Analisis Yuridis Tentang Kedudukan Saksi Dalam Pembuatan Akta Notariil Menurut Hukum Islam Dan Undangundang Jabatan Notaris (UUJN)

ANALISIS YURIDIS TENTANG KEDUDUKAN SAKSI DALAM
PEMBUATAN AKTA NOTARIIL MENURUT HUKUM ISLAM
DAN UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS (UUJN)

TESIS

Oleh

INTAN MAISYARAH
147011158/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

ANALISIS YURIDIS TENTANG KEDUDUKAN SAKSI DALAM
PEMBUATAN AKTA NOTARIIL MENURUT HUKUM ISLAM
DAN UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS (UUJN)


TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh

INTAN MAISYARAH
147011158/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

Judul Tesis


Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi

: ANALISIS YURIDIS TENTANG KEDUDUKAN
SAKSI DALAM PEMBUATAN AKTA NOTARIIL
MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANGUNDANG JABATAN NOTARIS (UUJN)
: INTAN MAISYARAH
: 147011158
: Kenotariatan

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)

Pembimbing

Pembimbing


(Dr.Utary Maharany Barus, SH, MHum) (Dr. Idha Aprilyana Sembiring,SH,MHum)

Ketua Program Studi,

(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN)

Dekan,

(Prof.Dr.Budiman Ginting,SH,MHum)

Tanggal lulus : 22 Juli 2016

Universitas Sumatera Utara

Telah diuji pada
Tanggal : 22 Juli 2016

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua


: Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

Anggota

: 1. Dr. Utary Maharany Barus, SH, MHum
2. Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, MHum
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
4. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum

Universitas Sumatera Utara

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

:

INTAN MAISYARAH


Nim

:

147011158

Program Studi

:

Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis

:

ANALISIS YURIDIS TENTANG KEDUDUKAN
SAKSI DALAM PEMBUATAN AKTA NOTARIIL
MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANGUNDANG JABATAN NOTARIS (UUJN)


Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.

Medan,
Yang membuat Pernyataan

Nama : INTAN MAISYARAH
Nim : 147011158

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Indonesia adalah negara hukum akan segala budaya, dalam perkembangan

hukum yang terjadi di Indonesia, hukum Islam termasuk menjadi sumber hukum di
Indonesia. Terutama di bidang Hukum Keperdataan. Kedudukan saksi dalam
pengadilan mempunyai peranan yang cukup penting sebagai salah satu alat bukti.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 282 dijelaskan bahwa saksi dalam hukum Islam adalah
dua orang laki-laki muslim atau satu orang laki-laki dan dua orang perempuan.
Kesaksian dua orang perempuan sama dengan kesaksian seorang laki-laki.Sedangkan
di dalam Undang-Undang Jabatan Notaris (UUJN) saksi minimal dua orang, dan
harus sesuai dengan ketentuan pasal 40 UUJN.Dalam hal ini Bagaimana pandangan
Hukum Islam dan Undang-Undang Jabatan Notaris mengenai kedudukan saksi dalam
pembuatan Akta Notariil, Apakah syarat-syarat dalam pembuatan Akta Notariil
menurut Undang-Undang Jabatan Notaris sudah sesuai dengan ketentuan Hukum
Islam, Bagaimana akibat hukum yang timbul jika pembuatan Akta Notariil dibuat
tanpa kehadiran saksi menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Jabatan Notaris.
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenispenelitianhukumnormatif
(yuridis-normatif) yaitu suatu penelitian hukum dengan cara kepustakaan yang
artinya metode atau cara yang dipergunakan di dalam penelitian hukum yaitu
dilakukan dengan cara meneliti bahan-bahan kepustakaan yang ada. sehingga
ditemukan suatu azas-azas hukum yang berupa dogma atau doktrin hukum yang
bersifat teoritis ilmiah serta dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan yang
dibahas, yang dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan pokok permasalahan dalam

penulisan tesis ini, yaitu mengenai kedudukan saksi dalam perspektif Islam dan
Undang-Undang Jabatan Notaris.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa, kehadiran saksi menurut hukum Islam
adalah wajib, karena salah satu rukun dan syarat sah nya akad adalah saksi, hanya
saja dalam Hukum Islam kesaksian dua orang perempuan sama dengan kesaksian
satu orang laki-laki, jika diantaranya terlupa maka dapat diingatkan oleh orang yang
lain. Hal ini berdasarkan Al-Quran surat Al-Baqarah Ayat 282, sedangkan kedudukan
saksi dalam UUJN harus dihadiri paling sedikit 2 (dua) orang saksi dan saksi yang
dimaksud harus memenuhi syarat-syarat yaitu sudah berumur 18 tahun, cakap,
mengerti bahasa yang digunakan, dapat membubuhkan tanda tangan, tidak
mempunyai hubungan perkawinan atau hubungan darah baik dalam garis lurus keatas
atau kebawah tanpa pembatasan derajat dan garis kesamping sampai dengan derajat
ketiga dengan Notaris atau para pihak serta saksi harus dikenal oleh Notaris atau
diperkenalkan diterangkan tentang identitas dan kewenangannya kepada Notaris oleh
penghadap.Syarat-syarat pembuatan akta Notariil dalam UUJN sesuai dengan
ketentuan Hukum Islam. Hal ini dapat dilihat dalam surat Al-Baqarah ayat 282 yang
menjelaskan bahwa hendaklah dituliskan segala utang piutang, adanya juru tulis, dan
adanya dua orang saksi. Akan tetapi syarat-syarat dalam pembuatan akta Notariil
dalam UUJN lebih merujuk kepada KUHPerdata yang terdiri dari syarat subjektif dan
i


Universitas Sumatera Utara

objektif. Didalam surat Al-baqarah ayat 282 terdapat perbedaan bahwa saksi dua
orang laki, dan harus Islam sedangkan dalam UUJN tidak demikian, karena itu di
dalam pembuatan akta Notariil dalam UUJN tidak berdasarkan Hukum Islam.Akibat
hukum yang ditimbulkan dalam pembuatan akad dalam hukum Islam apabila tidak
memenuhi rukun ( salah satu rukunnya adalah saksi ) dan syarat-syaratnya, maka
akad tersebut tidak berlaku atau tidak mengikat para pihak. Hal tersebut sesuai
dengan Al-Quran surat Al-Maidah ayat 1, Sedangkan dalam UUJN apabila hal
tersebut tidak terpenuhi maka akta yang dibuat oleh Notaris sebagai akta otentik
kekuatannya berubah menjadi akta dibawah tangan. Hal tersebut sesuai dengan Pasal
41 Undang-undang Jabatan Notaris.

Kata Kunci : Saksi, Akta danNotaris

ii

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

Indonesian is a constitutional state, and along with its judicial development
the Islamic law is included as a legal source in Indonesia, especially in the civil law.
A witness in the Court plays an important role as evidence. In the Sura Al-Baqarah,
verse 282, it is stated that a witness in the Islamic Law consist of two male Moslems
or one man and two women. The testimony of two women is equal to the testimony of
one man. Meanwhile, in the UUJN (Notarial Act), there have to be two witnesses and
to be in accordance with Article 40 of UUJN. The problems of the research were as
follows, how about the position of a witness according to the Islamic law and UUJN
in the making of a notarial deed, whether the prerequisites for the making of a
notarial deed according to UUJN are in accordance with the provisions in the
Islamic law, and how about legal consequence of the making of a notarial deed
without the presence of witnesses according to the Islamic law and UUJN.
The research used judicial normative which is a library research by studying
legal materials in order to get legal principles like legal doctrine or dogma which
can answer the research problems about the position of witnesses in the Islamic
perspective and UUJN.
The result of the research showed that the presence of witnesses in the Islamic
law is an obligation because a witness is required to make a deed valid although in

the Islamic law two female witnesses are equal to one male witness, and if one of the
is absent, people will remind them. This is based on Al-Quran in Sura Al- Baqarah,
verse 282 while Article 40 of UUJN requires two witnesses who are capable,
understand what is being talked about, can sign their names, and no extramarital
sexual relation or consanguinity with the Notary or the parties concerened. Terms
manufacture UUJN Notarial deed in accordance with the provisions of islamic law.
This is based on Al-Quran in Sura Al-Baqarah verse 282 which explains that let
written all debst, their clerks and two witnesses. But the terms of the Notarial deed in
more UUJN rever to the civil code consisting of subjective and objective terms. In the
Al-Quran sura Al-baqarah verse 282 there are differences that the witness of two
men, and had Islam while in UUJN not so, because it was in the making of a notarial
deed in UUJN not based on Islamic law.The legal consequence is that when the
requirements are not fulfilled (one of them is witness) in making notarial deed in the
Islamic law, the deed is annulled and not bound in the parties concerned. This is in
accordance with Al-Quran sura Al-Maidah verse 1, while article 41 of UUJN states
that when one of the requirements is not fulfilled, the deed drawn up by a Notary as
an authentic deed will be changed to an underhanded deed.
Keywods: Witnees, Deed, and Notary

iii

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas
limpahan Rahmat dan Rahimnya, anugerah berupa kesehatan, rezeki, kekuatan dan
semangat yang telah membawa berkah, sehingga dapat terselesaikannya penulisan
tesis yang berjudul “ANALISIS YURIDIS TENTANG KEDUDUKAN SAKSI
DALAM PEMBUATAN AKTA NOTARIIL MENURUT HUKUM ISLAM
DAN UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS (UUJN)”, kemudian Shalawat
dan Salam tak lupa Penulis Sanjungkan keharibaan Nabi Muhammad S.A.W,
keluarga, para sahabat, serta para pengikutnya. Dan dengan harapan agar penelitian
ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi upaya pengembangan ilmu hukum
khususnya di bidang kenotariatandi Indonesia pada umumnya.
Penulisan tesis ini adalah untuk memenuhi sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dalam penulisan tesis ini banyak pihak
yang telah memberikan bantuan dan dorongan moril berupa masukan dan saran,
sehingga penulisan tesis dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Terimakasih
diucapkan khususnya kepada :
1. BapakProf. Dr. Runtung, SH, M.Hum,selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam menyelesaikan
pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
2. BapakProf. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada
Penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.
3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H, MS, CN, selaku anggota Komisi
Pembimbing dan Ketua Program Pasca Sarjana Program Studi Magister
Kenotariatan

Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara

yang telah

memberikan arahan, bimbingan, masukan, dan saran, dalam penulisan tesis ini.

iv

Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Dr. Utary Maharany Barus, SH, M.Hum, anggota Komisi Pembimbing
yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan, dan saran, dalam penulisan
tesis ini.
5. Ibu Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, M.Hum, anggota Komisi Pembimbing
yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan, dan saran, dalam penulisan
tesis ini.
6. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum, selaku Dosen Penguji dan
Sekretaris Program Pascasarjana Program Studi Magister Kenotariatan.
7. Bapak Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum, selaku Dosen Penguji pada Program
Pasca Sarjana Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan dan saran
dalam penulisan tesis ini.
8. Seluruh Dosen/pengajar mata kuliah pada Program Studi Magister Kenotariatan
Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah
memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan serta arahan yang sangat bermanfaat
selama penulis mengikuti proses kegiatan perkuliahan.
9. Seluruh staff/pegawai di Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara,buk Fatimah, kak lisa, kak winda, kak sari, kak afni,
bang ken, bang aldi, yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis
selama ini dalam menjalankan pendidikan.
10. Motivator terbesar dalam hidup penulis yang selalu memberikan doa, cinta, kasih
sayang, semangat serta dukungan yang tiada henti-hentinya kepada penulis,
yaitukakanda Dewi Kemalasari, SH. MKn., dan Revi Fauzi Putra Mina, SH.
11. Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi di Program Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, khususnyaAnna Fahreni, SH.,
Elvira, SH., Ery Noor, SH., Fithri Khairunnisa, SH., Juraida, SH., Maulana
Rialzi, SH, Muhammadan, SH., Mumtaza Amin, SH., Putri Sartika, SH., Rifqi
Fatrizal, SH., Teuku Hendra SH., Vita Risky, SH., Rizki Mutia, SH.,

v

Universitas Sumatera Utara

ChristineHakim Siahaan, SH, Rizki Tambunan, SH., Steven Tanaka, SH., Intan
Suryani, SH.,serta rekan-rekan MKn USU angkatan 2014 yang telah banyak
memberikan motivasi kepada penulis baik berupa masukan dan dukungan dalam
penulisan tesis ini, sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih baik.
Ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada Ayahanda H. Bukhari
Muhammad, SH dan Ibunda tercinta Hj. Fatimah yang telah memberikan kasih
sayang, keikhlasan, doa dan kesabarannya serta dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan tesis ini, Abangda Tercinta Nyak Raja, SH. MKn., Safwan, SE,. serta
Kakanda Masyitah,SH. Mkn.,Bambang Haris Samosir,SH. MHum,. Sri Dewi Cahya
Ningsih, SE., dan Rosmani Amd.Keb., yang telah memberikan dukungannya.
Kemudian juga, terimakasih kepada semua pihak yang telah berkenan
memberi masukan dan saran yang sangat membangun dalam penulisan tesis ini sejak
kolokium, seminar hasil, sampai ujian tertutup, sehingga penulisan tesis ini menjadi
lebih sempurna dan terarah.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini jauh
dari sempurna, namun penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak, terutama dalam persoalan saksi.
Hanya Allah SWT yang dapat membalas segala kebaikan dan jasa-jasa yang
diberikan mereka semua. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak atas segala kekurangan yang penulis sadari
sepenuhnya terdapat dalam tesis ini guna perbaikan dikemudian hari.
Disadari bahwa penulisan tesis ini masih banyak kekurangan dan karenanya
atas segala kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan untuk
kesempurnaan penulisan tesis ini dan kemanfaatan terutama bagi penulis dan
pembaca guna mengembangkan Ilmu Kenotariatan pada masa yang akan datang.
Medan,
Penulis

Juli 2016

Intan Maisyarah
vi

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

IDENTITAS PRIBADI
Nama

:

Intan Maisyarah

Tempat, Tanggal Lahir

:

2 Oktober 1991

Jenis Kelamin

:

Perempuan

Status

:

Belum Menikah

Agama

:

Islam

Alamat

:

Jalan Tangguk Bongkar IX Nomor 51, Medan

Nama Ayah

:

H. Bukhari Muhammad, SH

Nama Ibu

:

Hj. Fatimah

Nama Abang

:

1. Nyak Raja, SH, MKn

II. KELUARGA

2. Safwan, SE
Nama Kakak

:

Masyitah, SH, MKn

SD : SD Negeri 060908

:

Tahun 1998-2003

SMP

:

Madrasah Tsanawiyah Al-Kautsar Al-Akbar

III. PENDIDIKAN

Tahun 2003-2006
SMA

:

Madrasah Aliyah
Tahun 2006-2009

Al-Kautsar

Al-Akbar

Perguruan Tinggi (SI)

:

Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)
Tahun 2009-2013

Perguruan Tinggi (S2)

:

Universitas Sumatera Utara Tahun 20142016

vii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK..........................................................................................................

i

ABSTRACT .......................................................................................................

iii

KATA PENGANTAR.......................................................................................

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................

vii

DAFTAR ISI...................................................................................................... viii
DAFTAR ISTILAH ..........................................................................................

x

BAB I

PENDAHULUAN ........................................................................

1

A.

Latar Belakang ......................................................................

1

B.

Perumusan Masalah ..............................................................

9

C.

Tujuan Penelitian ..................................................................

10

D.

Manfaat Penelitian ................................................................

10

1. Manfaat Teoritis..............................................................

10

2. Manfaat Praktis ...............................................................

11

E.

Keaslian Penelitian................................................................

11

F.

Kerangka Teori dan Landasan Konsepsi ..............................

12

1. Kerangka Teori ...............................................................

12

2. Konsepsi..........................................................................

18

Metode Penelitian .................................................................

20

1. Spesifikasi Penelitian ......................................................

20

2. Sumber Data....................................................................

21

3. Data Sekunder .................................................................

22

4. Teknik Pengumpulan Data..............................................

23

5. Analisis Data ...................................................................

23

G.

viii

Universitas Sumatera Utara

BAB II

KEDUDUKAN SAKSI DALAM PEMBUATAN AKTA
NOTARIIL MENURUT PANDANGAN HUKUM ISLAM
DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 JO
NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG UNDANG-UNDANG
JABATAN NOTARIS ................................................................. 25
A.

B.

Saksi dalam Hukum Islam ....................................................

25

1. Pengertian Saksi .............................................................

25

2. Persyaratan saksi menurut Hukum Islam ..........................

27

3. Dasar Hukum Surat Al-baqarah ayat 282 ..........................

29

Saksi dalam Undang-undang Jabatan Notaris Nomor 30
Tahun 2004 Jo Nomor 2 Tahun 2014 ................................... 34
1. Pengertian saksi ..............................................................

34

2. Persyaratan Saksi menurut Undang-Undang Jabatan
Notaris............................................................................. 37
3. Dasar Hukum ..................................................................
BAB III

BAB IV

BABV

39

PEMBUATAN AKTA NOTARIIL MENURUT HUKUM
ISLAMDAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN
2004 JO NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG UNDANGUNDANG JABATAN NOTARIS............................................... 50
A.

Pembuat Akta Notariil Menurut Hukum Islam.....................

50

B.

Akta Notariil menurut Undang–Undang Jabatan Notaris .....

58

C.

Analisis syarat-syarat pembuatan akta Notariil menurut
Hukum Islam dan Undang-Undang Jabatan Notaris............. 97

AKIBAT HUKUM DALAM PEMBUATAN AKTA
NOTARIIL TANPA KEHADIRAN SAKSI.............................. 102
A.

Menurut Hukum Islam .......................................................... 102

B.

MenurutUndang-UndangNomor 30 tahun 2004 jo Nomor 2
tahun 2014 tentang Undang-Undang JabatanNotaris ........... 107

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 112
A.

Kesimpulan ........................................................................... 112

B.

Saran ..................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 115

ix

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISTILAH

Al-bayinan

: Bukti

Asy-syahadah

: Menghadiri, menyaksikan

Ar-rijalu

: Sudah dewasa, bukan anak-anak

Capable

: Cakap

Compellable

: Tindakan pemaksaan

Daif

: Orang yang sudah terlalu tua atau anak-anak yang
belum dewasa

Dain

: Utang

Hukm al-‘aqad

: Hukum akad

Iqrar

: Pengakuan

Legal obligation

: Kewajiban hukum

Masyrut

: Sesuatu yang disyaratkan

Musyahadah

: Sesuatu yang nyata

Pacta sunt seryanda

: Suatu perjanjian yang harus ditepati oleh para
pihak

Safih

: Orang yang dungu, orang yang bodoh, yang
otaknya mengalami gangguan atau seorang yang
boros dan mubazir yang memboroskan uangnya
ke tempat yang tidak berguna.

Verschoningsrecht

: Hak mengundurkan diri

Velijden yan de akte

: Pembacaan dan penandatanganan akta

Verschijnen

: Kehadiran yang nyata

Waarnemen

: Menerangkan apa yang ia saksikan sendiri

Yamin

: Sumpah

x

Universitas Sumatera Utara