EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA.

(1)

Halaman LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAKT ... ii

ABSTRAKSI ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

A. Identifikasi Masalah ... 3

B. Batasan Masalah ... 4

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional ... 6

BAB II MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN KEMAMPUAN MEMBACA A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 7

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 12

C. Membaca ... 20

D. Kerja Kelompok (Gruppenarbeit) dalam Pembelajaran Membaca ... 26


(2)

A. Metode Penelitian ... 30

B. Desain Penelitian ... 30

C. Populasi dan Sampel ... 31

D. Variabel Penelitian ... 31

E. Instrumen Penelitian ... 31

F. Teknik Pengolahan Data ... 31

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Analisis Data ... 34

B. Uji Persyaratan Analisis ... 34

C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ... 37

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 47

B. Saran ... 48

Daftar Pustaka ... 49

Lampiran-lampiran ... 51 Riwayat Hidup


(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar. Keempat keterampilan tersebut yaitu berbicara, menyimak, membaca dan menulis. Seorang pembelajar harus menguasai dengan baik keempat keterampilan dalam berbahasa untuk memaksimalkan proses pembelajaran bahasa Jerman.

Membaca adalah sebuah proses untuk mendapatkan informasi yang terdapat dalam teks. Dengan membaca seorang pembelajar akan menemukan kosakata atau ungkapan yang baru diketahui. Namun bagi pembelajar bahasa Jerman khususnya siswa SMA Negeri 6 Bandung kelas XI keterampilan membaca masih dirasakan cukup sulit. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata test membaca yang kurang dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Banyak faktor yang diduga mempengaruhi kemampuan membaca di antaranya cara membaca, situasi membaca, penguasaan kosakata dan tata bahasa (Grammatik), minat dan motivasi membaca, serta metode atau model pembelajaran yang diterapkan oleh pengajar. Model pembelajaran dalam hal ini merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pada umumnya pengajar menyampaikan materi pelajaran dalam pembelajaran membaca dengan metode konvensional yang berpusat pada guru, yaitu metode


(4)

ceramah dan tanya jawab. Kegiatan belajar mengajar diakhiri dengan penugasan menjawab pertanyaan yang mengacu pada teks.

Penelitian mengenai perbandingan antara model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran kooperatif pernah dilakukan oleh Priyadi (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Mata Diklat AutoCAD”. Dari hasil penelitian dapat dilihat adanya perbedaan nilai rata-rata yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Selain itu dari hasil angket diperoleh data bahwa kelas kontrol lebih termotivasi untuk belajar dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dalam kelompok yang membutuhkan kerjasama antaranggota kelompok. Salah satu model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) yang dikembangkan oleh Slavin pada tahun 1995.

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD) dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa, karena

model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih menekankan pada aktivitas siswa dalam kelompok yang heterogen, sehingga siswa dapat saling memotivasi dan membantu memahami teks berbahasa Jerman.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif STAD dapat memberikan pengaruh positif bagi pembelajar dalam meningkatkan motivasi belajar bahasa


(5)

Jerman. Hal ini dapat dilihat dari penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh Lima (2011) dalam skripsi yang berjudul “Belajar Kelompok Model Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa model pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa Jerman.

Penelitian tentang model pembelajaran kooperatif STAD juga pernah dilakukan oleh Nurhasanah pada tahun 2009 dengan judul “Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pembelajaran Membaca Teks Bahasa Jepang” hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan membaca teks yang dapat terlihat dari meningkatnya nilai rata-rata pada posttest yang diperoleh siswa. Selain dari meningkatnya nilai rata-rata pada

posttest, siswa juga lebih senang dan termotivasi untuk belajar.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas dalam penelitian ini dibahas tentang keefektifan model pembelajaran kooperatif Student Teams

Achievement Divisisons (STAD) dalam meningkatkan kemampuan membaca teks

berbahasa Jerman.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan, identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:


(6)

1. Apakah kesulitan membaca siswa disebabkan oleh cara membaca yang kurang tepat?

2. Apakah situasi membaca merupakan faktor penyebab kesulitan membaca siswa?

3. Apakah penguasaan kosakata dan tata bahasa (Grammatik) merupakan faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam membaca? 4. Apakah minat dan motivasi membaca siswa mempengaruhi kemampuan

membaca siswa?

5. Bagaimana kemampuan membaca teks berbahasa Jerman siswa ?

6. Apakah penggunaan model pembelajaran merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa?

7. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD bisa meningkatkan kemampuan membaca siswa ?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus dan tidak meluas, maka masalah dalam penelitian ini akan dibatasi pada efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam pembelajaran membaca .

D. Rumusan Masalah

Masalah pada penelitian ini dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut :


(7)

1. Bagaimana kemampuan membaca siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif STAD ?

2. Bagaimana kemampuan membaca siswa sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif STAD ?

3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif STAD efektif diterapkan pada pembelajaran membaca ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Kemampuan membaca siswa sebelum penerapan model pembelajaran

kooperatif STAD.

2. Kemampuan membaca siswa sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif STAD.

3. Efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran membaca.

F. Manfaat Penelitian

Secara teoretis model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam penelitian ini dapat digunakan untuk disiplin ilmu pendidikan karena dapat memberikan alternatif penggunaan model pembelajaran dalam hal ini untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran membaca siswa, sehingga pembelajaran tidak berpusat pada pengajar. Secara praktis penelitian ini juga dapat memberikan masukan-masukan yang berarti untuk peningkatan kualitas pendidikan, yaitu :


(8)

1. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan membaca teks berbahasa Jerman siswa karena siswa bekerja dalam kelompok. Sehingga siswa termotivasi untuk memahami teks berbahasa Jerman.

2. Kajian teoretis mengenai model pembelajaran kooperatif yang terdapat pada bab 2 dapat dijadikan sebagai salah satu referensi pengajar untuk mengajarkan membaca teks berbahasa Jerman.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini bertujuan untuk menghindari kesalahan penafsiran akan istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Efektivitas dalam penelitian ini adalah keberhasilan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa yang terlihat dari perbandingan hasil pretest dan posttest . 2. Model pembelajaran kooperatif STAD adalah kegiatan pembelajaran siswa dalam sebuah kelompok yang heterogen untuk meningkatkan kemampuan membaca teks berbahasa Jerman.

3. Pembelajaran membaca dalam penelitian ini adalah proses kegiatan belajar mengajar membaca teks bertema kehidupan keluarga.

4. Kemampuan membaca dalam penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam memahami teks yang diperoleh dari nilai hasil pretest dan postest.


(9)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian quasi experiment (eksperimen semu) dengan menggunakan one group pretest-posttest design (tes awal dan tes akhir suatu kelompok).

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain penelitian pretest-posttest satu kelompok (one group pretest-posttest design). Desain ini adalah desain eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa ada kelompok pembanding. Arikunto (2009: 85) menggambarkan desain penelitian pretest-posttest satu kelompok (one group pretest-posttest design) sebagai berikut:

Keterangan :

O1 = tes awal untuk mengetahui kemampuan membaca siswa sebelum diberi

perlakuan.

X = perlakuan, berupa pembelajaran membaca dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

O2 = tes akhir untuk mengetahui kemampuan membaca siswa setelah diberi

perlakuan.


(10)

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6 Bandung.

2. Sampel

Samplel dalam penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 6 Bandung yang berjumlah 41 orang.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan variabel terikat (Y) adalah kemampuan membaca siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan nilai pretest dan posttest siswa. Tes ini berfungsi mengetahui kemampuan membaca siswa sebelum dan sesudah digunakan model pembelajaran kooperatif STAD dalam pembelajaran membaca .

F. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data adalah kegiatan untuk mengolah dan menganalisis data yang sudah didapatkan. Langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut :


(11)

1. Hasil tes awal dan tes akhir diperiksa dan dianalisis kemudian ditabulasikan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil rata-rata nilai siswa, standar deviasi, dan varians kelas yang dijadikan sample.

2. Penentuan uji statistik. Sebelum menentukan uji statistik yang akan digunakan, maka dilakukan uji persyaratan analisis di antaranya : uji normalitas dan uji homogenitas data, kemudian dilakukan uji signifikan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t melalui rumus sebagai berikut :

Keterangan :

t = treatment atau perlakuan

Md = mean dari perbedaan pretest dengan posttest

xd = deviasi masing-masing subjek (d-Md)

x²d = jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sampel d.b. = ditentukan dengan N-1

3. Perumusan hipotesis statistik. Rumus hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah :

H0 : µSsP = µSbP berarti hasil posttest setelah perlakuan sama dengan hasil pretest.

�2�

�(� −1)

Md t =


(12)

H1 : µSsP > µSbP berarti hasil posttest setelah perlakuan lebih besar dari hasil pretest.

Keterangan :

µSbP = kemampuan membaca siswa dalam membaca teks berbahasa Jerman sebelum perlakuan (Pretest).

µSsP = kemampuan membaca siswa dalam membaca teks berbahasa Jerman setelah perlakuan (Postest).

4. Pembahasan hasil penelitian. 5. Penarikan kesimpulan.


(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Setelah dilakukan penelitian mengenai efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran membaca, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada saat tes awal diperoleh nilai tertinggi sebesar 67 (dalam skala 10-100) dan nilai terendah sebesar 16 , selain itu nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 41,41. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca teks berbahasa Jerman siswa sebelum mendapat perlakuan masih kurang (lihat lampiran 3).

2. Pada saat tes akhir diperoleh nilai tertinggi sebesar 92 (dalam skala 10-100) dan nilai terendah sebesar 50 dengan nilai rata-rata sebesar 72,76. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan perlakuan sebanyak tiga kali kemampuan membaca teks berbahasa Jerman siswa menjadi baik (lihat lampiran 3).

3. Berdasarkan hasil selisih rata-rata tes awal dan tes akhir diperoleh Gain sebesar 1,684, dan dari hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung > ttabel (13,11 >

1,684). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa.


(14)

B. Saran

Dari seluruh kegiatan penelitian yang telah dilakukan, diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Dalam mengajarkan bahasa Jerman khususnya dalam pembelajaran membaca teks berbahasa Jerman, sebaiknya digunakan model pembelajaran yang membuat siswa aktif dan termotivasi untuk belajar. Berdasarkan hasil uji-t diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif untuk digunakan dalam pembelajaran membaca. Oleh karena itu model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan alternatif bagi para pengajar untuk melatih kemampuan membaca siswa.

2. Pengajar yang akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, sebaiknya tegas dengan cara menegur atau memberikan peringatan terhadap siswa-siswa yang tidak berdiskusi dengan baik dan melatih siswa untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan anggota kelompoknya.

3. Peneliti lain yang mengkaji bidang yang sama sebaiknya menggunakan sampel dan tes membaca dengan tingkat yang lebih tinggi seperti A2 atau B1, sehingga hasil membaca yang diperoleh akan lebih maksimal.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual (Konsep dan Aplikasi). Bandung: Nusa Media.

Janke, Sylvia. (2006). Mit Erfolg zu Fit in Deutsch 1. Stuttgart: Klett.

Laveau, Inge. (1985). Sach und Fachtexte im Unterricht DaF Methodisch-

didaktische Vorschlage für den Lehrer. München: Goethe Institut.

Lie, Anita. (2007). Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Grasindo.

Lima, Putri Maha. (2011). Belajar Kelompok Model Student Teams Achievement

Divisions (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi pada

FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Nurhasanah, Emma. (2009). Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD Pada Pembelajaran Membaca Teks Bahasa Jepang. Skripsi pada

FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Priyadi, Herman. (2010). Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Mata Diklat AutoCAD. Skripsi

pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rampillon, Ute. (1996). Lerntechniken im Fremdsprachen Unterricht. München: Max Hueber Verlag.

Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.


(16)

Schwerdtfeger, Inge C. (2001). Gruppenarbeit und innere Differenzierung. Berlin: Druckhaus Langenscheidt.

Westhoff, Gerard. (2005). Fertigkeit Lesen. Berlin: Druckhaus Langenscheidt.

Harsiati, T. (2003). Evaluasi Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://pustaka.ut.ac.id/evaluasi-pembelajaran/harsiati.html. [12 Juli 2012]


(1)

1. Hasil tes awal dan tes akhir diperiksa dan dianalisis kemudian ditabulasikan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil rata-rata nilai siswa, standar deviasi, dan varians kelas yang dijadikan sample.

2. Penentuan uji statistik. Sebelum menentukan uji statistik yang akan digunakan, maka dilakukan uji persyaratan analisis di antaranya : uji normalitas dan uji homogenitas data, kemudian dilakukan uji signifikan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t melalui rumus sebagai berikut :

Keterangan :

t = treatment atau perlakuan

Md = mean dari perbedaan pretest dengan posttest xd = deviasi masing-masing subjek (d-Md)

x²d = jumlah kuadrat deviasi N = subjek pada sampel d.b. = ditentukan dengan N-1

3. Perumusan hipotesis statistik. Rumus hipotesis statistik dalam penelitian ini �2�

�(� −1) Md t =


(2)

H1 : µSsP > µSbP berarti hasil posttest setelah perlakuan lebih besar dari hasil pretest.

Keterangan :

µSbP = kemampuan membaca siswa dalam membaca teks berbahasa Jerman sebelum perlakuan (Pretest).

µSsP = kemampuan membaca siswa dalam membaca teks berbahasa Jerman setelah perlakuan (Postest).

4. Pembahasan hasil penelitian. 5. Penarikan kesimpulan.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah dilakukan penelitian mengenai efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran membaca, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada saat tes awal diperoleh nilai tertinggi sebesar 67 (dalam skala 10-100) dan nilai terendah sebesar 16 , selain itu nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 41,41. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca teks berbahasa Jerman siswa sebelum mendapat perlakuan masih kurang (lihat lampiran 3).

2. Pada saat tes akhir diperoleh nilai tertinggi sebesar 92 (dalam skala 10-100) dan nilai terendah sebesar 50 dengan nilai rata-rata sebesar 72,76. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan perlakuan sebanyak tiga kali kemampuan membaca teks berbahasa Jerman siswa menjadi baik (lihat lampiran 3).

3. Berdasarkan hasil selisih rata-rata tes awal dan tes akhir diperoleh Gain sebesar 1,684, dan dari hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung > ttabel (13,11 > 1,684). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir. Dengan demikian, dapat disimpulkan


(4)

B. Saran

Dari seluruh kegiatan penelitian yang telah dilakukan, diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Dalam mengajarkan bahasa Jerman khususnya dalam pembelajaran membaca teks berbahasa Jerman, sebaiknya digunakan model pembelajaran yang membuat siswa aktif dan termotivasi untuk belajar. Berdasarkan hasil uji-t diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif untuk digunakan dalam pembelajaran membaca. Oleh karena itu model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan alternatif bagi para pengajar untuk melatih kemampuan membaca siswa.

2. Pengajar yang akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, sebaiknya tegas dengan cara menegur atau memberikan peringatan terhadap siswa-siswa yang tidak berdiskusi dengan baik dan melatih siswa untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan anggota kelompoknya.

3. Peneliti lain yang mengkaji bidang yang sama sebaiknya menggunakan sampel dan tes membaca dengan tingkat yang lebih tinggi seperti A2 atau B1, sehingga hasil membaca yang diperoleh akan lebih maksimal.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual (Konsep dan Aplikasi). Bandung: Nusa Media.

Janke, Sylvia. (2006). Mit Erfolg zu Fit in Deutsch 1. Stuttgart: Klett.

Laveau, Inge. (1985). Sach und Fachtexte im Unterricht DaF Methodisch- didaktische Vorschlage für den Lehrer. München: Goethe Institut.

Lie, Anita. (2007). Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Grasindo.

Lima, Putri Maha. (2011). Belajar Kelompok Model Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Nurhasanah, Emma. (2009). Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Membaca Teks Bahasa Jepang. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Priyadi, Herman. (2010). Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Mata Diklat AutoCAD. Skripsi pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(6)

Schwerdtfeger, Inge C. (2001). Gruppenarbeit und innere Differenzierung. Berlin: Druckhaus Langenscheidt.

Westhoff, Gerard. (2005). Fertigkeit Lesen. Berlin: Druckhaus Langenscheidt.

Harsiati, T. (2003). Evaluasi Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://pustaka.ut.ac.id/evaluasi-pembelajaran/harsiati.html. [12 Juli 2012]


Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS BANGUN DATAR SEDERHANA

2 33 178

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

0 1 34

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA.

0 0 16

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA SJRM APR E-2012.

0 2 32