Strategi Pengembangan Usaha pada Aneka Keripik dan Roti Selasih. ( Studi di Jl.Jahe LK.IV Sentang Kota Kisaran )

BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Strategi
2.1.1 Pengertian Strategi
Suatu strategi mempunyai dasar untuk mencapai sasaran yang dituju.Pada
dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Seperti yang telah
dikemukakan oleh para ahli dalam buku mereka masing-masing. Definisi strategi
yang pertama dikemukakan oleh Chandler ( Rangkuti,2009 : 4 ) disebutkan bahwa
“strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan
tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya
“.Menurut ( Davis ,2010 : 19 ) Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan
keputusan manjemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang
besar.Selain

itu

strategi

mempengaruhi

perkembangan


jangka

panjang

perusahaan,biasanya untuk lima tahun kedepan, dan karenanya berorientasi ke masa
yang akan datang . Strategi mempunyai konsekuensi multifungsional atau
multivisional serta perlu mempertimbangkan , baik faktor eksternal maupun faktor
internal yang dihadapi perusahaan .

9
Universitas Sumatera Utara

Menurut ( Jatmiko 2003 :134 ) Strategi dideskripsikan sebagai suatu cara
dimana organisasi akan mencapai tujuan-tujuannya, sesuai dengan peluang-peluang
dan ancaman-ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta sumber daya dan
kemampuan internal organisasi.Selanjutnya menurut andrews dan Chaffe ( dalam
Freddy rangkuti,2014 : 3 ) Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholder
seperti stakeholder,debhtholder,manajer,karyawan,konsumen,komunitas,pemerintah
dan sebagainya,yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima

keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan.dan menurut ( Glueck 1998 ; 12 ) Strategi adalah rencana yang
disatukan,menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan
dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan
utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksannaan yang tepat oleh perusahaan.
Dari beberapa pendapat mengenai definisi strategi di atas maka dapat
dikatakan bahwa strategi merupakan rencana –rencana yang dibuat oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan yaitu agar mampu mengikuti
perubahan lingkungan yang terjadi dan memiliki keunggulan kompetitif. Suatu
perusahaan untuk mempertahankan dan sekaligus meningkatkan usahanya dengan
cara merencanakan strategi –strategi yang mantap dan terarah di mana perusahaan
harus mampu memanfaatkan peluang usahanya dengan sebaik-baiknya.

10
Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Konsep Strategi
Strategi ( Solihin,2012:24 ) didefinisikan sebagai berbagai cara untuk
mencapai tujuan. Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen strategi, tidak
hanya di definisikan sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam

konsep manajemen strategi mencakup juga penetapan berbagai tujuan itu sendiri yang
diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan kompetitif perusahaannya.
Pemahaman akan konsep strategi itu,sangatlah menentukan dalam menyusun
strategi dan pengimplementasian strategi yang telah di buat.
2.1.3Tipe Strategi
Strategi padatingkat bisnis bertujuan untuk mengembangkan suatu bisnis yang
akan memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif atas pesaingnya
dalam suatu pasar atau industry. Terdapat dua belas tipe strategi yang dapat dilakukan
oleh perusahaan yang dikelompokkan dalam empat bagian, seperti yang dikutip dari
David (2002:46), yaitu :
1. Strategi integrasi
Integrasi ke depan,integrasi ke belakang dan integrasi horizontal. Strategi ini
memungkinkan

sebuah

perusahaan

untuk


mendapatkan

control

atas

distributor,pemasok dan pesaing .
a) Integrasi ke depan,yaitu memperoleh kepemilikan atau meningkatkan
kendali pada distributor atau pengecer. Strategi ini dipilih jika

11
Universitas Sumatera Utara

distributor

organisasi

sangat

mahal,mutu


distributor

terbatas,

organisasi bersaing dalam industry sedang bertumbuh,organisasi
mempunyai modal dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk
mengelola

bisnis

baru,keunggulan

produk

stabil

sangat

tinggi,distributor memperoleh laba yang besar.

b) Integrasi ke belakang, yaitu merujuk pada strategi mencari
kepemilikan dari atau kendali besar pada perusahaan pemasok.
Strategi ini terutama tepat bila perusahaan pemasok saat ini tidak dapat
diandalkan terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi kebutuhan
perusahaan.
c) Integrasi horizontal, yaitu merujuk pada strategi mencari kepemilikan
dari atau kendali besar atas perusahaan pesaing. Hal ini dilakukan jika
organisasi dapat memperoleh karakteristik monopolistic atau dalam
bidang atau wilayah tertentu,organisasi bersaing dalam industry yang
sedang bertumbuh, meningkatnya skala ekonomis memberikan
keunggulan bersaing yang besar organisasi mempunyai modal dan
sumber daya manusia yang berbakat yang diperlukan untuk perluasan
perusahaan,pesaing ragu karena tidak ada kemampuan manajerial.
2. Strategi Intensif
Kelompok strategi ini disebut sebagai strategi intensif karena mansyaratkan
berbagai upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif

12
Universitas Sumatera Utara


perusahaan dengan produk yang sudah ada. Kelompok strategi ini meliputi
tiga strategi,yaitu :
a) Penetrasi pasar, yaitu berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk
produk atau jasa yang sudah ada dipasar lewat usaha pemasaran yang
lebih gencar. Strategi ini banyak dilakukan sendiri atau kombinasi
dengan strategi lain.
b) Pengembangan pasar, yaitu memasarkan produk atau jasa yang sudah
ada ke wilayah geografi yang baru.
c) Pengembangan produk,yaitu mencari kenaikan penjualan dengan
memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau mengembangkan
produk atau jasa baru.
3. Strategi Diversifikasi
Ada tiga tipe umum dari strategi diversifikasi,yaitu konsentrik ( terfokus ),
horizontal dan konglomerat.
a) Diversifikasi konsentrik, yaitu menambah produk atau jasa baru tetapi
berkaitan. Hal ini dilakukan jika penambahan produk baru berkaitan
secara signifikan akan memperkuat penjualan yang sudah ada.
b) Diversifikasi konglomerat, yaitu menambah produk atau jasa baru
tetapi tidak berkaitan. Strateggi ini tepat dilakukan jika laba menurun.
c) Diversifikasi horizontal, yaitu menambah produk atau jasa baru tetapi

tidak berkaitan dengan pelanggan yang sudah ada. Strategi ini
dilakukan untuk meningkatkan pendapatan.
13
Universitas Sumatera Utara

4. Strategi Defensif
Strategi defensif adalah strategi yang bertujuan untuk berrtahan. Adapun jenis
dari startegi defensif adalah sebagai berikut :
a) Retrenchment (penciutan ) , yaitu mengubah pengelompokkan lewat
penghematan biaya dan asset untuuk membalik penjualan dan laba
yang menurun.
b) Divestasi, yaitu menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi.
Strategi ini dilakukan apabila organisasi telah melakukan penciutan
dan gagal menghasilkan yang dibutuhkan.
c) Likuidasi, yaitu menjual seluruh asset perusahaan. Strategi ini
dilakukan apabila organisasi telah melakukan strategi penciutan dan
divestasi,namun tidak berhasil.

2.1.4 Tingkatan Strategi
Dalam sutau perusahaan bisnis,manajer strategi umumnya berfikir dengan tiga

tingkatan startegi. Tingkatan strtategi tersebut adalah strategi tingakat perusahaan,
strategi ditingkat bisnis strategi ditingkat fungsional ( Daft 2007 : 365 ),yaitu :
1. Strategi di tingkat perusahaan
Dimana strategi tingkat perusahaan ini saling berkaitan antar perusahaan
secara menyeluruh yang membentuk kombinasi antara unit bisnis dan

14
Universitas Sumatera Utara

rangkaian produk yang membentuk kesatuan perusahaan, dalam tingkatan
strategi ini berkaitan dengan akuisisi usaha yang baru yaitu penambahan
di investasi unit bisnis yang sama dengan perusahaan yang baru diluar
area tapi dengan kesatuan yang sama.
2. Strategi di tingkat bisnis
Dimana strategi ini sangat berpengaruh kesetiap unit bisnis dan rangkaian
antara produk,startegi tingkat bisnis ini berfokus pada bagaimana unit
bisnis ini berkompeteisi di industri demi konsumen,tingkatan strategi ini
berhubungan dengan jumlah iklan ,arah dan besaran penelitian dan
pengembangan, perubahan produk ,peralatan ,fasilitas maupun ekspansi
dan pengurangan produk.

3. Strategi ditingkat fungsional
Dimana strategi ini berkaitan dengan seluruh fungsi utama yang terdiri
dari produksi dan operasi, pemasaran , keuangan ,sumber daya manusia
(SDM)

2.2 Strategi Bisnis
Strategi bisnis ( business strategy ) merupakan strategi yang pada level unit
bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing
produk atau jasa perusahaan di dalam suatu industri atau segmen pasar tertentu
(Solihin,2012).

15
Universitas Sumatera Utara

Menurut Rangkuti (2009:7) strategi bisnis sering juga disebut strategi bisnis
secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan
manajemen, strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi
distribusi, strategi organisasi dan strategi – strategi yang berhubungan dengan
keuangan.


2.3Strategi Pengembangan Usaha
Strategi berperan dalam menetapkan parameter-parameter sebuah organisasi
dalam pengertian menentukan tempat bisnis dan cara bisnis untuk bersaing.strategi
menunjukkan arahan umum yang hendak ditempuh oleh suatu organisasi
(perusahaan) untuk mencapai tujuannya.
Pengembangan usaha berarti usaha yang akan dibangun merupakan bagian
dari entitas usaha yang sudah ada sebelumnya. ( Subagyo,2008;29)
Pengembangan usaha sangat membutuhkan pandangan kedepan ( maksudnya
adalah akan dijadikan apa usaha tersebut ), motivasi dan kreativitas. Pengembangan
usaha adalah memperbesar usaha yang semula kecil menjadi usaha menengah atau
menjadi usaha besar.( Anoraga,2008:66)
Strategi pengembangan memiliki peranan yang penting untuk mengembangkan
suatu usaha. Strategi pengembangan adalah strategi yang membantu pemilik usaha

16
Universitas Sumatera Utara

untuk mengembangkan usahanya yang masih berskala kecil menjadi usaha dengan
skala yang lebih besar. Strategi pengembangan tersebut harus disusun dan dirancang
dengan baik dan dengan baik dan dengan mempertimbangkan segala aspek
lingkungan internal maupun eksternal usaha agar dapat mencapai apa yang menjadi
tujuan dirumuskannya strategi tersebut. Menurut suryana (2013:221) teknik
pengembangan usaha terbagi dua ,yaitu :
1) Perluasan skala ekonomi (Economic of scale )
Cara ini dapat dilakukan dengan menambah skala produksi,tenaga kerja
,teknologi, sistem distribusi dan tempat usaha. Ini dilakukan bila perluasan
usaha atau peningkatan output akan menurunkan biaya jangka panjang,yang
berarti mencapai skala ekonomi (economic of scale ).sebaliknya , bila
peningkatan output mengakibatkan peningkatan biaya jangka panjang
(diseconomics of scale ), maka tidak baik untuk dilakukan.dengan kata lain,
bila produk barang dan jasa yang dihasilkan sudah mencapai titik paling
efisien, memperluas ekonomi tidak bisa dilakukan,sebab akan mendorong
kenaikan biaya.
2) Perluasan cakupan usaha (Economic of scope )
Economic of scope adalah diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh
biaya produksi total bersama. Cara ini bisa dilakukan dengan cara menambah
jenis usaha baru,produk,dan jasa baru yang berbeda dari yang sekarang
diproduksi (diversifikasi ) serta dengan teknologi berbeda. Dengan demikian ,

17
Universitas Sumatera Utara

lingkup usaha ekonomis (economic of scope ) dapat didefinisikan sebagai
suatu diversifikasi usaha ekonomi yang memproduksi dua atau lebih jenis
produk secara bersama dalam memproduksi dua atau lebih jenis produk secara
bersama adalah lebih kecil daripada penjumlahan biaya produksi masingmasing produk itu apabila diproduksi secara terpisah . perluasan cakupan
usaha ini bisa dilakukan apabila wirausahawan memilki permodalan yang
cukup.
Untuk pengembangan usaha agar mampu bersaing, usaha tersebut harus
memiliki hal-hal seperti,kompetensi khusus,kemampuan internal ,kompetensi
inti, kreativitas dan keinovasian, focus strategi dan teori dinamis
(Suryana,2013 : 236 )

2.3.1 Jenis Pengembangan Usaha
Jenis pengembangan usaha seperti yang dikutip dari Subagyo (2008:29)
disebutkan bahwa ada dua jenis,yaitu :
1) Pengembangan vertikal
Adalah perluasan usaha dengan cara membangun unit bisnis baru yang
masih memiliki hubungan langsung dengan bisnis utamanya.
2) Pengembangan horizontal

18
Universitas Sumatera Utara

Adalah pembangunan usaha baru yang bertujuan memperkuat bisnis
utama untuk mendapatkan keunggulan komparatif, yang secara line
produk tidak memiliki hubungan dengan core bisnisnya.

2.4 UMKM
2.4.1 Definisi UMKM
Terdapat banyak defenisi yang berbeda-beda setiap lembaga dan Negara
memiliki definisi UMKM sesuai versinya sendiri. Berikut ini adalah beberapa
definisi UMKM
1). Menurut UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM, definisi UMKM
adalah sebagai berikut :
− Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau
badan usaha perorangan dengan memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp. 50 juta tidak termasuk bangunan atau memiliki hasil
penjualan tahunan paling banyak 300 juta.
− Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sediri,yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki

19
Universitas Sumatera Utara

kekayaan bersih lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling banyak
Rp.500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp.300 juta sampai dengan paling banyak
Rp 2,5 miliar.
− Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri
,yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan

anak

perusahaan

atau

cabang

perusahaan

yang

dimiliki,dikuasai,atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung. Dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah dengan
jumlah kekayaan bersih lebih dari Rp. 500 juta sampai dengan paling
banyak Rp 10 miliar tidak termasuk tanah dan bangunan atau memiliki
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2,5 miliar sampai dengan paling
banyak Rp 50 miliar.
2). Menurut BPS (Badan Pusat Statistik), UMKM adalah entitas bisnis yang
memiliki tenaga kerja kurang dari 100 orang dengan rincian kategori sebagai
berikut :
− Usaha rumah tangga dan mikro terdiri dari 1-4 orang tenaga kerja.
− Usaha kecil terdiri dari 5-19 orang tenaga kerja
− Usaha menengah terdiri dari 20-99 orang tenaga kerja
− Usaha besar terdiri dari 100 orang atau lebih tenaga kerja

20
Universitas Sumatera Utara

Walaupun setiap lembaga mengartikan UMKM dengan definisi yang berbedabeda, masing-masing definisi tersebut memiliki kesamaan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa UMKM adalah usaha milik warga Negara Indonesia yang
memiliki kekayaan bersih tidak lebih dari Rp.10 miliar serta memiliki tenaga
kerja tidak lebih dari 100 orang.
Sedangkan menurut Balton dalam Pratomo dan Soedjoedono ( 2002:19),
menyatakan bahwa pimpinan atau pengurus UKM pada umumnya kurang atau
tidak mengenyam pendidikan formal atau mempunyai pendapatan lemah
terhadap perlunya pendidikan dan pelatihan .
Walaupun UKM dipandang sebelah mata oleh para pesaing dari perusahaan
skala besar, tetapi UKM memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan
dengan usaha besar,yaitu :
1) Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam
pengembangan produk.
2) Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil.
3) Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau
penyerapannya terhadap tenaga kerja.
4) Fleksibelitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi
pasar yang berubah dengan cepat disbanding dengan perusahaan
besar yang pada umumnya memiliki birokrasi.

21
Universitas Sumatera Utara

5) Terdapatnya dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan
Pratomo dan Soedjoedono (2002:16) berpendapat :


Pada

kenyataan

nya

UKM

memiliki

kendala-kendala

dalam

mempertahankan dan pengembangan usaha (bisnis), antara lain kurangnya
pengetahuan pengelolaan usaha, kurang modal, dan lemah di bidang pemasaran.”
Untuk mengatasinya UKM harus memiliki strategi bisnis yang tepat perlu
diambil, diantaranya adalah :
1. Untuk dapat mengembangkan UKM perlu dipelajari terlebih dahulu tentangg
cirri-ciri kelemahan serta potensi-potensi yang tersedia serta perundangundangan yang megaturnya.
2. Diperlukan bantuan manajerial agar tumbuh inovasi-inovasi mengelola UKM
berdampingan dengan usaha-usaha yang besar.
3. Secara vertikal dalam system gugus usaha, UKM bisa menjadikan diri
komplemen-komplemen usaha bagi industry perusahaan produsen utama.
Maka diperlukan suatu strategi UKM menjalin komplementer dengan usahausaha besar.
Kerja sama yang terjalin bisa berbentuk koperasi dan seecara bersama-sama
beroperasi masuk dalam usaha tertentu. Di Indonesia kemitraan usaha yang berbentuk
koperasi merupakan strategi bisnis yang sangat penting, sehingga pemerintah

22
Universitas Sumatera Utara

menganggap perlu membentuk departemen khusus untuk menangani UKM dan
koperasi.

2.4.2 Karakteristik UMKM
Menurut Daryanto(2013:2), usaha kecil memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Manajemen tergantung pemilik
2) Modal disediakan oleh pemilik sendiri
3) Skala usaha dan modal relative kecil
4) Daerah operasi usaha bersifat local
5) Sumber daya manusia yang terlibat terbatas
6) Biasanya berhubungan dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari
7) Karyawan memiliki hubungan kekerabatan emosional
8) Mayoritas karyawan berasal dari kalangan yang tidak mampu secara
ekonomi

2.5 Usaha Keripik
2.5.1 Usaha
Usaha merupakan suatu kegiatan yang dilakukan perorangan atau kelompok
untuk mendapatkan penghasilan dengan tujuan memperoleh keuntungan. Suatu usaha

23
Universitas Sumatera Utara

dilakukan dengan cara memproduksi sendiri ataupun membeli produk barang maupun
jasa yang akan dijual kepada konsumen .
Terdapat dua arus yang terkait dengan usaha,yaitu :
1) Arus barang,yaitu distribusi barang atau jasa ke pasar
2) Arus uang,yaitu pembayaran hal-hal seperti misalnya pembelian barang,bahan
baku,biaya perbaikan,perawatan dan sewa (Daryanto,2013:122)

2.5.2 Keripik

Keripik merupakan sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbiumbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk
menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung
yang diberi bumbu rempah tertentu.Secara umum keripik dibuat melalui tahap
penggorengan, tetapi ada pula dengan hanya melalui penjemuran, atau pengeringan.
Keripik dapat berasa dominan asin, pedas, manis, asam, gurih, atau paduan dari
kesemuanya.

24
Universitas Sumatera Utara

2.5.3 Jenis usaha Keripik

Usaha keripik terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu :

1. Toko keripik

Berdasarkan skalanya, ada berbagai jenis toko keripik,mulai dari skala
mikro berupa kios atau lapak sederhana hingga toko skala besar di malmal mewah. Adapun berdasarkan spesifikasi produk yang dijual ,ada toko
yang khusus menjual keripik. Beberapa toko bahkan menjual macam
keripik sekaligus kue. Penjual tidak hanya menjual produknya
sendiri,tetapi juga dapat menjual produk pembuat keripik lain yang
menitipkan dagangannya.

2. Titip jual keripik

Sebagai produsen,pemilik usaha keripik menjual produknya dengan cara
menitipkannya di toko-toko atau kios-kios. Toko atau kios yang mau
menerima titipan jualan,misalnya toko roti,toko kelontong,kios rokok dan
minuman ringan,rumah makan,kanti dan sebagainya.

3. Penjualan keliling keripik

Keripik dapat juga dijual dengan cara berkeliling dari satu lokasi ke lokasi
lainnya. Penjual roti keliling biasanya menjajakan dagangannya dengan

25
Universitas Sumatera Utara

gerobak dorong,sepeda atau sepeda motor. Bahkan banyak juga pemilik
usaha keripik yang memiliki armada mobil.

4. Pesanan keripik

Wirausaha keripik dapat juga berproduksi berdasarkan pesanan. Biasanya
orang-orang akan memesan keripik untuk acara-acara tertentu. Pesanan
biasanya akan meningkat saat mendekati hari-hari raya keagamaan seperti
idul fitri atau lebaran.

5. Pabrikan atau pemasok keripik

Pemilik usaha pabrikan menjual keripik dengan cara memasok atau
menyuplainya ke toko-toko yang membutuhkan. Meskipun hamper sama,
usaha pabrikan berbeda dengan usaha pesanan. Pemilik usaha pesanan
hanya memproduksi keripik hanya berdasarkan pesanan yang dating
sewaktu-waktu. Adapun usaha pemasok lebih rutin memproduksi
keripik,yaitu sesuai pesanan setiap hari.

2.6 Persaingan Bisnis
Persaingan merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan guna membuat
konsumen tertarik pada produk atau jasa yang ditawarkan, termasuk juga dengan

26
Universitas Sumatera Utara

perbedaan

harga,

promosi,

kualitas,

maupun

pelayanan

purna

jual.

(

Ismanthono,2006:45 ).
Persaingan akan menuntut produsen untuk menghasilkan produk yang
berkualitas dan terjangkau oleh pasar. Persaingan bisnis menuntut setiap pelaku usaha
untuk terus mengembangkan usahanya menjadi usaha yang mampu untuk mencitakan
keunggulan bersaing. Bagi usaha kecil, persaingan bisnis dapat menjadi salah satu
alasan mengapa suatu usaha kecil memerlukan pengembangan usaha.

2.7 Formulasi Strategi Melalui Analisis SWOT
2.7.1 Pengertian analisis SWOT
Menurut Rangkuti (2014 :20) Analisis SWOT adalah suatu analisis yang
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang
(opportunities).

Namun

secara bersamaan

dapat

meminimalkan

kelemahan

(weakneses) dan ancaman (threats). Bertujuan untuk menentukan usaha yang
realistis,sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh sebab itu tujuan perusahaan lebih
mudah tercapai sehingga setiap perusahaan dapat mempergunakan teknik analisis
SWOT.
Proses pengambilan keputusan strategi ini selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian

27
Universitas Sumatera Utara

perencanaan

strategi

harus

menganalisis

faktor

strategi

perusahaan

(kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman) dalam kondisi yang saat ini.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh
kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan
dalam analisis SWOT, dimana analisis SWOT merupakan analisis untuk
membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal
kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan.

28
Universitas Sumatera Utara

GAMBAR 2.1
DIAGRAM ANALISIS SWOT

BERBAGAI PELUANG

3.Mendukung strategi turnaround

1.Mendukung strategi agresif

KELEMAHAN
INTERNAL

KEKUATAN
INTERNAL

4.Mendukung strategi Defensif2.Mendukung strategiDiversifikasi

BERBAGAI ANCAMAN

29
Universitas Sumatera Utara

Keterangan :
Kuadran 1

: ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada.

Kuadran 2

: Meskipun menghadapi berbagai ancaman,perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah menggunakan kekuatan untuk memafaatkan peluang jangka
panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3

: perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi ia
juga menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi ini
mirip dengan Question Mark pada BCG Matrix. Fokus strategi ini
adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga
dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4

: ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

2.7.2 Tujuan Penerapan SWOT
Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi, selain analisis
situasi juga mengharuskan para manajer strategi untuk menemukan kesesuaian

30
Universitas Sumatera Utara

strategi antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping
memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan –kelemahan internal
(Hunger,2003:193).
Perumusan strategi sering kali ditunjukkan sebagai perencanaan strategi
dalam jangka panjang. Proses perumusan berurusan dengan pengembangan misi,
tujuan strategi dan kebijakan perusahaan. Agar hal ini dapat tercapai, maka
pembuatan

strategi

harus

menganalisis

faktor

strategi

perusahaan

(kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman) kunci pada situasi sekarang dan hasil
peramalan tentang masa depan.

2.7.3 Pengamatan Lingkungan
Sebelum perusahaan dapat memulai perumusan strategi,manajemen harus
mengamati lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi kesempatan dan ancaman
yang mungkin terjadi. Pengamatan lingkungan adalah pemantauan,pengevaluasian,
dan penyebaran informasi dari lingkungan eksternal kepada orang-orang kunci dalam
perusahaan. Pengamatan lingkungan adalah alat manajemen untuk

menghindari

kejutan strategi dan memastikan kesehatan manajemen jangka panjang. Penelitian
menunjukkan hubungan yang positif anatara pengamatan lingkungan dengan laba
(Hunger,2003:113).

31
Universitas Sumatera Utara

2.7.3.1Analisis Lingkungan Internal
Menurut Jatmiko (2004:68), analisis lingkungan internal disebut juga analisis
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis kapabilitas dan budaya organisasi, atau
kadang juga disebut analisis jati diri organisasi perusahaan merupakan analisis
mengenai sumber daya perusahaan, dan peluang-peluang industri. Adapun
identifikasi faktor yang terdapat dalam lingkungan internal perusahaan adalah sebagai
berikut :
1. Aspek Pemasaran
Pemasaran adalah proses penentuan, pengantisipasian, penciptaan, dan
pemenuhan keinginan dalam kebutuhan pelanggan atas produk atau jasa.
2. Aspek keuangan dan Akuntansi
Kondisi keuangan seringkali dipertimbangkan sebagai ukuran yang terbaik
kekuatan atau posisi persaingan perusahaan dan daya tarik utama bagi para
investor.

Penetapan

kekuatan

dan

kelemahan

keuangan

organisasi/

perusahaan merupakan hal yang penting dalam formulasi strategi secara
efektif.
3. Aspek sumber daya manusia
Sumber daya manusia merupakan factor lingkungan internal dalam
perusahaan yang menjalankan seluruh aktivitas-aktivitas didalam perusahaan.
Perusahaan dapat bejerja dengan baik apabila memiliki sumber daya manusia
yang memiliki kapabilitas,keahlian dalam bersaing dan manajemen yang baik.

32
Universitas Sumatera Utara

4. Aspek produksi/operasi dan penelitian pengembangan
Aktivitas-aktivitas produksi merupakan gambaran

bagian terbesar dari

sumber daya manusia dan modal suatu organisasi . penelitian

dan

pengembangan secara spesifik juga mempengaruhi kekuatan dan kelemahan
perusahaan.
5. Aspek sistem informasi
System informasi merupakan istilah yang berhubungan dengan mekanisme
formal dimana setiap organisasi sebaiknya menggunakan sistem informasi
untuk memperoleh informasi tentang lingkungan eksternal yang relevan dan
tentang kapabilitas internal organisasi itu sendiri.

2.7.3.2 Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal bisa merupakan analisis peluang serta ancaman yang
berasal dari lingkungan perusahaan. (David.2006:106) membagi

lingkungan

eksternal ke dalam 5 kekuatan eksternal (external forces), yaitu:
1. Kekuatan Ekonomi
Factor ekonomi memiliki pengaruh langsung terhadap potensi menarik atau
tidaknya suatu strategi. Supriyono (1993) menyatakan bahwa kekuatan
ekonomi yang dianalisis adalah meliputi tahapan siklus bisnis, gejala deflasi
dan inflasi dalam harga barang dan jasa, kebijakan keuangan, suku bunga, dan

33
Universitas Sumatera Utara

devaluasi atau revaluasi, kebijakan fiskal dan neraca pembayaran. Setiap segi
factor dalam kekuatanekonomi tersebut dapat menjadi ancaman maupun
peluang.
2. Kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan
Perubahan sosial, budaya, demografi dan lingkungan

memiliki pengaruh

yang besar terhadap hamper semua produk, jasa, pasar dan pelanggan.
Perubahan variable social, budaya, demografi dan lingkungan dapat menjadi
peluang ataupun ancaman bagi seluruh organisasi besar maupun kecil,
berorientasi laba maupun nirlaba dalam semua industry.
3. Kekuatan politik pemerintah dan oknum
Perubahan di dalam politik, pemerintahan dan hokum dapat mempengaruhi
suatu perusahaan. Perubahan ini dapat menjadi peluang maupun ancaman
utama bagi suatu perusahaan, misalnya peraturan-peraturan atau kebujakan
pemerintah yang dapat merubah ataupun mempengaruhi kondisi ekonomi.
4. Kekuatan teknologi
Perubahan teknologi yang revolusioner dan penemuan memiliki pengaruh
yang besar terhadap suatu perusahaan. Menurut Supiyono (1993). Perubahan
teknologi dapat mempengaruhi bahan mentah, metode dan proses produksi,
serta produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Perubahan teknologi dapat
member peluang besar untuk meningkatkan hasil, tujuan atau sebaliknya
mengancam kedudukan perusahaan.
5. Kekuatan kompetitif
34
Universitas Sumatera Utara

Menurut Porter dalam David (2006:130), hakikat persaingan suatu industry
dapat dilihat sebagai kombinasi atas 5 kekuatan yaitu persaingan antar
perusahaan

sejenis,

kemungkinan

masuknya

pesaing

baru,

potensi

pengembangan produk subtitusi, kekuatan tawar menawar penjual / pemasok,
dan kekuatan tawar menawar pembeli/ konsumen. Kelima kekuatan ini
disebut sebagi model lima kekuatan Porter (Porter ‘s Five-Forces Model)
GAMBAR 2.2
Model Lima Kekuatan Porter

Potensi pengembangan produk subtitusi

Kekuatan tawarmenawar
penjual/pemasok

Kekuatan tawarmenawar
pembeli/konsumen

Persaingan antar
perusahaan sejenis

Kemungkinan masuknya pesaing baru

Sumber : (David,2006:131)
Adapun penjelasan dari lima kekuatan kompetitif Porter adalah sebagai berikut :

35
Universitas Sumatera Utara

1. Persaingan di antara perusahaan sejenis
Persaingan di antara perusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan
terbesar dalam 5 kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu
perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka memberikan keunggulan
kompetitif di bandingkan dengan strategi

yang dijalankan oleh

perusahaan pesaing. Perubahan strategi oleh suatu perusahaan mungkin
akan

mendapat

meningkatkan

serangan

kualitas,

belasan,

menambah

seperti
feature,

menurunkan
menyediakan

harga,
jasa,

memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan.
2. Kemungkinan masuknya pesaing baru
Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk kedalam industry
tertentu, intensitas persaingan antar perusahaan meningkat. Tetapi ,
hambatan untuk masuk dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala
ekonomi dengan cepat, kebutuhan untuk mendapatkan teknologi dan
pengetahuan
pelanggan,

khusus,
kuatnya

kurangnya
prefensi

pengalaman,

merek,

tingginya

besarnya

kesetiaan

kebutuhan

akan

modal,kurangnya jalur distribusi yang memadai, peraturan pemerintah,
tarif, kurangnya akses terhadap bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi
yang kurang menguntungkan, serangan balasan dari perusahaan yang
sudah mapan, dan potensi kejenuhan pasar.

36
Universitas Sumatera Utara

3. Potensi pengembangan produk subtitusi
Dalam banyak industri, perusahaan bersaing dekat dengan produsen
produk subtitusi dalam industry berbeda. Keberadaan produk subtitusi
menciptakan batas harga tertinggi yang dapat di bebankan sebelum
konsumen beralih ke produk subtitusi. Cara terbaik untuk mengukur
kekuatan kompetitif produk subtitusi adalah dengan memantau pangsa
pasar yang didapat oleh produk-produk tersebut,juga dengan memantau
rencana perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar.
4. Kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok
Kekuatan tawar-menawar pemasok (bargaining power of supplier)
mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri,khususnya
ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada sedikit barang
subtitusi yang cukup bagus , atau ketika biaya untuk mengganti bahan
baku sangat mahal.
5. Kekuatan tawar –menawar pembeli/konsumen
Ketika konsumen terkonsetrasi atau besar jumlahnya, atau membeli dalam
jumlah besar, kekuatan tawar menawar mereka menjadi kekuatan utama
yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industry. Kekuatan
tawar-menawar pembeli/konsumen akan menjadi lebih tinggi ketika
barang yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi.

37
Universitas Sumatera Utara

2.8 Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam
penelitian ini antara lain dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti

Tahun

Siti
Soraya 2013
Nasution

2014
Yulie
Hutagalung

A.C

Agus santoso

2008

Alfi amalia

2012

Simbong
Mangiwa

2008

Judul

Alat analisis

Strategi
SWOT
sebagai
dasar Matriks IFE,EFE,IE
penentuan
strategi dan SWOT
bersaing pada rumah
Ubi Dinarmas Medan
Strategi
pengembangan bisnis
pada Rumah Makan
Minang Setia Medan
Strategi
pengembangan bisnis
UKM (Studi kasus
UKM Kambing Desa
Cikarawang,kecamatan
darmaga,kabupaten
Bogor,Jawa barat
Analisis
Strategi
Pengembangan usaha
pada UKM Batik
semarangan di kota
Semarang
Analisis
Strategi
Bisnis jasa warung
Internet pada warnet
Global Kota Depok

Matriks
IFE,EFE
dan SWOT

Matriks
IFE,EFE,QSPM

Matriks SWOT

Matriks
IFE,EFE,IE,SWOT
dan AHP

(Sumber : diolah oleh peneliti,2016

38
Universitas Sumatera Utara

2.9 Kerangka Berpikir
Metode ini digunakan untuk mengetahui semua aspek posisi kuadran dari
analisis SWOT pada Keripik Selasih, sehingga dengan demikian hasil yang akan
diperoleh akan mengetahui strategi yang dapat diterapkan oleh Keripik Selasih dan
mengetahui prioritas strategi dan alternative strategi yang bisa diaplikasikan dalam
menjalankan strategi pengembangan usaha Keripik Selasih.

39
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.3
Kerangka Berpikir

KERIPIK SELASIH

INTERNAL

Kekuatan

ANALISIS
LINGKUNGAN

EKSTERNAL

Peluang

Kelemahan

IFAS

Ancaman

EFAS
IE

SWOT

(Sumber : diolah oleh peneliti,2016 )

Strategi
Usaha
40
Universitas Sumatera Utara