juknis tbm dekonsentrasi 2011

KATA SAMBUTAN
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap
orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas
tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama
tertentu. Pendidikan sebagai bagian dari hak asasi manusia dengan
demikian harus ditujukan ke arah pengembangan pribadi seutuhnya
yang mempertebal penghargaan terhadap kebebasan hakiki,
menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi,
persahabatan, dan perdamaian.
Pendidikan Masyarakat sebagai bagian penting dari pendidikan
orang dewasa yang melayani Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan
Kecakapan Hidup dan Kewirausahaan, Peningkatan Budaya Baca
Masyarakat, Pendidikan Perempuan dan Pengarusutamaan Gender,
dan Pendidikan Keorangtuaan, harus dipandang dalam kerangka
pemenuhan hak asasi manusia dan prinsip-prisip inklusi untuk
pembangunan manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan dari Pendidikan
untuk Semua (PUS). Pengakuan terhadap pentingnya pendidikan
masyarakat ditunjukkan secara implisit dalam pemaknaan pendidikan

sebagai hak asasi yang harus diperoleh semua orang dan memiliki
peran yang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sejak tahun 2010 berbagai upaya telah dilaksanakan untuk
meningkatkan mutu layanan pendidikan masyarakat melalui inisiatif
beragam program yang lebih menyentuh langsung sisi pemberdayaan
dan kesejahteraan masyarakat dalam berbagai aspeknya sebagai
program terpadu yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat. Berbagai program tersebut difokuskan pada
masyarakat yang belum beruntung seperti masyarakat yang tinggal
di kawasan adat terpencil, di kawasan tertinggal/terluar/perbatasan,
kawasan padat buta aksara, masyarakat marjinal perkotaan, lansia,
perempuan dan anak-anak marjinal.

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

i

Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai
upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan

memperluas ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas layanan
pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu. Melalui berbagai
inisiatif program ini diharapkan investasi pendidikan nasional bagi
pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan yang bermutu
dapat benar-benar dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh
masyarakat.
Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan
petunjuk teknis ini. Saya mengharapkan petunjuk ini benar-benar
dapat dijadikan pedoman oleh semua pihak dalam melaksanakan
program pendidikan masyarakat secara tertib dan tepat sasaran.
Semoga, dan selamat bekerja.
Jakarta, Januari 2011
Plt. Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal,

Hamid Muhammad
NIP 195905121983111001

ii


Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

KATA PENGANTAR
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya
pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu
dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial,
ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan
masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan masyarakat berbasis
pada kerangka kerja “Aksara Membangun Peradaban” dalam program
Aksara Agar Berdaya (AKRAB!). Dengan demikian ukuran capaian
kompetensi keberaksaraan masyarakat berubah dari membaca, menulis,
dan berhitung teknis ke kemampuan memanfaatkan keberaksaraan
untuk meningkatkan kualitas hidup diri dan lingkungannya. Tujuan
Aksara Agar Berdaya (AKRAB!) adalah meningkatkan keberaksaraan
penduduk dewasa yang masih mempunyai keterbatasan keaksaraan
atau masih melek aksara parsial. Tingkat keberaksaraan yang memadai

dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengakses informasi
yang dapat digunakan untuk beradaptasi dan mengatasi berbagai
masalah ekonomi, sosial, dan budaya.
Saat ini masyarakat ditingkatkan keberaksaraannya dan diarahkan
untuk menguasai ragam keaksaraan melalui program Keaksaraan
Dasar, Keaksaraan Usaha Mandiri, Aksara Kewirausahaan, Keaksaraan
Keluarga, dan Keaksaraan Bencana. Peningkatan budaya tulis
dikembangkan melalui Koran Ibu, dan peningkatan budaya baca
dilaksanakan melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Sejalan
dengan program-program tersebut juga dilaksanakan sejumlah program
pendidikan pemberdayaan perempuan dan partisipasi anak untuk
meningkatkan harkat, martabat dan kualitas perempuan dan anak
melalui program kecakapan hidup perempuan dan anak, program
pencegahan tindak pidana perdagangan orang, serta program kesetaraan
dan keadilan gender.

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

iii


Untuk memastikan kelayakan layanan pendidikan masyarakat
bagi seluruh lapisan masyarakat, peningkatan keberaksaraan penduduk
dewasa ini disertai dengan pelaksanaan misi kesetaraan yang tidak
mendiskriminasikan para pihak, sehingga terjamin kepastian
memperoleh layanan pendidikan untuk semua. Di dunia terdapat 796
juta orang penduduk buta aksara, sebanyak 8,3 juta orang terdapat di
Indonesia. Sebanyak 65% penduduk buta aksara di Indonesia adalah
perempuan. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksetaraan gender
untuk pendidikan orang dewasa. Walau keaksaraan bukan tujuan
eksplisit pencapaian tujuan pembangunan millennium (MDG’s), tetapi
keaksaraan menunjukkan dasar dari pencapaian pendidikan dasar
universal. Keaksaraan terutama bagi perempuan dapat meningkatkan
mata pencaharian, perbaikan kesehatan ibu dan anak, mengurangi
risiko tertular HIV dan AIDS, dan mempermudah akses perempuan
generasi berikutnya terhadap pendidikan sehingga dapat mengurangi
kemiskinan, menunda usia perkawinan, mengurangi tingkat kesuburan,
dan meningkatkan harkat dan martabat perempuan.
Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai
pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis

Taman Bacaan Masyarakat Rintisan Dekonsentrasi ini. Akhirnya
semoga petunjuk teknis yang disusun dengan kesungguhan, komitmen,
dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan harapan
semoga Allah SWT memberikan rakhmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua. Amin.
Jakarta, Januari 2011
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN

.............................................. i

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

KATA PENGANTAR

............................................. iii


Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

DAFTAR ISI

............................................................. v

BAB I PENDAHULUAN
...............................................
A. Latar Belakang
.........................................................
B. Dasar Hukum
.....................................................
C. Tujuan Penyusunan Pedoman
..................................

1
1
3
4


BAB II PROGRAM TAMAN BACAAN MASYARAKAT
A. Pengertian TBM
................................
B. Sasaran TBM
..................................
C. Tujuan Penyelenggaraan TBM
..............................
D. Hasil yang Diharapkan
.......................................
E. Deskripsi Kegiatan
……………………………
F. Alokasi dan Rincian Anggaran
...………………

6
6
6
7
7
8

14

Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D
NIP. 195804091984022001

iv

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

v

BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN
PENYALURAN BANTUAN
.....................................
A. Penerima Bantuan
...................................................
B. Persyaratan Penerima Bantuan

............................
C. Tata Cara Pengajuan Proposal
…………………..
D. Proses Penyaluran Bantuan
.................................
E Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan …………..
F. Catatan Khusus
……………………………
BAB IV PEMANTAUAN, EVALUASI,
DAN PELAPORAN
..................................................
A. Pemantauan
.............................................
B. Evaluasi Kegiatan
.........................................
C. Pelaporan dan Sanksi
..........................................
BAB V PENUTUP

23

23
23
23

………………...........……… 25

LAMPIRAN-LAMPIRAN;
Lampiran 1 : Format Proposal
..................………
Lampiran 2 : Contoh Rekomendasi
...............………
Lampiran 3 : Format Surat Pernyataan
....................
Lampiran 4 : Format Laporan
........................………
Lampiran 5 : Contoh Akad Kerjasama
........………..........
Lampiran 6 : Sebaran TBM Seluruh Indonesia
........………
Lampiran 7 : Instrumen Verifikasi Lembaga ............………

vi

17
17
17
18
19
21
22

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

26
33
34
35
39
44
53

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pengamatan singkat cukup untuk mengatakan
bahwa kecenderungan masyarakat Indonesia, baik sebagai individu
maupun kelompok, apabila sedang berada (a) di tempat penantian
(ruang tunggu), seperti: di stasiun kereta api, terminal atau halte
bus, di rumah sakit/praktek dokter/apotik, (b) dalam perjalanan,
misalnya di kereta api, bus atau pesawat udara, atau (c) dalam
keadaan santai di tempat rekreasi, pada umumnya cenderung untuk
“tidak berbuat apa-apa (idle)”, kecuali hanya menikmati
pemandangan alam sekitar, berdiam diri, atau mengobrol dengan
orang yang berada di dekatnya, menyibukkan diri dalam permainan
elektronik melalui telepon genggam, atau bahkan tidur-tiduran
saja.
Pengamatan sehari-hari lainnya adalah kebiasaan membawa
dan membaca buku saku atau bahan bacaan ringan yang berupa
novel atau buku cerita di kalangan masyarakat masih jarang
ditemukan. Membawa peta perjalanan yang sangat berfungsi untuk
memperlancar dan menghindari kemungkinan terjadinya salah
jalan atau tersesat sewaktu bepergian belum banyak dilakukan.
Keengganan membawa peta adanya pemikiran bahwa ”bertanya”
sudah dapat membantu kelancaran perjalanan. Demikian juga
dengan pemberian buku sebagai hadiah (kado) kepada seseorang
yang merayakan hari ulang tahun masih merupakan sesuatu yang
langka. Di samping itu, manakala ada seseorang yang dalam
percakapannya mensitir pendapat atau pemikiran para ahli sebagai
hasil dari aktivitas membacanya, tampak masih belum mendapat
apresiasi.

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

1

Berbagai contoh hasil pengamatan yang dikemukakan tersebut
di atas mengindikasikan bahwa aktivitas membaca masih belum
melekat pada setiap insan Indonesia. Kesadaran tentang pentingnya
membiasakan diri untuk aktif membaca masih belum tumbuh dan
berkembang dengan baik. Salah satu indikator lain yang
meneguhkan hasil pengamatan tersebut adalah jumlah surat kabar
yang dikonsumsi masyarakat Indonesia. Idealnya setiap surat
kabar dikonsumsi oleh 10 orang, tetapi di Indonesia dikonsumsi
oleh 45 orang yaitu berada di bawah Filippina dan Srilanka. Di
sisi lain, jam bermain anak-anak Indonesia masih tinggi yakni
lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton acara
televisi. Di Korea dan Vietnam, jam bermain anak-anak hanya 1
jam, selebihnya digunakan untuk belajar atau membaca buku
(Pikiran Rakyat , diakses 18 Januari 2005).
Mengingat pentingnya kegiatan membaca dalam kehidupan
sehari-hari, Presiden Soekarno dalam pertengahan tahun 1960-an
menyerukan kepada segenap bangsa Indonesia untuk membiasakan
diri membaca agar dapat menambah ilmu pengetahuan. Membaca
merupakan salah satu cara manusia untuk memperoleh ilmu
pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang untuk
memperbaiki mutu hidupnya sesuai dengan kemampuan intelektual
dan spiritualnya. Berbagai tokoh dan ilmuwan mencapai
keberhasilan dalam hidupnya melalui aktivitas membaca berbagai
sumber bacaan. Membaca menjadi salah satu kebutuhan yang
perlu dipenuhi dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia
yang ingin berkembang cepat dan maju, baik secara spiritual,
intelektual, maupun fisik.
Berdasarkan Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan
Nasional Tahun 2010-2014, Pemerintah mendorong berbagai
elemen untuk menyelenggarakan Taman Bacaan Masyarakat
(TBM), “Penguatan dan perluasan budaya baca melalui penyediaan
taman bacaan, bahan bacaan dan sumber informasi lain yang
mudah, murah, dan merata serta pendukungnya”. Juga diharpakan
bahwa “setiap kabupaten/kota memiliki paling sedikit 10 unit
TBM”

2

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

Penyelenggaraan TBM bukan “profit oriented” sehingga dalam
pelaksanaannya menemui hambatan, yang disebabkan keterbatasan
sumber daya utamanya dalam hal pembiayaan, akibatnya tidak
semua masyarakat bersedia menyelenggarakan TBM. Upaya
pemerintah untuk menyediakan TBM yang merata dan meluas
untuk menjangkau lapisan masyarakat pada tahun anggaran 2011
dengan memberikan bantuan dana yang bersifat stimulan untuk
mendorong masyarakat bersedia menyelenggarakan TBM sebagai
sarana pembelajaran dan pembudayaan kegemaran membaca
masyarakat.Bantuan yang dimaksud adalah Bantuan Sosial TBM
Rintisan yang dapat diakses oleh masyarakat dan dipergunakan
untuk merintis-mendirikan TBM di perdesaan dan atau kawasan
miskin perkotaan.
Agar penyaluran bantuan sosial TBM Rintisan tepat sasaran,
tepat waktu, dan tepat jumlah serta merata dan meluas dilakukan
secara dekonsentarsi melalui dinas pendidikan provinsi, maka
perlu disusun “Petunjuk Teknis Penyaluran dan Pengelolaan
Bantuan Penyelenggaraan TBM Rintisan Dekonsentarsi Tahun
2011”

B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;
3. Peraturan Presiden No 47 tahun 2009, tentang Pembentukan
dan Organisasi Kementrian Negara;
4. Peraturan Presiden Nomor: 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014,
5. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan
Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan
Dasar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 48 Tahun
2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan
Nasional 2010-2014

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

3

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 36 Tahun
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan Nasional
8. Kesepakatan bersama antara Menteri Pendidikan Nasional
dengan Menteri Agama No. 01 tahun 2007 dan No. 02 Tahun
2007 tentang penyelenggaraan program Pendidikan Luar
Sekolah di Lembaga Keagamaan.
C. Tujuan
1. Penyusunan Petunjuk Teknis
Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan
Penyelenggaraan TBM Rintisan Dekonsentarsi bertujuan
untuk:
a. sebagai acuan bagi dinas pendidikan provinsi dalam
menyalurkan dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi
agar penyalurannya tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat
jumlah,
b. sebagai acuan bagi dinas pendidikan kabupaten/kota dalam
memberikan rekomendasi sebagai informasi awal tentang
kelayakan lembaga, dan untuk mencegah terjandinya
pemberian bantuan ganda,
c. sebagai acuan bagi tim penilai agar dapat melakukan tugas
penilaian proposal TBM Rintisan Dekonsentrasi secara
obyektif,
d. sebagai acuan bagi petugas verifikasi lembaga dalam rangka
memastikan kelayakan lembaga dapat diberi dana bantuan
TBM Rintisan Dekonsentrasi,
e. sebagai dasar bagi para penilik untuk melakukan tugas
kepenilikan atas penyelenggaraan taman bacaan masyarakat,
f. sebagai acuan bagi pusat kegiatan belajar masyarakat,
satuan pendidikan nonformal, sejenis unit pelaksana teknis
daerah pendidikan nonformal, lembaga keagamaan atau
organisasi masyarakat lainnya untuk menyusun proposal
TBM Rintisan Dekonsentrasi, kapan dan kemana proposal
harus disampaikan.

4

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

2. Tujuan Pemberian Bantuan
Pemberian bantuan sosial TBM Rintisan dimaksudkan
untuk merintis-mendirikan TBM baru di pedesaan, kawasan
miskin perkotaan, tempat-tempat ibadah, dan di panti-panti
asuhan anak yatim.
Adapun tujuannya adalah:
a. menyediakan akses TBM yang merata, meluas, dan mudah
dijangkau masyarakat pedesaan dan kawasan miskin
perkotaan,
b. meningkatkan kemampuan keaksaraan dan keterampilan
membaca bagi anak usia dini, melek aksara parsial,
aksarawan baru, peserta didik pendidikan dasar,
c. meningkatkan kegemaran membaca, menulis, dan belajar
masyarakat,
d. membangun masyarakat pembelajar sepanjang hayat.

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

5

C. Tujuan Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat

BAB II
PROGRAM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM)

Penyelenggaraan TBM dimaksudkan untuk menyediakan akses
bahan bacaan yang merata, meluas, dan terjangkau oleh masyarakat
dengan mudah dan murah.
Adapun tujuannya adalah:

A. Pengertian Taman Bacaan Masyarakat
1. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah lembaga
pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang
menyediakan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku,
menulis, dan kegiatan – kegiatan sejenis lainnya, yang
dilengkapi dengan bahan bacaan, berupa: buku, majalah,
tabloid, koran, komik, dan bahan multi media lain, serta
didukung oleh pengelola yang berperan sebagai motivator.
2. TBM Rintisan merupakan upaya meningkatkan bahan-bahan
bacaan bagi masyarakat melalui pembentukan TBM yang
mampu melayani kegiatan membaca dan menulis masyarakat.
3. Dana TBM Rintisan merupakan bantuan biaya opersional
merintis-mendirikan, dan menyelenggarakan TBM baru..

B. Sasaran Taman Bacaan Masyarakat
Sebagai penerima manfaat layanan dari perintisan-pendirian
TBM baru ini adalah (1) peserta didik berkeaksaraan rendah , (2)
peserta didik pendidikan anak usia dini, (3) penduduk yang
berlatang belakang dan/atau peserta didik pendidikan dasar, dan
masyarakat umum.

6

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

1. meningkatkan kemampuan keberaksaraan dan keterampilan
membaca,
2. menumbuhkembangkan minat dan kegemaran membaca,
3. mendorong terwujudkan masyarakat pembelajar sepanjang
hayat.
4. mewujudkan kualitas dan kemandirian masyarakat yang
berpengetahuan, berketerampilan, berbudaya maju, dan beradab.

D. Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari pemberian bantuan sosial TBM
Rintisan ini adalah:
1. adanya TBM baru di pedesaan, kawasan miskin perkotaan,
tempat-tempat ibadah, dan/ atau di panti-panti asuhan anak
yatim,
2. tersedianya bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan dan
mudah diakses,
3. meningkatnya kemampuan keaksaraan dan keterampilan
membaca bagi anak usia dini, melek aksara parsial, aksarawan
baru, peserta didik pendidikan dasar,
4. meningkatnya minat dan kegemaran membaca, menulis, dan
belajar masyarakat,

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

7

E. Deskripsi Kegiatan
1. Indikator Keberhasilan
a. tersalurnya dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentarsi
kepada 330 lembaga dengan tepat sasaran, tepat waktu,
dan tepat jumlah.
b. terselenggaranya 330 TBM baru di pedesaan, kawasan
miskin perkotaan, tempat-tempat ibadah, dan atau pantipanti asuhan.
c. tersedianya sarana pembelajaran masyarakat yang merata
dan meluas,
d. terlayaninya kebutuhan masyarakat di bidang bahan bacaan,
e. terselenggaranya berbagai kegiatan pembudayaan
kegemaran membaca masyarakat,
f. adanya pengujung/pembaca di TBM paling sedikit 10
orang setiap hari.
2. Fungsi Taman Bacaan Masyarakat
Fungsi yang melekat pada TBM adalah sebagai (1) sumber
belajar, (2) sumber informasi, dan (3) sarana rekreasi-edukasi.
Sebagai Sumber Belajar - TBM memberikan akses layanan
bahan bacaan untuk mendukung masyarakat pembelajar
sepanjang hayat, seperti buku pengetahuan untuk membuka
wawasan, juga berbagai keterampilan praktis yang bisa
dipraktekkan setelah membaca misal praktek memasak,
budidaya ikan, menanam cabe dan lainnya.
Sebagai sumber informasi - oleh karena bahan bacaan yang
disediakan termasuk koran, tabloid, dan juga referensi.
Sebagai tempat rekreasi-edukasi - dengan buku-buku
nonfiksi yang disediakan memberikan hiburan yang mendidik
dan menyenangkan. Lebih jauh dari itu, TBM dengan bahan
bacaan yang disediakan mampu membawa masyarakat lebih
dewasa dalam berperilaku, bergaul di masyarakat lingkungan.

8

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

3. Layanan
Pengeloa TBM yang berperan sebagai motivator harus
aktif membantu pengunjung dan memberikan layanan. Layanan
yang dapat diberikan TBM adalah:
v membaca ditempat, agar pengunjung mau dan gemar
membaca di TBM maka bahan bacaan yang disediakan
hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung.
Dengan menemukenali minat dan karakteristik pengunjung
dapat menentukan bahan bacaan yang tepat.
v Meminjamkan buku, artinya buku dapat dibawa pulang
untuk dibaca dirumah dalam waktu tertentu dan peminjam
wajib mengembalikan tepat waktu.
v Pembelajaran, dengan menggunakan berbagai pendekatan,
misalnya:
a. membacakan buku dan/atau mendongeng untuk anak
usia dini,
b. membimbing belajar membaca, menulis, berhitung,
dan berkomunikasi,
c. belajar sambil praktek keterampilan atau melaksanakan
kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat,
d. Membimbing teknik membaca cepat (scanning dan
skimming),
e. Menemukan kalimat dan kata kunci dari bacaan,
f. Lomba menceriterakan kembali buku yang telah dibaca,
membedahnya dan mengenal bagaimana memproduksi
buku, bagaimana menjadi pembaca dan penulis kreatif.
4. Sumber Daya Taman Bacaan Masyarakat
Untuk dapat melaksanakan peran dan fungsinya, merupakan
suatu keharusan bagi TBM untuk melakukan peningkatan
kapasitas kelembagaan agar mampu memberikan layanan
kepada masyarakat dengan baik dan bermutu. Peningkatan
kapasitas kelembagaan TBM meliputi: sumber daya fisik,
sumber daya manusia, dan sumber daya finansial.
a. Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik yang ada di TBM dapat dibedakan
menjadi 2 (dua), yaitu: sumber daya fisik utama, dan sumber
daya fisik pendukung.

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

9

1) Sumber daya fisik utama, adalah bahan bacaan. yaitu:
semua jenis bahan bacaan dalam pelbagai bentuk media
seperti: buku, majalah, tabloid, koran, CD dan lainnya.
Perlu disadari bahwa bahan bacaan yang disediakan
tiada lain untuk melayani masyarakat sehingga
masyarakat sebagai kelompok sasaran perlu diperhatikan
secara sungguh-sungguh, oleh karenanya penentuan
bahan bacaan yang harus disediakan perlu
memperhatikan : karakteristik masyarakat, kebutuhan
nyata masyarakat, kemampuan baca masyarakat, dan
sesuai dengan potensi lokal.
2) Sumber daya pendukung, adalah segala sesuatu yang
diperlukan untuk mendukung pengelolaan TBM, antara
lain: rak/almari buku, display buku baru, rak majalah,
gantungan koran, meja kerja, dan fasilitas untuk
membaca seperti: meja baca/bangku, alas duduk
(tikar/kapet) dan kaca mata baca perlu juga disediakan.
b. Sumber Daya Manusia
Factor utama dalam pengelolaan TBM adalah orang
sebagai sumber daya manusia, sekurang-kurangnya terdapat
3 orang yang duduk dalam susunan organisasi yang
melaksanakan pengelolaan TBM terdiri atas: 1 orang
Ketua, 1 orang yang mengurusi adminstrasi dan teknis,
dan 1 orang memberikan layanan kepada masyarakat.
Dengan kata lain, susunan ornaginsasi TBM sekurangkurangnya terdiri atas:
1) Ketua, mempunyai tugas: (1) memimpin TBM, (2)
menyusun dan menetapkan program, (3) memajukan
dan mengembangkan TBM, (4) melakukan hubungan
kerjasama, dan (5) mengelola keuangan,
2) Urusan Administrasi dan Teknis, mempunyai tugas: (!)
mengurus administrasi dan surat menyurat, (2)
mengadakan seleksi dan pengadaan bahan bacaan, (3)
melaksanakan pengolahan bahan bacaan, dan (4)
melaksanakan pengembangan bahan bacaan,
3) Urusan Layanan, mempunyai tugas: (!) membuat tata
tertib, (2) memberikan layanan TBM, dan
(3)melaksanakan administrasi keanggotanaan

10

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

c. Sumber Daya Finansial
Setiap organisasi dan kegiatan pada dasarnya
memerlukan biaya. Sesuai dengan prinsip penyelenggaraan
TBM: dari, oleh, dan untuk masyarakat maka sumber daya
finasial utamanya seharusnya digali melalui swadaya
masyarakat. Untuk itu, perlu dilakukan identifikasi potensi
dan kekuatan masing-masing warga sehingga dapat diolah
dan dikembangkan menjadi sumber keuangan TBM.
Sedangkan, bantuan sosial TBM Rintisan ini hanya bersifat
stimulan.
5. Inovasi-Kreatif Taman Bacaan Masyarakat
Dari uraian-uraian tersebut di atas dapat diketahui bahwa
masyarakat Indonesia belum menyadari betapa pentingnya
kegiatan membaca, mengajak untuk membiasakan membaca
bukan sekedar menyediakan TBM dengan segala macam bahan
bacaan yang disediakan. Tetapi perlu melakukan berbagai
upaya untuk mendorong masyarakat mau dan mampu membaca
dengan berbagai kiat berikut:
a. Mengenali masyarakat dan berbagai kebutuhannya,
Agar dapat mengajak masyarakat mau membaca di TBM,
perlu mengenal lebih dahulu masyarakat di sekitar TBM
sebagai sasarannya. Dengan maksud untuk mengetahui
sosial–budaya-ekonomi, agama, potensi lingkungan, latar
belakang pendidikan, serta kebutuhan nyata yang diperlukan.
Hal ini penting sekali sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan, juga penting
dalam penyediaan koleksi bahan-bahan bacaan yang akan
disediakan.
b. Melakukan sosialisasi TBM dan memberi kesadaran arti
pentingnya kepada masyarakat
TBM merupakan miniatur perpustakaan, dengan jumlah
bahan bacaan yang minim baik jumlah maupun jenisnya.
Sehingga masyarakat sekitar terkadang tidak tahu. Andaikan
tahu tentang keberadaan TBM belum tentu paham tentang
TBM. Oleh karena itu penyelenggara/pengelola TBM harus
melakukan sosialisasi keberadaan TBM, dan sekaligus

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

11

memberi kesadaran terhadap manfaat yang dapat diperoleh
dari kegiatan membaca.
Kegiatan membaca ibaratnya mengasah otak sehingga
meningkatkan kemampuan diri seseorang, demikian pula
belajar adalah identik dengan membaca, karena biasanya
kegiatan belajar dilakukan dengan cara membaca. Dengan
membaca maka terbukalah jendela dunia, terbukalah
wawasan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti
menjadi mengerti, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak
terampil menjadi terampil. Pendek kata:

”Tahu dan Bisa karena Membaca”

Sebagaimana dikatakan Glenn Doman (1986) dalam
bukunya How to Teach your Baby to Read terjemahan
Ismail Marahimin (1991:19) mengatakan ”membaca
merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia,
membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting
dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses
belajar didasarkan pada kemampuan membaca.
c. Membentuk kelompok sasaran berdasarkan kemampuan
baca/kebutuhan
Membentuk kelompok sasaran berdasarkan kemampuan
baca/kebutuhan dengan maksud untuk mempermudah
melakukan pendekatan dan bimbingan. Seperti membentuk
kelompok sasaran:(a) Aksarawan Baru, (b) Petani/Nelayan,
(c) Pedagang/Wiraswasta; (d) Religius, dan (e)
pegawai/karyawan
d. Membimbing dan meningkatkan kemampuan baca
kelompok sasaran,
Salah satu faktor penyebab masyarakat Indonesia belum
berbudaya baca antara lain kemampuan membaca yang
rendah. Kemampuan membaca dalam arti: a) memahami
isi bacaan, b) menginterpretasikan bacaan, atau c)
mengkombinasikan bacaan satu dengan yang lain.
Sebuah studi yang dilakukan oleh The International
for The Evaluation of Education Achievment (IEA) tahun
1992 terhadap 30 negara termasuk Indonesia, menyimpulkan
bahwa kemampuan anak-anak Indonesia menduduki
rangking 29. Dengan rendahnya kemampuan membaca ini

12

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

mengakibatkan orang malas untuk melakukan aktivitas
membaca.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengelola TBM
perlu sekali meningkatkan kemampuan membaca dengan
cara membimbing dan mengajarkan teknik membaca yang
efektif dan efisien.
e. Menyelengarakan kegiatan yang bermanfaat,
Agar TBM dapat melakukan tugas dan fungsinya,
pengelola dituntut untuk kreatif menciptakan kegiatan
sebagai upaya untuk menarik masyarakat untuk berkunjung
dan memanfaatkan TBM. TBM berfungsi sebagai sarana
pembelajaran, sumber informasi, dan rekreasi-edukatif,
bahan bacaan apapun jenisnya dapat menjadi penunjang
dalam pembelajaran.
Praktek keterampilan dari buku-buku yang tersedia di
TBM dengan cara pengelola mencarikan nara sumber teknis
di bidang keterampilan tertentu misalnya membuat sampho,
sabun cuci, kecap, atau minyak kelapa dengan cara demo.
Demo membuat sabun cuci ini akan memotivasi masyarakat
untuk membaca penjelasan lengkap melalui buku. Beberapa
contoh kegiatan yang bisa dipadukan dengan bahan bacaan
adalah:
1) Mempraktekan isi buku (keterampilan), seperti praktek
memasak, budi daya ikan, dan bercocok tanam.
2) Mendiskusikan isi buku baru,
3) Lomba-lomba, seperti: .
Ø lomba menulis sinopsis buku bacaan yang pernah
dibacanya. Sinopsis sederhana tidak perlu terlalu
panjang tetapi disesuaikan dengan tingkat
kemampuan dan latar belakang pendidikan
masyarakat. Lomba ini sangat bermanfaat bagi
masyarakat yang baru melek huruf karena tidak saja
melatih keterampilan membaca tetapi juga menulis
sehingga akan menjaga ketarmpilan yang sudah
diperolehnya tidak akan hilang/lupa.
Ø lomba memasak dengan membaca langsung resep
makanan yang diberikan kepada peserta lomba.

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

13

Memasak dengan bahan sederhana yang mudah
diperoleh di lingkungan masyarakat setempat.
Kegiatan ini baik juga bila melibatkan PKK.
Ø Mengadakan acara cerdas cermat dengan pertanyaan
seputar buku yang sudah disediakan oleh TBM.
Acara cerdas cermat ini bisa diadakan sebulan sekali
tergantung keperluan dan respon masyarakat. Acara
ini akan menumbuhkan rasa bersaing dalam kegiatan
membaca di masing-masing kelompok peserta. Tentu
saja diusahakan ada hadiah yang diberikan kepada
pemenang lomba sebagai daya tarik.
f. Membangun kemitraan
Membangun kemitraan dan kerjasama merupakan salah
satu modal dasar yang perlu dibina dan dikembangkan.
Utamanya dengan struktur lembaga dan masyarakat, seperti
karang taruna, remaja misjid, kebiasaan arisan ibu-ibu
dengan cara membawa buku keterampilan memasak dan
melakukan praktek memasak di tempat arisan. Dengan
sekolah (SD dan SLTP), meminta agar sekolah mewajibkan
para siswanya untuk membaca buku, misal membaca satu
buku dalam seminggu dan membuat resumenya. Dengan
kegemaran membaca akan mendukung siswa rajin belajar.
F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Bantuan
Dana bantuan TBM Rintisan adalah sebesar Rp 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) per lembaga. Adapun alokasi dan rincian
penggunaan dana bantuan TBM Rintisan adalah sebagai berikut.

14

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

No.
1.

2.

3.
4.

Jenis Bahan Bacaan
Pengadaan Bahan Bacaan
(buku-buku: pengetahuan umum,
keterampilan, keagamaan, karya sastra
termasuk buku fiksi, pelajaran sekolah,
referensi, Koran lokal)
Pengadaan Sarana
(seperti: rak buku, meja baca,
meja petugas, kacamata baca,
alat permainan anak)
Biaya kegiatan pembudayaan
kegemaran
Biaya operasional
(seperti: insentif pengelola,
ATK, obat jamur)

Alokasi Anggaran
Minimal 50%
(Rp. 10.000.000,-)

Maksimal 10%
(Rp. 2.000.000,-)

Minimal 20%
(Rp. 4.000.000,-)
Maksimal 20%
(Rp. 4.000.000)

Hal penting yang sangat perlu diperhatikan oleh lembaga penerima
dana bantuan adalah dana bantuan bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara artinya bahwa dana tersebut pada hakekatnya
milik masyarakat, maka harus dimanfaatkan untuk kepentingan
masyarakat. Terkait dengan hal tersebut perlu dipahami bahwa setiap
lembaga penerima dana bantuan TBM Rintisan wajib menggunakan
dana bantuan sesuai dengan alokasi dan rincian penggunaan
sebagaimana yang telah ditetapkan pada Petunjuk Teknis ini.
Penggunaan dana bantuan yang tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis
ini dapat dikategorikan sebagai penyimpangan yang dapat ditindak
sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. dan tindakan ini
merupakan tanggung jawab mutlak dari lembaga penerima dana
bantuan.

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

15

BAB III
PROSEDUR PENGAJUAN
DAN PENYALURAN BANTUAN
A. Penerima Bantuan
Dana bantuan TBM Rintisan tahun 2011 dapat diakses oleh
lembaga secara kompetitif dengan mengajukan proposal. Lembaga
yang dimaksud pada Petunjuk Teknis ini adalah: (1) pusat kegiatan
belajar mayarakat, (2) satuan pendidikan nonformal sejenis, (3)
unit pelaksana teknis pendidikan nonformal, (4) organisasi
keagamaan, (4) dan/atau organisasi kemasyarakatan yang memiliki
legalitas, kapasitas, dan integritas serta memenuhi kriteria:
1. belum pernah menerima bantuan TBM,
2. satu kabupaten/kota dengan TBM yang akan dibiayai dengan
bantuan sosial ini,
3. tidak mengajukan bantuan TBM Rintisan kepada Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat, dan
4. memenuhi persyaratan yang ditetapkan pada Petunjuk Teknis
ini.
B. Persyaratan Penerima Bantuan
1. Persyaratan Administrasi
a. memiliki:
1) akte notaris pendirian lembaga, atau
2) surat keterangan pendirian lembaga dari pejabat yang
berwenang, atau
3) surat ijin opersional penyelenggaraan lembaga, atau
4) surat legalitas lembaga lainnya dari pejabat yang
berwenang;
b. memperoleh rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota
setempat;
c. memiliki rekening bank atas nama lembaga yang masih
aktif,
d. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama
lembaga,

16

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

17

e. memiliki contack person yang dapat dihubungi dengan
mudah dan cepat,
2. Persyaratan Teknis
a. memiliki ruang sebagai tempat penyelenggaraan TBM
minimal 20 M2 dilokasi yang strategis dan mudah di
jangkau.
b. memiliki rak/almari buku untuk menyimpan/menempatkan
bahan bacaan yang cukup memadai,
c. memiliki pengelola TBM yang responsif gender, ramah,
dan suka membaca;
d. memiliki bahan bacaan awal paling sedikit 100 judul, tidak
termasuk buku pelajaran sekolah, modul/bahan ajar
pendidikan nonformal,
e. bagi unit pelaksana teknis daerah kabupaten/kota
diperuntukkan untuk penyelenggaraan TBM Percontohan.
C. Tata Cara Pengajuan Proposal
Mekanisme pengajuan dan penyaluran dana bantuan TBM
Rintisan Dekonsentrasi meliputi tahap – tahap sebagai berikut:
1. Sosialisasi:
Agar dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi ini dapat
diketahui oleh masyarakat luas dilakukan sosialisasi sebagai
berikut:
a. Berjenjang, yaitu sosialisasi dilakukan oleh:
1). Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
pembekalan kepada Dinas Pendidikan Provinsi melalui
pelaksanaan orinetsi,
2). Dinas Pendidikan Provinsi kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, dan
3). Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota kepada
lembaga/masyarakat luas.
b. Langsung, yaitu sosialisasi dilaksanakan oleh Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat dan/atau Dinas
Pendidikan Provinsi langsung kepada masyarakat luas yang
dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya berbagai
kegiatan pembinaan pendidikan masyarakat
c. Website http://www.paudni.kemdiknas.go.id/dikmas

18

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

2. Pengajuan Proposal
Setiap pimpinan lembaga yang ingin memperoleh dana
bantuan TBM Rintisan melalui Dekonsentrasi mengajukan
permohonan kepada:
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi setempat
cq. Kepala Bidang/Subdin Pendidikan Nonformal dan
Informal setempat.
dengan menyerahkan Proposal TBM Rintisan Dekonsentrasi
yang disusun sebagaimana contoh pada lampiran 1 Petunjuk
Teknis ini dan dilengkapi berbagai lampiran persyaratan
administrasi sebagai berikut:
a. copy: 1) akte notaris pendirian lembaga, atau
2) surat keterangan pendirian lembaga dari pejabat
yang berwenang, atau
3) surat ijin opersional penyelenggaraan lembaga,
atau
4) surat legalitas lembaga lainnya dari pejabat
yang berwenang;
b. Asli rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota
setempat;
c. Asli Surat Keterangan Bank dan copy buku rekening bank
atas nama lembaga,
d. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama lembaga,
e. Nomor telpon atau hp yang dapat dihubungi.
Penerimaan Proposal TBM Rintisan Dekonsentrasi
dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai dengan 30 Juni
2011 (terakhir diterima Dinas Pendidikan Provinsi). Proposal
yang diterima setelah tanggal tersebut dapat diproses selama
dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi pada anggaran
tahun 2011 masih tersedia.
D. Proses Penyaluran Bantuan
1. Penilaian Proposal
Terhadap proposal TBM Rintisan Dekonsentrasi yang
masuk, Dinas Pendidikan Provinsi wajib melakukan penilaian
dengan maksud agar penyaluran bantuan tepat sasaran dan
tepat guna. terhadap:
PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

19

a. persyaratan adminisatrasi, dilakukan oleh Bidang/Subdinas
Pendidikan Nonformal dan Informal,
b. subtansi/teknis, dilakukan oleh Tim Penilai dari unsur
birokrasi, akademisi, dan praktisi yang dibentuk oleh Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi atau pejabat yang ditunjuk
dengan Keputusan.
Setiap proposal dilakukan seleksi administrasi oleh seorang
petugas, sedangkan penilaian subtansi/teknis dilakukan oleh
tiga orang anggota Tim Penilaian.
2. Verifikasi Lembaga
Terhadap proposal TBM Rintisan Dekonsentrasi yang lolos
dari penilaian administrasi, dan lulus dari penilaian
subtansi/teknis dapat dilakukan verifikasi lembaga untuk
melihat atau memastikan kelayakan lembaga sebagai bahan
pertimbangan tambahan untuk menentukan diberi tidaknya
dana bantuan TBM Rintisan. Verifikasi dilakukan dengan
maksud untuk mengklarifikasi data, informasi, dokumen yang
tertuang dalam proposal. Selain itu juga akan dilakukan
penilaian fisik lembaga calon penerima bantuan yang meliputi:
dokumen asli, lokasi, kondisi fisik lembaga yang meliputi:
sarana, prasarana, koleksi bahan bacaan, penataan bahan
bacaan, tata ruang, sistem pengolahan bahan bacaan, dan
dukungan masyarakat.
3. Penetapan Lembaga Penerima Program
Lembaga calon penerima dana bantuan TBM Rintisan
Dekonsentrasi ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi atau pejabat yang ditunjuk dengan Surat Keputusan
setelah mempelajari dan minta penjelasan dari Kepala
Bidang/Subdinas tentang hasil penilaian proposal dan verifikasi.
4. Peluncuran Dana
Penyaluran dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi
dengan tahapan sebagai berikut:

20

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

a. Penandatanganan Akad Kerjasama
Berdasarkan Surat Keputusan tentang Penetapan
Lembaga Penerima Dana Bantuan TBM Rintisan
Dekonsentrasi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau
pejabat yang ditunjuk menindaklanjuti dengan melakukan
Akad Kerjasama Penyelenggaraan TBM Rintisan dengan
lembaga penerima bantuan. Akad Kerjasama dibuat lima
rangkap, tiga diantaranya di atas meterai cukup sehingga
mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Akad Kerjasama tersebut di atas berisikan:
1) kesepakatan kerjasama penyelenggaraan TBM
2) t u j u a n k e r j a s a m a p e n y e l e n g g a r a a n T B M
3) tugas dan tanggung jawab para pihak,
4) besar bantuan dan penggunaan dana bantuan,
5) sanksi, dan
6) tanggung jawab mutlak.
b. Penyaluran Bantuan
Penyaluran dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi
disalurkan langsung oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara setempat kepada lembaga penerima dana bantuan
melalui transfer bank.
E. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana
Lembaga yang ditetapkan sebagai penerima bantuan dana
penyelenggaraan TBM Rintisan diwajibkan:
1. Menggunakan dan mengadministrasikan dana secara tertib
dan teratur sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana secara akuntabel
dan transparan sesuai dengan Perjanjian Kerjasama dan
peraturan yang berlaku.
3. Menyetor pajak yang dipungut berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
4. Bertanggung jawab mutlak atas penggunaan dana bantuan.

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

21

F. Catatan Khusus
1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal,
Kementerian Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan
Provinsi tidak memungut biaya apapun dan tidak menerima
pengembalian Dana bantuan dalam bentuk apapun untuk
pencairan dana bantuan yang akan dan telah ditetapkan.
2. Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan
Nasional 2010-2014, yaitu:
a. misi ke 4 tentang kesetaraan maka daerah dan komunitas
khusus tertentu yang memerlukan perhatian khusus dapat
diprioritaskan untuk mendapat bantuan TBM Rintisan
Dekonsentrasi,
b. indikakator kinerja kunci, yang menargetkan bahwa pada
tahun 2011 ini 38% kabupaten/kota telah memiliki TBM
paling sedikit 10 unit, maka bantuan social diprioritaskan
untuk kabupaten/kota yang belum memiliki minimal 10
TBM.
3. Bantuan Sosial TBM Rintisan Dekonsentrasi tidak diberikan
kepada lembaga penerima dana bantuan TBM Penguatan
Keaksaraan tahun 2010 dan TBM Penguatan Minat Baca tahun
2010.
4. Setiap lembaga penerima bantuan tidak boleh menerima lebih
dari satu dana bantuan TBM.
5. Setiap lembaga hanya diperkenankan mengajukan proposal
bantuan sosial TBM Rintisan satu saja, yaitu: kepada Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat atau dinas pendidikan
provinsi setempat. Bagi lembaga yang ketahuan mengajukan
kepada keduanya maka proposal tidak diproses lebih lanjut.
6. Bagi rumah pintar yang mengajukan dana bantuan TBM
Rintisan, harus memperoleh rekomendasi dari pembina SIKIB.

22

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

BAB IV
PEMANTAUAN, EVALUASI,
DAN PELAPORAN
A. Pemantauan
Untuk memantau penyelenggaraan TBM Rintisan
Dekonsentrasi oleh lembaga penerima dana bantuan, dilakukan
pemantauan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat,
dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota
setempat (dalam hal ini dapat dilakukan oleh penilik). Pelaksanaan
pemantauan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
1. kunjungan lapangan,
2. meminta dan mempelajari laporan,
3. informasi media maupun pihak lain yang dapat
dipertanggungjawabkan.
B. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi penyelenggaraan TBM Rintisan oleh lembaga
penerima dana bantuan dilakukan oleh Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat secara bersama-sama atau sendiri-sendiri
dengan dinas pendidikan setempat dengan metode:
1. kunjungan lapangan untuk melihat kondisi fisik,
2. mengisi instrumen untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan,
3. wawancara dengan pengelola dan masyarakat sekitar untuk
mencari informasi yang lebih dalam.
C. Pelaporan dan Sanksi
1. Pelaporan
Untuk mengetahui perkembangan penyelenggaraan TBM
Rintisan Dekonsentrasi, tingkat keberhasilan, manfaatnya
terhadap perkembangan masyarakat, termasuk hambatan yang
dihadapi, lembaga penerima dana bantuan wajib menyampaikan

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

23

laporan. Oleh karena itu, kepada lembaga penerima dana
bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi pada saat melakukan
penandatanganan Akad Kerjasama wajib membuat surat
pernyataan di atas kertas bermeterai cukup tentang kesanggupan
membuat laporan atas penyelenggaraan TBM. Laporan ini
dimaksudkan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi
pihak – pihak pengambil kebijakan untuk mengetahui sejauh
mana program pengembangan budaya baca dapat terlaksana
baik termasuk hasil yang dicapai maupun hambatan yang
ditemukan. Dengan adanya laporan ini pihak pengambil
keputusan dapat segera mengambil keputusan guna
memperbaiki pelaksanaan program/kegiatan di masa yang
akan datang.
Laporan tersebut di atas, termasuk didalamnya adalah
laporan keuangan dan dilengkapi dengan bukti – bukti
pengeluaran, penyelenggaraan TBM, kegiatan – kegiatannya
dan dilengkapi dokumen pendukungnya seperti foto – foto,
laporan kegiatan. Laporan disusun oleh lembaga penerima
bantuan dengan mengikuti contoh pada lampiran 4 Petunjuk
Teknis ini, dan disampaikan paling lambat dua bulan setelah
dana bantuan diterima kepada Dinas Pendidikan Provinsi
setempat.
2. Sanksi
Kepada lembaga penerima program TBM Rintisan
Dekonsentrasi dapat dikenakan sanksi apabila:
a. Tidak menyelenggarakan TBM sesuai dengan proposal
dan/atau akad kerjasama, diberikan sanksi berupa kewajiban
untuk melaksanakan pengembalian dana ke kas negara
dan menyampaikan bukti setor pengembalian dana ke
bantuan tersebut ke Dinas Pendidikan Provinsi setempat.
b. Tidak menyampaikan laporan secara tertulis kepada Dinas
Pendidikan Provinsi setempat, diberikan sanksi berupa
pencatatan dalam daftar hitam dan tidak diberikan lagi
dana bantuan TBM khususnya dan program pendidikan
masyarakat pada umumnya di masa yang akan datang.

BAB V
PENUTUP
Kegiatan membaca merupakan bagian dari proses belajar untuk
mendapatkan suatu pengertian/pengetahuan/pemahaman dari teks yang
tertulis. Hal ini berarti kegiatan membaca berkaitan erat dengan
ketersediaan bahan – bahan bacaan, fasilitas dan lingkungan. Oleh karena
itu dapat dipastikan terdapat hubungan positif antara membaca, bahan
bacaan, taman bacaan masyarakat, dan lingkungan dengan minat baca
masyarakat. Dengan alasan itulah pemerintah memberikan bantuan untuk
penyelenggaraan TBM dalam rangka memberikan layanan di bidang
bahan bacaan yang murah, merata, meluas, dan menjangkau masyarakat
sebagai upaya mendorong/memotivasi tumbuh-kembangnya serta
meningkatkan minat dan pembudayaan kegemaran membaca.
Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Dana Bantuan Sosial
TBM Rintisan Dekonsentrasi ini sebagai pegangan bagi pihak – pihak
yang berkepentingan, yaitu: Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat,
Dinas Pendidikan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, penilik, tim
penilai, dan lembaga pemohon bantuan. Dengan mengikuti Petunjuk
Teknis ini maka penyaluran bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi akan
berjalan dengan baik, tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat
guna dalam rangka mendukung terwujudnya masyarakat pembelajar
sepanjang hayat.
Petunjuk Teknis ini dibuat untuk memberikan pemahaman dan arahan
teknis pada lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat dan semua
pihak terkait untuk keberhasilan program pendidikan masyarakat secara
umum dan peningkatan budaya baca secara khusus. Penjelasan atau
informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, dengan alamat:
Kompleks Kemendiknas, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal SudirmanSenayan, Jakarta, 10270, telepon (021) 5725501, faksimili (021)
5725039, dan
2. Dinas Pendidikan Provinsi setempat.

24

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

25

Lampiran 1: Format Proposal

SISTEMATIKA PROPOSAL
TAMAN BACAAN MASYARAKAT RINTISAN

Contoh Cover

Proposal
Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
Rintisan

TBM Cerdas Terampil

B. Maksud dan
Tujuan

Menjelaskan maksud dan tujuan:
1. menyelenggarakan TBM
2. mengajukan dana bantuan

C. Identitas
Lembaga
Pemohon

1. Nama
2. Alamat

: ...............................................................
:
Jln. ............................................................
Desa/Kel. ..............Rt....../..........
Kec. ...............................................
Kab. ..........................................
Prov. ..........................................
Kode Pos ........................................
3. Surat Pendirian: Nomor
: ..........................
Tanggal
: ...........................
Instansi/Notaris : .........................
....................................................
4. Rekening Bank:
Nama Bank : ........................Cab/Unit .......................
No. Rekening : ..........................................................
Atas Nama : .........................................................
5. NPWP
: ……………………...............………..
6. Papan Nama : a. ada
b. tidak ada
7. Susunan Pengurus
Jabatan

Nama

Pendidikan

Lembaga Penyelenggara:
PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
BINA INSAN MADANI
Jl. Ki Hajar Dewantara no. 13 Semarang, Telpon: 024-7666628
2011
A. Latar Belakang

26

Menjelaskan kondisi masyarakat yang meliputi keadaan
geografi, sosial, budaya, ekonomi, tingkat pendidikan,
tingkat keberaksaraan, mata pencaharian, potensi daerah,
dan sarana pendidikan yang ada.

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

8. Prasarana
a. Gedung/rumah tersendiri, seluas: ................m2
Status: kontrak/pinjam/milik sendiri
(coret yang tidak perlu)
b. Menyatu dengan rumah tangga, menempati ruangan
seluas: ......................... m2

PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) RINTISAN

27

9. Ruangan Dimiliki: (beri tanda silang)
- ruang sekretariat a. Ada ( .........ruangan)
- ruang belajar
a. Ada ( .........ruangan)
- ruang praktek
a. Ada ( .........ruangan)
- ruang TBM
a. Ada ( .........ruangan)
10. Sarana Yang Dimiliki
- meja biro
a. Ada
- meja belajar
a. Ada
- meja tutor
a. ada
- alat kerampilan a. ada
- komputer
a. ada
- almari
a. ada
- filing kabinet
a. ada

b. tidak
b. tidak
b. tidak
b. tidak

3. Visi
( .........unit)
( .........unit)
( .........unit)
( .........set )
( .........unit)
( .........buah)
( .........buah)

b. tidak
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak

11. Tutor Yang Dimiliki
Nama

Tutor

Pendidikan

12. Kegiatan Yang Dilakukan
Nama Kegiatan

D. TBM Yang
1. Nama
: ...............................................................
Akan
2. Alamat :Jln. .........................................................
Diselnggarakan
Desa/Kel. ..................................Rt....../.Rw...............
Kec. ............................... Kab. ..................................
Prov. .............................. kode Pos ...........................

Jumlah Tutor Jumlah
Peserta Didik

PAUD

: ..............................................................
..............................................................

4. Misi :
a..............................................................................
b..............................................................................
c..............................................................................
d..............................................................................

5. Susunan Pengelola
Ketua
: .......................................
Tenaga Administrasi : .........................................
Tenaga Teknis
: ........................................
6. Bahan Bacaan Yang Sudah Dimiliki
Buku non fiksi
: .........judul, ..................eksp
Buku fiksi
: .........judul, ..................eksp
Buku keterampilan: .........judul, .................eksp
Buku Agama
: ......... judul, ............