ANALISIS TIPE GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENCIPTAKAN MOTIVASI KERJA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY AREA KAMOJANG KABUPATEN BANDUNG
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta pada pembahasan bab
IV mengenai Analisis Tipe Gaya Kepemimpinan Dalam Menciptakan Motivasi
Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan PT. Pertamina Gothermal
Energy Area Kamojang Kabupaten Bandung, maka penulis mengambil beberapa
kesimpulan dan memberikan beberapa saran sebagai masukan bagi pihak terkait.
5.1 Kesimpulan
Setelah dianalisis berdasarkan data-data yang diperoleh dengan perhitungan
yang telah diuraikan serta dijelaskan pada bab sebelumnya maka penulis
mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Analisis mengenai tipe gaya kepemimpinan di PT. Pertamina Geothermal
Energy Area Kamojang Kabupaten Bandung yaitu dengan skor nilai
tertinggi sebesar 3.46 dicapai oleh tipe gaya kepemimpinan otokratis, tipe
gaya kepemimpinan otokratis diterapkan dengan baik dan sesuai karena
perusahaan mengelola kegiatan usaha dibidang panas bumi untuk
menciptakan alternatif baru dalam penyediaan sumber energy yang lebih
efisien dan resiko kegiatan pekerjaan dalam perusahaan cukup besar
terutama pada fungsi Operation, maintenance, planning & Enginnering,
jika terjadi kesalah kecil dan kurang cepat untuk mengambil keputusan
dalam penyelesaian permasalahan maka akan terjadi resiko yang besar.
Dari tipe gaya kepemimpinan otokratis akan menciptakan motivasi Need
for Power (nPo) dengan kriteria sesuai, hal ini karena hasil rekapitulasi
jawaban responden mengenai motivasi yang diterima adalah motivasi
130
Need for Power maka, sesuai dengan teori Mc. Cleland bahwa motivasi
Need for Power menyatakan seseorang memiliki rasa berusaha untuk
mempengaruhi dan menguasai orang lain untuk mengikuti keinginannya
dan seseorang yang memiliki nPo tinggi cenderung tidak terlalu peduli
dengan pekerjaan yang tidak memberikan kontribusi besar untuk
memperluas kekuasaannya, serta dampaknya terhadap kinerja karyawan
adalah kinerja dalam kuantitas pekerja, dimana jumlah pekerjaan yang
dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi
standar pekerjaan sudah baik.
2. Korelasi Tipe Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Karyawan PT.
Pertamina Geothermal Energy Area kamojang Kabupaten Bandung
korelasinya sebesar 0.87 nilai tersebut berada pada interval 0.80 – 1.000
artinya memiliki kriteria keeratan hubungan yang sangat kuat dan dari
perhitungan uji statistik dapat dilihat (thitung > ttabel) atau (16.175 > 1.663 )
berarti Ho ditolak dan Ha diterima, artinya tipe gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh sebesar 75.69 % terhadap kinerja karyawan di PT.
Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang Kabupaten Bandung dan
pengaruh tersebut bersifat signifikan dengan pernyataan hipotesis dapat
diterima.
3. Korelasi Motivasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Pertamina Geothermal
Energy Area kamojang Kabupaten Bandung korelasinya sebesar 0.863
nilai tersebut berada pada interval 0.80 – 1.000 artinya memiliki kriteria
keeratan hubungan yang sangat kuat dan dari perhitungan uji statistik
dapat dilihat (thitung > ttabel) atau (4.057 > 1.663 ) berarti Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya motivasi mempunyai pengaruh sebesar 74.48% terhadap
kinerja karyawan di PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang
Kabupaten Bandung dan pengaruh tersebut bersifat signifikan dengan
pernyataan hipotesis dapat diterima.
131
4. Korelasi Tipe Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan PT.
Pertamina Geothermal Energy Area kamojang Kabupaten Bandung
korelasinya sebesar 0.884 nilai tersebut berada pada interval 0.80 – 1.000
artinya memiliki krtiteria keeratan hubungan yang sangat kuat dan dari
perhitungan statistik uji dapat dilihat (thitung > ttabel) atau (5.776 > 1.663 )
berarti Ho ditolak dan Ha diterima, artinya tipe gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh sebesar 78.14 % terhadap kinerja karyawan di PT.
Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang Kabupaten Bandung dan
pengaruh tersebut bersifat signifikan dengan pernyataan hipotesis dapat
diterima.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran untuk
menjadi bahan masukan bagi pihak terkait, antara lain sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian, sebaiknya dalam pengambilan keputusan
pimpinan mengikutsertakan bawahan walaupun dengan cara pemungutan
suara, ataupun sekedar hanya melalui percakapan singkat.karena hal ini
menyangkung pekerjaan karyawan sehari-hari yang berhadapan dengan
tugas-tugas yang diberikan pimpinan.
A. Pemimpin perlu menyesuaikan bagaimana tipe gaya kepemimpinan
yang sesuai diterapkan untuk kondisi perusahaan.
B. Dalam motivasi kerja pada PT. Pertamina Geothermal Energy Area
Kamojang Kabupaten Bandung, hal yang perlu diperhatikan yaitu
motivasi Need for Affliation (nAff) dimana kebutuhan lingkungan
132
hidup yang bersahabat dan dapat bekerja sama dalam berorganisasi
dibutuhkan oleh karyawan.
C. Pemimpin perlu memperhatikan hal yang dapat meningkatkan
penilaian kinerja karyawan seperti, kualitas pekerja, ketepatan waktu,
kehadiran dan sikap kooperatif karena beberapa hal tersebut memiliki
kriteria cukup tinggi dengan nilai rata-rata skor pada interval 2.60 –
3.90 artinya pencapaian oleh karyawan karyawan cukup baik dan
perlu ditingkatkan.
2. Bagi peneliti
Penelitian ini masih belum sempurna, karena itu diharapkan bagi para
peneliti selanjutnya sebaiknya turut mempertimbangkan faktor-faktor
lainnya yang dapat menganalisis tipe gaya kepemimpinan dalam
mencipatkan motivasi terhadap kinerja karyawan. Selain itu di harapkan
peneliti selanjutnya dapat menambah variabel dalam penelitian, menambah
responden sebagai alat ukur untuk kuesioner sehingga dapat memberikan
banyak kesimpulan bagi perusahaan sebagai dasar untuk masukan dalam
meningkatkan kinerja karyawan.
133
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta pada pembahasan bab
IV mengenai Analisis Tipe Gaya Kepemimpinan Dalam Menciptakan Motivasi
Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan PT. Pertamina Gothermal
Energy Area Kamojang Kabupaten Bandung, maka penulis mengambil beberapa
kesimpulan dan memberikan beberapa saran sebagai masukan bagi pihak terkait.
5.1 Kesimpulan
Setelah dianalisis berdasarkan data-data yang diperoleh dengan perhitungan
yang telah diuraikan serta dijelaskan pada bab sebelumnya maka penulis
mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Analisis mengenai tipe gaya kepemimpinan di PT. Pertamina Geothermal
Energy Area Kamojang Kabupaten Bandung yaitu dengan skor nilai
tertinggi sebesar 3.46 dicapai oleh tipe gaya kepemimpinan otokratis, tipe
gaya kepemimpinan otokratis diterapkan dengan baik dan sesuai karena
perusahaan mengelola kegiatan usaha dibidang panas bumi untuk
menciptakan alternatif baru dalam penyediaan sumber energy yang lebih
efisien dan resiko kegiatan pekerjaan dalam perusahaan cukup besar
terutama pada fungsi Operation, maintenance, planning & Enginnering,
jika terjadi kesalah kecil dan kurang cepat untuk mengambil keputusan
dalam penyelesaian permasalahan maka akan terjadi resiko yang besar.
Dari tipe gaya kepemimpinan otokratis akan menciptakan motivasi Need
for Power (nPo) dengan kriteria sesuai, hal ini karena hasil rekapitulasi
jawaban responden mengenai motivasi yang diterima adalah motivasi
130
Need for Power maka, sesuai dengan teori Mc. Cleland bahwa motivasi
Need for Power menyatakan seseorang memiliki rasa berusaha untuk
mempengaruhi dan menguasai orang lain untuk mengikuti keinginannya
dan seseorang yang memiliki nPo tinggi cenderung tidak terlalu peduli
dengan pekerjaan yang tidak memberikan kontribusi besar untuk
memperluas kekuasaannya, serta dampaknya terhadap kinerja karyawan
adalah kinerja dalam kuantitas pekerja, dimana jumlah pekerjaan yang
dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi
standar pekerjaan sudah baik.
2. Korelasi Tipe Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Karyawan PT.
Pertamina Geothermal Energy Area kamojang Kabupaten Bandung
korelasinya sebesar 0.87 nilai tersebut berada pada interval 0.80 – 1.000
artinya memiliki kriteria keeratan hubungan yang sangat kuat dan dari
perhitungan uji statistik dapat dilihat (thitung > ttabel) atau (16.175 > 1.663 )
berarti Ho ditolak dan Ha diterima, artinya tipe gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh sebesar 75.69 % terhadap kinerja karyawan di PT.
Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang Kabupaten Bandung dan
pengaruh tersebut bersifat signifikan dengan pernyataan hipotesis dapat
diterima.
3. Korelasi Motivasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Pertamina Geothermal
Energy Area kamojang Kabupaten Bandung korelasinya sebesar 0.863
nilai tersebut berada pada interval 0.80 – 1.000 artinya memiliki kriteria
keeratan hubungan yang sangat kuat dan dari perhitungan uji statistik
dapat dilihat (thitung > ttabel) atau (4.057 > 1.663 ) berarti Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya motivasi mempunyai pengaruh sebesar 74.48% terhadap
kinerja karyawan di PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang
Kabupaten Bandung dan pengaruh tersebut bersifat signifikan dengan
pernyataan hipotesis dapat diterima.
131
4. Korelasi Tipe Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan PT.
Pertamina Geothermal Energy Area kamojang Kabupaten Bandung
korelasinya sebesar 0.884 nilai tersebut berada pada interval 0.80 – 1.000
artinya memiliki krtiteria keeratan hubungan yang sangat kuat dan dari
perhitungan statistik uji dapat dilihat (thitung > ttabel) atau (5.776 > 1.663 )
berarti Ho ditolak dan Ha diterima, artinya tipe gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh sebesar 78.14 % terhadap kinerja karyawan di PT.
Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang Kabupaten Bandung dan
pengaruh tersebut bersifat signifikan dengan pernyataan hipotesis dapat
diterima.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran untuk
menjadi bahan masukan bagi pihak terkait, antara lain sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian, sebaiknya dalam pengambilan keputusan
pimpinan mengikutsertakan bawahan walaupun dengan cara pemungutan
suara, ataupun sekedar hanya melalui percakapan singkat.karena hal ini
menyangkung pekerjaan karyawan sehari-hari yang berhadapan dengan
tugas-tugas yang diberikan pimpinan.
A. Pemimpin perlu menyesuaikan bagaimana tipe gaya kepemimpinan
yang sesuai diterapkan untuk kondisi perusahaan.
B. Dalam motivasi kerja pada PT. Pertamina Geothermal Energy Area
Kamojang Kabupaten Bandung, hal yang perlu diperhatikan yaitu
motivasi Need for Affliation (nAff) dimana kebutuhan lingkungan
132
hidup yang bersahabat dan dapat bekerja sama dalam berorganisasi
dibutuhkan oleh karyawan.
C. Pemimpin perlu memperhatikan hal yang dapat meningkatkan
penilaian kinerja karyawan seperti, kualitas pekerja, ketepatan waktu,
kehadiran dan sikap kooperatif karena beberapa hal tersebut memiliki
kriteria cukup tinggi dengan nilai rata-rata skor pada interval 2.60 –
3.90 artinya pencapaian oleh karyawan karyawan cukup baik dan
perlu ditingkatkan.
2. Bagi peneliti
Penelitian ini masih belum sempurna, karena itu diharapkan bagi para
peneliti selanjutnya sebaiknya turut mempertimbangkan faktor-faktor
lainnya yang dapat menganalisis tipe gaya kepemimpinan dalam
mencipatkan motivasi terhadap kinerja karyawan. Selain itu di harapkan
peneliti selanjutnya dapat menambah variabel dalam penelitian, menambah
responden sebagai alat ukur untuk kuesioner sehingga dapat memberikan
banyak kesimpulan bagi perusahaan sebagai dasar untuk masukan dalam
meningkatkan kinerja karyawan.
133