Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang mempunyai wilayah perairan laut dan

perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara asean lainnya.Sumber daya
alam ini salah satunya menghasilkan ikan dan hasil periknan lainnya. Oleh
karenanya, akhir-akhir ini pemerintah sangat mengintensifkan usaha penangkapan
dan budi daya ikan dalam upaya mendapatkan pemasukan devisa yang lebih besar
(Junianto, 2003).
Ikan merupakan salah satu sumber zat gizi penting bagi proses
kelangsungan hidup manusia. Manusia telah memanfaatkan ikan sebagai bahan
pangan sejak beberapa abad yang lalu. Sebagai bahan pangan, ikan mengandung
gizi utama berupa protein,lemak,vitamin, dan mineral. Kandungan lemak tidak
jenuhnya dapat meningkatkan kecerdasan dan mencegah kolesterol. Ikan juga
merupakan bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung
asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh, di samping itu nilai biologisnya
mencapai 90% dengan jaringan pengikat sedikit sehingga mudah dicerna dan
harganya juga jauh lebih murah dibandingkan dengan sumber protein lain.

Disamping itu, ikan juga dijadikan sebagai bahan obat-obatan, pakan ternak, dan
lainnya (Adawyah, 2008).
Tempat

Pembuangan

Akhir

(TPA)

sampah

adalah

tempat

mengkarantinakan sampah atau menimbun sampah yang diangkut dari sumber
sampah sehingga tidak mengganggu lingkungan. Hingga saat ini di Indonesia,
metode pengolahan akhir sampah di TPA umumnya masih menggunakan metode


Universitas Sumatera Utara

open dumping, seperti pada TPA Kelurahan Terjun Kota Medan. Cara ini cukup
sederhana yaitu dengan membuang sampah pada suatu legokan atau cekungan
tanpa menggunakan tanah sebagai penutup sampah, oleh karena itu metode open
dumping ini sangat potensial dalam mencemari lingkungan, salah satunya adalah
pencemaran air tanah (leachate)(Erwin, 2012).
Tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Kelurahan Terjun Kota Medan
mulai beroperasi pada tanggal 7 Januari 1993, yang berlokasi di Kelurahan Terjun
Kecamatan Medan Marelan Kota Medan dengan luas lokasi 14 ha. Jarak TPA
Kelurahan Terjun dari tempat pemukiman penduduk sekitar 100 m, sedangkan
dari Sungai Deli berjarak 4 km, dengan garis pantai berjarak 6 km, dan 14 km
dengan pusat kota. Jenis tanah lempung dan lapisan dasar tanah liat dengan
keadaan topografi yang relatif datar. TPA Terjun menggunakan metode
pengolahan sampah secara open dumping dan belum memiliki penampungan air
lindi (leacheate) dengan pengolahan yang baik. Jadi air lindi merupakan hasil
sampingan dari pengolahan sampah yang berupa rembesan dari timbunan sampah
yang banyak di TPA, sehingga air lindi perlu pengelolaan terlebih dahulu sebelum
dibuang ke perairan/sungai dan menyebabkan pencemaran yang berdampak buruk
pada makhluk hidup

Masalah pembuangan sampah merupakan salah satu masalah yang sedang
di hadapi oleh setiap kota disemua negara di dunia. Timbunan sampah yang terus
meningkat seiring dengan bertambahnya populasi penduduk adalah suatu hal yang
harus ditangani secara serius. Sampah menjadi masalah karena mengotori dan
mengganggu keindahan serta kenyamanan manusia dan karena ditimbulkan oleh

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia akibatnya sampah akan selalu muncul dalam keseharian hidup
manusia. Sampah memang wajar ada dalam kehidupan kita sehari-hari.Ketidak
wajaran terjadi ketika volume sampah berada di atas batas toleransi, terlebih pada
tempat-tempat umum (Maramis, 2008).
Berdasarkan penelitian (Yulia, 2014) bahwa hasil pemeriksaan kadmium
dalam air tambak sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan
Terjun Kota Medan terdapat kandungan kadmium yang melebihi baku mutu yang
telah ditetapkan berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 yaitu diatas 0,01 mg/L.
Pencemaran sumber air oleh sampah terjadi karena sampah yang dibuang
dengan caraopen dumping dan tertimbun di TPA mengalami dekomposisi yang
bersama air hujan menghasilkan cairan lindi (leachate). Air lindi mengandung
bahan-bahan organik yang membusuk dan bahan-bahan logam berat (Himmah et

al, 2009).Logam berat yang sering ditemukan dalam air lindi yaitu timbal (Pb),
kadmium (Cd), tembaga (Cu), dan besi (Fe) (Langmore, 1998 dalam Maramis et
al, 2006).Logam berat timbal (Pb), kadmium (Cd), tembaga (Cu), dan besi (Fe)
yang terkandung dalam air lindi berasal dari sampah yang telah dibuang ke TPA.
Air lindi adalah bahan pencemar yang berpotensial mengganggu
lingkungan dan kesehatan manusia.Air lindi dapat merembes ke dalam tanah,
ataupun mengalir di permukaan tanah dan bermuara pada aliran air sungai.Air
lindi selalu menyertai pembuangan akhir sampah padat.Air lindi yang
mengandung senyawa-senyawa organik dan anorganik dengan konsentrasi 5000
kali lebih tinggi dari pada air tanah, masuk dan mencemari air tanah atau air
sungai (Maramis, 2008).

Universitas Sumatera Utara

Logam berat akan lebih berbahaya apabila telah tercemar ke lingkungan,
misalnya pencemaran logam berat terhadap air. Jenis logam berat yang bisa
mencemari air itu salah satunya Cd (Kadmium).Kadmium memiliki efek toksik
yang tinggi bahkan pada konsentrasi rendah, tidak dapat dihancurkan (non
degradable) oleh organisme hidup dan dapat terakumulasi ke lingkungan
(Rochyatun, 2003). Kadmium dapat berasal dari sampah logam yang mengandung

Cd dan pembuangan sampah industri seperti plastik baterai, elektroplating dan cat
yang berada di TPA Kelurahan Terjun Kota Medan.
Terdapat tambak ikan di sekitar TPA Paluh Nibung Kelurahan Terjun
Kota Medan yaitu tambak ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dibudidayakan
oleh masyarakat.Tambak ikan ini berada sangat dekat dengan TPA sehingga
berpotensi terjadinya pencemaran logam berat Cd yang dibawa oleh air lindi yang
berupa rembesan dari timbunan sampah yang ada di TPA. Hal itu dapat terjadi
karena TPA masih menggunakan metode pengolahan akhir sampah secara open
dumping dan belum memiliki penampungan air lindi dengan pengolahan yang
baik, sehingga air lindi akan merembes ke dalam tanah, ataupun mengalir di
permukaan tanah dan masuk kedalam air tambak. Akibatnya akan terjadi
pencemaran kualitas air tambak dan bahkan dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap biota air yang hidup di dalam tambak yang berada di sekitar TPA
Kelurahan Terjun Kota Medan.
Logam Cd yang ada pada perairan suatu saat akan turun dan mengendap
pada dasar perairan, membentuk sedimentasi. Hal ini akan menyebabkan
organisme yang mencari makan di dasar perairan (seperti ikan) akan memiliki

Universitas Sumatera Utara


peluang yang besar untuk terpapar logam berat Cd yang telah mengendap di dasar
perairan (Darmono, 2001). Ikan tambak tersebut pun nantinya akan dikonsumsi
oleh penduduk sekitar TPA Terjun dan di distribusikan ke pasar-pasar tradisoinal
yang berada di sekitar TPA yang tentunya akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Ditambah lagi jumlah penduduk yang bertempat tinggal disekitar TPA semakin
bertambah yang sebagian besar dari mereka adalah pemulung.
Logam berat Cd sukar mengalami proses pelapukan baik secara kimiawi,
fisika maupun biologi. Dalam perairan logam berat tersebut sekalipun kadarnya
relatif rendah, dapat terabsorpsi dan terakumulasi secara biologis oleh hewan air,
dan akan terlibat dalam sistem jaringan makanan. Hal tersebut menyebabkan
terjadinya proses yang dinamakan bioakumulasi, dimana logam berat akan
terkumpul dan meningkat kadarnya dalam jaringan tubuh organisme air yang
hidup. Kemudian melalui proses biotransformasi akan terjadi perpindahan dan
peningkatan kadar logam berat tersebut pada tingkat pemangsaan (trophic level)
yang lebih tinggi. Secara tidak langsung proses biomagnifikasi dapat terjadi dalam
jaringan tubuh manusia yang memakan hasil perairan yang tecemar oleh logam
berat (Martuti, 2001).
Berdasarkan uraian masalah latar belakang diatas, maka peneliti ingin
melakukan penelitian yang berjudul “Analisis kandungan Kadmium (Cd) dalam
Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) yang berada di tambak sekitar tempat

pembuangan akhir (TPA) sampah Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2016”.

Universitas Sumatera Utara

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas TPA Kelurahan Terjun Kota Medan

merupakan satu-satunya TPA yang beroperasi secara operasional menampung
seluruh sampah dari 21 kecamatan yang ada di Kota Medan. Berbagai jenis
sampah terdapat di TPA Terjun salah satunya adalah jenis sampah industri yang
mengandung logam berat Cd, sementara kegiatan TPA sampah Terjun sejak awal
dioperasikan telah menggunakan sistem opendumping yang dapat berpotensi
menimbulkan pencemaran Cd yang dibawa oleh air lindi terhadap ikan yang
berada di tambak sekitar TPA Kelurahan Terjun Kota Medan.

1.3

Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui kandungan Kadmium (Cd) dalam ikan nila (Oreochromis
niloticus)yang berada di tambak sekitar tempat pembuangan akhir (TPA)

sampahKelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2016.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui kandungan Kadmium (Cd) dalam air tambak yang berada di
tambak ikan di sekitar TPA Kelurahan Terjun Kota Medan.
2. Mengetahui ada atau tidaknya kandungan Kadmium (Cd) dalam ikan nila
(Oreochromis niloticus) dengan ukuran 0,5 kg, 0,3 kg, dan 0,1 kg yang
berada di tambak sekitar TPA Kelurahan Terjun Kota Medan.
3. Mengetahui karakteristik tambak ikan yang meliputi jarak TPA dari
tambak yang berada di sekitar TPA Kelurahan Terjun Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

1.4Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sumatera Utara Fakultas Kesehatan Masyarakat untuk
pengayaan literatur tentang kandungan Kadmium (Cd) dalam ikan yang

berada di tambak sekitar TPA Kelurahan Terjun Kota Medan.
2. Sebagai bahan masukan bagi pengelola tambak ikan dan masyarakat
sekitar TPA Kelurahan Terjun Kota Medan untuk dapat meminimalisasi
risiko paparan kadmium masuk ke dalam lingkungan.
3. Sebagai bahan masukan dan informasi yang penting bagi peneliti lainnya
mengenai kandungan Kadmium (Cd) dalam ikan yang berada di tambak
sekitar TPA Kelurahan Terjun Kota Medan.
4. Untuk peneliti sendiri agar menambah wawasan dan dapat menemukan
dan memecahkan permasalahan tentang Kadmium (Cd) dalam ikan yang
berada di tambak sekitar TPA Kelurahan Terjun Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan

9 144 57

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) dalam Udang Windu (Penaeus monodon) yang Berada di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2014

6 114 95

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

2 20 94

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 0 14

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 0 2

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 0 33

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016 Chapter III VI

0 0 28

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 1 4

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 0 6

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) dalam Udang Windu (Penaeus monodon) yang Berada di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2014

0 0 14