TUGAS MAKALAH ZAT KIMIA YANG TERDAPAT DA
TUGAS MAKALAH
ZAT KIMIA YANG TERDAPAT DALAM BAHAN
BANGUNAN
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan
Mata Kuliah Kimia Dasar
Disusun Oleh :
Feri Ahmad Sopian
NIM. 141710074
TS 6A
Dosen Pengasuh :
Drs.H. Ishak Yunus, S.T., M.T.
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BINA DARMA
PAELMBANG
2016/2017
KATA PENGANTAR
1
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan judul “Zat Kimia yang terdapat dalam Bahan Bangunan”. Sholawat
dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia
Dasar. Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bpk. Drs. H. Ishak Yunus, S.T., M.T. selaku dosen mata kuliah Kimia Dasar
Universitas Bina Darma yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya untuk
menyelesaikan tugas ini.
Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Saya pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Palembang, Juli 2017
Feri Ahmad Sopian
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 1
1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................. 1
1.4 Batasan Masalah................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1
Zat – zat Kimia yang Terdapat Dalam Bahan Bangunan............3
2.1.1
Semen................................................................................. 3
2.1.2
Pasir.................................................................................... 3
2.1.3
Batu Bata............................................................................ 4
2.1.4
Kayu.................................................................................... 5
2.1.5
Kaca.................................................................................... 6
2.1.6
Tripleks................................................................................ 6
2.1.7
Baja..................................................................................... 7
2.1.8
Gypsum............................................................................... 8
2.1.9
Keramik............................................................................... 9
2.1.10 Cat..................................................................................... 10
2.1.11 Pipa Paralon.......................................................................11
2.1.12 Tanah Liat..........................................................................12
2.1.13 Batako............................................................................... 12
2.1.14 Genteng............................................................................ 13
2.1.15 Karet.................................................................................. 15
2.1.16 Tiner.................................................................................. 16
2.1.17 Abu.................................................................................... 16
2.1.18 Paku................................................................................... 17
2.1.19 Aspal................................................................................. 17
2.1.20 Dempul.............................................................................. 19
BAB II KESIMPULAN.......................................................................................20
3.1
Kesimpulan.............................................................................. 20
3.2
Saran....................................................................................... 20
3
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peradaban
manusia
dari
jaman
dahulu
sampai
sekarang
berkembang sangat cepat dan banyak teknologi-teknologi yang sudah
diketemukan oleh para ahli. Semakin majunya peradaban manusia dari
jaman prasejarah sampai jaman modern saat ini ditunjang oleh banyaknya
fasilitas dan infarstruktur yang mempermudah kehidupan manusia.
Perkembangan bangunan ataupun infrastruktur di dunia tidak
terlepas dari ilmu teknik sipil dan arsitektur, karena dua disiplin ilmu
tersebut yang paling dominan pada perkembangan bangunan.Adapun hal
yang penting dalam menunjang pembangunan infrastruktur tersebut yaitu
adalah bahan bangunan. Pada makalah ini, akan menjelaskan apa saja
bahan bangunan yang terdapat unsur senyawa kimia di dalamnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Zat kimia apa yang terkandung dalam bahan bangunan tersebut?
2. Bahan bangunan apa saja yang mengandung zat kimia yang berbahaya
atau tidak?
1.3 Maksud dan Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui bahan
bangunan apa saja yang terkandung zat kimia, dan zat kimia apa saja yang
terkandung di dalam bahan bangunan.
1
1.4 Batasan Masalah
Mengingat terbatasnya waktu serta terbatasnya kemampuan penulis dalam
menghimpun data maka penulis hanya memberi batasan pada :
1.
Makalah ini dibatasi pada bahan bangunan yang mengandung zat kimia
saja.
2.
Makalah ini hanya mencangkup zat- zat kimia yang terdapat dalam bahan
bangunan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Zat – zat Kimia yang Terdapat Dalam Bahan Bangunan
2.1.1
Semen
Bahan baku utama untuk membuat semen adalah batu
kapur, batu gamping, dan lempung. Adapun bahan baku yang
ditambahkan untuk membuat semen adalah bauksit (bijih
alumunium), bijih besi, dan pasir.
Dalam bahan baku semen tersebut terdapat senyawa kimia
trikalsium silikat, dikalsium silikat, kalsium aluminat, dan
tetrakalsium aluminoferat. Selain itu, terdapat senyawa kalsium
oksida (CaO), silicon dioksida (SiO2), alumunium oksida (Al2O3),
dan besi besi (III) oksida (Fe2O3).
2.1.2
Pasir
3
Zat kimia yang terdapat dalam pasir yang menghasilkan
warna merah merupakan hasil dari mineral hematite (Fe 2O3),
cuprite (Cu2O) atau pyrope (Mg3Al2Si3O12). Warna kuning dapat
menandakan dalam sampel terdapat mineral marcasite (FeS 2),
sulfur (S), chalcopyrite (CuFeS2) atau unsur vanadium (V).Warna
hitam menandakan dalam pasir tersebut terdapat mineral magnetit
(Fe3O4), ilmenit (FeTiO3). Warna coklat menandakan terdapat
mineral yang mengandung senyawa TiO2 atau mineral spinel
(MgAl2O4).Sedangkan
warna
putih
adalah
senyawa
SiO2,
KAlSi3O8. Warna hijau muda menandakan senyawa Ca3Cr2Si3O12
atau olivine Mg,Fe)2SiO4.
2.1.3
Batu Bata
Batu bata merupakan salah satu komponen penting
pembangunan perumahan yang memiliki fungsi untuk melindungi
rumah dari suhu, hujan, maupun fungsi lainnya. Komponen
pembuatan batu bata terdiri dari abu sekam padi yang mengandung
silica (SiO2)antara 90-95%.
Abu ampas tebu memiliki komposisi kimia seperti silikat
(SiO2) sebesar ±71%, Aluminat (AlO3) sebesar ±1,9%, Ferri
Trioksida (Fe2O3) sebesar ±7,8%, Kalsium Oksida (CaO) sebesar
±3,4 % dan lain-lain. Tanah liat lempung yang mengandung kimia
4
Al2O3 sebesar 47%, 2SiO2 sebesar 39%, dan 2H2O sebesar 14%,
Semen Portland dan Air.
2.1.4
Kayu
Kayu mengandung senyawa utama selulosa yang termasuk
golongan polisakarida dengan monomer glukosa.Kayu sebagian
besar tersusun atas tiga unsur yaitu C (karbon), H (hidrogen), dan
O (oksigen). Unsur-unsur tersebut berasal dari udara berupa CO2
dan dari tanah berupa H2O. Namun, dalam kayu juga terdapat
unsur-unsur lain seperti N (nitrogen), P (fosfor), K (kalium), Ca
(kalsium), Mg (magnesium), Si (silicon), Al (alumunium), dan Na
(natrium).
Komponen
kimia
kayu
sangat
bervariasi
karena
dipengaruhi oleh faktor tempat tumbuh, iklim, dan letaknya
didalam batang atau cabang. Komponen kimia kandungan dalam
(%) yaitu:
1. Selulosa (40-45%),
2. Lignin (18-33%),
3. Pentosan (21-24%),
4. Zat ekstraktif (1-12%), dan
5. Abu (0,22-6%).
5
2.1.5
Kaca
Bahan baku kaca terdiri atas pasir kaca atau pasir kuarsa,
soda abu (Na2CO3), feldspar, boraks.
2.1.6
Tripleks
Kayu lapis atau sering disebut tripleks adalah sejenis papan
pabrikan yang terdiri dari lapisan kayu (veneer kayu) yang
direkatkan bersama-sama.Kayu lapis merupakan salah satu produk
kayu yang paling sering digunakan.
Dalam pembuatan tripleks terdapat campuran zat kimia
yaitu fenol formaldehida.Jika di gabungkan dengan fenol, urea,
6
atau melamina, formaldehida menghasilkan resin thermoset yang
keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen, misalnya yang
dipakai untuk kayu lapis/tripleks atau karpet. Juga dalam bentuk
busanya sebagai insulasi.
2.1.7
Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar
dengan beberapa elemen lainnya, termasuk karbon. Zat kimia yang
terdapat didalam baja adalah sebagai berikut:
1. Carbon (C)
Fungsi Carbon pada baja adalah mampu menjalani reaksireaksi
kimia
seperti
reaksi
substitusi,
adisi,
dan
eliminasi.Carbon juga mempunyai sifat keras tetapi getas.
2. Mangan (Mg)
Mangan mempunyai sifat yang tahan terhadap gesekan dan
tahan tekanan (impact load). Unsur ini mudah berubah
kekerasannya pada kondisi temperature yang tidak tetap dan
juga digunakan untuk membuat alloy mangan tembaga yang
bersifat Ferromagnetic.
3. Silicon (Si)
7
Mempunyai sifat elastis / keuletannya tinggi.Silicon juga
menambah
kekerasan
dan
ketajaman
pada
baja. Tapi
penambahan silicon yang berlebihan akan menyebabkan baja
tersebut mudah retak, dan sifat seratnya tahan api.
4. Chromium (Cr)
Unsur ini digunakan sebagai pelindung permukaan baja dan
tahan gesekan.Baja yang mengkilap, keras dan rapuh serta
tahan terhadap korosi (karat) tetapi mempunyai keuletan yang
rendah.
5. Molybdenium (Mo)
Mempunyai sifat tahan pekerjaan panas sehingga cocok untuk
hotwork tool steel.Molybdenium merupakan unsur tambahan
pembuatan keuletan baja yang maximum.
6. Nikel (Ni)
Mempunyai sifat yang ulet dan tahan terhadap bahan kimia dan
untuk mengatasi korosi yang serius tetapi tidak mempunyai
kekerasan yang tinggi.
7. Vanadium (V)
Baja berwarna putih perak dan sangat keras.Vanadium adalah
bahan tambahan untuk pekerjaan panas karena sifat vanadium
tahan terhadap gesekan pada temperature yang tinggi.
8. Wolfram (W)
Diperlukan untuk ketajaman, tahan terhadap temperature tinggi
dan juga sangat tahan gesekan.
9. Cobalt (Co)
Sifatnya tahan gesek dan tahan panas pada temperature
tinggi.Kekerasan tinggi tapi bersifat getas.
2.1.8
Gypsum
8
Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar
kalsium yang mendominasi pada mineralnya. Gipsum yang paling
umum ditemukan adalah jenis hidrat kalsium sulfat dengan rumus
kimia CaSO4.2H2O.Gipsum adalah salah satu dari beberapa
mineral yang teruapkan.
Secara kimia, gypsum mengandung SO3 46,5%, CaO
32,6%, dan H2O 20,9%.
Kelarutan gypsum dalam air yaitu 2,1 gr/liter air pada suhu
40 Derajat Celcius, 1,8 gr/liter air pada suhu 0 Derajat Celcius, dan
1,9 gr/liter air pada suhu 70-90 Derajat Celcius. Kelarutan gypsum
akan bertambah seiring dengan penambahan HCl dan HNO3.
2.1.9
Keramik
Keramik adalah semua benda-benda yang terbuat dari tanah
liat/lempung yang mengalami suatu proses pengerasan dengan
pembakaran suhu tinggi. Bahan dasar keramik, antara lain:
9
1. Tanah Liat (lempung)
Tanah
liat
sebagai
bahan
pokok
untuk
pembuatan
keramik.Tanah liat termasuk hidrosilikat alumina dan dalam
keadaan murni mempunyai rumus Al2O3.2SiO2.2H2O dengan
perbandingan berat dari unsurnya yaitu, Oksida Silinium (SiO2)
47%, Oksida Aluminium (Al2O3) 39%, dan Air (H2O) 14%.
2. Kuarsa (SiO2)
Kuarsa adalah salah satu komponen utama dalam pembentukan
keramik dan banyak terdapat dipermukaan bumi, contohnya
tridimit, quartz dan kristobalit.
3. Feldspar
Feldspar adalah suatu kelompok mineral yang berasal dari batu
karang yang ditumbuk dan dapat memberikan sampai 25% flux
(pelebur) pada badan keramik. Rumus kimia feldspar secara
umum adalah XAl(Al,Si)Si2O8 dengan X adalah potassium,
sodium, kalsium, atau barium.
4. Serbuk Kaca/Cullet
Cullet adalah serbuk kaca yang sangat kecil.Kaca biasanya
dihasilkan dari campuran silicon atau bahan dioksida (SiO2)
2.1.10 Cat
10
Cat digunakan untuk memperindah ruangan dengan warnawarna yang menarik.Cat yang biasanya dipakai adalah cat kayu dan
cat tembok.Daya lekat antara cat tembok dan cat kayu berbeda.Cat
kayu mempunyai daya rekat yang lebih kuat daripada cat tembok.
Bahan kimia yang terdapat dalam cat antara lain:
1. Zat Pengikat: contohnya bijih rami, lateks (akrilik dan
polivinal asetat), resin, fenolik, resin alkid, vinil asetat, resin
akrilik, alcohol polivinil, silicon, resin epoksi, poliuretan.
2. Zat pelarut: berdasarkan zat pelarut cat terbagi 2, yaitu:
a. Cat air
b. Cat minyak
3. Pewarna: adalah material berwarna tidak tembus cahaya yang
ada didalam cat. Contoh pigmen:
a. Pigmen putih, seperti Titanium oksida (TiO 2), seng oksida
(ZnO2), dan barium sulfat (BaSO4).
b. Pigmen berwarna, seperti Fe2O3 , Cr2O3 , dan Pb3O4.
4. Tiner (thinners): zat-zat ini antara lain, yaitu benzena dan
naftalena. Zat ini mudah menguap dan terbakar.
5. Zat-zat tambahan.
Bahan kimia yang ada dalam cat tembok di antaranya adalah
kalsium karbonat (CaCo), titanium dioksida (TiO), PVAC (Poly
Vinyl Acrylic), kaolin, pigmen, dan air.
2.1.11 Pipa Paralon
Untuk saluran air banyak digunakan pipa paralon.Pipa ini
11
merupakan senyawa polimer polivinilklorida yang disingkat PVC.
PVC dihasilkan dari dua jenis bahan baku utama, yaitu
minyak bumi dan garam dapur (NaCl). Minyak bumi diolah
melalui proses pemecahan molekul yang disebut cracking menjadi
berbagai macam zat, termasuk etilena (C2H4), sementara garam
dapur diolah melalui proses elektrolisa menjadi natrium hidroksida
(NaOH) dan gas klor (CI2). Etilena kemudian direaksikan dengan
gas klor menghasilkan etilena diklorida (CH2CI – CH2CI).
Proses cracking/pemecahan molekul etilena diklorida
menghasilkan gas vinil klorida (CHCI=CH2) dan asam klorida
(HCl). Akhirnya melalui proses polimerisasi (penggabungan
molekul yang disebut monomer, dalam hal ini vinil klorida)
dihasilkan molekul raksasa dengan rantai panjang (polimer):
polivinil klorida (PVC), yang berupa bubuk halus berwarna putih.
Masih diperlukan satu langkah lagi untuk mengubah resin PVC
menjadi berbagai produk akhir yang bermanfaat.
2.1.12 Tanah Liat
Tanah liat sebagai bahan pokok untuk pembuatan
keramik.Tanah liat termasuk hidrosilikat alumina dan dalam
keadaan murni mempunyai rumus Al2O3.2SiO2.2H2O dengan
perbandingan berat dari unsurnya yaitu, Oksida Silinium (SiO2)
47%, Oksida Aluminium (Al2O3) 39%, dan Air (H2O) 14%.
12
2.1.13 Batako
Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak
alternatif pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara
pasir, semen Portland dan air dengan perbandingan 1 semen : 4
pasir.
Bahan kimia yang terkandung dalam batako berasal dari
Semen Portland (PC), yaitu 75% kalsium silikat (3CaO dan 2Cao)
sisanya tidak kurang dari 5% berupa Al silikat, Al ferit silikat, dan
MgO. Pada dasarnya disebutkan 4SiO.
Selain semen, pembuatan batako juga berasal dari tanah,
air, dan sabut kelapa.Untuk membuat batako menjadi ringan, maka
digunakan bahan batu campuran dari campuran semen, pasir,
gypsum, CaCO dan katalis aluminium. Dengan adanya katalis Al
selama menjadi reaksi hidradasi semen akan menimbulkan panas
sehingga timbul gelembung-gelembung yang menghasilkan gas
yang menghasilkan pori-pori yang membuat batako semakin
ringan.
2.1.14 Genteng
13
Genteng merupakan bagian utama dari suatu bangunan
sebagai penutup atap rumah.Fungsi utama genteng adalah menahan
panas sinar matahari dan guyuran air hujan.
Jenis genteng bermacam-macam, ada genteng beton,
genteng tanah liat, genteng keramik, genteng seng dan genteng
kayu (sirap).
Bahan baku pembuatan genteng tanah liat yaitu:
1. Tanah liat/lempung
Komposisi kimia dalam lempung adalah:
- Silika (SiO2)
- Alumina (Al2O3)
- Besi Oksida (FeO3)
- Kalsium Oksita (CaO)
- Magnesium Oksida (MgO)
- Sulfur Trioksida (SO3)
- Potasium Oksida (K2O)
- Sodium Oksida (Na2O)
- H2O hilang pada suhu 105°
- H2O hilang pada pembakaran diatas 105°
2. Pasir
3. Air
4. Limbah Padat Abu Terbang Batubara (flyash)
Kandungan kimia pada fly ash antara lain:
-
SiO2
: 40-60%
14
- Al2O3
- Fe2O3
- CaO
- MgO
- SO3
- Na2O
- K2O
- LOl
5. Silika
: 20-30%
: 4-10%
: 5-30%
: 1-6%
: 1-6%
: 0-2%
: 0-4%
: 0-3%
Silika atau dikenal dengan silicon dioksida (SiO 2) merupakan
senyawa yang banyak ditemui dalam bahan galian yang disebut
pasir kuarsa.Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari
SiO2, Al2O3, CaO, Fe2O3, TiO2, MgO, dan K2O.
2.1.15 Karet
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada
lateks beberapa jenis tumbuhan.Sumber utama produksi karet
dalam perdagangan internasional adalah para atau Hevea
brasiliensis (suku Euphorbiaceae).Beberapa tumbuhan lain juga
menghasilkan getah lateks dengan sifat yang sedikit berbeda dari
karet, seperti anggota suku ara-araan (misalnya beringin), sawosawoan (misalnya getah perca dan sawo manila), Euphorbiaceae
lainnya, serta dandelion.Biasanya karet digunakan sebagai bahan
pelengkap dari pembuatan bahan bangunan. Karet mengandung zat
kimia,antara lain :
1. Karet (30-35%)
15
2. Resin (0,5-1,5%)
3. Protein (1,5-2,0%)
4. Abu (0,3-0,7%)
5. Gula (0,3-0,7%)
6. Air (55-60%)
2.1.16 Tiner
Thinner adalah salah satu bahan kimia yang berbahaya
sebagai alat pencampur maupun alat pembersih yang dapat
diaplikasikan
menggunakan
kuas-roll-spray.Zat
kimia
terkandung dalam thinner adalah benzena dan naftalena.
2.1.17 Abu
16
yang
Abu adalah nama yang diberikan pada semua residu noncair yang tersisa setelah sampel dibakar, dan sebagian besar terdiri
dari oksida logam. Abu adalah salah satu komponen dalam analisis
proksima dari material biologis, yaitu bagian yang menjadi
penjumlah utama dalam persentase hasil analisis.Abu juga
biasanya digunakan dalam pembuatan batu bata, batako, kon block,
dll.
Berikut ini adalah kandungan kimia dari hasil pembakaran
sekam padi, yaitu SiO2, K2O, Na2O, CaO, MgO, Fe2O3, P2O5, SO3.
2.1.18 Paku
Paku adalah logam keras berujung runcing, umumnya
terbuat dari baja, yang digunakan untuk melekatkan dua bahan
dengan menembus keduanya.
Paku
umumnya
ditembuskan
pada
bahan
dengan
menggunakan palu atau nail gun yang digerakkan oleh udara
17
bertekanan atau dorongan ledakan kecil. Pelekatan oleh paku
terjadi dengan adanya gaya gesek pada arah vertikal dan gaya
tegangan pada arah lateral. Ujung paku kadang ditekuk untuk
mencegah paku keluar.
Kandungan kimia dalam paku, antara lain Carbon (C),
Mangan (Mg), Besi (Fe), dan Silicon (Si).
2.1.19 Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat
(adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan
visoelastis.
Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan
pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis
permukaan lapis perkerasan lentur.Aspal berasal dari alam atau dari
pengolahan minyak bumi.
Susunan molekul aspal sangat kompleks dan didominasi
(90-95% dari berat aspal) oleh unsur karbon dan hydrogen.Oleh
sebab itu, senyawa aspal seringkali disebut sebagai senyawa
hidrokarbon.Unsur-unsur heteroatom seperti nitrogen, oksigen, dan
sulfur, dapat menggantikan kedudukan atom karbon yang terdapat
didalam struktur molekul aspal. Zat kimia yang terdapat dalam
aspal adalah sebagai berikut:
1. Aspalten
Aspalten adalah unsur kimia aspal yang padat yang tidak larut
18
dalam n-penten. Aspalten berwarna coklat yang mengandung
karbon dan hydrogen, kadang-kadang juga mengandung
nitrogen, sulfur, dan oksigen. Peningkatan kandungan aspalten
dalam aspal akan menghasilkan aspal yang lebih keras dengan
nilai penetrasi yang rendah, titik lembek yang tinggi dan tingkat
kekentalan aspal yang tinggi pula.
2. Malten
Malten adalah unsur kimia lainnya yang terdapat di dalam aspal
selain aspalten. Unsur malten ini dapat dibagi lagi menjadi
resin, aromatik, dan saturated.
a. Resin
Resin secara dominan terdiri dari hydrogen dan karbon, dan
sedikit mengandung oksigen, sulfur dan nitrogen. Rasio
kandungan unsur hydrogen terhadap karbon di dalam resin
berkisar 1,3 sampai 1,4.
b. Aromatik
Aromatik adalah unsur pelarut aspalten yang paling
dominan di dalam aspal.Aromatik berbentuk cairan kental
yang berwarna coklat tua dan kandungan di dalam aspal
berkisar antara 40%-60% terhadap berat aspal.
c. Saturated
Saturated adalah bagian dari molekul malten yang berupa
minyak kental yang berwarna putih atau kekuning-kuningan
dan bersifat non-polar.Satura-ted terdiri dari paraffin (wax)
dan non parafin, kandungannya di dalam aspal berkisar
antara 5%-20% terhadap berat aspal.
2.1.20 Dempul
19
Dempul/putty adalah lapisan dasar (under coat) yang
digunakan untuk mengisi bagian yang penyok dalam dan besar
atau cacat-cacat pada permukaan benda kerja.Dempul juga
dipergunakan dengan maksud untuk memberikan bentuk dari
benda kerja apabila bentuk benda kerja sulit dilakukan.Setelah
mengering dempul dapat diamplas untuk mendapatkan bentuk
yang diinginkan.
Kandungan yang terdapat dalam pembuatan dempul adalah
resin (zat perekat), pigment (zat perwarna).
BAB III
KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada pembahasan dari makalah ini,
sebagai berikut:
1. Setiap konsep pembangunan memiliki spesifikasi bahan material yang
berbeda sesuai dengan kebutuhannya.
2. Lokasi penggunaan bahan material mempengaruhi jenis dari bahan
material itu sendiri.
20
3. Zat kimia berperan penting dalam pendukung pembuatan/campuran
bahan material untuk bangunan, contohnya agar besi terhindar dari
korosi, tahan panas, perekat dan daya tahan yang kuat, dan lain-lain.
3.2
Saran
Untuk mendapatkan kualitas dan harga yang anda inginkan, ada baiknya
anda mengenal jenis bahan-bahan bangunan beserta kelebihan dan
kekuranggannya secara keseluruhan sebelum memutuskan untuk memilih
atau menggunakannya dalam proses konstruksi.
DAFTAR PUSTAKA
http://rumahlia.com/tips-trik/info-dasar/bahan-bahan-dalam-membangunrumah
http://www.softwarerab.com/mengenal-nama-nama-material-bangunan.html
http://dwi13shakti.blogspot.co.id/2014/12/komposisi-senyawa-kimia-pada-
bahan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_unsur_menurut_nama
21
http://muliatihidayat.blogspot.co.id/2012/06/komposisi-zat-kimia-dalam-
bahan.html
https://yogoz.wordpress.com/2011/05/15/pengaruh-campuran-unsur-kimia-
pada-baja/
http://pustaka-ts.blogspot.co.id/2010/08/bahan-bahan-konstruksi.html
22
ZAT KIMIA YANG TERDAPAT DALAM BAHAN
BANGUNAN
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan
Mata Kuliah Kimia Dasar
Disusun Oleh :
Feri Ahmad Sopian
NIM. 141710074
TS 6A
Dosen Pengasuh :
Drs.H. Ishak Yunus, S.T., M.T.
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BINA DARMA
PAELMBANG
2016/2017
KATA PENGANTAR
1
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan judul “Zat Kimia yang terdapat dalam Bahan Bangunan”. Sholawat
dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia
Dasar. Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bpk. Drs. H. Ishak Yunus, S.T., M.T. selaku dosen mata kuliah Kimia Dasar
Universitas Bina Darma yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya untuk
menyelesaikan tugas ini.
Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Saya pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Palembang, Juli 2017
Feri Ahmad Sopian
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 1
1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................. 1
1.4 Batasan Masalah................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1
Zat – zat Kimia yang Terdapat Dalam Bahan Bangunan............3
2.1.1
Semen................................................................................. 3
2.1.2
Pasir.................................................................................... 3
2.1.3
Batu Bata............................................................................ 4
2.1.4
Kayu.................................................................................... 5
2.1.5
Kaca.................................................................................... 6
2.1.6
Tripleks................................................................................ 6
2.1.7
Baja..................................................................................... 7
2.1.8
Gypsum............................................................................... 8
2.1.9
Keramik............................................................................... 9
2.1.10 Cat..................................................................................... 10
2.1.11 Pipa Paralon.......................................................................11
2.1.12 Tanah Liat..........................................................................12
2.1.13 Batako............................................................................... 12
2.1.14 Genteng............................................................................ 13
2.1.15 Karet.................................................................................. 15
2.1.16 Tiner.................................................................................. 16
2.1.17 Abu.................................................................................... 16
2.1.18 Paku................................................................................... 17
2.1.19 Aspal................................................................................. 17
2.1.20 Dempul.............................................................................. 19
BAB II KESIMPULAN.......................................................................................20
3.1
Kesimpulan.............................................................................. 20
3.2
Saran....................................................................................... 20
3
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peradaban
manusia
dari
jaman
dahulu
sampai
sekarang
berkembang sangat cepat dan banyak teknologi-teknologi yang sudah
diketemukan oleh para ahli. Semakin majunya peradaban manusia dari
jaman prasejarah sampai jaman modern saat ini ditunjang oleh banyaknya
fasilitas dan infarstruktur yang mempermudah kehidupan manusia.
Perkembangan bangunan ataupun infrastruktur di dunia tidak
terlepas dari ilmu teknik sipil dan arsitektur, karena dua disiplin ilmu
tersebut yang paling dominan pada perkembangan bangunan.Adapun hal
yang penting dalam menunjang pembangunan infrastruktur tersebut yaitu
adalah bahan bangunan. Pada makalah ini, akan menjelaskan apa saja
bahan bangunan yang terdapat unsur senyawa kimia di dalamnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Zat kimia apa yang terkandung dalam bahan bangunan tersebut?
2. Bahan bangunan apa saja yang mengandung zat kimia yang berbahaya
atau tidak?
1.3 Maksud dan Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui bahan
bangunan apa saja yang terkandung zat kimia, dan zat kimia apa saja yang
terkandung di dalam bahan bangunan.
1
1.4 Batasan Masalah
Mengingat terbatasnya waktu serta terbatasnya kemampuan penulis dalam
menghimpun data maka penulis hanya memberi batasan pada :
1.
Makalah ini dibatasi pada bahan bangunan yang mengandung zat kimia
saja.
2.
Makalah ini hanya mencangkup zat- zat kimia yang terdapat dalam bahan
bangunan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Zat – zat Kimia yang Terdapat Dalam Bahan Bangunan
2.1.1
Semen
Bahan baku utama untuk membuat semen adalah batu
kapur, batu gamping, dan lempung. Adapun bahan baku yang
ditambahkan untuk membuat semen adalah bauksit (bijih
alumunium), bijih besi, dan pasir.
Dalam bahan baku semen tersebut terdapat senyawa kimia
trikalsium silikat, dikalsium silikat, kalsium aluminat, dan
tetrakalsium aluminoferat. Selain itu, terdapat senyawa kalsium
oksida (CaO), silicon dioksida (SiO2), alumunium oksida (Al2O3),
dan besi besi (III) oksida (Fe2O3).
2.1.2
Pasir
3
Zat kimia yang terdapat dalam pasir yang menghasilkan
warna merah merupakan hasil dari mineral hematite (Fe 2O3),
cuprite (Cu2O) atau pyrope (Mg3Al2Si3O12). Warna kuning dapat
menandakan dalam sampel terdapat mineral marcasite (FeS 2),
sulfur (S), chalcopyrite (CuFeS2) atau unsur vanadium (V).Warna
hitam menandakan dalam pasir tersebut terdapat mineral magnetit
(Fe3O4), ilmenit (FeTiO3). Warna coklat menandakan terdapat
mineral yang mengandung senyawa TiO2 atau mineral spinel
(MgAl2O4).Sedangkan
warna
putih
adalah
senyawa
SiO2,
KAlSi3O8. Warna hijau muda menandakan senyawa Ca3Cr2Si3O12
atau olivine Mg,Fe)2SiO4.
2.1.3
Batu Bata
Batu bata merupakan salah satu komponen penting
pembangunan perumahan yang memiliki fungsi untuk melindungi
rumah dari suhu, hujan, maupun fungsi lainnya. Komponen
pembuatan batu bata terdiri dari abu sekam padi yang mengandung
silica (SiO2)antara 90-95%.
Abu ampas tebu memiliki komposisi kimia seperti silikat
(SiO2) sebesar ±71%, Aluminat (AlO3) sebesar ±1,9%, Ferri
Trioksida (Fe2O3) sebesar ±7,8%, Kalsium Oksida (CaO) sebesar
±3,4 % dan lain-lain. Tanah liat lempung yang mengandung kimia
4
Al2O3 sebesar 47%, 2SiO2 sebesar 39%, dan 2H2O sebesar 14%,
Semen Portland dan Air.
2.1.4
Kayu
Kayu mengandung senyawa utama selulosa yang termasuk
golongan polisakarida dengan monomer glukosa.Kayu sebagian
besar tersusun atas tiga unsur yaitu C (karbon), H (hidrogen), dan
O (oksigen). Unsur-unsur tersebut berasal dari udara berupa CO2
dan dari tanah berupa H2O. Namun, dalam kayu juga terdapat
unsur-unsur lain seperti N (nitrogen), P (fosfor), K (kalium), Ca
(kalsium), Mg (magnesium), Si (silicon), Al (alumunium), dan Na
(natrium).
Komponen
kimia
kayu
sangat
bervariasi
karena
dipengaruhi oleh faktor tempat tumbuh, iklim, dan letaknya
didalam batang atau cabang. Komponen kimia kandungan dalam
(%) yaitu:
1. Selulosa (40-45%),
2. Lignin (18-33%),
3. Pentosan (21-24%),
4. Zat ekstraktif (1-12%), dan
5. Abu (0,22-6%).
5
2.1.5
Kaca
Bahan baku kaca terdiri atas pasir kaca atau pasir kuarsa,
soda abu (Na2CO3), feldspar, boraks.
2.1.6
Tripleks
Kayu lapis atau sering disebut tripleks adalah sejenis papan
pabrikan yang terdiri dari lapisan kayu (veneer kayu) yang
direkatkan bersama-sama.Kayu lapis merupakan salah satu produk
kayu yang paling sering digunakan.
Dalam pembuatan tripleks terdapat campuran zat kimia
yaitu fenol formaldehida.Jika di gabungkan dengan fenol, urea,
6
atau melamina, formaldehida menghasilkan resin thermoset yang
keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen, misalnya yang
dipakai untuk kayu lapis/tripleks atau karpet. Juga dalam bentuk
busanya sebagai insulasi.
2.1.7
Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar
dengan beberapa elemen lainnya, termasuk karbon. Zat kimia yang
terdapat didalam baja adalah sebagai berikut:
1. Carbon (C)
Fungsi Carbon pada baja adalah mampu menjalani reaksireaksi
kimia
seperti
reaksi
substitusi,
adisi,
dan
eliminasi.Carbon juga mempunyai sifat keras tetapi getas.
2. Mangan (Mg)
Mangan mempunyai sifat yang tahan terhadap gesekan dan
tahan tekanan (impact load). Unsur ini mudah berubah
kekerasannya pada kondisi temperature yang tidak tetap dan
juga digunakan untuk membuat alloy mangan tembaga yang
bersifat Ferromagnetic.
3. Silicon (Si)
7
Mempunyai sifat elastis / keuletannya tinggi.Silicon juga
menambah
kekerasan
dan
ketajaman
pada
baja. Tapi
penambahan silicon yang berlebihan akan menyebabkan baja
tersebut mudah retak, dan sifat seratnya tahan api.
4. Chromium (Cr)
Unsur ini digunakan sebagai pelindung permukaan baja dan
tahan gesekan.Baja yang mengkilap, keras dan rapuh serta
tahan terhadap korosi (karat) tetapi mempunyai keuletan yang
rendah.
5. Molybdenium (Mo)
Mempunyai sifat tahan pekerjaan panas sehingga cocok untuk
hotwork tool steel.Molybdenium merupakan unsur tambahan
pembuatan keuletan baja yang maximum.
6. Nikel (Ni)
Mempunyai sifat yang ulet dan tahan terhadap bahan kimia dan
untuk mengatasi korosi yang serius tetapi tidak mempunyai
kekerasan yang tinggi.
7. Vanadium (V)
Baja berwarna putih perak dan sangat keras.Vanadium adalah
bahan tambahan untuk pekerjaan panas karena sifat vanadium
tahan terhadap gesekan pada temperature yang tinggi.
8. Wolfram (W)
Diperlukan untuk ketajaman, tahan terhadap temperature tinggi
dan juga sangat tahan gesekan.
9. Cobalt (Co)
Sifatnya tahan gesek dan tahan panas pada temperature
tinggi.Kekerasan tinggi tapi bersifat getas.
2.1.8
Gypsum
8
Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar
kalsium yang mendominasi pada mineralnya. Gipsum yang paling
umum ditemukan adalah jenis hidrat kalsium sulfat dengan rumus
kimia CaSO4.2H2O.Gipsum adalah salah satu dari beberapa
mineral yang teruapkan.
Secara kimia, gypsum mengandung SO3 46,5%, CaO
32,6%, dan H2O 20,9%.
Kelarutan gypsum dalam air yaitu 2,1 gr/liter air pada suhu
40 Derajat Celcius, 1,8 gr/liter air pada suhu 0 Derajat Celcius, dan
1,9 gr/liter air pada suhu 70-90 Derajat Celcius. Kelarutan gypsum
akan bertambah seiring dengan penambahan HCl dan HNO3.
2.1.9
Keramik
Keramik adalah semua benda-benda yang terbuat dari tanah
liat/lempung yang mengalami suatu proses pengerasan dengan
pembakaran suhu tinggi. Bahan dasar keramik, antara lain:
9
1. Tanah Liat (lempung)
Tanah
liat
sebagai
bahan
pokok
untuk
pembuatan
keramik.Tanah liat termasuk hidrosilikat alumina dan dalam
keadaan murni mempunyai rumus Al2O3.2SiO2.2H2O dengan
perbandingan berat dari unsurnya yaitu, Oksida Silinium (SiO2)
47%, Oksida Aluminium (Al2O3) 39%, dan Air (H2O) 14%.
2. Kuarsa (SiO2)
Kuarsa adalah salah satu komponen utama dalam pembentukan
keramik dan banyak terdapat dipermukaan bumi, contohnya
tridimit, quartz dan kristobalit.
3. Feldspar
Feldspar adalah suatu kelompok mineral yang berasal dari batu
karang yang ditumbuk dan dapat memberikan sampai 25% flux
(pelebur) pada badan keramik. Rumus kimia feldspar secara
umum adalah XAl(Al,Si)Si2O8 dengan X adalah potassium,
sodium, kalsium, atau barium.
4. Serbuk Kaca/Cullet
Cullet adalah serbuk kaca yang sangat kecil.Kaca biasanya
dihasilkan dari campuran silicon atau bahan dioksida (SiO2)
2.1.10 Cat
10
Cat digunakan untuk memperindah ruangan dengan warnawarna yang menarik.Cat yang biasanya dipakai adalah cat kayu dan
cat tembok.Daya lekat antara cat tembok dan cat kayu berbeda.Cat
kayu mempunyai daya rekat yang lebih kuat daripada cat tembok.
Bahan kimia yang terdapat dalam cat antara lain:
1. Zat Pengikat: contohnya bijih rami, lateks (akrilik dan
polivinal asetat), resin, fenolik, resin alkid, vinil asetat, resin
akrilik, alcohol polivinil, silicon, resin epoksi, poliuretan.
2. Zat pelarut: berdasarkan zat pelarut cat terbagi 2, yaitu:
a. Cat air
b. Cat minyak
3. Pewarna: adalah material berwarna tidak tembus cahaya yang
ada didalam cat. Contoh pigmen:
a. Pigmen putih, seperti Titanium oksida (TiO 2), seng oksida
(ZnO2), dan barium sulfat (BaSO4).
b. Pigmen berwarna, seperti Fe2O3 , Cr2O3 , dan Pb3O4.
4. Tiner (thinners): zat-zat ini antara lain, yaitu benzena dan
naftalena. Zat ini mudah menguap dan terbakar.
5. Zat-zat tambahan.
Bahan kimia yang ada dalam cat tembok di antaranya adalah
kalsium karbonat (CaCo), titanium dioksida (TiO), PVAC (Poly
Vinyl Acrylic), kaolin, pigmen, dan air.
2.1.11 Pipa Paralon
Untuk saluran air banyak digunakan pipa paralon.Pipa ini
11
merupakan senyawa polimer polivinilklorida yang disingkat PVC.
PVC dihasilkan dari dua jenis bahan baku utama, yaitu
minyak bumi dan garam dapur (NaCl). Minyak bumi diolah
melalui proses pemecahan molekul yang disebut cracking menjadi
berbagai macam zat, termasuk etilena (C2H4), sementara garam
dapur diolah melalui proses elektrolisa menjadi natrium hidroksida
(NaOH) dan gas klor (CI2). Etilena kemudian direaksikan dengan
gas klor menghasilkan etilena diklorida (CH2CI – CH2CI).
Proses cracking/pemecahan molekul etilena diklorida
menghasilkan gas vinil klorida (CHCI=CH2) dan asam klorida
(HCl). Akhirnya melalui proses polimerisasi (penggabungan
molekul yang disebut monomer, dalam hal ini vinil klorida)
dihasilkan molekul raksasa dengan rantai panjang (polimer):
polivinil klorida (PVC), yang berupa bubuk halus berwarna putih.
Masih diperlukan satu langkah lagi untuk mengubah resin PVC
menjadi berbagai produk akhir yang bermanfaat.
2.1.12 Tanah Liat
Tanah liat sebagai bahan pokok untuk pembuatan
keramik.Tanah liat termasuk hidrosilikat alumina dan dalam
keadaan murni mempunyai rumus Al2O3.2SiO2.2H2O dengan
perbandingan berat dari unsurnya yaitu, Oksida Silinium (SiO2)
47%, Oksida Aluminium (Al2O3) 39%, dan Air (H2O) 14%.
12
2.1.13 Batako
Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak
alternatif pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara
pasir, semen Portland dan air dengan perbandingan 1 semen : 4
pasir.
Bahan kimia yang terkandung dalam batako berasal dari
Semen Portland (PC), yaitu 75% kalsium silikat (3CaO dan 2Cao)
sisanya tidak kurang dari 5% berupa Al silikat, Al ferit silikat, dan
MgO. Pada dasarnya disebutkan 4SiO.
Selain semen, pembuatan batako juga berasal dari tanah,
air, dan sabut kelapa.Untuk membuat batako menjadi ringan, maka
digunakan bahan batu campuran dari campuran semen, pasir,
gypsum, CaCO dan katalis aluminium. Dengan adanya katalis Al
selama menjadi reaksi hidradasi semen akan menimbulkan panas
sehingga timbul gelembung-gelembung yang menghasilkan gas
yang menghasilkan pori-pori yang membuat batako semakin
ringan.
2.1.14 Genteng
13
Genteng merupakan bagian utama dari suatu bangunan
sebagai penutup atap rumah.Fungsi utama genteng adalah menahan
panas sinar matahari dan guyuran air hujan.
Jenis genteng bermacam-macam, ada genteng beton,
genteng tanah liat, genteng keramik, genteng seng dan genteng
kayu (sirap).
Bahan baku pembuatan genteng tanah liat yaitu:
1. Tanah liat/lempung
Komposisi kimia dalam lempung adalah:
- Silika (SiO2)
- Alumina (Al2O3)
- Besi Oksida (FeO3)
- Kalsium Oksita (CaO)
- Magnesium Oksida (MgO)
- Sulfur Trioksida (SO3)
- Potasium Oksida (K2O)
- Sodium Oksida (Na2O)
- H2O hilang pada suhu 105°
- H2O hilang pada pembakaran diatas 105°
2. Pasir
3. Air
4. Limbah Padat Abu Terbang Batubara (flyash)
Kandungan kimia pada fly ash antara lain:
-
SiO2
: 40-60%
14
- Al2O3
- Fe2O3
- CaO
- MgO
- SO3
- Na2O
- K2O
- LOl
5. Silika
: 20-30%
: 4-10%
: 5-30%
: 1-6%
: 1-6%
: 0-2%
: 0-4%
: 0-3%
Silika atau dikenal dengan silicon dioksida (SiO 2) merupakan
senyawa yang banyak ditemui dalam bahan galian yang disebut
pasir kuarsa.Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari
SiO2, Al2O3, CaO, Fe2O3, TiO2, MgO, dan K2O.
2.1.15 Karet
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada
lateks beberapa jenis tumbuhan.Sumber utama produksi karet
dalam perdagangan internasional adalah para atau Hevea
brasiliensis (suku Euphorbiaceae).Beberapa tumbuhan lain juga
menghasilkan getah lateks dengan sifat yang sedikit berbeda dari
karet, seperti anggota suku ara-araan (misalnya beringin), sawosawoan (misalnya getah perca dan sawo manila), Euphorbiaceae
lainnya, serta dandelion.Biasanya karet digunakan sebagai bahan
pelengkap dari pembuatan bahan bangunan. Karet mengandung zat
kimia,antara lain :
1. Karet (30-35%)
15
2. Resin (0,5-1,5%)
3. Protein (1,5-2,0%)
4. Abu (0,3-0,7%)
5. Gula (0,3-0,7%)
6. Air (55-60%)
2.1.16 Tiner
Thinner adalah salah satu bahan kimia yang berbahaya
sebagai alat pencampur maupun alat pembersih yang dapat
diaplikasikan
menggunakan
kuas-roll-spray.Zat
kimia
terkandung dalam thinner adalah benzena dan naftalena.
2.1.17 Abu
16
yang
Abu adalah nama yang diberikan pada semua residu noncair yang tersisa setelah sampel dibakar, dan sebagian besar terdiri
dari oksida logam. Abu adalah salah satu komponen dalam analisis
proksima dari material biologis, yaitu bagian yang menjadi
penjumlah utama dalam persentase hasil analisis.Abu juga
biasanya digunakan dalam pembuatan batu bata, batako, kon block,
dll.
Berikut ini adalah kandungan kimia dari hasil pembakaran
sekam padi, yaitu SiO2, K2O, Na2O, CaO, MgO, Fe2O3, P2O5, SO3.
2.1.18 Paku
Paku adalah logam keras berujung runcing, umumnya
terbuat dari baja, yang digunakan untuk melekatkan dua bahan
dengan menembus keduanya.
Paku
umumnya
ditembuskan
pada
bahan
dengan
menggunakan palu atau nail gun yang digerakkan oleh udara
17
bertekanan atau dorongan ledakan kecil. Pelekatan oleh paku
terjadi dengan adanya gaya gesek pada arah vertikal dan gaya
tegangan pada arah lateral. Ujung paku kadang ditekuk untuk
mencegah paku keluar.
Kandungan kimia dalam paku, antara lain Carbon (C),
Mangan (Mg), Besi (Fe), dan Silicon (Si).
2.1.19 Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat
(adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan
visoelastis.
Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan
pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis
permukaan lapis perkerasan lentur.Aspal berasal dari alam atau dari
pengolahan minyak bumi.
Susunan molekul aspal sangat kompleks dan didominasi
(90-95% dari berat aspal) oleh unsur karbon dan hydrogen.Oleh
sebab itu, senyawa aspal seringkali disebut sebagai senyawa
hidrokarbon.Unsur-unsur heteroatom seperti nitrogen, oksigen, dan
sulfur, dapat menggantikan kedudukan atom karbon yang terdapat
didalam struktur molekul aspal. Zat kimia yang terdapat dalam
aspal adalah sebagai berikut:
1. Aspalten
Aspalten adalah unsur kimia aspal yang padat yang tidak larut
18
dalam n-penten. Aspalten berwarna coklat yang mengandung
karbon dan hydrogen, kadang-kadang juga mengandung
nitrogen, sulfur, dan oksigen. Peningkatan kandungan aspalten
dalam aspal akan menghasilkan aspal yang lebih keras dengan
nilai penetrasi yang rendah, titik lembek yang tinggi dan tingkat
kekentalan aspal yang tinggi pula.
2. Malten
Malten adalah unsur kimia lainnya yang terdapat di dalam aspal
selain aspalten. Unsur malten ini dapat dibagi lagi menjadi
resin, aromatik, dan saturated.
a. Resin
Resin secara dominan terdiri dari hydrogen dan karbon, dan
sedikit mengandung oksigen, sulfur dan nitrogen. Rasio
kandungan unsur hydrogen terhadap karbon di dalam resin
berkisar 1,3 sampai 1,4.
b. Aromatik
Aromatik adalah unsur pelarut aspalten yang paling
dominan di dalam aspal.Aromatik berbentuk cairan kental
yang berwarna coklat tua dan kandungan di dalam aspal
berkisar antara 40%-60% terhadap berat aspal.
c. Saturated
Saturated adalah bagian dari molekul malten yang berupa
minyak kental yang berwarna putih atau kekuning-kuningan
dan bersifat non-polar.Satura-ted terdiri dari paraffin (wax)
dan non parafin, kandungannya di dalam aspal berkisar
antara 5%-20% terhadap berat aspal.
2.1.20 Dempul
19
Dempul/putty adalah lapisan dasar (under coat) yang
digunakan untuk mengisi bagian yang penyok dalam dan besar
atau cacat-cacat pada permukaan benda kerja.Dempul juga
dipergunakan dengan maksud untuk memberikan bentuk dari
benda kerja apabila bentuk benda kerja sulit dilakukan.Setelah
mengering dempul dapat diamplas untuk mendapatkan bentuk
yang diinginkan.
Kandungan yang terdapat dalam pembuatan dempul adalah
resin (zat perekat), pigment (zat perwarna).
BAB III
KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada pembahasan dari makalah ini,
sebagai berikut:
1. Setiap konsep pembangunan memiliki spesifikasi bahan material yang
berbeda sesuai dengan kebutuhannya.
2. Lokasi penggunaan bahan material mempengaruhi jenis dari bahan
material itu sendiri.
20
3. Zat kimia berperan penting dalam pendukung pembuatan/campuran
bahan material untuk bangunan, contohnya agar besi terhindar dari
korosi, tahan panas, perekat dan daya tahan yang kuat, dan lain-lain.
3.2
Saran
Untuk mendapatkan kualitas dan harga yang anda inginkan, ada baiknya
anda mengenal jenis bahan-bahan bangunan beserta kelebihan dan
kekuranggannya secara keseluruhan sebelum memutuskan untuk memilih
atau menggunakannya dalam proses konstruksi.
DAFTAR PUSTAKA
http://rumahlia.com/tips-trik/info-dasar/bahan-bahan-dalam-membangunrumah
http://www.softwarerab.com/mengenal-nama-nama-material-bangunan.html
http://dwi13shakti.blogspot.co.id/2014/12/komposisi-senyawa-kimia-pada-
bahan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_unsur_menurut_nama
21
http://muliatihidayat.blogspot.co.id/2012/06/komposisi-zat-kimia-dalam-
bahan.html
https://yogoz.wordpress.com/2011/05/15/pengaruh-campuran-unsur-kimia-
pada-baja/
http://pustaka-ts.blogspot.co.id/2010/08/bahan-bahan-konstruksi.html
22