MANFAAT EKSTRAK TANAMAN AKAR KUNING Arca
MANFAAT EKSTRAK TANAMAN AKAR KUNING (Arcangelisia flava Merr)
SEBAGAI BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL
Muhamad Rizaldi Launuru, Aini Lestari, Endah Maulina, Putri Anggraini, Hasna’ Nur
Aulia, Suci Dwi Yulianti
Laboratorium Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tanjungpura, Pontianak
E-mail : putrianggraini198@gmail.com
ABSTRAK
Akar Kuning ( Arcangelisia flava Merr) adalah salah satu tanaman yang sebagian
besar tumbuh di beberapa Negara kawasan Asia Tenggara, salah satunya di Indonesia.
Akar Kuning ini merupakan tumbuhan liana yang panjang nya bisa sampai 20 m dengan
daun yang tebal berbentuk oval dan permukaan daunnya mengkilap. Akar Kuning
banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional untuk mengobati beberapa
penyakit seperti penyakit kuning, pencernaan, cacingan, obat kuat/tonikum, demam, dan
sariawan. Tumbuhan Akar Kuning mengandung beberapa senyawa seperti alkaloid,
saponin, terpenoid, dan flavonoid. Adapun pembuatan ekstrak tumbuhan Akar Kuning
ini menggunakan metode maserasi yang mana sampel bahan yang telah kering direndam
dengan alkohol 70% dan setelah melalui beberapa proses, akan terbentuk hasil akhir
ekstrak tumbuhan Akar Kuning berwujud seperti gel.
Kata kunci : Arcangelisia flava Merr, Maserasi, Alkaloid, Ekstrak
ABSTRACT
Yellow Root (Arcangelisia flava Merr) is one of the plant that mostly growth in
several Country in Southeast Asia, one of them is in Indonesia. This Yellow Root is
plant of liliana that having length 20 meters with leaves thick oval shaped and the
surface of the leaves is shiny. Yellow root have been used as raw material of traditional
medicine for treating some of the disease such as jaundice, digestive, worms, tonic
agent, fever and thrush. Yellow Root contain some compounds such as alkaloid,
saponin, terpenoid, and flavonoid. As for the manufacture of Yellow root extract is used
maceration method which is the sample of material that has dried with alcohol 70%
and after through some of the process, will be formed final result of Yellow root extract
like a gel.
Keywords : Arcangelisia flava Merr, Maceration, Alkaloid, Extract
PENDAHULUAN
value (or medicinal plants, in brief) for
Indonesia memiliki keberagaman
flora dan fauna yang tinggi di dunia.
Banyak jenis tanaman yang dapat
various kinds of ailments and diseases
(Suharjito,2014).
Several plants belonging to the
dijadikan sebagai tanaman obat. Plants
family
with medicinal value and compounds of
utilized for medicinal purposes in Thai
traditional medicine receive continuous
traditional medicine. The family is well
attention from researchers. There are at
known as an important source of
least three reasons which encourage
isoquinoline alkaloids, one of the largest
research on such a subject. The first
groups
of natural
reason is that plants with medicinal
display
interesting
value which are collected from the
activity .A group of Menispermaceous
forests constitute one kind of non timber
plants known in Thai as Khaminkhruea,
forest products (NTFPs). These are
which
abundant and could serve as alternative
derived from
sources for reducing the pressure from
Merr., Coscinium blumeanumMiers, C.
logging on forests. The second reason is
Fenestratum
that modern medicines are expensive
Fibraurea tinctoria Lour.,have been used
and difficult to be obtained by poor
in traditional medicines of Thailand and
rural people. The third reason is that,
some other Asian countries (Perry and
local people who live inside and around
Metzger,
the
disitasis dalam Keawpradu,2005).
forests
knowledge
or
possess
traditional
local
knowledge
concerning use of plants with medicinal
Menispermaceae
are
have
products
been
which
pharmacological
yellow-wood
climbers
Arcangelisia flava (L.)
(Gaertn.)
Colebr.
1980;Shamma,1972
and
yang
Salah satu jenis yang menjadi
perhatian dalam penelitian ini, yaitu
jenis akar kuning (Arcangelisia flava
batang
Merr.). Albutra is popular by its
kuning, pencernaan, cacingan, obat
vernacular
akar
kuat/tonikum, demam, peluruh haid,
Merr.),
dan sariawan. Pada batang atau cabang
belongs to family Menispermae. In
yang besar terdapat tandan buah yang
Indonesia this species is distributed in
menggantung, buah berwarna kuning;
Java, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,
buah
Papua, and Maluku. Albutra is a wild
berlendir,biji besar, pipih yang dapat
plant, which is usually found in stony
digunakan untuk membius ikan. Selain
coastal area or in primary or secondary
itu tumbuhan ini memiliki kegunaan
forest, or bushy thicket, on 100-1000 m
sebagai pewarna, penghasil racun yang
above sea level. It is an herbaceous
tergolong
perennial, climbing liana, up to 20 m
(Widyatmoko
long (Achmadi,2006). Daunnya tebal
Heyne,1987 ;Prosea dan Kehati ,2008
dan kuat seperti kulit, berbentuk oval,
yang disitasis dalam Subiandono,2009).
name
kuning(Arcangelisia
as
flava(L)
tumpul tidak tajam, lebar daun 7 cm
sampai
20
cm,
permukaan
atas
mengkilap dan tangkainya panjang.
Bunganya berumah dua dengan ukuran
kecil-kecil tersusun dalam rangkaian
berupa glabrous 20 cm sampai 50 cm,
tajuk bercuping
putih kehijauan atau
putih kekuningan. Kayunya berwarna
kuning, kegunaannya, yaitu rebusan
untuk
terdiri
Ekstrak
Arcangelisia
mengobati
dari
penyakit
daging
dalam
insektisida.
dan
Zick,1998;
batang
flava
buah
tanaman
(L.) Merr. dapat
digunakan sebagai biopestisida kerena
di
dalam
mengandung
batang kayu
kuning
senyawa
saponin,
flavonoida dan terpen, di samping itu
kayunya juga mengandung glikosida
dan alkaloid. Fungsi senyawa alkaloid,
saponin, flavonoid,
glikosida
dan
terpen dapat menghambat daya makan
important
larva
dan
medicine (Indonesian name: Jamu) in
Heri,2000
Indonesia (Kuni,1985). In Kalimantan
(antifeedant)
Sutikno,2001;Endah
(Sitepu
dan
yang disitasis dalam Budiasti,2016).
component
of
folk
has been traditionally used by local
Arcangelisia flava is a liana with a
yellow wood found through out SouthEast Asia, from China to New Guinea,
and broadly used to treat infections. For
example, in Vietnam, it is used against
community for the treatment of several
diseases, such as malaria, dysentery, and
fever, as well as
a tonic agent
(Subeki,2005).
Result
of
phytochemical
test
malaria and undifferentiated fever. In
indicated that Yellow Root (A. flava
the Malaysian peninsula, the stem
Merr.) was positively (being detected)
decoction is used against jaundice,
containing
worms and intestinal problems and the
compounds such as alkaloid, saponin,
inhalation of the wood smoke is used to
terpenoid
treat mucous membrane infections. In
indicated negative result (not detected)
Philippines,this plant is known as
(Maryani,2013).
antiseptic,
stem
plant has been investigated to possess
decoctions are used to treat wounds,
several alkaloids such as berberine,
ulcer, skin irritation, mouth diseases and
palmatine,
fever and have tonic, emmenagogue and
columbamine
abortive properties (Padua et al., 1999
verpoorte,1982 yang disitasis dalam
yang disitasis dalam Pouplin,2007).
Heryani,2015).
the
wood
and
The stem of Arcangelisia flava
MERR. (Menispermaceae) is
an
secondary
and
metabolite
flavonoid.
Scientifically,
jatrorrhizine,
Tannin
this
and
(Subeki,2005;
The development of local wisdom
e.g . The people of West Sulawesi were
using hot water soluble extract of
berberine have demonstrated significant
Archangelisia flava l merr for their
antimicrobial activity against a variety
gastrointestina
of
problem
(diarrhoe).
organisms,
intestinal
According to their experience in using
infections,
hot water soluble of A.flava stem, could
infections.
be work for the treatment of their
recorded against hypertension, tumors,
problem. According to some references
inflammation,
and
one of the constituent of A.flava stem
(Wongbutdee,2009).
Berberine
are
several
a
group
barbarine
derivative
protozoan,
dalam Tiara,2014).
cardiotonic,
constituents
and
such
isolation
of
alkaloid
are
as
commonly studied. It is believed that
the isolated alkaloids can be formulated
into
drugs
or
antiseptics
ocular
Positive
action
functions,
alkaloid (Siwon,1982 yang disitasis
Extraction
and
parasite
such
chloretic,
anti
trachoma
hasbeen
HIV
as
has
anti-
kolagog,
cholinergic,
anti-
arrhythmic effects, and anti-platelet
aggregation (Wongbutdee,2008 yang
disitasis dalam Lovin,2012).
MATERI DAN METODE
Pengambilan Bahan
(Gonzales,2014).
Akar Kuning (Arcangelisia flava Merr)
Berberine is a well-known plant
alkaloid
with
a
long
history
of
medicinal use in Ayurvedic, Chinese,
and South Asian traditional medicine. It
can be found in the roots, rhizomes, and
the bark of a number of plants. Plant
extracts
and
decoctions
involving
diambil dan dikirim langsung dari
daerah Sanggau, Desa Penyeladi Hutan
Konservasi PT Agrina Sawit Perdana,
Kabupaten Sanggau. Pengiriman akar
kuning
dari
daerah
Sanggau
ke
Pontianak dilakukan selama satu hari
Batang dan akar dari tanaman Akar
satu malam.
Kuning (Arcangelisia flava Merr) yang
telah dirajang selanjutnya dikeringkan
Pencucian Bahan
dibawah sinar matahari selama 32 hari
Akar kuning (Arcangelisia flava Merr)
dicuci menggunakan air mengalir dan
disikat hingga bersih dari kotoran yang
menempel.
Selanjutnya
pencucian,
akar
kuning
kemudian
setiap
dilakukan
dua
hari
penimbangan
sekali
hingga
beratnya konstan.
setelah
di
lap
Pengambilan Sampel Bahan
meggunakan kain kering dan dibiarkan
Bahan yang telah konstan selanjutnya
semalaman.
diambil dan ditimbang sebanyak 400
gram.
Penimbangan Bahan
Akar kuning (Arcangelisia flava Merr)
ditimbang
berat
basahnya
Perendaman Bahan
terlebih
Ekstraksi
tanaman
dahulu menggunakan neraca analitik di
dilakukan
dengan
teknik
maserasi.
Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP
Menurut
Crisan
(2013)
prosedur
Universitas Tanjungpura.
maserasi yaitu dengan cara merendam
bahan
Pemotongan Bahan
dalam
kloroform
Batang dan akar dari tanaman Akar
Kuning
(Arcangelisia
flava
Merr)
selanjutnya di rajang secara manual
selama 3 hari.
Pengeringan Bahan
ekstrak
akar
zat
atau
disaring
pelarut
etanol.
kuning
berupa
Selanjutnya
hingga
kering.
Berdasarkan metode tersebut, bahan
selanjutnya
direndam
menggunakan
alkohol 70 % di dalam jerigen sebanyak
2 liter untuk setiap perendaman bahan.
Perendaman bahan dilakukan selama 3
x 24 jam sebanyak dua kali.
Telah dilakukan pembuatan ekstrak
dari tanaman akar kuning (Arcangelisia
flava Merr.) yang diperoleh dari Hutan
Penyaringan Bahan
Konservasi PT. Agrina Sawit Perdana,
Setelah direndam selama 3 x 24 jam,
selanjutnya bahan dituangkan ke dalam
Desa Penyeladi, Kabupaten Sanggau,
Kalimantan Barat.
gelas kimia terlebih dahulu kemudian
disaring menggunakan kertas saring.
Berikut
tabel
perlakuan
terhadap
tanaman akar kuning :
Penganginan Bahan
Filtrat Akar Kuning (Arcangelisia flava
No
1.
Tanggal
11
Merr) yang telah didapat, diletakkan di
Oktober
dalam piring bening dan dianginkan
2016
menggunakan kipas angin semalaman
–
selama hari 10 hari hingga alkoholnya
13
menguap.
Selanjutnya
Oktober
Filtrat
Perlakuan
Diambil dan dibawa
dari Hutan Konservasi
PT.
Agrina
Perdana,
Sawit
Desa
Penyeladi, Kabupaten
Sanggau, Kalimantan
Barat, berupa tanaman
2016
dimasukkan ke dalam botol vial yang
telah di timbang terlebih dahulu.
Akar
Kuning
(Arcangelisia
flava
Merr.) dengan berat
Penguapan Bahan
basah yaitu 3.724, 30
Filtrat Akar Kuning (Arcangelisia flava
Merr) diuapkan menggunakan hot plate
di
Laboratorium
FKIP
Universitas
Tanjungpura hingga beratnya konstan.
2.
16
Oktober
2016
–
HASIL DAN PEMBAHASAN
21
gram
Perajangan
Kuning
Akar
menjadi
potongan-potongan
kecil.
penjemuran
Kemudian
akar
November
kuning di bawah sinar
3 Januari
2016
matahari sebanyak 7
2017
kali.
awal
tutup + ekstrak
Sehingga
yaitu
diperoleh berat kering
25
November
2016
–
7
Desember
2016
gram. Dan berat
1.380, 42 gram. Di
ekstraknya saja
ambil
yaitu
kuning
400
gram
gram.
yaitu 980, 42 gram.
Perendaman dilakukan
Selanjutnya
sebanyak
2
Desember
2016
–
di
lakukan
kali
dengan rentang waktu
Penguapan
3x24
ekstrak dengan
jam/perlakuan
menggunakan alcohol
penangas
air
70 % sebanyak 4 liter
sebanyak
20
untuk
kali.
dua
kali
perendaman.
Ditimbang berat
dengan kertas saring
akhir
dan di angin-anginkan
tutup + ekstrak
sehingga larutan hasil
yaitu
saringan
gram. Dan berat
berbentuk
seperti gel.
8
36,60
sehingga berat akhir
Kemudian di saring
4.
62,22
yaitu
akar
3.
botol +
ekstraknya
Pemasukkan
yaitu
ektrak ke dalam
botol
dengan
botol
vial
berat
gram.
+
44,00
saja
18,38
Akar Kuning merupakan salah satu
tanaman
obat
yang
(1998), akar kuning memiliki daun yang
berkhasiat untuk mengobati berbagai
tebal dan kuat seperti kulit, berbentuk
penyakit.
oval, tumpul tidak tajam, lebar daun 7
Akar
tradisional
Menurut Widyatmoko dan Zick
kuning
ini
tidak
hanya
terdapat di Indonesia saja, namun juga
terdapat di negara-negara Asia Tenggara
lainnya
seperti
Malaysia,
Vietnam,
cm sampai 20 cm, permukaan atas daun
mengkilap, tangkainya yang panjang
dan kayunya berwarna kuning.
Adapun
langkah-langkah
dalam
Filipina, dan Thailand. Di Malaysia akar
pembuatan ekstrak akar kuning ini yaitu
kuning
untuk
pertama-tama akar kuning yang telah
kuning,
diambil, dibersihkan terlebih dahulu
cacingan dan masalah penccernaan. Di
dari kotoran yang melekat pada akar
Vietnam akar kuning dimanfaatkan
tersebut. Kemudian akar dikeringkan
untuk menyembuhkan penyakit malaria.
sejenak. Setelah itu ditimbang untuk
Di Filipina akar kuning digunakan
mengetahui kadar basah dari akar
sebagai antiseptic untuk penyakit maag,
kuning yang telah dibersihkan tersebut
iritasi kulit, penyakit mulut, dan lain
dan diperoleh berat basah yaitu 3724,30
sebagainya. Di negara Thailand akar
gram. Setelah ditimbang akar dirajang
kuning digunakan untuk pengobatan
menjadi
ukuran
tradisional. Dan di Indonesia khususnya
Setelah
itu
Kalimantan , akar kuning di manfaatkan
hingga akar kuning tersebut kering.
untuk
Untuk mengetahui akar kuning sudah
digunakan
menyembuhkan
penyakit
penyakit
demam, dan lainnya.
disentri,
malaria,
yang
dilakukan
lebih
kecil.
penjemuran
siap untuk direndam adalah dengan
melihat berat dari akar kuning yang
sudah konstan dan diperolehlah berat
yaitu 1,22 gram, dan diperoleh berat
terakhir akar kuning yang telah konstan
botol + tutupnya yaitu 25, 62 gram.
adalah
Ketika
1380,42
gram.
Kemudian
ekstrak
telah
dimasukkan,
diambil 400 gram untuk perendaman
didapatkan hasil penimbangan berat
dengan
botol + tutup botol + ekstrak pertama
mengunakan
sebanyak
4
perendaman.
liter
alcohol
untuk
Perendaman
dua
70%
kali
dilakukan
sebanyak 2 kali dengan waktu 3 x 24
jam.
Teknik perendaman ini juga
dikenal dengan “Teknik Maserasi”.
Maserasi
adalah
merendam
bahan
dalam zat pelarut seperti kloroform,
alcohol atau etanol. Setelah perendaman
selesai,
dilakukanlah
yaitu 62,22 gram.
penyaringan
dengan menggunakan kertas saring dan
Ekstrak
tersebut
kemudian
di
uapkan dengan menggunakan penangas
air dengan suhu 50o hingga berat ekstrak
di
dalam
botol
tersebut
menjadi
konstan. Penguapan pada ekstrak akar
kuning ini telah dilakukan sebanyak 20
kali penguapan dan didapatkan berat
akhir akar kuning + botol + tutupnya
yang telah konstan yaitu 44,00 gram.
diangin-anginkan hingga larutan hasil
penyaringan berbentuk seperti gel.
Untuk menjaga keadaan lingkungan
botol menjadi steril, botol di usap
Akar kuning yang sudah menjadi
gel dimasukkan kedalam botol vial
berukuran 18 ml dengan menggunakan
dengan kapas yang telah di basahi
dengan alcohol. Kemudian di masukkan
ke dalam kulkas.
spatula. Sebelum ekstrak dimasukkan
kebotol, botol dan tutupnya ditimbang
Akar
Kuning
mengandung
zat
saponin,
terpenoid
and
terlebih dahulu sehingga diperoleh berat
alkaloid,
botol yaitu 24,40 gram dan berat tutup
flavonoid. Menurut Endah dan Heri
(2000) bahwa fungsi senyawa alkaloid,
penyakit kuning, cacingan, obat kuat,
saponin, flavonoid, glikosida dan terpen
demam, dan sariawan. Akar Kuning
dapat menghambat daya makan larva
mengandung
(antifeedant).
terpenoid and flavonoid. Jenis alkaloid
senyawa
Cara
tersebut
kerja
adalah
senyawadengan
seperti
zat
alkaloid,
barbarin
saponin,
memiliki
bertindak sebagai stomach poisoning
sebagai
atau racun perut. Dari hasil penelitian
kolagog, kardiotonik, anti kolinergik,
Gonzales (2014), alkaloid berfungsi
efek anti-arrhythmic, dan agregasi anti-
untuk pembuatan obat dan antiseptic.
platelet.
Dari beberapa jenis alkaloid seperti
tumbuhan Akar Kuning menggunakan
berberine, palmatine, jatrorrhizine, dan
metode
columbamine.
menghasilkan ekstrak tumbuhan Akar
Menurut
Wongbudtee
(2009), zat barbarine pada akar kuning
dapat di temukan di bagian akar, dan di
anti-protozoa,
fungsi
Proses
chloretic,
pembuatan
maserasi
ekstrak
sehingga
Kuning yang berbentuk seperti gel.
UCAPAN TERIMA KASIH
kulit batang pada tanaman tersebut.
Berberin memiliki beberapa fungsi,
seperti anti-protozoa, chloretic, kolagog,
kardiotonik, anti kolinergik, efek antiarrhythmic, dan agregasi anti-platelet.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada
Ganda
Putri
Pendidikan Biologi FKIP UNTAN yang
arahan
Akar Kuning ( Arcangelisia flava
Ruqiah
Panjaitan, S.Si, M.Si selaku Dosen
telah
KESIMPULAN
Dr.
ekstrak
memberikan
selama
bimbingan
proses
tumbuhan
dan
pembuatan
Akar
Kuning
Merr) adalah tanaman obat tradisional
(Arcangelisia
yang
berlangsung dari awal hingga akhir dan
berkhasiat
untuk
mengobati
berbagai penyakit seperti pencernaan,
kepada
Rany
flava
Merr.)
Rahmadhania
ini
selaku
asisten yang telah mendampingi kami
dalam pembuatan ekstrak serta temanteman yang telah mendukung demi
terselesainya pembuatan ekstrak ini.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi,S .S. and B.Sulistiyani.
Saponins
Of
Albutra
(Arcangelisia Flava(L.) Merr)
As A Hepatoprotector.2006.
Tech.Report. 2:24.
A,Tiara., R.H.Arief., and Sudarsono.
2014 . The Antidepressant
Effects of (Arcangelisia flava (l.)
Merr) Water-Soluble Extract in
Balb-C Mice Reviewed from
Immobility Time by Forced. Bio.
Med. & Natural Product
Chem. 3(2) : 65-67.
Budiasti,R. 2016. Pengaruh Pemberian
Ekstrak Batang Kayu Kuning
(Arcangelisia flava (L.) Merr.)
Sebagai
Biopestisida
Pengendalian Hama Plutella
xylostella Pada Tanaman Sawi
(Brassica juncea (L.)). J. Bio.
5(3): 64 .
Alkaloids From The Samanea
Saman (Acacia) Bark: Its
Antiseptic
Potential.
International
Journal
Of
Scientific
&
Technology
Research.3(1).
Heryani,H. and N.Agung. 2015. Study
of Yellow Root (Arcangelisia
flava Merr) as A Natural Food
Additive with Antimicrobial and
Acidity- stabilizing Effects in
the Production Process of Palm
Sugar
.
Procedia
Environmental Sciences . 23 :
346 – 350.
Keawpradub,N.,Dej-adisai.S., and
Yuenyongsawad.S.
2005.
Antioxidant And Cytotoxic
Activities of Thai Medicinal
Plants Named Khaminkhruea:
Arcangelisia Flava, Coscinium
Blumeanum and Fibraurea
Tinctoria. Songklanakarin J.
Sci. Technol.27(2).
Kunii, T., Kagei.K., Kawakami.Y.,
Nagai.Y., Nezu.Y. and Sato, T.
1985. Indonesian
Medicinal
Plants.I. New furanoditerpenes
from Arcangelisia flava Merr.
Chem. Pharm.Bull. 33: 479487.
Crisan,C.C., C.Loan., Z.Christina., and
M.Zenovia. Techniques For
Extracting Polyphenols From
Coreopsis
Tinctoria
Nutt
Fruits .U.P.B. Sci. Bull. 75(4) :
1454 – 2331.
Gonzales, M.M.Victoria.,Tolentino.,
and G.Angelina. 2014. .
Extraction And Isolation Of The
Lovin,E.R., A.Heny., and
R.B.Ramadhania. 2012. In Vitro
Intraerythrocytic
Antimalarial
Activity Of Akar Kuning
(Arcangelisia flava (L.) Merr.)
Stem Aqueous Extract In
Plasmodium Falciparum. Folia
Medica Indonesiana. 48(3) :
90-95.
Maryani. 2013. The Phytochemistry and
The Anti-Bacterial Activity of
Yellow Root (Arcangelisia flava
Merr.)
against
Aeromonas
hydrophila. J.Bio.Life Scie. 4(2)
Pouplin,J.N., T.Hop., T.Hung.,
P.T.Anh.,
D.Christiane.,
F.Jeremy.,
T.T.Hien.,
C.Philippe., B.Bernard., and
G.Phillipe.2007.
Antimalarial
And Cytotoxic Activities of
Ethnopharmacologically
Selected Medicinal Plants From
South Vietnam. J.Eth.109:417427.
Subiandono,E. and Heriyanto.
N.M.2009. Kajian Tumbuhan
Obat Akar Kuning (Arcangelisia
flava Merr.) di Kelompok Hutan
Gelawan, Kabupaten Kampar,
Riau. Buletin Plasma Nutfah.
15(1).
Y.Masahiro.,Y.Osamu.,
M.Yoshimitsu.,
K.Ken.,
S.Mamoru.,
Trimurningsih,
Chirul, and Yoshihara.T.2005.
Antibabesial
Activity
of
Protoberberine Alkaloids And
20-Hydroxyecdysone
From
Arcangelisia Flava Againts
Babesia Gibsoni in Culture. J.
Vet. Med. Sci.67(2):223-227.
Suharjito, D., Darusman, L.K.,
Darusman.D., and Suwarno.
2014. Comparing Medicinal
Plants Use For Traditional and
Modern Herbal Medicine in
Long Nah Village Of East
Kalimantan. Bio.J. Ilmu-ilmu
Hayati dan Fisik. 16(2) : 95 –
102.
Wongbutdee,J. 2009. Physiological
Effects
of
Berberine.
Thai.J.Pharm.Health.Scie. 4(1)
Subeki, M.Hideyuki., T.Kosaku.,
Tanggal
Foto dan Keterangan
11 oktober-13
oktober 2016
Penimbangan berat basah akar kuning dengan hasil penimbangan =
3724,30 gram
16 oktober-18
oktober 2016
Perajangan akar kuning menjadi ukuran yang lebih kecil
18 oktober – 21
november 2016
Penjemuran akar kuning yang telah di rajang
21 november 2016
Penimbangan berat kering dan diperoleh berat keringnya yaitu
1380, 42 gram
25 november-7
desember 2016
Perendaman akar kuning sebanyak 2 kali dengan waktu
3x24jam/perendaman
Penyaringan ekstrak dengan kertas saring
Pengangin-anginan hingga ekstrak seperti gel dan berat ekstrak awal =
36,60 gram
8 desember-3 januari
2016
Penguapan ekstrak dnegan penangas air hinga berat ekstrak konstan. Berat
konstan dari filtrate akar kuning yaitu 18,38 gram.
SEBAGAI BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL
Muhamad Rizaldi Launuru, Aini Lestari, Endah Maulina, Putri Anggraini, Hasna’ Nur
Aulia, Suci Dwi Yulianti
Laboratorium Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tanjungpura, Pontianak
E-mail : putrianggraini198@gmail.com
ABSTRAK
Akar Kuning ( Arcangelisia flava Merr) adalah salah satu tanaman yang sebagian
besar tumbuh di beberapa Negara kawasan Asia Tenggara, salah satunya di Indonesia.
Akar Kuning ini merupakan tumbuhan liana yang panjang nya bisa sampai 20 m dengan
daun yang tebal berbentuk oval dan permukaan daunnya mengkilap. Akar Kuning
banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional untuk mengobati beberapa
penyakit seperti penyakit kuning, pencernaan, cacingan, obat kuat/tonikum, demam, dan
sariawan. Tumbuhan Akar Kuning mengandung beberapa senyawa seperti alkaloid,
saponin, terpenoid, dan flavonoid. Adapun pembuatan ekstrak tumbuhan Akar Kuning
ini menggunakan metode maserasi yang mana sampel bahan yang telah kering direndam
dengan alkohol 70% dan setelah melalui beberapa proses, akan terbentuk hasil akhir
ekstrak tumbuhan Akar Kuning berwujud seperti gel.
Kata kunci : Arcangelisia flava Merr, Maserasi, Alkaloid, Ekstrak
ABSTRACT
Yellow Root (Arcangelisia flava Merr) is one of the plant that mostly growth in
several Country in Southeast Asia, one of them is in Indonesia. This Yellow Root is
plant of liliana that having length 20 meters with leaves thick oval shaped and the
surface of the leaves is shiny. Yellow root have been used as raw material of traditional
medicine for treating some of the disease such as jaundice, digestive, worms, tonic
agent, fever and thrush. Yellow Root contain some compounds such as alkaloid,
saponin, terpenoid, and flavonoid. As for the manufacture of Yellow root extract is used
maceration method which is the sample of material that has dried with alcohol 70%
and after through some of the process, will be formed final result of Yellow root extract
like a gel.
Keywords : Arcangelisia flava Merr, Maceration, Alkaloid, Extract
PENDAHULUAN
value (or medicinal plants, in brief) for
Indonesia memiliki keberagaman
flora dan fauna yang tinggi di dunia.
Banyak jenis tanaman yang dapat
various kinds of ailments and diseases
(Suharjito,2014).
Several plants belonging to the
dijadikan sebagai tanaman obat. Plants
family
with medicinal value and compounds of
utilized for medicinal purposes in Thai
traditional medicine receive continuous
traditional medicine. The family is well
attention from researchers. There are at
known as an important source of
least three reasons which encourage
isoquinoline alkaloids, one of the largest
research on such a subject. The first
groups
of natural
reason is that plants with medicinal
display
interesting
value which are collected from the
activity .A group of Menispermaceous
forests constitute one kind of non timber
plants known in Thai as Khaminkhruea,
forest products (NTFPs). These are
which
abundant and could serve as alternative
derived from
sources for reducing the pressure from
Merr., Coscinium blumeanumMiers, C.
logging on forests. The second reason is
Fenestratum
that modern medicines are expensive
Fibraurea tinctoria Lour.,have been used
and difficult to be obtained by poor
in traditional medicines of Thailand and
rural people. The third reason is that,
some other Asian countries (Perry and
local people who live inside and around
Metzger,
the
disitasis dalam Keawpradu,2005).
forests
knowledge
or
possess
traditional
local
knowledge
concerning use of plants with medicinal
Menispermaceae
are
have
products
been
which
pharmacological
yellow-wood
climbers
Arcangelisia flava (L.)
(Gaertn.)
Colebr.
1980;Shamma,1972
and
yang
Salah satu jenis yang menjadi
perhatian dalam penelitian ini, yaitu
jenis akar kuning (Arcangelisia flava
batang
Merr.). Albutra is popular by its
kuning, pencernaan, cacingan, obat
vernacular
akar
kuat/tonikum, demam, peluruh haid,
Merr.),
dan sariawan. Pada batang atau cabang
belongs to family Menispermae. In
yang besar terdapat tandan buah yang
Indonesia this species is distributed in
menggantung, buah berwarna kuning;
Java, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,
buah
Papua, and Maluku. Albutra is a wild
berlendir,biji besar, pipih yang dapat
plant, which is usually found in stony
digunakan untuk membius ikan. Selain
coastal area or in primary or secondary
itu tumbuhan ini memiliki kegunaan
forest, or bushy thicket, on 100-1000 m
sebagai pewarna, penghasil racun yang
above sea level. It is an herbaceous
tergolong
perennial, climbing liana, up to 20 m
(Widyatmoko
long (Achmadi,2006). Daunnya tebal
Heyne,1987 ;Prosea dan Kehati ,2008
dan kuat seperti kulit, berbentuk oval,
yang disitasis dalam Subiandono,2009).
name
kuning(Arcangelisia
as
flava(L)
tumpul tidak tajam, lebar daun 7 cm
sampai
20
cm,
permukaan
atas
mengkilap dan tangkainya panjang.
Bunganya berumah dua dengan ukuran
kecil-kecil tersusun dalam rangkaian
berupa glabrous 20 cm sampai 50 cm,
tajuk bercuping
putih kehijauan atau
putih kekuningan. Kayunya berwarna
kuning, kegunaannya, yaitu rebusan
untuk
terdiri
Ekstrak
Arcangelisia
mengobati
dari
penyakit
daging
dalam
insektisida.
dan
Zick,1998;
batang
flava
buah
tanaman
(L.) Merr. dapat
digunakan sebagai biopestisida kerena
di
dalam
mengandung
batang kayu
kuning
senyawa
saponin,
flavonoida dan terpen, di samping itu
kayunya juga mengandung glikosida
dan alkaloid. Fungsi senyawa alkaloid,
saponin, flavonoid,
glikosida
dan
terpen dapat menghambat daya makan
important
larva
dan
medicine (Indonesian name: Jamu) in
Heri,2000
Indonesia (Kuni,1985). In Kalimantan
(antifeedant)
Sutikno,2001;Endah
(Sitepu
dan
yang disitasis dalam Budiasti,2016).
component
of
folk
has been traditionally used by local
Arcangelisia flava is a liana with a
yellow wood found through out SouthEast Asia, from China to New Guinea,
and broadly used to treat infections. For
example, in Vietnam, it is used against
community for the treatment of several
diseases, such as malaria, dysentery, and
fever, as well as
a tonic agent
(Subeki,2005).
Result
of
phytochemical
test
malaria and undifferentiated fever. In
indicated that Yellow Root (A. flava
the Malaysian peninsula, the stem
Merr.) was positively (being detected)
decoction is used against jaundice,
containing
worms and intestinal problems and the
compounds such as alkaloid, saponin,
inhalation of the wood smoke is used to
terpenoid
treat mucous membrane infections. In
indicated negative result (not detected)
Philippines,this plant is known as
(Maryani,2013).
antiseptic,
stem
plant has been investigated to possess
decoctions are used to treat wounds,
several alkaloids such as berberine,
ulcer, skin irritation, mouth diseases and
palmatine,
fever and have tonic, emmenagogue and
columbamine
abortive properties (Padua et al., 1999
verpoorte,1982 yang disitasis dalam
yang disitasis dalam Pouplin,2007).
Heryani,2015).
the
wood
and
The stem of Arcangelisia flava
MERR. (Menispermaceae) is
an
secondary
and
metabolite
flavonoid.
Scientifically,
jatrorrhizine,
Tannin
this
and
(Subeki,2005;
The development of local wisdom
e.g . The people of West Sulawesi were
using hot water soluble extract of
berberine have demonstrated significant
Archangelisia flava l merr for their
antimicrobial activity against a variety
gastrointestina
of
problem
(diarrhoe).
organisms,
intestinal
According to their experience in using
infections,
hot water soluble of A.flava stem, could
infections.
be work for the treatment of their
recorded against hypertension, tumors,
problem. According to some references
inflammation,
and
one of the constituent of A.flava stem
(Wongbutdee,2009).
Berberine
are
several
a
group
barbarine
derivative
protozoan,
dalam Tiara,2014).
cardiotonic,
constituents
and
such
isolation
of
alkaloid
are
as
commonly studied. It is believed that
the isolated alkaloids can be formulated
into
drugs
or
antiseptics
ocular
Positive
action
functions,
alkaloid (Siwon,1982 yang disitasis
Extraction
and
parasite
such
chloretic,
anti
trachoma
hasbeen
HIV
as
has
anti-
kolagog,
cholinergic,
anti-
arrhythmic effects, and anti-platelet
aggregation (Wongbutdee,2008 yang
disitasis dalam Lovin,2012).
MATERI DAN METODE
Pengambilan Bahan
(Gonzales,2014).
Akar Kuning (Arcangelisia flava Merr)
Berberine is a well-known plant
alkaloid
with
a
long
history
of
medicinal use in Ayurvedic, Chinese,
and South Asian traditional medicine. It
can be found in the roots, rhizomes, and
the bark of a number of plants. Plant
extracts
and
decoctions
involving
diambil dan dikirim langsung dari
daerah Sanggau, Desa Penyeladi Hutan
Konservasi PT Agrina Sawit Perdana,
Kabupaten Sanggau. Pengiriman akar
kuning
dari
daerah
Sanggau
ke
Pontianak dilakukan selama satu hari
Batang dan akar dari tanaman Akar
satu malam.
Kuning (Arcangelisia flava Merr) yang
telah dirajang selanjutnya dikeringkan
Pencucian Bahan
dibawah sinar matahari selama 32 hari
Akar kuning (Arcangelisia flava Merr)
dicuci menggunakan air mengalir dan
disikat hingga bersih dari kotoran yang
menempel.
Selanjutnya
pencucian,
akar
kuning
kemudian
setiap
dilakukan
dua
hari
penimbangan
sekali
hingga
beratnya konstan.
setelah
di
lap
Pengambilan Sampel Bahan
meggunakan kain kering dan dibiarkan
Bahan yang telah konstan selanjutnya
semalaman.
diambil dan ditimbang sebanyak 400
gram.
Penimbangan Bahan
Akar kuning (Arcangelisia flava Merr)
ditimbang
berat
basahnya
Perendaman Bahan
terlebih
Ekstraksi
tanaman
dahulu menggunakan neraca analitik di
dilakukan
dengan
teknik
maserasi.
Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP
Menurut
Crisan
(2013)
prosedur
Universitas Tanjungpura.
maserasi yaitu dengan cara merendam
bahan
Pemotongan Bahan
dalam
kloroform
Batang dan akar dari tanaman Akar
Kuning
(Arcangelisia
flava
Merr)
selanjutnya di rajang secara manual
selama 3 hari.
Pengeringan Bahan
ekstrak
akar
zat
atau
disaring
pelarut
etanol.
kuning
berupa
Selanjutnya
hingga
kering.
Berdasarkan metode tersebut, bahan
selanjutnya
direndam
menggunakan
alkohol 70 % di dalam jerigen sebanyak
2 liter untuk setiap perendaman bahan.
Perendaman bahan dilakukan selama 3
x 24 jam sebanyak dua kali.
Telah dilakukan pembuatan ekstrak
dari tanaman akar kuning (Arcangelisia
flava Merr.) yang diperoleh dari Hutan
Penyaringan Bahan
Konservasi PT. Agrina Sawit Perdana,
Setelah direndam selama 3 x 24 jam,
selanjutnya bahan dituangkan ke dalam
Desa Penyeladi, Kabupaten Sanggau,
Kalimantan Barat.
gelas kimia terlebih dahulu kemudian
disaring menggunakan kertas saring.
Berikut
tabel
perlakuan
terhadap
tanaman akar kuning :
Penganginan Bahan
Filtrat Akar Kuning (Arcangelisia flava
No
1.
Tanggal
11
Merr) yang telah didapat, diletakkan di
Oktober
dalam piring bening dan dianginkan
2016
menggunakan kipas angin semalaman
–
selama hari 10 hari hingga alkoholnya
13
menguap.
Selanjutnya
Oktober
Filtrat
Perlakuan
Diambil dan dibawa
dari Hutan Konservasi
PT.
Agrina
Perdana,
Sawit
Desa
Penyeladi, Kabupaten
Sanggau, Kalimantan
Barat, berupa tanaman
2016
dimasukkan ke dalam botol vial yang
telah di timbang terlebih dahulu.
Akar
Kuning
(Arcangelisia
flava
Merr.) dengan berat
Penguapan Bahan
basah yaitu 3.724, 30
Filtrat Akar Kuning (Arcangelisia flava
Merr) diuapkan menggunakan hot plate
di
Laboratorium
FKIP
Universitas
Tanjungpura hingga beratnya konstan.
2.
16
Oktober
2016
–
HASIL DAN PEMBAHASAN
21
gram
Perajangan
Kuning
Akar
menjadi
potongan-potongan
kecil.
penjemuran
Kemudian
akar
November
kuning di bawah sinar
3 Januari
2016
matahari sebanyak 7
2017
kali.
awal
tutup + ekstrak
Sehingga
yaitu
diperoleh berat kering
25
November
2016
–
7
Desember
2016
gram. Dan berat
1.380, 42 gram. Di
ekstraknya saja
ambil
yaitu
kuning
400
gram
gram.
yaitu 980, 42 gram.
Perendaman dilakukan
Selanjutnya
sebanyak
2
Desember
2016
–
di
lakukan
kali
dengan rentang waktu
Penguapan
3x24
ekstrak dengan
jam/perlakuan
menggunakan alcohol
penangas
air
70 % sebanyak 4 liter
sebanyak
20
untuk
kali.
dua
kali
perendaman.
Ditimbang berat
dengan kertas saring
akhir
dan di angin-anginkan
tutup + ekstrak
sehingga larutan hasil
yaitu
saringan
gram. Dan berat
berbentuk
seperti gel.
8
36,60
sehingga berat akhir
Kemudian di saring
4.
62,22
yaitu
akar
3.
botol +
ekstraknya
Pemasukkan
yaitu
ektrak ke dalam
botol
dengan
botol
vial
berat
gram.
+
44,00
saja
18,38
Akar Kuning merupakan salah satu
tanaman
obat
yang
(1998), akar kuning memiliki daun yang
berkhasiat untuk mengobati berbagai
tebal dan kuat seperti kulit, berbentuk
penyakit.
oval, tumpul tidak tajam, lebar daun 7
Akar
tradisional
Menurut Widyatmoko dan Zick
kuning
ini
tidak
hanya
terdapat di Indonesia saja, namun juga
terdapat di negara-negara Asia Tenggara
lainnya
seperti
Malaysia,
Vietnam,
cm sampai 20 cm, permukaan atas daun
mengkilap, tangkainya yang panjang
dan kayunya berwarna kuning.
Adapun
langkah-langkah
dalam
Filipina, dan Thailand. Di Malaysia akar
pembuatan ekstrak akar kuning ini yaitu
kuning
untuk
pertama-tama akar kuning yang telah
kuning,
diambil, dibersihkan terlebih dahulu
cacingan dan masalah penccernaan. Di
dari kotoran yang melekat pada akar
Vietnam akar kuning dimanfaatkan
tersebut. Kemudian akar dikeringkan
untuk menyembuhkan penyakit malaria.
sejenak. Setelah itu ditimbang untuk
Di Filipina akar kuning digunakan
mengetahui kadar basah dari akar
sebagai antiseptic untuk penyakit maag,
kuning yang telah dibersihkan tersebut
iritasi kulit, penyakit mulut, dan lain
dan diperoleh berat basah yaitu 3724,30
sebagainya. Di negara Thailand akar
gram. Setelah ditimbang akar dirajang
kuning digunakan untuk pengobatan
menjadi
ukuran
tradisional. Dan di Indonesia khususnya
Setelah
itu
Kalimantan , akar kuning di manfaatkan
hingga akar kuning tersebut kering.
untuk
Untuk mengetahui akar kuning sudah
digunakan
menyembuhkan
penyakit
penyakit
demam, dan lainnya.
disentri,
malaria,
yang
dilakukan
lebih
kecil.
penjemuran
siap untuk direndam adalah dengan
melihat berat dari akar kuning yang
sudah konstan dan diperolehlah berat
yaitu 1,22 gram, dan diperoleh berat
terakhir akar kuning yang telah konstan
botol + tutupnya yaitu 25, 62 gram.
adalah
Ketika
1380,42
gram.
Kemudian
ekstrak
telah
dimasukkan,
diambil 400 gram untuk perendaman
didapatkan hasil penimbangan berat
dengan
botol + tutup botol + ekstrak pertama
mengunakan
sebanyak
4
perendaman.
liter
alcohol
untuk
Perendaman
dua
70%
kali
dilakukan
sebanyak 2 kali dengan waktu 3 x 24
jam.
Teknik perendaman ini juga
dikenal dengan “Teknik Maserasi”.
Maserasi
adalah
merendam
bahan
dalam zat pelarut seperti kloroform,
alcohol atau etanol. Setelah perendaman
selesai,
dilakukanlah
yaitu 62,22 gram.
penyaringan
dengan menggunakan kertas saring dan
Ekstrak
tersebut
kemudian
di
uapkan dengan menggunakan penangas
air dengan suhu 50o hingga berat ekstrak
di
dalam
botol
tersebut
menjadi
konstan. Penguapan pada ekstrak akar
kuning ini telah dilakukan sebanyak 20
kali penguapan dan didapatkan berat
akhir akar kuning + botol + tutupnya
yang telah konstan yaitu 44,00 gram.
diangin-anginkan hingga larutan hasil
penyaringan berbentuk seperti gel.
Untuk menjaga keadaan lingkungan
botol menjadi steril, botol di usap
Akar kuning yang sudah menjadi
gel dimasukkan kedalam botol vial
berukuran 18 ml dengan menggunakan
dengan kapas yang telah di basahi
dengan alcohol. Kemudian di masukkan
ke dalam kulkas.
spatula. Sebelum ekstrak dimasukkan
kebotol, botol dan tutupnya ditimbang
Akar
Kuning
mengandung
zat
saponin,
terpenoid
and
terlebih dahulu sehingga diperoleh berat
alkaloid,
botol yaitu 24,40 gram dan berat tutup
flavonoid. Menurut Endah dan Heri
(2000) bahwa fungsi senyawa alkaloid,
penyakit kuning, cacingan, obat kuat,
saponin, flavonoid, glikosida dan terpen
demam, dan sariawan. Akar Kuning
dapat menghambat daya makan larva
mengandung
(antifeedant).
terpenoid and flavonoid. Jenis alkaloid
senyawa
Cara
tersebut
kerja
adalah
senyawadengan
seperti
zat
alkaloid,
barbarin
saponin,
memiliki
bertindak sebagai stomach poisoning
sebagai
atau racun perut. Dari hasil penelitian
kolagog, kardiotonik, anti kolinergik,
Gonzales (2014), alkaloid berfungsi
efek anti-arrhythmic, dan agregasi anti-
untuk pembuatan obat dan antiseptic.
platelet.
Dari beberapa jenis alkaloid seperti
tumbuhan Akar Kuning menggunakan
berberine, palmatine, jatrorrhizine, dan
metode
columbamine.
menghasilkan ekstrak tumbuhan Akar
Menurut
Wongbudtee
(2009), zat barbarine pada akar kuning
dapat di temukan di bagian akar, dan di
anti-protozoa,
fungsi
Proses
chloretic,
pembuatan
maserasi
ekstrak
sehingga
Kuning yang berbentuk seperti gel.
UCAPAN TERIMA KASIH
kulit batang pada tanaman tersebut.
Berberin memiliki beberapa fungsi,
seperti anti-protozoa, chloretic, kolagog,
kardiotonik, anti kolinergik, efek antiarrhythmic, dan agregasi anti-platelet.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada
Ganda
Putri
Pendidikan Biologi FKIP UNTAN yang
arahan
Akar Kuning ( Arcangelisia flava
Ruqiah
Panjaitan, S.Si, M.Si selaku Dosen
telah
KESIMPULAN
Dr.
ekstrak
memberikan
selama
bimbingan
proses
tumbuhan
dan
pembuatan
Akar
Kuning
Merr) adalah tanaman obat tradisional
(Arcangelisia
yang
berlangsung dari awal hingga akhir dan
berkhasiat
untuk
mengobati
berbagai penyakit seperti pencernaan,
kepada
Rany
flava
Merr.)
Rahmadhania
ini
selaku
asisten yang telah mendampingi kami
dalam pembuatan ekstrak serta temanteman yang telah mendukung demi
terselesainya pembuatan ekstrak ini.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi,S .S. and B.Sulistiyani.
Saponins
Of
Albutra
(Arcangelisia Flava(L.) Merr)
As A Hepatoprotector.2006.
Tech.Report. 2:24.
A,Tiara., R.H.Arief., and Sudarsono.
2014 . The Antidepressant
Effects of (Arcangelisia flava (l.)
Merr) Water-Soluble Extract in
Balb-C Mice Reviewed from
Immobility Time by Forced. Bio.
Med. & Natural Product
Chem. 3(2) : 65-67.
Budiasti,R. 2016. Pengaruh Pemberian
Ekstrak Batang Kayu Kuning
(Arcangelisia flava (L.) Merr.)
Sebagai
Biopestisida
Pengendalian Hama Plutella
xylostella Pada Tanaman Sawi
(Brassica juncea (L.)). J. Bio.
5(3): 64 .
Alkaloids From The Samanea
Saman (Acacia) Bark: Its
Antiseptic
Potential.
International
Journal
Of
Scientific
&
Technology
Research.3(1).
Heryani,H. and N.Agung. 2015. Study
of Yellow Root (Arcangelisia
flava Merr) as A Natural Food
Additive with Antimicrobial and
Acidity- stabilizing Effects in
the Production Process of Palm
Sugar
.
Procedia
Environmental Sciences . 23 :
346 – 350.
Keawpradub,N.,Dej-adisai.S., and
Yuenyongsawad.S.
2005.
Antioxidant And Cytotoxic
Activities of Thai Medicinal
Plants Named Khaminkhruea:
Arcangelisia Flava, Coscinium
Blumeanum and Fibraurea
Tinctoria. Songklanakarin J.
Sci. Technol.27(2).
Kunii, T., Kagei.K., Kawakami.Y.,
Nagai.Y., Nezu.Y. and Sato, T.
1985. Indonesian
Medicinal
Plants.I. New furanoditerpenes
from Arcangelisia flava Merr.
Chem. Pharm.Bull. 33: 479487.
Crisan,C.C., C.Loan., Z.Christina., and
M.Zenovia. Techniques For
Extracting Polyphenols From
Coreopsis
Tinctoria
Nutt
Fruits .U.P.B. Sci. Bull. 75(4) :
1454 – 2331.
Gonzales, M.M.Victoria.,Tolentino.,
and G.Angelina. 2014. .
Extraction And Isolation Of The
Lovin,E.R., A.Heny., and
R.B.Ramadhania. 2012. In Vitro
Intraerythrocytic
Antimalarial
Activity Of Akar Kuning
(Arcangelisia flava (L.) Merr.)
Stem Aqueous Extract In
Plasmodium Falciparum. Folia
Medica Indonesiana. 48(3) :
90-95.
Maryani. 2013. The Phytochemistry and
The Anti-Bacterial Activity of
Yellow Root (Arcangelisia flava
Merr.)
against
Aeromonas
hydrophila. J.Bio.Life Scie. 4(2)
Pouplin,J.N., T.Hop., T.Hung.,
P.T.Anh.,
D.Christiane.,
F.Jeremy.,
T.T.Hien.,
C.Philippe., B.Bernard., and
G.Phillipe.2007.
Antimalarial
And Cytotoxic Activities of
Ethnopharmacologically
Selected Medicinal Plants From
South Vietnam. J.Eth.109:417427.
Subiandono,E. and Heriyanto.
N.M.2009. Kajian Tumbuhan
Obat Akar Kuning (Arcangelisia
flava Merr.) di Kelompok Hutan
Gelawan, Kabupaten Kampar,
Riau. Buletin Plasma Nutfah.
15(1).
Y.Masahiro.,Y.Osamu.,
M.Yoshimitsu.,
K.Ken.,
S.Mamoru.,
Trimurningsih,
Chirul, and Yoshihara.T.2005.
Antibabesial
Activity
of
Protoberberine Alkaloids And
20-Hydroxyecdysone
From
Arcangelisia Flava Againts
Babesia Gibsoni in Culture. J.
Vet. Med. Sci.67(2):223-227.
Suharjito, D., Darusman, L.K.,
Darusman.D., and Suwarno.
2014. Comparing Medicinal
Plants Use For Traditional and
Modern Herbal Medicine in
Long Nah Village Of East
Kalimantan. Bio.J. Ilmu-ilmu
Hayati dan Fisik. 16(2) : 95 –
102.
Wongbutdee,J. 2009. Physiological
Effects
of
Berberine.
Thai.J.Pharm.Health.Scie. 4(1)
Subeki, M.Hideyuki., T.Kosaku.,
Tanggal
Foto dan Keterangan
11 oktober-13
oktober 2016
Penimbangan berat basah akar kuning dengan hasil penimbangan =
3724,30 gram
16 oktober-18
oktober 2016
Perajangan akar kuning menjadi ukuran yang lebih kecil
18 oktober – 21
november 2016
Penjemuran akar kuning yang telah di rajang
21 november 2016
Penimbangan berat kering dan diperoleh berat keringnya yaitu
1380, 42 gram
25 november-7
desember 2016
Perendaman akar kuning sebanyak 2 kali dengan waktu
3x24jam/perendaman
Penyaringan ekstrak dengan kertas saring
Pengangin-anginan hingga ekstrak seperti gel dan berat ekstrak awal =
36,60 gram
8 desember-3 januari
2016
Penguapan ekstrak dnegan penangas air hinga berat ekstrak konstan. Berat
konstan dari filtrate akar kuning yaitu 18,38 gram.