Dampak Globalisasi terhadap seni kebudayaan

Nama

: Nita Oktaviani

NPM

: 180110110028

Kelas

:B

Prodi

: Sastra Indonesia

Mata kuliah: Sejarah Kebudayaan Indonesia
(Globalisasi Memengaruhi Kebudayaan Daerah)

“Identitas Bangsaku Terkikis Globalisasi”


Dampak globalisasi begitu terasa oleh masyarakat Indonesia saat ini. Tidak hanya masyarakat
yang berada di kota, tetapi juga masyarakat daerah juga tidak mau ketinggalan zaman. Namun,
pengertian globalisasi tidak semuanya baik, ada juga dampak buruknya. Seperti dalam bidang
teknologi. Semua orang berlomba-lomba dalam penggunaan gadget. Gadget adalah suatu
perangkat elektronik yang memiliki fungsi khusus pada setiap perangkatnya . Adapun
dampak positif dari masuknya gadget ke Indonesia adalah semakin maju pengetahuan
masyarakat Indonesia terhadap kemajuan teknologi, mempermudah masyarakat dalam
berkomunikasi, mempermudah dalam melakukan pekerjaan, dan juga mempermudah masyarakat
Indonesia dalam mencari informasi. Namun, ada juga dampak negative terhadap masyarakat
Indonesia, yaitu budaya konsumtif akan gadget tersebut. Masyarakat Indonesia di buat seakanakan gadget adalah salah satu tolak ukur kelas sosial seseorang. Karena hanya sebagian orang
yang dapat memiliki gadget yang canggih dan keluaran terbaru. Sebagian besar orang-orang
yang mampu membeli gadget adalah masyarakat yang tinggal atau bekerja di kota. Tetapi karena
budaya media, masyarakat daerah pun tidak mau ketinggalan. Oleh karena itu ada beberapa
masyarakat daerah yang bekerja di kota memperkenalkan gadget kepada rekan-rekan mereka
yang ada di daerah. Selain itu, pedagang-pedagang elektronik di daerah juga memperkenalkan
gadget kepada masyarakat daerah. Namun, harga yang di tawarkan biasanya lebih mahal. Akan
tetapi, masyarakat daerah yang sudah tahu akan penggunaan gadget akan berani mengeluarkan
uang lebih untuk membeli gadget tersebut.
Tidak hanya dalam bidang teknologi, dalam bidang bahasa juga dapat terlihat. Banyak orang
Indonesia sekarang yang lebih bangga berbicara mengunakan bahasa Indonesia atau bahasa


Inggris. Sudah semakin sedikit orang Indonesia yang menggunakan bahasa daerah. Karena
merasa bahasa daerah itu tidak keren atau ketinggalan zaman. Semakin berkurangnya masyarakat
yang sadar akan pentingnya melestarikan budaya dan bahasa daerah, semakin cepat budaya dan
bahasa daerah itu menghilang. Tidak menutup kemungkinan hal-hal seperti itu adalah dampak
dari globalisasi terhadap kebudayaan daerah. Karena bahasa Inggris adalah bahasa Internasional
yang di gunakan oleh Negara di seluruh dunia untuk berkomunikasi, sehingga membuat
seseorang merasa lebih keren apabila menggunakan bahasa Inggris. Selain itu tidak semua
masyarakat Indonesia dapat berbicara bahasa Inggris.
Selanjutnya adalah dari segi fashion. Fashion yang sedang meng-global sekarang adalah fashion
ala Korea. Karena sekarang sedang marak Boy band dan Girl band yang berkiblat pada Korea,
banyak masyarakat Indonesia yang mengikuti gaya berpakaian atau bergaya ala Korea. Tidak
hanya masyarakat kota, masyarakat daerah juga sudah terkena dampak globalisasi Koreanisme.
Dapat di lihat pula dari model pakaian zaman sekarang, banyak juga yang mengikuti model
pakaian dari Korea. Sudah jarang masyarakat Indonesia menggunakan pakaian khas dari
Indonesia. Pakaian khas seperti kebaya hanya di pakai dalam acara-acara tertentu, sudah jarang
masyarakat Indonesia menggunakan kebaya untuk pakaian sehari-hari, mereka lebih sering
menggunakan kaos yang di kenalkan oleh orang barat. Betapa hebatnya dampak globalisasi
terhadap masyarakat Indonesia, selain bahasa sebagai identitas kita, pakaian pun sudah mulai
kita lupakan. Betapa sedihnya negeriku yang semakin lama, semakin melupakan identitas

bangsanya, lebih bangga menggunakan bahasa asing di bandingkan bahasa daerah, lebih bangga
menggunakan produk-produk import di bandingkan produk-produk dari Indonesia sendiri. Apa
yang akan terjadi beberapa tahun kedepan? Akankah dampak dari globalisasi ini semakin
membaik atau memperburuk Indonesia? Itu semua ada pada tangan kita, penerus bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, mari kita sama-sama membangun Indonesia yang lebih baik lagi
dengan cara membudayakan kembali bahasa kita, mencintai produk-produk dalam negeri, serta
jujur dalam memimpin bangsa Indonesia.