T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Hak Narapidana Perempuan: Studi Kasus Narapidana Perempuan di Rumah Tahanan Kelas IIB Kota Salatiga T1 BAB III

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Belum ada bentuk perlindungan hukum khusus yang mengatur mengenai hak
narapidana perempuan di Rumah Tahanan Kelas IIB Kota Salatiga dikarenakan belum
adanya hukum yang mengatur mengenai perlindungan hak narapidana perempuan itu
sendiri. Fungsi Rumah Tahanan Kelas IIB Kota Salatiga belum memenuhi dan
melindungi seutuhnya hak para narapidana perempuan. Meskipun beberapa hak
narapidana perempuan telah terpenuhi yaitu hak menerima makanan yang layak, hak
untuk menyampaikan keluhan, hak mendapatkan upah atau premi atas pekerjaan yang
dilakukan, mendapatkan pengurangan masa pidana, mendapatkan kesempatan
berasimilasi termasuk cuti mengunjungi keluarga, hak mendapatkan pembebasan
bersyarat dan cuti menjelang bebas. Namun belum maksimalnya pemenuhan hak
narapidana perempuan dalam melakukan ibadah sesuai dengan agama atau
kepercayaannya, hak mendapatkan perawatan baik rohani maupun jasmani, hak
mendapatkan pendidikan dan pengajaran, hak mendapatkan pelayanan kesehatan, hak
mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa tersebut diakibatkan
oleh beberapa faktor terutama yaitu tidak adanya bangunan khusus untuk narapidana
perempuan. Sehingga banyak perlakuan yang sama antara narapidana laki – laki dan
perempuan di dalam Rutan. Perlakuan yang sama antara laki – laki dan perempuan

baik secara jasmani maupun rohani. Padahal jelas berbeda antara narapidana laki –
laki maupun perempuan. Secara fisik jelas berbeda maka pemenuhan kebutuhan
antara laki – laki dan perempuan berbeda juga. Perempuan melahirkan sedangkan laki

– laki tidak, perempuan mengalami masa haid setiap bulan dan menyusui bayi
sedangkan laki – laki tidak. Inilah yang membuat berbeda antara narapidana laki –
laki dengan perempuan.
Dan belum adanya peraturan khusus mengenai narapidana perempuan.
Dengan perlakuan yang sama antara narapidana laki – laki dan perempuan inilah
maka banyak hak narapidana perempuan yang terkesampingkan atau kurang
diperhatikan.

SARAN

Diharapkan adanya peraturan khusus untuk para narapidana perempuan agar
hak – hak yang dimiliki oleh para narapidana perempuan tersebut dapat terpenuhi dan
diharapkan adanya Lembaga Pemasyarakatan khusus untuk narapidana perempuan.
Hal ini diharapkan dengan adanya pemisahan Lembaga Pemasyarakatan khusus
perempuan agar para narapidana perempuan dapat lebih terurus dan terjaganya
keamanannya.