ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN SUBJUNKTOR WÄHREND, NACHDEM DAN BEVOR.

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN

SUBJUNKTOR WÄHREND, NACHDEM DAN BEVOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Pendidikan Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh: YUNINGSIH

0706018

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012


(2)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis Kemampuan Mahasiswa

dalam Menggunakan Subjunktor

während, nachdem dan bevor

Oleh Yuningsih

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Yuningsih 2012

Universitas Pendidikan Indonesia Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN YUNINGSIH

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN

SUBJUNKTOR WÄHREND, NACHDEM DAN BEVOR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Dra. Hj. Nining Warningsih, M.Pd. NIP. 196107211988032002

Pembimbing II,

Dra. Hafdarani, M.Pd. NIP. 196604251996022001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS UPI

Drs. Amir, M.Pd NIP. 196111101985031005


(4)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Yuningsih. 0706018. Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan

Subjunktor während, nachdem dan bevor. Skripsi. Bandung: Jurusan

Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI 2012.

Junktor berfungsi untuk menghubungkan kata, frase, kalimat dan paragraf. Salah satu jenis Junktor adalah Subjunktor. Subjunktor digunakan untuk menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat. Subjunktor terletak di awal anak kalimat, sedangkan verba yang telah dikonjugasikan sesuai dengan subjek berada di akhir kalimat. Subjunktor terdiri dari temporale Subjunktoren, kausale Subjunktoren, modale Subjunktoren dan bedeutungsleere Subjunktoren. Während, nachdem dan bevor merupakan contoh temporale Subjunktoren. Ketiga Subjunktor tersebut memiliki aturan tertentu dalam penggunaan kala, yang dipengaruhi oleh kala dalam induk kalimat. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor dan untuk mengetahui penyebab kesulitan yang ditemui oleh mahasiswa dalam menggunakan ketiga Subjunktor tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Jerman yang berjumlah 68 orang, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah setengah dari populasi tersebut, yaitu sebanyak 34 orang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, dan data penelitian diperoleh dari hasil tes dan angket. Hasil nilai rata-rata keseluruhan tes menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor termasuk kategori cukup dengan nilai 70,66, Kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während tergolong baik dengan nilai rata-rata sebesar 80,17, Subjunktor nachdem tergolong kurang dengan nilai rata-rata sebesar 55,76, sedangkan Subjunktor bevor termasuk kategori cukup dengan nilai rata-rata sebesar 74,79. Dari hasil angket diketahui penyebab kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor, yaitu karena kurangnya ketelitian dalam menyelesaikan soal tes, kurangnya pemahaman terhadap aturan penggunaan Subjunktor während, nachdem dan bevor, serta sedikitnya waktu yang digunakan untuk latihan, walaupun waktu yang tersedia cukup banyak. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyarankan agar mahasiswa lebih teliti ketika mengerjakan latihan soal yang di dalamnya terdapat materi Subjunktor während, nachdem dan bevor, bertanya kepada dosen atau teman ketika menemui kesulitan dan juga berinisiatif untuk mencari latihan-latihan mengenai ketiga Subjunktor tersebut baik dari buku-buku maupun dari internet.


(5)

ABSTRAKT

Yuningsih. 0706018. Analyse der Fähigkeit der Studenten beim Gebrauchen

der Subjunktoren während, nachdem und bevor. Abschlussarbeit. Bandung:

Deutschabteilung FPBS UPI 2012.

Die Funktion von Junktoren ist Wörter, Phrasen, Sätze und Paragraphen zu verbinden. Subjunktoren sind eine Art von Junktoren. Ein Subjunktor verbindet einen Hauptsatz und einen Nebensatz, leitet Nebensatz ein, aber das finite Verb (das konjugierte Verb) liegt am Ende des Satzes. Subjunktoren bestehen aus temporalen, kausalen, modalen und bedeutungsleeren Subjunktoren. Während, nachdem und bevor sind Beispiele von temporalen Subjunktoren. Diese Subjunktoren haben bestimmte Regeln im Tempus, die vom Tempus des Hauptsatzes beeinflusst werden. Aus diesem Grund hat die Verfasserin das Interesse daran, eine Untersuchung von Studentenfähigkeit beim Gebrauchen der Subjunktoren während, nachdem und bevor zu machen. Dabei sind die Ziele folgende Punkte herauszufinden: (1) die Fähigkeit der Studenten beim Gebrauchen der Subjunktoren während, nachdem und bevor und (2) die Ursache ihrer Schwierigkeiten beim Lernen der drei Subjunktoren. Die Population dieser Untersuchung sind alle Studenten des 5. Semesters der Deutschabteilung, nämlich 68 Personen. Und die Probanden sind die Hälfte von der Population, und zwar 34 Personen. Diese Untersuchung verwendet die deskriptiv-analytische Methode. Die Test- und Umfragenergebnisse gelten als Daten der Untersuchung. Die Durchschnittsnote zeigt, dass die Studentenfähigkeit beim Gebrauchen der Subjunktoren während, nachdem und bevor zur Kategorie ausreichend mit 70,66

gehört. Die Studentenfähigkeit beim Gebrauchen des Subjunktors ,während’

gehört zur Kategorie gut mit 80,17, beim Gebrauchen des Subjunktors ,nachdem’ haben die Studenten die Note mangelhaft mit 55,76 und beim Gebrauchen des

Subjunktors ,bevor’ haben sie die Note ausreichend mit 74,79. Von den

Umfragenergebnissen kann man die Ursache der Schwierigkeiten der Studenten beim Lernen der Subjunktoren finden, nämlich die Sorglosigkeit beim Lösen der Testaufgaben, mangelndes Verständnis vom Gebrauch der drei Subjunktoren und die Studenten nehmen sich wenig Zeit, das zu üben, obwohl sie genugende Zeit haben. Aus diesen Untersuchungsergebnissen schlägt die Verfasserin den Studenten vor, dass sie die Übungen sorgfältig machen; die Dozenten oder die Freunde fragen, wenn sie Schwierigkeiten finden; und die Initiative ergreifen, Übungen über die drei Subjunktoren zu suchen und zu machen, sowohl aus den Büchern als auch vom Internet.


(6)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRAKT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Pengertian Analisis Kemampuan Berbahasa ... 7

B. Subjunktor ... 9


(7)

2. Jenis-jenis Subjunktor ... 13

3. Temporale Subjunktoren ... 14

3.1Während ... 17

3.2Nachdem ... 18

3.3Bevor ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

C. Populasi dan Sampel ... 26

D. Instrumen Penelitian ... 27

E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 33

1. Deskripsi Hasil Tes ... 33

1.1 Data Tes Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Subjunktor ,während ’ ... 34

1.2 Data Tes Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Subjunktor ,nachdem’ ... 34

1.3 Data Tes Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Subjunktor ,bevor’ ... 35

2. Deskripsi Hasil Angket ... 36


(8)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 52

1. Saran untuk mahasiswa ... 52

2. Saran untuk dosen ... 52

3. Saran untuk peneliti lain ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 56


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Hauptsatz + Nebensatz ... 18

2.2 Nebensatz + Hauptsatz ... 18

2.3 Perubahan Tempus ... 20

2.4 Hauptsatz + Nebensatz ... 20

2.5 Nebensatz + Hauptsatz ... 20

2.6 Hauptsatz + Nebensatz ... 22

2.7 Nebensatz + Hauptsatz ... 23

3.1 Kisi-kisi Tes ... 28

3.2 Kisi-Kisi Angket ... 29

4.1 Perolehan skor tes Subjunktor ,während’ ... 34

4.2 Perolehan skor tes Subjunktor ,nachdem’ ... 35

4.3 Perolehan skor tes Subjunktor ,bevor’ ... 36

4.4 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 1 ... 37

4.5 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 2 ... 38


(10)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.7 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 4 ... 39

4.8 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 5 ... 40

4.9 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 6 ... 41

4.10 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 7 ... 42

4.11 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 8 ... 43

4.12 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 9 ... 44

4.13 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 10 ... 45

4.14 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 11 ... 46


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Instrumen Penelitian ... 56

2. Tes ... 57

3. Kunci Jawaban ... 60

4. Kisi-kisi Angket ... 62

5. Angket ... 65

6. Hasil Skor Tes ... 67

7. Hasil Skor Tes Subjunktor ,während ... 69

8. Hasil Skor Tes Subjunktor ,nachdem’ ... 70

9. Hasil Skor Tes Subjunktor ,bevor’ ... 71

10. Hasil Skor Angket (Per Responden) ... 72


(12)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini pembelajaran bahasa asing bertujuan agar pembelajar terampil menggunakan bahasa yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari. Agar dapat terampil berbahasa dengan baik pembelajar harus memiliki penguasaan tata bahasa dan kosakata. Tata bahasa merupakan aturan-aturan berbahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar sehingga kalimat yang tersusun atau ujaran yang dikemukakan dapat ditangkap dengan baik maknanya oleh lawan bicara. Tata bahasa memiliki cakupan yang luas, salah satu yang harus dikuasai dalam tata bahasa adalah konjungsi, yaitu kata hubung antar kata, antar frase, antar kalimat dan antar paragraf sehingga menjadi kesatuan yang utuh.

Dalam bahasa Jerman konjungsi dibedakan menjadi Konjunktor dan Subjunktor. Subjunktor digunakan untuk menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat, misalnya Subjunktor während, nachdem dan bevor. Dalam menggunakan Subjunktor yang menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat, kalimat yang dibentuk tidak lagi berbentuk kalimat sederhana melainkan kalimat majemuk bertingkat. Dalam membentuk kalimat majemuk bertingkat ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh mahasiswa, salah satunya yaitu tempus. Dalam kalimat yang menggunakan Subjunktor “während”, verba dalam induk kalimat dan anak kalimat memiliki tempus yang sama, contohnya:


(13)

2

1) a. ,,Der Busfahrer schlief, während die Touristen im Museum waren.”

( Pons, 2008: 117)

b. “ Pengemudibus tidur ketika para turis berada di Museum.”

Dalam kalimat (1.a) di atas verba ,,schlief” dan ,,waren” merupakan bentuk lampau (Präteritum) dari verba ,,schlafen” dan ,,sein”, yang menandakan bahwa pekerjaan atau kegiatan tersebut terjadi di masa lampau. Tidak demikian halnya dalam bahasa Indonesia verba “tidur” dan “adalah” tidak berubah, seperti contoh kalimat (1.b).

Selain itu, untuk kalimat yang menggunakan Subjunktor ,,nachdem” terdapat perbedaan tempus dalam induk kalimat dan anak kalimat, seperti tampak dalam contoh berikut ini:

2) a. ,, Nachdem er gefrühstückt hat, beginnt er zu arbeiten.”

(Dreyer,. Schmitt, 2000: 154)

b. “Setelah selesai sarapan dia mulai bekerja.”

Dalam kalimat bahasa Jerman (2.a) terlihat jelas perbedaan tempus dalam induk kalimat dan anak kalimat. Verba dalam anak kalimat ,,gefrühstückt hatmerupakan bentuk bentuk Perfekt, sedangkan kata kerja dalam induk kalimat ,,beginnt” merupakan bentuk Präsens. Hal ini menandakan bahwa peristiwa dalam anak kalimat terjadi lebih dahulu daripada peristiwa dalam induk kalimat. Berbeda dengan bahasa Jerman, dalam bahasa Indonesia verba tidak berubah meskipun peristiwa dalam anak kalimat terjadi lebih dahulu daripada peristiwa dalam induk kalimat, namun cukup dengan mencantumkan kata ”ketika”,


(14)

3

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perbedaan lainnya adalah posisi verba. Dalam induk kalimat verba yang diletakkan sebelum anak kalimat berada di posisi ke dua dan dalam anak kalimat verba berada di akhir kalimat. Apabila induk kalimat terletak setelah anak kalimat maka posisi verba berada setelah koma, seperti contoh di bawah ini:

3) a. ,,Wir räumten auf, bevor unsere Eltern nach Hause kamen.b. ,,Bevor unsere Eltern nach Hause kamen, räumten wir auf.”

(Pons, 2008: 116)

c. “Kami membersihkan rumah sebelum orang tua kami datang ke rumah.”

d. “Sebelum orang tua kami datang ke rumah, kami membersihkan rumah.” Dari contoh di atas dapat dilihat jelas perbedaan posisi verba dalam induk kalimat sebelum anak kalimat (3.a) dan posisi verba dalam induk kalimat setelah anak kalimat (3.b), sedangkan dalam bahasa Indonesia posisi kata kerja tetap yaitu setelah subyek seperti pada contoh kalimat (3.c) dan (3.d).

Hal inilah yang diduga menyebabkan kesulitan bagi mahasiswa dalam membentuk kalimat dengan menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor. Kesulitan lainnya adalah membedakan während, nachdem dan bevor sebagai Subjunktor dengan während, nach dan vor sebagai preposisi.

Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan dan untuk melengkapi kajian dalam bidang Konjunktionen yang telah diteliti sebelumnya oleh Yohansyah (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Konjunktionen wenn dan als dalam Anak Kalimat Temporal” penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Kemampuan Mahasiswa


(15)

4

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi oleh penulis, diantaranya sebagai berikut:

1. Apakah mahasiswa mempunyai kesulitan dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor?

2. Apakah mahasiswa tidak memahami penggunaan Subjunktor dalam bahasa Jerman?

3. Apakah mahasiswa kurang berlatih menggunakan Subjunktor dalam bahasa Jerman?

4. Apakah mahasiswa masih terpengaruh kaidah-kaidah dalam bahasa Indonesia? 5. Apakah mahasiswa mampu membentuk kalimat dengan Subjunktor während,

nachdem dan bevor? Dan bagaimana tingkat kemampuan mereka?

6. Apakah mahasiswa dapat membedakan penggunaan während, nachdem dan bevor sebagai Subjunktor dan penggunaan während, nachdem dan bevor sebagai preposisi?

7. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kesulitan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah pada:


(16)

5

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.

2. Penyebab kesulitan dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.

1.4 Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan ke dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor?

2. Apa saja yang menjadi penyebab kesulitan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor?

1.5 Tujuan Penelitian

Indikator keberhasilan suatu penelitian bergantung pada tercapai atau tidak tujuan penelitian tersebut. Adapun tujuan penelitian yang hendak penulis capai adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.

2. Untuk mengetahui penyebab kesulitan yang ditemui oleh mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.


(17)

6

1.6 Manfaat Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan oleh seseorang diharapkan dapat memberikan manfaat. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Menambah kemampuan penulis khususnya dan pembelajar bahasa Jerman umumnya dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor. 2. Memberikan informasi kepada penulis khususnya dan pembelajar bahasa

Jerman umumnya mengenai kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.

3. Bagi pengajar, dapat menjadi bahan acuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.

4. Bagi peneliti lain, dapat menjadi salah satu acuan jika melakukan penelitian dengan ruang lingkup tema yang sama.


(18)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2010: 2) merupakan “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan peristiwa yang diselidiki. Dengan metode deskriptif analitis penulis dapat memaparkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor serta untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab kesulitan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.

B.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini diadakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 sedangkan pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2012 di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

C.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk


(19)

27

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 5 tahun pelajaran 2012/2013 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI Bandung. Dipilihnya mahasiswa semester tersebut karena mereka telah menempuh mata kuliah keterampilan berbahasa serta dianggap telah memiliki pengetahuan yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu Subjunktor während, nachdem dan bevor.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 118). Dalam penelitian ini sampel dipilih sebanyak 50% dari populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling (sampel acak sederhana). Simple random sampling ialah pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memerhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dalam penelitian ini sampel yang dipilih adalah mahasiswa yang memiliki nomor ganjil berdasarkan undian yang dilakukan oleh peneliti pada saat memberikan instrumen penelitian.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes dan angket.

1. Tes

Tes dalam penelitian ini berupa tes membentuk kalimat sebanyak 15 butir soal dan soal isian (rumpang) sebanyak 10 butir soal yang di dalamnya memuat


(20)

28

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

soal tentang Subjunktor während‟ sebanyak 8 butir soal, Subjunktor nachdemsebanyak 8 butir soal dan Subjunktor bevor‟ sebanyak 9 butir soal. Instrumen penelitian ini diambil dari buku EM Übungsgrammatik, dan buku Aspekte Mittelstufe Deutsch Arbeitsbuch 2.

2. Angket

Instrumen lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket yang diberikan kepada responden (mahasiswa) dalam penelitian ini berisi gambaran umum mengenai faktor penunjang dalam memahami materi Subjunktor während, nachdem dan bevor serta faktor penyebab kesulitan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor tersebut. Penilaian angket dibedakan dalam dua kelompok pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Untuk pernyataan positif skor yang diberikan yaitu “sangat setuju” = 5; “setuju” = 4; ”ragu-ragu” = 3; “tidak setuju” = 2; “sangat tidak setuju” = 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif skor yang dberikan yaitu “sangat setuju” = 1; “setuju” = 2; “ragu-ragu” = 3; “tidak setuju” = 4; “sangat tidak setuju” = 5.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes

NO INDIKATOR

JUMLAH BUTIR

SOAL

NOMOR

SOAL PROSENTASE

1

Membentuk kalimat yang menggunakan Subjunktor während

5 1,2,3,4,5 25%

2

Membentuk kalimat yang menggunakan Subjunktor nachdem

5 6,7,8,9,10 25%

3

Membentuk kalimat yang menggunakan Subjunktor bevor

5

11,12,13,14, 15

25%


(21)

29

dengan Subjunktor während

5

Melengkapi kalimat dengan Subjunktor nachdem

3 18,21,23 8%

6 Melengkapi kalimat

dengan Subjunktor bevor‟ 4 17,20,22,24 9%

7 Jumlah 25 100%

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Indikator Juml

ah Butir Soal No. Soal Pernyata-an Positif No. Soal Pernyata-an Negatif Prosentase Pernyata-an Positif Prosentase Pernyata-an Negatif 1. Mengetahui faktor utama dalam memahami materi Subjunktor während, nachdem dan bevor.

5 2, 7 3, 5, 12 10% 25%

2. Mengetahui faktor penunjang dalam memahami materi Subjunktor während, nachdem dan bevor.

3 4, 8, 9 30%

3. Mengetahui penyebab kesulitan

4 1, 6, 10 11 30% 5%


(22)

30

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah berupa tes dan angket. Selain itu penulis juga melakukan studi kepustakaan yang bersumber dari buku, kamus, internet maupun hasil-hasil penelitian yang lain untuk mencari landasan teoretis. Setelah data terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data. Pada tahap ini data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis.

1. Teknik analisis data tes

Data yang terkumpul, dianalisis melalui tahapan sebagai berikut: - Mengidentifikasi kemampuan

- Mengklasifikasikan kemampuan - Menginterpretasikan hasil analisis data

Untuk mendapatkan nilai kemampuan sampel, digunakan rumus sebagai berikut:

� � = �ℎ � �

�ℎ � � 100

Untuk nilai tes membentuk kalimat yang menggunakan Subjunktor masing-masing item diberi skor 2 dengan ketentuan:

a. Penggunaan kala waktu, konjugasi verba dan posisi Subjunktor benar diberi skor 2

b. Jika konjugasi verba yang digunakan tidak sesuai dengan subjeknya walaupun menggunakan Subjunktor dengan benar diberi skor 1

c. Penggunaan kala waktu yang tidak sesuai pada Subjunktor ,nachdem‟ diberi skor 1


(23)

31

d. Menggunakan subjek yang berbeda dengan perintah yang ada dalam soal dianggap salah dan diberi nilai 0

e. Meletakkan Subjunktor yang seharusnya berada di anak kalimat menjadi di induk kalimat diaggap salah dan diberi skor 0

f. Untuk tes melengkapi kalimat yang menggunakan Subjunktor jika benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0.

Untuk mendapatkan skor rata-rata kemampuan sampel, digunakan rumus sebagai berikut:

� = �

Ket: � = Mean (rata-rata)

� = Jumlah nilai seluruh sampel = Jumlah sampel

Nilai di atas selanjutnya diuraikan ke dalam kategori penilaian sebagai berikut:

86 – 100 = baik sekali 76 – 85 = baik 56 – 75 = cukup 10 – 55 = kurang

(Nurgiantoro, 2010: 253)

2. Teknik analisis data angket

Teknik analisis yang digunakan untuk instrumen angket adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan mahasiswa


(24)

32

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor dengan keterangan sebagai berikut:

g. Jumlah skor ideal untuk tiap pernyataan : 12 × 5 = 60 h. Jumlah skor terendah untuk tiap pernyataan : 12 × 1 = 12

i. Tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan dinyatakan dalam persentase dengan rumus:

K = Jumlah skor

Jumlah skor ideal × 100%

j. Setiap pernyataan positif diberi skor 1 sampai 5 k. Setiap pernyataan negatif diberi skor 1 sampai 5


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dideskripsikan sebelumnya , maka dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Tingkat kemampuan mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman UPI tahun ajaran 2012/2013 dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor termasuk dalam kategori cukup. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata dapat dilihat dari nilai rata-rata tes keseluruhan tes penggunaan Subjunktor während, nachdem dan bevor sebesar 70,66. Nilai rata-rata Subjunktor ,während’ sebesar 80,17 yang termasuk dalam kategori baik, untuk nilai rata-rata tes Subjunktor ,nachdem’ sebesar 55,76 yang termasuk dalam kategori kurang sedangkan untuk nilai rata-rata tes Subjunktor ,bevor’ sebesar 74,79 termasuk dalam kategori cukup.

2. Penyebab kesulitan yang ditemui oleh mahasiswa adalah kurangnya berlatih sehingga mereka melakukan kesalahan dalam mengerjakan latihan soal yang menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor. Selain itu mereka juga tidak terlalu memahami aturan penggunaan Subjunktor während, nachdem dan bevor dalam kalimat sehingga mereka salah menempatkan subjungsi dan kala waktu yang sesuai dengan masing-masing Subjunktor. Faktor selanjutnya adalah mahasiswa kurang teliti dalam mengerjakan latihan soal yang menyebabkan mereka tidak dapat


(26)

52

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengkonjugasikan verba sesuai dengan subjeknya dan penggunaan subjek yang tidak sesuai dengan soal yang diberikan. Faktor lainnya adalah kurangnya waktu yang digunakan di kelas untuk mempelajari ketiga Subjunktor.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka penulis ingin menyampaikan saran-saran berikut ini:

1. Saran untuk Mahasiswa

Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor, mahasiswa hendaknya lebih teliti saat mengerjakan soal sehingga dapat menggunakan kala waktu yang sesuai dan konjugasi verba yang tepat. Jika menemui kesulitan ketika mengerjakan latihan soal segera diskusikan dengan teman atau bertanya pada dosen. Selain itu mahasiswa juga harus mempunyai inisiatif untuk mencari latihan-latihan soal yang menggunakan ketiga Subjunktor baik dari buku maupun dari internet.

2. Saran untuk Dosen

Bagi dosen yang mengajar saat membahas materi Subjunktor während, nachdem dan bevor agar memberikan referensi lain untuk memperdalam penguasaan materi Subjunktor tersebut dan memperbanyak waktu untuk menjelaskan di kelas mengenai ketiga Subjunktor tersebut.


(27)

53

3. Saran untuk Peneliti Lain

Bagi peneliti lain yang akan membahas kajian dengan ruang lingkup tema yang sama, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi sumber kajian materi.


(28)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

_____,. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

_____,. (Tanpa Tahun). Analisis. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis[29. Februari 2012]

_____,. (Tanpa Tahun). Analyse. [Online]. Tersedia: http://de.wikipedia.org/wiki/Analyse [29. Februari 2012]

_____,. (Tanpa Tahun). Bevor. [Online]. Tersedia: http://www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=100 [29. Februari 2012]

_____,. (Tanpa Tahun). Kemampuan. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan [29. Februari 2012]

_____,. (Tanpa Tahun). Bevor. [Online]. Tersedia: http://www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=101 [29. Februari 2012]

_____,. (Tanpa Tahun). Subjunktion. [Online]. Tersedia: http://alemao.npage.de/konjunktion-subjunktion.html [12. Maret 2012] _____,. (Tanpa Tahun). Subjunktor. [Online]. Tersedia:

http://www.glottopedia.de/index.php/Subjunktor[12. Maret 2012]

_____,. (2007). Universal Grosswörterbuch Deutsche Rechtschreibung. München. Compact Verlag.

_____,. (Tanpa Tahun). Während. [Online]. Tersedia: http://www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=99 [29. Februari 2012]

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Dreyer, H. dan Schmitt, R. (2000). Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. Ismaning: Max Hueber Verlag.

Engel, Ulrich. (1988). Deutsche Grammatik. Heidelberg: Julius Gross.

Engel, U. (2004). Deutsche Grammatik Neubearbeitung. München: IUDICIUM. Fleer, Sarah. (2008). Langenscheidt Kurzgrammatik Deutsch. Berlin dan

München: Langenscheidt KG.

Hall, K. dan Scheiner, B. (2001). Übungs-grammatik Deutsch als Fremdsprache für Fortgeschrittene. München: Max Hueber Verlag.

Helbig, G dan Buscha, J. (2000). Leitfaden der deutschen Grammatik. Berlin dan München: Langenscheidt KG.


(29)

55

Kridalaksana, Harimurti. (2008). Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Neubold, Joachim. (2011). PONS Gramatika Ringkas Bahasa Jerman. Jakarta: PT Katalis Mitra Plaosan

Nübling, Damaris. (2009). DUDEN Die Grammatik Band 4. Mannheim: Bibliographisches Institut AG.

Nurgiyantoro. (2010). Penilaian Bahasa dan Seni. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.


(1)

32

dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor dengan keterangan sebagai berikut:

g. Jumlah skor ideal untuk tiap pernyataan : 12 × 5 = 60 h. Jumlah skor terendah untuk tiap pernyataan : 12 × 1 = 12

i. Tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan dinyatakan dalam persentase dengan rumus:

K = Jumlah skor

Jumlah skor ideal × 100%

j. Setiap pernyataan positif diberi skor 1 sampai 5 k. Setiap pernyataan negatif diberi skor 1 sampai 5


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dideskripsikan sebelumnya , maka dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Tingkat kemampuan mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman UPI tahun ajaran 2012/2013 dalam menggunakan Subjunktor

während, nachdem dan bevor termasuk dalam kategori cukup. Hal tersebut

dapat dilihat dari nilai rata-rata dapat dilihat dari nilai rata-rata tes keseluruhan tes penggunaan Subjunktor während, nachdem dan bevor sebesar 70,66. Nilai rata-rata Subjunktor ,während’ sebesar 80,17 yang termasuk dalam kategori baik, untuk nilai rata-rata tes Subjunktor ,nachdem’ sebesar 55,76 yang termasuk dalam kategori kurang sedangkan untuk nilai rata-rata tes Subjunktor ,bevor’ sebesar 74,79 termasuk dalam kategori cukup.

2. Penyebab kesulitan yang ditemui oleh mahasiswa adalah kurangnya berlatih sehingga mereka melakukan kesalahan dalam mengerjakan latihan soal yang menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor. Selain itu mereka juga tidak terlalu memahami aturan penggunaan Subjunktor

während, nachdem dan bevor dalam kalimat sehingga mereka salah

menempatkan subjungsi dan kala waktu yang sesuai dengan masing-masing Subjunktor. Faktor selanjutnya adalah mahasiswa kurang teliti dalam mengerjakan latihan soal yang menyebabkan mereka tidak dapat


(3)

52

mengkonjugasikan verba sesuai dengan subjeknya dan penggunaan subjek yang tidak sesuai dengan soal yang diberikan. Faktor lainnya adalah kurangnya waktu yang digunakan di kelas untuk mempelajari ketiga

Subjunktor.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka penulis ingin menyampaikan saran-saran berikut ini:

1. Saran untuk Mahasiswa

Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan

Subjunktor während, nachdem dan bevor, mahasiswa hendaknya lebih teliti saat

mengerjakan soal sehingga dapat menggunakan kala waktu yang sesuai dan konjugasi verba yang tepat. Jika menemui kesulitan ketika mengerjakan latihan soal segera diskusikan dengan teman atau bertanya pada dosen. Selain itu mahasiswa juga harus mempunyai inisiatif untuk mencari latihan-latihan soal yang menggunakan ketiga Subjunktor baik dari buku maupun dari internet.

2. Saran untuk Dosen

Bagi dosen yang mengajar saat membahas materi Subjunktor während,

nachdem dan bevor agar memberikan referensi lain untuk memperdalam

penguasaan materi Subjunktor tersebut dan memperbanyak waktu untuk menjelaskan di kelas mengenai ketiga Subjunktor tersebut.


(4)

53

3. Saran untuk Peneliti Lain

Bagi peneliti lain yang akan membahas kajian dengan ruang lingkup tema yang sama, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi sumber kajian materi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

_____,. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

_____,. (Tanpa Tahun). Analisis. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis[29. Februari 2012]

_____,. (Tanpa Tahun). Analyse. [Online]. Tersedia: http://de.wikipedia.org/wiki/Analyse [29. Februari 2012]

_____,. (Tanpa Tahun). Bevor. [Online]. Tersedia: http://www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=100 [29. Februari 2012]

_____,. (Tanpa Tahun). Kemampuan. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan [29. Februari 2012]

_____,. (Tanpa Tahun). Bevor. [Online]. Tersedia: http://www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=101 [29. Februari 2012]

_____,. (Tanpa Tahun). Subjunktion. [Online]. Tersedia: http://alemao.npage.de/konjunktion-subjunktion.html [12. Maret 2012] _____,. (Tanpa Tahun). Subjunktor. [Online]. Tersedia:

http://www.glottopedia.de/index.php/Subjunktor[12. Maret 2012]

_____,. (2007). Universal Grosswörterbuch Deutsche Rechtschreibung. München. Compact Verlag.

_____,. (Tanpa Tahun). Während. [Online]. Tersedia: http://www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=99 [29. Februari 2012]

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Dreyer, H. dan Schmitt, R. (2000). Lehr- und Übungsbuch der deutschen

Grammatik. Ismaning: Max Hueber Verlag.

Engel, Ulrich. (1988). Deutsche Grammatik. Heidelberg: Julius Gross.

Engel, U. (2004). Deutsche Grammatik Neubearbeitung. München: IUDICIUM. Fleer, Sarah. (2008). Langenscheidt Kurzgrammatik Deutsch. Berlin dan

München: Langenscheidt KG.

Hall, K. dan Scheiner, B. (2001). Übungs-grammatik Deutsch als Fremdsprache

für Fortgeschrittene. München: Max Hueber Verlag.

Helbig, G dan Buscha, J. (2000). Leitfaden der deutschen Grammatik. Berlin dan München: Langenscheidt KG.


(6)

55

Kridalaksana, Harimurti. (2008). Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Neubold, Joachim. (2011). PONS Gramatika Ringkas Bahasa Jerman. Jakarta: PT Katalis Mitra Plaosan

Nübling, Damaris. (2009). DUDEN Die Grammatik Band 4. Mannheim: Bibliographisches Institut AG.

Nurgiyantoro. (2010). Penilaian Bahasa dan Seni. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.