Kedudukan Saksi Instrumenter dalam Pembuatan Akta Notaris
1
KEDUDUKAN SAKSI INSTRUMENTER DALAM
PEMBUATAN AKTA NOTARIS DALAM HUKUM NASIONAL
TESIS
OLEH
HANNA NATHASYA RUMIA HUTAPEA
137011024 / M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
Universitas Sumatera Utara
2
KEDUDUKAN SAKSI INSTRUMENTER DALAM
PEMBUATAN AKTA NOTARIS DALAM HUKUM NASIONAL
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
HANNA NATHASYA RUMIA HUTAPEA
137011024 / Kenotariatan
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
Universitas Sumatera Utara
3
Judul Tesis
Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi
: KEDUDUKAN SAKSI INSTRUMENTER DALAM
PEMBUATAN AKTA NOTARIS DALAM HUKUM
NASIONAL
: HANNA NATHASYA RUMIA HUTAPEA
: 137011024
: Kenotariatan
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum)
Pembimbing
(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN)
Ketua Program Studi,
(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN)
Pembimbing
(Dr.Syahril Sofyan,SH,MKn)
Dekan,
(Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum)
Tanggal lulus : 19 Agustus 2015
Universitas Sumatera Utara
4
Telah diuji pada
Tanggal : 19 Agustus 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua
: Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum
Anggota
: 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin,SH,MS,CN
2. Dr. Syahril Sofyan,SH,MKn
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum
4. Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum
Universitas Sumatera Utara
5
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Hanna Nathasya Rumia Hutapea
Nim
: 137011024
Program Studi
: Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis
: Kedudukan Saksi Instrumenter Dalam
Pembuatan
Akta
Notaris
Dalam
Hukum
Nasional
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya
sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut
Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi
apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak
akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan
dalam keadaan sehat.
Medan,
Yang membuat Penyataan
Nama : Hanna N R Hutapea
Nim : 137011024
Universitas Sumatera Utara
6
ABSTRAK
Notaris adalah Pejabat Umum (openbaar ambtenaar) yang berwenang
untuk membuat akta otentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris.
Seorang Notaris wajib dilindungi oleh hukum yang berlaku. Salah satu bentuk
perlindungan yang diberikan oleh undang-undang kepada Notaris sehubungan
dengan pembuatan akta otentik adalah adanya saksi yang diwajibkan untuk hadir
dan menyaksikan secara langsung pembuatan akta otentik oleh Notaris
sebagaimana dikenal dengan Saksi Intrumenter. Tugas saksi instrumenter ini
adalah membubuhkan tanda tangan, memberikan kesaksian tentang kebenaran isi
akta dan dipenuhinya formalitas yang diharuskan oleh undang-undang. Saksi
Instrumenter bertujuan sebagai alat bukti sehingga dapat membantu posisi seorang
Notaris menjadi aman dalam hal akta yang dibuat oleh Notaris diperkarakan oleh
salah satu pihak dalam akta atau pihak ketiga. Permasalahan yang diangkat pada
penelitian ini, yakni bagaimanakah kekuatan pembuktian keterangan saksi
instrumenter dalam pembuatan akta yang dibuat oleh Notaris. Bagaimanakah
ruang lingkup tanggung jawab saksi instrumenter dalam pembuatan akta yang
dibuat oleh Notaris.
Untuk menemukan jawaban dari permasalahan tersebut maka penelitian
ini bersifat deskriptif analisis, maksudnya dari penelitian ini diharapkan diperoleh
gambaran secara rinci dan sistematis tentang permasalahan yang akan diteliti.
Analisis dimaksudkan berdasarkan gambaran, fakta yang diperoleh akan
dilakukan analisis secara cermat untuk menjawab permasalahan.
Kekuatan pembuktian keterangan saksi instrumenter terlihat pada saat
saksi dipanggil dalam persidangan. Saksi hanya memberikan kesaksian sebatas
formalitas - formalitas peresmian akta dan sebatas apa yang diperintahkan atau
ditugaskan oleh notaris dalam mempersiapkan akta, yaitu yang berkenaan dengan
pengetikan dalam penyusunan akta, pencocokan identitas dan surat-surat serta
hadir dalam peresmian akta, mendengarkan pembacaan akta dan ikut
menandatangani akta sebagai saksi (verlijden). Selain itu, tanggung jawab saksi
instrumenter adalah melihat bahwa penghadap telah hadir di hadapan Notaris dan
identitas penghadap telah sesuai dengan uraian yang dibacakan oleh Notaris,
bahwa sebuah akta sebelum ditandatangani oleh para pihak terlebih dahulu
dibacakan oleh Notaris dihadapan para penghadap, dan kemudian ditandatangani
oleh para pihak serta Notaris yang bersangkutan.
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat dikemukan saran sebagai berikut
hendaknya pemerintah membuat penambahan pasal mengenai kekuatan
pembuktian keterangan saksi instrumenter dalam pembuatan akta Notaris dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris serta tanggung
jawab saksi instrumenter tersebut dalam proses pembuatan akta Notaris.
Kata Kunci : Saksi Instrumenter, Akta Notaris.
i
Universitas Sumatera Utara
7
ABSTRACT
A Notary is a public official (openbaar ambtenaar) who has the authority to
draw up an authentic deed and other authorities as stipulated in Law No. 2/2014
on Notarial Position. He has to be protected by law, and one of the types of
protection is the existence of witnesses who present and directly witness the
drawing up of authentic deeds by a Notary; they are called instrumental
witnesses. Their task is to sign, give testimony on the truth of the deed content,
and appear as the formality as required by law. They become evidence which can
help a Notary’s position be safe in darawing up deeds when it is brought to the
court by one of the parties in the deed or by the third party. The problems of the
research were as follows: how about the power of the testimony by an
instrumental witness in the drawing up deeds by a Notary and how far the
responsibility of an instrumental witness concerning the deed made by a Notary.
The research used descriptive analytic approach which described in detail
and systematically the problems which would be analyzed, based on the
description. The data would be analyzed carefully in order to answer the
problems.
The power of the testimony by an instrumental witness is seen when he is
asked to present in the hearing. He will give the testimony formally to formalize
the deed and will do what has been ordered by the Notary in preparing the deed
such as typing it, checking identities and letters, listening the reading of the deed,
and signing the deed as a witness (verlijden). Besides that, his responsibility is by
witnessing that the person appearing presents before the Notary, the identity of
the person appearing has been in line with what has been read by the Notary, the
deed is read by the Notary in front of the persons appearing before it is signed,
and the deed is signed by the parties concerned and the Notary himself.
It is recommended that the government add some articles on the power of
testimony given by instrumental witnesses in drawing up deeds by a Notary
according to Law No. 2/2014 on Notarial Position and instrumental witnesses;
responsibility is in the process of drawing up notarial deeds.
Keywords: Instrumental Witness, Notarial Deed
ii
Universitas Sumatera Utara
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena
hanya dengan kasih karuniaNya dan berkatNya yang melimpah, penulis dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini tepat pada waktunya. Adapun judul tesis ini
adalah “Kedudukan Saksi Instrumenter dalam Pembuatan Akta
Notaris”. Penulisan tesis ini merupakan suatu persyaratan yang harus
dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan Program Studi S2
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan
bantuan dan dorongan baik berupa masukan maupun saran, sehingga
penulisan tesis dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu,
ucapan terima kasih yang mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada
yang terhormat dan amat terpelajar Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH,
M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang
merupakan Pembimbing Utama penulis, Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin,
SH, MS, CN selaku Ketua Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara yang merupakan Pembimbing II penulis, dan
Bapak Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn selaku Pembimbing III penulis yang
telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk
ksempurnaan penulisan tesis ini.
Kemudian juga, kepada Dosen Penguji yang terhormat dan amat
terpelajar Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum selaku Sekretaris
Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
dan Bapak Syafnil Gani, SH, M.Hum yang telah berkenan memberi masukan
dan arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak tahap kolokium,
seminar hasil sampai pada tahap ujian tertutup sehingga penulisan tesis ini
menjadi lebih sempurna dan terarah.
Dalam kesempatan ini penulis juga dengan tulus mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada :
iii
Universitas Sumatera Utara
9
1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera
Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
2. Bapak dan Ibu Guru Besar juga Dosen Pengajar pada Program Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah
mendidik dan membimbing penulis sampai kepada tingkat Magister
Kenotariatan.
3. Para pegawai/karyawan pada Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang selalu membantu
kelancaran dalam hal manajemen administrasi yang dibutuhkan.
4. Teman-teman Kelas A Tahun Ajaran 2013/2014 Program Studi Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara untuk
kebersamaan dan kerja sama yang begitu luar biasa yang dapat penulis
rasakan. Viva Kelas A!!.
5. Teman-teman sepelayanan, Guru Sekolah Minggu Gereja Methodist
Indonesia Kasih Karunia untuk kebersamaan dan dukungan doa yang
teramat luar bisa kepada penulis.
Sungguh rasanya suatu kebanggaan tersendiri dalam kesempatan
ini penulis juga turut menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada Papa Jansen Mangasih Halomoan Hutapea, SE dan Mama Dra.
Sonny Triana Aruan yang telah melahirkan, mengasuh, mendidik dan
membesarkan penulis sampai saat ini. Terimakasih pula penulis ucapakan
kepada adik-adikku Fenina Magdalena Hutapea, S.Tp dan David Bornok
Parlinggoman Hutapea untuk semangat dan dukungan yang luar biasa
kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk yang terkasih
Henry Vazero Sibuea, SH atas dukungan, semangat, kesabaran dan kasih
sayang sehingga tesis ini dapat selesai dengan baik.
Penulis berharap semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah
diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang
iv
Universitas Sumatera Utara
10
Maha Esa, agar selalu dilimpahkan kebaikan, kesehatan dan rezeki yang
melimpah kepada kita.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari
sempurna, namun tidak ada salahnya jika penulis berharap kiranya tesis ini
dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.
Medan,
Agustus 2015
Penulis
Hanna N R Hutapea
v
Universitas Sumatera Utara
11
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama
: Hanna Nathasya Rumia Hutapea
Tempat/Tgl. Lahir
: Medan/ 7 April 1989
Status
: Belum Kawin
Agama
: Kristen Prostestan
Alamat
: Jalan Bunga Sedap Malam VIII-B No.10,
Kecamatan Medan Selayang, Kelurahan Sempakata.
II. KELUARGA
Ayah
: Jansen Mangasih Halomoan Hutapea, SE
Ibu
: Dra. Sonny Triana Aruan
Adik
: Fenina Magdalena Hutapea, S.TP
David Bornok Parlinggoman Hutapea
III. PENDIDIKAN
SD Santo Thomas 5
: 1995-2001
SMP Santo Thomas 1
: 2001-2004
SMA Santo Thomas 2
: 2004-2007
S-1 Fakultas Hukum Univ. Atma Jaya Yogyakarta
: 2007-2011
S-2 Program Magister Kenotariatan FH USU
: 2013-2015
vi
Universitas Sumatera Utara
12
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK.............................................................................................................
i
ABSTRAC .............................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..............................................................................
vi
DAFTAR ISI ...............................................................................................
vii
DAFTAR ISTILAH ASING .......................................................................
x
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................................
1
B. RumusMasalah .........................................................................................
10
C. Tujuan Penelitia .......................................................................................
11
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................
11
E. Keaslian Penelitian ...................................................................................
12
F. Kerangka Teori dan Konsepi.....................................................................
1. Kerangka Teori ................................................................................
12
2. Kerangka Konsepsi ..........................................................................
16
G. Metode Penelitian ....................................................................................
1. Sifat Penelitian dan Metode Pendekatan ...........................................
18
2.Sumber data/Bahan Hukum...............................................................
19
H. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .........................................................
a. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................
21
b. Alat Pengumpulan Data ...................................................................
21
c. Analisis Data ....................................................................................
22
BAB II KEKUATAN PEMBUKTIAN KETERANGAN SAKSI
INSTRUMENTER DALAM PEMBUATAN AKTA NOTARIS
A. Saksi Secara Umum ................................................................................
1. Pengertian Umum Saksi ...................................................................
23
2. Penggolongan Saksi .........................................................................
25
vii
Universitas Sumatera Utara
13
3. Saksi Menurut KUHPerdata .............................................................
35
4. Dasar Hukum Saksi Secara Umum ...................................................
44
B. Saksi Instrumenter Dalam Pembuatan Akta Notaris
1. Pengertian dan Dasar Hukum Saksi Instrumenter .............................
46
2. Kekuatan Pembuktian Keterangan Saksi Instrumenter Dalam
Pembuatan Akta Notaris ......................................................................
62
BAB III TANGGUNG JAWAB SAKSI INSTRUMENTER DALAM
PEMBUATAN AKTA NOTARIS
A. Kehadiran Penghadap dalam Peresmian Akta Notaris ...............................
77
B. Kebenaran Pembacaan Akta Notaris .........................................................
80
C. Kebenaran Tanda Tangan Penghadap dalam Peresmian Akta Notaris .......
85
D. Memberi Keterangan di Pengadilan ..........................................................
93
E. Analisis Terhadap Tanggung Jawab Saksi Instrumenter Dalam
Pembuatan Akta Notaris ......................................................................
95
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 104
B. Saran ........................................................................................................ 105
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 106-112
viii
Universitas Sumatera Utara
14
DAFTAR ISTILAH ASING
Actum / acte/ acta
: Perbuatan
Ambtelijke acte / verbal acte
: Akta pejabat
Autentic acta
: Akta otentik
Bevoegd
: Berwenang
Gijzeling
: Penyanderaan
Gouvernements besluit
: Penetapan pemerintah
Instrumentaire getuigen
: Saksi instrumenter
Notarius
: Notaris
Onderhands acta
: Akta di bawah tangan
Ondertekenen
: Menandatangani
Openbaar Ambtenaar
: Pejabat umum
Partij acte
: Akta penghadap
Teken
: Tanda
Rechtpersoon
: Badan hukum
Velidjen van de akte
: Pembacaan dan penandatangan akta
Verlidjen
: Telah dibuat
Verschijnen
: Kehadiran yang nyata
Verschoningsplicht
: Kewajiban ingkar
Verschoningsrecht
: Hak mengundurkan diri
ix
Universitas Sumatera Utara
15
DAFTAR SINGKATAN
BW
: Burgelijk Wetboek
BPN
: Badan Pertanahan Nasional
HGB
: Hak Guna Bangunan
HIR
: Herzien Indonesis Reglement
INI
: Ikatan Notaris Indonesia
Jo
: Junto
KITAS
: Kartu Izin Tinggal Sementara
KTP
: Kartu Tanda Penduduk
KUHAP
: Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
KUHPerdata
: Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
KUHPidana
: Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
RBg
: Rechtsreglement Buitengewesten
SIM
: Surat Izin Mengemudi
UUJN
: Undang Undang Jabatan Notaris
VOC
: Veenigde Oost Ind. Compagnie
Wvk
: Wetboek van Koophandel
x
Universitas Sumatera Utara
KEDUDUKAN SAKSI INSTRUMENTER DALAM
PEMBUATAN AKTA NOTARIS DALAM HUKUM NASIONAL
TESIS
OLEH
HANNA NATHASYA RUMIA HUTAPEA
137011024 / M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
Universitas Sumatera Utara
2
KEDUDUKAN SAKSI INSTRUMENTER DALAM
PEMBUATAN AKTA NOTARIS DALAM HUKUM NASIONAL
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
HANNA NATHASYA RUMIA HUTAPEA
137011024 / Kenotariatan
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
Universitas Sumatera Utara
3
Judul Tesis
Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi
: KEDUDUKAN SAKSI INSTRUMENTER DALAM
PEMBUATAN AKTA NOTARIS DALAM HUKUM
NASIONAL
: HANNA NATHASYA RUMIA HUTAPEA
: 137011024
: Kenotariatan
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum)
Pembimbing
(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN)
Ketua Program Studi,
(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN)
Pembimbing
(Dr.Syahril Sofyan,SH,MKn)
Dekan,
(Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum)
Tanggal lulus : 19 Agustus 2015
Universitas Sumatera Utara
4
Telah diuji pada
Tanggal : 19 Agustus 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua
: Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum
Anggota
: 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin,SH,MS,CN
2. Dr. Syahril Sofyan,SH,MKn
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum
4. Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum
Universitas Sumatera Utara
5
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Hanna Nathasya Rumia Hutapea
Nim
: 137011024
Program Studi
: Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis
: Kedudukan Saksi Instrumenter Dalam
Pembuatan
Akta
Notaris
Dalam
Hukum
Nasional
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya
sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut
Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi
apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak
akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan
dalam keadaan sehat.
Medan,
Yang membuat Penyataan
Nama : Hanna N R Hutapea
Nim : 137011024
Universitas Sumatera Utara
6
ABSTRAK
Notaris adalah Pejabat Umum (openbaar ambtenaar) yang berwenang
untuk membuat akta otentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris.
Seorang Notaris wajib dilindungi oleh hukum yang berlaku. Salah satu bentuk
perlindungan yang diberikan oleh undang-undang kepada Notaris sehubungan
dengan pembuatan akta otentik adalah adanya saksi yang diwajibkan untuk hadir
dan menyaksikan secara langsung pembuatan akta otentik oleh Notaris
sebagaimana dikenal dengan Saksi Intrumenter. Tugas saksi instrumenter ini
adalah membubuhkan tanda tangan, memberikan kesaksian tentang kebenaran isi
akta dan dipenuhinya formalitas yang diharuskan oleh undang-undang. Saksi
Instrumenter bertujuan sebagai alat bukti sehingga dapat membantu posisi seorang
Notaris menjadi aman dalam hal akta yang dibuat oleh Notaris diperkarakan oleh
salah satu pihak dalam akta atau pihak ketiga. Permasalahan yang diangkat pada
penelitian ini, yakni bagaimanakah kekuatan pembuktian keterangan saksi
instrumenter dalam pembuatan akta yang dibuat oleh Notaris. Bagaimanakah
ruang lingkup tanggung jawab saksi instrumenter dalam pembuatan akta yang
dibuat oleh Notaris.
Untuk menemukan jawaban dari permasalahan tersebut maka penelitian
ini bersifat deskriptif analisis, maksudnya dari penelitian ini diharapkan diperoleh
gambaran secara rinci dan sistematis tentang permasalahan yang akan diteliti.
Analisis dimaksudkan berdasarkan gambaran, fakta yang diperoleh akan
dilakukan analisis secara cermat untuk menjawab permasalahan.
Kekuatan pembuktian keterangan saksi instrumenter terlihat pada saat
saksi dipanggil dalam persidangan. Saksi hanya memberikan kesaksian sebatas
formalitas - formalitas peresmian akta dan sebatas apa yang diperintahkan atau
ditugaskan oleh notaris dalam mempersiapkan akta, yaitu yang berkenaan dengan
pengetikan dalam penyusunan akta, pencocokan identitas dan surat-surat serta
hadir dalam peresmian akta, mendengarkan pembacaan akta dan ikut
menandatangani akta sebagai saksi (verlijden). Selain itu, tanggung jawab saksi
instrumenter adalah melihat bahwa penghadap telah hadir di hadapan Notaris dan
identitas penghadap telah sesuai dengan uraian yang dibacakan oleh Notaris,
bahwa sebuah akta sebelum ditandatangani oleh para pihak terlebih dahulu
dibacakan oleh Notaris dihadapan para penghadap, dan kemudian ditandatangani
oleh para pihak serta Notaris yang bersangkutan.
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat dikemukan saran sebagai berikut
hendaknya pemerintah membuat penambahan pasal mengenai kekuatan
pembuktian keterangan saksi instrumenter dalam pembuatan akta Notaris dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris serta tanggung
jawab saksi instrumenter tersebut dalam proses pembuatan akta Notaris.
Kata Kunci : Saksi Instrumenter, Akta Notaris.
i
Universitas Sumatera Utara
7
ABSTRACT
A Notary is a public official (openbaar ambtenaar) who has the authority to
draw up an authentic deed and other authorities as stipulated in Law No. 2/2014
on Notarial Position. He has to be protected by law, and one of the types of
protection is the existence of witnesses who present and directly witness the
drawing up of authentic deeds by a Notary; they are called instrumental
witnesses. Their task is to sign, give testimony on the truth of the deed content,
and appear as the formality as required by law. They become evidence which can
help a Notary’s position be safe in darawing up deeds when it is brought to the
court by one of the parties in the deed or by the third party. The problems of the
research were as follows: how about the power of the testimony by an
instrumental witness in the drawing up deeds by a Notary and how far the
responsibility of an instrumental witness concerning the deed made by a Notary.
The research used descriptive analytic approach which described in detail
and systematically the problems which would be analyzed, based on the
description. The data would be analyzed carefully in order to answer the
problems.
The power of the testimony by an instrumental witness is seen when he is
asked to present in the hearing. He will give the testimony formally to formalize
the deed and will do what has been ordered by the Notary in preparing the deed
such as typing it, checking identities and letters, listening the reading of the deed,
and signing the deed as a witness (verlijden). Besides that, his responsibility is by
witnessing that the person appearing presents before the Notary, the identity of
the person appearing has been in line with what has been read by the Notary, the
deed is read by the Notary in front of the persons appearing before it is signed,
and the deed is signed by the parties concerned and the Notary himself.
It is recommended that the government add some articles on the power of
testimony given by instrumental witnesses in drawing up deeds by a Notary
according to Law No. 2/2014 on Notarial Position and instrumental witnesses;
responsibility is in the process of drawing up notarial deeds.
Keywords: Instrumental Witness, Notarial Deed
ii
Universitas Sumatera Utara
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena
hanya dengan kasih karuniaNya dan berkatNya yang melimpah, penulis dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini tepat pada waktunya. Adapun judul tesis ini
adalah “Kedudukan Saksi Instrumenter dalam Pembuatan Akta
Notaris”. Penulisan tesis ini merupakan suatu persyaratan yang harus
dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan Program Studi S2
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan
bantuan dan dorongan baik berupa masukan maupun saran, sehingga
penulisan tesis dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu,
ucapan terima kasih yang mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada
yang terhormat dan amat terpelajar Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH,
M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang
merupakan Pembimbing Utama penulis, Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin,
SH, MS, CN selaku Ketua Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara yang merupakan Pembimbing II penulis, dan
Bapak Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn selaku Pembimbing III penulis yang
telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk
ksempurnaan penulisan tesis ini.
Kemudian juga, kepada Dosen Penguji yang terhormat dan amat
terpelajar Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum selaku Sekretaris
Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
dan Bapak Syafnil Gani, SH, M.Hum yang telah berkenan memberi masukan
dan arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak tahap kolokium,
seminar hasil sampai pada tahap ujian tertutup sehingga penulisan tesis ini
menjadi lebih sempurna dan terarah.
Dalam kesempatan ini penulis juga dengan tulus mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada :
iii
Universitas Sumatera Utara
9
1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera
Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
2. Bapak dan Ibu Guru Besar juga Dosen Pengajar pada Program Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah
mendidik dan membimbing penulis sampai kepada tingkat Magister
Kenotariatan.
3. Para pegawai/karyawan pada Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang selalu membantu
kelancaran dalam hal manajemen administrasi yang dibutuhkan.
4. Teman-teman Kelas A Tahun Ajaran 2013/2014 Program Studi Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara untuk
kebersamaan dan kerja sama yang begitu luar biasa yang dapat penulis
rasakan. Viva Kelas A!!.
5. Teman-teman sepelayanan, Guru Sekolah Minggu Gereja Methodist
Indonesia Kasih Karunia untuk kebersamaan dan dukungan doa yang
teramat luar bisa kepada penulis.
Sungguh rasanya suatu kebanggaan tersendiri dalam kesempatan
ini penulis juga turut menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada Papa Jansen Mangasih Halomoan Hutapea, SE dan Mama Dra.
Sonny Triana Aruan yang telah melahirkan, mengasuh, mendidik dan
membesarkan penulis sampai saat ini. Terimakasih pula penulis ucapakan
kepada adik-adikku Fenina Magdalena Hutapea, S.Tp dan David Bornok
Parlinggoman Hutapea untuk semangat dan dukungan yang luar biasa
kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk yang terkasih
Henry Vazero Sibuea, SH atas dukungan, semangat, kesabaran dan kasih
sayang sehingga tesis ini dapat selesai dengan baik.
Penulis berharap semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah
diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang
iv
Universitas Sumatera Utara
10
Maha Esa, agar selalu dilimpahkan kebaikan, kesehatan dan rezeki yang
melimpah kepada kita.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari
sempurna, namun tidak ada salahnya jika penulis berharap kiranya tesis ini
dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.
Medan,
Agustus 2015
Penulis
Hanna N R Hutapea
v
Universitas Sumatera Utara
11
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama
: Hanna Nathasya Rumia Hutapea
Tempat/Tgl. Lahir
: Medan/ 7 April 1989
Status
: Belum Kawin
Agama
: Kristen Prostestan
Alamat
: Jalan Bunga Sedap Malam VIII-B No.10,
Kecamatan Medan Selayang, Kelurahan Sempakata.
II. KELUARGA
Ayah
: Jansen Mangasih Halomoan Hutapea, SE
Ibu
: Dra. Sonny Triana Aruan
Adik
: Fenina Magdalena Hutapea, S.TP
David Bornok Parlinggoman Hutapea
III. PENDIDIKAN
SD Santo Thomas 5
: 1995-2001
SMP Santo Thomas 1
: 2001-2004
SMA Santo Thomas 2
: 2004-2007
S-1 Fakultas Hukum Univ. Atma Jaya Yogyakarta
: 2007-2011
S-2 Program Magister Kenotariatan FH USU
: 2013-2015
vi
Universitas Sumatera Utara
12
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK.............................................................................................................
i
ABSTRAC .............................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..............................................................................
vi
DAFTAR ISI ...............................................................................................
vii
DAFTAR ISTILAH ASING .......................................................................
x
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................................
1
B. RumusMasalah .........................................................................................
10
C. Tujuan Penelitia .......................................................................................
11
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................
11
E. Keaslian Penelitian ...................................................................................
12
F. Kerangka Teori dan Konsepi.....................................................................
1. Kerangka Teori ................................................................................
12
2. Kerangka Konsepsi ..........................................................................
16
G. Metode Penelitian ....................................................................................
1. Sifat Penelitian dan Metode Pendekatan ...........................................
18
2.Sumber data/Bahan Hukum...............................................................
19
H. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .........................................................
a. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................
21
b. Alat Pengumpulan Data ...................................................................
21
c. Analisis Data ....................................................................................
22
BAB II KEKUATAN PEMBUKTIAN KETERANGAN SAKSI
INSTRUMENTER DALAM PEMBUATAN AKTA NOTARIS
A. Saksi Secara Umum ................................................................................
1. Pengertian Umum Saksi ...................................................................
23
2. Penggolongan Saksi .........................................................................
25
vii
Universitas Sumatera Utara
13
3. Saksi Menurut KUHPerdata .............................................................
35
4. Dasar Hukum Saksi Secara Umum ...................................................
44
B. Saksi Instrumenter Dalam Pembuatan Akta Notaris
1. Pengertian dan Dasar Hukum Saksi Instrumenter .............................
46
2. Kekuatan Pembuktian Keterangan Saksi Instrumenter Dalam
Pembuatan Akta Notaris ......................................................................
62
BAB III TANGGUNG JAWAB SAKSI INSTRUMENTER DALAM
PEMBUATAN AKTA NOTARIS
A. Kehadiran Penghadap dalam Peresmian Akta Notaris ...............................
77
B. Kebenaran Pembacaan Akta Notaris .........................................................
80
C. Kebenaran Tanda Tangan Penghadap dalam Peresmian Akta Notaris .......
85
D. Memberi Keterangan di Pengadilan ..........................................................
93
E. Analisis Terhadap Tanggung Jawab Saksi Instrumenter Dalam
Pembuatan Akta Notaris ......................................................................
95
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 104
B. Saran ........................................................................................................ 105
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 106-112
viii
Universitas Sumatera Utara
14
DAFTAR ISTILAH ASING
Actum / acte/ acta
: Perbuatan
Ambtelijke acte / verbal acte
: Akta pejabat
Autentic acta
: Akta otentik
Bevoegd
: Berwenang
Gijzeling
: Penyanderaan
Gouvernements besluit
: Penetapan pemerintah
Instrumentaire getuigen
: Saksi instrumenter
Notarius
: Notaris
Onderhands acta
: Akta di bawah tangan
Ondertekenen
: Menandatangani
Openbaar Ambtenaar
: Pejabat umum
Partij acte
: Akta penghadap
Teken
: Tanda
Rechtpersoon
: Badan hukum
Velidjen van de akte
: Pembacaan dan penandatangan akta
Verlidjen
: Telah dibuat
Verschijnen
: Kehadiran yang nyata
Verschoningsplicht
: Kewajiban ingkar
Verschoningsrecht
: Hak mengundurkan diri
ix
Universitas Sumatera Utara
15
DAFTAR SINGKATAN
BW
: Burgelijk Wetboek
BPN
: Badan Pertanahan Nasional
HGB
: Hak Guna Bangunan
HIR
: Herzien Indonesis Reglement
INI
: Ikatan Notaris Indonesia
Jo
: Junto
KITAS
: Kartu Izin Tinggal Sementara
KTP
: Kartu Tanda Penduduk
KUHAP
: Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
KUHPerdata
: Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
KUHPidana
: Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
RBg
: Rechtsreglement Buitengewesten
SIM
: Surat Izin Mengemudi
UUJN
: Undang Undang Jabatan Notaris
VOC
: Veenigde Oost Ind. Compagnie
Wvk
: Wetboek van Koophandel
x
Universitas Sumatera Utara