Pengembangan Model Pita Ukur dan Rumus Pendugaan Bobot Badan Berdasarkan Lingkar Pada Ternak Kambing

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Produktivitas ternak, terutama ternak potong diukur bedasarkan capaian
bobot badan. Untuk mengukur pertambahan bobot badan dan bobot potong ternak,
digunakan alat ukur berat yakni timbangan. Timbangan merupakan alat ukur
bobot badan yang paling akurat. Hanya saja untuk jenis ternak besar seperti
kambing, sapi dan kerbau akan membutuhkan ukuran timbangan yang juga
berukuran besar, sehingga hanya bisa dilakukan pada lokasi tertentu dan oleh
pihak tertentu saja seperti di RPH atau oleh perusahaan besar yang memiliki
peralatan dan dana yang cukup, sementara bagi para peternak tentu hal ini menjadi
kendala, karena mereka tidak memilikinya dan mobilitas alat timbang ukuran
besar ini sangat rendah sehingga sulit diaplikasikan, sementara pada umumnya
para peternak memelihara ternaknya berada di wilayah pedesan atau bahkan
dilokasi-lokasi yang aksesnya sangat sulit. Kalaupun ada saat ini timbangan
portabel, harganya cukup mahal untuk dibeli oleh para peternak
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ukuran-ukuran tubuh dapat
digunakan untuk mengestimasi bobot badan ternak. Ukuran tubuh dapat
digunakan untuk mengestimasi bobot badan pada ternak seperti lingkar dada,
panjang badan dan sebagainya. Metode yang akurat untuk mengestimasi bobot
badan sangat diperlukan untuk program pemuliaan dan produksi.

Untuk mengatasi kendala yang dihadapi jika alat ukur untuk menimbang
ternak yang berkapasitas besar tidak tersedia, dapat dilakukan penaksiran bobot
ternak tersebut melalui dimensi tubuhnya, seperti lingkar dada dan panjang badan
seekor ternak. Namun, karena lingkar dada seekor ternak memiliki korelasi yang

sangat kuat dengan bobot hidup ternak tersebut dibandingkan dengan ukuran
panjang badan. Bahkan menurut Kidwel (1965), penafsiran yang paling tepat
dalam pendugaan bobot badan ternak sapi adalah melalui ukuran lingkar dada.
Pengukuran lingkar dada ternak dapat dilakukan menggunakan pita ukur
sederhana atau pita ukur yang sudah dirancang dan diproduksi sedemikian rupa
yang berfungsi sekaligus sebagai alat penduga bobot badan ternak, karena pada
pita ukur yang tediri atas dua sisi. Jika satu sisi menunjukkan besaran dari ukuran
lingkar dada ternak yang diukur, maka pada sisi lainnya secara otomatis
menunjukkan nilai bobot badan ternak dalam satuan bobot tertentu. Oleh karena
itu, biasanya pita ukur disebut juga dengan pita bobot (weighing band).
Ada beberapa negara atau perusahaan yang telah memproduksi pita ukur
yang dipasarkan secara komersil yang biasa digunakan, diantaranya pita Dalton,
Animeter, Agrotech, Butterfly, Rondo, Coburn dan FHK. Penggunaan pita ukur
untuk


pendugaan

bobot

badan

ternak

sangat

mudah

dan

sederhana

pengoperasiannya, karena langsung dapat dilihat nilai bobot badannya. Bahkan
jika peternak hanya menggunakan pita ukur konvensional (bukan pita pemberat),
juga dapat langsung diaplikasikan dengan beberapa model perhitungan atau
rumus-rumus pendugaan yang telah dikembangkan oleh para penemu dan peneliti

sebelumnya. Seperti model yang dikembangkan oleh Schoorl dan Smith yang
hanya menggunakan ukuran lingkar dada dalam model perhitungannya.
Hanya saja, beberapa hasil penelitian yang menggunakan pita ukur
komersil dan rumus pendugaan bobot badan yang ada tersebut mendapatkan hasil
yang selisihnya cukup besar jika dibandingkan nilai bobot badan ternak yang
ditimbang dengan timbangan. Hal ini disebabkan oleh karena pita ukur dan rumus

yang dikembangkan berdasarkan ternak-ternak sapi atau babi ras eropah yang
kurang sesuai dengan kondisi tropis, khususnya ternak lokal Indonesia.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menguji keandalan atau
keakuratan berbagai jenis pita ukur dan model perhitungan atau rumus pendugaan
bobot badan berdasarkan ukuran lingkar dada pada ternak lokal seperti kambing,
sapi dan kerbau. Sehingga dapat dievaluasi dan disimpulkan alat dan metode
perhitungan yang mana yang paling memiliki keandalan dalam menduga bobot
badan yang sebenarnya.
Tujuan Penulisan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji keandalan atau keakuratan berbagai
jenis pita ukur dan mengembangkan model pita ukur dan rumus pendugaan bobot
badan berdasarkan ukuran lingkar dada pada kambing Boerka, kambing Kacang,
kambing Muara, kambing Peranakan Etawa dan kambing Samosir.

Kegunaan Penelitian
Sebagai bahan informasi bagi peternak, peneliti dan masyarakat mengenai
keandalan atau keakuratan berbagai jenis pita ukur dan pengembangan model pita
ukur dan rumus pendugaan bobot badan berdasarkan ukuran lingkar dada pada
kambing Boerka, kambing Kacang, kambing Muara, kambing Peranakan Etawa
dan kambing Samosir dan juga sebagai bahan penulisan skripsi yang merupakan
salah satu syarat menempuh ujian sarjana di Program Studi Peternakan Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.

TINJAUAN PUSTAKA