MANFAAT HASIL BELAJAR PELAYANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PELAKSANAAN PRAKERIN DI SEKOLAH LUAR BIASA.

(1)

Devi Sari Peranginangin, 2013

MANFAAT HASIL BELAJAR PELAYANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PELAKSANAAN PRAKERIN

DI SEKOLAH LUAR BIASA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh

DEVI SARI PERANGINANGIN 0806199

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Devi Sari Peranginangin, 2013

MANFAAT HASIL BELAJAR PELAYANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PELAKSANAAN PRAKERIN

DI SEKOLAH LUAR BIASA

Oleh

Devi Sari Peranginangin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Devi Sari Peranginangin 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Devi Sari Peranginangin, 2013

DEVI SARI PERANGINANGIN

MANFAAT HASIL BELAJAR PELAYANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PELAKSANAAN PRAKERIN DI SEKOLAH LUAR

BIASA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof. Dr. Hj. Melly Sri Sulastri Rifa’i, M.Pd

Nopen. 130188260 00

Pembimbing II

Dra. Hj. Sunarsih, M.Pd NIP. 19490729 197702 2 001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001


(4)

ABSTRAK

MANFAAT HASIL BELAJAR PELAYANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PELAKSANAAN PRAKERIN

DI SEKOLAH LUAR BIASA

Penelitian ini ingin mengungkap tingkat kebermanfaatan hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus sebagai salah satu mata pelajaran produktif di SMK program keahlian Pekerjaan Sosial pada pelaksanaan prakerin di SLB. Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan prakerin di SLB yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Metode pada penelitian ini yaitu deskriptif analitik. Populasi penelitian ini adalah peserta peserta didik program Pekerjaan Sosial kelas XII PS tahun ajaran 2012/2013 yang telah menempuh prakerin sebanyak 132 orang dengan sampel penelitian ialah sampel purposive, yang karakteristik sampel ialah peserta didik yang telah menempuh prakerin di SLB sebanyak 33 orang. Alat pengumpulan data berupa skala pengukuran kebermanfaatan hasil belajar pelayanan anak berkebutuhan khusus pada pelaksanaan prakerin di SLB. Manfaat hasil belajar pelayanan anak berkebutuhan khusus pada pelaksanaan prakerin di SLB meliputi manfaat pengetahuan peserta didik dalam mengenal karakteristik ABK, mengenal fasilitas/ alat bantu, mengkaji data dan cara pemberian pelayanan bagi ABK. Manfaat sikap peserta didik dalam hal lebih sabar, senang, teliti dan peka dalam menjalin relasi serta berkomunikasi dengan ABK. Manfaat keterampilan berupa terampil melakukan pendekatan, mengamati setiap karakteristik ABK, berinteraksi dan membimbing dalam penggunaan alat bantu. Rekomendasi penelitian diajukan kepada peserta didik yang telah menempuh prakerin agar memanfaatkan pengalaman yang diperoleh sebagai persiapan calon pekerja sosial di dunia kerja nantinya. Kepada peserta didik yang belum menempuh prakerin agar lebih bersungguh-sungguh dalam memahami dan mempelajari mengenai pelayanan anak berkebutuhan khusus untuk mempersiapkan kemampuan sebelum pelaksanaan prakerin di SLB, serta kepada guru mata pelajaran pelayanan anak berkebutuhan khusus agar hasil penelitian ini diadikan acuan dalam meningkatkan kemampuan peserta didik yang akan melaksanakan prakerin.

Kata kunci: manfaat, hasil belajar, pelayanan anak berkebutuhan khusus, prakerin, sekolah luar biasa.


(5)

ABSTRACT

BENEFITS OF LEARNING SERVICES IN EXECUTION CHILDREN WITH SPECIAL NEEDS PRAKERIN

OUTSTANDING SCHOOL

This research reveals the level of usefulness of the learning outcomes Services Children with Special Needs as a productive subjects in vocational skills Social Work program on the implementation of prakerin at SLB. Purpose of this study was to obtain data on the benefits of learning outcomes with Special Needs Children's Services on the implementation prakerin in SLB-related knowledge, attitudes and skills. The method in this research is descriptive analytic. Population study were participants of Social Work program learners PS class XII school year 2012/2013 that has taken as many as 132 people prakerin the sample is purposive sample, the sample characteristics are learners who have exhausted prakerin in SLB 33 people. Data collection tools such as scales measuring learning outcomes usefulness children with special services on the implementation prakerin at SLB. The benefit of children with special learning services on the implementation prakerin in SLB are the benefit of knowledge to know the characteristics of learners in ABK, known facilities / aids, analyzing the data and how the provision of services for the crew. Benefits attitudes of learners in terms of more patient, happy, conscientious and sensitive in establishing relationships and communicate with the crew. Benefits in the form of skilled skills approach, examining each characteristic ABK, interacting and guiding the use of assistive devices. Research recommendations presented to students who have taken prakerin to utilize the experience gained in preparation for prospective social workers in the workforce later. To students who do not take prakerin to be more serious in understanding and learning about services for children with special needs prepare capabilities before implementation prakerin at SLB, and the subject teachers care children with special needs so that the results of this study diadikan reference in improving the ability of learners who will carry out prakerin.

Keywords: benefits, learning outcomes, service children with special needs, prakerin, outstanding schools


(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA TENTANG PELAYANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN PRAKERIN DI SEKOLAH LUAR BIASA ... 7

A. Gambaran Mata Pelajaran Pelayanan ABK ... 7

1. Tujuan Mata Pelajaran Pelayanan ABK ... 7

2. Materi Mata Pelajaran Pelayanan ABK ... 8

a. Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus ... 8

b. Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus ... 9

c. Alat Bantu bagi Anak Berkebutuhan Khusus ... 12

d. Sekolah Luar Biasa ... 16

3. Metode Pembelajaran Pelayanan ABK ... 19

4. Media Pembelajaran Pelayanan ABK ... 19

5. Hasil Belajar Pelayanan ABK ... 20

B. Program Prakerin ... 20

1. Pengertian Prakerin ... 21

2. Tujuan Prakerin ... 21

3. Proses layanan pada Prakerin ... 21

4. Kegiatan pada pelaksanaan Prakerin ... 23

C. Manfaat hasil belajar pelayanan anak berkebutuhan khusus pada pelaksanaan prakerin di Sekolah Luar Biasa ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27


(7)

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel ... 27

1. Lokasi ... 27

2. Populasi ... 27

3. Sampel ... 27

C. Defenisi Operasional ... 28

D. Teknik pengumpulan data dan pengolahan data ... 29

1. Teknik pengumpulan data ... 29

2. Pengolahan data ... 29

E. Prosedur dan Tahap penelitian... 30

1. Tahap persiapan ... 31

2. Tahap pelaksanaan ... 31

3. Tahap penyelesaian akhir ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Pengolahan Data hasil penelitian ... 32

1. Persentase data ... 32

2. Penskoran (skoring) data ... 62

3. Tingkat Kebermanfaatan ... 68

B. Pembahasan Penelitian ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Rekomendasi ... 77


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel hal

3.1 Populasi Penelitian... 27 3.2 Sampel Penelitian ... 28 4.1 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan pengetahuan dalam mengenal setiap jenis kecacatan ABK ... 32 4.2 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan pengetahuan dalam mengetahui jenis pendekatan yang tepat bagi ABK ... 33 4.3 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan pengetahuan dalam mengetahui cara komunikasi yang baik dengan ABK ... 34 4.4 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan pengetahuan dalam memahami berbagai respon dari ABK ... 34 4.5 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa yang berkaitan dengan pengetahuan dalam mengetahui cara berinteraksi yang baik dengan setiap ABK... 35 4.6 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan pengetahuan dalam mengenal fasilitas yang tepat bagi anak Tunanetra di SLB bagian A ... 36 4.7 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa yang berkaitan dengan pengetahuan dalam memahami bahasa isyarat anak dalam berkomunikasi ... 37 4.8 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan pengetahuan dalam memahami setiap tingkah laku ABK ... 38 4.9 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan pengetahuan dalam mengkaji hasil wawancara dengan ABK ... 38 4.10 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan pengetahuan dalam memahami data yang dikaji dan menentukan gejala dan penyebab masalah ... 39 4.11 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada


(9)

pengetahuan dalam memahami cara untuk memberikan pelayanan sesuai masalah ABK ... 40 4.12 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan pengetahuan dalam memahami cara menerapkan pelayanan yang diberikan kepada ABK... 41 4.12(P) Rekapitulasi data Hasil Persentase Skala pilihan yang berkaitan

dengan manfaat pengetahuan responden dalam pelaksanaan Prakerin di SLB ... 42 4.13 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan sikap dalam berkomunikasi dengan ABK... 44 4.14 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang yang berkaitan dengan sikap dalam peka terhadap respons anak yang kurang percaya diri ... 45 4.15 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang yang berkaitan dengan sikap dalam menarik perhatian ABK ... 45 4.16 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa yang yang berkenaan dengan sikap dalam memperhatikan metode yang dipakai untuk membantu ABK ... 46 4.17 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang yang berkaitan dengan sikap dalam membina hubungan/relasi yang baik dengan ABK ... 47 4.18 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang yang berkaitan dengan sikap dalam membimbing ABK dalam penggunaan alat bantu ... 48 4.19 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa yang yang berkaitan dengan sikap dalam membimbing anak Tunagrahita untuk penggunaan alat bantu ... 48 4.20 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang yang berkaitan dengan sikap dalam rangka membantu anak mengenai masalah, penyebab dan penyelesaiannya ... 49 4.21 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa yang yang berkaitan dengan sikap dalam memberikan motivasi dan nasehat positif kepada Anak Berkebutuhan Khusus ... 50


(10)

4.22 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB yang yang berkaitan dengan sikap dalam mengamati setiap perubahan yang baik pada ABK ... 51 4.22(S) Rekapitulasi data hasil persentase Skala Pilihan yang berkaitan

dengan manfaat sikap responden dalam pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa ... 52 4.23 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa yang berkaitan dengan keterampilan dalam melakukan pendekatan yang tepat dengan ABK . 54 4.24 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan keterampilan dalam mengamati setiap karakteristik dari klien ... 54 4.25 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan keterampilan dalam berinteraksi dengan guru guna memperoleh data anak ... 55 4.26 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan keterampilan dalam mengajukan pertanyaan kepada ABK ... 56 4.27 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan keterampilan dalam mendampingi anak Tunarungu wicara dalam menggunakan alat bantu... ... 57 4.28 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan keterampilan dalam mendampingi anak Tunagrahita ... 57 4.29 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa yang berkaitan dengan keterampilan dalam membimbing anak Tunalaras untuk pemahaman lingkungan ... 58 4.30 Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada

pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa yang berkaitan dengan keterampilan dalam membimbing anak Tunanetra dalam menggunakan alat bantu ... 59 4.30 (K) Rekapitulasi data hasil persentase skala pilihan yang berkaitan

dengan manfaat keterampilan responden dalam pelaksanaan prakerin di Sekolah Luar Biasa ... 60 4.31 Rekapitulasi hasil penilaian dengan penggunaan skor dari

pengetahuan responden ... 62 4.32 Skala Penilaian dari pengetahuan responden ... 63


(11)

4.33 Rekapitulasi hasil penilaian dengan penggunaan skor dari sikap responden ... 64 4.34 Skala penilaian sikap responden ... 65 4.35 Rekapitulasi hasil penilaian dengan penggunaan skor dari

keterampilan responden ... 66 4.36 Skala penilaian dari keterampilan responden ... 67


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

3.1 Alat pendidikan khusus... 13

3.2 Tongkat putih ... 13

3.3 Kohler implant ... 13

3.4 Hearing aids ... 13

3.5 Bahasa isyarat ... 14

3.6 Pengembangan alat dria mata ... 14

3.7 Bermain Puzzle ... 14

3.8 Membersihkan mulut selesai makan ... 15

4.1 Diagram hasil skala pilihan responden dari persentase pengetahuan ... 43

4.2 Diagram hasil skala pilihan responden dari persentase sikap ... 53

4.3 Diagram hasil skala pilihan responden dari persentase keterampilan .. 61

4.4 Diagram hasil keseluruhan Persentase Responden ... 61

4.5 Diagram hasil skor dari pengetahuan Responden ... 63

4.6 Diagram hasil skor dari Sikap Responden ... 65

4.7 Diagram hasil skor dari Keterampilan Responden ... 67

4.8 Diagram hasil rata-rata Keseluruhan Persentase ... 68

4.9 Diagram hasil rata-rata Keseluruhan Skor ... 69

4.10 Diagram Rata-rata Keseluruhan ... 74


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 :

a. Kisi-kisi Instrument penelitian ... 80

b. Skala Pilihan Penelitian ... 85

Lampiran 2 : a. Hasil Pengolahan Data Skala Pilihan ... 90

b. Hasil penghitungan dari Skala Pilihan ... 91

c. Pengolahan Data Hasil Skala Pilihan ... 92

d. Pengolahan Data Hasil dari Skala Pilihan responden ... 96 Lampiran 3 :

Surat SK Pembimbing Lampiran 4 :


(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peserta didik yang menempuh pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia dipersiapkan sebagai manusia mandiri, produktif dan mampu bersaing di dalam mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia industri sekarang. SMK dalam upaya memberikan pembekalan kepada peserta didik dengan mengembangkan setiap pontensi yang dimiliki peserta didik sesuai dengan bidang yang dipilihnya. Arah keberadaan SMK seperti yang tercantum pada Kurikulum SMKN (2011:1) bahwa salah satu tujuan dari SMKN 15 adalah membekali peserta didik agar mampu meniti karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang dimilikinya.

Proses pencapaian tujuan SMK dengan membekali peserta didik dalam berbagai mata pelajaran yang didasari landasan hukum dan standar kompetensi mata pelajaran yaitu program normatif, adaptif dan produktif. Kelompok mata pelajaran lain yang diberikan kepada peserta didik terdiri atas muatan lokal, pengembangan diri dan Praktek kerja industri (Prakerin).

Mata pelajaran yang termasuk program produktif khusus untuk SMKN 15 Bandung Program keahlian Pekerjaan Sosial ialah mata pelajaran Pengembangan Masyarakat, Pelayanan Anak, Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus, Pelayanan NAPZA, dan Pelayanan Kesehatan. Salah satu mata pelajaran yang menarik perhatian peneliti adalah Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus memiliki kompetensi dasar sebagai berikut:

1. Berorientasi pada anak berkebutuhan khusus

2. Memelihara sebuah lingkup untuk memberdayakan anak berkebutuhan khusus

3. Memberikan pelayanan kepada anak berkebutuhan khusus a. Merancang prosedur dukungan

b. Menyumbangkan bagi pembelajaran positif c. Rencana dan implementasi integritas masyarakat

d. Merancang dan menyesuaikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhan kelompok anak berkebutuhan-kebutuhan khusus


(15)

2

5. Meningkatkan kemampuan anak berkebutuhan khusus (Kurikulum SMKN15, 2011:45)

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang berbeda atau menyimpang dari anak normal pada umumnya seperti kelainan atau kecacatan yang berbeda-beda baik dari segi fisik, mental dan sosial serta jenius, sehingga dapat melanjutkan kehidupannya seperti yang dikemukakan oleh Tamsik Udin (1988:41).

Pokok materi dari mata pelajaran pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus dilihat dari silabus SMKN 15 (2011:1) meliputi: pelayanan bagi ABK, karakteristik ABK, kebutuhan dari ABK, serta program layanan kepada ABK.

Hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus dikatakan baik apabila tujuan mata pelajaran dicapai oleh peserta didik. Tujuan tersebut seperti tercantum dalam silabus mata pelajaran Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus (2011:2) yaitu: peserta didik diharapkan dapat menguasai dan mengembangkan kemampuan dalam memberikan layanan pada ABK.

Prakerin merupakan bagian dari pendidikan sistem ganda yang merupakan program SMK di mana peserta didik melakukan praktek kerja di dunia industri yang merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pelatihan SMK, pengertian tersebut tercantum pada pedoman prakerin (2011:1).

Peranan yang dilakukan disesuaikan dengan masalah institusi pasangan atau lembaga tersebut. Pada Lembaga Medis dengan institusinya rumah sakit, siswa berperan sebagai pekerja sosial medis atau medical social worker. Dalam memberdaya individu yang mengalami keterbatasan atau berkebutuhan khusus yang ada di Panti, Yayasan, Sekolah Luar Biasa (SLB), serta peranan yang ditampilkan adalah sebagai pendamping, pendidik, pembimbing dan lainnya disesuaikan dengan kebutuhananak, ini tercantum pada pedoman Prakerin (2011:2)

Pada saat peneliti tengah melaksanakan program PPL di SMKN 15 Bandung, peneliti terlibat dalam perbincangan dengan beberapa orang peserta didik yang telah menempuh Prakerin di Sekolah Luar Biasa. Hasil perbincangan itu terungkap bahwa peserta didik menghadapi hambatan pada saat kegiatan Prakerin yaitu dalam berinteraksi dengan ABK yang menderita Tunarungu wicara. Hambatan ini terjadi, karena pada saat kegiatan pembelajaran Pelayanan ABK di Sekolah tidak memberikan pelatihan atau praktek berinteraksi secara langsung


(16)

3

dengan Tunarungu Wicara dengan menggunakan bahasa isyarat. Kegiatan yang dilakukan di sekolah hanya mempraktekkan dengan teman sekelas cara berinteraksi dengan menggunakan bahasa isyarat. Hambatan ini yang mengakibatkan kemampuan peserta didik kurang dalam berinteraksi dengan ABK dan kurang terjalinnya pendekatan yang dilakukan peserta didik dengan ABK, sehingga berdampak akan proses layanan yang akan diberikan oleh peserta didik kepada ABK.

Proses layanan kepada ABK merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh mata pelajaran Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus. Dilihat dari kenyataan yang terjadi bahwa peserta didik masih mengalami hambatan dalam melakukan pendekatan dengan ABK pada saat pelaksanaan Prakerin di SLB sehingga kompetensi tidak tercapai secara maksimal. Keberhasilan mata pelajaran Pelayanan ABK dilihat dari tercapainya tujuan dari mata pelajaran dan memberikan dampak yang baik kepada peserta didik.

Dari uraian di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang Manfaat Hasil Belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa. Ketertarikan melakukan penelitian terjadi pada peserta didik bidang Pekerjaan Sosial kelas XII PS yang telah menempuh Prakerin di SLB.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kegiatan pembelajaran Pelayanan ABK di sekolah tidak memberikan praktek secara langsung dengan Tunarungu Wicara bagaimana cara berinteraksi dengan menggunakan bahasa isyarat tetapi hanya dengan teman sekelas.

2. Peserta didik mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan ABK sehingga berdampak pada pemberian layanan yang kurang tepat bagi ABK pada pelaksanaan Prakerin di SLB.

3. Pencapaian kompetensi dari mata pelajaran Pelayanan ABK dalam proses layanan bagi ABK belum maksimal dikarenakan peserta didik mengalami


(17)

4

hambatan dalam berinteraksi dan pendekatan dengan ABK pada pelaksanaan Prakerin di SLB.

Masalah penelitian dari identifikasi di atas, penulis ingin mengetahui bagaimana Manfaat Hasil Belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa.

C. Perumusan Masalah

Pada penelitian ini penulis perlu merumuskan masalah agar tujuan yang hendak dicapai lebih terarah, perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB berkaitan dengan pengetahuan peserta didik dalam proses layanan kepada ABK?

2. Bagaimana manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan sikap peserta didik dalam proses layanan kepada ABK?

3. Bagaimana manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan keterampilan peserta didik dalam proses layanan kepada ABK?

4. Bagaimana tingkat kebermanfaatan hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB?

Rumusan masalah di atas selanjutnya dijadikan sebagai judul penelitian yaitu “Manfaat Hasil Belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa”

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang Manfaat Hasil Belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa.


(18)

5

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang berkaitan dengan:

a. Manfaat pengetahuan peserta didik sebagai hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus dalam proses layanan kepada ABK dalam pelaksanaan Prakerin di SLB.

b. Manfaat sikap peserta didik sebagai hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus dalam proses layanan kepada ABK dalam pelaksanaan Prakerin di SLB.

c. Manfaat keterampilan peserta didik sebagai hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus dalam proses layanan kepada ABK pada pelaksanaan Prakerin di SLB.

d. Tingkat kebermanfaatan hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB.

.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan manfaat dalam peningkatan pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran pelayanan anak berkebutuhan khusus. manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik bidang Pekerjaan Sosial kelas XII SMK Negeri 15 Bandung, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam layanan ABK yang diperoleh dari pengalaman selama menjalankan Prakerin serta dapat menerapkan untuk sebagai calon pekerja sosial.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi guru di bidang pekerjaan sosial dalam meningkatkan wawasan dalam pembelajaran selanjutnya bagi peserta didik yang akan menjalankan prakerin.

3. Bagi peneliti sendiri mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus, yang dapat dijadikan bahan belajar


(19)

6

yang berguna sebagai bekal calon pendidik dalam Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, khususnya dalam bidang bimbingan perawatan anak.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi, maka penulis merincikan urutan dalam penulisan dari setiap bab dalam struktur organisasi skripsi yang dibagi atas 5 bab, sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian pustaka yang berisi gambaran mata pelajaran pelayanan anak berkebutuhan khusus, program prakerin dan manfaat hasil belajar pelayanan anak berkebutuhan khusus.

Bab III Metodologi penelitian yang berisi metode penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan pengolahan data.

Bab IV Hasil penelitian berisi pengolahan data atau analisis data dan pembahasan. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi


(20)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Metode deskriptif ini digunakan untuk memperoleh gambaran tentang “Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa”.

B. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi

Lokasi yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 15 beralamat di Jl. Jend. Gatot Subroto No.4 Bandung.

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik program keahlian Pekerjaan Sosial kelas XII PS tahun ajaran 2012/2013 yang telah menempuh Prakerin, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

3. Sampel

Sampel dari populasi di atas dalam penelitian ini menggunakan Sampel Purposive, dengan karakteristik sampel ialah peserta didik program keahlian Pekerjaan sosial kelas XII PS 1-PS 4 yang telah menempuh Prakerin di Sekolah Luar Biasa. Peserta didik yang dijadikan sampel sebanyak 33 orang, dengan rincian sebagai berikut:

No. Kelas Jumlah (orang)

1. XII PS 1 29

2. XII PS 2 35

3. XII PS 3 36

4. XII PS 4 34


(21)

28

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

C. Definisi Operasional

Defenisi operasional diperlukan untuk menghidari terjadinya kesalahpahaman antara pembaca dan penulis terhadap variable penelitian ini diawali dari menjelaskan istilah-istilah yang digunakan khususnya dalam judul penelitian, istilah tersebut yaitu:

1. Manfaat adalah “guna atau faedah”. Yandianto (2003:314)

2. Hasil belajar merupakan “Terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan (Hamalik, 2002:155).

3. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang berbeda atau menyimpang dari anak normal pada umumnya seperti kelainan atau kecacatan yang berbeda-beda baik dari segi fisik, mental dan sosial serta Genius, sehingga dapat melanjutkan kehidupannya. (Tamsik, 1988:41) 4. Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus merupakan mata pelajaran

produktif yang memiliki standar kompetensi pada pelayanan kepada ABK (Kurikulum SMKN15, 2011:45)

5. Prakerin merupakan bagian dari pendidikan sistem ganda yang merupakan inovasi pada program SMK dimana peserta didik melakukan praktek kerja industri di dunia industri yang merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pelatihan SMK (Pedoman Prakerin, 2011:1).

6. Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah sekolah yang menyelenggaran pendidikan khusus ditujukan bagi anak-anak luar biasa. SLB di Indonesia mulai dikenal dan dibukukan dalam negara pada saat Indonesia melaksanakan Pembangunan Lima Tahun Kedua (Tamsik, 1988:84).

No. Sekolah Jumlah (orang)

1. SLB A Wyata Guna 10

2. SLB B Sukapura 6

3. SLB C Sukapura 10

4. SLB C YPLAB 7


(22)

29

Pengertian manfaat hasil belajar pelayanan anak berkebutuhan khusus pada pelaksanaan prakerin di SLB adalah guna atau faedah yang diperoleh oleh siswa setelah mendapat mata pelajaran Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus berupa pengetahuan, sikap dam keterampilan dalam melayani anak berkebutuhan khusus dalam melaksanakan praktek kerja di sekolah yang menyediakan pendidikan khusus pada ABK.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data menggunakan Skala pilihan, dengan skala pilihan yang rentang nilai dengan kriteria yaitu:

(4) Amat Sangat Setuju (3) Sangat Setuju (2) Setuju

(1) Kurang Setuju (0) Tidak Setuju

2. Pengolahan data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menghitung persentase dan skor dari jawaban yang disebarkan kepada responden. Pengolahan data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Pengecekan Data

Kegiatan pengecekan data diawali dengan mengumpulkan angket yang telah diisi oleh respoden sesuai dengan jumlah sampel, kemudian menghitung jumlah angket yang dikembalikan respoden dan memeriksa kelengkapan jawaban serta kebenaran cara pengisiannya.

b. Tabulasi Data

Proses pengelompokan data dengan cara menjumlahkan kemudian memasukan data ke dalam tabel-tabel untuk diketahui frekuensinya.


(23)

30

c. Penskoran Data

Penskoran adalah memberikan skor pada setiap jawaban untuk menentukan keseluruhan nilai dari tingkat kebermanfaatan dengan skala nilai sebagai berikut:

Tinggi Sekali = 3.5 – 4 Tinggi = 2.8 – 3.4 Cukup = 2 – 3.4 Kurang =1 – 1.9 d. Persentase Data

Rumus perhutungan persentase sebagaimana yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (2004:129) yaitu:

Keterangan : P = Persentase (jumlah persentase yang dicari) f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden 100% = Bilangan tetap

Rumus tersebut digunakan untuk mendapatkan angka persentase jawaban responden pada skala pilihan, kemudian dianalisis dengan menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Muhammad Ali (2006:58) yaitu:

100% = Seluruhnya 76% - 99% = Sebagian Besar

51% - 75% = Lebih dari Setengahnya 50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorangpun

E. Prosedur dan Tahap Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah atau proses yang dilakukan dalam penelitian. Prosedur dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu : tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian akhir.

f P = x 100% n


(24)

31

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum mengadakan penelitian dengan mengadakan kegiatan sebagai berikut.

a. Melakukan pengamatan lapangan dan wawancara b. Pemilihan masalah dan perumusan masalah

c. Melakukan studi literatur dengan mempelajari buku-buku sumber sebagai acuan untuk membuat proposal penelitian.

d. Seminar pra proposal

e. Pengajuan dosen pembimbing dan proses bimbingan f. Menyusun instrumen penelitian

g. Seminar I

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah seminar I diselenggarakan, maka dilakukan tahapan pelaksanaan sebagai berikut:

a. Penyebaran instrumen penelitian di dahului dengan uji coba instrumen b. Pengumpulan kembali instrumen penelitian.

c. Pengecekan data

d. Pengolahan data penelitian.

e. Menarik kesimpulan dan rekomendasi. f. Seminar II.

3. Tahap Penyelesaian Akhir

Setelah seminar II dilaksanakan, maka tahap pelaksanaan berikutnya ialah: a. Penggandaan skripsi.

b. Penyebaran kepada dosen-dosen penguji. c. Ujian sidang.


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Di bawah ini diuraikan beberapa kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang “Manfaat Hasil Belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa” yaitu sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini disusun berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. Kesimpulan hasil penelitian, sebagai berikut.

1. Manfaat Hasil Belajar berupa Pengetahuan Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada Pelaksanaan Prakerin di SLB

Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus berkaitan dengan pengetahuan peserta didik pada pelaksanaan Prakerin di SLB pada skala pilihan berada pada kriteria Tinggi sekali, meliputi pengetahuan akan:

a. karakteristik ABK seperti jenis kecacatan ABK, berbagai respon dari ABK dan tingkah laku ABK,

b. fasilitas yang tepat bagi ABK seperti bagi anak tunanetra membutuhkan reglet dan pen dalam pembelajaran,

c. hasil data yang diperoleh dari wawancara dengan ABK dan mengkajinya dengan baik agar dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan masalah atau kecacatan dari ABK.

Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB yang diperoleh oleh responden berkaitan dengan pengetahuan terdapat juga kriteria tinggi yaitu pengetahuan akan: jenis pendekatan yang tepat bagi ABK dan cara berkomunikasi atau interaksi dengan ABK terutama bagi anak Tunarungu Wicara dalam menggunakan bahasa isyarat.


(26)

76

2. Manfaat Hasil Belajar berupa Sikap dalam Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada Pelaksanaan Prakerin di SLB

Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB berkaitan dengan sikap peserta didik berada pada kriteria Tinggi sekali, meliputi sikap :

a. senang berkomunikasi dengan ABK, membina hubungan dengan ABK, b. peka terhadap repons dari ABK,

c. sabar menarik perhatian ABK dan sabar membimbing ABK dalam pengunaan alat bantu terutama Tunagrahita untuk pengembangan penginderaan,

d. terbuka kepada orangtua ABK dalam proses layanan bagi anak, e. teliti dalam mengamati setiap perubahan yang baik terjadi pada ABK.

3. Manfaat Hasil Belajar berupa Keterampilan dalam Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada Pelaksanaan Prakerin di SLB

Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB berkaitan dengan keterampilan peserta didik berada pada Tinggi sekali, meliputi keterampilan dalam melakukan:

a. pendekatan yang tepat dengan ABK dalam proses layanan,

b. berinteraksi dengan ABK yang menjadi klien untuk mendapatkan data dan proses layanan

c. berinteraksi dengan guru untuk memperoleh data yang lengkap mengenai ABK,

d. lebih terampil dalam mengajukan pertanyaan kepada ABK,

e. penggunaan alat bantu bagi ABK, seperti penggunaan Puzzle bagi Tunagrahita dan pengenalan lingkungan bagi Tunalaras agar dapat mengatasi hambatan pada anak seperti: bersosialisasi dengan orang lain. Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan keterampilan peserta didik


(27)

77

terdapat juga kriteria Tinggi, meliputi keterampilan peserta didik dalam membimbing anak Tunanetra dalam pengunaan alat pendidikan khusus.

4. Tingkat Kebermanfaatan Hasil Belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada Pelaksanaan Prakerin di SLB

Tingkat kebermanfaatan hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB dilihat dari keseluruhan rata-rata skor berada pada kriteria Tinggi sekali. Manfaat tersebut meliputi pengetahuan, sikap, keterampilan responden sebagai hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan prakerin di SLB.

B. Rekomendasi

Rekomendasi disusun berdasarkan kesimpulan penelitian, maka rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada:

1. SMK Negeri 15 Bandung

a. Peserta didik yang telah menempuh prakerin dapat memanfaatkan pengalaman yang diperoleh dari prakerin sebagai bekal menjadi calon pekerja sosial di SLB setelah lulus nantinya. Peserta didik yang belum menempuh program prakerin, lebih bersungguh-sungguh dalam memahami dan mempelajari mata pelajaran Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus dan mata pelajaran lainnya untuk mempersiapkan diri menghadapi Prakerin.

b. Guru mata pelajaran Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kemampuan peserta didik yang akan melaksanakan Prakerin dengan materi dan metode pembelajaran yang menarik sesuai dengan kebutuhan di Sekolah Luar Biasa, sehingga peserta didik dapat menjalankan peran sebagai prakerin.

2. Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, agar dapat memanfaatkan pengetahuan dari hasil penelitian ini, khususnya dalam memperkaya pengetahuan pelayanan anak terlebih pada Anak Berkebutuhan Khusus.


(28)

78

3. Peneliti selanjutnya, penelitian ini masih pada lingkup yang terbatas. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan skala materi yang lebih besar. Diantaranya dapat dilanjutkan kepada Anak Berkebutuhan Khusus di SLB seperti SLB bagian D bagi Tunadaksa dan SLB bagian E bagi Tunalaras serta anak Genius.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1984) Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:Angkasa Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian (Edisi Revisi VI). Jakarta : PT. Rineka

Cipta

Djamarah S.B dan Zain. A (2002). Strategi Belajar Mengajar (Edisi revisi). Jakarta : PT. Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2002). Syarat-syarat menjadi Guru. Jakarta: PT. Rineka Cipta Jubaedah, Yoyoh. (2008). Modul Belajar dan Pembelajaran PKK.Tidak

diterbitkan

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

SMKN 15. (2011). Kurikulum Sekolah Menengah SMK Negeri 15. Bandung: Tidak diterbitkan

SMKN 15. (2011). Silabus Pelayanan Anak berkebutuhan Khusus. Bandung: Tidak diterbitkan

SMKN 15. (2011). Pedoman Prakerin. Bandung: Tidak diterbitkan

Sudjana, N. (2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Surakhmad, W. (2003). Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung: Tarsito. Udin, Tamsik. (1988). Dasar-dasar Pendidikan Luar Biasa. Bandung : Epsilon

Grup

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI. Bandung.

Tarsidi, Didi. 1997. Aksesibilitas Lingkungan Fisik Bagi Penyandang cacat. Terdapat di http://Wordpress.com/ (02/11/2011)

Yadi. 2009. Alat Pendidikan bagi Tunanetra dan Tunarungu wicara. Terdapat di

http://pabk-4you.blogspot.com/ (02/11/2011)

... 2001. Pengertian Prakerin. Terdapat di


(1)

31

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum mengadakan penelitian dengan mengadakan kegiatan sebagai berikut.

a. Melakukan pengamatan lapangan dan wawancara

b. Pemilihan masalah dan perumusan masalah

c. Melakukan studi literatur dengan mempelajari buku-buku sumber sebagai acuan untuk membuat proposal penelitian.

d. Seminar pra proposal

e. Pengajuan dosen pembimbing dan proses bimbingan

f. Menyusun instrumen penelitian g. Seminar I

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah seminar I diselenggarakan, maka dilakukan tahapan pelaksanaan sebagai berikut:

a. Penyebaran instrumen penelitian di dahului dengan uji coba instrumen b. Pengumpulan kembali instrumen penelitian.

c. Pengecekan data

d. Pengolahan data penelitian.

e. Menarik kesimpulan dan rekomendasi.

f. Seminar II.

3. Tahap Penyelesaian Akhir

Setelah seminar II dilaksanakan, maka tahap pelaksanaan berikutnya ialah:

a. Penggandaan skripsi.

b. Penyebaran kepada dosen-dosen penguji.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Di bawah ini diuraikan beberapa kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang “Manfaat Hasil Belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di Sekolah Luar Biasa” yaitu sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini disusun berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. Kesimpulan hasil penelitian, sebagai berikut.

1. Manfaat Hasil Belajar berupa Pengetahuan Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada Pelaksanaan Prakerin di SLB

Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus berkaitan dengan pengetahuan peserta didik pada pelaksanaan Prakerin di SLB pada skala pilihan berada pada kriteria Tinggi sekali, meliputi pengetahuan akan:

a. karakteristik ABK seperti jenis kecacatan ABK, berbagai respon dari ABK dan tingkah laku ABK,

b. fasilitas yang tepat bagi ABK seperti bagi anak tunanetra membutuhkan reglet dan pen dalam pembelajaran,

c. hasil data yang diperoleh dari wawancara dengan ABK dan mengkajinya dengan baik agar dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan masalah atau kecacatan dari ABK.

Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB yang diperoleh oleh responden berkaitan dengan pengetahuan terdapat juga kriteria tinggi yaitu pengetahuan akan: jenis pendekatan yang tepat bagi ABK dan cara berkomunikasi atau interaksi dengan ABK terutama bagi anak Tunarungu Wicara dalam menggunakan bahasa isyarat.


(3)

76

2. Manfaat Hasil Belajar berupa Sikap dalam Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada Pelaksanaan Prakerin di SLB

Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB berkaitan dengan sikap peserta didik berada pada kriteria Tinggi sekali, meliputi sikap :

a. senang berkomunikasi dengan ABK, membina hubungan dengan ABK,

b. peka terhadap repons dari ABK,

c. sabar menarik perhatian ABK dan sabar membimbing ABK dalam

pengunaan alat bantu terutama Tunagrahita untuk pengembangan penginderaan,

d. terbuka kepada orangtua ABK dalam proses layanan bagi anak,

e. teliti dalam mengamati setiap perubahan yang baik terjadi pada ABK.

3. Manfaat Hasil Belajar berupa Keterampilan dalam Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada Pelaksanaan Prakerin di SLB

Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB berkaitan dengan keterampilan peserta didik berada pada Tinggi sekali, meliputi keterampilan dalam melakukan:

a. pendekatan yang tepat dengan ABK dalam proses layanan,

b. berinteraksi dengan ABK yang menjadi klien untuk mendapatkan data dan proses layanan

c. berinteraksi dengan guru untuk memperoleh data yang lengkap mengenai ABK,

d. lebih terampil dalam mengajukan pertanyaan kepada ABK,

e. penggunaan alat bantu bagi ABK, seperti penggunaan Puzzle bagi Tunagrahita dan pengenalan lingkungan bagi Tunalaras agar dapat mengatasi hambatan pada anak seperti: bersosialisasi dengan orang lain. Manfaat hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB yang berkaitan dengan keterampilan peserta didik


(4)

terdapat juga kriteria Tinggi, meliputi keterampilan peserta didik dalam membimbing anak Tunanetra dalam pengunaan alat pendidikan khusus.

4. Tingkat Kebermanfaatan Hasil Belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada Pelaksanaan Prakerin di SLB

Tingkat kebermanfaatan hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan Prakerin di SLB dilihat dari keseluruhan rata-rata skor berada pada kriteria Tinggi sekali. Manfaat tersebut meliputi pengetahuan, sikap, keterampilan responden sebagai hasil belajar Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus pada pelaksanaan prakerin di SLB.

B. Rekomendasi

Rekomendasi disusun berdasarkan kesimpulan penelitian, maka rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada:

1. SMK Negeri 15 Bandung

a. Peserta didik yang telah menempuh prakerin dapat memanfaatkan

pengalaman yang diperoleh dari prakerin sebagai bekal menjadi calon pekerja sosial di SLB setelah lulus nantinya. Peserta didik yang belum menempuh program prakerin, lebih bersungguh-sungguh dalam

memahami dan mempelajari mata pelajaran Pelayanan Anak

Berkebutuhan Khusus dan mata pelajaran lainnya untuk mempersiapkan diri menghadapi Prakerin.

b. Guru mata pelajaran Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus dapat

memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kemampuan peserta didik yang akan melaksanakan Prakerin dengan materi dan metode pembelajaran yang menarik sesuai dengan kebutuhan di Sekolah Luar Biasa, sehingga peserta didik dapat menjalankan peran sebagai prakerin.

2. Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, agar dapat memanfaatkan pengetahuan dari hasil penelitian ini, khususnya dalam memperkaya pengetahuan pelayanan anak terlebih pada Anak Berkebutuhan Khusus.


(5)

78

3. Peneliti selanjutnya, penelitian ini masih pada lingkup yang terbatas. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan skala materi yang lebih besar. Diantaranya dapat dilanjutkan kepada Anak Berkebutuhan Khusus di SLB seperti SLB bagian D bagi Tunadaksa dan SLB bagian E bagi Tunalaras serta anak Genius.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1984) Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:Angkasa Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian (Edisi Revisi VI). Jakarta : PT. Rineka

Cipta

Djamarah S.B dan Zain. A (2002). Strategi Belajar Mengajar (Edisi revisi). Jakarta : PT. Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2002). Syarat-syarat menjadi Guru. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Jubaedah, Yoyoh. (2008). Modul Belajar dan Pembelajaran PKK.Tidak

diterbitkan

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

SMKN 15. (2011). Kurikulum Sekolah Menengah SMK Negeri 15. Bandung: Tidak diterbitkan

SMKN 15. (2011). Silabus Pelayanan Anak berkebutuhan Khusus. Bandung: Tidak diterbitkan

SMKN 15. (2011). Pedoman Prakerin. Bandung: Tidak diterbitkan

Sudjana, N. (2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Surakhmad, W. (2003). Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung: Tarsito. Udin, Tamsik. (1988). Dasar-dasar Pendidikan Luar Biasa. Bandung : Epsilon

Grup

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI. Bandung.

Tarsidi, Didi. 1997. Aksesibilitas Lingkungan Fisik Bagi Penyandang cacat. Terdapat di http://Wordpress.com/ (02/11/2011)

Yadi. 2009. Alat Pendidikan bagi Tunanetra dan Tunarungu wicara. Terdapat di http://pabk-4you.blogspot.com/ (02/11/2011)

... 2001. Pengertian Prakerin. Terdapat di http://www.tkjclub&article.com (03/01/2012)