Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Pembagian Hartawarisan Dalam Perkawinan Poligami Menurut Perspektif Hukum Waris Islam (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 224 K Ag 2011)

ABSTRAK
Salah satu fenomena yang cukup mendapat perhatian masyarakat dari perkawinan
poligami adalah masalah pembagian harta warisan. Tidak dapat dipungkiri bahwa terjadi
banyak konflik didalam masyarakat berkaitan dengan masalah pembagian harta warisan
dalam perkawinan poligami. Hal ini dapat terjadi karena berbagai macam sebab, salah
satu diantaranya adalah minimnya pengetahuan masyarakat tentang hukum dan kaedahkaedah yang berlaku dalam pembagian harta warisan pada perkawinan poligami. Tesis
ini membahas tentang bagaimana pengaturan pembagian harta warisan dalam hal
terjadinya poligami menurut perspektif Hukum Waris Islam dan bagaimana pelaksanaan
pembagian harta warisan dalam perkawinan poligami berdasarkan putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia No. 224/K/AG/2011. Dan juga apa yang menjadi
pertimbangan Hakim dalam memutus perkara No. 224/K/AG/2011.
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaturan
pembagian harta warisan dalam hal terjadinya poligami menurut perspektif Hukum Waris
Islam, mengetahui pelaksanaan pembagian harta warisan dalam perkawinan poligami
berdasarkan putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 224/K/AG/2011dan
untuk mengetahui hal-hal yang menjadi pertimbangan Hakim dalam memutus perkara
No. 224/K/AG/2011. Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan melalui pendekatan
yuridis normatif yaitu pendekatan hukum dengan melihat peraturan perundang-undangan
yang berlaku, baik bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Dan dilakukan juga
wawancara terhadap informan sebagai data pendukung dalam penelitian ini. Pembagian
harta warisan dalam perkawinan poligami diatur dalam pasal 190 KHI yang menyatakan

bahwa bagi pewaris yang beristri lebih dari seorang, maka masing-masing istri berhak
mendapat bagian atas gono-gini dari rumah tangga dengan suaminya sedangkan
keseluruhan bagian pewaris adalah menjadi hak para ahli warisnya.
Kesimpulan yang diperoleh bahwa pembagian harta warisan dalam hal terjadinya
poligami menurut perspektif hukum waris Islam adalah dilaksanakan pembagian harta
bersama dalam perkawinan terlebih dahulu, setelah itu baru dilaksanakan pembagian
warisan dimana hak waris istri memperoleh 1/4 bagian bila pewaris tidak meninggalkan
keturunan dan bila meninggalkan keturunan maka istri mendapat 1/8 bagian secara
bersama-sama. Pelaksanaan pembagian harta warisan dalam perkawinan poligami
menurut putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 224/K/AG/2011 adalah
dibagi harta waris setelah terlebih dahulu diselesaikan pembagian harta bersama (gonogini) sesuai dengan Pasal 190 Kompilasi Hukum Islam, dengan pembagian istri pertama
dan istri kedua (janda dari pewaris) memperoleh 1/3 bagian harta bersama ditambah 1/8
bagian dari harta warisan. Yang menjadi pertimbangan Hakim dalam memutus perkara
Nomor 224/K/AG/2011 adalah Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Perkawinan dan Pasal
96 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam Indonesia yang telah menjadi hukum terapan yang
berlaku bagi peradilan agama di Indonesia.
Kata Kunci : Pembagian Warisan, Perkawinan Poligami, Waris Islam

i


Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
One of the polygamous marriage phenomena receiving considerable public
attention is the issue of the allocation of inherited property which always inflicts
conflicts due to various factors such as less knowledge of community members
about the law and norms related to the allocation of inherited property of a
polygamous marriage. This study focused on how to regulate the allocatian of
inherited property of a polygamous marriage according to the Islamic inheritance
law perspectives, how he allocation of inherited property of a polygamous marriage
was implemented based on the Decision of Indonesian Supreme Court No.
224/K/AG/2011, and what consideration was taken by the judge in deciding the
case No. 224/K/AG/201.
The purpose af this study was to find out how to regulate the allocation of
inherited property of a polygamous marriage according to the Islamic inheritance
law perspectives, how the allocation of inherited property of a polygamous
marriage was implemented based on the Decision of Indonesian Supreme Court No.
224/K/AG/2011, and what consideration was taken by the judge in deciding the
case No. 224/K/AG/2011. The data for this normative juridical study were obtained
from the existing regulations of legislation found in the primary, secondary and

tertiary legal materials supported by the data obtained through interviewing the
informants. The allocation of inherited property of a polygamous marriage is
regulated in Article 190 of KHI (the Indonesian Compilation of Islamic Law)
stating that for the testator with more than one wife, each of his wives has the right
ta get her share of their joint-property while the whole share of the testator become
the right of his heirs.
The conclusion drawn is that the allocation of inherited property of a
polygamous marriage according to the Islamic inheritance law perspectives is that
the joint-property of husband and wives should be allocated first. After that the
allocation of inheritance is done in which the right of inheritance of the wife is ΒΌ of
the inheritance if the testator does not have any child and if the testator has
children, his wives get 1/8 of the inheritance together" The implementation of the
allocation af inherited property of a polygamous marriage according to the Decision
of Indonesian Supreme Court No. 224/K/AG/2011 was the inheritance is allocated
after the allocation of the joint-property in accordance with Article 190 of KHI (the
Compilation of Islamic Law) with the amount of allocation for the first wife and the
second wife (the widows of the testator) is 1/3 of the joint-property + 1/8 of the
inheritance. The consideration taken by the judge in deciding the case No.
224/K/AG/201I was Article 35 paragraph (l) of Law on Marriage and Article 96
paragraph (1) of the Indonesian Compilation of Islamic Law which has been the

existing law applied by Religious Courts in Indonesia.
Keywords: Allocation of Inheritance, Polygamous Marriage, Islamic Inherintance

ii

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Yuridis Pemberian Iwadh Dalam Gugatan Cerai Menurut Hukum Islam (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.248 K AG 2011)

0 0 16

Analisis Yuridis Pemberian Iwadh Dalam Gugatan Cerai Menurut Hukum Islam (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.248 K AG 2011)

0 0 2

Analisis Yuridis Pemberian Iwadh Dalam Gugatan Cerai Menurut Hukum Islam (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.248 K AG 2011)

0 0 26

Analisis Yuridis Pemberian Iwadh Dalam Gugatan Cerai Menurut Hukum Islam (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.248 K AG 2011)

0 0 23

Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Pembagian Hartawarisan Dalam Perkawinan Poligami Menurut Perspektif Hukum Waris Islam (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 224 K Ag 2011)

0 1 13

Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Pembagian Hartawarisan Dalam Perkawinan Poligami Menurut Perspektif Hukum Waris Islam (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 224 K Ag 2011)

1 1 26

Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Pembagian Hartawarisan Dalam Perkawinan Poligami Menurut Perspektif Hukum Waris Islam (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 224 K Ag 2011)

0 1 45

Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Pembagian Hartawarisan Dalam Perkawinan Poligami Menurut Perspektif Hukum Waris Islam (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 224 K Ag 2011) Chapter III V

0 1 45

Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Pembagian Hartawarisan Dalam Perkawinan Poligami Menurut Perspektif Hukum Waris Islam (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 224 K Ag 2011)

1 1 4