Analisis Pengaruh Stock Split terhadap H (1)

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA SAHAM, TRADING VOLUME ACTIVITY, DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2011-2013 SKRIPSI ZUBIN MEHTA NOERFUAD PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN JAKARTA

  JUNI 2015

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA SAHAM, TRADING VOLUME ACTIVITY, DAN RETURN SAHAM PERUSAHAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2011-2013

  SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Fakultas Ekonomi Universitas Mohammad Husni Thamrin ZUBIN MEHTA NOERFUAD PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN JAKARTA JUNI 2015

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

  Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

  telah saya nyatakan dengan benar.

  Nama

  : Zubin Mehta Noerfuad

  NPM

  Tanda Tangan : ……………….. Tanggal

  : 20 Juni 2015

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN JAKARTA TANDA PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

  JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA, TRADING VOLUME ACTIVITY, DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2011-2013

  DISUSUN OLEH

  NAMA

  : Zubin Mehta Noerfuad

  NIM

  PROGRAM STUDI

  : MANAJEMEN

  Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam Ujian Skripsi

  Fakultas Ekonomi Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta, 20 Juni 2015

  Dosen Pembimbing

  Pembimbing Materi

  Pembimbing Teknis

  (Drs. Hinsa P. Siahaan, M.B.A.)

  Fakultas Ekonomi

  Program Studi

  Univ. MH. Thamrin

  Manajemen

  (Mansur Sapparang, SE,. MM)

  (Yan Medya Putri, SE,. M.Ak)

  iv

ABSTRACT

  Name

  : Zubin Mehta Noerfuad

  : STOCK SPLIT’S EFFECT ANALYSIS ON STOCK PRICE,

TRADING VOLUME ACTIVITY, AND RETURN ON THE COMPANY LISTED AT INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2011 - 2013

  Stock split is one kind of corporate action implemented by companies in order to rearrange stock price to be a more liquid range and provide more positive signal to investor. It is a part of dividend policy that has been questioned whether it can influence company’s value or not. The purpose of this research is to analyze the differences of stock price, trading volume activity, and abnormal return before and after stock split event, so that investor could use this event to gain benefit.

  This research uses event study method to observe average stock price, trading volume activity, and abnormal return within ten days before and after event date. This research uses secondary data that collected from www.idx.co.id. The data used in research were taken from announcement date of stock split applied as event date (t0), daily closing price, index daily closing of the companies applying stock split within observation period (IHSG), the amount of daily traded share and amount of listed share. There are 10 samples for this research. They are stocks of the companies which implemented stock split policy within 2011 up to 2013 and which have been listed in BEI.

  Results of the study show that there are no significant differences of an abnormal return from pre and post event. The results also says that there are significant differences of stock price and trading volume activity.

  Keyword: stock split, stock price, trading volume activity, abnormal return, event study.

  Writer

  Zubin Mehta Noerfuad

  xv

ABSTRAK

  Nama

  : Zubin Mehta Noerfuad

  : ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA

SAHAM, TRADING VOLUME ACTIVITY, DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2011-2013

  Pemecahan saham adalah salah satu aksi korporasi yang dilakukan perusahaan dengan tujuan mengatur kembali harga saham agar berada pada kisaran yang lebih likuid serta memberikan sinyal yang berkualitas pada investor. Pemecahan saham yang merupakan bagian dari kebijakan deviden dipertanyakan apakah akan berpengaruh pada nilai perusahaan atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan harga saham, volume perdagangan saham, serta abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham, sehingga investor dapat memanfaatkan momen pemecahan saham untuk mendapatkan keuntungan.

  Penelitian ini menggunakan event study, dimana dilakukan pengamatan terhadap rata-rata harga saham, volume perdagangan saham, dan abnormal return selama sepuluh hari sebelum peristiwa dan sepuluh hari sesudah peristiwa. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tanggal pengumuman stock split yang periode pengamatanm, Index Harga Saham Gabungan (IHSG) harian, jumlah saham yang diperdagangkan secara harian, dan jumlah saham yang beredar atau listed share. Sepuluh sampel yang digunakan adalah saham dari perusahaan yang melakukan pemecahan saham selama tahun 2011 – 2013 dan terdaftar dalam BEI.

  Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan antara sebelum dan sesudah peristiwa. Hasil dari penelitian ini juga menyatakan bahwa terjadi perbedaan harga saham dan volume perdagangan saham yang signifikan.

  Kata Kunci : pemecaham saham, harga saham, volume perdagangan saham, abnormal return, event study

  Penulis

  Zubin Mehta Noerfuad

  xvi

UNIVERSITAS MH. THAMRIN TANDA PENGESAHAN TIM PENGUJI

  Pada hari ini Sabtu, tanggal 15 Agustus 2015 telah dilaksanakan ujian skripsi untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan studi jenjang pendidikan Strata satu (S-1) Program Studi Manajemen Universitas MH. Thamrin.

  NAMA

  : Zubin Mehta Noerfuad

  NIM

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

  JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA, TRADING VOLUME ACTIVITY, DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2011-2013

  Telah dinyatakan LULUSTIDAK LULUS Ujian Skripsi

  Jakarta, 15 Agustus 2015 Tim Penguji :

  Ketua : Kusnadi NW, MM

  Anggota : Drs. Hinsa P. Siahaan, M.B.A.

  Anggota : Yan Medya Putri, SE,. M.Ak

  v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  “ Dream as you will live forever, and Live as you’ll die today “ ( Sang Bijak )

  “ Kupersembahkan skripsi ini untuk yang sangat kusayang

  Papa, Mama, Azka, dan Laras”

  vi

KATA PENGANTAR

  Dengan memanjatkan puji syukur pada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Serta tak lupa salawat serta salam disampaikan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW serta para keluarganya. Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Penulisan skripsi disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas MH. Thamrin.

  Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Prof. Dr. Soekidjo Notoadmodjo, SKM,.M.Commhealth selaku Ketua Rektor Universitas MH. Thamrin.

  2. Mansur Sapparang, SE,. MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas MH. Thamrin beserta dengan staf jajarannya.

  3. Yan Medya Putri, SE,. M.Ak selaku Kepala Program Studi Universitas MH. Thamrin.

  4. Suyono Salamun, Ph.D. selaku Direktur Program Universitas MH. Thamrin kampus AKA.

  5. Drs. Hinsa P. Siahaan, M.B.A. selaku pembimbing materi yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Kusnadi NW,. MM selaku pembimbing teknis yang telah menyediakan waktu dalam penyusunan skripsi ini.

  7. Dosen dan Para Staf Sekretariat Universitas MH. Thamrin Kampus Aka, terimakasih atas bimbingan dan bantuannya selama ini.

  8. Mama, Papa, adik-adik, serta keluarga besar yang selalu memberikan semangat dan doa serta bantuan baik moril maupun materiil.

  9. Aditia Murti Hapsari beserta keluarga dan studio music BASECAMP yang selalu memberikan dukungan moril serta semangat.

  vii

  10. Untuk teman- teman seperjuangan AE A3 Go Public yang selalu memberikan canda, tawa serta pengalaman yang berharga.

  11. Untuk teman-teman ku Aries, Ismail, Eko, Yusuf, Fajar dan Billy yang selalu menemani sejak remaja.

  12. Harry, Joko, Henry, Indra, dan Edwin yang merupakan teman-teman seperjuangan penulis di Universitas MH. Thamrin Kampus AKA.

  13. Perpustakaan Universitas MH. Thamrin gedung AKA yang telah menyediakan semua materi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

  14. Serta keluarga besar Animaku yang selalu memberikan semangat dan motivasi

  15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk semuanya. Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini,

  oleh karena itu segala saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini akan diterima dengan senang hati. Penyusun berharap skripsi ini dapat berguna bagi pembacanya.

  Tangerang Selatan, 20 Juni 2015 Penulis

  Zubin Mehta Noerfuad

  NIM. 3111144848

  viii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Sebagai sivitas akademik Universitas MH. Thamrin, saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama

  : Zubin Mehta Noerfuad

  NIM

  : 3111144848

  Program Studi

  : Manajemen

  Jenis Karya

  : Skripsi

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas MH. Thamrin Hak Bebas Royalty Non-Ekslusif (Non-Exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA, TRADING VOLUME ACTIVITY, DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2011-2013 beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), dengan Hak Bebas Royalti Non- Eksklusif ini Universitas MH. Thamrin berhak menyimpan, mengalih mediaformat-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulispencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di

  : Tangerang Selatan

  Pada tanggal

  : 20 Juni 2015

  Yang menyatakan

  (Zubin Mehta Noerfuad)

  ix

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran A Data Perusahaan yang Melakukan Stock Split Lampiran B Hasil Uji TVA Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham

  Hasil Uji Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham

  Lampiran C Perhitungan Harga Saham Lampiran D Perhitungan Trading Volume Activity Lampiran E Perhitungan Return Sesungguhnya (Rit) Lampiran F Perhitungan Expected Return (Erit) Lampiran G Perhitungan Abnormal Return (Arit) Lampiran H Deskripsi Statistik

  xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Perusahaan didirikan para pemimpin perusahaan pada awalnya sudah menetapkan maksud dan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Tujuan setiap perusahaan adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham, atau dengan kata lain memaksimumkan nilai saham perusahaan jika perusahaan sudah go public.

  Perusahaan melakukan kegiatan go public bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui keterbukaan informasi. Tingkat penilaian pasar terhadap suatu perusahaan dapat dilihat dari harga saham perusahaan tersebut. Harga saham juga dipengaruhi oleh informasi publik dan informasi privat perusahaan yang dapat memberi masukan kepada investor atau analis dalam menilai perusahaan. Di sisi lain, perusahaan go public juga dapat melakukan berbagai corporate action untuk mempengaruhi harga saham.

  Fungsi perusahaan sendiri adalah meliputi fungsi operasi (produksi), pemasaran (marketing), manajemen sumber daya manusia (SDM), teknologi informatika (IT), dan keuangan (finance). Semua fungsi ini secara bersama- sama bertanggung-jawab untuk meningkatkan nilai perusahaan atau nilai saham dalam jangka waktu tidak terbatas atau dalam jangka panjang. Lihat gambar 1.

  RUPS

  BOARD OF DIRECTOR

  CEO

  VP OPERASI

  VP FINANCE

  MARKETING

  Gambar 1.1. Skema Perusahaan

  Terlepas dari fungsi perusahaan yang harus bertanggung jawab dengan keputusannya, hampir semua tindakan yang diambil fungsi perusahaan selalu mengandung aspek keuangan. Ada tiga pertanyaan utama yang harus dapat dijawab ilmu keuangan korporasi (corporate action), yaitu;

  1. Bagaimana sebaiknya sumber daya yang terbatas harus dialokasikan

  (Invesment Decision)

  2. Bagaimana sebaiknya investasi tersebut harus dibiayai atau

  dibelanjakan (Financing Decision)

  3. Seandainya investasi menghasilkan kas (cash flows) apakah harus

  dikembalikan kepada pemiliknya atau jika tidak berapa kas yang dihasilkan tersebut harus diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan.

  Hampir semua keputusan perusahaan mempunyai aspek keuangan, dari mulai memutuskan kemana investasi dilakukan, bagaimana kombinasi debt dan equity untuk mendanainya, hingga memutuskan berapa kas yang dihasilkan ditahan untuk pertumbuhan perusahaan dan berapa dividen yang dibagikan kepada pemilik perusahaan. Ketiga macam keputusan perusahaan yang semuanya memiliki implikasi keuangan diatas dijelaskan lebih lanjut secara berikut.

  1. Investment Decision

  Pada dasarnya, setiap perusahaan memiliki resources yang terbatas atau langka. Resources langka tersebut harus dialokasikan pada berbagai proyek yang bersaing satu sama lain dengan skala prioritas yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan sebuah keputusan investasi terhadap aktiva apa yang akan dikelola perusahaan. Keputusan investasi tersebut diambil oleh manajer keuangan dalam pengalokasian dana dalam bentuk investasi yang dapat menghasilkan laba dimasa yang akan datang.

  2. Financing Decision

  Setelah perusahaan memutuskan kemana resources yang dimilikinya diinvestasikan, perusahaan juga harus memutuskan bagaimana caranya mendapatkan tambahan resources untuk membiayai tambahan dana dari pemiliknya sendiri berupa equity (saham) atau meminjam uang dari pihak luar (debt). Perbedaan penting antara kedua sumber pendanaan adalah utang terikat dengan janji pasti harus membayar bunga dan pokoknya tepat pada Setelah perusahaan memutuskan kemana resources yang dimilikinya diinvestasikan, perusahaan juga harus memutuskan bagaimana caranya mendapatkan tambahan resources untuk membiayai tambahan dana dari pemiliknya sendiri berupa equity (saham) atau meminjam uang dari pihak luar (debt). Perbedaan penting antara kedua sumber pendanaan adalah utang terikat dengan janji pasti harus membayar bunga dan pokoknya tepat pada

  

  Corporate finance atau ilmu keuangan perusahaan tidak hanya membantu perusahaan dalam memutuskan apakah akan meminjam dari luar atau cukup menggunakan modal sendiri (equity), tetapi juga membantu memutuskan macam pembiayaan yang digunakan. Beranjak dari dalil umum yang mengatakan bahwa karakteristik pembiayaan harus sejalan dengan karakteristik aset yang dibiayai, ditambah pertimbangan pajak dan pemantauan eksternal (analis riset saham dan lembaga pemeringkat) dapat disimpulkan salah satu fungsi utama corporate finance adalah memutuskan struktur pembiayaan yang optimal.

  3. Dividen decision

  Dividen didefinisikan sebagai uang tunai yang dikembalikan perusahaan kepada pemiliknya (stockholders). Setiap perusahaan, dari korporasi besar hingga perusahaan pribadi terkecilpun (perusahaan tertutup), harus memutuskan berapa besar kas hasil operasinya harus diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan dan berapa harus dikeluarkan atau dibagikan sebagai dividen.

  Oleh karena tujuan fungsi perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan, setiap keputusan (investment, financing, dividend) yang meningkatkan nilai perusahaan dianggap baik, dan yang menurunkan nilai dianggap buruk.

  Pada keputusan pembagian laba (dividend decision) apakah perusahaan akan membagikan dividen atau tidak. Setelah perusahaan memilih proyek investasinya dan memilih sumber pendanaannya dengan modal sendiri atau utang, investasi perusahaan akan menghasilkan net income after tax atau arus kas (cashflow). Arus kas ini dapat ditahan dalam perusahaan untuk diinvestasikan kembali untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan, atau dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham perusahaan. Tetapi kedua hal ini saling bertentangan satu sama lain. Jika bagian laba operasi perusahaan yang akan dibagikan sebagai dividen lebih tinggi daripada bagian yang akan ditanamkan kembali dalam laba ditahan, maka ketergantungan perusahaan terhadap sumber dana eksternal semakin besar. Sebaliknya jika perusahaan ingin menahan sebagian besar dari pendapatannya sebagai laba ditahan maka bagian laba pendapatan yang tersedia untuk dividen semakin kecil, sehingga dalam hal ini akan mempengaruhi atau menurunkan harga saham dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang bersangkutan.

  Hingga saat ini masih ada kontroversi antara dua kubu tentang adanya pengaruh pembagian dividen terhadap harga saham. Salah satu kubu yang setuju dengan Modligiani Miller Thesis berpendapat tidak ada relevansi pembagian dividen dengan nilai saham. Sedangkan kubu lain berpendapat bahwa setiap ada corporate action perusahaan mengumumkan akan membagi dividen, harga saham pasti akan segera bergerak naik. Ini disebut teori announcement effect atau signaling effect theory.

  Setiap perusahaan yang go public pasti menginginkan nilai perusahaannya meningkat, dan hal ini bisa terjadi apabila harga sahamnya naik. Namun apabila harga saham dinilai terlalu tinggi oleh pasar maka akan berakibat pada kemampuan investor untuk membeli saham tersebut berkurang dan mengakibatkan penurunan volume perdagangan saham. Pada kondisi seperti ini perusahaan akan melakukan tindakan pemecahan saham (stock split) guna mengantisipasi penurunan volume perdagangan sahamnya. Dengan melakukan pemecahan saham, likuiditas akan semakin meningkat, sehingga akan semakin banyak investor pula yang mampu bertransaksi (Marwata, 2000)

  Pada dasarnya ada dua jenis pemecahan saham yang dapat dilakukan, yaitu pemecahan naik (split up) dan pemecahan turun (split down reverse split). Pemecahan naik adalah peningkatan jumlah saham yang beredar dengan cara memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Sedangkan pemecahan turun adalah kebalikan dari pemecahan naik, yaitu peningkatan nilai nominal per lembar saham dengan mengurangi jumlah saham yang beredar.

  Penelitian terdahulu berpendapat bahwa pemecahan saham (yang dimaksud dengan pemecahan saham disini selanjutnya adalah pemecahan naik) hanya merupakan distribusi saham yang semata-mata memiliki perubahan yang sifatnya “kosmetik”, yakni hanya membagi corporate pie dalam jumlah yang lebih kecil (Baker dan Powell, 1993 dalam Fatmawati, et al, 1999). Tindakan pemecahan saham akan menimbulkan efek fatamorgana bagi investor, yaitu investor akan merasa seolah-olah menjadi lebih makmur Penelitian terdahulu berpendapat bahwa pemecahan saham (yang dimaksud dengan pemecahan saham disini selanjutnya adalah pemecahan naik) hanya merupakan distribusi saham yang semata-mata memiliki perubahan yang sifatnya “kosmetik”, yakni hanya membagi corporate pie dalam jumlah yang lebih kecil (Baker dan Powell, 1993 dalam Fatmawati, et al, 1999). Tindakan pemecahan saham akan menimbulkan efek fatamorgana bagi investor, yaitu investor akan merasa seolah-olah menjadi lebih makmur

  

  Bertitik-tolak dari pandangan tersebut, beberapa hasil penelitian menunjukkan pemecahan saham membawa informasi yang diberikan pada pasar (Grinblatt, et al, 1984, Lakonishok dan Lev, 1987, Brennan dan Copeland, 1988 dalam Fatmawati, et al, 1999), perubahan likuiditas (Leung, et al, 2005, Wang, et al, 2000, Ikenberry, et al, 1996), perubahan earning (Asquith, et al, 1994). Hasil atau manfaat yang diperoleh akibat melakukan pemecahan saham membuktikan bahwa perusahaan mempunyai suatu tujuan dibalik pemecahan saham.

  Penelitian tentang tujuan pemecahan saham yang bertujuan agar harga saham berada pada optimal trading range telah dilakukan oleh beberapa peneliti dan menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Penelitian yang dilakukan oleh Leung, et al (2005) di pasar modal Hong Kong membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham, yaitu harga saham mengalami penurunan yang signifikan sehingga dapat menarik minat investor. Hasil penelitian yang serupa juga didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Sri Fatmawati dan Marwan Asri (1999) dan Menendez dan Gomez (2003), dimana mereka juga berhasil membuktikan bahwa harga pada sesudah pengumuman pemecahan saham (sebagai informasi kepada investor) mengalami penyesuaian pada kisaran harga yang normal atau berada pada optimal trading range.

  Hasil yang berbeda ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Wang, et al, (2000). Penelitian yang dilakukan di Bursa Efek Jakarta pada periode Juli 1995 sampai dengan Juli 1997 ini juga berhasil membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham, namun harga saham pada periode sesudah pengumuman pemecahan saham justru mengalami peningkatan sehingga harga saham tidak berada pada optimal trading range. Sebaliknya, pada penelitian yang dilakukan oleh Michael Hendrawijaya Dj yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada periode 2005 sampai dengan 2008 membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham.

  Penelitian tentang tujuan pemecahan saham untuk meningkatkan likuiditas saham yang diproksi pada volume perdagangan juga telah dilakukan oleh beberapa peneliti dan menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Fatmawati dan Marwan Asri (1999) terhadap 30 perusahaan yang terdaftar pada BEJ dengan periode pengamatan Juli 1995 sampai dengan bulan Juni 1997 menghasilkan kesimpulan rata-rata volume perdagangan tidak mengalami perbedaan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham. Penelitian yang dilakukan oleh menendez dan Gomez (2003) terhadap 55 perusahaan listed di Madrid Stock Exchange juga berhasil membuktikan bahwa rata-rata volume perdagangan tidak mengalami perbedaan yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham. Kesimpulan yang sama juga didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Farinha dan Basilio (2006). Penelitian mereka di Portuguese Stock Market juga Penelitian tentang tujuan pemecahan saham untuk meningkatkan likuiditas saham yang diproksi pada volume perdagangan juga telah dilakukan oleh beberapa peneliti dan menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Fatmawati dan Marwan Asri (1999) terhadap 30 perusahaan yang terdaftar pada BEJ dengan periode pengamatan Juli 1995 sampai dengan bulan Juni 1997 menghasilkan kesimpulan rata-rata volume perdagangan tidak mengalami perbedaan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham. Penelitian yang dilakukan oleh menendez dan Gomez (2003) terhadap 55 perusahaan listed di Madrid Stock Exchange juga berhasil membuktikan bahwa rata-rata volume perdagangan tidak mengalami perbedaan yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham. Kesimpulan yang sama juga didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Farinha dan Basilio (2006). Penelitian mereka di Portuguese Stock Market juga

  

  Kesimpulan yang berbeda diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Leung, et al, (2005), di pasar modal Hong Kong. Hasil penelitian mereka membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap volume perdagangan pada saat sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham. Hasil yang sama juga diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Wang, et al, (2000) di bursa Efek Jakarta periode Juli 1995 sampai dengan Juli 1997. Kesimpulan yang mereka dapat adalah bahwa volume perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham mengalami perbedaan yang signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Paramitha Oktaviana Sakti terhadap perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh juga berhasil membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap volume perdagangan.

  Dari hasil penelitian diatas dapat dilihat bahwa ada penelitian yang konsisten dengan trading range theory, yaitu meningkatnya likuiditas akibat adanya pemecahan saham yang diukur melalui harga saham yang berada pada optimal trading range dan volume perdagangan dan ada yang tidak. Inkonsistensi dari hasil-hasil penelitian yang telah dipaparkan menunjukkan bahwa masih terdapat research gap tentang perubahan likuiditas akibat pemecahan saham.

  Tujuan pemecahan saham kedua berkaitan dengan signalling theory. Signalling theory berkaitan dengan asimetri informasi antara manajer dan

  investor, dimana manajer dapat menggunakan pemecahan saham untuk memberikan sinyal positif kepada pasar tentang ekspektasinya di masa depan. Brennan dan Hughes, 1991 dalam Sri Fatmawati, et al, (1999) berasumsi bahwa investor hanya akan berinvestasi pada saham yang benar-benar diketahui dengan segala sesuatu nya (know about). Aktifitas pemecahan saham yang dilakukan oleh perusahaan akan diinterpretasikan oleh investor sebagai sinyal bahwa manajer memiliki informasi yang menguntungkan dimana hal tersebut ditunjukkan dengan ada nya abnormal return yang positif di sekitar pengumuman split. Hal ini dapat diartikan bahwa hanya perusahaan yang berkinerja naik sajalah yang dapat memberikan sinyal yang dipercaya oleh investor. Asumsi dari Brennan dan Hughes diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan Bhattacharya dan Dittmar (2001) dimana perusahaan yang berkinerja baik dapat dibedakan dari perusahaan yang berkinerja buruk dengan memberikan sinyal yang mahal atau “costly”, dimana perusahaan yang berkinerja buruk tidak dapat menirunya.

  Terdapatnya perubahan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham sebagai indikator dari sinyal positif yang dibawa kepada pasar telah beberapa kali diteliti dan terdapat kesimpulan yang bervariasi. Penelitian tentang abnormal return yang terjadi di sekitar tanggal pemecahan saham diteliti oleh Leung, et al, (2005) di pasar modal Hong Kong. Hasil penelitian mereka membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap abnormal return di sekitar tanggal pengumuman. Kesimpulan yang sama juga didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Farinha, et al, (2006), di pasar modal portugis. Penelitian yang mereka Terdapatnya perubahan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham sebagai indikator dari sinyal positif yang dibawa kepada pasar telah beberapa kali diteliti dan terdapat kesimpulan yang bervariasi. Penelitian tentang abnormal return yang terjadi di sekitar tanggal pemecahan saham diteliti oleh Leung, et al, (2005) di pasar modal Hong Kong. Hasil penelitian mereka membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap abnormal return di sekitar tanggal pengumuman. Kesimpulan yang sama juga didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Farinha, et al, (2006), di pasar modal portugis. Penelitian yang mereka

  Hasil yang berbeda ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Hendrawaty (2007). Penelitian yang dilakukan terhadap 15 perusahaan yang listed di BEJ dengan periode pengamatan antara tahun 2005 sampai dengan 2006 berhasil membuktikan bahwa tidak didapati perbedaan abnormal return yang signifikan pada periode hari sebelum dan sesudah pengumuman. Hasil yang berbeda juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Wang, et, al, (2000). Kesimpulan dari penelitian mereka adalah tidak adanya perbedaan abnormal return yang signifikan antara periode sebelum dan sesudah split. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Dewi Ari Ambarwati dan Damas (2007) juga menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return di seputar tanggal sebelum dan sesudah split.

  Secara umum, perbedaan hasil penelitian tentang perubahan likuiditas dan abnormal return akibat pemecahan saham serta fakta empiris yang ada merupakan suatu permasalahan yang dapat diangkat dan dianalisis untuk mengetahui kebenaran dari trading range theory terhadap peristiwa pemecahan saham.

  Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa stock split ternyata memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian juga menunjukkan pengumuman stock split mempunyai dampak terhadap harapan investor akan sifat kenaikan earning (sementara atau tetap) pada saat sebelum dan sesudah pengumuman stock split. Dengan mengacu pada Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa stock split ternyata memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian juga menunjukkan pengumuman stock split mempunyai dampak terhadap harapan investor akan sifat kenaikan earning (sementara atau tetap) pada saat sebelum dan sesudah pengumuman stock split. Dengan mengacu pada

  Split Terhadap Harga, Trading Volume Activity, dan Return Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Periode 2011-

  2013”.

B. Rumusan Masalah

  Tujuan utama perusahaan melakukan pemecahan saham adalah untuk meningkatkan likuiditas saham dan memberikan ekspektasi positif tentang masa depan perusahaan kepada investor. Tujuan ini dapat dikaitkan dengan trading range theory dan signalling theory. Penelitian-penelitian yang ada masih belum memberikan hasil yang konsisten terhadap kedua teori tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Leung (2005) berhasil membuktikan adanya trading range theory pada pemecahan saham, yaitu dengan menurunnya harga saham secara signifikan pada periode setelah pengumuman pemecahan saham dan meningkatnya likuiditas yang dibuktikan dengan ada nya perubahan volume secara signifikan.

  Hasil yang belum konsisten dengan trading range theory ditemukan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Fatmawati dan Marwan Asri (1999) dan Menendez dan Gomez (2003). Mereka membuktikan bahwa harga saham mengalami penurunan secara signifikan pada periode setelah pemecahan saham, namun mereka tidak berhasil membuktikan adanya perubahan volume perdagangan saham secara signifikan. Kesimpulan senada juga didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Farinha dan Basilio (2006). Penelitian mereka Hasil yang belum konsisten dengan trading range theory ditemukan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Fatmawati dan Marwan Asri (1999) dan Menendez dan Gomez (2003). Mereka membuktikan bahwa harga saham mengalami penurunan secara signifikan pada periode setelah pemecahan saham, namun mereka tidak berhasil membuktikan adanya perubahan volume perdagangan saham secara signifikan. Kesimpulan senada juga didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Farinha dan Basilio (2006). Penelitian mereka

  Hasil yang berbeda diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Wang, et al, (2000). Kesimpulan yang mereka dapat adalah harga saham justru mengalami penigkatan pada periode setelah pemecahan saham, namun terjadi perbedaan volume perdagangan saham yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemecahan saham secara signifikan.

  Motif kedua, yaitu berkaitan dengan signalling theory, yang diproksi pada abnormal return, juga masih memerlukan penelitian lebih lanjut karena penelitian-penelitian yang ada masih belum memberikan hasil yang konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Leung, et al, (2005) dan Farinha, et al, (2006) membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap abnormal return di sekitar tanggal pengumuman. Hasil penelitian mereka mendukung signalling theory.

  Hasil yang berbeda ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Sri Dewi Ari Ambarwati dan Damas (2007) dan Wang, et al (2000) yang membuktikan bahwa tidak ada perbedaan abnormal return yang signifikan antara periode sebelum dan sesudah split. Secara empiris, yaitu ditinjau dari fenomena yang terjadi, juga masih terjadi ada nya gap, yaitu return yang terjadi justru lebih kecil setelah pengumuman pemecahan saham.

  Masalah merupakan faktor penghambat pelaksana kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga diperlukan suatu pemecahan agar kelangsungan operasi perusahaan terlaksana dengan baik sesuai yang Masalah merupakan faktor penghambat pelaksana kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga diperlukan suatu pemecahan agar kelangsungan operasi perusahaan terlaksana dengan baik sesuai yang

  a. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah stock split

  pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013 dengan menggunakan metode harga saham.

  b. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah stock split

  pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013 dengan menggunakan metode volume perdagangan.

  c. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah stock split

  pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013 dengan menggunakan metode abnormal return.

C. Tujuan Penelitian

  Suatu perbuatantindakan ataupun perlakuan dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian ini, adalah:

  a. Menganalisa perbedaan antara sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013 dengan menggunakan metode harga saham.

  b. Menganalisa perbedaan antara sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013 dengan menggunakan metode volume perdagangan.

  c. Menganalisa perbedaan antara sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013 dengan menggunakan metode abnormal return.

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Manfaat penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

  a. Bagi kalangan Akademik

  Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan di bidang pasar modal yang melengkapi buku, penelitian dan artikel artikel lain yang mampu memberikan tambahan referensi bacaan di bidang pasar modal. Selain itu diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan sedikit pemahaman mengenai pengaruh stock split terhadap harga saham, volume perdagangan, dan return.

  b. Bagi kalangan Perusahaan

  Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menentukan kebijakan yang tepat dalam menghadapi perubahan kondisi ekonomi baik dari kebijakan pemerintah maupun faktor eksternal seperti perubahan nilai tukar rupiah-USD serta mampu memperbaiki sisi fundamental perusahaan dari segi kebijakan hutang dalam mata uang asing.

  c. Bagi kalangan Investor

  Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan informasi bagi investor sebagai bahan pertimbangan dan mengambil keputusan investasi. Yaitu tentang pengambilan keputusan investasi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan informasi bagi investor sebagai bahan pertimbangan dan mengambil keputusan investasi. Yaitu tentang pengambilan keputusan investasi

  d. Bagi Peneliti Selanjutnya

  Diharapkan penelitian ini dapat memberikan suatu pembeda dari penelitian penelitian sebelumnya yang berguna sebagai bahan masukan dan referensi dalam pembuatan penelitian penelitian selanjutnya. Terutama yang tertarik untuk melakukan kajian dibidang yang sama tentunya.

E. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penulisan tugas akhir yang akan dilakukan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

  Bab pendahuluan berisi suatu fungsi perusahaan dan aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan latar belakang tersebut, maka dilakukan perumusan masalah yang mendasari penelitian tersebut. Selanjutnya bab ini menjelaskan tentang batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

  Bab telaah pustaka membahas mengenai teori-teori yang melandasi penelitian ini dan menjadi dasar acuan teori yang digunakan dalam analisis penelitian ini. Selain itu, bab ini juga Bab telaah pustaka membahas mengenai teori-teori yang melandasi penelitian ini dan menjadi dasar acuan teori yang digunakan dalam analisis penelitian ini. Selain itu, bab ini juga

  

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

  Bab metodologi penelitian menjelaskan variabel penelitian dan definisi operasional penelitian serta cara pengukuran variabel. Selain itu, bab ini juga menjelaskan populasi dan penentuan sampel, jenis dan sumber data, serta metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya, menerangkan metode analisis yang digunakan untuk menganalisis hasil pengujian sampel.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

  Bab hasil dan pembahasan menjelaskan deskripsi objek penelitian dan profil perusahaan sampel. Bab ini juga menjelaskan statistik deskriptif variabel dan hasil analisis data yang mencakup pengujian hipotesis beserta pembahasannya.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

  Bab kesimpulan dan saran berisi kesimpulan penelitian yang didapat dari pembahasan seluruh bab. Dengan diperolehnya kesimpulan dalam penelitian ini, maka bab ini juga memberikan penjelasan mengenai keterbatasan penelitian dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Dasar

1. Manajemen Keuangan

  Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

  Menurut Ricky W. Griffin : sebuah

  proses perencanaan,

  pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

  Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.

  Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk

  Manajemen sebagai suatu proses, dikemukakan tiga buah definisi:

  a. Dalam Encyclopedia of the Social Science dikatakan bahwa

  manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.

  b. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah

  fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama. Manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.

  c. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art)

  atau suatu ilmu pengetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.

  Manajemen pada dasarnya terbagi atas empat, yaitu:

  a. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah kegiatan manajemen

  berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana SDM yang terbaik berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana SDM yang terbaik

  

  b. Manajemen Operasional adalah kegiatan manajemen

  berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen dengan teknik produksi yang seefisien mungkin dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produksi akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.

  c. Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan

  fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen dan bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.

  d. Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan

  fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.

  Manajemen keuangan (Finance Management) adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan, dimana fungsi manajemen keuangan meliputi penghimpunan dan pendayagunaan dana. Karena itu, manajemen keuangan sering dipadankan dengan manajemen aliran dana .

  Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan

  penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjakan aktiva tersebut. Manajemen keuangan adalah suatu proses dalam pengaturan aktivitas atau kegiatan dalam suatu organisasi, dimana di dalamnya termasuk kegiatan planning, analisis, dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan yang biasanya dilakukan oleh manajer keuangan. Manajemen keuangan adalah seluruh aktivitas kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan dengan meminimalkan biaya serta upaya penggunaan dan pengalokasian dana tersebut secara efisien.

  Fungsi dan tugas manajemen keuangan adalah salah satu kepentingan di dalam manajemen yang merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya keuangan dalam kegiatan entitas secara efisien dan efektif, dalam kerjasama secara terpadu dengan fungsi-fungsi lainnya seperti riset dan penelitian, produksi, pemasaran, dan sumberdaya manusia.

  Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi manajemen keuangan:

  a. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan

  pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

  b. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan

  keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

  c. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk

  memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

  d. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana

  yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.

  e. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta

  menyimpan dan mengamankan dana tersebut.

  Sedangkan tugas manajemen keuangan adalah:

  a. Menetapkan struktur keuangan entitas. Yaitu menetapkan kebutuhan entitas akan dana untuk sekarang (modal kerja jangka pendek) dan masa depan (keperluan investasi jangka panjang) dan menetapkan sumber dana yang dapat menutup kebutuhan- kebutuhan itu secara sehat. Di dalam prinsipnya, kebutuhan dana jangka pendek dibiayai oleh sumber jangka pendek, dan kebutuhan dana jangka panjang dibiayai dari sumber jangka panjang.

  b. Mengalokasikan dana sedemikian rupa agar dapat memperoleh

  tingkat efisiensi atau profitabilitas yang optimal.

  c. Mengendalikan keuangan perusahaan dengan mengadakan

  sistem dan prosedur yang dapat mencegah penyimpangan dan mengambil langkah perbaikan jika terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaan usaha dan memengaruhi struktur keuangan dan alokasi dana.

  Fungsi manajemen keuangan (finance) itu sendiri adalah:

  1. Financing

  Pada fungsi financial, manajer keuangan mengatur mengenai neraca, yaitu bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut . Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi aset (Asset), kewajiban (Liabilities), dan ekuitas dana (Equity).

  Aset (Asset) atau aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aktiva diakui (dicantumkan) dalam neraca apabila manfaat ekonominya di masa depan besar kemungkinan dapat diperoleh perusahaan dan aktiva yang bersangkutan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal. Aktiva dalam neraca secara garis besar diklasifikasikan menjadi Aktiva Lancar (Current Asset) dan Aktiva Tidak Lancar (Fixed Asset)

  Kewajiban (Liabilities) adalah hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu dan harus diselesaikan di masa datang dengan menyerahkan aktiva atau jasa (sumber daya perusahaan). Kewajiban diakui dalam neraca apabila pengeluaran sumber daya yang akan dilakukan Kewajiban (Liabilities) adalah hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu dan harus diselesaikan di masa datang dengan menyerahkan aktiva atau jasa (sumber daya perusahaan). Kewajiban diakui dalam neraca apabila pengeluaran sumber daya yang akan dilakukan

  Dalam neraca yang perlu di perhatikan adalah Current Asset, Fixed Asset, Debt, Current Liabilities, Long-term Liabilities, dan Equity.

  2. Investing

  Fungsi penggunaan dana tentunya harus dilakukan secara efisien. Maksudnya agar setiap dana yang tertanam dalam aktiva harus dapat digunakan seefisien mungkin untuk dapat menghasilkan tingkat keuntungan investasi yang maksimal. Fungsi ini meliputi perencanaan dan pengendalian penggunaan aktiva baik dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap. Agar tidak terjadi pengangguran dana maka perlu adanya pengalokasian dana yang didasarkan pada perencanaan yang tepat sehingga penggunaan dana dapat dilakukan secara optimal. Efisiensi penggunaan dana ini secara langsung mempengaruhi besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan melalui kegiatan investasi tersebut.

  Kriteria untuk analisis investasi dibagi menjadi Payback Period, NPV, IRR, Benefit-Cost Ratio.

  a. Net Present Value (NPV)

  NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan (net profit) yang telah didiskon menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaatbenefit dari proyek yang direncanakan.

  b. Internal Rate of Return (IRR)

  IRR merupakan indikator tingkat efisiensi dari suattu investasi. Suatu proyekinvestasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar daripada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana, dan lain- lain).

  c. Payback Period

  Payback period dapat diartikan sebagai jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang telah direncanakan.

  Jadi payback period dari suatu investasi menggambarkan panjang waktu yang diperlukan agar Jadi payback period dari suatu investasi menggambarkan panjang waktu yang diperlukan agar

  d. Benefit-Cost Ratio

  Benefit-Cost Ratio adalah perbandingan nilai ekuivalen semua manfaat terhadap nilai ekuivalen semua biaya. Nilai ekuivalen dapat dilakukan menggunakan analisis nilai sekarang, nilai yang akan datang, atau nilai tahunan. Jika rasio BC lebih besar dari 1, maka alternatif investas atau proyek tersebut layak (feasible). Sebaliknya, jika rasio BC lebih kecil dari 1, maka alternatif investasi atau proyek tersebut tidak layak (not feasible).

  3. Dividen

  Dividen didefinisikan sebagai:

  “Pembagian keuntungan kepada pemegang saham perusahaan yang sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki” (Baridwan, 1997: 37).

  “Sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham atas persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham” (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 127).

  Modligiani Miller berpendapat bahwa reaksi investor terhadap pengumuman dividen tidak menunjukkan bahwa investor lebih menyukai dividen melainkan karena mereka Modligiani Miller berpendapat bahwa reaksi investor terhadap pengumuman dividen tidak menunjukkan bahwa investor lebih menyukai dividen melainkan karena mereka

  Keputusan dividen adalah keputusan manajemen keuangan dalam menentukan besarnya proporsi laba yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dan proporsi dana yang akan disimpan di perusahaan sebagai laba ditahan untuk pertumbuhan perusahaan. Kebijakan ini juga akan mempengaruhi financial structure maupun capital structure.

  Dalam kebijakan pembagian dividen (Dividen Policy), para manajer keuangan harus mengambil keputusan berkaitan dengan distribusi laba bersih. Laba bersih umumnya dibagi menjadi dua:

  a. Dividen bagi pemegang saham.

  b. Jumlah laba ditahan yang bergantung pada rencana

  ekspansi dan diversifikasi perusahaan.

  Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen seperti kesempatan investasi yang tersedia untuk perusahaan, sumber modal alternatif, dan preferensi pemegang saham terhadap laba saat ini dan yang akan datang. Ada beberapa teori mengenai kebijakan dividen:

  a. Dividend Irrevelance Theory

  Merton Miller dan Franco Modligiani (MM) berpendapat bahwa nilai dari sebuah perusahaan dinilai hanya dari pendapatan dan resiko bisnis saja. Tidak Merton Miller dan Franco Modligiani (MM) berpendapat bahwa nilai dari sebuah perusahaan dinilai hanya dari pendapatan dan resiko bisnis saja. Tidak

  b. Bird-in-the-Hand Theory

  Myron Gordon dan John Lintner tidak sependapat dengan MM. Mereka berpendapat dividen lebih beresiko daripada capital gain. Jadi perusahaan harus memasang dividend payout ratio yang tinggi dan menawarkan dividen yield yang tinggi pula untuk memaksimumkan harga saham.

  c. Tax Preference Theroy

  Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Karena adanya pajak terhadap dividen dan capital gain, para investor lebih menyukai capital gain karena dapat menunda pembayaran pajak.

  Kebijakan dividen yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah:

  a. Buy Back Stock Repurchase

  Stock Repurchase adalah pembelian kembali saham yang dimiliki pemegang saham oleh perusahaan agar dapat menaikkan harga saham perusahaan yang dinilai undervalued, menghindari take over dari Stock Repurchase adalah pembelian kembali saham yang dimiliki pemegang saham oleh perusahaan agar dapat menaikkan harga saham perusahaan yang dinilai undervalued, menghindari take over dari

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63