 15 Makanan yang disajikan tingkat kematangannya tepat 0.418 0.296 valid 16 Tingkat kematangan makanan disesuaikan dengan 0.651 0.296 valid


(32)

54

harapan

17 Rasa makanan yang disajikan enak 0.537 0.296 valid 18 Rasa makanan sesuai dengan selera saya 0.409 0.296 valid 19 Komposisi bumbu dirasakan sesuai 0.507 0.296 valid

Kepuasan Konsumen (Y)

20

Harga yang ditawarkan restoran sesuai dengan

kualitas makanan yang disajikan 0.491 0.296 valid 21 Peralatan makan yang digunakan selalu bersih 0.774 0.296 valid 22 Kebersihan seluruh restoran terlihat apik dan bersih 0.575 0.296 valid

23

Rumah makan cibiuk menyajikan makanan sesuai

dengan produk ideal yang diharapkan pelanggan 0.573 0.296 valid

24

Rumah makan cibiuk memberikan pelayanan yang

berkualitas sesuai dengan yang diharapkan pelanggan 0.356 0.296 valid Sumber : data diolah September 2013

Hasil pengujian validitas untuk 30 pertanyaan diketahui bahwa 30 pertanyaan berada pada tingkat kepercayaan 90%. Pertanyaan yang lolos uji validitas adalah seluruhnya, maka pertanyaan sebanyak 30 akan digunakan dalam penelitian.

3.7.5 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data tersebut telah menunjukkan tingkat keakuratan dan kestabilan suatu instrumen atau belum, artinya kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama atau tidak. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencari nilai reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha adalah sebagai berikut:

a. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus sebagai berikut:


(33)

55

Rohayati, 2013

Keterangan:

Si = varians skor tiap-tiap item

∑ = jumlah kuadrat item Xi

∑ = jumlah item Xi dikuadratkan

N = jumlah responden

b. Menjumlahkan varians semua item dengan rumus berikut:

Keterangan:

∑ = jumlah varians semua item S1, S2, S3……. Sn = varians item ke-1,2,3,4 ……..n

c. Menghitung varians total dengan rumus:

Keterangan:

St = varians total

∑ = jumlah kuadrat X total

∑ = jumlah item X total dikuadratkan N = jumlah responden

d. Memasukkan nilai alpha cronbach dengan rumus: ∑ = S1+ S2+ S3+ S4+ S5+……….+ Sn

∑ ∑


(34)

56

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal

= Jumlah varians skor tiap-tiap item t = Varians total

Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuisioner dengan menggunakan rumus alpha diperoleh hasil yang terdapat pada tabel berikut ini :

TABEL 3.3

Hasil Pengujian Reliabilitas

No. Variabel Nilai r Hitung Nilai r Tabel Keterangan

1. Kualitas Produk (X) 0,606 0,296 Reliabel

2. Kepuasan Konsumen (Y) 0,655 0,296 Reliabel

Sumber : data diolah September 2013

Rumus alpha digunakan untuk menghitung reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket.Kriteria pengujian reliabilitasnya adalah jika rhit>rtabdengan tingkat kepercayaan 90%, maka

angket variabel dikatakan reliable. Adapun cara menginterprestasikan harga r11 adalah dengan menggunakan tabel di bawah ini.

Tabel 3.5

Interpretasi Derajat Reliabilitas IndeksKorelasi Interpretasi

0.800 – 1.000 Reliabilitas Sangat Tinggi 0.600 – 0.799 Reliabilitas Tinggi

0.400 – 0.599 Reliabilitas Cukup 0.200 – 0.399 Reliabilitas Rendah


(35)

57

Rohayati, 2013

Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuisioner dengan menggunakan rumus Alpha diperoleh koefisien (r11) sebesar 0,869. Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan rtabel pada tabel interpretasi derajat reliabilitas.Koefisien reliabilitas instrumen yang digunakan penelitian berada pada indeks 0,800 – 1,000 dengan interpretasi reliabilitas sangat tinggi, sehingga kuisioner tergolong reliable.

3.7.6 Pengujian Hipotesis 3.7.6.1 Koefisien Korelasi

Uji korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama.

Berikut rumus yang dapat digunakan untuk menghitung koefisien korelasi, sekaligus akan menghitung persamaan regresi. Koefisien korelasi untuk populasi diberi simbol (ρ) dan untuk sampel diberi simbol r, sedang untuk korelasi ganda diberi simbol R.

Keterangan :

= Korelasi antara x = ( ) y = ( )


(36)

58

√ √

Pengujian signifikansi koefisien korelasi, selain dapat menggunakan tabel, juga dapat dihitung dengan uji t yang rumusnya ditunjukan pada rumus berikut.

Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.6

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,699 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

3.7.6.2 Uji Koefisien Determinasi R2

Koefisien determinasi disesuaikan (adjusted R2) adalah koefisien determinasi yang mempertimbangkan (disesuaikan dengan) derajat bebas. Derajat bebas besarnya tergantung dengan banyaknya variabel penjelas (variabel bebas). Koefisien determinasi disesuaikan (adjusted R2) digunakan untuk membandingkan 2 model estimasi apabila banyaknya variabel penjelas tidak sama, misal model estimasi 1 memiliki variabel penjelas sebanyak 4 buah dan model estimasi 2 memiliki variabel penjelas sebanyak 5 buah. Apabila kita membandingkan 2 model


(37)

59

Rohayati, 2013

estimasi berdasarkan koefisien determinasi maupun koefisien determinasi disesuaikan harus berhati-hati, hal ini karena tujuan menaksir model bukan semata mata mencari besarnya nilai koefisien determinasi maupun koefisien determinasi disesuaikan namun yang lebih penting adalah untuk mendapatkan taksiran yang meyakinkan mengenai koefisien-koefisien regresi yang mencerminkan populasi yang sebenarnya dan menarik inferensi.

Apabila kita memperoleh nilai koefisien deteminasi maupun koefisien detrminasi disesuaikan yang tinggi itu baik sekali, namun jika diperoleh nilai yang rendah bukan berarti model estimasi yang kita gunakan merupakan model estimasi yang jelek. Bekaitan dengan koefisien determinasi (R2) ada berbagai kemungkinan, yaitu:

a. R2 dan hanya beberapa koefisien yang regresi (beta) yang signifikan.

b. R2 mungkin signifikan tetapi tidak ada satupun koefisien regresi (beta) yang signifikan.

c. semua koefisien regresi (beta) mungkin signifikan tetap R2 tidak signifikan atau

d. semua koefisien regresi (beta) da R2mungkin tidak signifikan.

Rumus (R2) dan (adjusted R2), sebagai berikut: Model Estimasi:

∑ ∑ ∑ ∑


(38)

60

Keterangan:

n = Banyaknya observasi K = Banyaknya variabel bebas

3.7.7 Uji Signifikan

3.7.7.1 Uji Signifikan Seluruhnya (Uji F Statistik)

Uji F statistik digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent Kualitas Produk (X), secara parsial berdampak terhadap variabel dependent Kepuasan Konsumen (Y). Rumus Uji F seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2003;47) sebagai berikut:

Keterangan : N = banyak sampel m = banyak predictor

R = koefisien korelasi antara kriterium dengan predictor.

Koefisien korelasi ganda dikatakan signifikan apabila >

dengan derajat signifikasi 1%.

3.7.8 Uji t Statistik

Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap variabel yang lain konstan. Signifikan pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara niali t tabel dengan niali t hitung. Apabila nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel, maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika niali t hitung lebih kecil daripada nilai t tabel, maka variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen.


(39)

61

Rohayati, 2013

Digunakan rumus t; dengan dk = n – 1

Secara perhitungan manual ada dua formula (rumus) uji t independen, yaitu uji t yang variannya sama dan uji T yang variannya tidak sama. Untuk varian sama gunakan formulasi berikut :

Dimana Sp :

Keterangan :

Xa : Rata-rata kelompok a Xb : Rata-rata kelompok b Sp : Standar deviasai gabungan Sa : Standar deviasi kelompok a Sb : Standar deviasi kelompok b na : banyaknya sampel di kelompok a nb : Banyaknya sampel dikelompok b DF : na+nb-2

Sedangkan untuk varian yang tidak sama gunakan formulasi berikut :


(40)

62

3.7.9 Regresi Linear Sederhana

Regresi linear sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dnegan satu variabel dependen. Dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

Y = a + bX

Dimana :

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y ketika Harga X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka aarah garis turun.


(41)

128

Rohayati, 2013

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

5.1.1 Simpulan Berdasarkan Analisis Proses Produksi Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk

Berdasarkan hasil penelitian analisis proses produksi yang telah dilakukan sebelumnya pada seluruh cabang cibiuk se-kota Bandung, maka dapat ditarik simpulan sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.1

Perbedaan Hasil Proses Produksi Gurame Goreng Cobek

RM. Cibiuk Cabang Lengkong RM. Cibiuk Cabang Soekarno Hatta RM. Cibiuk Cabang Eyckman RM. Cibiuk Cabang Badak Singa RM. Cibiuk Cabang Pasar Baru Ikan dibumbui dengan bumbu kuning (kunyit, bawang putih, garam, dan merica) Ikan dibumbui dengan bawang putih, garam, dan merica Ikan dibumbui dengan bumbu kuning (kunyit, bawang putih, garam, dan merica) Ikan dibumbui dengan bumbu kuning (kunyit, bawang putih, garam, dan merica) Ikan dibumbui dengan bumbu kuning (kunyit, bawang putih, garam, dan merica) Minyak yang digunakan minyak kotor/bekas Minyak yang digunakan minyak bersih Minyak yang digunakan minyak kotor/bekas Minyak yang digunakan minyak kotor/bekas Minyak yang digunakan minyak kotor/bekas Bumbu cobek dibuat dengan bumbu kacang yg telah dibuat sebelumnya, ditumis menggunakan tomat dan kemangi Bumbu cobek dibuat dengan bumbu kacang yg telah dibuat sebelumnya, ditumis menggunakan tomat, air, dan kemangi

Bumbu cobek dibuat dengan bumbu kacang yg telah dibuat sebelumnya, ditumis menggunakan tomat dan kemangi Bumbu cobek dibuat dengan bumbu kacang yg telah dibuat sebelumnya, ditumis menggunakan tomat dan kemangi Bumbu cobek dibuat dengan bumbu kacang yg telah dibuat dan dicampur tomat sebelumnya, ditumis ditambahkan kemangi


(42)

129

Tabel 5.2

Hasil Proses Produksi Sambal Cibiuk

RM. Cibiuk Cabang Lengkong RM. Cibiuk Cabang Soekarno Hatta RM. Cibiuk Cabang Eyckman RM. Cibiuk Cabang Badak Singa RM. Cibiuk Cabang Pasar Baru

Bahan baku dan bumbu yang digunakan sama dengan cabang RM. Cibiuk lainnya

Bahan baku dan bumbu yang digunakan sama dengan cabang RM. Cibiuk lainnya

Bahan baku dan bumbu yang digunakan sama dengan cabang RM. Cibiuk lainnya

Bahan baku dan bumbu yang digunakan sama dengan cabang RM. Cibiuk lainnya

Bahan baku dan bumbu yang digunakan sama dengan cabang RM. Cibiuk lainnya

5.1.2 Simpulan Berdasarkan Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen,

maka dapat ditarik simpulan bahwa Kualitas Produk berpengaruh positif signifikan terhadap Kepuasan Konsumen sebesar 54,30% dan sisanya 45,70% dipengaruhi oleh faktor lain. Hal ini menunjukan bahwa kualitas produk memiliki hubungan yang cukup kuat terhadap kepuasan konsumen.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang dapat penulis kemukakan yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk adalah sebagai berikut :

1. Suhu makanan saat penyajian hendaknya disesuaikan dengan makanan tersebut, jangan sampai terdapat makanan yang seharusnya disajikan panas namun saat penyajian dingin.


(43)

130

Rohayati, 2013

2. Peralatan makan yang digunakan hendaknya selalu dalam keadaan bersih dan kering serta tidak terdapat kerusakan seperti terbakar ataupun berkarat.

3. Meningkatkan sosialiasasi mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP). Hal ini ditujukan agar karyawan selalu mengikuti teknik yang sudah ditentukan, baik berupa tulisan, gambar, ataupun berupa media gerak (visual). Serta lakukan pengawasan atau

controlling, guna meminimalisir penyimpangan pada saat proses produksi dan kualitas produk tetap terjaga.


(44)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Amir. Taufik. M; Dinamika Pemasaran Jelajahi & Rasakan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005

Arief. Abd. Rachman; Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005

Bratawidjaja, T.W; Upacara Tradisional Masyarakat Jawa, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2000

Buffa. ES. dan Sarin KR; Manajemen Operasi Dan Produksi, Karisma, Jakarta, 2008

Heizer. Jay. dan Render Barry; Operation Management, Salemba Empat, Jakarta, 2009

Ishak. Aulia; Manajemen Operasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2010

Irawan Dkk; Pemasaran Prinsip Dan Kasus, BPEF, Yogyakarta, 2001 Kardigantara Suseno. dan Cartwright Lien Maulina; Manajemen Jasa

Boga (MJB), Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, 2006, Tidak Diterbitkan

Kotler Philip dan Armstrong Garry; Prinsip – Prinsip Pemasaran Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 2008

Kotler Philip dan Keller Kevin Lane; Marketing Management 14edition, Prentice Hall, Boston, 2012

Krajewski LJ. Dan Ritzman LP; Operation Management Strategy And Analysis, Prentice-Hall, U.S.A, 2002

Kreitner, Robert, and Kinicki.A; Perilaku Organisasi Alih Bahasa Erly Suwandi, Jakarta, Salemba Empat, 2005


(45)

Rohayati, 2013

Marsum WA; Restoran Dan Segala Permasalahannya, Andi Offset, Yogyakarta, 1991

Meilia Septaria Putri; Analisis Proses Produksi Bubur Ayam H. Mg. Oyo Tea Bandung, Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Tidak Diterbitkan

Mowen C. John dan Minor Michael; Perilaku Konsumen Jilid 2 Alih Bahasa Dwi Kartika Yahya, Erlangga, Jakarta, 2002

Muhandri. Tjahja. Dan Kadarisman D; Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan, IPB Press, Bogor, 2006

Murdick, Robert G, et al; Service Operating Management, A Division of Simon & Schuster, Massachusetts, 1990

Rumayar Christian Helmy; Pengolahan Makanan Pengetahuan Tata Boga, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Tidak Diterbitkan Subagjo P; Manajemen Operasi, BPEF, Yogyakarta, 2000

Sugiyono; Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2008

Sugiyono; Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2012 Sugiyono; Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2012

Sulastiyono A; Manajemen Penyelenggaraan Hotel, Alfabeta, Bandung, 2006

Sunyoto Danang. dan Wahyudi Danang; Manajemen Operasional, Caps, Yogyakarta, 2011

Supranto. J; Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan pangsa pasar, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2011

Swastha B. dan Irawan; Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 1999


(46)

Taylor DW; Sistem Manajemen Pendekatan Matematika Untuk Bisnis, Salemba Empat, Jakarta, 1996

Tjiptono Fandy; Strategi Pemasaran edisi III, Andi Offset, Yogyakarta, 2011

William. J, Etzel, Stanton, Michael. J, Walker, dan Bruce. J;

Fundamentals of Marketing, McGraw-Hill, USA, 1994

Winarno. F.G; Kumpulan Makanan Tradisional I, Pusat Kajian Makanan Tradisional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1999

Yoeti Oka. A; Pengantar Ilmu Pariwisata, Angkasa Offset, Bandung, 1996

Website:

Fao. (2012). The State of Food and Agriculture. [online]. Tersedia: http://www.fao.org/countryprofiles/index/en/?iso3=IDN.pdf. [10 Juli 2012]

Wikipedia. (2012). Wisata Kuliner. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=wisata+kuliner& go=Go. [2 Juli 2013]

Wikipedia. (2012). Wisata Kuliner. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Masakan_Sunda#Rumah_makan_Sunda. [2 Juli 2013]

Wikipedia. (2012). Wisata Kuliner. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sunda#Masakan_Khas. [2 Juli 2013]


(47)

Rohayati, 2013


(1)

129

Rohayati, 2013

Analisis Proses Produksi Produk Unggulan Dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pad Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk Se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 5.2

Hasil Proses Produksi Sambal Cibiuk

RM. Cibiuk Cabang Lengkong RM. Cibiuk Cabang Soekarno Hatta RM. Cibiuk Cabang Eyckman RM. Cibiuk Cabang Badak Singa RM. Cibiuk Cabang Pasar Baru

Bahan baku dan bumbu yang digunakan sama dengan cabang RM. Cibiuk lainnya

Bahan baku dan bumbu yang digunakan sama dengan cabang RM. Cibiuk lainnya

Bahan baku dan bumbu yang digunakan sama dengan cabang RM. Cibiuk lainnya

Bahan baku dan bumbu yang digunakan sama dengan cabang RM. Cibiuk lainnya

Bahan baku dan bumbu yang digunakan sama dengan cabang RM. Cibiuk lainnya

5.1.2 Simpulan Berdasarkan Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen,

maka dapat ditarik simpulan bahwa Kualitas Produk berpengaruh positif signifikan terhadap Kepuasan Konsumen sebesar 54,30% dan sisanya 45,70% dipengaruhi oleh faktor lain. Hal ini menunjukan bahwa kualitas produk memiliki hubungan yang cukup kuat terhadap kepuasan konsumen.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang dapat penulis kemukakan yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk adalah sebagai berikut :

1. Suhu makanan saat penyajian hendaknya disesuaikan dengan makanan tersebut, jangan sampai terdapat makanan yang seharusnya disajikan panas namun saat penyajian dingin.


(2)

130

2. Peralatan makan yang digunakan hendaknya selalu dalam keadaan bersih dan kering serta tidak terdapat kerusakan seperti terbakar ataupun berkarat.

3. Meningkatkan sosialiasasi mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP). Hal ini ditujukan agar karyawan selalu mengikuti teknik yang sudah ditentukan, baik berupa tulisan, gambar, ataupun berupa media gerak (visual). Serta lakukan pengawasan atau

controlling, guna meminimalisir penyimpangan pada saat proses produksi dan kualitas produk tetap terjaga.


(3)

Rohayati, 2013

Analisis Proses Produksi Produk Unggulan Dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pad Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk Se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Amir. Taufik. M; Dinamika Pemasaran Jelajahi & Rasakan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005

Arief. Abd. Rachman; Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005

Bratawidjaja, T.W; Upacara Tradisional Masyarakat Jawa, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2000

Buffa. ES. dan Sarin KR; Manajemen Operasi Dan Produksi, Karisma, Jakarta, 2008

Heizer. Jay. dan Render Barry; Operation Management, Salemba Empat, Jakarta, 2009

Ishak. Aulia; Manajemen Operasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2010 Irawan Dkk; Pemasaran Prinsip Dan Kasus, BPEF, Yogyakarta, 2001 Kardigantara Suseno. dan Cartwright Lien Maulina; Manajemen Jasa

Boga (MJB), Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, 2006, Tidak Diterbitkan

Kotler Philip dan Armstrong Garry; Prinsip – Prinsip Pemasaran Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 2008

Kotler Philip dan Keller Kevin Lane; Marketing Management 14edition, Prentice Hall, Boston, 2012

Krajewski LJ. Dan Ritzman LP; Operation Management Strategy And Analysis, Prentice-Hall, U.S.A, 2002

Kreitner, Robert, and Kinicki.A; Perilaku Organisasi Alih Bahasa Erly Suwandi, Jakarta, Salemba Empat, 2005


(4)

Marsum WA; Restoran Dan Segala Permasalahannya, Andi Offset, Yogyakarta, 1991

Meilia Septaria Putri; Analisis Proses Produksi Bubur Ayam H. Mg. Oyo Tea Bandung, Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Tidak Diterbitkan

Mowen C. John dan Minor Michael; Perilaku Konsumen Jilid 2 Alih Bahasa Dwi Kartika Yahya, Erlangga, Jakarta, 2002

Muhandri. Tjahja. Dan Kadarisman D; Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan, IPB Press, Bogor, 2006

Murdick, Robert G, et al; Service Operating Management, A Division of Simon & Schuster, Massachusetts, 1990

Rumayar Christian Helmy; Pengolahan Makanan Pengetahuan Tata Boga, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Tidak Diterbitkan Subagjo P; Manajemen Operasi, BPEF, Yogyakarta, 2000

Sugiyono; Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2008

Sugiyono; Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2012 Sugiyono; Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2012

Sulastiyono A; Manajemen Penyelenggaraan Hotel, Alfabeta, Bandung, 2006

Sunyoto Danang. dan Wahyudi Danang; Manajemen Operasional, Caps, Yogyakarta, 2011

Supranto. J; Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan pangsa pasar, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2011

Swastha B. dan Irawan; Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 1999


(5)

Rohayati, 2013

Analisis Proses Produksi Produk Unggulan Dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pad Rumah Makan Sunda Khas Cibiuk Se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Taylor DW; Sistem Manajemen Pendekatan Matematika Untuk Bisnis, Salemba Empat, Jakarta, 1996

Tjiptono Fandy; Strategi Pemasaran edisi III, Andi Offset, Yogyakarta, 2011

William. J, Etzel, Stanton, Michael. J, Walker, dan Bruce. J;

Fundamentals of Marketing, McGraw-Hill, USA, 1994

Winarno. F.G; Kumpulan Makanan Tradisional I, Pusat Kajian Makanan Tradisional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1999

Yoeti Oka. A; Pengantar Ilmu Pariwisata, Angkasa Offset, Bandung, 1996

Website:

Fao. (2012). The State of Food and Agriculture. [online]. Tersedia: http://www.fao.org/countryprofiles/index/en/?iso3=IDN.pdf. [10 Juli 2012]

Wikipedia. (2012). Wisata Kuliner. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=wisata+kuliner& go=Go. [2 Juli 2013]

Wikipedia. (2012). Wisata Kuliner. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Masakan_Sunda#Rumah_makan_Sunda. [2 Juli 2013]

Wikipedia. (2012). Wisata Kuliner. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sunda#Masakan_Khas. [2 Juli 2013]


(6)