Masa Depan Pertelevisian Indonesia docx
Masa Depan Pertelevisian Indonesia
Media sangatlah berpengaruh di dalam sebuah negara termasuk
Indonesia. Media seperti televisi berperan sangat penting dalam meliput
perkembangan informasi di seluruh dunia. Beberapa tahun terakhir,
televisi berpengaruh besar dalam memberitakan berbagai hal kepada
pemirsanya. Hampir semua orang di Indonesia yang memiliki televisi
tentunya menikmati berbagai acara yang di sajikan oleh stasiun-stasiun
televisi di Indonesia. Tetapi, tentu saja, kita sebagai warga negara
Indonesia mengharapkan bahwa pertelevisian Indonesia bisa membawa
pengaruh yang baik terhadap negara kita sendiri.
Hakikatnya televisi memiliki tiga fungsi: Informasi, hiburan, dan
pendidikan. Program yang ditawarkan televisi Indonesia juga begitu
banyak. Mulai daro acara anak-anak , berita, acara musik, komedi,
infotainment, reality show, sinetron, siaran olaraga, ceramah agama,
iklan, sampai film layar lebar.
Namun bukan berarti dengan begitu banyaknya acara yang disajikan
televii, serta banyaknya orang yang menonton atau sekedar menikmati
program yang disajikan, menjadikan pertelevisian Indonesia sukses
menjadi agen yang menyampaikan informasi dengan baik, menghibur
secara mendidik, serta memberikan manfaat terhadap perkembangan
pendidikan dan rasa nasionalitas bangsa Indonesia.
Telah banyak ditemukan acara-acara yang kurang mendidik dan tidak bisa
menjadi panutan. Program hiburan adalah salah satu fungsi yang paling
menonjol. Program sperti sinetron, film-film pendek untuk remaja, atau
drama yang di dramatisir, acara-acara yang provokativ sudah tidak lagi
menyampaikan kebaikan sebagaimana seharusnya. Hal ini berdampak
keras pada masyarakat, khususnya remaja. Ini bisa jelas terlihat pada
tingkah laku, model pakaian, dan gaya hidup para remaja. Remaja-yang
gelisah dan selalu menginginkan hasil instan- akan jauh lebih mudah
menyerap nilai-nilai yang ia tonton.
Acara-acaraTelevisi
Banyak program-program televisi yang telah disediakan oleh pihak
pertelevisian di Indonesia. Semua punya tujuan masing-masing. Tapi satu
kesamaan diantara mereka, yaitu berlomba-lomba merebut hati
penonton. Esensi dari manfaat sebuah acara sudah banyak
dikesampingkan. Banyak stasiun televisi yang membuat program kurang
bermutu hanya berlandaskan mencari keuntungan dan bagaimana acara
tersebut dinantikan dan ditonton banyak orang. Tapi, tidak menutup
kemungkinan stasiun TV yang benar-benar memberikan acara yang
berkualitas. Berikut adalah beberapa program yang banyak disiarkan di
televisi Indonesia:
1. ACARA MUSIK
Acara musik ini biasanya menampilkan chart/ tangga lagu yang
sedang beredar dipasaran beserta musisi-musisi yang sedang
beraksi di atas panggung. Fenomena muisk Indonesia akhir-akhir ini
tidak jauh dari masalah percintaan, penyanyi yang minim kreatifitas,
serta menonjolkan sensasi dari pada kualitas lagu tersebut.
Meskipun, tidak semua musik indonesia seperti itu. Tetapi, tidak
sedikit penyanyi Indonesia yang ketauan ikut-ikutan, plagiat, serta
mencuri hasil karya orang lain.
Miris mengetahui bahwa banyak artikel di internet yang mengkritisi
tentang sedikitnya lagu-lagu khusus anak-anak penuh edukasi,
dangdut berkualitas dengan lirik yang puitis bukan vulgar.
Tidak heran, banyak anak-anak kecil yang lebih hapal dan menyukai
lagu ‘CINTA SATU MALAM’ daripada lagu ‘AMPAR-AMPAR PISANG’
karya Pak kasur.
2. SINETRON
Sinetron Indonesia dari masa ke masa selalu menyuguhkan tokoh
superbaik yang tertindas beserta bumbu kaya miskinnya. Pola ini
terus berulang dan tetap sukses sampai sekarang. Sinetron
Indonesia saat ini identik dengan gaya hidup yang konsumtif dan
prilaku bullying. Sinetron remaja Diam-Diam Suka sempat
membuat saya tertarik karena saya pikir jalan ceritanya akan
berbeda dan susah ditebak. Dan ternyata harapan saya melenceng.
Konflik yang ditimbulkan tidak jauh dari masalah membully si
miskin. Permasalahan harta juga salah satu konflik menarik yang
disuguhkan sinetron. Contoh tokoh-tokoh antagonis yang tidak
mendidik, serta ketidakmasukalan cerita juga menjadi unsur
terjadinya degradasi pemikiran pemirsa, serta ide cerita yang
tumpul tidak menghadirkan tantangan bagi para pemirsa karena
jalan cerita yang mudah ditebak. Biasanya kehidupan anak muda
Jakarta digambarkan begitu ‘hedonis’ , sehingga sinetron seperti ini
menjadi lem yang kuat bagi anak-anak muda itu sendiri dan tanpa
sadar menjadi unsur laten terbentuknya karakter anak muda
Indonesia yang condong tidak perduli terhadap pentingnya menjalin
kesatuan, serta kesenjangan sosial. Berbeda jauh dengan drama
seri korea. Sekalipun mereka adlah negara berteknologi tinggi. Tap,
dramanya tidak sama sekalimmenonjolkan pola hidup konsumtif dan
gila gadged. Sebaliknya, cerita korea penuh dengan pesan
produktivitas. Semua orang bekerja keras, ada yang jadi koki,
pembuat roti, dll.
3. Acara komedi
Akhir-akhir ini kita dihadpakan pada tayangan televisi yang
menyediakan humur secara intens demi membuat sang
penontonnya rileks dan tertawa-tertawa akibat lawakan sang
pelawak. Tapi, lama kelamaan acara itu membuat saya jenuh.
Dengan musik yang itu-itu saja, joget yang begitu-gitu saja, jam
tayang yang begitu lama, dan dengan pembawa acara yang
keroyokan. Niatnya ingin membuat penonton tertawa, tapi si
pelawak malah memakai ejekan fisik. Niatnya ingin membuat
penonton tertawa, tapi si pelawak malah melemparkan tepung ke
orang. Niatnya ingin membuat penonton tertawa, tapi si pelawak
akting jadi bencong. Sadar tidak sadar, hal itulah yang ditiru oleh
anak-anak. Apa tidak ada cara cerdas lain membuat orang Indonesia
tertawa? Apa tidak kasihan melihat generasi muda terhanyut
dengan humor yang mengandalkan gerakan yang tak mendidik?
Komedi yang begitu malah mengajari orang untuk bullying. Komedi
sejati itu perlu kecerdasan untuk membuat materinya, dan perlu
kecerdasan juga untuk menikmatinya.
Biografi penulis
Diah Permata sari
Lahir di Plaju, 21 juni 1996. Siswa yang sedang belajar di SMA Negeri 8
MEDAN ini sudah menyukai hal-hal yang berkaitan dengan tulis-menulis
sejak SMP. Dia suka menulis, mencintai buku-buku fiksi dan
mengumpulkan quote-quote dari buku yang di bacanya. Dia mulai aktif
menulis pada situs blognya sejak SMA kelas sepuluh. Cita-citanya adalah
menjadi penulis terkenal seperti Radityadika dan Stephanie Meyer.
Aktif dalam organisasi sekolah sebagai Ketua Rohis Ukhti Thalita 2012,
pernah bergabung dalam organisasi PMR O34 MEDAN, dan puncaknya
menjadi Bendahara Umum OSIS 2013. Sering mengikuti perlombaan
dalam dunia Musabaqah Tilawatil Quran. Prestasi yang pernah diraihnya,
Juara II MTQ Hifzil Quran se-Kota Medan 2011, juara I MTQ tilawah remaja
se-Deli Serdang 2012, juara I tilawah remaja Perguruan Tinggi seSumatera Utara 2012, dan puncaknya Juara I MTQ se Kota medan dan
menjadi perwakilan dalam ajang FLS2N di Brastagi tingkat Provinsi 2013.
Penulis dapat dihubingi melalui akun twitter @ditakkkkkk dan silahkan
berkunjung di blognya ditaknamaku.blogspot.com
Media sangatlah berpengaruh di dalam sebuah negara termasuk
Indonesia. Media seperti televisi berperan sangat penting dalam meliput
perkembangan informasi di seluruh dunia. Beberapa tahun terakhir,
televisi berpengaruh besar dalam memberitakan berbagai hal kepada
pemirsanya. Hampir semua orang di Indonesia yang memiliki televisi
tentunya menikmati berbagai acara yang di sajikan oleh stasiun-stasiun
televisi di Indonesia. Tetapi, tentu saja, kita sebagai warga negara
Indonesia mengharapkan bahwa pertelevisian Indonesia bisa membawa
pengaruh yang baik terhadap negara kita sendiri.
Hakikatnya televisi memiliki tiga fungsi: Informasi, hiburan, dan
pendidikan. Program yang ditawarkan televisi Indonesia juga begitu
banyak. Mulai daro acara anak-anak , berita, acara musik, komedi,
infotainment, reality show, sinetron, siaran olaraga, ceramah agama,
iklan, sampai film layar lebar.
Namun bukan berarti dengan begitu banyaknya acara yang disajikan
televii, serta banyaknya orang yang menonton atau sekedar menikmati
program yang disajikan, menjadikan pertelevisian Indonesia sukses
menjadi agen yang menyampaikan informasi dengan baik, menghibur
secara mendidik, serta memberikan manfaat terhadap perkembangan
pendidikan dan rasa nasionalitas bangsa Indonesia.
Telah banyak ditemukan acara-acara yang kurang mendidik dan tidak bisa
menjadi panutan. Program hiburan adalah salah satu fungsi yang paling
menonjol. Program sperti sinetron, film-film pendek untuk remaja, atau
drama yang di dramatisir, acara-acara yang provokativ sudah tidak lagi
menyampaikan kebaikan sebagaimana seharusnya. Hal ini berdampak
keras pada masyarakat, khususnya remaja. Ini bisa jelas terlihat pada
tingkah laku, model pakaian, dan gaya hidup para remaja. Remaja-yang
gelisah dan selalu menginginkan hasil instan- akan jauh lebih mudah
menyerap nilai-nilai yang ia tonton.
Acara-acaraTelevisi
Banyak program-program televisi yang telah disediakan oleh pihak
pertelevisian di Indonesia. Semua punya tujuan masing-masing. Tapi satu
kesamaan diantara mereka, yaitu berlomba-lomba merebut hati
penonton. Esensi dari manfaat sebuah acara sudah banyak
dikesampingkan. Banyak stasiun televisi yang membuat program kurang
bermutu hanya berlandaskan mencari keuntungan dan bagaimana acara
tersebut dinantikan dan ditonton banyak orang. Tapi, tidak menutup
kemungkinan stasiun TV yang benar-benar memberikan acara yang
berkualitas. Berikut adalah beberapa program yang banyak disiarkan di
televisi Indonesia:
1. ACARA MUSIK
Acara musik ini biasanya menampilkan chart/ tangga lagu yang
sedang beredar dipasaran beserta musisi-musisi yang sedang
beraksi di atas panggung. Fenomena muisk Indonesia akhir-akhir ini
tidak jauh dari masalah percintaan, penyanyi yang minim kreatifitas,
serta menonjolkan sensasi dari pada kualitas lagu tersebut.
Meskipun, tidak semua musik indonesia seperti itu. Tetapi, tidak
sedikit penyanyi Indonesia yang ketauan ikut-ikutan, plagiat, serta
mencuri hasil karya orang lain.
Miris mengetahui bahwa banyak artikel di internet yang mengkritisi
tentang sedikitnya lagu-lagu khusus anak-anak penuh edukasi,
dangdut berkualitas dengan lirik yang puitis bukan vulgar.
Tidak heran, banyak anak-anak kecil yang lebih hapal dan menyukai
lagu ‘CINTA SATU MALAM’ daripada lagu ‘AMPAR-AMPAR PISANG’
karya Pak kasur.
2. SINETRON
Sinetron Indonesia dari masa ke masa selalu menyuguhkan tokoh
superbaik yang tertindas beserta bumbu kaya miskinnya. Pola ini
terus berulang dan tetap sukses sampai sekarang. Sinetron
Indonesia saat ini identik dengan gaya hidup yang konsumtif dan
prilaku bullying. Sinetron remaja Diam-Diam Suka sempat
membuat saya tertarik karena saya pikir jalan ceritanya akan
berbeda dan susah ditebak. Dan ternyata harapan saya melenceng.
Konflik yang ditimbulkan tidak jauh dari masalah membully si
miskin. Permasalahan harta juga salah satu konflik menarik yang
disuguhkan sinetron. Contoh tokoh-tokoh antagonis yang tidak
mendidik, serta ketidakmasukalan cerita juga menjadi unsur
terjadinya degradasi pemikiran pemirsa, serta ide cerita yang
tumpul tidak menghadirkan tantangan bagi para pemirsa karena
jalan cerita yang mudah ditebak. Biasanya kehidupan anak muda
Jakarta digambarkan begitu ‘hedonis’ , sehingga sinetron seperti ini
menjadi lem yang kuat bagi anak-anak muda itu sendiri dan tanpa
sadar menjadi unsur laten terbentuknya karakter anak muda
Indonesia yang condong tidak perduli terhadap pentingnya menjalin
kesatuan, serta kesenjangan sosial. Berbeda jauh dengan drama
seri korea. Sekalipun mereka adlah negara berteknologi tinggi. Tap,
dramanya tidak sama sekalimmenonjolkan pola hidup konsumtif dan
gila gadged. Sebaliknya, cerita korea penuh dengan pesan
produktivitas. Semua orang bekerja keras, ada yang jadi koki,
pembuat roti, dll.
3. Acara komedi
Akhir-akhir ini kita dihadpakan pada tayangan televisi yang
menyediakan humur secara intens demi membuat sang
penontonnya rileks dan tertawa-tertawa akibat lawakan sang
pelawak. Tapi, lama kelamaan acara itu membuat saya jenuh.
Dengan musik yang itu-itu saja, joget yang begitu-gitu saja, jam
tayang yang begitu lama, dan dengan pembawa acara yang
keroyokan. Niatnya ingin membuat penonton tertawa, tapi si
pelawak malah memakai ejekan fisik. Niatnya ingin membuat
penonton tertawa, tapi si pelawak malah melemparkan tepung ke
orang. Niatnya ingin membuat penonton tertawa, tapi si pelawak
akting jadi bencong. Sadar tidak sadar, hal itulah yang ditiru oleh
anak-anak. Apa tidak ada cara cerdas lain membuat orang Indonesia
tertawa? Apa tidak kasihan melihat generasi muda terhanyut
dengan humor yang mengandalkan gerakan yang tak mendidik?
Komedi yang begitu malah mengajari orang untuk bullying. Komedi
sejati itu perlu kecerdasan untuk membuat materinya, dan perlu
kecerdasan juga untuk menikmatinya.
Biografi penulis
Diah Permata sari
Lahir di Plaju, 21 juni 1996. Siswa yang sedang belajar di SMA Negeri 8
MEDAN ini sudah menyukai hal-hal yang berkaitan dengan tulis-menulis
sejak SMP. Dia suka menulis, mencintai buku-buku fiksi dan
mengumpulkan quote-quote dari buku yang di bacanya. Dia mulai aktif
menulis pada situs blognya sejak SMA kelas sepuluh. Cita-citanya adalah
menjadi penulis terkenal seperti Radityadika dan Stephanie Meyer.
Aktif dalam organisasi sekolah sebagai Ketua Rohis Ukhti Thalita 2012,
pernah bergabung dalam organisasi PMR O34 MEDAN, dan puncaknya
menjadi Bendahara Umum OSIS 2013. Sering mengikuti perlombaan
dalam dunia Musabaqah Tilawatil Quran. Prestasi yang pernah diraihnya,
Juara II MTQ Hifzil Quran se-Kota Medan 2011, juara I MTQ tilawah remaja
se-Deli Serdang 2012, juara I tilawah remaja Perguruan Tinggi seSumatera Utara 2012, dan puncaknya Juara I MTQ se Kota medan dan
menjadi perwakilan dalam ajang FLS2N di Brastagi tingkat Provinsi 2013.
Penulis dapat dihubingi melalui akun twitter @ditakkkkkk dan silahkan
berkunjung di blognya ditaknamaku.blogspot.com