Efek Gel Minyak Kelapa Murni Hasil Hidrolisis Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Luka bakar merupakan suatu bentuk kerusakan atau cedera pada jaringan

kulit yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan
kimia, listrik, dan radiasi. Luka bakar tidak hanya akan mengakibatkan kerusakan
kulit, tetapi juga mempengaruhi seluruh sistem tubuh pasien. Prinsip penanganan
luka bakar adalah penutupan lesi sesegera mungkin, pencegahan infeksi,
mengurangi rasa sakit, pencegahan trauma mekanik pada kulit yang vital dan
elemen di dalamnya, dan pembatasan pembentukan jaringan parut(Moenadjat,
2003).
Beberapa bentuk sediaan topikal yang sering digunakan dalam pengobatan
luka bakar adalah salep, krim, pasta, atau gel. Gel didefinisikan sebagai suatu
sistem setengah padat yang terdiri dari suatu dispersi yang tersusun baik dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar atau saling diserapi
cairan. Jika massa gel terdiri dari partikel kecil yang terpisah, maka gel
digolongkan sebagai sistem dua fasa(Ditjen POM, 1995).
Gel bersifat transparan, lunak,lembut, mudah dioleskan dan tidak

meninggalkanlapisan berminyakpada permukaan kulit.Gel mengandung cairan
dalam proporsi yang tinggibiasanya air, yang memberikan efek pendinginan pada
kulit saat digunakan.Oleh karena itu, gel cocok digunakan untuk pengobatan luka
bakar.Penyimpanan gel baik dilakukan pada wadah yang tertutup baik, dalam
botol mulut lebar, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk (Ansel, 1989).

1

Saat ini telah banyak digunakan obat-obatan beredar di pasaran yang
bermanfaat untuk menangani luka bakar seperti Bioplacenton®yang tersedia
dalam bentuk gel mengandung Placenta extract ex bovinedan Neomycin Sulfat.
Selain itu salah satu bahan yang menjadi alternatif untuk penatalaksanaan dan
penyembuhan luka bakar adalahVirgin Coconut Oil(VCO). VCO merupakan
bentuk olahan daging kelapa yang baru-baru ini banyak diproduksi. Di beberapa
daerah, VCO lebih terkenal dengan nama minyak perawan, minyak sara, atau
minyak kelapa murni (Darmoyuwono, 2006).
VCO adalah salah satu bentuk olahan dari minyak kelapa yang jika
digunakan secara topikal dapat melindungi kulit dari radikal bebas, mencegah
infeksi yang disebabkan bakteri atau jamur, serta memulihkan kulit yang kering,
kasar, keriput. VCO mengandung asam lemak jenuh rantai karbon sedang

(Medium Chain Fatty Acid /MCFA) yaitu asam laurat.dalam

bentuk

monogliserida yang memiliki sifat antimikroba, antijamur dan antivirus. MCFA
dapat menembus membran mitokondria tanpa enzim tertentu sehingga
menghasilkan penambahan energi dan peningkatan metabolisme (Fife, 2004;
Lieberman, et al., 2006).
Pemberian minyak kelapa murni secara topikal memperpendek waktu
sembuh luka bakar kimiawi setara dengan Bioplacenton® (Wijaya, 2012).Minyak
kelapa murni hasil hidrolisis mampu meningkatkan aktivitas antibakteri (Silalahi,
et al., 2014).Semakin tinggi tingkat hidrolisis minyak kelapa murni maka semakin
besar

daya

hambatnya

terhadap


probiotik(Hasibuan, 2012).

2

bakteri

patogen

daripada

bakteri

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dilakukan penelitian untuk
mengetahui percepatan penyembuhan luka bakar oleh minyak kelapa murni hasil
hidrolisis parsial yang diformulasikan dalam bentuk sediaan gel yang dilakukan
pada kelinci.

1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:
a.

apakah minyak kelapa murni (VCO) hasil hidrolisis dapat diformulasikan
dalam bentuk sediaan gel yang baik?

b.

bagaimana efek penyembuhan luka bakar dari minyak kelapa murni (VCO)
hasil hidrolisis yang diformulasikan dalam bentuk sediaan gel?

c.

apakahminyak kelapa murni (VCO) hasil hidrolisis yang diformulasikan
dalam bentuk sediaan gel dapat mempercepat penyembuhan luka bakar
dibandingkan Bioplacenton®?

1. 3 Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dari perumusuan masalah adalah
sebagai berikut:
a. minyak kelapa murni hasil hidrolisis dapat diformulasikan dalam bentuk
sediaan gel yang baik.
b.

sediaan gel dari minyak kelapa murni hasil hidrolisis berpengaruh pada efek
penyembuhan luka bakar.

c.

sediaan gel dari minyak kelapa murni hasil hidrolisis lebih cepat
menyembuhkan luka bakar dibandingkan Bioplacenton®.

3

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
a.


untuk mengetahui minyak kelapa murni hasil hidrolisis dapat diformulasikan
dalam bentuk sediaan gel yang baik.

b.

untuk mengetahui efek penyembuhan luka bakar dari bentuk sediaan gel dari
minyak kelapa murni hasil hidrolisis.

c.

untuk mengetahui percepatan penyembuhan luka bakar oleh bentuksediaan
gel dari minyak kelapa murni hasil hidrolisis dan Bioplacenton®.

1.5

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang

efekpenyembuhan luka bakar oleh minyak kelapa murni hasil hidrolisisyang
diformulasikan dalam bentuk sediaan gel.


4