PENERAPAN MEDIA AUDITIF (LAGU) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI.

(1)

PENERAPAN MEDIA AUDITIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Ajeng Rahayu Eka Safitri 0902619

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

PENERAPAN MEDIA AUDITIF UNTUK

MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENULIS PUISI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa

Kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung Tahun

Ajaran 2012/2013)

Oleh

Ajeng Rahayu Eka Safitri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Ajeng Rahayu Eka Safitri 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

v ABSTRAK

PENERAPAN MEDIA AUDITIF (LAGU) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting baik dalam dunia pendidikan maupun masyarakat. Keterampilan menulis berfungsi sebagai wadah yang leluasa untuk menuangkan ide, gagasan, pendapat, pikiran, serta perasaan. Selain itu, keterampilan ini dapat menumbuhkan dan mengembangkan daya pikir serta kreativitas. Oleh sebab itu, keterampilan menulis harus dikuasai oleh siswa. Namun, hingga saat ini keterampilan menulis masih dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang sulit.

Salah satu keterampilan menulis yang dianggap sulit di lapangan adalah menulis puisi. Hasil studi pendahuluan menunjukkan kemampuan siswa dalam menulis puisi masih minim. Hal itu disebabkan oleh kesulitan siswa dalam menuangkan ide, pikiran, dan perasaan tanpa adanya stimulus yang tepat. Untuk mengatasi masalah ini penulis berupaya menjembatani dengan menerapkan media auditif dalam pembelajaran menulis puisi dengan tujuan meningkatkan kemampuan menulis puisi.

Media auditif adalah media yang mengandalkan kemampuan suara. Dalam hal ini, penulis menggunakan media auditif jenis lagu sebagai stimulus utama. Permasalahan yang diteliti adalah: bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan peningkatan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung tahun ajaran 2012/2013?

Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan dalam tiga siklus. Dari pengolahan data diketahui bahwa adanya peningkatan nilai kemampuan menulis puisi siswa dari rata-rata 62,5 pada studi pendahuluan menjadi 65,88 pada siklus I, 76,79 pada siklus II, dan 79,09 pada siklus II. Demikian pula dari analisis hasil oservasi yang menunjukkan adanya peningkatan pada kinerja guru dan siswa. Kesimpulan akhir yang dapat diperoleh adalah bahwa penggunaan media auditif dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung.


(5)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat penelitian ... 5

1.6.1 Manfaat Akademis ... 6

1.6.2 Manfaat Praktis ... 6

BAB 2 MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDITIF .. 2.1 Menulis Puisi ... 7

2.1.1 Menulis ... 7

2.1.1.1 Fungsi Menulis ... 7

2.1.1.2 Tujuan Menulis ... 8

2.1.1.3 Jenis-jenis Situasi Menulis ... 8

2.1.2 Puisi ... 9


(6)

2.2 Media Auditif ... 16

2.2.1 Media Pembelajaran ... 16

2.2.2 Media Sebagai Alat Bantu ... 17

2.2.3 Media Sebagai Sumber Belajar ... 17

2.2.4 Fungsi Media ... 18

2.2.5 Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 18

2.2.6 Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media ... 27

2.2.6.1 Faktor-faktor Pemilihan ... 27

2.2.6.2 Prinsip Pemilihan Media ... 27

2.2.6.3 Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media ... 28

2.3 Kerangka Berpikir ... 30

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 35

3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 35

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 35

3.2.2 Subjek Penelitian ... 35

3.3 Sumber Data Penelitian ... 36

3.4 Prosedur penelitian ... 38

3.4.1 Gambaran Umum Penelitian ... 38

3.4.2 Rincian Prosedur Penelitian ... 39

3.4.2.1 Studi Pendahuluan ... 40

3.4.2.2 Perencanaan Tindakan ... 41

3.4.2.3 Pelaksanaan Tindakan ... 42

3.4.2.4 Pengamatan Tindakan ... 43

3.4.2.5 Refleksi ... 43

3.5 Definisi Operasional... 43

3.6 Instrumen Penelitian... 44


(7)

viii

3.6.2 Lembar Observasi ... 44

3.6.3 Catatan Lapangan ... 48

3.6.4 Jurnal Siswa ... 49

3.6.5 Tes Kemampuan dan Penilaian ... 50

3.7 Teknik Penelitian ... 54

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.7.1.1 Teknik Tes ... 54

3.7.1.2 Teknik Nontes ... 55

3.7.2 Teknik Pengolahan Data ... 56

3.7.2.1 Kategori Data ... 56

3.7.2.2 Interpretasi Data ... 56

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 59

4.1.1 Deskripsi Hasil Studi Pendahuluan ... 59

4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 60

4.1.2.1 Perencanaan Tindakan ... 60

4.1.2.2 Proses Pelaksanaan Tindakan ... 61

4.1.2.3 Analisis Hasil penelitian Tindakan ... 63

4.1.2.4 Hasil Pengamatan Tindakan ... 75

4.1.2.5 Refleksi ... 81

4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 82

4.1.3.1 Perencanaan Tindakan ... 82

4.1.3.2 Proses Pelaksanaan Tindakan ... 83

4.1.3.3 Analisis Hasil Penelitian Tindakan ... 85

4.1.3.4 Hasil Pengamatan Tindakan ... 98

4.1.3.5 Refleksi ... 103

4.1.4 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus III... 104

4.1.4.1 Perencanaan Tindakan ... 104


(8)

4.1.4.4 Hasil Pengamatan Tindakan ... 118

4.1.4.5 Refleksi ... 122

4.2 Pembahasan Siklus Penelitian ... 123

4.2.1 Perencanaan Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Auditif ... 124

4.2.1 Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Auditif ... 124

4.2.3 Analisis Hasil Tindakan ... 125

4.2.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa ... 126

4.2.4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 126

4.2.4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 127

4.2.5 Refleksi ... 127

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 125

5.2 Saran ... 126 DAFTAR PUSTAKA


(9)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia dianugerahi empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa tersebut yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena memiliki hubungan yang erat. Tarigan (2008: 1), mengungkapkan bahwa dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya memulai suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Bahasa yang dimiliki seseorang mencerminkan jalan pikiran orang tersebut. Semakin trampil seseorang berbahasa, semakin jelas juga jalan pikirannya.

Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah pun diarahkan untuk meningkatkan

keempat keterampilan tersebut. Erat hubungannya dengan kehidupan

bermasyarakat, manusia tidak akan terlepas dari kegiatan komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Proses belajar yang dilakukan siswa selalu melibatkan kegiatan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting baik dalam dunia pendidikan maupun masyarakat. Keterampilan menulis berfungsi sebagai wadah yang leluasa untuk menuangkan ide, gagasan, pendapat, pikiran, serta perasaan. Selain itu, keterampilan ini dapat menumbuhkan dan mengembangkan daya pikir serta kreativitas. Oleh sebab itu, keterampilan menulis harus dikuasai oleh siswa. Namun, hingga saat ini keterampilan menulis masih dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang sulit.

Salah satu keterampilan menulis yang dianggap sulit di lapangan adalah menulis puisi. Menulis puisi merupakan salah satu kompetensi dasar dalam pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Menurut Pradopo (2009: 7) puisi adalah pengekspresian pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Beranjak


(10)

dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa pemilihan kata dalam puisi harus disesuaikan agar pesan atau informasi yang tertuang dalam puisi dapat tersampaikan kepada pembaca dan pendengar.

Adanya kompetensi dasar menulis puisi untuk kelas VIII dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu cerminan bentuk perhatian pemerintah akan pentingnya kemampuan menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi untuk siswa kelas VIII merupakan salah satu upaya memperkenalkan sastra khususnya puisi kepada siswa sejak dini. Pembelajaran ini dapat memberikan nilai positif bagi siswa agar dapat ikut serta mempertahankan dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai suatu kekayaan yang berharga. Namun, berdasarkan pengamatan penulis pada tanggal 20 Februari 2013 sampai tanggal 7 Maret 2013, menulis puisi masih dikategorikan sebagai keterampilan yang sulit bagi siswa. Berbagai kelemahan penulis temukan di lapangan. Beberapa faktor yang dimaksud adalah kurangnya motivasi pada diri siswa sehingga siswa cenderung malas untuk memulai, sulitnya mengeluarkan ide, rendahnya keterampilan menulis puisi siswa sehingga tema dan diksinya kurang bervariatif, metode yang diterapkan pendidik tidak sesuai dengan situasi, kondisi serta karakteristik peserta didik. Selain itu, media pembelajaran kurang dimanfaatkan dengan baik. Kelemahan-kelemahan tersebut berdampak pada rata-rata hasil pembelajaran yang kurang memuaskan. Sementara, suatu keberhasilan pembelajaran ditunjukkan dengan penguasaan materi pelajaran yang melebihi dan atau mencukupi KKM.

Kendala-kendala dan hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dengan berbagai upaya perbaikan dari berbagai aspek. Upaya perbaikan tersebut adalah melakukan perubahan proses pembelajaran yang cenderung monoton dan membosankan menjadi menyenangkan sehingga siswa termotivasi untuk memulai, melaksanakan, dan menguasai. Memanfaatkan media penbelajaran sebagai alat pendukung proses belajar yang disesuaikan dengan materi pembelajaran serta karakteristik siswa.

Pada dasarnya setiap metode dan media memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan motivasi belajar siswa.


(11)

3

Namun setiap metode dan media tersebut tidak dapat digunakan sesuai keinginan tetapi harus diterapkan sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi agar menghasilkan ketercapaian tujuan pembelajaran.

Beranjak dari berbagai alasan dan fakta di atas penulis memiliki ketertarikan untuk menerapkan media auditif dalam pembelajaran menulis puisi dengan tujuan meningkatkan kemampuan menulis puisi. Media auditif adalah media yang mengandalkan kemampuan suara, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Dalam hal ini, penulis menggunakan media auditif jenis lagu sebagai stimulus utama. Media ini penulis pilih karena memiliki kelebihan yang sangat bermanfaat. Kelebihan yang dimaksud antara lain menumbuhkan motivasi siswa, merangsang ide-ide dan gagasan yang menarik, serta mengembangan daya pikir, kreativitas dan imajinasi siswa sehingga siswa dapat menuangkan pikiran dan perasaannya dalam bentuk puisi. Lirik yang terdapat dalam lagu tersebut dapat menjadi stimulus positif dalam membangkitkan serta mengembangkan kemampuan dalam menulis puisi.

Penelitian pembelajaran puisi dengan menerapkan media pembelajaran juga pernah dilakukan sebelumnya oleh Rini Rimayanti (2013) dengan judul penelitian “Pemanfaatan Media gambar Representasi Dalam Pembelajaran Menulis Puisi”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penggunaan media tersebut dapat meningkatkan hasil belajar menulis puisi. Selain itu, Desty Mitawanti juga pernah melakukan penelitian eksperimen terhadap siswa kelas VII SMP 4 Bandung tahun ajaran 2011/2012 terkait penggunaan media lagu pada pembelajaran puisi. Judul penelitian tersebut adalah “Keefektifan Media VCD Lagu Group Vokal Raihan dalam Pembelajaran Menulis Puisi”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah terjadi perbedaan yang signifikan serta peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi setelah diterapkan media lagu tersebut.

Sebagai calon pendidik, penulis tergerak untuk melakukan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan keterampilan menulis puisi, sehingga siswa dapat menguasai keterampilan menulis puisi dengan baik. Terkait dengan hal tersebut, penerapan media auditif merupakan kegiatan pembelajaran menulis puisi


(12)

dengan menggunakan lagu sebagai stimulus ide, gagasan, pendapat, pikiran, perasaan, dan imajinasi siswa yang dituangkan dalam bentuk puisi .

Atas dasar pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Penerapan Media Auditif untuk Meningkatkan Keterampilan

Menulis Puisi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa masalah yang bisa diidentifikasi untuk diteliti. Masalah-masalah tersebut di antaranya sebagai berikut.

a. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menulis puisi karena kurangnya motivasi pada diri siswa sehingga siswa cenderung malas untuk memulai.

b. Sulitnya mengeluarkan ide sehingga siswa mengalami kesulitan dalam

menemukan diksi yang unik dan menarik. Sementara puisi merupakan karya sastra yang di dalamnya terdapat informasi padat dan pemikiran dengan penyajian diksi yang unik dan menarik.

c. Pembaharuan berbagai media pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru

dirasakan masih minim sehingga tidak dapat mengatasi kesulitan siswa dalam menulis puisi.

1.3Batasan Masalah

Agar tahapan pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan jelas maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti pada langkah perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran menulis puisi dengan media auditif di SMP Negeri 16 Bandung kelas VIII-8 tahun ajaran 2012/2013.


(13)

5

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung tahun ajaran 2012/2013?

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung tahun ajaran 2012/2013?

c. Bagaimana peningkatan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung tahun ajaran 2012/2013?

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penerapan teknik ini berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui langkah perencanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung tahun ajaran 2012/2013.

2. Mengetahui langkah pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung tahun ajaran 2012/2013.

3. Mengetahui hasil pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan

menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung tahun ajaran 2012/2013.

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini mencakup manfaat akademis dan manfaat praktis, yaitu sebagai berikut.


(14)

1.6.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi konkret dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya dalam keterampilan menulis puisi.

1.6.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini secara langsung dapat bermanfaat bagi siswa, dan guru.

a. Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam belajar karena siswa sadar pentingnya keterampilan menulis sebagai alat komunikasi dan interaksi. Selain itu, dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam menuangkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaannya dalam bentuk tulisan, khususnya puisi.

b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan rujukan untuk menentukan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran menulis puisi.


(15)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

PTK adalah bentuk penelitian yang dilakukan secara partisipatif dan kolaboratif. Dikatakan bersifat partisipatif karena penelitian tindakan kelas (classroom action research) dilakukan sendiri oleh peneliti mulai dari penentuan topik, perumusan masalah, perencanaan, pelaksanaan, analisis dan pelaporannya. Dikatakan kolaboratif karena pelaksanaannya juga melibatkan teman sejawat, (Muslich, 2012: 7). Penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk memecahkan dan menanggulangi masalah-masalah yang yang diaplikasikan secara langsung di dalam kelas.

Arikunto (2010: 105-106) menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus dipahami tentang penelitian tindakan kelas, yakni sebagai berikut.

a. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran.

b. Penelitian tindakan kelas adalah proses belajar yang sistematis, dalam proses tersebut menggunakan kecerdasan kritis membangun komitmen melakukan tindakan.

Dasar dari pemilihan metode PTK ini adalah untuk memecahkan, menanggulangi, serta meningkatkan masalah yang dihadapi siswa maupun guru dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi. Dalam penelitian ini, masalah yang dimaksud adalah rendahnya kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung. Alternatif pemecahannya dengan menggunakan lagu sebagai


(16)

media pembelajaran. Penggunaan media ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung dalam menulis puisi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara partisipatif dan kolaboratif oleh peneliti dan guru.

3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 16 Bandung yang berlokasi di Jl. Panghulu H. Hasan Mustofa No. 53 Telp. 7275281 Bandung 40124. Sekolah ini peneliti pilih sebagai sarana untuk penelitian dengan alasan kepraktisan dan kemudahan akses masuk sekaligus menjadi tempat Program Pengalaman Lapangan (PPL).

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung, yang berjumlah 29 siswa, terdiri atas 18 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Subjek penelitian ini sangat heterogen dilihat dari kemampuannya, yakni ada sebagian siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Subjek penelitian ini peneliti pilih berdasarkan hasil wawancara dengan guru pamong bahasa Indonesia SMP Negeri 16 Bandung yaitu Ibu Eti Sugiarti H, S.Pd.

Adapun data siswa yang mendapat perlakuan penelitian tindakan kelas terlihat pada tabel berikut.


(17)

37

Tabel 3.1

Data Siswa Kelas VIII-8

No. Nama Siswa P/L

1. Abdul Akhir L

2. Aditya Ryadhi L

3. Ajeung Dwi Septiani P

4. Andini Julianti Suhendar P

5. Angga Prasetio L

6. Anisa Nurhasanah P

7. Aziiz Satria L

8. Beni Nugraha L

9. Elya Nurzanah P

10. Feby Nuraeni P

11. Fenny Restiani P

12. Hamzah L

13. Isye Royan Sandyta P

14. Linda Agustiana Hadi P

15. Meidiana Sekarsari P

16. Moetia Nasa P

17. Muhammad Guntur L

18. Nabilla Anggie Anasis P

19. Nanang Maryanto L

20. Naufal Hisyam Karim Buntaram L

21. Nisa Nuraprilianti S P

22. Rafli Haryadi L

23. Resty Nur Indah P

24. Riscka P


(18)

26. Tiara Eka P

27. Titin Rosita P

28. Tzarini Ayuning Bidhuri P

29. Widianti P

Jumlah 29

3.3 Sumber Data Penelitian

Sumber data untuk memperoleh data penelitian tersebut adalah siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung.

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Gambaran Umum Penelitian

Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara bertahap sampai penelitian ini berhasil. Prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam kegiatan berbentuk siklus yang merupakan siklus proses putaran (saw siklus) yang terdiri dari empat komponen, meliputi: (1) perencanaan (planning); (2) aksi/tindakan (acting); (3) observasi/pengamatan (observing); dan (4) refleksi (reflecting). Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu suatu putaran kegiatan beruntun, yang kembali ke langkah semula. Jadi, satu siklus memiliki tahapan yang sama dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi.

Banyak ahli mengemukakan model penelitian tindakan. Namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yaitu (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) pengamatan; dan (4) refleksi. Berikut merupakan gambar model penelitian tindakan.


(19)

39

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus III Pelaksanaan

Pengamatan

Laporan

Gambar 3.1

Dikembangkan dari Bagan Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2011: 16)

3.4.2 Rincian Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu studi pendahuluan, perencanaan tindakan, pelaksanan tindakan, pengamatan, dan refleksi.


(20)

3.4.2.1Studi Pendahuluan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang tengah dihadapi oleh siswa dan guru. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan berupa wawancara dengan guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Negeri 16 Bandung yaitu Ibu Eti Sugiarti H, S.Pd. pada tanggal 18 Februari 2013. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui bahwa mayoritas siswa mengalami kesulitan dalam menuangkan ide ketika menulis apalagi berkaitan dengan materi sastra. Selain itu, peneliti melakukan wawancara dengan siswa pada tanggal 20 Februari 2013 mengenai pembelajaran menulis puisi yang dikategorikan sulit oleh guru dan siswa. Wawancara dengan siswa dilakukan untuk menyempurnakan informasi sehingga dapat mempermudah dalam penanggulanggannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa diperoleh data sebagai berikut.

1) Pemanfaatan media dan teknik pembelajaran yang digunakan guru masih minim;

2) dari seluruh siswa, lebih dari setengahnya yang tidak menyukai dan tidak bisa menulis puisi;

3) teknik pembelajaran langsung pada evaluasi, siswa langsung diberi tugas untuk menulis puisi;

4) berdasarkan pengalaman guru, para siswa pasif dalam menulis puisi.

Selain melakukan wawancara dengan guru dan siswa, peneliti juga melakukan observasi awal pada tanggal 7 Maret 2013 dengan meminta membuat sebuah puisi yang temanya tidak ditentukan. Pada penelitian ini penilaian memfokuskan pada aspek pemilihan tema, orisinalitas, dan estetika. Estetika memiliki bobot 2 karena di dalamnya terdapat beberapa komponen penilaian yakni kiasan, gaya bahasa, pengimajian, dan persajakan. Skor masing-masing aspek adalah 4 sehingga skor maksimum untuk ketiga aspek tersebut adalah 16.


(21)

41

Dari hasil tes pada kegiatan pratindakan diketahui bahwa siswa memilih tema relatif sama, mengalami kesulitan dalam pemilihan kata (diksi), kesulitan menghubungkan antarbaris, serta kesulitan dalam menuangkan imajinasinya tanpa stimulus yang tepat. Berdasarkan temuan-temuan pada tahap pratindakan tersebut, akhirnya peneliti bersama praktisi merumuskan alternatif tindakan dan menyusun rancangan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan lagu sebagai media pembelajaran.

3.4.2.2Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini, peneliti dan guru secara kolaboratif mengadakan kegiatan sebagai berikut:

1) Mengamati teknik pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebelumnya;

2) Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan dan kemudahan guru dalam

pembelajaran bahasa Indonesia sebelumnya khususnya pada materi menulis puisi;

3) menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan peneliti mitra;

4) merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi;

5) menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis puisi dengan media auditif (lagu);

6) menyusun jurnal harian siswa yang diberikan setiap akhir pembelajaran; 7) menyusun alat evaluasi atau instrumen penelitian untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis puisi;

8) merencanakan dan melaksakan diskusi dengan mitra peneliti untuk melihat perkembangan aktivitas peserta didik dan guru selama KBM berlangsung.


(22)

3.4.2.3Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yakni membuat perencanaan tindakan, melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana tindakan, pengamatan/observasi, dan melaksanakan refleksi. Penelitian ini merupakan suatu siklus yang berdaur karena PTK bersifat siklus dan spiral (semakin lama semakin meningkat perubahan dan hasil pencapainnya). Tahap-tahap penelitian pada masing-masing tindakan terjadi secara berulang yang akhirnya menghasilkan beberapa tindakan dalam penelitian tindakan kelas. Dengan demikian proses tersebut (siklus) terus menerus dilakukan dengan prosedur yang sama, hingga permasalahan yang muncul dapat teratasi.

Adapun pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan dengan menerapkan lagu sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung.

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan secara berdaur ulang. Apabila pada tindakan I sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan, maka langsung dapat ditarik kesimpulan. Namun jika masih ada perbaikan-perbaikan atau media yang digunakan tidak berhasil, maka dilanjutkan dengan tindakan selanjutnya. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan yaitu dengan mengaplikasikan perencanaan tindakan yang telah disusun sebelumnya. Secara garis besar, pelaksanaan tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media auditif, yakni: (1) siswa memahami teori menulis puisi dan unsur pembangunnya; (2) siswa mendengarkan lagu yang diputar; (3) siswa memerhatikan dan mencatat kata-kata yang terdapat pada lagu; (4) siswa memetakan kata-kata yang dicatatnya; (5) Siswa menulis puisi pada “Lembar Kerja Siswa” berdasarkan kata yang terdapat pada lagu dengan memerhatikan aspek penilaian yang diminta; dan (6) siswa memeriksa kembali hasil karyanya dan mengumpulkannya pada guru.

2. Observer melakukan pengamatan pada pelaksanaan tindakan.


(23)

43

3.4.2.4Pengamatan Tindakan

Pada tahap ini, observer mengamati kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan. Observasi dan jurnal harian dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kesulitan siswa dengan media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Sementara catatan lapangan digunakan untuk mencatat proses pembelajaran yang berlangsung. Lembar observasi, catatan lapangan, dan jurnal digunakan sebagai bahan pertimbangan melakukan tindakan/perlakuan pada siklus berikutnya. Kegiatan ini dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, mulai dari siklus I sampai siklus III.

3.4.2.5Refleksi

Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Refleksi juga dilakukan bertujuan untuk melakukan perubahan-perubahan atau penyempurnaan tindakan jika ditemukan hal-hal yang masih kurang dari setiap tindakan yang telah dilakukan. Peneliti melakukan refleksi dengan observer pada setiap siklus, mulai dari siklus pertama, kedua, sampai siklus selanjutnya hingga hasil yang diharapkan tercapai.

3.5 Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran, penulis memaparkan definisi operasional istilah yang terdapat dalam penelitian. Berikut definisi operasional dalam penelitian ini.

1. Pembelajaran menulis puisi yang dimaksudkan oleh penulis merupakan proses

belajar mengajar keterampilan menulis puisi dengan adanya interaksi dua arah secara aktif antara guru dan siswa.

2. Kemampuan menulis puisi yang dimaksudkan oleh penulis merupakan

kemampuan siswa dalam menuangkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan dalam bentuk yang unik, imajinatif dan bermakna berdasarkan aspek tertentu. 3. Media auditif yang dimaksud oleh penulis merupakan media dengan jenis lagu


(24)

pembelajaran menulis puisi. Penggunaan lagu ini pun dimaksudkan untuk memilih kata-kata unik yang kemudian menerapkan dan memadankannya dengan kata-kata baru sehingga menjadi satu kesatuan

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.

3.6.1 Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru, siswa, kepala sekolah dan fasilitator yang berkolaborasi. Sebagai alat penilai, wawancara dapat digunakan untuk menilai pratindakan, proses dan hasil pembelajaran.

Wawancara yang peneliti lakukan berupa wawancara tidak berstruktur kepada guru Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung yaitu Ibu Eti Sugiarti H, S.Pd. pada tanggal 18 Februari 2013. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui bahwa mayoritas siswa mengalami kesulitan dalam menuangkan ide ketika menulis apalagi berkaitan dengan materi sastra. Selain itu, peneliti melakukan wawancara dengan siswa pada tanggal 20 Februari 2013 mengenai pembelajaran menulis puisi yang dikategorikan sulit oleh guru dan siswa. Wawancara dengan siswa dilakukan untuk menyempurnakan informasi sehingga dapat mempermudah dalam penanggulangannya. Hasil dari wawancara tersebut diketahui bahwa pengategorian tersebut diakibatkan oleh faktor pemanfaatan media dan teknik pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih minim.

3.6.2 Lembar Observasi

Observasi dilakukan untuk memperoleh data aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini kegiatan observasi dilakukan oleh observer. Observer mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses


(25)

45

pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media auditif dilaksanakan. Adapun jenis observasi pada penelitian ini yakni observasi berstruktur. Pengamat memberikan penilaian antara 1-4 pada lembar observasi aktivitas guru yang telah disediakan. Lembar observasi berisi penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran penelitian. Sementara pengamatan aktivitas siswa dilakukan dengan menuliskan berapa jumlah siswa yang melakukan kegiatan-kegiatan yang tertuang dalam lembar aktivitas siswa. Adapun yang diberi lembar observasi ini adalah mitra peneliti yang bertindak sebagai pengamat/observer. Selama pembelajaran, para pengamat mengisi format penilaian yang sudah penulis sediakan untuk diisi. Berikut mitra peneliti pada penelitian ini.

1. Eti Sugiarti H, S.Pd., guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP Negeri 16 Bandung;

2. Yanti Wulan Sari, rekan PPL, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2009; dan

3. Soekowati Dwi Fitrianthi, rekan PPL, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia angkatan 2009.

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Untuk mengamati aktivitas guru pada proses pelaksanaan tindakan, peneliti menggunakan lembar observasi yang diberikan kepada pengamat. lembar observasi aktivitas guru adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2

Lembar Pedoman Observasi Guru

Siklus ke :

Hari/Tanggal :

No. PENAMPILAN MENGAJAR NILAI

PROFIL 1 Kemampuan Membuka Pelajaran


(26)

b. Memotivasi siswa

c. Mengadakan apersepsi

d. Memberi acuan materi ajar yang akan diajarkan 2 Sikap Praktikan dalam Proses Pembelajaran

a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan siswa

b. Tidak melakukan gerak dan/atau ungkapan yang

mengganggu perhatian siswa

c. Antusiasme mimik dalam penampilan

d. Mobilitasi posisi tempat dalam kelas/ruang praktik 3 Penguasaan Materi Pembelajaran

a. Materi yang disampaikan tentang definisi puisi, unsur intrinsik puisi, fungsi puisi

b. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntunan aspek

kompetensi (kognitif, psikomotor, afektif) c. Kejelasan dalam memberikan contoh/ilustrasi

4 Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario) a. Kesesuaian penggunaan media auditif

b. Penyajian bahan ajar relevan dengan PTK

c. Proses pembelajaran mencerminkan komunikasi

guru-siswa, dengan berpusat pada siswa

d. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respons dari

siswa

e. Cermat dalam memanfaatkan waktu

5 Penggunaan Media Pembelajaran

a. Memperhatikan prinsip penggunaan media auditif

b. Memperhatikan tahapan dalam menggunakan media auditif


(27)

47

Bandung, Mei 2013 Observer I, II, III *)

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Pada proses pembelajaran, aktivitas siswa diamati oleh observer dengan menggunakan pedoman observasi aktivitas siswa berikut.

6 Evaluasi

a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek

kompetensi

b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direncanakan dalam RPP

c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

d. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang dirancang

7 Kemampuan Menutup Pelajaran

a. Menyimpulkan materi kompetensi yang diajarkan

b. Memberi kesempatan bertanya

c. Memberikan latihan

d.Menginformasikan materi ajar berikutnya Jumlah Nilai Aspek


(28)

Tabel 3.3

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

Siklus ke :

Hari/tanggal :

Kelas/semester :

No. Aspek yang diamati Observasi

Jumlah %

1. Siswa menyimak penjelasan guru

2 Siswa mengajukan pendapat dan pertanyaan

3. Siswa mencatat kata-kata yang terdapat pada lagu yang diputar.

4. Siswa mengikuti pembelajaran sampai akhir.

5. Siswa melamun.

6. Siswa mengobrol.

7. Siswa melakukan pekerjaan lain

Observer

……….. 3.6.3 Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan catatan yang berisi deskripsi pelaksanaan pembelajaran yang berkaitan dengan interaksi belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa. Catatan lapanngan ini dimaksudkan untuk mengungkapkan aktivitas belajar siswa dan guru yang tidak dapat diungkapkan dengan menggunakan lembar observasi sebagai bahan refleksi untuk tindakan selanjutnya.


(29)

49

Tabel 3.4

Catatan Lapangan Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Auditif

Siklus ke :

Hari/Tanggal :

Catatan Lapangan Saran Perbaikan

Bandung, 2013 Pengamat/Observer I, II, III

3.6.4 Jurnal Harian Siswa

Jurnal harian siswa digunakan untuk memperoleh informasi dan tanggapan siswa sehubungan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam kelas.


(30)

Apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran hari ini?

Gambar 3.2

Jurnal Harian Siswa

Jurnal Siswa

Siklus :

Hari/Tanggal :

Nama :

Kelas :

3.6.5 Lembar Tes Kemampuan dan Penilaian

Lembar tes kemampuan ini diberikan kepada siswa pada setiap siklus dan dikumpulkan pada hari yang sama. Tes kemampuan ini dimaksudkan untuk mengukur dan melihat perkembangan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan media auditif (lagu). Lembar tes ini berupa kertas A4.

Apa kesan yang kamu dapatkan dari pembelajaran hari ini?


(31)

51

Tabel 3.5

Lembar Tes Kemampuan Menulis Puisi

Siklus :

Hari/tanggal :

Nama :

Kelas : VIII-8

Hasil karya siswa dinilai dengan menggunakan format penilaian yang telah disusun. Penilaian menulis puisi dengan memanfaatkan media auditif menggunakan format penilaian berikut.

LEMBAR KERJA

1. Tulislah kata -kata yang kamu pilih berdasarkan lagu tersebut!

2. Buatlah sebuah puisi berdasarkan kata-kata yang telah kamu pilih dengan memperhatikan unsur-unsur persajakan, tema, dan diksi (pemilahan kata)!


(32)

Tabel 3.6

Format Penilaian Menulis Puisi Siswa

No. Aspek Penilaian Skor

(1 – 4) Bobot

1. Tema

1 2. Orisinalitas

1

3. Estetika

2

Total Skor 16

Nilai

Nilai Akhir

Skala penilaian 1-4 Arti skala penilaian 1= kurang sekali 2= kurang 3= cukup baik 4 = baik sempurna


(33)

Skor maksimum : 16

Nilai siswa : total skor x 100

Skor maksimum

Nilai Akhir Siswa : NP1+NP2+NP3

3 Keterangan:

NP1 : Nilai yang diberikan oleh penilai pertama NP2 : Nilai yang diberikan oleh penilai kedua NP3 : Nilai yang diberikan oleh penilai ketiga

Dalam menganalisis hasil karya siswa berupa puisi, peneliti menggunakan indikator penilaian berdasarkan aspek tertentu. Indikator penilaian puisi siswa adalah sebagai berikut.

Tabel 3.7

Kriteria Penilaian Menulis Puisi

No. Aspek Penilaian Skor Deskripsi Kriteria

1. Tema

4 pemilihan tema disesuaikan dengan isi dan

memiliki keterkaitan dengan lagu yang diputar 3 Tema sesuai dengan isi puisi tetapi kurang

berkaitan dengan lagu yang di putar

2 Tema sesuai dengan isi puisi

1 Tema tidak sesuai dengan isi dan tidak memiliki

keterkaitan dengan lagu yang diputar

2. Orisinalitas

4 Memilih beberapa kata dari sebuah lagu yang dipadankan dengan kata-kata lain sehingga membentuk paragraf utuh.


(34)

padanan katanya kurang padu.

2 Banyaknya kosa kata dalam lagu dan kata-kata sendiri memiliki keseimbangan

1 Menulis ulang lagu yang diputar

3. Estetika

4 Menyajikan padanan diksi dengan baik berupa

kata, kiasan, gaya bahasa, pengimajian, dan persajakan.

3 Menyajikan padanan kata yang sesuai minimal 2

(gaya bahasa, kiasan/pencitraan, dan persajakan) tetapi kurang padu

2 Menyajikan salah satu dari beberapa aspek yang

diminta di poin 4.

1 Tidak menyajikan aspek yang diminta pada poin

4.

3.7 Teknik Penelitian

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Secara umum, ada dua jenis teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam satu penelitian. Dua teknik tersebut adalah teknik tes dan teknik nontes. Kedua teknik tersebut peneliti gunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini.

3.7.1.1Teknik Tes

Teknik ini biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Dalam penelitian ini siswa sebagai subjek yang dites, dan data yang dikumpulkan berupa hasil tes kemampuan menulis puisi siswa. Teknik tes dalam penelitian ini adalah tes menulis puisi. Tes dilakukan mulai studi pendahuluan sampai siklus I dan seterusnya sampai tujuan penelitian ini tercapai.

Perbandingan antartes akan mengantarkan pada suatu kesimpulan apakah suatu media yang diterapkan dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan


(35)

kemampuan menulis puisi siswa. Tes yang diberikan adalah tes tertulis yang

menggunakan soal uraian. Adapun beberapa aspek yang dinilai dalam

tes menulis puisi antara lain: (1) tema, (2) orisinalitas, dan (3) estetika.

3.7.1.2Teknik Nontes

Teknik nontes pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, catatan lapangan, dan jurnal harian siswa.

1) Wawancara

Teknik ini dipakai kepada guru dan siswa untuk mengetahui permasalahan apa yang ada dan tengah dihadapi. Wawancara pada penelitian ini dilakukan tidak berstruktur antara peneliti dan guru , serta siswa agar wawancara terjadi secara natural dan santai. Sehingga tidak ada sedikit pun rekayasa yang muncul.

2) Observasi

Observasi bertujuan untuk mengetahui kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas. Observer yaitu guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan mitra PPL. Pengamatan meliputi pengamatan RPP, penampilan mengajar di depan kelas dan pengamatan aktivitas siswa pada pelaksanaan tindakan.

3) Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah temuan selama pembelajaran berlangsung yang diperoleh peneliti yang tidak teramati dalam lembar observasi. Bentuk temuan ini berupa kegiatan siswa dan permasalahan yang dihadapi selama dalam proses pembelajaran.

4) Jurnal Harian Siswa

Jurnal harian siswa digunakan untuk memperoleh informasi dan tanggapan siswa sehubungan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam kelas.


(36)

Data-data melalui teknik-teknik tersebut peneliti kumpulkan selama proses penelitian berlangsung. Berikut uraian pengumpulan data secara umum.

1. Studi pendahuluan hingga teridentifikasi masalah. 2. Pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi siklus I. 3. Pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi siklus II. 4. Pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi siklus III.

5. Menganalisis tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi menggunkaan media auditif berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan.

6. Menganalisis jurnal harian siswa yang berisi tanggapan terhadap pembelajaran menulis puisi

3.7.2 Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dari hasil penelitian, selanjutnya dilakukan analisis data dengan mengategorikan data terlebih dahulu kemudian melakukan interpretasi data.

3.7.2.1Kategori Data

Data-data yang diperoleh melalui instrumen penelitian yang digunakan disederhanakan menjadi beberapa kategori berdasarkan fokus penelitian. Tes kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan media auditif dianalisis kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kategori yang telah disusun.

3.7.2.2Interpretasi Data

Interpretasi data merupakan kegiatan penafsiran terhadap data-data yang telah diperoleh. Ada beberapa hal yang dilakukan peneliti yang berhubungan dengan interpretasi data, di antaranya sebagai berikut.

1) Mendeskripsikan rencana pelaksanaan tindakan

a. Mengidentifikasi permasalahan yang menyangkut bahan ajar, metode, media, aktivitas guru dan siswa, evaluasi, kondisi kelas, dan minat siswa terhadap pembelajaran menulis puisi.


(37)

b. Menyusun komponen pembelajaran meliputi pengembangan bahan ajar, metode, media, dan evaluasi pembelajaran.

2) Mendeskripsikan tindakan tiap siklus

a. Memberikan gambaran umum pembelajaran dari awal hingga akhir

pembelajaran.

b. Mengidentifikasi temuan-temuan pada setiap siklusnya. 3) Menganalisis data dan hasil penelitian

a. Menganalisis hasil pengamatan aktivitas guru pada lembar observasi aktivitas guru. Cara menganalisis hasil observasi aktivitas guru adalah sebagai berikut.

Nilai = Jumlah Nilai Aspek

Jumlah Aspek

Rata-rata = O1+O2+O3

3 Keterangan:

O1 : Penilaian yang diberikan oleh pengamat pertama

O2 : Penilaian yang diberikan oleh pengamat kedua

O3 : Penilaian yang diberikan oleh pengamat ketiga

Nilai observer tersebut dikategorikan menggunakan skala penilaian berikut.

1– 1,9 = kurang 2– 2,9 = cukup 3 – 3,5 = baik 3,6 – 4 = sangat baik

b. Menghitung persentase aktivitas siswa dengan persentase jumlah setiap kategori dari tiap observer. Berikut penghitungan rata-rata dari tiap observer.

Nilai = Jumlah Siswa x 100


(38)

c. Menganalisis hasil karya siswa berupa puisi

Untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis puisi, peneliti menggunakan penilaian sistem PAP (Penilaian Acuan Patokan), yaitu menafsirkan hasil tes yang diperoleh siswa dengan membandingkannya patokan yang telah diterapkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan PAP skala empat.

Tabel 3.8

Penentuan Patokan dengan Penghitungan Persentase Skala Empat Interval Tingkat

Penugasan Kategori Nilai Keterangan

86 – 100 A Baik sekali

76 – 85 B Baik

56 – 74 C Cukup

10 -55 D Kurang

Tabel Penentuan Patokan Skala Empat (Nurgiantoro, 2010: 253)

Bertolak dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sekolah, peneliti menyederhanakan kategori penilaian sebagai berikut.

Tabel 3. 9

Kategori Penilaian Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Auditif

Interval Tingkat

Penugasan Kategori Nilai Keterangan

78 – 100 B Baik

60 – 77 C Cukup


(39)

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media pembelajaran. Maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran menggunakan media auditif jenis lagu dalam pembelajaran menulis puisi dilakukan dalam tiga siklus. Perencanaan tindakan yang dilakukan peneliti pada siklus I, II, dan III mencakup hal-hal pokok yang harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan mulai dari kebutuhan pembelajaran sampai instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar tes kemampuan menulis puisi dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan yakni waktu pelaksanaan penelitian, menyusun rencana pembelajaran berdasarkan langkah penggunaan media yang digunakan dan menyiapkan instrumen-instrumen berupa lembar observasi guru dan siswa, jurnal harian siswa, catatan lapangan serta kriteria penelitian.

2. Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Harapan yang dimaksud adalah peningkatan hasil kemampuan menulis puisi siswa pada tiap siklusnya. Hal ini terbukti dengan penilaian observer yang mengamati kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Adapun langkah-langkah pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media auditif adalah sebagai berikut.

a. Guru memaparkan materi mengenai pengertian puisi, unsur-unsur

pembangun puisi, contoh mudah menulis puisi, dan langkah-langkah menulis puisi dengan menggunakan media auditif.


(40)

b. Siswa memperhatikan dan mencatat kosa kata yang terdapat dalam lagu kemudian menuangkan ide, pikiran dan perasaannya berdasarkan diksi yang dipilih.

c. Siswa menulis puisi berdasarkan diksi yang telah dipilih.

3. Hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media pembelajaran terhadap siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung mengalami peningkatan yang cukup baik. Penggunaan media auditif jenis lagu yang digunakan sebagai media pembelajaran menulis puisi mampu menjadi stimulus dalam menuangkan dan mengembangkan ide, pikiran, dan perasaan. Selain itu penggunaan media ini juga mampu membantu siswa dalam menemukan dan memperkaya kosa kata. Hal itu dapat dilihat dari hasil rata-rata kemampuan siswa yang meningkat dari rata-rata kelas sebanyak 62,5 pada studi pendahuluan menjadi 65,88 pada siklus I, 76,79 pada siklus II dan 79,09 pada siklus III.

Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media auditif jenis lagu dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi yang efektif. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil rata-rata skor total siswa dari studi pendahuluan, sampai tindakan I, tindakan II, dan tindakan III.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian penerapan media auditif dalam pembelajaran menulis puisi, peneliti mengajukan saran-saran dengan harapan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, khususnya untuk pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Saran-saran yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut. 1. Guru pelajaran Bahasa dan Satra Indonesia diharapkan menjadikan media

auditif sebagai alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa.


(41)

131

2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka diharapkan penerapan media auditif dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

3. Penelitian tindakan kelas (PTK) sangat tepat untuk memperbaiki kompleksitas proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan untuk menggunakan metode PTK baik dalam penyusunan skripsi maupun tugas lainnya.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar dan Alwasilah. (2007: 31). Pokoknya Menulis. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rhineka Cipta

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Djamarah, Syaful dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta.

Djohan. (2003: 176). Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik (176, 205)

Ghazali, A. Syukur. (2010: 297). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Refika Aditama.

Hasani, Aceng. (2005). Ihwal Menulis. Jakarta

Jabrohim, dkk. (2009). Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kosasih, E dan Wawan, H. (2012). Bahasa Indonesia: Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal. Bandung: Thurisna

Mirawanti, Desty. (2012). Keefektifan Media VCD Lagu Group Vokal Raihan dalam Pembelajaran Menulis Puisi. Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI: Tidak Diterbitkan

Muslich, Masnur. (2012). Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara Nurgiantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta:

BPFE-Yogyakarta

Pradopo, Rachmat Djoko. (2009: 7). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rimayanti, Rini. (2013). Pemanfaatan Media gambar Representasi Dalam Pembelajaran Menulis Puisi. Skripsi Pendidikan Bahasa danSastra Indonesia FPBS UPI: Tidak Diterbitkan

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. (2011). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Percetakan Angkasa


(43)

WS, Hasanuddin. (2002: 5). Membaca dan Menilai Sajak Pengantar Pengkajian dan Interpretasi. Bandung: Angkasa.


(1)

c. Menganalisis hasil karya siswa berupa puisi

Untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis puisi, peneliti menggunakan penilaian sistem PAP (Penilaian Acuan Patokan), yaitu menafsirkan hasil tes yang diperoleh siswa dengan membandingkannya patokan yang telah diterapkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan PAP skala empat.

Tabel 3.8

Penentuan Patokan dengan Penghitungan Persentase Skala Empat Interval Tingkat

Penugasan Kategori Nilai Keterangan

86 – 100 A Baik sekali

76 – 85 B Baik

56 – 74 C Cukup

10 -55 D Kurang

Tabel Penentuan Patokan Skala Empat (Nurgiantoro, 2010: 253)

Bertolak dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sekolah, peneliti menyederhanakan kategori penilaian sebagai berikut.

Tabel 3. 9

Kategori Penilaian Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Auditif

Interval Tingkat

Penugasan Kategori Nilai Keterangan

78 – 100 B Baik

60 – 77 C Cukup


(2)

129 Ajeng Rahayu Eka Safitri, 2013

Penerapan Media Auditif (Lagu) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media pembelajaran. Maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran menggunakan media auditif jenis lagu dalam pembelajaran menulis puisi dilakukan dalam tiga siklus. Perencanaan tindakan yang dilakukan peneliti pada siklus I, II, dan III mencakup hal-hal pokok yang harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan mulai dari kebutuhan pembelajaran sampai instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar tes kemampuan menulis puisi dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan yakni waktu pelaksanaan penelitian, menyusun rencana pembelajaran berdasarkan langkah penggunaan media yang digunakan dan menyiapkan instrumen-instrumen berupa lembar observasi guru dan siswa, jurnal harian siswa, catatan lapangan serta kriteria penelitian.

2. Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Harapan yang dimaksud adalah peningkatan hasil kemampuan menulis puisi siswa pada tiap siklusnya. Hal ini terbukti dengan penilaian observer yang mengamati kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Adapun langkah-langkah pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media auditif adalah sebagai berikut.

a. Guru memaparkan materi mengenai pengertian puisi, unsur-unsur pembangun puisi, contoh mudah menulis puisi, dan langkah-langkah menulis puisi dengan menggunakan media auditif.


(3)

130

b. Siswa memperhatikan dan mencatat kosa kata yang terdapat dalam lagu kemudian menuangkan ide, pikiran dan perasaannya berdasarkan diksi yang dipilih.

c. Siswa menulis puisi berdasarkan diksi yang telah dipilih.

3. Hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media pembelajaran terhadap siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung mengalami peningkatan yang cukup baik. Penggunaan media auditif jenis lagu yang digunakan sebagai media pembelajaran menulis puisi mampu menjadi stimulus dalam menuangkan dan mengembangkan ide, pikiran, dan perasaan. Selain itu penggunaan media ini juga mampu membantu siswa dalam menemukan dan memperkaya kosa kata. Hal itu dapat dilihat dari hasil rata-rata kemampuan siswa yang meningkat dari rata-rata kelas sebanyak 62,5 pada studi pendahuluan menjadi 65,88 pada siklus I, 76,79 pada siklus II dan 79,09 pada siklus III.

Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media auditif jenis lagu dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi yang efektif. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil rata-rata skor total siswa dari studi pendahuluan, sampai tindakan I, tindakan II, dan tindakan III.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian penerapan media auditif dalam pembelajaran menulis puisi, peneliti mengajukan saran-saran dengan harapan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, khususnya untuk pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Saran-saran yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut. 1. Guru pelajaran Bahasa dan Satra Indonesia diharapkan menjadikan media

auditif sebagai alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa.


(4)

131

2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka diharapkan penerapan media auditif dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

3. Penelitian tindakan kelas (PTK) sangat tepat untuk memperbaiki kompleksitas proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan untuk menggunakan metode PTK baik dalam penyusunan skripsi maupun tugas lainnya.


(5)

Ajeng Rahayu Eka Safitri, 2013

Penerapan Media Auditif (Lagu) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar dan Alwasilah. (2007: 31). Pokoknya Menulis. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rhineka Cipta

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Djamarah, Syaful dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta.

Djohan. (2003: 176). Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik (176, 205)

Ghazali, A. Syukur. (2010: 297). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Refika Aditama.

Hasani, Aceng. (2005). Ihwal Menulis. Jakarta

Jabrohim, dkk. (2009). Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kosasih, E dan Wawan, H. (2012). Bahasa Indonesia: Berbasis Kepenulisan

Karya Ilmiah dan Jurnal. Bandung: Thurisna

Mirawanti, Desty. (2012). Keefektifan Media VCD Lagu Group Vokal Raihan

dalam Pembelajaran Menulis Puisi. Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia FPBS UPI: Tidak Diterbitkan

Muslich, Masnur. (2012). Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara Nurgiantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta:

BPFE-Yogyakarta

Pradopo, Rachmat Djoko. (2009: 7). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rimayanti, Rini. (2013). Pemanfaatan Media gambar Representasi Dalam

Pembelajaran Menulis Puisi. Skripsi Pendidikan Bahasa danSastra Indonesia

FPBS UPI: Tidak Diterbitkan

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. (2011). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Percetakan Angkasa


(6)

Ajeng Rahayu Eka Safitri, 2013

Penerapan Media Auditif (Lagu) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

WS, Hasanuddin. (2002: 5). Membaca dan Menilai Sajak Pengantar Pengkajian