PENTINGNYA PENDIDIKAN POLITIK BAGI GENER

Pemerintah Kabupaten Musi Rawas
Badan Kesbangpol
Universitas Musi Rawas
Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik

PENTINGNYA PENDIDIKAN POLITIK BAGI GENERASI MUDA
DALAM UPAYA MEMBENTUK BUDAYA DAN ETIKA POLITIK
YANG BERLANDASKAN DEMOKRASI PANCASILA

Disampaikan oleh: Anton Mardoni, S.IP.,M.SI
Musi Rawas, 12 Oktober 2017

Pemuda mempunyai peran penting sebagai salah satu
penentu dan subjek bagi tercapainya tujuan nasional.
 Pendidikan politik dan Budaya Politik merupakan dua

unsur yang cukup penting dalam pembangunan
nasional khususnya dalam bidang pembangunan politik.
 Materi dan wawasan politik yang ditanamkan kepada

seluruh lapisan masyarakat menjadi suatu hal yang

sangat strategis untuk diterapkan oleh pemerintah yang
mewakili peran negara.
 Proses penanaman nilai-nilai politik kebangsaan dan

pemerintahan ini tidak terlepas dari konteks Etika
Politik.

Lanjutan....
Salah satu sasaran yang paling strategis dari unsur
masyarakat adalah pemuda atau generasi muda.
Hal ini menjadi penting dan strategis mengingat
generasi muda merupakan generasi penerus bangsa
dan negara.
Keberlangsungan bangsa dan negara Indonesia sangat
ditentukan oleh keberhasilan pemerintah dalam
melakukan pendidikan dan pembinaan terhadap
generasi muda.

Demokrasi Pancasila sebagai landasan Politik
Artinya;

Seluruh sendi kehidupan politik di Indonesia harus
sesuai dan selaras dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam demokrasi Pancasila tersebut.
Pemerintah selaku otoritas yang sah dari negara,
sudah tentu memiliki kewajiban untuk terus menerus
melakukan
penanaman
nilai-nilai
demokrasi
pancasila tersebut.
Agar tercipta suatu budaya politik yang sesuai dengan
tujuan dan cita-cita Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Generasi Muda
Salah Satu Komponen Penting Bangsa
Satu Pilar
Kemakmuran
Rakyat
Politik

Generasi
Muda
16 – 30 Tahun
Sosial dan
Budaya

Katagori Ekonomi
menjadi bagian
Katagori Sosial

Aset Ekonomi
Usia Produktif

Aset Bidang
Ideologi

Pentingnya Jiwa Kepemimpinan
Dalam menjalankan berbagai peran pentingnya, selain
menghadapi ancaman terhadap demokrasi, pemuda juga
menghadapi tantangan bagaimana bisa bersaing dengan

bangsa yang sudah mengglobal.
Pemuda haruslah siap menghadapi ancaman dan siap pula
menjawab tantangan yang ada.

Salah satu nilai yang harus selalu ada pada pemuda adalah
jiwa kepemimpinan.

Permasalahan dan Pendidikan Politik
Pemuda
“Permasalahan”;
 Pemuda saat ini sangatlah kompleks, mulai dari masalah
penyalahgunaan narkoba, miras, tawuran, tindakan kriminal, sampai
masalah pergaulan bebas, dampak buruk internet, hilangnya
kesetiakawanan
dan
kegotongroyongan,
menurunnya
jiwa
nasionalisme, dan lain-lain.
 Permasalahan ini menjadi semakin pelik ditambah rendahnya

kesadaran pemuda atau kemalasan pemuda untuk menggali potensi
dan wawasan secara mandiri, baik di sekolah, perguruan tinggi dan
lembaga-lembaga/organisasi kepemudaan yang ada.
Pentingnya pendidikan politik;
 Membentuk budaya dan etika politik yang berlandaskan demokrasi
Pancasila bagi generasi muda.
 Pemuda mampu memberikan kontribusi pembangunan nasional dan
daerah secara baik dan sukses, khususnya dalam menerima estafet
kepemimpinan nasional dan daerah.

a. Budaya Politik, Hakekatnya:
Hubungan sosialisasi politik dan budaya politik
sesungguhnya bersifat saling mempengaruhi.
Perkembangan budaya politik merupakan output
sosialisasi politik, tetapi budaya politik dapat pula
berfungsi sebagai input proses sosialisasi politik
(Hyman dalam Nazaruddin Sjamsuddin, 1991).
Oleh karena itu, proses pembentukan budaya
politik sangat tergantung pada sosialisasi politik
atau pendidikan politik.


Guna mengembangkan suatu sistem politik
yang budaya politiknya secara efektif bisa
mendukung mekanisme struktur sistem
politik yang berlaku, diperlukan proses
sosialisasi nilai-nilai politik yang berpijak
diatas landasan idealisme dan realitas yang
serasi.
Dalam hal ini Indonesia menganut sistem
politik demokrasi Pancasila, sesuai dengan
konstitusi
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia.

Pembangunan Budaya Politik Generasi Muda
Maju
Bersatu
Rukun


Pembangunan
Budaya Politik
Generasi Muda

Damai
Demokratis
Dinamis
Toleran
Sejahtera
Adil dan
Makmur

Membangun Bangsa
dan Watak Bangsa
(National and
Character Building)

◦ Budaya politik parokhial
Dimana anggota-anggota masyarakat masih kurang

melakukan kegiatan politik bahkan belum memiliki
kesadaran terhadap sistem politik nasional. Biasanya
terjadi di negara-negara sedang berkembang.
◦ Budaya politik subyek
Dimana warga negara telah berorientasi terhadap
sistem politik nasional, dan menyadari pengaruh
output sistem politik terhadap kehidupannya, seperti
peningkatan kesejahteraannya; tetapi mereka tidak
ikut serta dalam pembentukan input sistem politik.
◦ Budaya politik partisipan
Dimana warga negara telah berorientasi pada struktur
dan proses pembentukan input sistem politik, dan
mereka juga ikut dalam artikulasi dan agregasi
tuntutan (input) dan perumusan kebijakan (output)
sistem politik.

b. Etika Politik.

Ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
manusia – apakah benar atau salah, boleh atau

tidak boleh, dan lain-lain.
Berdasarkan ukuran norma, kaidah, aturan, atau
ketentuan yang berlaku dalam berpolitik, dalam
suatu daerah atau bangsa atau masyarakat
internasional.

Pendidikan Politik di Indonesia
Pendidikan politik memiliki makna untuk mencapai tujuan
dari pembangunan politik. Sedangkan pembangunan politik
itu sendiri bertujuan untuk membangun suatu sistem politik
yang ideal yang mampu memenuhi kebutuhan dan
kepentingan seluruh masyarakat.
 Sasaran Pembangunan Politik

Terwujudnya struktur sistem politik yang kapabel, kredibel, dan
memiliki kepekaan yang tinggi dalam menampung dan menyalurkan
aspirasi dan/atau kepentingan rakyat.
2. Terselenggaranya proses politik yang demokratis dan transparan
dalam rangka penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Terbangunnya budaya politik yang berlandaskan etika dan moral yang
menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran, dan keadilan.
1.

1. Terbangunnya wawasan dan watak kebangsaan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
2. Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa serta
keutuhan wilayah negara.
3. Terselenggaranya hubungan luar negeri yang dapat
mendukung kepentingan nasional baik bagi percepatan
pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional, maupun
peningkatan kesiapan Indonesia dalam menghadapi
perdagangan bebas dan upaya memelihara stabilitas
kawasan (Propenas 2000).
Pendidikan Politik sebenarnya adalah salah satu unsur dari proses
sosialisasi Politik yang dilalui anggota-anggota masyarakat dari
kecil hingga dewasa.
Sosialisasi Politik juga merupakan sarana bagi suatu generasi
untuk mewariskan nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan politik
kepada generasi sesudahnya. Proses ini disebut sebagai

“transmisi kebudayaan”.

Pembangunan Budaya dan Etika Politik
a. Program Pengembangan Budaya Politik
• Meningkatkan kesadaran
dan pemahaman
masyarakat terhadap hak
dan kewajiban politiknya
dalam berbagai segi
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan
bernegara, sehingga
dapat memenuhi
kewajiban politiknya
serta menggunakan hak
politiknya secara
maksimal sesuai dengan
kedudukan, fungsi, dan
peranannya di dalam
sistem politik nasional.

• Meningkatkan dan
memantapkan
komunikasi antar dan
intra kekuatankekuatan politik serta
antar lembaga politik
dengan rakyat sesuai
dengan peran dan
fungsinya, sehingga
memberi kesempatan
luas kepada masyarakat
untuk saling
berkomunikasi, dan
juga kesempatan untuk
mengontrol
pemerintahan.

• Mendayagunakan
seluruh modal
dasar
pembangunan,
terutama jiwa dan
semangat
persatuan dan
kesatuan bangsa
dalam
penyelenggaraan
pembangunan
nasional.

Program
Pendidikan
Politik

Program
Peningkatan
Komunikasi
Politik

Program Pemantapan
Kesadaran
Kebangsaan serta
Pembinaan Persatuan
dan Kesatuan

Kemudian proses penetapan kebijakan dalam
membentuk budaya politik harus juga
dilakukan secara paralel dengan penetapan
nilai-nilai atau materi untuk etika politik,
sebab proses penanaman nilai-nilai tentang
sistem politik harus juga diikuti penanaman
nilai-nilai etika, moral dan spiritual; agar
proses transformasi budaya yang dilakukan
dapat lebih paripurna dari generasi ke
generasi yang akan datang.

Peningkatan Program Pendidikan Politik
 Peran juga dari pelaku media massa dan partai politik serta Organisasi

Kemasyarakatan, dan lain-lain;
Agar membuat program pelatihan dan workshop tentang wawasan kebangsaan
dan pendidikan politik yang sesuai dengan demokrasi Pancasila dan selaras
dengan konstitusi dan UUD 1945. Hal ini juga tentunya harus didukung oleh
seluruh warga masyarakat dengan berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan
kegiatan ini; sebab penyelenggaraan kegiatan pendidikan politik ini akan menjadi
sia-sia apabila masyarakat tidak berpartisipasi aktif di dalam kegiatan tersebut.
 Gerakan nasional yang secara holistik, terencana, terstruktur dan masif untuk
menggerakkan pendidikan politik bagi seluruh rakyat Indonesia terutama generasi
muda.
 Dengan gerakan tersebut kita dapat meluruskan “main set” politik dari generasi
muda dengan pandangan politik yang sesuai dengan konstitusi dan UUD 1945,
yaitu demokrasi Pancasila secara baik, benar, dan konsekuen.
 Harapan dari gerakan ini akan lahir generasi-generasi penerus bangsa yang
tangguh dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi bagi upaya negara
mewujudkan kemakmuran rakyat.

Memahami ilmu politik agar dapat mencapai
kecerdasan politik
Kecerdasan Politik (Political Quetiont)
PQ = A + B + C
Penjelasan;
A : Political Thinking (kemampuan berfikir politis dengan
mengikuti peristiwa, kemampuan menganalisis)
B : Political Attitude (kemampuan bersikap, politik kecerdasan
dalam mewujudkan pemikiran politik)
C : Political Skills (kemampuan bertindak politik).
Ilmu politik bertujuan untuk mensejahterakan bangsa,
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
dan
memelihara
perdamaian dunia.

Buku
Alfian. 1978.Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Gabriel A. Almond dan Sidney Verba. 1990.Budaya Politik : “Tingkah laku Politik
dan demokrasi di lima negara. Cet. 2. Jakarta.
Haryanto. 1982.Sistem Politik : Suatu Pengantar, Ed. 1. Cet. 1. Liberty. Yogyakarta.
Kartini Kartono. 1996.Pendidikan Politik. Cet. 2. CV. Mandar Maju. Bandung.
Mochtar Mas’oed dan Colin MacAndrews (eds). 1978.Perbandingan Sistem Politik.
Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Nazaruddin Sjamsuddin.1991. Budaya Politik Indonesia. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Peraturan Perundang-undangan
Undang Undang Dasar 1945 (Amandemen I-IV).
Media Massa, Jurnal dan Hasil Penelitian
Majalah Retorika, Nomor 9 Tahun 1989.
Syahrir, “Pilihan Angkatan Muda : menunda atau menoleh kekalahan”, Majalah Prisma
No. 6, Juni, 1978.

TERIMA KASIH

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

DISKRIMINATOR KELAYAKAN KREDIT MODAL KERJA BAGI UKM PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG LUMAJANG

5 61 16

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

LEGALITAS UNDIAN BERHADIAH DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PESERTA UNDIAN SIGERMAS (Studi pada PT. Bank Lampung)

8 70 31

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

PENGAWASAN OLEH BADAN PENGAWAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA BAGI INDUSTRI (Studi di Kawasan Industri Panjang)

7 72 52

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92