Kadar Estradiol Serum Pada Wanita Menopause Dengan Dan Tanpa Sindroma Vasomotor Di RSUP H Adam Malik Dan Rs Jejaring Fk Usu Medan Chapter III V

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cross
sectional

untuk

mengetahui

kadar

estradiol

serum

pada

wanita


menopause dengan sindroma vasomotor dan tanpa sindroma vasomotor
serta penelitian analitik untuk mengetahui perbedaan kadar estradiol
serum wanita menopause dengan sindroma vasomotor derajat ringan,
sedang, dan berat..

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
- Penelitian dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara - RSUP Haji
Adam Malik Medan, Rumah Sakit Jejaring FK USU Medan, dan
Laboratorium Klinik Prodia Medan.
-

Waktu penelitian dimulai bulan Februari 2015 sampai dengan
April 2015.

33

Universitas Sumatera Utara


3.3. Populasi Penelitian
3.3.1. Populasi Target
Populasi target adalah wanita yang telah memasuki masa
menopause di RSUP Haji Adam Malik dan Rumah Sakit Jejaring FK USU
Medan.

4.3.2. Populasi Terjangkau
Wanita menopause berumur 45-65 tahun yang bekerja di RSUP
Haji Adam Malik dan Rumah Sakit Jejaring FK USU Medan yang
mengalami sindroma vasomotor dan tanpa sindroma vasomotor.

3.4. Kriteria Penelitian

3.4.1. Kriteria Inklusi

a. Wanita berusia 45-65 tahun dengan menopause fisiologis.
b. Telah berhenti haid minimal dalam 12 bulan sampai dengan
maksimal 24 bulan berturut-turut dengan dan tanpa sindroma
vasomotor.
c. Tidak pernah mendapat pengobatan sulih hormon.

d. Tidak pernah mengalami operasi pengangkatan rahim dan
kedua indung telur.
e. Tidak memiliki riwayat gangguan psikiatrik (Kejiwaan).
f.

Tidak menderita penyakit keganasan.

g. Tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, diabetes mellitus,
osteoporosis, dan tekanan darah tinggi.
34

Universitas Sumatera Utara

h. Tidak memiliki kebiasaan minum alkohol.
i.

Tidak memiliki kebiasaan merokok.

3.4.2. Kriteria Eksklusi


a. Sampel darah rusak dan tidak dapat dilakukan pemeriksaan.

3.5

Sampel dan Besar Sampel

Pengumpulan sampel dilakukan dengan cara consecutive
sampling dimana setiap sampel yang memenuhi kriteria inklusi
dimasukkan ke dalam penelitian.
Dengan menggunakan rumus penentuan besar sampel
untuk menguji perbedaan dua rata-rata yaitu :
Besar sampel penelitian dihitung secara statistik berdasarkan
rumus :21

2
n1 = n2 = 2

(Zα + Zβ) x SD
X1 – X2


Dimana :
Zα =

Nilai baku normal dari tabel Z yang besarnya bergantung
pada nilai α yang ditentukan. Nilai α = 0,05  Zα = 1,96

Zβ =

Nilai baku normal dari tabel Z yang besarnya bergantung
pada nilai β yang ditentukan. Nilai β = 0,10  Zβ = 1,28

S =

Simpangan baku gabungan = 5,05 pg/ml ((Joanne Kaye
Mansfield, 2011)49
35

Universitas Sumatera Utara

X1-X2 = Selisih minimal rerata yang dianggap bermakna = 4 pg/ml

n1 = n2 = 24,99  dibulatkan menjadi 25 orang (jumlah sampel
masing-masing kasus dan kontrol), N= 50 orang.

3.6

Variabel Penelitian
A. Variabel Dependan
- Wanita menopause dengan sindroma vasomotor
B. Variabel Independen
- Kadar estradiol serum

3.7
No
1

2

Batasan Operasional

Variable


Definisi

Menopause kejadian dimana
tidak
mendapatkan
menstruasi
minimal dalam
12 bulan
berturut-turut
dengan atau
tanpa keluhan
subjektif .

Usia

Cara dan
alat ukur
Anamnesa
dan

diagnosa
Menopause
dari
perhitungan
jumlah
bulan
lamanya
amenore
selama 12
bulan
berturutturut

Usia dalam tahun Kalender
dihitung
dalam

Kategori
1.Wanita
Menopause
dengan

sindroma
vasomotor
(kasus)

Skala
Skala nominal

2.Wanita
menopause
tanpa
sindroma
vasomotor
(kontrol)

Menghitung
jumlah tahun

Usia
tahun


45-50
36

Universitas Sumatera Utara

berdasarkan
tahun kelahiran.

hitungan
tahun

dari sejak
tahun
kelahiran
sampai
serum
diambil

Usia
tahun

Usia
tahun

51-55

Usia
tahun

61-65

56-60

(Skala
ordinal/variabel
kategorik)
3

4

Usia dalam tahun
Usia saat
menopause dihitung
berdasarkan
tahun kelahiran.

Indeks
Massa
Tubuh
(IMT)

Indeks Massa
Tubuh
berdasarkan
kriteria WHO
tahun 2000.

Kalender
dalam
hitungan
tahun

Alat
pengukur
berat
badan/timb
angan
dalam
satuan
kilogram
serta alat
pengukur
tinggi badan
dalam
satuan
meter dan
kalkulator
untuk
menghitung
indeks
massa
tubuh.

Menghitung
jumlah tahun
dari sejak
tahun
kelahiran
sampai
periode
terjadinya
menopause

Usia 45-50
tahun

Dihitung
berdasarkan
rumus berat
badan dalam
satuan
kilogram (kg)

Klasifikasi IMT
berdasarkan
kriteria WHO
untuk regio
Asia-Pasifik
tahun 2000
adalah sebagai
berikut:

dibagi tinggi
badan dalam
satuan meter
dikuadratkan
(m2) hasilnya
akan
menunjukka
n klasifikasi
IMT tertentu
berdasarkan
kriteria WHO
tahun 2000.

Usia 51-55
tahun
Usia > 55 tahun
(Skala
ordinal/variabel
kategorik)

Underweight <
18,5 kg/m2
Normal
Range18,5 –
22,9 kg/m2
Overweight 2324,9 kg/m2
Obese>25
kg/m2
(Skala
ordinal/variabel
kategorik)
37

Universitas Sumatera Utara

5

wanita berusia di
Lama
menopause atas 40 tahun
yang sudah tidak
mengalami
menstruasi
selama 1 tahun.

6

Kadar
estradiol
serum

Hormon estrogen Chemilumin
alamiah dengan
enescent
gugus kimiawi
phenolic alcohol
C18H24O2 yang
secara umum
disekresi oleh
ovarium

Melihat hasil Nilai kadar ( dari
Chemilumine laboratorium)
nescent

7

Sindroma
vasomotor

Sindroma yang
terjadi akibat
menurunnya
estrogen yang
berakibat pada
gangguan sistem
parasimpatik
yang berdampak
pada reaksi
vasomotorik

Ringan

Kalender
dalam
hitungan
tahun

Anamnesis

Dihitung dari
tahun saat
tidak terjadi
haid dalam
satuan
tahun.

Jumlah tahun
sudah
mengalami
menopause

Sensasi panas
tanpa
berkeringat

Sedang

Sensasi panas
Sampai
Berkeringat
tapi tidak
mengganggu
pekerjaan

Berat

Sensasi
panas
sampai
berkeringat
yang
mengakibatkan
gangguan
seperti tidur
38

Universitas Sumatera Utara

dan
kegiatan seharihari

3.8. Proses Penelitian
Pengambilan dan pengiriman sampel
Wanita menopause yang memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan
dalam penelitian dengan mendapat penjelasan terlebih dahulu mengenai
tujuan, manfaat dan prosedur penelitian dan menandatangani persetujuan
untuk mengikuti penelitian.
Dilakukan wawancara berupa anamnesa keluhan dan pemeriksaan
fisik pada setiap sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Selanjutnya
sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu wanita menopause dengan
sindroma vasomotor dan wanita menopause tanpa sindroma vasomotor.
Kemudian dilakukan pengambilan sampel darah dari masing-masing
kelompok sebanyak 5 cc dari vena mediana cubiti dengan spuit 5 cc dan
sampel darah kemudian dikirim segera ke Laboratorium Klinik Prodia
Medan.
Prosedur pemeriksaan kadar estradiol serum :
-

Bahan : Serum diperoleh dari darah yang diambil dari vena
mediana cubiti sebanyak 5 cc, dipisahkan secara pemusingan.

-

Alat / instrumentasi :
a. Tabung (botol) dan jarum disposibel
39

Universitas Sumatera Utara

b. Kapas dan alkohol 76 %
c. Pembendung / tourniquet yang mudah dilepas
d. Tabung pemeriksaan
e. Sentrifuge
f. Label nama / identitas penderita
g. Chemiluminenescent, Automatic Chemistry Analyzer (Advia)

Prinsip pemeriksaan kadar estradiol serum :
Estradiol

endogen

yang

terkandung

didalam

satu

sampel

dilepaskan dari protein pengikatnya oleh senyawa pelepas. Kemudian,
satu antibodi monoklonal anti-estradiol yang dilabeli dengan acridinium
ester ditambahkan agar dapat berikatan dengan estradiol yang tersedia.
Akhirnya, satu fase kaptur padat turunan estradiol ditambahkan kedalam
reaksi untuk berkompetisi dengan estradiol di dalam pengikatan antibodi
yang dilabeli acridinium. Setelah dilakukan pembilasan, asam dan basa
akan dikeluarkan untuk menginisiasi satu reaksi chemiluminescent.
Sistem ini akan secara otomatis melakukan kerja berikut ini:
1. Mengeluarkan 80 uL sampel dan 75 uL reagen Ancillary pack
kedalam cuvetteI dan akan di inkubasi selama 4,5 menit pada
suhu 370C.
2. Mengeluarkan 75 uL Reagent Lite dan akan di inkubasi selama
2,75 menit pada suhu 370C.
40

Universitas Sumatera Utara

3. Mengeluarkan 100 uL Reagent fase padat dengan 25 uL
Ancillary well dan akan di inkubasi selama 5,5 menit pada suhu
370C.
4. Memisahkan, mengaspirasi, dan membilas cuvettel dengan
Wash 1.
5. Mengeluarkan masing 300 uL dari reagen asam dan basa
untuk menginisiasi satu reaksi chemiluminescent.
Jumlah estradiol yang dijumpai didalam sampel pasien berbanding
terbalik dengan jumlah unit cahaya relatif (RLU) yang terdeteksi oleh
sistem.

3.9

Analisa data
Data di analisa secara deskriptif untuk melihat distribusi

frekuensi dari karakteristik, nilai mean, dan standard deviasi serta data
numerik. Distribusi data-data karakteristik subjek penelitian dan kadar
estradiol serum dari wanita menopause dengan sindroma vasomotor dan
non vasomotor kemudian ditentukan. Untuk mengetahui perbedaan rerata
kadar estradiol serum pada penderita sindroma vasomotor berdasarkan
derajat ringan, sedang, dan berat dilakukan uji statistik Anova. Sementara,
korelasi karakteristik wanita menopause dengan dan tanpa sindroma
vasomotor terhadap kadar estradiol serum ditentukan dengan memakai
korelasi Spearman.

41

Universitas Sumatera Utara

3.10. Etika penelitian
a. Mendapat

persetujuan

dari

subjek

yang

diteliti

dengan

menandatangani persetujuan mengikuti penelitian.
b. Penelitian ini diajukan ke Komisi Etika Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan ethical clearance.
c. Semua biaya penelitian dan komplikasi penelitian ditanggung oleh
peneliti.
d. Nama subjek penelitian dirahasiakan.

42

Universitas Sumatera Utara

3.11. Alur penelitian

Wanita Menopause yang memenuhi
Kriteria Inklusi

Sampel Penelitian

Sindroma Vasomotor (+)

Ringan

Sedang

Sindroma Vasomotor (-)

Berat

Pemeriksaan Kadar Estradiol Serum (pg/ml)

Analisis Data

43

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan dan
Rumah Sakit Jejaring FK USU Medan dengan total sampel sebanyak 60
orang dengan masing-masing kasus Sindroma Vasomotor sebanyak 34
orang dan kasus Non Sindroma Vasomotor sebanyak 26 orang. Setiap
kelompok diambil serum estradiolnya dan kemudian diperiksakan di
Laboratorium Klinik Prodia Medan.

Tabel 4.1. Karakteristik Subjek Penelitian
Kelompok Penelitian
Menopause
Sindroma
Vasomotor

Menopause
Non
Sindroma
Vasomotor

N

%

N

%

45 – 50

0

,0

22

84,6

22 (36,7%)

51 – 55

11

32,4

4

15,4

15 (25,0%)

56 – 60

14

41,2

0

,0

14 (23,3%)

61 – 65

9

26,4

0

,0

9 (15,0%)

Normoweight

34

100,0 0

,0

34 (56,7%)

Obese

0

,0

22

84,6

22 (36,7%)

Overweight

0

,0

4

15,4

4 (6,7%)

Jumlah

34

100,0 26

100,0

60 (100,0%)

Karakteristik

Jumlah

Usia (Tahun)

IMT

44

Universitas Sumatera Utara

Usia Menopause (Tahun)
45 – 50

0

,0

25

96,1

25 (41,7%)

51 – 55

24

70,6

1

3,9

25 (41,7%)

56 – 60

10

29,4

0

,0

10 (16,7%)

34

100,0 26

100,0

60 (100,0%)

Jumlah

Lama Menopause (Tahun)
1-2

5

14,7

26

100

31 (51,7%)

3-4

9

26,5

0

0

9 (15,0%)

≥5

20

58,8

0

,0

20 (33,3%)

Jumlah

34

100,0 26

100,0

60 (100,0%)

Tabel di atas menunjukkan bahwa kelompok kasus Sindroma
Vasomotor pada penelitian ini sebagian besar dijumpai pada kelompok
usia 56 – 60 tahun (41,2%) dan diikuti pada kelompok usia 51 - 55 tahun
(32,4%) dan yang terendah pada kelompok usia 61 – 65 tahun (26,4%).
Pada kelompok kasus Non Sindroma Vasomotor umumnya dijumpai pada
kelompok usia 45 - 50 tahun (84,6%) dan diikuti pada kelompok usia 5155 tahun (15,4%) dan tidak ada yang berumur diatas 56 tahun. Disini perlu
dicatat bahwa, usia subjek adalah usia pada saat sampel darah diambil,
dan bukan usia pada saat menopause dimulai. Usia ini dicantumkan untuk
menentukan sudah berapa lama masa menopause berlangsung dengan
mengurangi usia sekarang dengan usia pada saat menopause dimulai.
Berdasarkan status IMT, kelompok kasus Sindroma Vasomotor
seluruhnya dengan status normoweight (100,0%) sedangkan pada

45

Universitas Sumatera Utara

kelompok kasus Non Sindroma Vasomotor umumnya dijumpai dengan
status obese (84,6%) dan terendah status overweight (15,4%).
Temuan ini bertolak belakang dengan temuan oleh Amabebe E et
al pada tahun 2014 yang menunjukkan adanya hubungan yang secara
signifikan positif antara IMT dan tingkat dan volume keringat yang
disekresi.

Peningkatan

IMT

di

identifikasi

sebagai

faktor

resiko

peningkatan keringat selama menopause khususnya selama masa
perimenopause.59
Temuan yang bertolak belakang lainnya dilaporkan oleh SWAN
(N=3,302), dimana wanita yang tidak dijumpai atau jarang mengalami
VMS memiliki IMT 28 kg/m2, sementara subjek yang sering mengalami
keluhan VMS (mengalami VMS paling lama 6 hari dalam 2 minggu
terakhir) dijumpai dengan IMT 31 kg/m2. Hubungan antara VMS dan IMT
yang lebih tinggi ini tetap bertahan walaupun telah dikontrol dengan faktor
resiko yang terkait.60,61
Akan tetapi, sudah lama diketahui bahwa obesitas malah
merupakan faktor yang melindungi terhadap VMS karena androgen yang
diaromatisasi menjadi estrogen di dalam lemak tubuh. Wanita dengan
jaringan adiposa yang lebih banyak diperkirakan beresiko lebih rendah
untuk mengalami VMS karena kadar estrogen yang dimiliki lebih tinggi.58
Berdasarkan usia menopause, kelompok Sindroma Vasomotor
sebagian besar mengalami menopause pada usia 51 – 55 tahun (70,6%)
dan terendah pada usia 56 – 60 tahun (29,4%). Sedangkan pada
kelompok Non Sindroma Vasomotor umumnya dijumpai mengalami
46

Universitas Sumatera Utara

menopause pada usia 45 – 50 tahun (96,1%). Hal ini menunjukkan bahwa
pada kasus Non Sindroma Vasomotor mengalami menopause lebih dini
daripada kasus Sindroma Vasomotor.
Penelitian oleh Stanford et al menunjukkan bahwa umur median
pada saat menopause alami terjadi di negara maju rata-rata adalah 50-51
tahun.62 Penelitian lain oleh Kwawukume EY et al tentang usia
menopause pada wanita dari negara berkembang menunjukkan bahwa
usia alami pada saat menopause adalah 4 tahun lebih dini dari usia
menopause negara yang sudah maju.63 Menopause yang terjadi sebelum
usia 46 tahun dihubungkan dengan tingkat mortatilitas yang bermakna.64
Dalam satu penelitian oleh Stefanopoulou E pada tahun 2014, usia
median menopause alami di Uni Emirat Arab adalah 48 tahun dan usia
harapan hidup rata-rata seorang wanita adalah 76,2 tahun.65,66
Vehid S et al juga menunjukkan bahwa usia menopause alami
adalah 47,5 ± 3,9 tahun, sementara usia mediannya adalah 47 tahun,
dengan usia onset menopause terendah 32 tahun dan tertinggi 58 tahun.46
Ola Orun pada tahun 2009 melaporkan usia mean menopause
secara keseluruhan berdasarkan wawancara adalah 48.5 ± 4.6 tahun,
dengan usia median 49 tahun. Diantara yang mengalami menopause
dalam penelitian ini dengan usia mean responden adalah 52.6 ± 4.8 tahun
dan menopause terjadi antara usia 31 dan 60 tahun. Tiga belas wanita
(2,7%) mengalami menopause secara prematur (30-39 tahun), sementara
38 wanita (7,8%) mengalami menopause alami pada usia yang lebih lanjut
(55 tahun ke atas).44
47

Universitas Sumatera Utara

Tabel di atas menjelaskan bahwa kelompok Sindroma Vasomotor
lebih banyak dengan lama menopause ≥ 5 tahun (58,8%) dan terendah
dengan lama menopause 1-2 tahun (14,7%). Sedangkan pada kelompok
Non Sindroma Vasomotor seluruhnya dengan lama menopause 1-2 tahun
(100%).

Tabel 4.2. Kadar Estradiol Serum Antara Kelompok Penelitian
Kel.Penellitian
N
34
Kadar Estradiol Sindroma Vasomotor
(pg/ml)
Non Sindroma Vasomotor 26
Total

Mean
Rank
17,50
47,50

60

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa mean rank kadar
esteradiol serum kelompok penelitian non sindroma vasomotor lebih tinggi
daripada mean rank kelompok penelitian sindroma vasomotor.
Menurut penelitian Wahdi tahun 2003, melaporkan bahwa rerata
kadar estradiol serum pada seluruh subjek adalah 9,557 pg/mL.
Sedangkan rerata kadar estradiol serum pada kelompok non vasomotor
adalah 14,160 pg/mL, dan pada kelompok vasomotor adalah 4,953 pg/mL.
Hasil pengujian statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna (p