Efektivitas Pelayanan Sosial Wanita Tuna Susila (Wts) Unit Pelaksana Teknis (Upt) Parawasa Pejoreken Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara Di Berastagi

ABSTRAK
EFEKTIVITAS PELAYANAN SOSIAL WANITA TUNA SUSILA (WTS)
UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PARAWASA PEJOREKEN DINAS
SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA DI BERASTAGI

Nama : SONIA E B DAMANIK
NIM : 110902025

Masalah Wanita Tuna Susila (WTS) merupakan masalah yang sangat
kompleks. Oleh karena itu, harus ditanggulangi, dihentikan atau diminimalisasi
penyebarannya karena dapat menimbulkan masalah sosial. Pelaksanaan
penanganan masalah tuna susila khusunya melalui sistem perpantian adalah suatu
proses pengentasan yang meliputi: tahapan rehabilitasi, resosialisasi, dan
bimbingan lanjut. Proses ini merupakan suatu upaya untuk mewujudkan
terbinanya kehidupan para penyandang tuna susila yang meliputi: pemulihan
kembali harga diri, tanggung jawab sosial, dan melaksanakan fungsi sosial dengan
baik dalam kehidupan bermasyarakat.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
yakni untuk menggambarkan bagaimana keefektivan pelayanan sosial yang
diberikan oleh UPT Parawasa Berastagi. Sementara itu, seluruh populasi dijadikan
sampel, yakni sebanyak 25 orang. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data

yang digunakan yaitu dengan data primer (kuesioner, wawancara, observasi) dan
data sekunder (studi kepustakaan). Teknik analisa data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik analisa deskriptif dengan mentabulasikan data yang
didapat dari responden melalui tabel kemudian menganalisanya.
Kesimpulan penelitian yang diperoleh adalah bahwa selain bimbingan
sosial dan bimbingan mental, para klien juga dibekali dengan bimbingan dan
latihan keterampilan, sehingga setelah keluar dari panti mereka dapat hidup
mandiri. Pelayanan dan Pembinaan yang diberikan oleh UPT Parawasa sudah
efektif dalam memulihkan kembali harga diri, kesadaran dan tanggung jawab
sosial serta memperbaiki fungsi sosial para klien atau Wanita Tuna Susila. Hal ini
dapat diketahui dari perubahan yang dialami oleh para klien, seperti: perilaku
menjadi lebih baik, menguasai keterampilan, menjalani ibadah dengan tekun, dan
sebagainya.