Analisis Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Kualitas Air Sungai Melati Seberang di Kelurahan Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Tahun 2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Penyediaan air yang aman dan pengelolaan limbah cair memegang
peranan penting dalam menurunkan kejadian banyak penyakit yang ditularkan
melalui air atau terkait dengan air. Salah satu pencapaian besar selama 150 tahun
terakhir adalah sejauh mana penyakit-penyakit yang berkaitan dengan air telah
menjadi tidak berarti dalam mempengaruhi mortalitas dan morbiditas di sebagian
besar negara maju dan beberapa negara berkembang. Penyakit-penyakit yang
terkait dengan air yang tercemar tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat
yang paling serius bagi banyak di antara penduduk dunia. Kekurangan air
mengakibatkan keterbatasan serius atas perluasan produksi dan industri makanan
dan sarana sanitasi yang memadai di banyak negara atau wilayah di negara-negara
tertentu. Negara atau wilayah dengan tingkat penggunaan air tawar per kepala
yang rendah akan mengalami kesulitan dalam memenuhi permintaan air tawar
yang semakin meningkat dari penduduk yang semakin bertambah dengan tingkat
konsumsi per kapita yang lebih besar dari pertanian dan industri (WHO, 2001).
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan dasar
perikehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat
berlangsung. Oleh karena itu, penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan

utama bagi manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi faktor penentu dalam
kesehatan dan kesejahteraan manusia. Sumber daya air dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan antara lain; untuk kepentingan rumah tangga (domestik),
industri, pertanian, perikanan, dan sarana angkutan air. Sesuai dengan kebutuhan

1
Universitas Sumatera Utara

2

akan air dan kemajuan teknologi, air permukaan dapat dimanfaatkan lebih luas
lagi antara lain untuk sumber baku air minum dan industri (Sumantri, 2010).
Balai Lingkungan Perairan (2004), menyatakan bahwa sungai sebagai
salah satu sumber air yang digunakan manusia di bumi mengalami penurunan
kualitas sehingga tidak dapat lagi digunakan sesuai dengan peruntukannya.
Kualitas air dari sungai-sungai penting di Indonesia umumnya tercemar oleh
limbah organik yang berasal dari limbah penduduk dan industri lainnya. Sungai
mempunyai fungsi yang strategis dalam menunjang pengembangan suatu daerah,
yaitu mempunyai fungsi yang sangat vital diantaranya sebagai sumber air minum,
industri dan pertanian juga pusat listrik tenaga air serta mungkin juga sebagai

sarana rekreasi air.
Sampai saat ini pencemaran air masih menjadi masalah penting di
Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Tingkat pencemaran air dievaluasi dengan
metode Storet. Metode ini merupakan salah satu metode untuk menganalisis status
pencemaran air yang diterapkan di Indonesia. Hasil yang di dapat meningkatnya
titik pantau dengan status tercemar berat selama 2008-2012. Hal ini berarti
perlindungan dan pemulihan kualitas air sungai-sungai utama, khususnya di
perkotaan belum berhasil (SLHI, 2012).
Data SLHI (Status Lingkungan Hidup Indonesia) tahun 2012 oleh
Kementrian Lingkungan Hidup menyatakan hasil pemantauan 2008-2012 tersebut
menunjukkan kualitas air sungai cenderung menurun, terutama di Pulau Jawa dan
Sumatera. Sumber utama pencemar berasal dari aktivitas domestik, yang terlihat
dari parameter organik (proporsi BOD/COD dan kandungan Coliform) terutama

Universitas Sumatera Utara

3

di Maluku, Sulawesi Tenggara dan Sumatera Utara. Kualitas air sungai sebagian
besar provinsi memiliki nilai kandungan organik melebihi baku mutu (diwakili

parameter COD), yaitu sebesar 25 mg/l, berdasarkan PP No.82/2001 nilai organik
tertinggi terpantau di Jawa Barat, hal ini berkaitan dengan tingkat sanitasi rendah.
Meskipun begitu, persentase mutu air tercemar berat sudah berkurang dari 82
persen pada 2011 menjadi 75,2 persen pada 2012.
Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi dengan julukan kota
metropolitan mengalami kasus pencemaran air yang cukup memprihatinkan.
Daerah aliran sungai khususnya Medan Utara dipastikan telah tercemar limbah
industri dan rumah tangga, yaitu Sungai Deli, Sungai Bedera, dan Sungai Belawan
(Suryanto,2012).
Kota Padangsidimpuan merupakan salah satu kota di Sumatera Utara.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup Kota
Padangsidimpuan diketahui terdapat dua sungai yang menimbulkan bau amis dan
berwarna coklat, yakni Sungai Batang Ayumi dan Sangkumpal Bonang (Bahri,
2011). Kualitas air Sungai Melati Seberang dipengaruhi peningkatan jumlah
penduduk sebesar 17.088 jiwa dan industri rumahan pengolahan tahu yang ada di
Kelurahan Ujung Padang. Peningkatan tersebut mengindikasikan kecenderungan
penduduk untuk membangun rumah di pinggir/ tepi sungai dan melanggar ramburambu tata ruang dan juga pembuangan limbah cair hasil pengolahan tahu hasil
produksi tahu setiap hari yang langsung dialirkan ke sungai sehingga semakin
menambah pencemaran air sungai Melati Seberang. Secara fisik Air Sungai
Melati Seberang berwarna cokelat, keruh, berbau busuk dan amis dan juga ada


Universitas Sumatera Utara

4

terdapat gelembung busa yang diakibatkan oleh limbah tahu disekitar aliran
Sungai Melati Seberang.
Tahu merupakan salah satu hasil olahan pangan yang banyak dikonsumsi
oleh masyarakat. Tingginya permintaan pasar akan produk tahu yaitu sebesar
6,987 kg per kapita pada tahun 2012 (Dody, 2015) dan didukung oleh kemudahan
mendapatkan bahan baku kedelai merangsang pertumbuhan industri kecil tahu.
Industri tahu yang ada di Kelurahan Ujung Padang ada sebanyak 7
industri. Semua Industri tahu tidak memiliki unit pengolahan air limbah dan
membuang air limbah tahu langsung ke sungai. Industri tahuyang menjadi pilihan
peneliti ini merupakan industri tahu dalam skala kecil yang tidak memiliki unit
pengelolaan air limbah cair dimana air limbah tahu langsung di buang ke saluran
pembuangan yang langsung menuju sungai yang ada di sekitar industri tahu
tersebut. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran para pengrajin tahu akan
dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh limbah cair tersebut disamping
tingkat ekonomi yang masih rendah sehingga pengolahan limbah akan menjadi

beban ekonomi yang cukup berat bagi mereka.
Disamping itu, masyarakat Kelurahan Ujung Padang masih menggunakan
air sungai untuk keperluan untuk mandi, cuci, kakus dan membuang sampah ke
sungai dan adapula industri tahu yang menggunakan air sungai sebagai
pengolahan pada proses produksi tahu tersebut.Hal tersebut menjadi dasar bagi
peneliti untuk menganalisis pembuangan limbah cair industri tahu terhadap
kualitas Air Sungai Melati Seberang.

Universitas Sumatera Utara

5

1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah adanya
aktivitas industri tahu di sekitar Sungai Melati Seberang di Kelurahan Ujung
Padang yang melakukan pembuangan limbah cair industri tahu ke sungai tanpa
diolah terlebih dahulu yang berdampak pada perubahan kualitas air sungai maka
perlu diketahui bagaimana hasil pembuangan limbah cair industri tahu terhadap
kualitas air Sungai Melati Seberang di Kelurahan Ujung Padang Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan.

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui kualitas limbah cair industri tahu sebelum dan sesudah
dibuang ke Sungai Melati Seberang di Kelurahan Ujung Padang Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan Tahun 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui proses pengolahan tahu.
2. Untuk mengetahui kandungan BOD, COD, TSS, pH dan Suhu pada
limbah cair industri tahu sebelum dibuang ke sungai.
3. Untuk mengetahui kandungan BOD, COD, TSS, pH dan Suhu pada
limbah cair industri tahu setelah dibuang ke sungai.
4. Untuk mengetahui keluhan kesehatan masyarakat di sekitar industri
tahu .

Universitas Sumatera Utara

6

1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi pengrajin tahu untuk

mengolah limbah cair tahu sebelum dibuang ke saluran pembuangan
limbah.
2. Memberikan informasi yang berguna bagi instansi terkait tentang kondisi
air Sungai Melati Seberang di Kelurahan Ujung Padang untuk
meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap pencemaran air
sungai.
3. Sebagai pedoman bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian pada
bidang kajian sejenis sehingga hasilnya nanti diharapkan dapat
memperbaharui dan menyempurnakan penelitian ini.
4. Sebagai proses belajar bagi penulis dalam mengimplementasikan berbagai
teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahan selama proses belajar di
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU)
Medan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBUANGAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DI KELURAHAN KROBOKAN KOTA SEMARANG

1 24 96

Analisis Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Kualitas Air Sungai Melati Seberang di Kelurahan Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Tahun 2015

3 23 103

PENCEMARAN AIR SUNGAI GARUDAAKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI TAHU Pencemaran Air Sungai Garuda Akibat Pembuangan Limbah Industri Tahu Di Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen.

0 1 12

PENCEMARAN AIR SUNGAI GARUDA AKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI TAHU Pencemaran Air Sungai Garuda Akibat Pembuangan Limbah Industri Tahu Di Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen.

0 3 17

(ABSTRAK) PENGARUH PEMBUANGAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DI KELURAHAN KROBOKAN KOTA SEMARANG.

0 0 3

Analisis Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Kualitas Air Sungai Melati Seberang di Kelurahan Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Tahun 2015

0 0 16

Analisis Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Kualitas Air Sungai Melati Seberang di Kelurahan Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Tahun 2015

0 0 2

Analisis Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Kualitas Air Sungai Melati Seberang di Kelurahan Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Tahun 2015

0 0 24

Analisis Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Kualitas Air Sungai Melati Seberang di Kelurahan Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Tahun 2015

0 0 3

Analisis Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Kualitas Air Sungai Melati Seberang di Kelurahan Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Tahun 2015

0 1 19