Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Praktik Penggunaan Cosmedic Antijerawat Oleh Mahasiswa Fakultas Farmasi USU Angkatan 2013 dan 2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Gangguan kulit yang selalu mendapat perhatian khusus di kalangan remaja
dan dewasa muda adalah jerawat. Gangguan kulit tersebut tidak fatal namun
merisaukan karena dapat mengurangi rasa percaya diri akibat berkurangnya
keindahan wajah yang dapat mengganggu kelancaran komunikasi (Efendi, 2003).
Jerawat adalah reaksi dari penyumbatan pori-pori kulit disertai peradangan
yang bermuara pada saluran kelenjar minyak kulit. Sekresi minyak kulit menjadi
tersumbat, membesar dan akhirnya mengering menjadi jerawat (Muliyawan dan
Suriana, 2013). Gangguan kulit yang berupa peradangan dari folikel pilosebasea
ini ditandai dengan adanya erupsi komedo, papul, pustul, nodus dan kista pada
tempat predileksinya (muka, leher, lengan atas, dada dan punggung)
(Wasitaatmadja, 1997).
Kebanyakan penderita jerawat adalah remaja dan dewasa muda, serta
kebanyakan hanya muncul pada tempat-tempat predileksinya saja. Gangguan kulit
ini dapat datang kapan saja, dimana saja dan pada siapa saja. Jerawat dapat hadir
pada bayi (neonatal acne), anak, dewasa, orangtua, laki-laki dan perempuan.
Jerawat dapat timbul di perut, betis bahkan scrotum. Jerawat dapat terjadi sebelum
ataupun sesudah datang bulan. Penyebab jerawat cukup banyak (multifaktorial)

antara lain genetik, hormon, faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebasea,
faktor psikis, musim, infeksi bakteri, kosmetika, terlalu sering terpapar sinar
matahari dan bahan kimia lainnya (Fauzi dan Nurmalina, 2012). Barangkali hal

1
Universitas Sumatera Utara

inilah yang menyebabkan gangguan kulit yang sudah sejak zaman Pharaoh di
Mesir (3000 SM) dilaporkan keberadaannya, masih merupakan masalah bagi
dunia kesehatan dewasa ini (Wasitaatmadja, 1997).
Berdasarkan survei yang dilakukan dikawasan Asia Tenggara, terdapat 4080% kasus jerawat. Di Indonesia, menurut catatan kelompok studi dermatologi
kosmetika Indonesia, terdapat 60% penderita jerawat pada tahun 2006 dan 80%
pada tahun 2007. Berdasarkan kasus di tahun 2007, kebanyakan penderitanya
adalah remaja dan dewasa muda yang berusia antara 11-30 tahun, sehingga
beberapa tahun belakangan ini para ahli dermatologi di Indonesia mempelajari
patogenesis terjadinya penyakit tersebut (Andy, 2009).
Meskipun dapat sembuh sendiri, jerawat bisa bertahan selama beberapa
tahun serta dapat meninggalkan bekas dan jaringan parut. Hal tersebut sangat
mengganggu dan mengurangi rasa percaya diri terutama bila jerawat muncul di
wajah. Penderitanya akan berusaha untuk mengobati jerawat tersebut. Pengobatan

jerawat sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu cara topikal, sistemik
dan bedah. Pengobatan secara sistemik dan bedah biasanya dilakukan untuk
mengobati jerawat yang tergolong sedang hingga berat, sedangkan untuk kasus
jerawat ringan seperti yang biasa terjadi dikalangan remaja dan dewasa muda bisa
disembuhkan hanya dengan cara topikal (Wasitaatmadja, 1997).
Dewasa ini, pengobatan jerawat dengan cara topikal menggunakan
cosmedic antijerawat lebih banyak digunakan. Hal ini dikarenakan cosmedic
antijerawat merupakan preparat kosmetika yang tidak hanya berfungsi sebagai
kosmetika pada umumnya, namun juga mengandung zat berkhasiat obat yang
memberikan manfaat dalam mempengaruhi struktur dan faal kulit yang berjerawat

2
Universitas Sumatera Utara

seperti pada obat topikal, tetapi tidak berbahaya secara farmakologis bagi kulit
dan badan si pemakai (Wasitaatmadja, 1997).
Fakultas Farmasi USU merupakan salah satu pendidikan yang mengkaji
tentang obat-obatan dan kesehatan. Mayoritas usia mahasiswanya berada dalam
kategori remaja hingga dewasa muda, merupakan usia yang rentan terkena
gangguan kulit berupa jerawat. Kosmetologi merupakan salah satu matakuliah

pada semester 6 dan semester 7 yang didalamnya terdapat materi ajar perihal
jerawat dan cosmedic antijerawat.
Berdasarkan uraian diatas, telah dilakukan penelitian untuk mengetahui
pengetahuan, sikap dan praktik penggunaan mahasiswa Fakultas Farmasi USU
yang sudah dan belum mengambil matakuliah kosmetologi terkait jerawat dan
cosmedic antijerawat kepada mahasiswa aktif yang sedang dan sudah melewati
semester 6 dan 7 dalam hal ini angkatan 2013 dan 2014.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini
adalah:
1.

Bagaimana pengetahuan mahasiswa Fakultas Farmasi USU angkatan 2013
dan 2014 yang sudah dan belum mengambil matakuliah kosmetologi
mengenai jerawat?

2.

Bagaimana pengetahuan mahasiswa Fakultas Farmasi USU angkatan 2013

dan 2014 yang sudah dan belum mengambil matakuliah kosmetologi
mengenai cosmedic antijerawat?

3
Universitas Sumatera Utara

3.

Bagaimana sikap mahasiswa Fakultas Farmasi USU angkatan 2013 dan 2014
yang sudah dan belum mengambil matakuliah kosmetologi dalam
penggunaan cosmedic antijerawat?

4.

Bagaimana praktik penggunaan cosmedic antijerawat oleh mahasiswa
Fakultas Farmasi USU angkatan 2013 dan 2014 yang sudah dan belum
mengambil matakuliah kosmetologi?

5.


Apakah

terdapat

hubungan

antara

matakuliah

kosmetologi

dengan

pengetahuan, sikap dan praktik penggunaan mahasiswa Fakultas Farmasi
USU angkatan 2013 dan 2014 terkait jerawat dan cosmedic antijerawat?

1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian ini
adalah:

1.

Pengetahuan mahasiswa Fakultas Farmasi USU angkatan 2013 dan 2014
yang sudah mengambil matakuliah kosmetologi mengenai jerawat adalah
baik, sedangkan yang belum mengambil matakuliah kosmetologi adalah
kurang.

2.

Pengetahuan mahasiswa Fakultas Farmasi USU angkatan 2013 dan 2014
yang sudah mengambil matakuliah kosmetologi mengenai cosmedic
antijerawat adalah baik, sedangkan yang belum mengambil matakuliah
kosmetologi adalah kurang.

3.

Sikap mahasiswa Fakultas Farmasi USU angkatan 2013 dan 2014 yang sudah
mengambil matakuliah kosmetologi dalam penggunaan cosmedic antijerawat

4

Universitas Sumatera Utara

adalah baik, sedangkan yang belum mengambil matakuliah kosmetologi
adalah kurang.
4.

Praktik penggunaan cosmedic antijerawat oleh mahasiswa Fakultas Farmasi
USU angkatan 2013 dan 2014 yang sudah mengambil matakuliah
kosmetologi adalah baik, sedangkan yang belum mengambil matakuliah
kosmetologi adalah kurang

5.

Terdapat hubungan yang signifikan antara matakuliah kosmetologi dengan
pengetahuan, sikap dan praktik penggunaan mahasiswa Fakultas Farmasi
USU angkatan 2013 dan 2014 terkait jerawat dan cosmedic antijerawat.

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1.


Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa Fakultas Farmasi USU angkatan
2013 dan 2014 yang sudah dan belum mengambil matakuliah kosmetologi
mengenai jerawat.

2.

Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa Fakultas Farmasi USU angkatan
2013 dan 2014 yang sudah dan belum mengambil matakuliah kosmetologi
mengenai cosmedic antijerawat.

3.

Untuk mengetahui sikap mahasiswa Fakultas Farmasi USU angkatan 2013
dan 2014 yang sudah dan belum mengambil matakuliah kosmetologi dalam
penggunaan cosmedic antijerawat.

4.

Untuk mengetahui praktik penggunaan cosmedic antijerawat oleh mahasiswa

Fakultas Farmasi USU angkatan 2013 dan 2014 yang sudah dan belum
mengambil matakuliah kosmetologi.

5
Universitas Sumatera Utara

5.

Untuk mengetahui hubungan antara matakuliah kosmetologi dengan
pengetahuan, sikap dan praktik penggunaan mahasiswa Fakultas Farmasi
USU angkatan 2013 dan 2014 terkait jerawat dan cosmedic antijerawat.

1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1

Bagi peneliti
Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dari bangku perkuliahan,

menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman peneliti dalam melakukan
penelitian dibidang kesehatan.

1.5.2 Bagi mahasiswa Fakultas Farmasi USU angkatan 2013 dan 2014
Untuk lebih meningkatkan pengetahuan terhadap jerawat dan ilmu
cosmedic antijerawat serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.5.3

Bagi instansi pendidikan
Untuk menambah informasi yang dapat disajikan sebagai referensi

mahasiswa dan bagi peneliti selanjutnya guna mengembangkan ilmu kosmetik
sediaan cosmedic antijerawat.

6
Universitas Sumatera Utara

1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Dewasa ini, pengobatan jerawat dengan cara topikal
menggunakan cosmedic antijerawat lebih banyak
digunakan, hal ini dikarenakan cosmedic antijerawat
merupakan preparat kosmetika yang tidak hanya
berfungsi sebagai kosmetika pada umumnya, namun juga

mengandung zat berkhasiat obat guna mengobati jerawat.
Kosmetologi merupakan salah satu matakuliah yang ada
di kurikulum Fakultas Farmasi USU pada semester 6 dan
7 yang didalamnya terdapat materi ajar perihal jerawat
dan cosmedic antijerawat
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan praktik
penggunaan mahasiswa Fakultas Farmasi USU yang
sudah dan belum mengambil matakuliah kosmetologi
terkait jerawat dan cosmedic antijerawat kepada
mahasiswa aktif yang sedang dan sudah melewati
semester 6 dan 7 dalam hal ini angkatan 2013 dan 2014

Variabel bebas

Variabel terikat

Perilaku mahasiswa
Fakultas Farmasi USU
angkatan 2013 dan 2014

Matakuliah
kosmetologi
1. Sudah
mengambil
2. Belum
mengambil

yang sudah dan belum
mengambil matakuliah
kosmetologi dalam
penggunaan cosmedic
antijerawat
1. Pengetahuan (jerawat
dan cosmedic
antijerawat)
2. Sikap
3. Praktik

Baik

Cukup

Kurang

Gambar 1.1 Diagram Kerangka Pikir Penelitian

7
Universitas Sumatera Utara