Pengaruh koordinasi, evaluasi kerja dan Pelatihan sumber daya manusia (sdm) Terhadap kinerjakaryawan Pt.bank sumut kantor Cabang utama Medan Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini meneliti mengenai ”Pengaruh Koordinasi, Evaluasi Kerja dan
Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank
Sumut Kantor Cabang Utama Medan”, dengan penelitian kualitatif.
Pendekatan penelitian yang dilakukan ini melalui beberapa tahapan, yakni
diawali dengan mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner kepada
sejumlah responden yang menjadi sampel penelitian, menentukan instrumen
penelitian, menentukan metode yang dipergunakan, serta menganalisis data yang
sudah terkumpul kemudian disajikan dalam bentuk skripsi.

3.2 Daerah dan Waktu Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih objek penelitian pada
PT. Bank Sumut Kantor Cabang Utama berlokasi di Jalan Imam Bonjol No.18
Medan. Sedangkan waktu penelitian yang digunakan mulai bulan September
sampai dengan Desember tahun 2014.

3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT. Bank Sumut
Kantor Cabang Utama Medan berjumlah sebanyak 127 orang karyawan.

pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sample acak (random
sampling) dengan menggunakan rumus Slovin (Umar 2003:78 ) yaitu :

40
Universitas Sumatera Utara

N
n=
1 + N.e2
dimana :

n

= Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi
e

= Prosentase (%), toleransi ketidaktelitian karena kesalahan
dalam pengambilan sampel.


Berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka jumlah sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah :
127
n=
1 + 127 (10 % )2
127
n=

= 55,95 = 56 responden
2,27

3.4 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam rangka melakukan analisis
terhadap pembuktian jawaban sementara atau hipotesis dari permasalahan yang
dikemukakan, maka metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah:
1. Field Research (Penelitian Lapangan)
Penelitian lapangan terdiri dari :
a. Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap aktivitas sumber daya manusia yang ada
pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan.
b. Wawancara

41
Universitas Sumatera Utara

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya
jawab langsung dengan responden dan pihak-pihak yang ada kaitannya
dengan masalah yang akan diteliti.
c.

Kuesioner
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan daftar
pertanyaan untuk diisi oleh para responden dan diminta untuk memberikan
pendapat atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan.

2. Library Research (Penelitian Kepustakaan) adalah penelitian yang dilakukan
dengan mengumpulkan bahan-bahan pustaka, jurnal, literatur dan karangan
ilmiah yang ada kaitannya dengan penelitian ini.


3.5 Jenis dan Sumber Data
3.5.1 Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari PT. Bank Sumut Kantor Cabang
Utama Medan dalam bentuk informasi baik secara lisan maupun tulisan, yang
berperan sebagai data pendukung dalam pembahasan ini.

3.5.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari tanggapan responden terhadap
item pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dan
arsip perusahaan yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

42
Universitas Sumatera Utara

3.6 Operasional Variabel

Adapun definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan skala likert sebagai berikut :

Tabel 3.6
Tabel Operasional Variabel
Variabel
Koordinasi
(X1)

Definisi
Koordinasi
merupakan
proses pencapaian tujuan
dan aktivitas di dalam suatu
perusahaan atau organisasi
agar
mempunyai
keselarasan
di
dalam

mencapai
tujuan
yang
ditetapkan

Evaluasi Kerja Evaluasi kerja merupakan
(X2)
suatu sistem dan cara
penilaian pencapaian hasil
kerja individu pegawai, unit
kerja maupun organisasi
secara keseluruhan.

Dimensi
1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Prosedur kegiatan


1. Kesesuaian penilaian
kinerja dengan
strategi organisasi

2. Konsisten instrumen
terhadap pemakaian
secara berulang-ulang

3. Keyakinan pegawai
terhadap keadilan
interpersonal

Indikator
o Penyusunan rencana
kerja bersama
o Penyelarasan rencana
kegiatan
o Hubungan kerjasama
setiap pihak
o Keserasian tindakan

o Kejelasan prosedur
kegiatan bersama
o Kepatuhan terhadap
prosedur
o Kepatuhan terhadap
jadwal kegiatan
o Kesesuaian standar
penilaian dengan tugas
dan tanggung jawab
karyawan
o Melalui penilaian kinerja
nilai-nilai perusahaan
dapat tersosialisasikan
o Pelaksanaan penilaian
kinerja pegawai
dilakukan dalam suasana
yang nyaman
o Penilai memiliki cukup
kesempatan untuk
mengamati kinerja

bawahan
o Penilaian yang dilakukan
cukup objektif
o Atasan memberikan
perhatian pada
pemecahan masalah
yang timbul dalam
pekerjaan
o Pemberian umpan balik

43
Universitas Sumatera Utara

4. Kejelasan standar
penilaian kerja

o

o


Pelatihan SDM Pelatihan SDM merupakan
(X3)
salah satu usaha dalam
meningkatkan mutu sumber
daya manusia dalam dunia
kerja.

1. Materi pelatihan

o

2. Fasilitas pelatihan

o
o

3. Pembelajaran

o
o

o

4. Hasil

o
o
Kinerja (Y)

Kinerja adalah suatu hasil 1. Faktor kualitas kerja
yang dicapai oleh karyawan
dalam melaksanakan tugas
atau pekerjaannya, sesuai 2. Faktor kuantitas kerja
dengan standar kriteria yang
ditetapkan dalam pekerjaan
itu.
3. Faktor pengetahuan

o
o
o
o
o
o

4. Faktor kehandalan

o

5. Faktor inisiatif

o

6. Faktor kreativitas

o

berupa penjelasan
mengenai kekurangan
dan perbaikan kinerja
Standar kinerja
diterangkan secara
spesifik
Pegawai mengetahui
dengan baik bagaimana
mencapai standar kinerja
tersebut
Pelatihan relevan dan
sejalan
dengan
kebutuhan
Pelatihan up to date
Tempat penyelenggaraan
relevan dengan jenis
pelatihan
Pre-test
Post-test
Perubahan
perilaku
karyawan
Penurunan biaya dan
peningkatan efisiensi
Peningkatan
kuantitas
dan kualitas
Kecepatan penyelesaian
pekerjaan
Kecakapan kerja
Penyusunan
rencana
kerja
Kemampuan
dalam
penyelesaian tugas
Persiapan pelaksanaan
pekerjaan
Pengetahuan melakukan
evaluasi
dari
hasil
pekerjaan yang telah
dilakukan
Kehandalan
dan
kemampuan
melaksanakan tugasnya
Upaya melaksanankan
tindak lanjut pekerjaan
dari hasil evaluasi
Kreatifitas
dalam
pemanfaatan
IPTEK
dalam
pelaksanaan
pekerjaan
44

Universitas Sumatera Utara

7. Faktor kerjasama

o Bekerjasama
dalam
menyelesaikan pekerjaan
pribadi
maupun
pekerjaan bersama

Sumber : Hasibuan (2003)

3.7 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang relevan dalam penelitian maka dilakukan
dengan cara wawancara yang dibantu dengan instrumen penelitian yaitu kuesioner
yang diberikan kepada responden, pengamatan langsung, serta studi kepustakaan.
Teknik pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan kepada pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Untuk
menilai tanggapan responden maka peneliti menggunakan skala likert dalam
Sugiyono (2008:132) yaitu dengan menghitung bobot setiap pertanyaan. Nilai
tersebut kemudian kemudian akan dijadikan variabel penilaian. Bobot jawaban
responden diberi nilai rinci sebagai berikut:
Jawaban Sangat Setuju

diberi bobot 5

Jawaban Setuju

diberi bobot 4

Jawaban Cukup Setuju

diberi bobot 3

Jawaban Tidak Setuju

diberi bobot 2

Jawaban Sangat Tidak Setuju

diberi bobot 1

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan terhadap kuisioner yang bertujuan untuk
menguji apakah kuisioner layak atau tidak sebagai instrumen penelitian,
karena data yang diperoleh dari instrumen yang baik pula. Menurut Sugiyono

45
Universitas Sumatera Utara

(2008), suatu instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur. Pengujian validitas menggunakan bantuan program SPSS
17.0 for windows. Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan memberikan
kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari karyawan PT Bank
Sumut Kantor Cabang Utama Medan. Hal ini karena karyawan PT Bank
Sumut Kantor Cabang Utama Medan dijadikan sampel.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen
penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan
berulangkali mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2008). Pengujian realibilitas dilakukan dengan membagikan
kuesioner kepada responden, yaitu karyawan PT Bank Sumut Kantor Cabang
Utama Medan.

3.9 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang di peroleh
sekaligus untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang dilakukan untuk memberikan

gambaran secara umum terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau
populasi yang diteliti, khususnya mengenai pengaruh koordinasi, evaluasi
kerja dan pelatihan sumber daya manusia terhadap peningkatan kinerja
karyawan.

46
Universitas Sumatera Utara

2. Analisis regresi berganda yaitu suatu analisis yang menguji pengaruh

koordinasi, evaluasi kerja dan pelatihan SDM terhadap peningkatan kinerja
karyawan, dengan menggunakan rumus Riduwan dan Akdom, (2007:142)
sebagai berikut :
Y = b0+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y
= Kinerja
X1
= Koordinasi
X2
= Evaluasi kerja
X3
= Pelatihan SDM
b1, b2, b3, = Koefisien regresi
e = Error
3. Pengujian hipotesis
a. Uji F (Uji Serempak) untuk pengujian hipotesis pertama
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebasnya
secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap
variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung
dengan Ftabel pada derajat kesalahan 5% dalam arti (α = 0.05). Apabila
nilai Fhitung ≥ dari nilai Ftabel, maka berarti variabel bebasnya secara
bersama-sama memberikan pengaruh yang bermakna terhadap variabel
terikat atau hipotesis pertama sehingga dapat diterima.
b.

Uji T (Uji Parsial) untuk pengujian hipotesis kedua
Uji ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat apakah bermakna atau tidak. Pengujian
dilakukan dengan membandingkan antara nilai thitung masing-masing
variabel bebas dengan nilai ttabel dengan derajat kesalahan 5% dalam arti (α
= 0.05). Apabila nilai thitung ≥ ttabel, maka variabel bebasnya memberikan
pengaruh bermakna terhadap variabel terikat.

47
Universitas Sumatera Utara

c. Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji model yang
termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi
klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan

pendekatan

kolmogrov smirnov.

Dengan

menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai Asymp.sig. (2-tailed) di
atas nilai signifikan 5%, artinya variabel residual berdistribusi normal
(Situmorang dan Ginting, 2008).
2. Uji Multikoliniearitas
Uji multikoliniearitas artinya varibel independen yang satu dengan yang
lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara
sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikoliniearitas
dapat dilihat dari besarnya Tolerance dan VIF (Variance Inflation
Factor) melalui program SPSS 17.00 for windows. Tolerance
mengukur variabilitas variable terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variable independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah
Tolerance > 0,1 atau VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas
(Situmorang dan Ginting, 2008).
3. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedasitas varians variabel independen adalah konstanta
untuk setiap nilai tertentu variabel independen. Model regresi yang baik
adalah tidak terjalian heteroskedasitas. Uji Heteroskedasitas juga pada

48
Universitas Sumatera Utara

prinsipnya bertujuan menguji apakah sebuah grup mempunyai varians
yang sama diantara grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang
seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan
varians tidak sama dikatakan terjadi Heteroskedasitas. Heteroskedasitas
diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan
jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi
variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedasitas. Nilai
probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat
disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedasitas.
Heteroskedasitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu
periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya.

49
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
PT. Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan adalah sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang perbankan. Produk-produk perbankan yang ditawarkan
PT. Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan hampir sama dengan produk yang
ditawarkan oleh perbankan lainnya yaitu berupa produk dana dan kredit.
PT. Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan merupakan bank non
devisa yang kantor pusatnya di jalan Imam Bonjol No. 18 Medan. PT. Bank
Sumut Kantor Cabang Utama Medan juga telah memiliki 3 cabang syariah, 20
cabang konvensional, serta 60 kantor cabang yang tersebar di kabupaten-kota di
Sumatera utara, termasuk satu kantor cabang di Jakarta pusat.
Visi Perusahaan :
“Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan
perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu
sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat”.
Misi Perusahaan :
“Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan
pada prinsip-prinsip kepatuhan (compliance)”.

4.1.1 Struktur Organisasi
Hubungan dan kerjasama dalam organisasi dituangkan dalam suatu
struktur organisasi. Sturktur organisasi

adalah merupakan bagan

yang

memberikan gambaran secara skematis tentang penetapan dan pembagian

50
Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan serta menetapkan hubungan antara unsur organisasi secara jelas dan
terperinci.
Struktur organisasi yang digunakan pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang
Utama Medan adalah struktur organisasi campuran Lini Fungsional. Hubungan
lini tampak pada adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
pimpinan tertinggi kepada unit-unit organisasi yang berada di bawahnya dalam
bidang pekerjaan tertentu secara langsung, serta pemberian wewenang dan
tanggung jawab yang bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang
tegas melalui jenjang hirarki yang ada. Sedangkan hubungan fungsional tampak
pada hubungan antara para direktur. Bagan struktur organisasi PT. Bank Sumut
Kantor Cabang Utama Medan dapat dilihat pada Gambar 4.1.

51
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Bank Sumut
Kantor Cabang Utama Medan
4.2

Metode Analisis Deskriptif
Analisis

deskriptif

dalam

penelitian

ini

untuk

merumuskan

dan

menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan deskriptif
variabel.

52
Universitas Sumatera Utara

4.2.1 Karakteristik Responden
Berikut ini adalah mengenai karakteristik responden yang berjumlah 56
orang, di distribusikan sebagai berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur (tahun)
Dibawah 25 tahun
26-30 tahun
31-35 tahun
36-40 tahun
> 41 tahun
Jumlah

Jumlah
13
10
18
6
9
56 orang

%
23,2
17,9
32,1
10,7
16,1
100

Sumber : Data Primer diolah, (2014)

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan umur
mayoritas berumur 31-35 tahun yaitu 32,1% dan minoritas berumur antara 36-40
tahun yaitu 10,7%, dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa karyawan yang
berada di bagian perencanaan mayoritas berumur 31-35 tahun yang masih
memiliki kemampuan maksimal dalam perencanaan pembangunan dan memiliki
pengalaman yang cukup baik dalam hal pembangunan dibandingkan yang
berumur 36-40 tahun.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
SMA
Diploma
Sarjana (S1)
Jumlah

Jumlah
10
17
29
56 orang

%
17,9
30,3
51,8
100

Sumber : Data Primer diolah, (2014)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan
berpendidikan mayoritas berpendidikan Sarjana (S1) yaitu 51,8% dan minoritas
berpendidikan SMA yaitu 17,9%, hal ini menunjukkan bahwa pendidikan Sarjana

53
Universitas Sumatera Utara

(S1) lebih mendominasi untuk tingkat pendidikan dikarenakan pendidikan ini
sudah memiliki keahlian khusus dan sesuai dibidang pekerjaannya yang akan
direncanakan.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja(tahun)
< 2 tahun
2 - 5 tahun
5 – 10 tahun
> 10 tahun
Jumlah

Jumlah
10
17
13
16
56 orang

%
17,9
30,3
23,2
28,6
100

Sumber : Data Primer diolah, (2014)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan lama kerja
mayoritas bekerja selama 2-5 tahun yaitu 30,3% dan minoritas bekerja selama
kurang dari 2 tahun yaitu 17,9%. Dari tabel dapat terlihat bahwa karyawan yang
sudah bekerja selama 2-5 tahun cukup mendominasi untuk pelaksanaan pekerjaan
ini, karena sudah memiliki keahlian dan pengalaman yang cukup baik dalam
pelaksanaan perencanaan pembangunan yang merupakan tujuan dari perusahaan.

4.2.2 Metode Deskriptif Kuesioner Variabel Koordinasi
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Koordinasi
Tanggapan
Responden
Item No.
1
2
3
4
5
6
7

Sangat
Tidak
Setuju
f
%
2
3.6
0
0
2
3.6
0
0
0
0
1
1.8
1
1.8

Tidak
Setuju
f
2
3
0
1
1
0
0

%
3.6
5.4
0
1.8
1.8
0
0

Cukup
Setuju
f
14
14
7
15
17
15
10

%
25.0
25.0
12.5
26.8
30.4
26.8
17.9

Setuju
f
34
36
37
30
28
33
33

%
60.7
64.3
66.1
53.6
50.0
58.9
58.9

Sangat
Setuju
f
4
3
10
10
10
7
12

%
7.1
5.4
17.9
1.9
17.9
12.5
21.4

Sumber : Data Primer diolah, (2014)

54
Universitas Sumatera Utara

1)

Berdasarkan pernyataan No.1 yang menyatakan “kejelasan mengenai target
pekerjaan membuat karyawan mengetahui rencana kerja” paling banyak
menyatakan setuju 60,7%. Hal ini dikarenakan untuk meningkatkan
koordinasi dalam bekerja, dan paling sedikit menyatakan tidak setuju 3,6%.

2)

Dari pernyataan No. 2 yang menyatakan “perencanaan kerja yang
disampaikan pada karyawan sesuai dengan rencana kegiatan” paling banyak
menyatakan setuju 64,3%, karena perencanaan kerja selalu sesuai dengan
rencana kegiatan, sehingga responden menyatakan setuju atas pertanyaan
tersebut dan paling sedikit menyatakan tidak setuju 5,4%.

3)

Berdasarkan jawaban dari 56 responden untuk pernyataan No. 3 yang
menyatakan “terjalinnya

hubungan kerjasama yang baik membantu

karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab” paling banyak
menyatakan setuju 66,1%, hal ini dapat dijelaskan karena hubungan
kerjasama antar karyawan sangat membantu dalam melaksanakan tugas di
dalam perusahaan dan paling sedikit menyatakan sangat tidak setuju 3,6%.
4)

Dari pernyataan No. 4 yang menyatakan “karyawan merasakan adanya
bimbingan dari atasan untuk kesatuan tindakan dalam bekerja antar
karyawan“ paling banyak menyatakan setuju 53,6%, hal ini dikarenakan
setiap karyawan menerima bimbingan dari atasan untuk pencapaian tujuan
perusahaan dan paling sedikit menyatakan tidak setuju yaitu 1,8%.

5)

Berdasarkan dari jawaban 56 responden yang menyatakan “kejelasan
prosedur kegiatan memberikan pengetahuan pada saya untuk mencapai
standar kerja“ paling banyak menyatakan setuju 50,0% dan paling sedikit
menyatakan tidak setuju 1,8%.

55
Universitas Sumatera Utara

6)

Hasil dari 56 responden untuk pernyataan No. 6 yang menyatakan
“penetapan prosedur kegiatan perusahaan membuat saya patuh dalam
bekerja” paling banyak menyatakan setuju yaitu 58,9% dan paling sedikit
menyatakan sangat tidak setuju 1,8%, karena prosedur kegiatan sangat
diperlukan untuk dipatuhi oleh setiap karyawan dalam bekerja.

7)

Dari pernyataan No.7 yang menyatakan “dengan adanya jadwal kegiatan
menuntut karyawan mematuhi prosedur kegiatan perusahaan” menyatakan
setuju 58,9% dan paling sedikit yang menyatakan sangat tidak setuju 1,8%.
Hal ini dikarenakan bahwa jadwal kegiatan juga sangat berpengaruh untuk
melaksanakan prosedur kegiatan perusahaan.

4.2.3 Metode Deskriptif Kuesioner Variabel Evaluasi Kerja
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Tentang Evaluasi Kerja
Tanggapan
Responden
Item No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Sangat
Tidak
Setuju
f
%
0
0
1
1.8
1
1.8
0
0
0
0
1
1.8
1
1.8
0
0
0
0

Tidak
Setuju
f
2
0
1
7
5
3
1
0
0

%
3.6
0
1.8
12.5
8.9
5.4
1.8
0
0

Cukup
Setuju
f
11
15
11
13
11
16
13
17
14

%
19.6
26.8
19.6
23.3
19.6
28.6
23.2
30.4
25.0

Setuju
f
35
30
34
26
27
25
27
28
29

%
62.5
53.6
60.7
46.4
48.2
44.6
48.2
50.0
51.8

Sangat
Setuju
f
8
10
9
10
13
11
14
11
13

%
14.3
1.9
16.1
17.9
23.2
19.6
25.0
19.6
23.2

Sumber: Data Primer diolah, (2014)

1)

Dari pernyataan No. 1 yang menyatakan “hasil pekerjaan karyawan dinilai
sesuai dengan standar kerja yang disepakati” paling banyak menyatakan

56
Universitas Sumatera Utara

setuju yaitu 62,5%, karena setiap pekerjaan karyawan dinilai sesuai dengan
standar kerja perusahaan.
2)

Dari pernyataan No.2 yang menyatakan “standar penilaian yang ditetapkan
memotivasi karyawan

untuk bertanggung jawab”

paling banyak

menyatakan setuju 53,6% dan sangat tidak setuju 1,8%. Hal ini dikarenakan
standar penilaian yang dilakukan sangat memotivasi karyawan untuk
bertanggung jawab dalam bekerja.
3)

Dari pernyataan yang menyatakan “penilaian kinerja membuat karyawan
memahami nilai-nilai perusahaan” paling banyak menyatakan setuju 60,7%
karena dari penilaian kinerja membuat setiap karyawan memahami nilainilai yang ada di perusahaan dan tidak setuju 1,8%.

4)

Berdasarkan jawaban 56 responden dari pernyataan No. 4 yang menyatakan
“karyawan merasakan adanya konsistensi di dalam penilaian kinerjanya”
paling banyak menyatakan setuju 46,4%, karena perusahaan konsisten
dalam menilai kinerja karyawan dan paling sedikit menyatakan tidak setuju
12,5%, ini dikarenakan sebagian karyawan tidak memperoleh penilaian atas
kinerjanya.

5)

Dari jawaban 56 responden untuk pernyataan No. 5 yang menyatakan
“karyawan merasakan penilaian dilakukan secara objektivitas” paling
banyak menyatakan setuju 48,2% dan paling sedikit menyatakan tidak
setuju 8,9%, hal ini terlihat bahwa penilaian yang dilakukan perusahaan
objektif.

6)

Berdasarkan dari jawaban 56 responden untuk pernyataan No. 6 yang
menyatakan

“karyawan melihat atasan memberikan perhatian dalam

57
Universitas Sumatera Utara

pemecahan masalah pekerjaan” paling banyak menyatakan setuju 44,6%,
dan paling sedikit menyatakan sangat tidak setuju 1,8%. Atasan selalu
memperhatikan setiap masalah yang dihadapi oleh setiap karyawan dalam
bekerja.
7)

Dari pernyataan No. 7 untuk jawaban 56 responden yang menyatakan
“karyawan mendapat bimbingan dari atasan atas hasil penilaian kinerja”
paling banyak menyatakan setuju 48,2% dan paling sedikit menyatakan
sangat tidak setuju 1,8%. Karena biasanya atasan selalu memberikan
bimbingan atas setiap kinerja karyawan.

8)

Berdasarkan pernyataan No. 8 yang menyatakan “karyawan mengetahui
dengan jelas, cara memenuhi tujuan strategi perusahaan” paling banyak
menyatakan setuju 50,0% dan menyatakan cukup setuju 30,4%. Karena
tidak seluruh karyawan mengerti atau mengetahui dengan jelas bagaimana
cara memenuhi tujuan strategi perusahaan.

9)

Berdasarkan pernyataan No. 9 yang menyatakan “karyawan mengetahui
dengan baik bagaimana mencapai sistem standar penilaian perusahaan”
paling banyak menyatakan setuju 51,8% dan menyatakan cukup setuju
25,0%. Karena tidak seluruh karyawan mengetahui dengan jelas bagaimana
cara mencapai sistem standar penilaian perusahaan.

58
Universitas Sumatera Utara

4.2.4 Metode Deskriptif Kuesioner Variabel Pelatihan SDM
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelatihan SDM
Tanggapan
Responden
Item No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Sangat
Tidak
Setuju
f
%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Tidak
Setuju
f
6
6
6
8
6
4
1
2
1

%
10.7
10.7
10.7
14.3
10.7
7.1
1.8
3.6
1.8

Cukup
Setuju
f
9
12
13
11
11
13
15
13
16

%
16.1
21.4
23.2
19.6
19.6
23.2
26.8
23.2
28.6

Setuju
f
36
33
29
33
34
29
34
33
33

%
64.3
58.9
51.8
58.9
60.7
51.8
60.7
58.9
58.9

Sangat
Setuju
f
5
5
8
4
5
10
6
8
6

%
8.9
8.9
14.3
7.1
8.9
17.9
10.7
14.3
10.7

Sumber : Data Primer diolah, (2014)

1)

Berdasarkan jawaban dari 56 orang responden untuk pernyataan No. 1 yang
menyatakan “pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
karyawan” paling banyak yang menyatakan setuju 64,3%, karena karyawan
menerima pelatihan yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan dan yang
menyatakan tidak setuju 10,7%, karena hanya sedikit karyawan yang tidak
menerima pelatihan yang sesuai dengan pekerjaannya.

2)

Dari pernyataan No. 2 untuk jawaban 56 orang responden yang menyatakan
“materi yang disampikan sesuai dengan perkembangan zaman (up to date)”
paling banyak yang menyatakan setuju 58,9% dan yang menyatakan tidak
setuju 10,7%. Hal ini terlihat dari tidak semuanya karyawan menerima
materi yang sesuai dengan perkembangan zaman.

3)

Berdasarkan jawaban 56 orang responden yang menyatakan “karyawan
melihat fasilitas yang diberikan lengkap dan mendukung kegiatan pelatihan”

59
Universitas Sumatera Utara

paling banyak menyatakan setuju 51,8% dan paling sedikit menyatakan
cukup setuju 10,7%.
4)

Dari pernyataan No. 4 untuk 56 orang responden yang menyatakan
“karyawan merasakan tempat penyelenggara pelatihan sesuai dengan jenis
pelatihan” paling banyak menyatakan setuju 58,9% dan paling sedikit
menyatakan tidak setuju 14,3%.

5)

Berdasarkan jawaban 56 orang responden yang menyatakan “sebelum
pelatihan karyawan diberikan ujian (pre-test)” paling banyak menyatakan
setuju dan sangat setuju yaitu 60,7% dan paling sedikit menyatakan tidak
setuju 10,7%. Hal ini terlihat dari setiap karyawan diberikan ujian sebelum
diadakan pelatihan.

6)

Dari jawaban 56 orang responden untuk pernyataan No. 6 yang menyatakan
“setelah mengikuti pelatihan perusahaan melaksanakan post-test pada
karyawan”

paling banyak menyatakan setuju 51,8% dan paling sedikit

menyatakan tidak setuju 7,1%. Terlihat bahwa setelah mengikuti pelatihan
perusahaan melaksanakan post test pada setiap karyawan.
7)

Dari jawaban 56 orang responden untuk pertanyaan No. 7 yang menyatakan
“setelah karyawan mengikuti pelatihan, karyawan mengalami perubahan
prilaku yang positif” paling banyak menyatakan setuju 60,7% dan paling
sedikit menyatakan tidak setuju 1,8%.

8)

Berdasarkan jawaban 56 orang responden untuk pernyataan No.8 yang
menyatakan “setelah mengikuti pelatihan, karyawan mampu meningkatkan
efisiensi dan menurunkan biaya-biaya sumber daya” paling banyak
menyatakan setuju 58,9% dan paling sedikit menyatakan tidak setuju 3,6%.

60
Universitas Sumatera Utara

9)

Berdasarkan jawaban 56 orang responden untuk pernyataan No.9 yang
menyatakan

“setelah mengikuti pelatihan, karyawan mampu melebihi

kuantitas dan kualitas perusahaan” paling banyak menyatakan setuju 58,9%
dan paling sedikit menyatakan tidak setuju 1,8%.

4.2.5 Metode Deskriptif Kuesioner Variabel Kinerja
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kinerja
Tanggapan
Responden
Item No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Sangat
Tidak
Setuju
f
%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Tidak
Setuju
f
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0

%
0
0
0
0
1.8
0
0
0
0
0
1.8
1.8
0
0

Cukup
Setuju
f
11
13
7
7
14
8
8
11
9
11
10
9
8
9

%
19.6
23.2
12.5
12.5
25.0
14.3
14.3
19.6
16.1
19.6
17.9
16.1
14.3
16.1

Setuju
f
34
32
34
35
28
37
35
36
38
34
36
30
35
33

%
60.7
57.1
60.7
62.5
50.0
66.1
62.5
64.3
67.9
60.7
64.3
53.6
62.5
58.9

Sangat
Setuju
f
11
11
15
14
13
11
13
9
9
11
9
16
13
14

%
19.6
19.6
26.8
25.0
23.2
19.6
23.2
16.1
16.1
19.6
16.1
28.6
23.2
25.0

Sumber : Data Primer diolah, (2014)

1)

Berdasarkan jawaban dari 56 orang responden untuk pernyataan No. 1 yang
menyatakan “karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
ketentuan perusahaan” paling banyak yang menyatakan setuju 60,7%, dan
paling sedikit yang menyatakan cukup setuju 19,6%.

2)

Dari pernyataan No. 2 untuk jawaban 56 orang responden yang menyatakan
“karyawan memiliki kecakapan kerja dalam melaksanakan pekerjaan”

61
Universitas Sumatera Utara

paling banyak yang menyatakan kurang setuju dan setuju masing-masing
57,1% dan paling sedikit menyatakan cukup setuju 23,2%.
3)

Berdasarkan jawaban 56 orang responden yang menyatakan “karyawan
mampu menyusun rencana kerja sesuai dengan standar kerja perusahaan”
paling banyak menyatakan setuju 60,7% dan paling sedikit menyatakan
cukup setuju 12,5%.

4)

Dari pertanyaan No. 4 untuk 56 orang responden yang menyatakan
“karyawan mampu menyelesaikan tugas sesuai harapan perusahaan” paling
banyak menyatakan setuju 62,5% dan paling sedikit menyatakan cukup
setuju 12,5%.

5)

Berdasarkan jawaban 56 orang responden yang menyatakan “karyawan
mampu bekerja mencapai target sesuai dengan keahliannya” paling banyak
menyatakan setuju 50,0% dan paling sedikit menyatakan tidak setuju 1,8%.

6)

Dari jawaban 56 orang responden untuk pernyataan No. 6 yang menyatakan
“dengan pengetahuan yang dimiliki, karyawan mampu mengevaluasi hasil
kerjanya sendiri”

paling banyak menyatakan setuju 66,1% dan paling

sedikit menyatakan cukup setuju 14,3%.
7)

Dari jawaban 56 orang responden untuk pernyataan No. 7 yang menyatakan
“karyawan handal dalam melaksanakan prosedur kerja yang ditetapkan
perusahaan” paling banyak menyatakan setuju 62,5% dan paling sedikit
menyatakan cukup setuju 14,3%.

8)

Dari jawaban 56 orang responden untuk pernyataan No. 8 yang menyatakan
“karyawan kreatif di dalam menyelesaikan permaslahan pekerjaan” paling

62
Universitas Sumatera Utara

banyak menyatakan setuju 64,3% dan paling sedikit menyatakan cukup
setuju 19,6%.
9)

Dari jawaban 56 orang responden untuk pernyataan No. 9 yang menyatakan
“karyawan mampu berusaha memperoleh hasil kerja yang maksimal”
paling banyak menyatakan setuju 67,9% dan paling sedikit menyatakan
cukup setuju 16,1%.

10)

Dari jawaban 56 orang responden untuk pernyataan No. 10 yang
menyatakan “karyawan mampu bekerja memperoleh hasil kerja yang lebih
baik dari sebelumnya” paling banyak menyatakan setuju 60,7% dan paling
sedikit menyatakan cukup setuju 19,6%.

11)

Berdasarkan jawaban 56 orang responden yang menyatakan “karyawan
mampu menggunakan IPTEK dalam melaksanakan pekerjaan”

paling

banyak menyatakan setuju 64,3% dan paling sedikit menyatakan tidak
setuju 1,8%.
12)

Dari pernyataan No. 12 untuk 56 orang responden yang menyatakan
“karyawan mampu menyelesaikan masalah pekerjaan dengan sendiri”
paling banyak menyatakan setuju 53,6% dan paling sedikit menyatakan
cukup setuju 1,8%.

13)

Berdasarkan jawaban 56 orang responden yang menyatakan “karyawan
mampu bekerja dengan baik dalam team” paling banyak menyatakan setuju
62,5% dan paling sedikit menyatakan cukup setuju 14,3%.

14)

Berdasarkan jawaban 56 orang responden yang menyatakan “karyawan
mampu menyelesaikan tugas dengan sistem kerjasama”

paling banyak

63
Universitas Sumatera Utara

menyatakan setuju 58,9% dan paling sedikit menyatakan cukup setuju
16,1%.

4.3 Pengujian Validitas Instrumen
Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dalam penelitian dapat
mengukur sesuatu yang memang ingin diukur. Dalam hal ini peneliti
menggunakan kuesioner yang terdiri dari atas 7 butir (item) pernyataan mengenai
koordinasi, 9 butir (item) pernyataan mengenai evaluasi kerja, 9 butir (item)
pernyataan mengenai pelatihan SDM, dan 14 butir (item) pernyataan mengenai
kinerja karyawan. Sehingga jumlah keseluruhan pernyataan adalah 39 butir
(item). Dimana setiap butir disiapkan 5 interval jawaban. Jawaban tertinggi diberi
skor 5 dan terendah diberi skor 1. Pengujian validitas instrumen ditujukan kepada
30 karyawan diluar sampel yang masih berada dalam populasi.
Tabel 4.8
Validitas Butir-Butir Pernyataan

Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13

Corrected Item-Total
Correlation
(R hitung)
0,406
0,518
0,689
0,705
0,702
0,632
0,455
0,700
0,630
0,482
0,479
0,440
0,581

R Tabel

Validitas

0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
64
Universitas Sumatera Utara

Q14
Q15
Q16
Q17
Q18
Q19
Q20
Q21
Q22
Q23
Q24
Q25

0,758
0,521
0,476
0,467
0,572
0,453
0,419
0,585
0,486
0,426
0,643
0,503

0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil perhitungan SPSS

Analisis:
1. Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antara skor item
dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas
instrumen. Korelasi skor item/butir 1 terhadap skor total 0,549. Untuk
mengetahui validitas butir pernyataan harus dibandingkan dengan r tabel.
r tabel pada α = 5% dengan df = jumlah kasus-4, jumlah kasus adalah 39
df = 39-4=jadinya df adalah 35. Sehingga r tabel (0,05:35) = 0,143.
Pengambilan keputusan:
a. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir tersebut valid.
b. Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka butir tersebut tidak
valid.
c. r hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation.
Interprestasi:
a.) Validitas

65
Universitas Sumatera Utara

Pada output dilihat bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation (r
hitung) semuanya lebih dari r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
ke 39 butir pernyataan tersebut valid.

4.4 Pengujian Reabilitas Instrumen
Uji reabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
sebenarnya butir pernyataan tersebut memiliki konsistensi, untuk reabilitas
instrumennya yang skornya dalam bentuk skala 1-3, 1-5, atau 1-7 dan seterusnya
dapat digunakan “Koefisien Alpha” dari Cronbrach‟s (Umar,2005).
Cronbrach‟s Alpha yang baik adalah yang mendekati 1. Menurut Sekaran
(2005) yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan
reabilitas dengan Cronbrach‟s Alpha 0,8 atau diatasnya adalah baik.
Tabel 4.9
Reliability Butir-Butir Pernyataan

Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15

Cronbach‟s Alpha If Item
Deleted (R alpha)
0,913
0,912
0,914
0,910
0,909
0,910
0,911
0,915
0,915
0,914
0,912
0,909
0,912
0,912
0,913

R tabel

Reliable

0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143

Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable

66
Universitas Sumatera Utara

Q16
Q17
Q18
Q19
Q20
Q21
Q22
Q23
Q24
Q25
Q26
Q27
Q28
Q29
Q30
Q31
Q32
Q33
Q34
Q35
Q36
Q37
Q38
Q39

0,913
0,916
0,910
0,908
0,912
0,914
0,912
0,913
0,911
0,912
0,913
0,911
0,916
0,914
0,916
0,914
0,913
0,916
0,913
0,912
0,911
0,912
0,910
0,912

0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143
0,143

Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable

Sumber : Hasil perhitungan SPSS

Setelah semua butir dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji
reabilitas instrumen adalah:
Cara pengambilan keputusan:
a. Jika r Alpha positif dan lebih besar dari r tabel maka realibel.
b. Jika r Alpha negatif atau lebih kecil dari r tabel maka tidak realibel.
c. r Alpha dapat dilihat pada akhir analisis yaitu bernilai 0,912, sedangkan r tabel
seperti sudah kita cari sebelumnya adalah sebesar 0,143.
Interprestasi:

67
Universitas Sumatera Utara

a)

Reabilitas
Pada output dapat dilihat bahwa nilai Cronbach‟s Alpha if Item Deleted (r

Alpha) semuanya lebih besar dari r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ke-39
butir pernyataan tersebut reliabel.

4.5 Uji Asumsi Klasik
4.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi
normal, uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-titik
yang menyebar di sekitar garis diagonal yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan,
uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorv-smirnov.
Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp0, Sig0,
(2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.

Gambar 4.2 : Histogram
Sumber : Data Primer diolah, (2014)

68
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.3 : Pengujian Normalitas P-P Plot
Sumber : Data Primer diolah, (2014)

Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini
ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan
pada Gambar 4.3 memperlihatkan titik-titik yang mengikuti data di sepanjang
garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal, namun untuk lebih
memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka
dilakukan uji kolmogorov-smirnov.
Tabel 4.10
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N
Normal Parameters

a,,b

Most Extreme
Differences

56
Mean

.0000000

Std. Deviation

5.27998836

Absolute

.141

Positive

.141

Negative

-.118

Kolmogorov-Smirnov Z

1.052

Asymp. Sig. (2-tailed)

.219

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

69
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig (2 tailed) adalah
0,219 dan di atas nilai signifikan (0,05), hal ini menunjukkan bahwa variabel
residual berdistribusi normal.

4.5.2 Uji Multikolinieritas
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari
besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya, Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang
dipakai untuk Tolerance > 0,1 dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1

B

Standardized
Coefficients

Std. Error

(Constant)

34.252

6.437

Koordinasi

.380

.288

Evaluasi

.141

Pelatihan

.214

Beta

Collinearity
Statistics
t

Sig.

Tolerance

VIF

5.321

.000

.228

1.322

.192

.523

1.911

.212

.122

.664

.510

.461

2.168

.164

.185

1.305

.197

.774

1.293

a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data Primer diolah, (2014)

4.5.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas yang menggunakan uji Glejser dapat dilihat pada
tabel hasil di bawah ini :

70
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.12
Hasil Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1

B

Standardized
Coefficients

Std. Error

(Constant)

12.642

4.195

Koordinasi

.021

.187

Evaluasi

-.169

Pelatihan

-.106

Beta

t

Sig.

3.014

.004

.021

.113

.910

.138

-.236

-1.222

.227

.107

-.148

-.991

.326

a. Dependent Variable: absut
Sumber: Data Primer diolah, (2014)

Pengambilan keputusan pada uji glejser yaitu

bahwa jika variabel

independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka
ada indikasi terjadi heterokedisitas. Jika variabel independen tidak signifikan
terhadap variabel absut (diatas tingkat kepercayaan > 0,05), maka dalam model
regresi tidak mengarah pada heteroskedastisitas. Pada Tabel 4.12 terlihat bahwa
semua variabel independen mempunyai nilai sig > 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa antara variabel independen dan dependen tidak terjadi
heteroskedasitas.

4.5.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode sebelumnya.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual ( kesalahan penggangu)
tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainya.
Tabel 4.13
71
Universitas Sumatera Utara

Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea

-1.07881

Cases < Test Value

28

Cases >= Test Value

28

Total Cases

56

Number of Runs

28

Z

-.270

Asymp. Sig. (2-tailed)

.787

a. Median
Sumber : Data primer diolah (2014)

Hasil pada Tabel 4.10 diketahui nilai test sebesar -1,07881 dengan
probabilitas (p=0,787), yang berarti hipotesis nol di terima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antara nilai
residual.

4.5.5 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas (koordinasi, evaluasi kerja dan pelatihan SDM) terhadap
variabel terikat (kinerja). Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS versi
17,0 for windows dengan menggunakan metode enter. Metode enter digunakan
untuk analisis regresi agar dapat mengetahui apakah variabel bebas mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Seluruh variabel akan dimasukkan
ke dalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel bebas mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Tabel 4.14

72
Universitas Sumatera Utara

Variables Entered/Removed
Model

Variables
Entered

Variables
Removed

Method

1

Pelatihan,
. Enter
Koordinasi,
Evaluasia
a. All requested variables entered.
Sumber : Data primer diolah, (2014)
Berdasarkan Tabel 4.14 (Variabel Entered/removedb) menunjukkan hasil
analisis statistik tiap indikator sebagai berikut :

Tabel 4.15
Uji Regresi Linier Tiap Variabel Pernyataan
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1

B

Standardized
Coefficients

Std. Error

(Constant)

34.252

6.437

Koordinasi

.380

.288

Evaluasi

.141

Pelatihan
.214
a. Dependent Variable: Kinerja

Beta

t

Sig.

5.321

.000

.228

1.322

.192

.212

.122

.664

.510

.164

.185

1.305

.197

Sumber : Data primer diolah, (2014)

a.

Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel bebas yaitu
(X1, X2 dan X3).

b.

Tidak ada variabel bebas yang dikeluarkan (removed).

c.

Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter.

Analisis regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 34,252 + 0,192 X1 + 0,510 X2 + 0,197 X3 + e

73
Universitas Sumatera Utara

Sebelum nilai a (konstanta), nilai b1, b2, b3, dan b4, dimasukkan ke dalam
persamaan, terlebih dahulu dilakukan analisis determinan, uji F, dan uji t dari
hasil pengolahan regresi linear berganda.

4.5.6 Pengujian Hipotesis
1)

Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel pengaruh

variabel

independen (koordinasi, evaluasi kerja dan pelatihan SDM) secara bersama-sama
atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Model
hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh signifikan dari
variabel bebas yang terdiri dari (koordinasi, evaluasi kerja dan pelatihan SDM)
terhadap kinerja (Y).
H0 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel bebas yang terdiri dari (koordinasi, evaluasi kerja dan pelatihan SDM)
terhadap kinerja(Y).
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas
pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df (pembilang) = k-1 = 3
df (penyebut)

= n-k = 53

Keterangan:
n = jumlah sampel penelitian = 56
k = jumlah variabel bebas dan terikat = 4

74
Universitas Sumatera Utara

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 56 dan jumlah
keseluruhan variabel (k) adalah 4, sehingga diperoleh:
Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (k-1) ; (n-k)
1)

df (pembilang) = k-1

df (pembilang) = 4-1 =3

2)

df (penyebut) = n-k

df (penyebut) = 56 - 3 = 53

Maka : F hitung 0,05 (3;53) = 2,782
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 17
for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α =
5%, dengan kriteria uji sebagai berikut:
H0 diterima bila Fhitung < Ftabel pada α =5%
Tabel 4.16
Hasil Uji F
ANOVAb
Sum of
Squares

Model
1

Regression
Residual

df

Mean Square

360.695

3

120.232

1533.305

52

29.487

F
4.077

Sig.
.011a

Total
1894.000
55
a. Predictors: (Constant), Koordinasi, Evaluasi, Pelatihan
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Data Primer diolah, (2014)

Berdasarkan Tabel 4.16 dilihat nilai Fhitung sebesar 4,077 dengan tingkat
signifikan 0,011 sedangkan

Ftabel sebesar 2,782 tingkat kepercayaan 95%,

sehingga Fhitung > Ftabel (4,077 > 2,782) pada α = 5%. Sehingga disimpulkan bahwa
variabel independen (koordinasi, evaluasi kerja dan pelatihan SDM) secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Y).

75
Universitas Sumatera Utara

2)

Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas yang

terdiri dari variabel pengaruh (koordinasi, evaluasi kerja dan pelatihan SDM)
secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja (Y).
Model hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :
H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari koordinasi, evaluasi
kerja dan pelatihan SDM secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja (Y)
H0 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya variabel bebas koordinasi, evaluasi kerja dan
pelatihan SDM secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Y).
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika thitung < t tabel pada α = 5%
Ho ditolak jika thitung > t tabel pada α = 5
Hasil pengujian adalah :
Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k)
n = jumlah sampel , n = 56
k = jumlah variabel yang digunakan, k = 4
Derajat bebas pembilang (df) = ( k-1) = 4-1 = 3
Derajat bebas penyebut (df) = (n-k) = 56 – 3 = 53
Uji t yang dilakukan adalah uji dua arah, maka t tabel yang digunakan
adalah t0,05 (53) = 1,674.

76
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.17
Hasil Uji t Pada Tiap Indikator
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1

B

Standardized
Coefficients

Std. Error

(Constant)

34.252

6.437

Koordinasi

.380

.288

Evaluasi

.141

Pelatihan
.214
a. Dependent Variable: Kinerja

Beta

t

Sig.

5.321

.000

.228

1.322

.192

.212

.122

.664

.510

.164

.185

1.305

.197

Sumber : Data Primer diolah, (2014)

1. Variabel independen koordinasi berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap

kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan untuk

koordinasi (0,192) diatas (lebih besar dari) 0,05, dan nilai thitung (1.322) < ttabel
artinya jika ditingkatkan variabel koordinasi, maka kinerja (Y) akan
meningkat sebesar 0,380.
2. Variabel evaluasi kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan untuk evaluasi kerja
(0,510) diatas (lebih besar dari) 0,05, dan nilai thitung (0.664) < ttabel artinya jika
ditingkatkan variabel evaluasi kerja, maka kinerja (Y) akan meningkat
sebesar 0,141.
3. Variabel pelatihan SDM berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan, yang dapat dilihat dari nilai signifikansi untuk pelatihan
SDM (0,197) diatas (lebih besar dari) 0,05 dan nilai thitung (1.305) < ttabel artinya
jika ditingkatkan variabel pelatihan SDM, maka kinerja (Y) akan meningkat
sebesar 0,214.
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

77
Universitas Sumatera Utara

a.

Konstanta sebesar 34,252 artinya walaupun variabel bebas bernilai nol maka
kinerja tetap sebesar 34,252.

b.

Berdasarkan hasil uji t maka rumus persamaan regresinya adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 34,252 + 0,192X1+ 0,510X2 + 0,197X3 + e

3)

Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Determinan ( R 2 ) pada intinya mengukur proporsi atau persentase
sumbangan variabel bebas yaitu variabel terhadap variasi naik turunnya
variabel terikat koordinasi, evaluasi kerja dan pelatihan SDM dan kinerja
(Y) secara bersama-sama, dimana: 0  R 2 1
Tabel 4.18
Hasil Uji Determinasi
Model Summaryb
Model

R

R Square

Adjusted R
Square

Std. Error of
the Estimate

1
.436a
.190
.144
5.43016
a. Predictors: (Constant), Koordinasi, Evaluasi, Pelatihan
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Data primer diolah (2014)

Keterangan Tabel 4.18:
a.

R = 0,190 berarti hubungan (relation) antara variabel koordinasi, evaluasi
kerja dan pelatihan SDM terhadap kinerja sebesar 19,0% yang artinya
mempunyai hubungan yang cukup.

b.

Nilai R Square sebesar 0,190 artinya koordinasi, evaluasi kerja dan
pelatihan SDM mempengaruhi kinerja sebesar 19,0% dan sisanya 81,0%
dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
78
Universitas Sumatera Utara

4.6 Pembahasan
4.6.1 Variabel Koordinasi (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Koordinasi merupakan suatu awal yang harus diperhatikan oleh setiap
karyawan dalam menghasilkan kinerja yang lebih baik dengan memanfaatkan
situasi maupun kondisi di lingkungan tempat kerja. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui dari 56 responden paling banyak yang menyatakan setuju

tentang

kejelasan mengenai target pekerjaan, perencanaan kerja yang disampaikan sesuai
dengan rencana kegiatan, terjalinnya hubungan kerja sama yang baik dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang baik, merasakan adanya bimbingan
dari atasan untuk kesatuan tindakan dalam bekerja antar karyawan, kejelasan
prosedur kegiatan memberikan pengetahuan mencapai standar kerja, penetapan
prosedur kegiatan perusahaan membuat patuh dalam bekerja dan adanya jadwal
kegiatan menuntut mematuhi prosedur kegiatan.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa koordinasi terhadap karyawan
dianggap baik, dan peraturan yang ditetapkan oleh organisasi sudah berjalan
dengan baik. Kondisi tersebut diperkuat dengan hasil analisa statistik secara
parsial diketahui bahwa koordinasi yang dilakukan oleh PT. Bank Sumut Kantor
Cabang Utama Medan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Sejalan dengan itu, penelitian yang dilakukan oleh Rika Meilia Tarigan
(2007) dengan studi kasus tentang Pengaruh Koordinasi (Rantai P