Evaluasi Kinerja Pegawai Perpustakaan Umum, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi

BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Kinerja Pegawai
2.1.1 Pengertian Kinerja
Menurut Bernardian dan Russel dalam Sedermayanti (2008 :260)
kinerja (performance) is defined as the record of outcomes produced on a specific
job fungsion or activity during a specific job fingction or activity during a specific
time period (kinerja

didefinisikan

sebagai catatan mengenai autcome yang

dihasilkan dari suatu aktivitas tertentu selama kurun waktu tertentu pula).
Menurut Veithzal dan Ella (2009 : 548) “ kinerja merupakan suatu fungsi dari
motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang
sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu “.
Kesediaan dan keterampilan seorang pegawai tidaklah cukup efektif untuk
mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku nyata
yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai

sesuai dengan perannya didalam organisasi.Kinerja pegawai merupakan suatu hal
yang sangat penting dalam upaya organisasi untuk mencapai tujuan.
Mahsun (2006 :25) “mendefinisikan kinerja adalah gambaran
mengenai tinggkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program atau
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang
tertuang dalam rencana strategi suatu organisasi.”

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dan pendapat beberapa ahli
diatas seperti Bernardian dan Russell dalam Sedarmawati (2008 :260), Veithzal
dan Ella (2009 :548) dan mahsun (2006 :25) dapat diketahui bahwa yang
dimaksud kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai dalam suatu
organisasi sesuatu dengan wewenang dan tanggang jawab masing-masing dalam
upaya mencapai tujuan organisasi secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral maupun etika.
2.1.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja unggul dicirikan oleh pekerjaan yang
sekaligus. Efektif


efektif dan efisien

berarti ukuran keberhasilan dalam memilih dan mencapai

tujuan yang tepat. Efisien ukuran tingkat penggunaan sumberdaya dalam suatu
proses pencapaian dan tujuan kinerja. Semakin sedikit penggunaan sumber daya,
maka prosesnya semakin efisien. Proses efisien ditandai dengan perbaikan proses
sehingga menjadi lebih mudah dan cepat. Ada beberapa faktor yang menjadi
pertimbangan dalam melakukan pencapaian kinerja pegawai.
Menurut Soeprihanto (2000, 12)

“faktor yang mempengaruhi kinerja

pegawai adalah “bakat, pendidikan, pelatihan, lingkungan dan fasilitas, iklim
kerja, motivasi dan kemampuan hubungan industrial, teknologi, manajemen,
kesempatan berprestasi dan lain sebagainya”

Universitas Sumatera Utara

Sedangkan davis yang dikutip oleh mangkunegara (2006, 13) menyatakan

bahwa: Kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1. Faktor kemampuan (ability)
Secara psikologis, kemampuan ( ability) terdiri dari kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan relity (knowledge + skill). Yang
maksudnya pimpinan dan pegawai harus memiliki (IQ) diatas rata-rata
dengan pendidikan yang memadai untuk jabatanya dan terampil dalam
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai
kinerja maksimal.
2. Faktor motivasi (motivation)
Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pemimpin dan pegawai
terhadap situasi kerja (situation) di lingkungan organisasinya. Situasi
kerja yang dimaksud mancakup antara lain hubungan kerja, fasilitas
kerja, iklim kerja, kebijakan pemimpin, pola kepemimpinan, kerja dan
kondisi kerja.
Ada tiga yang mempengaruhi kinerja ( performance ) (mangkunegara,
2006 : 14) yaitu :

a. Faktor Individual yang terdiri dari :
1) Kemampuan dan keahlian

2) Latar belakang
3) Demografi
b. Faktor psikologis yang terdiri dari :
1) Presepsi
2) Attitude
3) Personality
4) Pembelajaran
5) Motivasi
c. Faktor Organisasi yang terdiri dari :
1) Sumber daya
2) Kepemimpinan
3) Penghargaan
4) Struktur
5) Job design
Berdasarkan

uraian

diatas


dapat

diketahui

bahwa

faktor-faktor

mempengaruhi kinerja dilihat dari latarbelakang pendidikan, kemampuan
seseorang dibidang ilmu, managemen, fasilitas, lingkungan tempat kerjakemudian

Universitas Sumatera Utara

motivasi kerja, semangat kerja juga mempengaruhi, dan kepemimpinan menjadi
kesatuan faktor mempengaruhi kinerja seorang pegawai disamping tanggung
jawab seorang pegawai juga harus mampu menggali potensi dalam dirinya
sebagai pembelajaran dalam menjalankan pekerjaan sesuai job design dan
tanggung jawab.
2.1.3 Aspek-Aspek Standar Kinerja
Kinerja yang baik dapat tercapai apabila seseorang mempunyai keinginan

yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya.Dalam penentuan
kinerja pegawai dapat lihat dari beberapa aspek.
Mangkunegara ( 2006: 17) menyatakan bahwa aspek-aspek yang dinilai
kinerja yang mencakup sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)

Kesetian
Hasil kerja
Kejujuran
Kedisplinan
Kreativitas

Kerjasama
Kepemimpinan
Kepribadian
Prakarsa
Kecakapan, dan tanggung jawab.

Selain pendapat diatas, Umar yang dikutit oleh mangkunegara (2006 : 18)
Mengenai aspek-aspek kinerja pegawai sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Mutu pekerjaan
Kejujuran pegawai

Inisiatif
Kehadiran
Sikap
Kerjasama
Keandalan
Pengetahuan tentang pekerjaan
Tanggung jawab

Universitas Sumatera Utara

10) Pemanfaatan waktu kerja.
Adapun aspek-aspek standar pekerjaan menurut Mangkunegara (2006 :
18) terdiri dari dua aspek yaitu kuantitatif dan aspek kualitatif dengan rincian
sebagai berikut :
a. Aspek kuantitatif meliputi :
1) Proses kerja dan kondisi pekerjaan
2) Waktu yang digunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan
3) Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan
4) Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam pekerjaan
b. Aspek kualitatif meliputi :

1) Ketepatan waktu kerja dan kualitas kerja
2) Tingkat kemampuan dalam pekerjaan
3) Kemampuan menanalisis data informasi, kemampian / kegagalan
menggunakan mesin / peralatan
4) Kemampuan mengevaluasi (keluhan keberatan komsumen)
Menurut Rivai (2005 : 324) aspek-aspek kinerja dapat dikelompokkan
menjadi :
a. Kemampuan teknis, yaitu menggunakan pengetahuan, metode, teknik
peralatan yang digunakan untuk melaksanakan tugas serta pengalaman
dan penelitian yang diperolehnya.
b. Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami
kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit
menyeluruh, yang pada intinya memahami tugas, fungsi dan tanggung
jawabnya.
c. Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu antara lain kemampuan
untuk berkerjasama dengan orang lain, memotivasi satf, melakukan
negoisasi dan lain-lain
Menurut Tsui et al dalam Fuad (2004 :2013) “kinerja dapat diukur dengan
menggunakan indicator yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, efisiensi, standart
kinerja, kemampuan pegawai, pengetahuan pegawai.”

Tinjauan tentang aspek kinerja pegawai selanjutnya peneliti akan
mengemukakan pendapat TR Mitchellyang dikutip oleh Sedarmayantidalam
bukunya Sumber Daya Manusia dan ProduktivitasKerja (2001:51), bahwa kinerja
meliputi beberapa aspek yaitu :

Universitas Sumatera Utara

1.
2.
3.
4.
5.

Quality of work (kualitas kerja)
Capability (kemampuan
Promtness (ketepatan)
Initiative (inisiatif)
Communication (komunikasi)

Berikut penjelasan dari lima indikator yang menjadi alat ukur kinerja

pegawai sebagai berikut :
1. Kualitas kerja.
Kualitas kerja yaitu presepsi terhadap kualitas kinerja yang dihasilkan
berhubungan dengan baik tidaknya hasil pekerjaan yang telah
dicapai.Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk yang
memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan
kepuasan atas penggunaan produk itu atau hasil pekerjaan.Kualitas
terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.
2. Ketepatan waktu
Berkaitan dengan sesuai atau tidaknya waktu penyelesaian pekerjaan
dengan target waktu yang telah direncanakan dan pemanfaatan waktu
yang seefisien mungkin. Setiap pekerjaan diusahakan untuk selesai
sesuai dengan rencana agar tidak mengganggu pada pekerjaan lain.
3. Inisiatif.
Inisiatif ini adalah cara berpikir dan kretifitas dalam membentuk ide
dan tujuan organisasi, berupa wujud pengambilan keputusan yang
dimiliki pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan. Seorang pimpinan
harus memberikan dorongan dan kesempatan kepada bawahannya
untuk berinisiatif, dengan memberikan kebebasan agar bawahannya
aktif
memikirkan
dan
menyelesaikan
sendiritugastugasnya.Maksudnya agar bawahan menjadi aktif berusaha tidak
tergantung pada atasannya.
4. Kemampuan.
Kemampuan pegawai yaitu kecakapan, sikap mental dan unsur fisik
yang dimiliki pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya.Setiap
pegawai harus benar-benar mengetahui bidang pekerjaan yang
ditekuninya.Serta mengetahui arah yang diambil organisasi, sehingga
jika telah menjadi keputusan, mereka tidak ragu-ragu lagi untuk
melaksanakannya dalam mencapai tujuan organisasi.
5. Komunikasi.
Komunikasi menyangkut kemampuan berinteraksi dalam organisasi
baik secara vertikal maupun horizontal.Seorang pimpinan dalam
mengambil keputusan terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada
bawahannya mengemukakan saran dan pendapatnya.Pimpinan

Universitas Sumatera Utara

mengajak para bawahannya untuk ikut berpartisipasi dalam
memecahkan masalah yang dihadapai, keputusan terakhir tetap berada
ditangan pimpinan.Akan menimbulkan kerjasama yang lebih baik dan
hubungan baik sesama pegawai juga mempengaruhi kinerja.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa aspek kinerja
merupakan kemampuan dalam menggunakan suatu medote dalam menyelesaikan
pekerjaan, penyelesaian pekerjaan dan hasil kualitas pekerjaan. Kemampuan
dalam menyesuaikan bidang opersional dan kemampuan bekerjasama dengan
orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan kemudian didukung komunikasi yang
baik sesama pegawai, bawahan dengan pimpinan serta memiliki inisiatif yang
besar dimana mampu mengeluarkan ide, dan gagasan untuk pencapaian
organisasi, kemudian penyelesaian tugas sesuai dengan waktu telah disepakatin
secara konsisten.

2.1.4 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja dalam pengembangan sumber daya manusia adalah
sangat penting artinya. Hal ini mengingat bahwa dalam kehidupan organisasi
setiap orang/pegawai ingin mendapatkan penghargaan dan perlakuan yang adil
dari pemimpin organisasi yang bersangkutan
Menurut Sondang P. Siagian (2003:41) menekankan bahwa “Penilaian
merupakan upaya pembanding antara hasil yang nyata dicapai setelah satu tahap
tertentu selesai dikerjakan dengan hasil yang seharusnya dicapai untuk tahap
tersebut”. Definisi tersebut menunjuk kepada lima hal yaitu :
1) Penilaian berbeda dengan pengawasan yang sorotan perhatiannya
ditujukkan pada kegiatan operasional yang sedang diselenggarakan,
sedangkan penilaian dilakukan setelah satu tahap tertentu dilalui.

Universitas Sumatera Utara

2) Penilaian menghasilkan informasi tentang tepat tidaknya semua
komponen dalam proses manajerial, mulai dari tepat tidaknya tujuan
hingga pelaksanaan kegiatan pengawasan.
3) Hasil penilaian menggambarkan apakah hasil yang dicapai sama
dengan sasaran yang telah ditentukan, melebihi sasaran atau malah
kurang dari sasaran
4) Informasi yang diperoleh dari kegiatan penilaian diperlukan untuk
mengkaji ulang semua komponen proses manajerial sehingga
perumusan kembali berbagai komponen tersebut dapat dilakukan
dengan tepat.
5) Orientasi penilaian adalah masa depan yang pada gilirannya
memungkinkan organisasi meningkatkan kinerjanya.

Menurut Bambang Wahyudi (2002:101) “penilaian kinerja adalah suatu evaluasi
yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja / jabatan
seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya”.Menurut Henry Simamora
(2004 :338) “penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi
pelaksanaan kerja individu pegawai”.

Berdasarkan uraiandiatas dapat diketahui bahwa penilaian kinerja merupakan suatu
rangkaian yang dilakukan oleh lembaga / organisasi untuk mengetahui tingkat kelebihan atau
kekurangan pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan tujuan organisasi.
Sehingga perbaikan kesalahan dapat dilakukan dengan efektif .
2.1.5 Kinerja Pegawai Perpustakaan

Kinerja mengandung makna tingkat pencapaian dari suatu tujuan,
pencapaian tujuan merupakan suatu syarat untuk menghasilkan kinerja yang telah
ditentukan

baik

secara

kualitas,

maupun

kuantitas

pencapaian

dengan

menggunakan kemampuan yang dimiliki. Sementara itu pengertian kinerja
sendiri tidak dapat dipisahkan dari apa yang telah terjadi dalam kegiatan kerja,

Universitas Sumatera Utara

baik dalam kantor maupun di luar kantor. Apa yang dialami pegawai dalam proses
peningkatan dan kemampuan dalam bekerja akan memperoleh hasil yang
seimbang. Pengelaman tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : kualitas
kerja pegawai serta karakteristik kinerja pegawai yang merupakan cerminan
profesional pegawai.

Para pakar banyak yang berbeda pendapat dalam hal memberikan
pengertian kinerja.Hal ini terjadi karena adanya perbedaan latar belakang dan
pandangan dari masing-masing pakar tentang kata kinerja.Bahkan dari segi
terminologi sendiri banyak istilah yang selalu digunakan selain dari segi
terminologi tersendiri banyak istilah yang selalu digunakan selain dari kinerja
tersebut juga untuk kerja, hasil kerja dan karya maupun prestasi kerja.

Pada dasarnya seorang pegawai perpustakaan dalam melaksanakan tugas
yang dibebankan kepadanya diharapkan untuk menunjukkan suatu performance
yang terbaik yang bisa ditunjukkan oleh pegawai tersebut, selain itu performance
yang ditunjukan oleh seorang pegawai tentu saja dipengaruhi oleh berbagai fakor
yang penting artinya bagi peningkatan hasil kerja yang menjadi tujuan dari
organisasi atau instansi dimana pegawai tersebut bekerja.

Performance atau kinerja ini perlu diukur oleh pimpinan agar dapat
diketahui sampai sejauhmana perkembangan kinerja dari seorang pegawai pada
khususnya dan organisasi pada umumnya.

Universitas Sumatera Utara

Pengertian kinerja pegawai yang dikemukakan oleh Mangkunegara dalam
bukunya yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan”
(2004:67), yang menyatakan bahwa :Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan.

Pengertian kinerja pegawai perpustakaan Sutarno (2006, 116) menyatakan
bahwa “kinerja atau performance“ suatu perpustakaan adalah gambaran atas
keberhasilan maupun kegagalan penyelenggara perpustakaan.

Sedangkan Ricard dikutip oleh Sudarmanto (2009, 116) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai perpustakaan adalah “tindakan-tindakan dan prilaku yang
relevan dengan tujuan perpustakaan, kinerja bukan konsenkuensi atau hasil
tindakan tetapi tindakan itu sendiri.

Menurut Harinandja (2002, 195) kinerja atau sering disebut” unjuk kerja
merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai perpustakaan atau prilaku
nyata yang ditampilkan sesuai dengan perananya dalam perpustakaan.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa kinerja pegawai
perpustakaan meliputi hasil kerja yang dihasilkan secara nyata seperti penyelesian
program kerja

perpustakaan sehingga mencapai tujuan perpustakaan, dan

tindakan relevan dengan tujuan perpustakaan serta melaksanakan tugas sebagai
beban tanggung jawab dalam pencapaian tujuan, visi, misi dari perpustakaan.

Universitas Sumatera Utara

2.2 Evaluasi

2.2.1 Pengertian Evaluasi
Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris
evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (Echols dan Shadily, 2000 :
220). Sedangkan menurut Crawford (2000 : 13) “mengartikan penilaian sebagai
suatu proses untuk mengetahui / menguji apakah suatu kegiatan, proses kegiatan,
keluaran suatu program telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang telah
ditentukan”. Dari pendapat diatas evaluasi atau penilaian dapat diartikan sebagai
suatu proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan.
Beberapa pendapat para ahli mengenai evaluasi dapat diuraikan sebagai
berikut: Menurut Umar (2002 : 36) evaluasi adalah suatu proses umtuk
menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegitan tertentu telah dicapai,
bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk
mengetahui apakah ada selisih di antara keduanya, serta bagaimana manfaat yang
telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin
diperoleh. Arikunto (2002 : 1) menyatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi
tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasiinformasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan
yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
Sedangkan menurut Matthews (2007 : 1) “evaluasi adalah : process of
delineating, obtaining and providing useful information for judging decision

Universitas Sumatera Utara

alternatives. Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh,
dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif
keputusan. Dalam evaluasi ada beberapa unsur yang terdapat dalam evaluasi yaitu
: adanya sebuah proses (process) perolehan (obtaining), penggambaran
(delineating), penyediaan (providing) informasi yang berguna (useful information)
dan alternatif keputusan (decision alternatives)”. Menurut sedarmanyanti (2008
:263) tujuan evaluasi adalah :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Membantu meningkatkan kinerja
Menetapkan sasaran bagi kinerja perorangan
Menilai kebutuhan pelatihan dan pengembangan SDM
Menyepakati rencana untuk pengembangan pegawai di masa depan.
Menilai potensi di masa depan untuk kenaikan pangkat
Member umpan balik kepada pegawai mengenai kinerja pegawai
Mendorong pimpinan untuk berfikir cermat mengenai kinerja pegawai
pada umumnya dan faktor yang mempengaruhinya.

Keuntungan

dan

kerugian

evaluasi

kinerja

pegawai

Menurut

mangkunegara ( 2007 -22) keuntungan evaluasi kinerja pegawai adalah :
1) Mempermudah hubungan antara tujuan perorangan dan tujuan init
kerja.
2) Mengurangi terjadinya ketidaksepakatan selama pertemuan evaluasi
berjalan sesuai proses perencanaan kinerja.
3) Lebih menempatkan pimpinan dan pegawai dipihak yang sama, tidak
seperti sistem penilaian maupun peringkat.
4) Merupakan pendekatan terhadap evaluasi kinerja yang paling mudah
dibela secara umum.
Menurut mangkunegara (2007 :22) kerugian evaluasi kinerja :
1) Menekan waktu yang relative banyak karena perlunya
menginvestasikan waktu di muka untuk melakukan perencanaan kerja.
2) Meminta pimpinan dan pegawai mengembangkan keahlian dalam
menuliskan tujuan serta stndar yang penting dan dapat diukur.
3) Dapat menimbulkan lebih banyak pekerjaan administrasi ketimbang
sistem penilaian maupun sistem prangkat lunak
4) Dapat disalahgunakan atau digunakan sambil lalu saja oleh pimpinan

Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Menurut sunyoto dalam mangkunegara (2007 :10) tujuan evaluasi kinerja
adalah :
1. Meningkatkan saling pengertian antara pegawai tentang persyaratan
kinerja.
2. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai
dengan kebutuhan pelatihan khususnya rencana diklat.
Menurut sedarmanyanti (2008 :263) tujuan evaluasi adalah :
1. Membantu meningkatkan kinerja
2. Menetapkan sasaran bagi kinerja perorangan
3. Menilai kebutuhan pelatihan dan pengembangan SDM
4. Menyepakati rencana untuk pengembangan pegawai di masa depan.
5. Menilai potensi di masa depan untuk kenaikan pangkat
6. Member umpan balik kepada pegawai mengenai kinerja pegawai
7. Mendorong pimpinan untuk berfikir cermat mengenai kinerja pegawai
pada umumnya dan faktor yang mempengaruhinya
Evaluasi kinerja merupakan sistem formal yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja pegawai secara periodik yang ditentukan oleh organisasi,
adapun tujuan dari evaluasi kinerja menurut Ivancevich dalam Darma (2009:14)
antara lain:
1. Pengembangan.
2. Pemberian Reward.
3. Motivasi.
4. Perencanaan SDM.
5. Kompensasi.
6. Komunikasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 13) ada dua tujuan evaluasi yaitu
“tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara
keseluruhan sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing
komponen.Implementasi program harus senantiasa di evaluasi untuk melihat
sejauh mana program tersebut telah berhasil mencapai maksud pelaksanaan
program yang telah ditetapkan sebelumnya”.

Universitas Sumatera Utara

Tanpa adanya evaluasi, program-program yang berjalan tidak akan dapat
dilihat efektifitasnya. Dengan demikian, kebijakan-kebijakan baru sehubungan
dengan program itu tidak akan didukung oleh data. Karenanya, evaluasi program
bertujuan untuk menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi
pengambil kebijakan (decision maker) untuk memutuskan apakah akan
melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan sebuah program.
Berdasarkan uraian diatas tujuan evaluasi dapat diketahui adalah menilai
seluruh lapisan elemen bertujuan untuk peningkatan SDM, perencanaan
kedepanya serta perbaikan sistem, mulai dari managemen, pemberian tugas yang
dibebankan, dan potensi dimasa depan. Pada hakekatnya dilakukan evaluasi
bertujuan untuk perbaikan dan perencanaan.
2.2.3 Alat Penilaian Evaluasi
Secara garis besar alat penilaian dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu tes dan non-tes. Tes adalah suatu pertanyaan atau tugas / seperangkat tugas
yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait / atribut pendidikan,
pengetahuan dan psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut
mempunyai jawaban atau kesatuan yang dianggap benar. Menurut Riduwan (2006
:37 ) tes sebagai instrumenta pengumpulan data adalah “serangkaian pertanyaan/
latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki indivudu /kelompok”.
Sedangkan menurut rusli lutan (2000 :21) tes adalah “sebuah instrument
yang dipakai untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau obyek”.
Berdasarkan ragam dan karakternya tes dapat dipilih, seperti tes tertulis, tes lisan,

Universitas Sumatera Utara

dan tes perbuatan.Alat yang berupa non-tes dapat berupa (1) skala bertingkat
untuk mengukur sikap, pendapat, keyakinan, dan nilai, (2) wawancara, dan (3)
pengamatan. Penggunaan alat evaluasi tergantung pada apa yang dievaluasi
(Umar, 2002: 45).
2.2.4 Standar Evaluasi
Standar yang dipakai untuk mengevaluasi suatu kegiatan tertentu dapat
dilihat dari tiga aspek utama (Umar, 2002 : 40) yaitu:

a. Utility (manfaat) Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi
manajemen untuk pengambilan keputusan atas program yang sedang
berjalan.
b. Accuracy (akurat) Informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki
tingkat tingkat ketepatan tinggi.
c. Feasibility (layak) Hendaknya proses evaluasi yang dirancang dapat
dilaksanakan secara layak.
Evaluasi hasil penilaian kinerja dalam manajemen strategis diarahkan
pada:
1.

2.
3.
4.

5.

Evaluasi pencapaian indikator kinerja kegiatan, berisi analisis atau
penjelasan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu
kegiatan.
Evaluasi tingkat efisiensi, berisi analisis tingkat efisiensi yang dicapai
dengan cara membandingkan antara masukan dengan keluaran.
Evaluasi tingkat efektivitas, menjelaskan tingkat kesesuaian capaian
tujuan dan sasaran dengan hasil, manfaat, dan dampak.
Evaluasi kinerja nyata tahun ini dengan tahun sebelumnya,
menggambarkan perkembangan atau kemajuan yang dicapai dari
pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi tingkat pencapaian tujuan dan sasaran, berisi analisis atau
menjelaskan tentang pencapaian kinerja kegiatan dengan pencapaian
kinerja sasaran dan tujuan organisasi.

Universitas Sumatera Utara

2.3

Perpustakaan Umum

2.3.1 Pengertian Perpustakaan Umum
Perpustakaan Umum adalah Perpustakaan yang menghimpun koleksi
buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum
(Syarial-Pamuntjak 2000, 3). Perpustakaan umum sering diibaratkan sebagai
universitas rakyat, karena perpustakaan umum menyediakan semua jenis koleksi
bahan pustaka dari berbagai disiplin ilmu, dan penggunaannya oleh seluruh
lapisan masyarakat.
Menurut (Sutarno 2006, 43) pengertian perpustakaan umum adalah:
“lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai
informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk
memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan
masyarakat”. Oleh karena itu posisi perpustakaan umum dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa sangat strategis. Sebab fungsinya melayani semua lapisan
masyarakat dalam rangka memperoleh dan meningkatkan berbagai ilmu
pengetahuan.Perpustakaan

umum

merupakan

lembaga

pendidikan

yang

dinyatakan sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku, bangsa, agama
yang dianut, jenis kelamin, latar belakang dan tingkat sosial, umur dan pendidikan
serta perbedaan lainnya.
Selanjutnya pengertian perpustakaan umum menurut Badan Standardisasi
Nasional (SNI 7495 :2009 :2) adalah “perpustakaan yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah kabupaten atau kotamadya yang mempunyai tugas pokok

Universitas Sumatera Utara

melaksanakan pengembangan perpustakaan diwilayah kabupaten atau kotamadya”
serta melaksanakan layanan perpustakaan kepada masyarakat umum tidak
membedakan usia, ras, agama, status sosial ekonomi dan gender.
Sedangkan Hermawan dan Zulfikar (2003, 3) menyatakan bahwa:
“Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang melayani seluruh lapisan
masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku,
pendidikan dan sebagainya”. Konsep dasar perpustakaan umum adalah didirikan
oleh masyarakat, untuk masyarakat dan didanai dengan dana masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diketahui bahwa yang dimaksud
dengan perpustakaan umum adalah lembaga pendidikan bagi masyarakat umum
dikelolah oleh pemerintah daerah yang didanai oleh masyarakat dan dikembalikan
kepada masyarakat dengan menyediakan berbagai sumber informasi, ilmu
pengetahuan, teknologi dan budaya sebagai sumber belajar tanpa membedakan
suku bangsa, agama, jenis kelamin, latar belakang sosial, umur, dan pendidikan.
Lebih lanjut, dalam undang-undang perpustakaan RI. No. 43 tahun 2007
tentang perpustakaan, pada Bab VII mengenai jenis-jenis perpustakaan pada
bagian kedua menyatakan:

1. perpustakaan umum diselenggarakan oleh pemerintah,pemerintah
provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, dan desa, serta dapat
diselenggarakan oleh masyarakat.
2. Pemerintah propinsi dan kabupaten/kota menyelenggarakan
perpustakaan umum daerah yang koleksinya mendukung pelestarian
hasil budaya daerah masing-masing dan memfasilitasi terwujudnya
masyarakat pembelajar sepanjang hayat.
3. Perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan
mengembangkan sistem layanan perpustakaan berbasis teknologi
informasi dan komunikasi.

Universitas Sumatera Utara

4. Masyarakat dapat menyelenggarakan perpustakaan umum untuk
memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat.
5. Pemerintah,
pemerintah
provinsi
dan/atau
kabupaten/kota
melaksanakan layanan perpustakaan keliling bagi daerah yang belum
terjangkau olah layanan perpustakaan menetap.
Kemudian pada Bab VIII tentang Tenaga Perpustakaan, Pendidikan, Dan
Organisasi profesi menyebutkan :
1. Tenaga perpustakaan terdiri atas pustakawan dan tenaga teknis
perpustakaan.
2. Pustakawan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) harus memenuhi
kualifikasi sesuai dengan standar perpustakaan nasional.
3. Tugas tenaga teknis perpustakaan sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1) dapat dirangkap oleh pustakawan sesuai dengan kondisi
perpustkaan yang bersangkutan.
4. Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab, pengangkatan,
pembinaan, promosi, pemindahan tugas, dan pemberhantian tenaga
perpustakaan yang bersatatus pegawai negeri sipil dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
5. Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab, pengangkatan,
pembinaan, promosi, pemindahan tugas, dan pemberhantian tenaga
perpustakaan yang bersatatus pegawai negeri sipil dilakukan sesuai
dengan peraturan yang ditetapkan oleh penyelenggara perpustakaan
yang bersangkutan.

2.3.2 Tujuan Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum

amat penting bagi kehidupan kultural dan

kecerdasan bangsa, karena perpustakaan umum merupakan satu-satunya pranata
kepustakawanan yang dapat diraih umum. Tujuan perpustakaan umum adalah
sebagai sumber belajar yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar demi
tercapainya suatu masyarakat yang terinformasi. Demikian pentingnya peranan
perpustakaan umum bagi kecerdasan bangsa sehingga Unesco mengeluarkan
manifesto perpustakaan umum pada tahun 1972.

Universitas Sumatera Utara

Adapun Manifesto Perpustakaan Umum, Unesco menyatakan bahwa
perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama yaitu:
1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka
yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang
lebih baik.
2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi
masyarakt terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi
mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.
3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang
dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi
masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat
dikembangkan dengan bangtuan bahan pustaka.
4. Bertindak selaku agen kultural artinya perpustakaan umum
merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat
sekitarnya (Pengantar Ilmu Perpustakaan 1992, 44-5).

2.3.3 Peranan Perpustakaan Umum
Peran

perpustakaan

umum

sangat

strategis

ditengah-tengah

masyarakat.Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang ada dibawah lembaga
yang mengawasinya.Perpustakaan juga pusat informasi lokal dari semua jenis
ilmu pengetahuan dan informasi yang tersedia untuk para penggunaya.
Menurut Sutarno (2006 ;68), peranan sebuah perpustakaan adalah bagian
tugas pokok yang harus dijalankan didalam perpustakaan. Peranan

tersebut

berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan, peranan yang
dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain :
1. Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan,
penelitian, perservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta
tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.
2. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi
menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang
terkandung didalam koleksi perpustakaan dengan pemakaianya.

Universitas Sumatera Utara

3. Perpustakaan mempunyai peran sebagai sarana untuk menjalin dan
mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara
penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.
4. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk
mengembangkan minat baca, budaya baca, kegemaran membaca, dan
yang membutuhkan sumber bacaan, dapat berkurang secara perlahanlahan dan hilang semangatnya.
Sedangkan meurut

Sutarno

(2003:55), menjelaskan bahwa beberapa

peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan umum antara lain :
1. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan
sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung didalam
koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.
2. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan
mengembangkan komunikasi antara semua pemakai dan antara
penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayaninya.
3. Perpustakaan dapat berbperan aktif sebagai lembaga untuk
mengembangkan minat baca, melalui penyediaan berbagai bahan
bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
4. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan
motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamanya.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa peranan perpustakaan
umum dapat diketahui sebagai fasilitator, mediator dan motivator bagi
mereka yang ingin mancari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuanya dan pengalamanya.
2.3.4 Tugas Pokok Jabatan Perpustakaan
Tugas adalah suatu kewajiban yang harus dikerjakan, pekerjaan yang
merupakan tanggung jawab, perintah untuk berbuat atau melakukan sesuatu demi
mencapai suatu tujuan.
Menurut (Dale Yoder dalam Moekijat 2000, 9), “Tugas digunakan untuk
mengembangkan satu bagian atau satu unsur dalam suatu jabatan”.Suatu tugas
merupakan suatu kegiatan pekerjaan khusus yang dilakukan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.

Universitas Sumatera Utara

Pendapat lain yang mengemukakan bahwa tugas merupakan suatu
kegiatan spesifik yang dijalankan dalam organisasi adalah John& Mary Miner
dalam Moekijat (1998, 10), yang menyatakan bahwa “Tugas adalah kegiatan
pekerjaan tertentu yang dilakukan untuk suatu tujuan khusus”. Sedangkan
menurut (Moekijat 1998, 11), “Tugas adalah suatu bagian atau satu unsur atau
satu komponen dari suatu jabatan. Tugas adalah gabungan dari dua unsur
(elemen) atau lebih sehingga menjadi suatu kegiatan yang lengkap”
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui yang dimaksud dengan tugas
pokok perpustakaan adalah kesatuan pekerjaan atau kegiatan yang paling utama
dan rutin dilakukan oleh para pegawai dalam sebuah organisasi yang memberikan
gambaran tentang ruang lingkup atau kompleksitas jabatan atau organisasi demi
mencapai tujuan

2.3.5 Fungsi Perpustakaanumum
Perpustakaan umum pada era informasi sekarang ini mengarahkan
pemikiran tentang fungsi perpustakaan umum yang semakin kompleks. Standard
Nasional Indonesia (SNI 7495) Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota (2009 : 3)
menetapkan bahwa fungsi perpustakaan umum kabupaten/kota adalah sebagai
berikut :
1. Mengembangkan koleksi.
2. Menghimpun koleksi muatan lokal.
3. Mengorganisasi materi perpustakaan.
4. Mendayagunakan koleksi.
5. Menyelenggarakan pendidikan pengguna.

Universitas Sumatera Utara

6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
7. Melestarikan materi perpustakaan.
8. Membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di wilayahnya.
Menurut Sulistyo Basuki (1993 : 112) tujuan lain dari perpustakaan
umum juga “berfungsi sebagai agen kultural, artinya perpustakaan umum pusat
utama kehidupan utama budaya masyarakat sekitarnya dan menumbuhkan
apresiasi budaya masyarakat”.
Pendapat tentang fungsi perpustakaan umum juga dikemukakan oleh
Sutarno (2006 : 43) bahwa “fungsi perpustakaan umum adalah melayani semua
lapisan masyarakat dalam rangka memperoleh dan meningkatkan berbagai ilmu
pengetahuan”. Perpustakaan umum baik yang berada di Daerah Tingkat II
(ibukota kabupaten/kota), di ibukota kecamatan maupun yang berada di desa,
menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1988 dan Instruksi
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1988, mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Menghimpun dan mengolah bahan pustaka dan informasi.
2) Memelihara dan melestarikan bahan pustaka dan informasi.
3) Mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka dan informasi, sebagai
pusat kegiatan belajar, pelayanan informasi, penelitian dan
menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca bagi seluruh lapisan
masyarakat.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum
memiliki fungsi yang kompleks, selain sebagai sarana belajar, penelitian dan
pengembangan minat baca, perpustakaan umum juga berfungsi sebagai tempat
pelestarian bahan pustaka lokal atau dengan istilah lain sebagai pusat deposit
lokal.
Penyelenggaraan sebuah perpustakaan tentunya ingin mencapai tujuan
yang telah dirumuskan.Perpustakaan umum mempunyai tugas mengumpulkan,
menyimpan, memelihara dan mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingan
masyarakat umum.Selain mempunyai tujuan dan tugas perpustakaan tentunya

Universitas Sumatera Utara

juga memiliki fungsi yang harus dilaksanakan. Dalam buku Pedoman
Perlengkapan Perpustakaan Umum (1992 : 2), dinyatakan bahwa perpustakaan
umum berfungsi untuk ;
1. Menyediakan bahan pendidikan (educating).
2. Menyediakan dan menyebar luaskan informasi (informatif).
3. Menyediakan bahan-bahan yang berfungsi rekreasi (rekreatif).
4. Menyediakan bahan-bahan yang berisi petunjuk, pedoman dan bahanbahan rujukan bagi anggota masyarakat (referensif).
5. Melestarikan bahan pustaka dan hasil budaya bangsa untuk dapat
dimanfaatkan masyarakat umum (dokumentatif).
6. Menyediakan layanan penelitian (riset kualitatif dan kuantitatif).
Dari pernyataan diatas dapat dilihat fungsi perpustakaan dibagi menjadi
enam bagian umum fungsi perpustakaan umum.
Sedangkan menurut Yusuf (1996 : 21), fungsi perpustakaan umum dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1.Fungsi Edukatif Perpustakaan umum menyediakan berbagai jenis bahan
bacaan berupa karya cetak dan karya rekam untuk dapat dijadikan
sumber belajar dan menambah pengetahuan secara mandiri. Budaya
mandiri dapat membentuk masyarakat yang belajar seumur hidup dan
gemar membaca.
2.Fungsi Informatif Perpustakaan umum sama dengan berbagai jenis
perpustakaan lainya, yaitu menyediakan buku-buku referensi. Bacaan
ilmiah populer berupa buku dan majalah ilmiah serta data-data penting
lainya yang diperlukan pembaca
3.Fungsi Kultural Perpustakaan umum menyediakan berbagai bahan
pustaka sebagai hasil budaya bangsa yang direkam dalam bentuk
tercetak/ terekam. Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan dan
terkumpulnya berbagai karya budaya manusia yang setiap waktu dapat
diikuti perkembangannya melalui koleksi perpustakaan.
4.Fungsi Rekreasi Perpustakaan umum bukan hanya menyediakan bacaanbacaan ilmiah, tetapi juga menghimpun bacaan hiburan berupa bukubuku fiksi dan majalah hiburan untuk anak-anak, remaja dan dewasa.

Universitas Sumatera Utara

Bacaan fiksi dapat menambah pengalaman atau menumbuhkan imajinasi
pembacanya dan banyak digemari oleh anak-anak dan dewasa.
Dari kedua pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan
umum memiliki empat fungsi yang umum yaitu fungsi edukatif, informatif,
kultural, dan fungsi rekreasi.Akan tetapi pada pernyataan dalam buku pedoman
perlengkapan perpustakaan umummenambahkan fungsi perpustakaan sebagai
tempat layanan riset dan penyediaan bahan rujukan.
2.3.6 Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Perpustakaan
Kepala

perpustakaan

mengkoordinasikan,

mempunyai

mengendalikan

serta

tugas

dan

kinerja

melaksanakan

memimpin,

penyusunan

dan

pelaksanaan kebijakan perpustakaan. Dengan melaksanakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis perpustakaan;
b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas perpustakaan dan ketatausahaan
kantor;
c. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan.
Kepala perpustakaan memiliki rincian kinerja sebagai berikut:
a. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan
serta menetapkan kebijakan di bidang layanan pustaka, pengembangan
dan pengolahan bahan pustaka, serta pengelolaan arsip.
b. Membina dan mengarahkan Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan para
Kepala Seksi dalam melaksanakan tugasnya;
c. Melakukan pembinaan terhadap kedisiplinan pegawai dalam lingkup
perpustakaan;
d. Melakukan upaya pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya
pegawai dalam lingkup perpustakaan;
e. Melakukan pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan keuangan
dan penerimaan perpustakaan;
f. Melakukan pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan
perlengkapan dan peralatan perpustakaan;
g. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait;
h. Menilai prestasi kerja Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi dalam
rangka pembinaan dan pengembangan karier. (kpadwajo_cintailah
perpustakaan 2012)

Universitas Sumatera Utara

2.3.7 Tugas Pokok dan Fungsi Sub Bagian Tata Usaha
Tugas pokok Sub bagian tata usaha pada umumnya adalah memberikan
pelayanan teknis dan administratif kepada semua satuan organisasi di bidang
ketatausahaan meliputi perencanaan dan pelaporan, kepegawaian, keuangan,
rumah tangga, keprotokoleran, dan perlengkapan serta peralatan perpustakaan.
Dengan melaksanakan fungsi:
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang umum dan
kepegawaian, perencanaan dan pelaporan, perlengkapan dan aset, serta
keuangan;
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan di bidang umum
dan kepegawaian, perencanaan dan pelaporan, perlengkapan dan aset,
serta keuangan;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang umum dan kepegawaian,
perencanaan dan pelaporan, perlengkapan dan aset, serta keuangan;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Perpustakaan
sesuai dengan tugas dan fungsinya. (kpadwajo_cintailah perpustakaan
2012) http://kpadwajo.blogspot.com/2012/05/tugas-pokok-dan-fungsitupoksi-kantor.html
Sub bagian tata usaha perpustakaan memiliki rincian kinerja sebagai
berikut:
a. Menyusun program dan rencana kerja Sub Bagian Tata Usaha sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
b. Melaksanakan surat menyurat untuk kepentingan perpustakaan;
c. Menerima, meneliti, mengagendakan, dan mendistribusikan surat-surat
masuk dan surat keluar;
d. Melakukan pengarsipan surat-surat dinas dan dokumen lainnya;
e. Mengelola urusan rumah tangga dan keprotokolan;
f. Mengelola urusan administrasi keuangan;
g. Mengelola urusan administrasi kepegawaian;
h. Mengelola urusan administrasi perlengkapan dan peralatan;
i. Mengoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program/
kegiatan;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Perpustakaan.
(kpadwajo_cintailah perpustakaan 2012).

Universitas Sumatera Utara