T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kecerdasan Emosi Melalui Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Role Play pada Siswa Kelas IXA SMP Negeri 1 Bancak Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016 2017 T1 Full

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAY PADA
SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 1 BANCAK KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

ARTIKEL TUGAS AKHIR

Oleh
Galih Priyanggodo
132012058

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017

iv

i


ii

v

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAY PADA
SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 1 BANCAK KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017
Pembimbing :
Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd
(Program Studi Bimbingan Dan Konseling FKIP UKSW)
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bancak, Kab. Semarang pada tahun
pelajaran 2016 / 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah layanan
bimbingan kelompok dengan teknik role play dapat meningkatkan kecerdasan emosi pada
siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Bancak, Kab. Semarang. Subyek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Bancak dengan jumlah 10 siswa yang mempunyai
kecerdasan emosi rendah. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
kecerdasan emosi yang disusun Daniel Goleman (1995) yang terdiri dari 30 item pernyataan.
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan emosi siswa sebagai tes awal

(pre test) dan tes akhir (post test). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik uji
Mann Whitney dengan menggunakan program SPSS 17.0. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan disimpulkan bahwa ada peningkatan yang signifikan kecerdasan emosi melalui
layanan bimbingan kelompok dengan teknik role play pada siswa kelas IX A SMP Negeri 1
Bancak Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016 / 2017. Hal ini dibuktikan dengan
meningkatnya Mean Rank pada pretest yaitu 3,00 meningkat menjadi 8,00 nilai Mean Rank
pada post-test. Selain itu berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan Man
Whitney maka didapatkan hasil yaitu nilai p = Asymp Sig 0,009 < 0,05. Dengan pembuktian
tersebut maka dapat disimpulkan layanan bimbingan kelompok dengan teknik role play
dapat meningkatkan kecerdasan emosi siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Bancak, Kab.
Semarang tahun pelajaran 2016/ 2017 . Dengan demikian tujuan penelitian dapat dicapai.
Saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa
saran bagi pihak yang terkait dengan penelitian ini, yaitu: Bagi subyek penelitian yaitu
siswa SMP Negeri 1 Bancak, Kab. Semarang diharapkan aktif dalam berbagai kegiatan yang
bersifat positif baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal. Hal ini bisa
digunakan sebagai sarana untuk lebih mengasah kecerdasan emosi siswa yang nantinya akan
menjadi bekal dalam menjalani kehidupan.

Kata Kunci


: Kecerdasan Emosi, Bimbingan Kelompok, Role Play

sebagai salah satu sarana di sekolah yang

PENDAHULUAN
Dewasa ini selain IQ ada hal lain

mempunyai

fungsi

untuk

membantu

yang dikembangkan yaitu EQ (kecerdasan

perkembangan siswa menuju kearah yang

emosi). Perlu disadari bahwa kecerdasan


lebih baik dan membantu siswa untuk

emosi mempunyai peranan penting dalam

dapat

kehidupan seseorang. Keseimbangan antar

potensinya. Salah satu layanan dalam

aspek dalam kecerdasan emosi akan

Bimbingan

membawa dampak yaitu seorang individu

bimbingan

menjalani kehidupannya dengan seimbang


kelompok

dan selaras baik dalam peranannya sebagai

bagian

makhluk individu maupun makhluk sosial.

konseling

Kecerdasan

emosi

komponen layanan dasar. Layanan dasar

keberhasilan

seseorang


mempengaruhi
pada

masa

mengoptimalisasi

konseling

adalah

kelompok.
di

yang

merupakan

layanan bimbingan

tergolong

sebagai

layanan

Bimbingan

sekolah

program

diartikan

segenap

proses

ke


dalam

pemberian

mendatang karena aspek tersebut dapat

bantuan kepada seluruh konseli melalui

mengarahkan pikiran dan tindakan mereka

kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur

dalam kehidupan sehari-hari.

secara

Terdapat 5 aspek yang terkandung

klasikal


dirancang

dan

atau

kelompok

dilaksanakan

yang
secara

yaitu:

sistematis dalam rangka mengembangkan

kesadaran diri, kemampuan mengelola

kemampuan penyesuaian diri yang efektif


emosi, optimis, empati, dan ketrampilan

sesuai dengan tahap dan tugas-tugas

bersosialisasi

perkembangan (yang dituangkan sebagai

dalam

kecerdasan

emosional,

(Goleman

:

2000).


Permasalahan yang banyak muncul seputar

standar

kompetensi

aspek kecerdasan sosial di SMP Negeri 1

Layanan dasar bertujuan membantu semua

Bancak adalah sering dijumpainya siswa

konseli agar memperoleh perkembangan

kurang dapat mengontrol emosinya. Siswa

yang normal, memiliki mental yang sehat,

yang bersikap agresif, seperti sering

dan

bertengkar, sering mengolok olok teman,

(Permendikbud no. 111 tahun 2014).

memperoleh

kemandirian).

keterampilan

hidup

yang

Salah satu teknik dalam bimbingan

bermasalah, mempunyai kecenderungan

kelompok adalah teknik role play atau

mudah marah, berbicara kasar, membolos,

bermain peran. Teori dasar role play

sering melanggar tata tertib masih banyak

(bersifat sandiwara, sosiologis / sesuai

ditemui di sekolah ini.

normas, tiruan, imajinatif (pemahaman

bergaul

dengan

Layanan

anak

bimbingan

anak

konseling

diri).

Individu

mempelajari

peranan-

peranan berbeda sejak lahir karena orang

dilahirkan

dengan

kemampuan

untuk

bereaksi terhadap stimulu-stimulus dari

emosi diri sendiri dan dalam hubungan
dengan orang lain.

luar dirinya secara spontan dan pada

Daniel Goleman mengemukakan

dasarnya menurut terknik role play ini

dalam bukunya yang berjudul Emotional

mengemukakan

Intelligence (2015), bahwa semua emosi

bahwa

manusia

itu

pada dasarnya adalah dorongan untuk

spontan dan kreatif.
Rumusan masalah sebagai berikut:

bertindak,

rencana

seketika

untuk

Apakah layanan bimbingan kelompok

mengatasi masalah yang telah ditanam

dengan

mampu

secara berangsur-berangsur oleh evolusi.

meningkatkan kecerdasan emosi siswa

Artinya apapun tindakan yang kita lakukan

IX

pastinya ada dampak dari hal itu, baik

teknik

role

play

SMP Negeri 1 Bancak, Kab.

positif maupun negatif. Sama dengan

Semarang?
Tujuan penelitian ini adalah : untuk

pepatah yang mengatakan bahwa apa yang

peningkatan

ditanam maka itulah buah yang akan

layanan

dipetik. Emosi sangat berbahaya apabila

bimbingan kelompok dengan teknik role

telah menguasai pikiran, pikiran akan

play pada siswa kelas IX SMP Negeri 1

bereaksi

Bancak, Kab. Semarang tahun pelajaran

bertindak tidak logis dan tidak secara

2016/ 2017.

rasional. Itulah mengapa dilingkungan kita

mengetahui

signifikansi

kecerdasan

emosi

melalui

atau

kecerdasan

emosi

merupakan kekuatan berfikir alam bawah
sadar yang berfungsi sebagai tali kendali
atau pendorong. Dianjurkan untuk setiap
orang untuk melatih mengendalikan emosi
mereka sehingga menjadi suatu kebiasaan.
Dengan

melatih

mengatur

diri

untuk

banyak kasus kekerasan, pembunuhan,

LANDASAN TEORI
EQ

untuk

kebiasaan

untuk

mengendalikan emosi dan mengungkapkan
emosi secara tepat, seseorang akan lebih
mudah untuk mempelajari dan menguasai
kecakapan emosi. Kecakapan emosi yang
dimaksud yaitu kemampuan mengelola

bunuh diri, dan lain sebagainya. Individu
tersebut

dipastikan

tidak

memiliki

pengelalolaan emosi yang baik sehingga
perasaan menguasai diri mereka.
Agustin

(2001)

menyimpulkan

bahwa EQ atau kecerdasan emosional
adalah kemampuan untuk merasa. Kunci
kecerdasan emosi adalah pada kejujuran
anda pada suara hati. Tidak hanya untuk
bisa

bersosialisasi,

mengatur

dan

mengelola emosi dengan baik, ketenangan
hati atas kejujuran diri sendiri maupun
terhadap orang lain dapat memberikan
efek yang baik atau positif bagi diri sendiri

terutama dalam mengontrol diri dan

2.

ringkasan

pendek

emosional

yaitu

merupakan

(2000)

a.

kecerdasan

“Kecerdasan

kemampuan

melalui

kegiatan

kelompok dengan:

memberikan

tentang

layanan-layanan

penyembuhan

mengambil keputusan dengan baik.
Goleman

Memberikan

Mempelajari

emosi

masalah-masalah

manusia pada umumnya.
b.

mengenali

Menghilangkan

ketegangan

perasaan kita sendiri, dan mengenali

emosi,

perasaan orang lain (empati), kemampuan

mengenai dinamika kepribadian,

memotivasi diri sendiri, dan kemampuan

dan mengarahkan kembali energi

mengelola emosi dengan baik pada diri

yang terpakai untuk memecahkan

sendiri dan dalam hubungan dengan orang

masalah tersebut dalam suasana

lain”.

yang pemisif.
Dalam bimbingan dan konseling

3.

menambah

pengertian

Untuk mencapai tujuan bimbingan

terdapat beberapa layanan yang disediakan

secara ekonomis dan efektif daripada

untuk

melalui

membantu

menyelesaikan

siswa

dalam

masalah

dan

mengembangankan potensi yang dimiliki.

kehiatan

bimbingan

individual.
4.

Untuk

melaksanakan

layanan

Salah satu layananya adalah bimbingan

konseling individual secara lebih

kelompok. Prayitno (1995) mengartikan

efektif.

bimbingan kelompok sebagai upaya untuk
membimbing kelompok-kelompok siswa

Role play adalah salah satu teknik

agar kelompok itu menjadi besar, kuat dan

dalam layanan bimbingan kelompok yang

mendiri, dengan memanfaatkan dinamika

menggunakan permainan peran didalam

kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan

menyelesaikan suatu permasalahan yang

dalam bimbingan dan konseling.

dihadapi seorang individu, dimana peran

Menurut Bennet dalam Romlah

yang dimainkan harus sesuai dengan tokoh

(2006) tujuan bimbingan kelompok yaitu:

yang

1.

mendramatisasikan peran tersebut.

Memberikan kesempatan pada siswa
belajar hal-hal penting yang berguna

diperankan

Winkel

dan

dengan

Hastuti

cara

(2004)

yang

berpendapat bahwa fungsi dari permainan

berkaitan dengan masalah pendidikan,

peran adalah sebagai perombakan dalam

pekerjaan, pribadi dan sosial.

struktur

begi

pengarahan

dirinya

kepribadian

seseorang

dan

meningkatkan kemampuan bergaul dengan
orang lain secara wajar dan sehat.

Dalam kegiatan role play (bermain

5)

Pemeran

peran), terdapat beberapa proses yang

Dalam kegiatan ini para peserta

harus dilakukan. Mulyasa dalam Zulaikah

didik mulai bereaksi sesuai dengan

(2011) menyebutkan terdapat tujuh tahap

peran masing-masing yang terdapat

dalam role play diantaranya :

pada skenario bermain peran.

1)

Pemilihan masalah

6)

Diskusi dan evaluasi

Guru mengemukakan masalah

Mendiskusikan

yang diangkat dari kehidupan siswa

masalah yang akan dibahas serta

agar dapat menyelesaikan masalah itu

pertanyaan yang muncul dari siswa.

dan

terdorong

untuk

mencari

7)

penyelesaiannya.
2)

masalah-

Pengambilan kesimpulan dari bermain
peran yang telah dilakukanoleh siswa.

Pemilihan peran
Pemilihan

peran

disesuaikan

METODE
Jenis penelitian yang digunakan

dengan
dibahas,

permasalahan

yang

mendeskripsikan

akan

karakter

dan apa yang harus dikerjakan oleh

dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen semu. Pelaksanaan dalam
eksperimen ini adalah untuk mengetahui
ada

para pemain.
3)

peningkatan

kecerdasan

emosi pada siswa dengan menggunakan

Menyusun tahap-tahap bermain peran
Dalam

tidaknya

hal

ini

guru

teknik role play.
Dalam penelitian eksperimen ini

sudah

digunakan dua kelompok yaitu kelompok
membuat dialog, akan tetapi siswa
dapat menambahkannya sendiri.
4)

menyiapkan pengamat

eksperimen

adalah semua siswa yang tidak terlibat
didalam permainan peran (pemeran)

kelompok

kontrol.

Kelompok eksperimen adalah kelompok
yang akan diberi perlakuan atau dalam hal
ini

Pengamat dalam kegiatan ini

dan

adalah

bimbingan

kelompok.

Kelompok kontrol adalah kelompok yang
tidak diberi perlakuan atau treatment sama
sekali.

Kelompok

sebagai

sarana

kontrol
untuk

digunakan
mengetahui

perbedaan yang mungkin tampak antara

HASIL PENELITIAN

kedua kelompok dan juga agar kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data

yang diambil lebih kuat. Baik kelompok

perbandingan hasil pretest dengan post-

eksperimen

test

yang

diberi

perlakuan

pada

kelompok

(bimbingan kelompok) maupun kelompok

didapatkan

kontrol

yang tidak diberi perlakuan,

eksperimen mengalami peningkatan yang

keduanya sama – sama diberikan tes awal

signifikan pada mean rank yaitu 3,00 pada

(pretest) dan tes akhir (postest).Untuk

saat sebelum treatment, dan 8,00 setelah

memperoleh data yang di inginkan pada

treatment. Mean rank hasil post-test lebih

penelitian ini peneliti menggunakan tehnik

tinggi dibandingkan dengan hasil pre-test

pengumpulan data berupa wawancara,

pada kelompok eksperimen.
Dengan

observasi dan dokumentasi.
Instrumen yang digunakan adalah
skala kecerdasan emosi yang disusun oleh
Daniel Goleman (1995). Aspek-aspek
dalam skala kecerdasan emosi tersebut
meliputi:

kesadaran

diri,

kemampuan

mengelola emosi, optimis, empati dan
keterampilan bersosialisasi.
Teknik

analisis

data

yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Two
Independent

Sample

Test

(Mann-

WhitneyTest) menggunakan program SPSS
for windows versi 17,0 dengan ketentuan

jenis data ordinal dan ordinal. Teknik ini
digunakan untuk mengetahui signifikasi
perbedaan

kecerdasan

kelompok

eksperimen

emosi
dan

antara

kelompok

kontrol pada tes awal (pretest) dan tes
akhir (postest).

hasil

eksperimen,

bahwa

kelompok

menghitug

pengolahan

data menunjukan p = Asymp Sig 0,009 <
0,05.

Penghitungan

statistik

tersebut

menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan kecerdasan emosi siswa kelas
IX A SMP Negeri 1 Bancak, Kab.
Semarang pada kelompok eksperimen
antara

sebelum

diberikan

treatment

dengan setelah diberikan treatment dengan
bimbingan kelompok.
Goleman (2015:43) menyatakan
bahwa. “Kecerdasan emosi merupakan
kemampuan yang meliputi kemampuan
untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan
menghadapi

frustasi,

mengendalikan

dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan
kesenangan, mengatur suasana hati dan
menjaga

agar

melumpuhkan

beban

stres

kemampuan

tidak
berfikir,

berempati dan berdoa. Kecerdasan emosi
sendiri memiliki lima aspek, yaitu: (1)
Mengenali emosi diri (kesadaran diri), (2)
Mengelola emosi (pengaturan diri), (3)

Memotivasi diri sendiri, (4) Mengenali

Bancak, Kab. Semarang tahun pelajaran

emosi orang lain (Empati), (5) Membina

2016/ 2017.

hubungan (keterampilan sosial)
Layanan

bimbingan

kelompok

teknik role play ini diberikan kepada
kelompok eksperimen dalam sembilan sesi
dan diselenggarakan selama lima kali
pertemuan. Penyusunan topik layanan
berdasarkan pada penjabaran aspek aspek
pada

kecerdasan

emosi

dan

juga

berdasarkan diskusi dengan guru BK,
setiap sesi layanan bimbingan kelompok
dilakukan

evaluasi

yang

melibatkan

seluruh anggota kelompok. Berdasarkan
hasil evaluasi dan pengamatan diketahui
bahwa pada setiap sesi layanan bimbingan
kelompok anggota kelompok antusias dan
menunjukkan keaktifan sesuai harapan dan
tujuan layanan pada setiap sesi.
Berdasarkan

hasil

post-test,

diketahui terjadi peningkatan kecerdasan
emosi siswa pada kelompok eksperimen.
Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data
pre-test

dan

post-test

kelompok

eksperimen. Sedangkan pada kelompok
kontrol tidak terjadi peningkatan secara
signifikan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh
tidak diberikannya treatment/ perlakuan

PENUTUP
Penelitian
dimaksudkan

pengembangan
untuk

ini

mengetahui

signifikansi peningkatan kecerdasan emosi
melalui

layanan bimbingan kelompok

dengan teknik role play pada siswa kelas
IX SMP Negeri 1 Bancak, Kab. Semarang
tahun pelajaran 2016/ 2017. Berasarkan
hasil penelitian dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa layanan bimbingan
kelompok dengan teknik role play dapat
meningkatkan kecerdasan emosi siswa
kelas IX A SMP Negeri 1 Bancak tahun
pelajaran 2016/ 2017 secara signifikan
dengan nilai p = Asymp Sig sebesar 0,009
< 0,05. Peningkatan kecerdasan emosi
dilihat dengan membandingkan rata-rata
mean rank pada pretest dan pada posttest.

Kelompok

eksperimen

mengalami

peningkatan yang signifikan pada mean
rank

yaitu 3,00 pada saat sebelum

treatment, dan 8,00 setelah treatment.
Mean rank hasil post-test lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil pre-test pada
kelompok eksperimen

yaitu layanan bimbingan kelompok kepada
kelompok kontrol.
Dengan

demikian

layanan

bimbingan kelompok dengan teknik role
play

dapat

meningkatkan

kecerdasan

emosi siswa kelas IX A SMP Negeri 1

Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, maka dapat dikemukakan

beberapa saran bagi pihak yang terkait

DAFTAR RUJUKAN

dengan penelitian ini, yaitu:
Bagi subyek penelitian yaitu siswa
SMP Negeri 1 Bancak, Kab. Semarang
diharapkan aktif dalam berbagai kegiatan
yang bersifat positif baik di lingkungan
sekolah maupun di lingkungan tempat
tinggal. Hal ini bisa digunakan sebagai
sarana untuk lebih mengasah kecerdasan

Goleman, Daniel. (2000). Emotional
Intelligence (terjemahan ). Jakata :
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Prayitno. 1999. Layanan Bimbingan dan
Konseling
Kelompok.
Jakarta:
Ghalia Indonesia
Romlah, Tatik. 2001. Teori dan Praktek
Bimbingan
Kelompok.
Jakarta:
LPTK

emosi siswa yang nantinya akan menjadi
bekal dalam menjalani kehidupan.
Dari hasil penelitian ini maka
sekolah dan utamanya untuk Guru BK
disarankan untuk memberikan layanan
bimbingan kelompok bagi siswa dan
siswinya yang memiliki tingkat kecerdasan
emosi yang rendah. Bentuk layanan yang
diberikan tentunya sesuai dengan teknik teknik pada layanan bimbingan kelompok
secara lebih tepat salah satunya dengan
teknik role play sebagai tujuan agar siswa
dapat mengelola dan mengekspresikan
emosi secara lebih baik.
Hasil
digunakan

penelitian

ini

dapat

Santoso, SInggih. (2014) Spss 22 From
Essential To Expert Skills. Jakarta :
PT Elex Media Komputindo
Sumadi, Suryabrata. 1998. Metodologi
Penelitian. Cetakan sebelas. Jakarta
: PT RajaGrafindo Persada.
Sugiyono.2010.Statistika
untuk
Penelitian.Bandung : Alfabeta
Suherman. 2008. Konsep dan Aplikasi
Bimbingan dan Konseling.
Susilowati, Desi. (2016).
Penggunaan
Layanan Bimbingan Kelompok Untuk
Meningkatkan Kecerdasan Emosi
Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 01
Tanjung Sari Kabupaten Lampung
Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.
Skripsi S-1. Bandar Lampung Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.

peneliti selanjutnya yang

dengan variabel berbeda dan topik yang
berbeda misalnya adalah penelitian tentang
kecerdasan emosi di setting lingkungan
masyarakat,karena

di

lingkungan

masyarakat akan lebih banyak muncul
permasalahan – permasalahan seputar
kecerdasan emosi.

Sutoyo, Anwar. (2014). Pemahaman
Individu.
Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar
Winkel, W.S. dan Hastuti, Sri. (2004).
Bimbingan dan Konseling di
Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Media Abadi.
Yusuf, Syamsu.
(2006).
Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja .
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Berburu dengan anjing terlatih_1

0 46 1

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22