bab6 pola pendekatan yang berbeda

POLA PENDEKATAN YANG BERBEDA

Pola pendekatan yang terpisah seperti dibicarakan dalam lima bab pertama
dalam buku ini adalah baik, apabila tidak terlalu banyak simbul dipakai. Berapa
banyak simbul dan FD yang dianggap sebagai "terlalu banyak " adalah masalah
pendapat pribadi; akan tetapi, kebanyakan orang berpendapat bahwa bila jumlah
simbul yang lebih dari duapuluh, sistim terpisah-pisah akan menjadi agak susah.
Dalam hal sepeni ini, di mana jumlah simbul akan menyulitkan dipakainya sistem
terpisah-pisah , harns dipikirkan pola-pola sistem yang lain. Pola sistem yang dapat
dipakai dalam hal ini adalah "Entity Relationship Method" (sistem kesatuan
hubungan). sistem ini berbeda di mana FD akan terlibat hanya pada akhir pemrosesan daripada permulaan.

6. 1

KESATUAN-KESATUAN
HUBUNGAN

DAN

HUBUNGAN-


Untuk mendapatkan suatu perasaan bagaimana sistem itu bekerja, suatu
contoh yang khusus akan diselidiki. Ambillah bahan suatu database dirancang untuk
menyimpan keterangan atau informasi mengenai anggota-anggota fakultas suatu
universitas danjurusan -jurusan yang mereka ajarkan. Dua objek utama, atau kesatuan-kesatuan yang penting di sini adalah Fakultas (faculty) dan jurusan (course).
56

Kedua kesatuan ini berhubungan satu sarnalain, atau bersekutu, dengan perkembangan kata ajarkan (teach), dengan demikian kita katakan :
FACULTY TEACH COURSE
(Falkutas Ajarkan Jurusan)
Hubungan TEACH yang berada antaraduakesatuan FACULTY dan COURSEdapat dilukiskan dengan gambar melalui banyak cara, tetapi di sini hanya dibicarakan
dua saja. Gambar 6.1 memperlihatkan dipakainya suatu ER occlirrance diagram
dengan suatu contoh memperlihatkan anggota falkutas mana persisnya mengajarkan
(TEACH) jurusan yang mana. Dalam contoh ini, tiap anggota falkutas di-identifikasikan dengan nomor falkutas (FNO), dan tiap jurusan (Course) di-indentifikasikan dengan nomor jurusan (CNO).
Gambar 6.2 disebut ER type diagram dengan menyimpan keterangan/informasi umum yang sarna seperti terdapat dalam gambar 6.1. Sekalipun tidak mungkin
tidak jelas pada saat ini, gambar 6.2 mencakup semua keterangan yang diperlukan
untuk mencapai/menghasilkan pola perhubungan tingkat pertama untuk database.
Sebelum melanjutkan, beberapa terminologi yang dipakai perlu dijelaskan.
Sayang, beberapa istilah yang dipakai dengan sistem ER hanya dapat ditentukan
secara garis besarnya, tetapi mereka harus ditentukan.
ENTITY ( KESATUAN ) : suatu kesatuan dapat merupakan sebagai suatu

benda yang penting untuk perusahaan. Benda ini harus memiliki kejadian-kejadian
yang dapat di-identifikasi secara khusus antara yang satu dengan yang lain. Yang
hanya dapat menentukan untuk membantu dalam mendapatkan kesatuan-kesatuan
adalah suatu kesatuan yang biasanya merupakan nama benda. Contoh-contoh
kesatuan-kesatuan adalah mesin-mesin, rekening bank, karyawan, sekolah-sekolah
dan perjanjian-perjanjian. Dalam gambar 6.1 dan 6.2, kesatuan-kesatuan adalah
COURSE dan FACULTY, sedang kejadian-kejadian individual dari tiap kesatuan diindentifikasi masing-masing dengan nomor jurusan (course number) dan nomor
fakultas (faculty number).
FACULTY

TEACH

COURSE

FI

CIS I30

F2 0


o MTH234
PHYI09

F3
F4 0--

--0

HRD348

Gambar 6.1 sebuah contoh untuk diagram ER occurrance.

COURSE
~...
Gambar 6.2 sebuah contoh untuk diagram type ER
57

RELATIONSHIP ( HUBUNGAN): Suatu hubungan adalah suatu assosiasi
atau perhubungan antara dua atau lebih kesatuan. Bantuan utama dalam mendapatkan hubungan adalah memahami bahwa hubungan biasanya merupakan suatu
kata kerja. Contoh yang khas dari hubungan antara dua kesatuan adalah Employees

work for departements, student STUDY subjects dan workers maintain machInes.
Ikatan dalam konsep suatu kesatuan dan hubungan adalah konsep ketiga yang
penting, yaitu yang dinamakan attribute (simbul).
ATTRmUTE ( SIMBUL ): Simbul merupakan suatu pemilikan dari su~tu
kesatuan. Umpama, simbul-simbul yang dapat menjadi milik dari kesatuan jurusan
( entity course) adalah course number, section number, rubric, trem _ in _ which _
offered, enrollment (pendaftaran pegawai) dan prerequisite (syarat mutlak).
Definisi-definisi untuk kesatuan, hubungan dan simbol tidak terlalu spesifik,
tetapi cukup baik untuk dipergunakan melalui cara yang diperuntukkan bagi mereka.
Satu fakta yang membingungkan, dengah menghargai sistim ER, adalah bahwa dua
perancang dapatmelihat dua masalah yang sarna dari sudut pandangan yang lain,
dan menghasilkan beberapa kesatuan dan hubungan yang berbeda. Untuk menentukan mana dari dua yang dua adalah paling baik, adalah melalui pilihan yang ketal.
Untuk menggambarkan lebih lanjut bentuk-bentuk dari grafik penunjuk, harap
dicatat bahwa dalam ER OCCUITance
diagram (gambar 6.1) tiap kesatuan disebut
dengan huruf besar diatas entity OCCUITances,
sedangkan tiap entity OCCUITance
diidentifikasi dengan simbol. Jadi COURSE (jurusan) adalah kesatuan dan CIS 130
adalah entity OCCUITance
yang spesifik. Hubungan juga disebut dan berhuruf besar

diatas relationship OCCUITances,
masing-masing relationship OCCUITance
diberikan
garis antara kedua entity OCCUITances
yang ada hubungannya. Relationship occurranees yang ada antara CIS 130dan F3, umpama,berarti bahwa anggota fakultas yang
nomor fakultasnya adalah F3 mengajari jurusan dengan nomor jurusan .CIS130.
Oalam beberapa hal dapat diambil suatu susunan/kelompok simbol-simbol
untuk diidentifikasikan tiap entity occuITapce. Simbol itu, atau kelompok simbol
yang dipakai untuk mengidentifikasikan suatu entity OCCUITance
dinamakan entity
key (kunci kesatuan). Tiap relationship OCCUITance
dapat dibedakan dengan mempergunakan kelompok entity key yang ada hubungannya. Jadi, (F3, CIS 130) adalah
satu relationship key. Pada titik ini dalam proses perencanaan, simbol-simbol yang
dibutuhkan hanyalah yang terpaut dengannya, akan ditambah kemudian dalam
proses perencanaan.
Oalam ER type diagram, seperti gambar 6.2, kesatuan-kesatuan diidentifikasi
dengan bentuk segi empat panjang, sedangkan hubungan diidentifikasi dengan
bentuk berlian. Oi bawah tiap kesatuan ditempatkan simbol, atau kelompok simbol,
yang merupakan entity key untuk kesatuan. Angka" 1" yang timbul dalam ER type
diagram seperti dalam gambar 6.2, demikian juga titik bundar, akan dibicarakan

dalam bagian berikutnya. Oalam kebanyakan hal, ER type diagram dipakai untuk
menentukan kelompok hubungan untuk database yang dibuat, daripada OCCUITance
diagfam.
.
58

6. 2

TINGKAT DARI SUATU HUBUNGAN

Aspek yang penting dari suatu hubungan antara dua atau lebih kesatuan
adalah "Tingkat dari suatu hubungan" (degress of relationship). Konsep ini akan
dikembangkan melalui perluasan data sepeni tenera dalam gambar 6.1. Gambar 6.3
memperlihatkan semua kemungkinan bentuk dari ER occurrance diagrams yang
terdapat antara kesatuan-kesatuan FACULTY (fakultas) dan COURSE (jurusan),
bila tingkat hubungan adalah I: I. Tiap diagram mewakili suatu kelompok aturanaturan yang memungkinkan tapi berbeda di bawah nama perusahaan (dalam hal
universitas) itu beroperasi. Hanya satu dari occurrance diagrams yang dapat dipakai
oleh perusahaan pada suatu waktu tenentu.
Kelompok aturan yang disimpan untuk bennacam-macam diagram seperti
dalam gambar 6.3 yang benar adalah sebagai berikut :

Gambar 6.3 (a): tiap anggota fakultas akan mengajari tidak lebih dari satu
jurusan, dan tiap jurusan akan diajari oleh tidak lebih dari satu anggota fakultas.
(Kesimpulan yang spesifik disini adalah bahwa mungkin ada fakultas yang tidak
mengajari suatujurusan, dan bisa adajurusan yang tidak diajari oleh anggota fakultas.
01eh karena itu, tidak ada anggota fakultas yang akan mengajari lebih dari satu
jurusan, dan tidak adajurusan yang akan diajari oleh lebih dari satu anggota fakultas).
Gambar 6.3 (b): Tiap anggota fakultas hanya mengajari satu jurusan, dan tiap
jurusan akan diajari oleh tidak lebih dari satu anggota fakultas.
Gambar 6.3 (c): Tiap anggota fakultas akan mengajari tidak lebih dari satu
jurusan, dan tiap jurusan diajari hanya oleh satu anggota fakultas.
Gambar 6.3 (d): Tiap anggota fakultas hanya mengajari satu jurusan, dan tiap
jurusan hanya diajari oleh satu anggota fakultas.
Sejak tiap entity occurrance di sisi manapun dari diagram berhubungan dengan,
paling banyak, satu entity occurrance yang berhadapan pada sisi dari diagram, tiap occurrance diagram dalam gambar 6.3 dianggap mempunyai tingkat I: 1. Beda antara
macam-macam diagram dalam gambar berhubungan dengan keadaan dimana tiap
entity occurrance harus berpanisipasi dalam hubungan atau tidak. Dalam gabar 6.3
(a), tidak semua entity occurrances dari suatu kesatuan yang harus berpanisipasi
dalam hubungan.
FACULTY


TEACH

FI

COURSE
CIS130

F20

o MTH234

F3
F4

PHY109
HRD348

Gambar 6.3 (a)

59


TEACH

FACULTY

COURSE

FI

CIS 130

F2

MTH234

F3

PHYl09
HRD348
Gambar


6.3 (b)

TEACH

FACULTY

COURSE

FI

CIS 130

F2

MTH234

F3

PHY109


F40
Gambar

FACULTY

6.3 (c)

TEACH

COURSE

FI

CIS130

F2

MTH234

F3

PHY 109

F4

HRD348

(d) Tingkat

1 : 1 dengan kedua isi keanggotaan

obligatory.

Gambar 6. 3 Macam-macam kelas keanggotaan dengan tingkat 1 : 1
Dalam gambar 6.3 (b), tiap faculty occurrance harus berpartisipasi, sedangkan
sebagian course hams berpartisipasi. Dalam gambar 6.3 (c), tiap course occurrance
hams berpartisipasi, sedangkan sebagian faculty occurrance tidak perlu berpartisipasi. Dalam gambar 6.3 (d), semua entity occurrance dari kedua macam kesatuan
harus berpartisipasi dalam hubungan sebagai berikut :
FACULTY

COURSE

fno, ..

cno, ..
(a)

FACULTY

COURSE

fnQ,..

cno,..
(b)

60

FACULTY

COURSE

Cno, ..

cno,..
(c)
COURSE

FACULTY I 1
Cno, ..

cno,..
(d)

Gambar 6. 4 Type diagram yang berhubungan dengan diagram menurut
kejadian diagram dalam gambar 6. 3
Gambar 6.4 memperlihatkan bagaimana .informasi dari gambar 6.3 dapat ditempatkan dalam bentuk yang lebih ringkas. Bila kejadian-kejadian ( occurrances) dari
satu kesatuan yang diberikan harus berpartisipasi dalam hubungan, partisipasi itu
disebut sebagai berkewajiban ( obligatory ), dan fakta ini dicatat dengan menempatkan suatu titik bundar kecil dalam kotak kesatuan tersebut. Bila kejadiankejadian dari satu kesatuan yang diberikan tidak perlu berpartisipasi dalam hubungan, berpartisipasi dalam hubungan, partisipasi itu disebut "tidak berkewajiban"
( non obligatori ), dan titik bundar kecil tidak dimasukan dalam kotak kecil. Kelas
keanggotaan ( membership class) dari satu kesatuan harus berkewajiban atau tidak
berkewajiban, dan ditentukan oleh aturan-aturan di bawah perusahaan beroperasi.
Sejak "1" tampak pada kedua sisi dari hubungan seperti dalam gambar 6.4, malcaini
berarti bahwa tingkat dari hubungan semuanya 1:1.Tingkat-tingkat lain dari pada 1:1
mungkin saja, yang akan dibicarakan lebih lanjut dalam bagian ini.
Dalam ER type diagram, kunci kesatuan ( entity key) untuk tiap kesatuan di
bawah dan digaris bawahi, secepatnya di bawah tiap kotak kesatuan: fno ( faculty
number) untuk FACULTY, dan cno (course number) untuk COURSE. Titik yang
di depan setiap simbul ditempatkan disana untuk menunjukkan bahwa, sekalipun
simbol-simbol lainikut terpaut dengan kesatuan yang khusus itu, tidak satu dari
simbol-simbol tambahan itu termasuk bagian dari entity key. Simbol-simbollain ini
akan ditambah kemudian, bila hubungan-hubungan telah dikembangkan.
Peraturan-peraturan perusahaan untuk mengembangkan diagram-diagram
dalam gambar 6.1 sid gambar6.4, semuanya tidak mempunyai anggota fakultas yang
mengajar lebih dari satu jurusan, dan tidak ada jurusan yang diajari oleh lebih dari
satu anggota fakultas. Dalam kebanyakan universitas pengaturan-pengaturan seperti
ini tidak dilakukan. Ada aturan-aturan lain yang dipakai oleh banyak universitas.
CASE 1: Tiap anggota fakultas boleh mengajar berbagai jurusan, tetapi tiap
jurusan diajari, paling banyak oleh satu anggota fakultas.

61

CASE 2: Tiap anggota fakultas mengajari, paling banyak satujurusan, tetapi
tiap jurusan boleh diajari oleh berbagai anggota fakultas.
CASE 3: Tiap anggota fakultas boleh mengaj'lri berbagai jurusan dan tiap
jurusan boleh diajari oleh berbagai anggota fakultas.
Tiap kasus ( case) mempunyai beberapa variasi: umpama, kelas keanggotaan
( membership class) dapat sebagai berkewajiban dan tidak berkewajiban, baik untuk
kesatuan atau bukan kesatuan, atau untuk kedua kesatuan. Bentuk-bentuk yang
mungkin untuk setiap kasus akan dipelajari pada waktunya. Nampaknya kasus 1dan
kasus 2 ada persamaam bentuk.
Gambar 6.5 memperlihatkan berbagai occurrance diagram yang berhubungan
dengan CASE 1, sedangkan gambar 6.6 memperlihat type diagram-diagram yang
sarna. Dalam bagian-bagian (a), kelas keanggotaan dari tiap sisi bukanlah berkewajiban. Di dalam bagian-bagian (b) dan (c) satu sisi dari kelas keanggotaan yang
berkewajiban. Dalam bagian (d) kedua sisi dari kelas keanggotaan yang berkewajiban. Dalam tiap bagian, tingkat dari hubungan ditentukan l:n ( 1 berbanding n ),
karena tiap course occurrance diikat ke, paling banyak, satu faculty occurrance dapat
diikat pada lebih dari satu course occurrance ( yang diberikan n ).
FACULTY
FI 0
F2
F3
F4 0
F5
F6
F7

TEACH

COURSE
CSI130
MTH234
PHY 109
HRD348

o MUS333
MTH257
PHY456

(a) Degree 1 : n with neither entity's membership obligatory
FACULTY
FI
F2
F3
F4

TEACH

COURSE
CSIl30
t-1TH234
PHYI09
HRD348

o MUS333
MTH257
PHY456
(b) Degree 1: n with the FACULTY entily's membership obligatory.

62

FACULTY
Fl
F2
F3
F4 0
F5
F6 0
F7 0

TEACH

COURSE
CSIl30
MTH234
PHYI09
HRD348
MUS333
MTH257
o PHY456

(c) Degree 1 : n with the COURSE entity's membership obligatory.
FACULTY
Fl
F2
F3
F4

TEACH

COURSE
CSI130
MTH234
PHYI09
HRD348
MUS333
MTH257
PHY456

(d) Degree 1 : n wilh bolh emily's membership obligalory.

Gambar

6. 5 Contoh dari ER kejadian diagram ketika tingkat hubungannya
adalah 1 :r.

(d)

Gambar 6. 6 Diagram tipe ER berhubungan dengan kejadian ER dalam
gambar 6. 5
Gambar 6.7 memperlihatkan berbagai occurrance diagrams yang berhubungan
dengan CASE 2, sedangkan gambar 6.8 memperlihatkan type diagrams yang sarna.
Dalam bagian (a), kelas keanggotaan dari tiap sisi berkewajiban. Dalam bagian (b)
dan (c), hanya satu sisi dari kelas keanggotaan yang berkewajiban. Dalam masingmasing bagian, tingkat dari hubungan ditentukan n: I (n berbanding 1), karena tiap
course occurrance dapat diikat pada lebih dari satu faculty occurance diikat pada paling banyak satu course occurrance (yang diberi 1).
Gambar 6.9 memperlihatkan berbagai occurrance diagrams yang berhubungan dengan CASE 3, sedangkan gambar 6.10 memperlihatkan type diagram yang
sarna. Dalam bagian (a), kedua sisi dari kelas keanggotaan bukanlah berkewajiban.
Dalam bagian (b) dan (c) hanya satu sisi yang berkewajiban. Dalam bagian (d) kedua
sisi dari kelas keanggotaan berkewajiban. Dalam tiap bagian t:ngkat dari hubungan
ditentukan m:n, karena tiap course occurrance dapat diikat pada lebih dari satu faculty
occurrance ( yang diberi m ), dan tiap faculty occurrance dapat diikat pada lebih dari
satu occurrance (yang diberi n).

6.3

TANGGAPAN

ATAS PEMBUATAN

GRAFIK

Tidak ada satu bentuk, yang diterima secara umum, dalam pembuatan grafik
yang dipakai dalam sistem ER. Sekalipun sistem-sistem yang dikeluarkan oleh
berbagai penulis adalah sarna sifatnya, tetapi tidak berbeda dari satu dengan yang
lain dalam arti kata kecil maupun besamya. Pembuatan grafik dan terminologi yang
diberikan di sini mengikuti pendapat Howe. Suatu standart pembuatan yang baik
dipakai oleh Ullman, sedangkan pendekatan yang lebih rumit, dengan memakai
semantic nets, dikemukakan oleh Hawryszkiewycz. Pembaca dipaha untuk mencari
sistem':sistem lain, dan memakai yang paling baik. Dirasakan sistem yang diberikan
di sini adalah langsung dan mudah dipakai.

64

FACULTY

TEACH

Fl
F2
F3
F4
F5
F6 0
F7

o
o
o
o

COURSE
CSI130
MTH234
PHYI09
HRD348
MUS333
MTH257
PHY456

(a) Degree n : 1 with neither entity's membership obligatory.
FACULTY
FI
F2
F3
F4
F5
F6
F7

TEACH

COURSE
CSI130
o MTH234
PHYI09
HRD348
MUS333

(b) Degree n : 1 with the FACULTY entity's membership obligatory.
FACULTY
Fl
F2
F3
F4
F5
F6
F7 0

TEACH

COURSE
CSI130
MTH234
PHY 109
HRD348

(c) Degree n : 1 with the COURSE entity's membership obligatory.
FACULTY
FI
F2
F3
F4
F5
F6
F7

TEACH

COURSE
CSI130
MTH234
PHYI09
HRD348

(d) Degree n : 1 with both entity's membership obligatory

Gambar 6. 7
65

Cd)

Gambar 6. 8

6. 4

SOAL-SOAL UNTUK BAB 6

1. Gambarkan diagram-diagram entity oeeurranee yang khas untuk tiap keadaan
seperti berikut ini. Catat perkiraan-perkiraan yang diperoleh untuk masingmasing kasus.
a). Seorang penjual rantai ingin menyimpan keterangan untuk tiap-tiap toko dan
penjual dari siapa tiap toko membeli barangnya. Tiap toko membeli barang
dari berbagai penjual dan setiap penjual menyerahkan barang kepada berbagai toko.
b). Suatu Biro Jasa Pengecatan rumah ingin mengawasi sejumlah orang
pengeeat dan rumah yang sedang diear oleh tiap orang pengeeat. Tiap orang
pengeeat, mengecat hanya satu rumah untuk waktu tertentu, tetapi berapa
orang pengeeat dapat inengeeat satu rumah. Beberapa pengeeat dapat saja
tidak bekerja. Hanya rumah-rumah yang dieat dapat dipertimbangakan.

66

FACULTY
Fl
F2
F3
F4
F5
F6 0
F7 0

COURSE
CSIl30

TEACH

o MTH234
PHY109
HRD348
MUS333
o MTH257
o PHY456

(a) Degree m : n with neither entity's membership obligatory.
FACULTY
Fl
F2
F3
F4

TEACH

COURSE
C~130
MTH234
PHYI09
HRD348

F5

.

F6
F7 0

MUS333

0 MTH257
0 PHY456

(b) Degree m : n with the FACULTY entity's membership obligatory.
FACULTY
Fl
F2 0
F3
F4
F5
F6
F7

TEACH

COURSE
CSIl30
MTH234
PHYI09
HRD348
MUS333
MTH257
PHY456

(c) Degree m : n with the COURSE entity's membership obligatory.
FACULTY
Fl
F2
F3
F4
F5
F6
F7

TEACH

COURSE
CSI130
MTH234
PHYI09
HRD348
MUS333
MTH257
PHY456

(d) Degree m : n with both entity's membership obligatory.

Gambar 6.9 Contoh-contoh diagram pemunculan ER ketika tingkatan dari
hubungan adalah m : n
67

c). Suatu bengkel mobil mempunyai montir-montir yang sedang memperbaiki
mobil-mobil. Setiap montir memperbaiki beberapa mobil, tetapi tiap mobil
hanya dikerjakan oleh satu montir.
2. Gambarkan ER type diagram untuk tiap occurrance diagram dari soal nomor I.
Perhatikan entity key dalam tiap gambar.

(d)

Gambar 6. 10

68

Tipe diagram ER yang berhubungan dengan diagram
pemunculan dalam gambar 6. 9