Studi Pemberian Vitamin E Atau Vitamin C Terhadap Kuantitas Dan Kualitas Spermamencit (Mus Musculus L.) Yang Terpapar Tuak

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Tuak merupakan minuman khas suku batak yang berbahan dasar aren, dan sejenis
minuman yang merupakan hasil fermentasi dari bahan minuman yang
mengandung gula. Tuak telah dikenal di Indonesia sejak zaman dahulu dan
mengandung alkohol (etil alkohol). Sebagai minuman tradisional yang telah
menjadi turun-temurun, konsumsi tuak sangat sulit dihilangkan dari kebiasaan
masyarakat. Tuak sampai saat ini masih menjadi minuman kegemaran sebagai
penghangat tubuh disaat ada pesta dimalam hari. Selain di Sumatera Utara, di
daerah lain ada juga penghasil dan pengkomsumsi tuak yakni di Jawa Tengah,
Jawa Timur dan Bali (Ikegami,1997).
Di Sumatera Utara tuak sudah tidak asing lagi, karena dapat diperoleh
dengan mudah di kedai-kedai Batak, dan tak jarang dijadikan minuman bersama
santapan. Menurut Sunanto (1993) bahwa tuak hasil fermentasi nira aren yang
diperdangangkan dan dikomsumsi di

Sumatera Utara


rata-rata mengandung

alkohol 4%. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 151/A/SK/V/81 bahwa
minuman atau obat tradisional yang tergolong dalam minuman keras mengandung
alkohol >1%.
Tuak merupakan minuman beralkohol yang tidak jauh berbeda dengan
minuman keras lainnya. Berdasarkan konsentrasi alkohol yang terkandung dalam
tuak tersebut maka dapat diduga bahwa jika minuman tersebut dikonsumsi secara
terus menerus akan

dapat

menimbulkan

gangguan-gangguan

kesehatan.

Gangguan kesehatan pada sistem reproduksi pria Menurut Ilyas (2004) dalam

penelitiannya pada mencit jantan pemberian alkohol 10% secara oral sebanyak 1
ml/hari selama 60 hari menyebabkan penurunan proses pembentukan spermatozoa
sekitar 24% dari yang normal. Penelitian Nugroho (2007) menyatakan pemberian
minuman beralkohol dengan kadar 40% selama 30 hari dengan dosis 0,1ml, 0,2
ml, 0,3 ml dapat menyebabkan penurunan jumlah lapisan sel spermatogenik dan

Universitas Sumatera Utara

2

penurunan berat vesikula seminalis pada mencit. Hal ini diperkuat oleh Foa
(2006) yang melaporkan bahwa penelitiannya pada tikus putih jantan dengan
umur 40-60 hari (umur dewasa) yang diberikan etanol peroral dengan dosis 10%
selama 45 hari menunjukkan bahwa etanol dapat menurunkan jumlah sel
spermatosit primer, sel spermatogonium dan sel Leydig. Membran plasma
spermatozoa terdiri dari lipid ganda yang mengandung asam lemak tidak jenuh
yang sangat rentan terhadap radikal bebas sehingga menimbulkan peroksidasi
lipid (Sjodin et al., 1990). Hasil akhir peroksidasi lipid pada membran
spermatozoa adalah terputusnya rantai asam lemak tidak jenuh dan menghasilkan
MDA yang bersifat toksit terhadapt sel. Senyawa MDA menyebabkan kerusakan

membrane spermatozoa dan penurunan integritas membran spermatozoa sehingga
terjadi penurunan kualitas sperma (Sanocka et al., 2004).
Penyakit-penyakit yang dapat muncul akibat mengkonsumsi minuman
tuak secara terus menerus dapat dicegah, salah satu usaha pencegahan yakni
mengkonsumsi vitamin. Pada penelitian ini vitamin yang akan diteliti yakni
vinamin E dan vitamin C, vitamin E merupakan antioksidan pemecah rantai utama
dan terdapat pada cairan ekstrasel. Vitamin E dapat menetralisir hidroksil,
superoksida, dan radikal hidrogen peroksida dan mencegah aglutinasi sperma
(Agarwal et al. 2005). Sedangkan vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam
tubuh, sebagai koenzim atau kofaktor. Asam askorbat adalah bahan yang kuat
kemampuan reduksinya dan bertindak sebagai antioksidan dalam reaksi-reaksi
hidroksilasi (Almatsier,2002). Maka penelitian ini sangat penting untuk
mengetahui pengaruh pemberian vitamin E atau vitamin C terhadap kuantitas dan
kualitas sperma mencit (Mus musculus L.) yang terpapar tuak.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

Apakah ada pengaruh pemberian vitamin E atau vitamin C terhadap kualitas dan

kuantitas sperma mencit (Mus musculus L.) yang telah terpapari tuak.

Universitas Sumatera Utara

3

1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang dipaparkan di atas, tujuan penelitian ini
ialah: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian vitamin E atau vitamin
C terhadap kualitas dan kuantitas sperma mencit (Mus musculus L.) yang telah
terpapari tuak.

1.4. Hipotesis
Berdasarkan tujuan yang dipaparkan di atas, hipotesis penelitian ini adalah :
1. Tuak dapat menurunkan kuantitas dan kualitas sperma mencit (Mus
musculus L.).
2. Vitamin E atau vitamin C mempunyai pengaruh terhadap kuantitas dan
kualitas sperma mencit (Mus musculus L.) yang telah terpapar tuak.
3. Vitamin E dan vitamin C mempunyai pengaruh terhadap kadar
Malondialdehyde (MDA) Testis mencit (Mus musculus L.) yang telah

terpapar tuak.

1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah yang akurat
tentang manfaat vitamin E atau vitamin C sebagai salah satu usaha menekan
pengaruh buruk dari minuman tuak.

Universitas Sumatera Utara