ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN DAERAH DI KABUPATEN NGAWI | Hasri | Jurnal Pendidikan Insan Mandiri 6947 14653 1 SM
ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH UNTUK
MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI
SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN
DAN PENGANGGURAN DAERAH
DI KABUPATEN NGAWI
Bin Hasri, Sigit Santoso, Djoko Santoso TH
Magister Pendidikan Ekonomi Program PASCASARJANA UNS
binhasrilawu21@yahoo.co.id
Abstrak
Pertumbuhan
perkembangan
ekonomi
nasional
sangat
ditentukan
oleh
dinamika
dan
perekonomian daerah, sedangkan perekonomian daerah pada
umumnya ditopang oleh kegiatan ekonomi bersakala kecil dan menengah. Unit usaha
yang masuk dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan urat
nadi penentu perkembangan perekonomian daerah dan nasional. Sektor Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang tangguh di tengah krisis ekonomi
yang terjadi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan
kualitatif. Populasi sumber adalah UMKM yang ada di Kabupaten Ngawi dengan jumlah
sampel 82 dari 467 UMKM yang ada yang tersebar dalam jenis UMKM yang berbeda.
Tehnik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dengan tehnik analisis data
menggunakan logika deduksi, dengan membandingkan teori yang melatar belakangi
permasalahan.
Dari data yang terkumpul diperoleh kesimpulan bahwa pengembangan UMKM di
Kabupaten Ngawi mampu menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta
membawa dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja dalam upaya pengentasan
kemiskinan di Kabupaten Ngawi.
Kata Kunci: UMKM, pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja
PENDAHULUAN
upaya pemberdayaan tersebut belum
Pertumbuhan ekonomi nasional sangat
memberikan hasil yang maksimal dan
ditentukan oleh dinamika perekonomian
membawa daya ungkit (leverage) yang
daerah,
kuat bagi para pelaku UMKM pada
sedangkan
perekonomian
daerah pada umumnya ditopang oleh
khususnya,
kegiatan ekonomi berskala kecil dan
umumnya.
menengah. Unit usaha yang masuk
Pada tahun 2008, kontribusi UMKM
dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan
terhadap penciptaan devisa nasional.
Menengah (UMKM) merupakan urat
Melalui ekspor non migas mengalami
nadi
dan
peningkatan sebesar Rp. 40,75 triliun
mencapai
atau 28,49% yaitu dengan tercapainya
sekitar 99% dari populasi unit usaha,
angka sebesar Rp. 183,76 triliun atau
serta menampung lebih dari 92% jumlah
20,17% dari total nilai ekspor non migas
tenaga kerja.
tingkat
nasional (www.bps.go.id). Selanjutnya
pertumbuhan ekonomi nasional sebesar
pada tahun 2008, kontribusi UMKM
5,0
terhadap total PDB nasional adalah
perekonomian
nasional.
Jumlah
%,
daerah
UMKM
Dari
UMKM
menyumbang
laju
pertumbuhan sekitar 3,0 %, lebih tinggi
sebesar
dari
58,33%.
pada
laju
pertumbuhan
usaha
dan
Rp.
masyarakat
1.165,26
pada
triliun
atau
besar. Dari data awal ini menunjukkan
Kemudian pada tahun 2008, UMKM
betapa
mampu menyerap tenaga kerja sebesar
strategisnya
pengembangan
koperasi dan UMKM.
90.896.270 orang atau 97,04% dari total
Sektor Usaha Mikro Kecil dan
penyerapan tenaga kerja yang ada.
Menengah (UMKM) merupakan usaha
Jumlah ini meningkat sebesar 2,43%
yang tangguh di tengah krisis ekonomi.
atau
Saat ini sekitar 99% pelaku ekonomi
tahun 2007.
mayoritas adalah pelaku usaha UMKM
2.156.526
orang
Perkembangan
dibandingkan
UMKM
di
yang terus tumbuh secara signifikan dan
Indonesia masih terhambat sejumlah
menjadi sektor usaha yang mampu
persoalan
menjadi
dalam
penopang
stabilitas
antara
segi
lainUMKM
permodalan
lemah
dan
segi
perekonomian nasional. UMKM makin
manajerial
tahan banting dan tetap optimistis di
produksi, pemasaran dan sumber daya
tengah krisis. Ketika terjadi krisis global
manusia); serta masalah yang muncul
pelaku UMKM tetap bergerak.
dari pihak pengembang dan pembina
Pemerintah telah memberikan upaya-
UMKM, misalnya solusi yang diberikan
upaya pemberdayaan berupa kebijakan,
tidak
program dan kegiatan untuk semakin
monitoring dan program yang tumpang
menguatkan sektor UMKM ini. Namun
tindih antar institusi.
tepat
(kemampuan
sasaran,
manajemen,
tidak
adanya
Rumusan Masalah
secara mendalam, serta memberikan
Berdasarkan
persoalan
diatas
ketrampilan dalam melakukan analisis
maka rumusan Masalah dari penelitian
terhadap
ini adalah :
berkenaan dengan perkembangan ilmu
1. Apakah
pengembangan
UMKM
berbagai
masalah
yang
pengetahuan dan teknologi.
dapat meningkatkan perekonomian
KAJIAN LITERATUR
daerah Kabupaten Ngawi?
2. Apakah
pengembangan
dapat
mengurangi
UMKM
Kajian Teori
tingkat
Pengembangan Usaha Mikro Kecil
pengangguran di Kabupaten Ngawi?
Menengah
a. Pengertian UMKM
Tujuan Penelitian
(Usaha Mikro
Kecil dan Menengah )
Tujuan yang ingin dicapai dalam
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
penelitian ini adalah untuk mengetahui
adalah usaha produktif milik
orang
apakah pengembangan UMKM (Usaha
perorangan
dan/atau
badan
usaha
Mikro
perorangan
yang
memenuhi
kriteria
Kecil
meningkatkan
Menengah)
dapat
pertumbuhan ekonomi
Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
daerah Kabupaten Ngawi dan dapat
Undang-Undang
mengurangi tingkat pengangguran di
Maks. 50 Juta, kriteria Omzet: Maks.
Kabupaten Ngawi.
300 juta rupiah.
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat
memberikan
manfaat
perkembangan perekonomian,
Usaha
ini.
Kecil
Kriteria
adalah
asset:
usaha
untuk
ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
secara
yang dilakukan oleh orang perorangan
teoritis yaitu hasil penelitian ini dapat
atau
dipergunakan
sebagai
merupakan
memperluas
wawasan
bahan
untuk
usaha
anak
yang
perusahaan
bukan
atau
hal
bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
efektivitas pengembangan UMKM untuk
dikuasai, atau menjadi bagian baik
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
langsung maupun tidak langsung dari
Kabupaten Ngawi, secara praktis, hasil
usaha menengah atau usaha besar
penelitian ini akan bermanfaat bagi
yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
pelaku
efektivitas
sebagaimana dimaksud dalam Undang-
UMKM
untuk
Undang ini. Kriteria asset: 50 juta - 500
meningkatkan pertumbuhan
ekonomi
juta, kriteria Omzet: 300 juta - 2,5 Miliar
ekonomi
pengembangan
dalam
badan
UMKM,
kabupaten Ngawi.
Sedangkan
rupiah.
bagi
peneliti,
Usaha Menengah adalah usaha
penelitian ini memberikan pengetahuan
ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang sangat berarti dalam memahami
yang
dilakukan
oleh
orang
perseorangan atau badan usaha yang
melakukan
bukan merupakan anak perusahaan
serta menggali potensi diri, pengabdian
atau cabang perusahaan yang dimiliki,
diri dan mendapatkan pengakuan atas
dikuasai, atau menjadi bagian baik
usaha, tahan banting, lebih fokus pada
langsung
langsung
konsumen, mudah beradaptasi, menjadi
dengan Usaha Kecil atau usaha besar
penggerak ekonomi masyarakat yang
dengan jumlah kekayaan bersih atau
inovatif dan fleksibel.
hasil penjualan tahunan sebagaimana
c. Tujuan Pengembangan UMKM
diatur
maupun
dalam
tidak
dalam
hidup
ini.
Program Pengembangan UMKM
Kriteria asset: 500 juta - 10 Miliar,
melayani pengembangan keterampilan
kriteria Omzet: >2,5 Miliar - 50 Miliar
kewirausahaan dan kemampuan untuk
rupiah.
menjalankan
b. Manfaat
Undang-Undang
perubahan
Usaha Mikro Kecil
dan
Menegah
usaha
kecil
dan
menengah. Program ini melatih para
peserta untuk: menerapkan ketrampilan
Manfaat
UMKM
perekonomian
nasional
antara
bagi
kewirausahaan mereka, mengidentifikasi
lain:
dan memilih proyek bisnis yang layak
Membuka Lapangan Pekerjaan, Menjadi
atau memperluas usaha yang ada, dan
Penyumbang
secara
Domestik
efektif
Terbesar
Nilai
Produk
Bruto, Salah satu Solusi
bagi
permasalahan
Ekonomi
masyarakat kelas kecil dan menengah.
Sedangkan manfaat UMKM bagi
perekonomian
daerah
meningkatkan
adalah
hati-hati
mempersiapkan
proposal perencanaan bisnis untuk di
presentasikan
ke
lembaga-lembaga
keuangan.
d. Asas, prinsip, tujuan, dan kriteria
UMKM
pendapatan,
Asas-asas Usaha Mikro, Kecil dan
memberdayakan masyarakat khususnya
Menengah antara lain: kekeluargaan,
perempuan, mendapatkan pengalaman
demokrasi
berwirausaha,
efisiensi
memperkecil
pengangguran di
rasa
desa,
kebersamaan,
angka
ekonomi,
kebersamaan,
berkeadilan,
berkelanjutan,
mempererat
berwawasan lingkungan, kemandirian,
mengembangkan
keseimbangan kemajuan, dan kesatuan
potensi masyarakat, mengembangkan
ekonomi nasional
usaha yang telah ada sebelumnya, serta
Sedangkan prinsip pemberdayaan
menumbuhkan rasa ingin maju dan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
sebagainya.
antara
Adapun
pelaku
UMKM
lain:
(1)
penumbuhan
manfaat
UMKM
bagi
kemandirian,
sendiri
antara
lain:
kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil dan
adanya kebebasan finansial, memiliki
Menengah
kemampuan mengontrol
prakarsa
diri
sendiri,
kebersamaan
untuk
sendiri;
berkarya
(2)
dan
dengan
Perwujudan
kebijakan
publik
akuntabel
dan
yang
transparan,
berkeadilan;
(3)
1. TeoriPertumbuhanEkonomi
Teori
dibangun
berdasarkan
Pengembangan usaha berbasis potensi
pengalaman
daerah dan berorientasi pasar sesuai
dapat dijadikan sebagai dasar untuk
dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil
memprediksi
dan Menengah;
kebijakan.
d. Peningkatan
Mikro,
Kecil
daya
dan
saing
Usaha
Menengah;
Penyelenggaraan
(4)
perencanaan,
empiris,
dan
sehingga
membuat
teori
suatu
Terdapat beberapa teori yang
mengungkapkan
pertumbuhan
tentang
ekonomi,
konsep
antara
pelaksanaan, dan pengendalian secara
sebagai berikut:
terpadu
a. Werner Sombart (1863-1947)
Adapun Tujuan Pemberdayaan
Menurut
Werner
lain
Sombart
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa
antara lain:
dapat dibagi menjadi tiga tingkatan
a. Mewujudkan struktur perekonomian
yaitu:
nasional yang seimbang,berkembang
(1) Masa perekonomian tertutup.
dan berkadilan;
Pada
masa
ini,
semua
b. Menumbuhkan dan mengembangkan
kegiatan manusia hanya semata-
Kemampuan Usaha Mikro, Kecil dan
mata untuk memenuhi kebutuhannya
Menengah menjadi sistem usaha
sendiri.Individu
yang tangguh dan mandiri;
bertindak
c. Meningkatkan peran Usaha Mikro,
Kecil
dan
Menengah
dalam
kerja,
masyarakat
sebagai
produsen
sekaligus konsumen sehingga tidak
terjadi pertukaran barang atau jasa.
pembangunan daerah, penciptaan
lapangan
atau
Masa
perekonomian
ini
pemerataan
memiliki ciri-ciri: kegiatan manusia
pendapatan, pertumbuhan ekonomi,
untuk memenuhi kebutuhan sendiri,
dan
setiap individu sebagai produsen
pengentasan
rakyat
dari
kemiskinan.
sekaligus sebagai konsumen, belum
ada pertukaran barang dan jasa
PertumbuhanEkonomi
Pertumbuhan
Negara
dapat
ekonomi
Masa ini memiliki beberapa
membandingkan, misalnya untuk ukuran
ciri, yaitu: munculnya kaum kapitalis
nasional, Gross National Product (GNP)
yang memiliki alat produksi, produksi
tahun yang sedang berjalan dengan
dilakukan secara masal dengan alat
tahun sebelumnya.
modern,
teori
dengan
(2) Tingkat kapitalis
cara
Beberapa
diukur
suatu
Pertumbuhan
Ekonomi menurut para ahl iantara lain:
pada
perdagangan
mengarah
persaingan monopoli, dalam
masyarakat terdapat dua kelompok
yaitu majikan dan buruh.
periode
b. Friendrich List (1789-1846)
Menurut
2. Masyarakat
pra
kondisi
untuk
landas
(the
lepas
preconditions for take off)
Friendrich
List,
Merupakan tingkat pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa
ekonomi
dapat dibagi menjadi empat tahap
sedang
sebagai berikut: (1) Masa berburu
transisi.
dan
Masa
penerapan
Masa
modern ke dalam fungsi-fungsi
bertani dan kerajinan. (4) Masa
produksi baru, baik di bidang
kerajinan, industri, perdagangan
pertanian
pengembaraan.
beternak
dan
(2)
bertani.
(3)
c. Karl Butcher(1847-1930)
Karl
dimana
berada
masyarakat
dalam
Sudah
proses
mulai
ilmu
ada
pengetahuan
maupun
di
bidang
industri.
menyatakan
bahwa
3. Periode Lepas Landas (The take
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa
off)
dapat
Merupakan interval waktu yang
dibedakan
menjadi
empat
tingkatan sebagai berikut: (1) Masa
diperlukan
rumah tangga tertutup. (2) Rumah
penghalang-penghaang
tangga kota. (3) Rumah tangga
pertumbuhan yang berkelanjutan.
bangsa. (4) Rumah tangga dunia.
Kekuatan-kekuatan yang dapat
d. Walt Whiteman Rostow (1916-1979)
Walt
mengungkapkan
pertumbuhan
ekonomi
teori
dalam
untuk
mendorong
mendobrak
pada
pertumbuhan
ekonomi
diperluas.
Tingkat
investasi yang efektif dan tingkat
bukunya yang berjudul The Stages of
produksi
Economic Growth yang menyatakan
investasi efektif serta tabungan
bahwa pertumbuhan perekonomian
yang bersifat produktif meningkat
dibagi menjadi 5 (lima) sebagai
atau lebih dari jumlah pendapatan
berikut:
nasional.
1. Masyarakat
Tradisional
(The
Traditional Society)
Merupakan
mempunyai
yang
struktur
dalam
fungsi-
meningkat,
Industri-industri
baru
berkembang dengan cepat dan
industri
masyarakat
perkembangan
dapat
yang
mengalami
cepat.
sudah
ekspansi
Kehidupan
ada
dengan
masyarakat
sudah dinamis, bersifat individual,
fungsi produksi yang terbatas,
adanya
belum ada ilmu pengetahuan dan
terjadi pertukaran untuk mencari
teknologi modern,
keuntungan.
dan terdapat
suatu batas tingkat output per
kapita yang dapat dicapai.
pembagian
pekerjaan,
4. Tingkat kapitalisme raya.
Masa ini memiliki beberapa ciri,
yang dimaksud dinataranya kesuburan
yaitu:
tanah,
usahanya
mencari
semata-mata
keuntungan,
gerak
menuju kedewasaan (Maturity),
lapangan usaha bertambah luas
dengan
penerapan
kekayaan
mineral,
tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
2. Faktor
Ilmu
Pengetahuan
dan
Teknologi
teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan
modern. Investasi efektif serta
dan
tabungan meningkat dari 10 %
mendorong adanya percepatan proses
hingga 20 % dari pendapatan
pembangunan, pergantian pola kerja
nasional
yang
dan
investasi
ini
teknologi
yang
semula
semakin
menggunakan
pesat
tangan
berlangsung secara cepat. Output
manusia digantikan oleh mesin-mesin
dapat melampaui pertamabahn
canggih
berdampak
jumlah penduduk, barang-barang
efisiensi,
kualitas
yang dulunya diimpor, kini sudah
serangkaian
dapat dihasilkan.
ekonomi
Pendapatan
riil
per
kapita
kepada
dan
aktivitas
yang
kuantitas
pembangunan
dilakukan
dan
pertumbuhan perekonomian.
besar masyarakat mencapai tingkat
3. FaktorBudaya
kebutuhan
yang
bahan
melampaui
pangan
dasar,
pada
akhirnya berakibat pada percepatan laju
selalu meningkat sehingga sebagian
konsumsi
aspek
Faktor
dampak
budaya
memberikan
tersendiri
terhadap
sandang, dan pangan. Kesempatan
pembangunan ekonomi yang dilakukan.
kerja penuh sehingga pendapatan
Faktor
nasional tinggi. Pendapatan nasional
pembangkit
yang tinggi dapat memenuhi tingkat
pembangunan tetapi dapat juga menjadi
konsumsi tinggi.
penghambat pembangunan.
ini
dapat
berfungsi
sebagai
atau
pendorong
proses
Budaya yang dapat mendorong
Faktor-FaktorPertumbuhanEkonomi
pembangunan diantaranya sikap kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
pertumbuhan ekonomi adalah Sumber
sebagainya.Adapun budaya yang dapat
Daya Manusia (SDM). Sumber daya
menghambat
manusia merupakan factor terpenting
diantaranya sikap anarkis, egois, boros,
dalam proses pembangunan.
KKN, dan sebagainya.
1. Faktor Sumber Daya Alam
4. SumberDaya Modal
Sebagian
besar
proses
pembangunan
Negara
Sumberdaya modal dibutuhkan
berkembang bertumpu kepada sumber
manusia untuk mengolah SDA dan
daya alam dalam melaksanakan proses
meningkatkan kualitas IPTEK.Sumber
pembangunannya.Sumber daya alam
daya
modal
berupa
barang-barang
modal
sangat
perkembangan
penting
dan
bagi
kelancaran
pembangunan ekonomi karena barang-
Penelitian
proses
dilakukan
pada
perkuliahan
semester
gasal
tahun akademik 2012/2013.
barang modal juga dapat meningkatkan
produktivitas.
ini
Pada penelitian
pendekatan
kualitatif,
ini digunakan
yaitu
suatu
prosedur penelitian dimana data yang
Hipotesis
dihasilkan berupa deskriptif dari tulisan
Hipotesissementarapenelitian
ini
adalahbahwa :
subyek itu sendiri (Furchan: 1992).
1. Semakin
banyak
semakin
tinggi
jumlah
UMKM
pertumbuhan
ekonomi.
2. Semakin
dan perilaku yang dapat diamati dari
Dalam
menggunakan
pembahasan,
data
selain
kuantitatif
juga
menggunakan data kualitatif sebagai
UMKM
dasar untuk memberikan interprestasi
semakin tinggi pertumbuhan ekonomi
terhadap temuan di lapangan. Kualitas
Daerah kabupatenNgawi
hasil penelitian dalam bidang ilmu-ilmu
3. Ada
tinggi
omzet
keterkaitan
di
antarajumlah
sosial sangat ditentukan oleh ketepatan
UMKM dan omzet penjualan dengan
di dalam memilih dan menggunakan
pertumbuhan
metode penelitian. Untuk menentukan
ekonomi
daerah
Kabupaten Ngawi.
metode
penelitian
tentu
bukanlah
pekerjaan yang mudah karena banyak
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
alternatif metode penelitian yang dapat
dilaksanakan
terhadap UMKM yang ada di Kabupaten
digunakan dimana satu dengan yang
lain saling melengkapi.
Ngawi yang tersebar di 19 Kecamatan.
Sesuai dengan tujuan penelitian
Dipilihnya UMKM di Daerah Kabupaten
ini yaitu mengungkap pengaruh dari
Ngawi sebagai obyek penelitian karena
variabel-variabel yang diidentifikasikan,
peneliti merasa perlu untuk mengetahui
maka peneliti cenderung menggunakan
seberapa besar perkembangan usaha
metode deskriptif analisis dengan tujuan
Mikro,
untuk
Kecil,
meningkatkan
dan
Menengah
untuk
pertumbuhan ekonomi
daerah di Kabupaten Ngawi.
antara
lain
lama
pendirian,
modal,
dan
mengungkapkan secara sistematis antar
dua
Adapun faktor-faktor yang diteliti
menerangkan
variabel
atau
lebih,
sekaligus
menguji satu atau beberapa hipotesis
yang telah dirumuskan.
Tenaga kerja, omzet, kepemimpinan
Untuk melaksanakan penelitian
dan strategi inovasi usaha dari UMKM
deskriptif yang menggunakan metode
yang ada.
survey diharapkan daya prediksi dan
keeratan hubungan antara variabel yang
diteliti dapat diukur sekaligus. Dalam
tingkat
pembahasannya selain menggunakan
perusahaan.
cara kuantitatif yaitu untuk mengetahui
investasi,
dan
kinerja
Untuk pengolahan dan analisis
pengaruh dari variabel-variabel yang
data
diamati, juga menggunakan analisis
proses pelaksanaan pengumpulan data.
kualitatif untuk memberi interprestasi
Dalam penelitian ini digunakan
terhadap hasil temuan di lapangan.
Penelitian
pengambilan
ini
sampel
bersamaan
dengan
logika deduksi dengan membandingkan
menggunakan
teori
yang
melatar
belakangi
tehnik
permasalahan.Data yang diperoleh dari
cara
lapangan akan diolah dengan cara
Proportionalestratifiled random sampling
mengumpulkan semua data yang ada.
(populasi
Data yang ada dikelompokkan, diseleksi
probability
dengan
dilakukan
sampling
tidak
dengan
homogen)
yaitu
pengambilan sampel dilakukan secara
acak
dengan
memperhatikan
strata
yang ada. Artinya setiap strata terwakili
Berdasarkan rumus Taro yamane
maka
seluruh
Kabupaten Ngawi telah berdiri lebih dari
diperoleh
jumlah
2 tahun dan masih berjalan sampai
penyebaran sampel sebagai berikut:
Tabel 3.1 Penebaran sampel
No UMKM
1
A
2
B
3
C
4
D
5
E
JUMLAH
diketahui bahwa rata-rata UMKM di
jumlah
menentukan
sampel
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari data yang terkumpul dapat
sesuai proporsinya.
dalam
dan selanjutnya dianalisis.
Jumlah
Populasi Sampel
129
23
6
1
175
30
17
3
140
25
467
82
sekarang.
Modal yang digunakan UMKM di
Kabupaten
Ngawi
mayoritas
masih
mengandalkan dana dari koperasi yang
biasanya jumlahnya kecil. Hanya 35%
UMKM di Kabupaten Ngawi yang telah
mendapatkan bantuan dana dari bank
untuk mengembangkan usahanya.
Para pemilik UMKM di Kabupaten
data
Sedangkan untuk mengumpulkan
ngawi secara umum memimpin secara
dalam
langsung
penelitian
ini,
peneliti
unit
usahanya.
Mereka
menggunakan metode dokumentasi dan
memimpin sendiri tenaga kerja yang
metode wawancara/interview.
bekerja di unit usaha milikmya. Total
Sedangkan instrumen penelitian
tenaga kerja yang dapat diserap oleh
yang digunakan dalam penelitian ini
UMKM di Kabupaten Ngawi sebanyak
meliputi beberapa variabel antara lain
471 orang.
orientasi kepemimpinan, strategi inovasi,
Untuk omzet/pendapatan UMKM
di Kabupaten Ngawi sangat beragam,
berkisar antara Rp. 7.000.000,- sampai
lebih
dari
Rp.
20.000.000,-.Untuk
Sedangkan penyerapan tenaga
kerja oleh UMKM-UKMK di Kabupaten
mengetahui Omzet per tahun UMKM
Ngawi
Kabupaten Ngawi dapat dilihat pada
pengangguran.
gambar 1.
penyerapan tenaga kerja membawa
terbukti
mengurangi
jumlah
Hal
berarti
ini
dampak positif bagi upaya pengentasan
kemiskinan di Kabupaten Ngawi.
Jumlah penyerapan tenaga kerja
oleh UMKM Kabupaten Ngawi dapat
dilihat pada gambar 2.
Gambar 1 Grafik Omzet per tahun
UMKM Kab. Ngawi
Untuk UMKM jenis A memiliki
rata-rata omzet 2,172 milyar per tahun,
sedangkan UMKM jenis BRp. 144 juta
per tahun, UMKM jenis C beromzet Rp.
3,456 milyar. Sedangkan untuk UMKM
jenis D beromzet Rp. 900 juta dan jenis
E memiliki omzet Rp. 3.024 milyar per
tahun.
Dari data tersebut diatas dapat
diketahui omzet-omzet yang dihasilkan
oleh
UMKM-UMKM
ini
menambah
pendapatan daerah yang pada akhirnya
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
daerah Kabupaten Ngawi.
Gambar 2 Grafik penyerapan tenaga
kerja oleh UMKM
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan
terhadap UMKM yang ada di Kabupaten
Ngawi dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. UMKM di Kabupaten Ngawi dapat
meningkatkan
pertumbuhan
perekonomian daerah. Hal ini dapat
dilihat dari omzet/pendapatan per
bulan
seluruh
UMKM
Kabupaten
Ngawi yaitu Rp. 808.000.000,- atau
setara dengan Rp. 9.696.000.000,per tahun.
2. Dengan munculnya UMKM-UMKM di
Kabupaten
Ngawi
memberikan
dampak
positif
pengentasan
bagi
upaya
kemiskinan
melalui
Kabupaten
Ngawi.
Sedangkan
penyerapan tenaga kerja oleh UMKM
penyerapan tenaga kerja. Hal ini
di
dibuktikan
positif terhadap pengurangan tingkat
dengan
penyerapan
tenaga
adanya
kerja
oleh
seluruh UMKM Kabupaten Ngawi
sebanyak
471
orang.
Kabupaten
berdampak
pengangguran.
Saran - Saran
Dengan
Berdasarkan hasil penelitian ini
adanya penyerapan tenaga kerja
maka
berarti terjadi pengurangan terhadap
sebagai berikut:
tingkat pengangguran di Kabupaten
1. UMKM
Ngawi.
Ngawi
penulis
memberikan
adalah
modal
saran
kekayaan
daerah yang sangat berharga. Oleh
Implikasi
karena
Implikasi-implikasi
yang
timbul
UMKM
itu
kelangsungan
usaha
hendaknya
lebih
ini
dari data yang diperoleh pada penelitian
diperhatikan
ini antara lain:
terutama
1. Omzet/pendapatan seluruh UMKM
Karena berdasarkan data penelitian
yang ada di Kabupaten Ngawi yang
ini, UMKM di Kabupaten Ngawi
diperoleh dari proses menjalankan
mayoritas masih mengandalkan dana
usaha tiap bulan membawa dampak
usaha dari koperasi yang biasanya
positif
peningkatan
nominalnya kecil. Hanya 35% UMKM
kelangsungan hidup UMKM serta
yang sudah mendapatkan modal
pendapatan
ini
usaha dari bank. Untuk itu perlu
bahwa
dijalin kerja sama antara pemerintah
terhadap
daerah.
Hal
menunjukkan
omzet/pendapatan
dari
seluruh
dengan
oleh
dalam
UMKM
hal
dan
pemerintah,
pendanaan.
pihak
bank
UMKM yang ada menjadi salah satu
sebagai penyedia modal agar UMKM
faktor
di
pendorong
perekonomian
pertumbuhan
daerah
Kabupaten
Ngawi.
Kabupaten
semakin
banyak
semakin
berkembang.
2. Perlu
2. Dengan
Ngawi
pembinaan-pembinaan
UMKM
terhadap UMKM-UMKM yang ada
yang berdiri maka kebutuhan akan
oleh departemen terkait agar UMKM
tenaga kerja akan meningkat. Jika
di Kabupaten Ngawi dapat terus
permintaan
berkembang.
akan
tenaga
kerja
meningkat maka akan meningkat
pula
kesejahteraan
3. Perlu dilaksanakan penelitian lebih
masyarakat
lanjut, karena penelitian ini hanya
melalui gaji/upah yang diterima. Hal
dilaksanakan di Kabupaten Ngawi
ini
saja.
berarti
terhadap
terjadi
tingkat
pengurangan
kemiskinan
di
DAFTAR PUSTAKA
dan
Akdon. 2008. Aplikasi Statistika dan
Kalimasada Press. 1996.
Metode
Penelitian
Administrasi
Untuk
Manajemen.
Bandung: Dewa Ruci.
Faisal,
Sanapioh.1982.
Metodologi
Penelitian Pendidikan. Surabaya:
Usaha Nasional.
Furchan, Arif. 1992. Pengantar Metode
Penelitian
Kualitatif.
Surabaya:
Usaha Nasional.
H.B.
Sutopo.
Penelitian
2002.
Metodologi
Kualitatif.
Surakarta:
UNS Press.
Hubeis, Musa. 2009. Prospek Usaha
Kecil
dalam
Wadah
Inkubator
Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.
Id.wikipedia.org/wiki/pertumbuhan
ekonomi diunggah 23 November
2013 pukul 20.45.
Miller.
J.C.
dan
J.N.
Miller.
1991.
Statistika Untuk Kimia Analistik.
Bandung: ITB.
Moeloeng. 2005. Metodologi Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Ropke,
Jochen.
1992.
Entreprenship.
Cooperative
Marburg
–
German.
Sugiyono.
2008.
Metode
Kuantitatif, Kualitatif
Penelitian
Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen
Penelitian. Bumi Aksara . Jakarta
Sunhaj,
Ahmad.
Kualitatif
Teknik
dalam
Penulisan
Penelitian
Kualitatif dalam Ilmu-Ilmu Sosial
Keagamaan.
Malang:
UU No. 20 Tahun 2008 tentang usaha
mikro, kecil, dan menengah
MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI
SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN
DAN PENGANGGURAN DAERAH
DI KABUPATEN NGAWI
Bin Hasri, Sigit Santoso, Djoko Santoso TH
Magister Pendidikan Ekonomi Program PASCASARJANA UNS
binhasrilawu21@yahoo.co.id
Abstrak
Pertumbuhan
perkembangan
ekonomi
nasional
sangat
ditentukan
oleh
dinamika
dan
perekonomian daerah, sedangkan perekonomian daerah pada
umumnya ditopang oleh kegiatan ekonomi bersakala kecil dan menengah. Unit usaha
yang masuk dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan urat
nadi penentu perkembangan perekonomian daerah dan nasional. Sektor Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang tangguh di tengah krisis ekonomi
yang terjadi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan
kualitatif. Populasi sumber adalah UMKM yang ada di Kabupaten Ngawi dengan jumlah
sampel 82 dari 467 UMKM yang ada yang tersebar dalam jenis UMKM yang berbeda.
Tehnik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dengan tehnik analisis data
menggunakan logika deduksi, dengan membandingkan teori yang melatar belakangi
permasalahan.
Dari data yang terkumpul diperoleh kesimpulan bahwa pengembangan UMKM di
Kabupaten Ngawi mampu menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta
membawa dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja dalam upaya pengentasan
kemiskinan di Kabupaten Ngawi.
Kata Kunci: UMKM, pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja
PENDAHULUAN
upaya pemberdayaan tersebut belum
Pertumbuhan ekonomi nasional sangat
memberikan hasil yang maksimal dan
ditentukan oleh dinamika perekonomian
membawa daya ungkit (leverage) yang
daerah,
kuat bagi para pelaku UMKM pada
sedangkan
perekonomian
daerah pada umumnya ditopang oleh
khususnya,
kegiatan ekonomi berskala kecil dan
umumnya.
menengah. Unit usaha yang masuk
Pada tahun 2008, kontribusi UMKM
dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan
terhadap penciptaan devisa nasional.
Menengah (UMKM) merupakan urat
Melalui ekspor non migas mengalami
nadi
dan
peningkatan sebesar Rp. 40,75 triliun
mencapai
atau 28,49% yaitu dengan tercapainya
sekitar 99% dari populasi unit usaha,
angka sebesar Rp. 183,76 triliun atau
serta menampung lebih dari 92% jumlah
20,17% dari total nilai ekspor non migas
tenaga kerja.
tingkat
nasional (www.bps.go.id). Selanjutnya
pertumbuhan ekonomi nasional sebesar
pada tahun 2008, kontribusi UMKM
5,0
terhadap total PDB nasional adalah
perekonomian
nasional.
Jumlah
%,
daerah
UMKM
Dari
UMKM
menyumbang
laju
pertumbuhan sekitar 3,0 %, lebih tinggi
sebesar
dari
58,33%.
pada
laju
pertumbuhan
usaha
dan
Rp.
masyarakat
1.165,26
pada
triliun
atau
besar. Dari data awal ini menunjukkan
Kemudian pada tahun 2008, UMKM
betapa
mampu menyerap tenaga kerja sebesar
strategisnya
pengembangan
koperasi dan UMKM.
90.896.270 orang atau 97,04% dari total
Sektor Usaha Mikro Kecil dan
penyerapan tenaga kerja yang ada.
Menengah (UMKM) merupakan usaha
Jumlah ini meningkat sebesar 2,43%
yang tangguh di tengah krisis ekonomi.
atau
Saat ini sekitar 99% pelaku ekonomi
tahun 2007.
mayoritas adalah pelaku usaha UMKM
2.156.526
orang
Perkembangan
dibandingkan
UMKM
di
yang terus tumbuh secara signifikan dan
Indonesia masih terhambat sejumlah
menjadi sektor usaha yang mampu
persoalan
menjadi
dalam
penopang
stabilitas
antara
segi
lainUMKM
permodalan
lemah
dan
segi
perekonomian nasional. UMKM makin
manajerial
tahan banting dan tetap optimistis di
produksi, pemasaran dan sumber daya
tengah krisis. Ketika terjadi krisis global
manusia); serta masalah yang muncul
pelaku UMKM tetap bergerak.
dari pihak pengembang dan pembina
Pemerintah telah memberikan upaya-
UMKM, misalnya solusi yang diberikan
upaya pemberdayaan berupa kebijakan,
tidak
program dan kegiatan untuk semakin
monitoring dan program yang tumpang
menguatkan sektor UMKM ini. Namun
tindih antar institusi.
tepat
(kemampuan
sasaran,
manajemen,
tidak
adanya
Rumusan Masalah
secara mendalam, serta memberikan
Berdasarkan
persoalan
diatas
ketrampilan dalam melakukan analisis
maka rumusan Masalah dari penelitian
terhadap
ini adalah :
berkenaan dengan perkembangan ilmu
1. Apakah
pengembangan
UMKM
berbagai
masalah
yang
pengetahuan dan teknologi.
dapat meningkatkan perekonomian
KAJIAN LITERATUR
daerah Kabupaten Ngawi?
2. Apakah
pengembangan
dapat
mengurangi
UMKM
Kajian Teori
tingkat
Pengembangan Usaha Mikro Kecil
pengangguran di Kabupaten Ngawi?
Menengah
a. Pengertian UMKM
Tujuan Penelitian
(Usaha Mikro
Kecil dan Menengah )
Tujuan yang ingin dicapai dalam
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
penelitian ini adalah untuk mengetahui
adalah usaha produktif milik
orang
apakah pengembangan UMKM (Usaha
perorangan
dan/atau
badan
usaha
Mikro
perorangan
yang
memenuhi
kriteria
Kecil
meningkatkan
Menengah)
dapat
pertumbuhan ekonomi
Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
daerah Kabupaten Ngawi dan dapat
Undang-Undang
mengurangi tingkat pengangguran di
Maks. 50 Juta, kriteria Omzet: Maks.
Kabupaten Ngawi.
300 juta rupiah.
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat
memberikan
manfaat
perkembangan perekonomian,
Usaha
ini.
Kecil
Kriteria
adalah
asset:
usaha
untuk
ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
secara
yang dilakukan oleh orang perorangan
teoritis yaitu hasil penelitian ini dapat
atau
dipergunakan
sebagai
merupakan
memperluas
wawasan
bahan
untuk
usaha
anak
yang
perusahaan
bukan
atau
hal
bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
efektivitas pengembangan UMKM untuk
dikuasai, atau menjadi bagian baik
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
langsung maupun tidak langsung dari
Kabupaten Ngawi, secara praktis, hasil
usaha menengah atau usaha besar
penelitian ini akan bermanfaat bagi
yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
pelaku
efektivitas
sebagaimana dimaksud dalam Undang-
UMKM
untuk
Undang ini. Kriteria asset: 50 juta - 500
meningkatkan pertumbuhan
ekonomi
juta, kriteria Omzet: 300 juta - 2,5 Miliar
ekonomi
pengembangan
dalam
badan
UMKM,
kabupaten Ngawi.
Sedangkan
rupiah.
bagi
peneliti,
Usaha Menengah adalah usaha
penelitian ini memberikan pengetahuan
ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang sangat berarti dalam memahami
yang
dilakukan
oleh
orang
perseorangan atau badan usaha yang
melakukan
bukan merupakan anak perusahaan
serta menggali potensi diri, pengabdian
atau cabang perusahaan yang dimiliki,
diri dan mendapatkan pengakuan atas
dikuasai, atau menjadi bagian baik
usaha, tahan banting, lebih fokus pada
langsung
langsung
konsumen, mudah beradaptasi, menjadi
dengan Usaha Kecil atau usaha besar
penggerak ekonomi masyarakat yang
dengan jumlah kekayaan bersih atau
inovatif dan fleksibel.
hasil penjualan tahunan sebagaimana
c. Tujuan Pengembangan UMKM
diatur
maupun
dalam
tidak
dalam
hidup
ini.
Program Pengembangan UMKM
Kriteria asset: 500 juta - 10 Miliar,
melayani pengembangan keterampilan
kriteria Omzet: >2,5 Miliar - 50 Miliar
kewirausahaan dan kemampuan untuk
rupiah.
menjalankan
b. Manfaat
Undang-Undang
perubahan
Usaha Mikro Kecil
dan
Menegah
usaha
kecil
dan
menengah. Program ini melatih para
peserta untuk: menerapkan ketrampilan
Manfaat
UMKM
perekonomian
nasional
antara
bagi
kewirausahaan mereka, mengidentifikasi
lain:
dan memilih proyek bisnis yang layak
Membuka Lapangan Pekerjaan, Menjadi
atau memperluas usaha yang ada, dan
Penyumbang
secara
Domestik
efektif
Terbesar
Nilai
Produk
Bruto, Salah satu Solusi
bagi
permasalahan
Ekonomi
masyarakat kelas kecil dan menengah.
Sedangkan manfaat UMKM bagi
perekonomian
daerah
meningkatkan
adalah
hati-hati
mempersiapkan
proposal perencanaan bisnis untuk di
presentasikan
ke
lembaga-lembaga
keuangan.
d. Asas, prinsip, tujuan, dan kriteria
UMKM
pendapatan,
Asas-asas Usaha Mikro, Kecil dan
memberdayakan masyarakat khususnya
Menengah antara lain: kekeluargaan,
perempuan, mendapatkan pengalaman
demokrasi
berwirausaha,
efisiensi
memperkecil
pengangguran di
rasa
desa,
kebersamaan,
angka
ekonomi,
kebersamaan,
berkeadilan,
berkelanjutan,
mempererat
berwawasan lingkungan, kemandirian,
mengembangkan
keseimbangan kemajuan, dan kesatuan
potensi masyarakat, mengembangkan
ekonomi nasional
usaha yang telah ada sebelumnya, serta
Sedangkan prinsip pemberdayaan
menumbuhkan rasa ingin maju dan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
sebagainya.
antara
Adapun
pelaku
UMKM
lain:
(1)
penumbuhan
manfaat
UMKM
bagi
kemandirian,
sendiri
antara
lain:
kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil dan
adanya kebebasan finansial, memiliki
Menengah
kemampuan mengontrol
prakarsa
diri
sendiri,
kebersamaan
untuk
sendiri;
berkarya
(2)
dan
dengan
Perwujudan
kebijakan
publik
akuntabel
dan
yang
transparan,
berkeadilan;
(3)
1. TeoriPertumbuhanEkonomi
Teori
dibangun
berdasarkan
Pengembangan usaha berbasis potensi
pengalaman
daerah dan berorientasi pasar sesuai
dapat dijadikan sebagai dasar untuk
dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil
memprediksi
dan Menengah;
kebijakan.
d. Peningkatan
Mikro,
Kecil
daya
dan
saing
Usaha
Menengah;
Penyelenggaraan
(4)
perencanaan,
empiris,
dan
sehingga
membuat
teori
suatu
Terdapat beberapa teori yang
mengungkapkan
pertumbuhan
tentang
ekonomi,
konsep
antara
pelaksanaan, dan pengendalian secara
sebagai berikut:
terpadu
a. Werner Sombart (1863-1947)
Adapun Tujuan Pemberdayaan
Menurut
Werner
lain
Sombart
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa
antara lain:
dapat dibagi menjadi tiga tingkatan
a. Mewujudkan struktur perekonomian
yaitu:
nasional yang seimbang,berkembang
(1) Masa perekonomian tertutup.
dan berkadilan;
Pada
masa
ini,
semua
b. Menumbuhkan dan mengembangkan
kegiatan manusia hanya semata-
Kemampuan Usaha Mikro, Kecil dan
mata untuk memenuhi kebutuhannya
Menengah menjadi sistem usaha
sendiri.Individu
yang tangguh dan mandiri;
bertindak
c. Meningkatkan peran Usaha Mikro,
Kecil
dan
Menengah
dalam
kerja,
masyarakat
sebagai
produsen
sekaligus konsumen sehingga tidak
terjadi pertukaran barang atau jasa.
pembangunan daerah, penciptaan
lapangan
atau
Masa
perekonomian
ini
pemerataan
memiliki ciri-ciri: kegiatan manusia
pendapatan, pertumbuhan ekonomi,
untuk memenuhi kebutuhan sendiri,
dan
setiap individu sebagai produsen
pengentasan
rakyat
dari
kemiskinan.
sekaligus sebagai konsumen, belum
ada pertukaran barang dan jasa
PertumbuhanEkonomi
Pertumbuhan
Negara
dapat
ekonomi
Masa ini memiliki beberapa
membandingkan, misalnya untuk ukuran
ciri, yaitu: munculnya kaum kapitalis
nasional, Gross National Product (GNP)
yang memiliki alat produksi, produksi
tahun yang sedang berjalan dengan
dilakukan secara masal dengan alat
tahun sebelumnya.
modern,
teori
dengan
(2) Tingkat kapitalis
cara
Beberapa
diukur
suatu
Pertumbuhan
Ekonomi menurut para ahl iantara lain:
pada
perdagangan
mengarah
persaingan monopoli, dalam
masyarakat terdapat dua kelompok
yaitu majikan dan buruh.
periode
b. Friendrich List (1789-1846)
Menurut
2. Masyarakat
pra
kondisi
untuk
landas
(the
lepas
preconditions for take off)
Friendrich
List,
Merupakan tingkat pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa
ekonomi
dapat dibagi menjadi empat tahap
sedang
sebagai berikut: (1) Masa berburu
transisi.
dan
Masa
penerapan
Masa
modern ke dalam fungsi-fungsi
bertani dan kerajinan. (4) Masa
produksi baru, baik di bidang
kerajinan, industri, perdagangan
pertanian
pengembaraan.
beternak
dan
(2)
bertani.
(3)
c. Karl Butcher(1847-1930)
Karl
dimana
berada
masyarakat
dalam
Sudah
proses
mulai
ilmu
ada
pengetahuan
maupun
di
bidang
industri.
menyatakan
bahwa
3. Periode Lepas Landas (The take
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa
off)
dapat
Merupakan interval waktu yang
dibedakan
menjadi
empat
tingkatan sebagai berikut: (1) Masa
diperlukan
rumah tangga tertutup. (2) Rumah
penghalang-penghaang
tangga kota. (3) Rumah tangga
pertumbuhan yang berkelanjutan.
bangsa. (4) Rumah tangga dunia.
Kekuatan-kekuatan yang dapat
d. Walt Whiteman Rostow (1916-1979)
Walt
mengungkapkan
pertumbuhan
ekonomi
teori
dalam
untuk
mendorong
mendobrak
pada
pertumbuhan
ekonomi
diperluas.
Tingkat
investasi yang efektif dan tingkat
bukunya yang berjudul The Stages of
produksi
Economic Growth yang menyatakan
investasi efektif serta tabungan
bahwa pertumbuhan perekonomian
yang bersifat produktif meningkat
dibagi menjadi 5 (lima) sebagai
atau lebih dari jumlah pendapatan
berikut:
nasional.
1. Masyarakat
Tradisional
(The
Traditional Society)
Merupakan
mempunyai
yang
struktur
dalam
fungsi-
meningkat,
Industri-industri
baru
berkembang dengan cepat dan
industri
masyarakat
perkembangan
dapat
yang
mengalami
cepat.
sudah
ekspansi
Kehidupan
ada
dengan
masyarakat
sudah dinamis, bersifat individual,
fungsi produksi yang terbatas,
adanya
belum ada ilmu pengetahuan dan
terjadi pertukaran untuk mencari
teknologi modern,
keuntungan.
dan terdapat
suatu batas tingkat output per
kapita yang dapat dicapai.
pembagian
pekerjaan,
4. Tingkat kapitalisme raya.
Masa ini memiliki beberapa ciri,
yang dimaksud dinataranya kesuburan
yaitu:
tanah,
usahanya
mencari
semata-mata
keuntungan,
gerak
menuju kedewasaan (Maturity),
lapangan usaha bertambah luas
dengan
penerapan
kekayaan
mineral,
tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
2. Faktor
Ilmu
Pengetahuan
dan
Teknologi
teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan
modern. Investasi efektif serta
dan
tabungan meningkat dari 10 %
mendorong adanya percepatan proses
hingga 20 % dari pendapatan
pembangunan, pergantian pola kerja
nasional
yang
dan
investasi
ini
teknologi
yang
semula
semakin
menggunakan
pesat
tangan
berlangsung secara cepat. Output
manusia digantikan oleh mesin-mesin
dapat melampaui pertamabahn
canggih
berdampak
jumlah penduduk, barang-barang
efisiensi,
kualitas
yang dulunya diimpor, kini sudah
serangkaian
dapat dihasilkan.
ekonomi
Pendapatan
riil
per
kapita
kepada
dan
aktivitas
yang
kuantitas
pembangunan
dilakukan
dan
pertumbuhan perekonomian.
besar masyarakat mencapai tingkat
3. FaktorBudaya
kebutuhan
yang
bahan
melampaui
pangan
dasar,
pada
akhirnya berakibat pada percepatan laju
selalu meningkat sehingga sebagian
konsumsi
aspek
Faktor
dampak
budaya
memberikan
tersendiri
terhadap
sandang, dan pangan. Kesempatan
pembangunan ekonomi yang dilakukan.
kerja penuh sehingga pendapatan
Faktor
nasional tinggi. Pendapatan nasional
pembangkit
yang tinggi dapat memenuhi tingkat
pembangunan tetapi dapat juga menjadi
konsumsi tinggi.
penghambat pembangunan.
ini
dapat
berfungsi
sebagai
atau
pendorong
proses
Budaya yang dapat mendorong
Faktor-FaktorPertumbuhanEkonomi
pembangunan diantaranya sikap kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
pertumbuhan ekonomi adalah Sumber
sebagainya.Adapun budaya yang dapat
Daya Manusia (SDM). Sumber daya
menghambat
manusia merupakan factor terpenting
diantaranya sikap anarkis, egois, boros,
dalam proses pembangunan.
KKN, dan sebagainya.
1. Faktor Sumber Daya Alam
4. SumberDaya Modal
Sebagian
besar
proses
pembangunan
Negara
Sumberdaya modal dibutuhkan
berkembang bertumpu kepada sumber
manusia untuk mengolah SDA dan
daya alam dalam melaksanakan proses
meningkatkan kualitas IPTEK.Sumber
pembangunannya.Sumber daya alam
daya
modal
berupa
barang-barang
modal
sangat
perkembangan
penting
dan
bagi
kelancaran
pembangunan ekonomi karena barang-
Penelitian
proses
dilakukan
pada
perkuliahan
semester
gasal
tahun akademik 2012/2013.
barang modal juga dapat meningkatkan
produktivitas.
ini
Pada penelitian
pendekatan
kualitatif,
ini digunakan
yaitu
suatu
prosedur penelitian dimana data yang
Hipotesis
dihasilkan berupa deskriptif dari tulisan
Hipotesissementarapenelitian
ini
adalahbahwa :
subyek itu sendiri (Furchan: 1992).
1. Semakin
banyak
semakin
tinggi
jumlah
UMKM
pertumbuhan
ekonomi.
2. Semakin
dan perilaku yang dapat diamati dari
Dalam
menggunakan
pembahasan,
data
selain
kuantitatif
juga
menggunakan data kualitatif sebagai
UMKM
dasar untuk memberikan interprestasi
semakin tinggi pertumbuhan ekonomi
terhadap temuan di lapangan. Kualitas
Daerah kabupatenNgawi
hasil penelitian dalam bidang ilmu-ilmu
3. Ada
tinggi
omzet
keterkaitan
di
antarajumlah
sosial sangat ditentukan oleh ketepatan
UMKM dan omzet penjualan dengan
di dalam memilih dan menggunakan
pertumbuhan
metode penelitian. Untuk menentukan
ekonomi
daerah
Kabupaten Ngawi.
metode
penelitian
tentu
bukanlah
pekerjaan yang mudah karena banyak
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
alternatif metode penelitian yang dapat
dilaksanakan
terhadap UMKM yang ada di Kabupaten
digunakan dimana satu dengan yang
lain saling melengkapi.
Ngawi yang tersebar di 19 Kecamatan.
Sesuai dengan tujuan penelitian
Dipilihnya UMKM di Daerah Kabupaten
ini yaitu mengungkap pengaruh dari
Ngawi sebagai obyek penelitian karena
variabel-variabel yang diidentifikasikan,
peneliti merasa perlu untuk mengetahui
maka peneliti cenderung menggunakan
seberapa besar perkembangan usaha
metode deskriptif analisis dengan tujuan
Mikro,
untuk
Kecil,
meningkatkan
dan
Menengah
untuk
pertumbuhan ekonomi
daerah di Kabupaten Ngawi.
antara
lain
lama
pendirian,
modal,
dan
mengungkapkan secara sistematis antar
dua
Adapun faktor-faktor yang diteliti
menerangkan
variabel
atau
lebih,
sekaligus
menguji satu atau beberapa hipotesis
yang telah dirumuskan.
Tenaga kerja, omzet, kepemimpinan
Untuk melaksanakan penelitian
dan strategi inovasi usaha dari UMKM
deskriptif yang menggunakan metode
yang ada.
survey diharapkan daya prediksi dan
keeratan hubungan antara variabel yang
diteliti dapat diukur sekaligus. Dalam
tingkat
pembahasannya selain menggunakan
perusahaan.
cara kuantitatif yaitu untuk mengetahui
investasi,
dan
kinerja
Untuk pengolahan dan analisis
pengaruh dari variabel-variabel yang
data
diamati, juga menggunakan analisis
proses pelaksanaan pengumpulan data.
kualitatif untuk memberi interprestasi
Dalam penelitian ini digunakan
terhadap hasil temuan di lapangan.
Penelitian
pengambilan
ini
sampel
bersamaan
dengan
logika deduksi dengan membandingkan
menggunakan
teori
yang
melatar
belakangi
tehnik
permasalahan.Data yang diperoleh dari
cara
lapangan akan diolah dengan cara
Proportionalestratifiled random sampling
mengumpulkan semua data yang ada.
(populasi
Data yang ada dikelompokkan, diseleksi
probability
dengan
dilakukan
sampling
tidak
dengan
homogen)
yaitu
pengambilan sampel dilakukan secara
acak
dengan
memperhatikan
strata
yang ada. Artinya setiap strata terwakili
Berdasarkan rumus Taro yamane
maka
seluruh
Kabupaten Ngawi telah berdiri lebih dari
diperoleh
jumlah
2 tahun dan masih berjalan sampai
penyebaran sampel sebagai berikut:
Tabel 3.1 Penebaran sampel
No UMKM
1
A
2
B
3
C
4
D
5
E
JUMLAH
diketahui bahwa rata-rata UMKM di
jumlah
menentukan
sampel
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari data yang terkumpul dapat
sesuai proporsinya.
dalam
dan selanjutnya dianalisis.
Jumlah
Populasi Sampel
129
23
6
1
175
30
17
3
140
25
467
82
sekarang.
Modal yang digunakan UMKM di
Kabupaten
Ngawi
mayoritas
masih
mengandalkan dana dari koperasi yang
biasanya jumlahnya kecil. Hanya 35%
UMKM di Kabupaten Ngawi yang telah
mendapatkan bantuan dana dari bank
untuk mengembangkan usahanya.
Para pemilik UMKM di Kabupaten
data
Sedangkan untuk mengumpulkan
ngawi secara umum memimpin secara
dalam
langsung
penelitian
ini,
peneliti
unit
usahanya.
Mereka
menggunakan metode dokumentasi dan
memimpin sendiri tenaga kerja yang
metode wawancara/interview.
bekerja di unit usaha milikmya. Total
Sedangkan instrumen penelitian
tenaga kerja yang dapat diserap oleh
yang digunakan dalam penelitian ini
UMKM di Kabupaten Ngawi sebanyak
meliputi beberapa variabel antara lain
471 orang.
orientasi kepemimpinan, strategi inovasi,
Untuk omzet/pendapatan UMKM
di Kabupaten Ngawi sangat beragam,
berkisar antara Rp. 7.000.000,- sampai
lebih
dari
Rp.
20.000.000,-.Untuk
Sedangkan penyerapan tenaga
kerja oleh UMKM-UKMK di Kabupaten
mengetahui Omzet per tahun UMKM
Ngawi
Kabupaten Ngawi dapat dilihat pada
pengangguran.
gambar 1.
penyerapan tenaga kerja membawa
terbukti
mengurangi
jumlah
Hal
berarti
ini
dampak positif bagi upaya pengentasan
kemiskinan di Kabupaten Ngawi.
Jumlah penyerapan tenaga kerja
oleh UMKM Kabupaten Ngawi dapat
dilihat pada gambar 2.
Gambar 1 Grafik Omzet per tahun
UMKM Kab. Ngawi
Untuk UMKM jenis A memiliki
rata-rata omzet 2,172 milyar per tahun,
sedangkan UMKM jenis BRp. 144 juta
per tahun, UMKM jenis C beromzet Rp.
3,456 milyar. Sedangkan untuk UMKM
jenis D beromzet Rp. 900 juta dan jenis
E memiliki omzet Rp. 3.024 milyar per
tahun.
Dari data tersebut diatas dapat
diketahui omzet-omzet yang dihasilkan
oleh
UMKM-UMKM
ini
menambah
pendapatan daerah yang pada akhirnya
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
daerah Kabupaten Ngawi.
Gambar 2 Grafik penyerapan tenaga
kerja oleh UMKM
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan
terhadap UMKM yang ada di Kabupaten
Ngawi dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. UMKM di Kabupaten Ngawi dapat
meningkatkan
pertumbuhan
perekonomian daerah. Hal ini dapat
dilihat dari omzet/pendapatan per
bulan
seluruh
UMKM
Kabupaten
Ngawi yaitu Rp. 808.000.000,- atau
setara dengan Rp. 9.696.000.000,per tahun.
2. Dengan munculnya UMKM-UMKM di
Kabupaten
Ngawi
memberikan
dampak
positif
pengentasan
bagi
upaya
kemiskinan
melalui
Kabupaten
Ngawi.
Sedangkan
penyerapan tenaga kerja oleh UMKM
penyerapan tenaga kerja. Hal ini
di
dibuktikan
positif terhadap pengurangan tingkat
dengan
penyerapan
tenaga
adanya
kerja
oleh
seluruh UMKM Kabupaten Ngawi
sebanyak
471
orang.
Kabupaten
berdampak
pengangguran.
Saran - Saran
Dengan
Berdasarkan hasil penelitian ini
adanya penyerapan tenaga kerja
maka
berarti terjadi pengurangan terhadap
sebagai berikut:
tingkat pengangguran di Kabupaten
1. UMKM
Ngawi.
Ngawi
penulis
memberikan
adalah
modal
saran
kekayaan
daerah yang sangat berharga. Oleh
Implikasi
karena
Implikasi-implikasi
yang
timbul
UMKM
itu
kelangsungan
usaha
hendaknya
lebih
ini
dari data yang diperoleh pada penelitian
diperhatikan
ini antara lain:
terutama
1. Omzet/pendapatan seluruh UMKM
Karena berdasarkan data penelitian
yang ada di Kabupaten Ngawi yang
ini, UMKM di Kabupaten Ngawi
diperoleh dari proses menjalankan
mayoritas masih mengandalkan dana
usaha tiap bulan membawa dampak
usaha dari koperasi yang biasanya
positif
peningkatan
nominalnya kecil. Hanya 35% UMKM
kelangsungan hidup UMKM serta
yang sudah mendapatkan modal
pendapatan
ini
usaha dari bank. Untuk itu perlu
bahwa
dijalin kerja sama antara pemerintah
terhadap
daerah.
Hal
menunjukkan
omzet/pendapatan
dari
seluruh
dengan
oleh
dalam
UMKM
hal
dan
pemerintah,
pendanaan.
pihak
bank
UMKM yang ada menjadi salah satu
sebagai penyedia modal agar UMKM
faktor
di
pendorong
perekonomian
pertumbuhan
daerah
Kabupaten
Ngawi.
Kabupaten
semakin
banyak
semakin
berkembang.
2. Perlu
2. Dengan
Ngawi
pembinaan-pembinaan
UMKM
terhadap UMKM-UMKM yang ada
yang berdiri maka kebutuhan akan
oleh departemen terkait agar UMKM
tenaga kerja akan meningkat. Jika
di Kabupaten Ngawi dapat terus
permintaan
berkembang.
akan
tenaga
kerja
meningkat maka akan meningkat
pula
kesejahteraan
3. Perlu dilaksanakan penelitian lebih
masyarakat
lanjut, karena penelitian ini hanya
melalui gaji/upah yang diterima. Hal
dilaksanakan di Kabupaten Ngawi
ini
saja.
berarti
terhadap
terjadi
tingkat
pengurangan
kemiskinan
di
DAFTAR PUSTAKA
dan
Akdon. 2008. Aplikasi Statistika dan
Kalimasada Press. 1996.
Metode
Penelitian
Administrasi
Untuk
Manajemen.
Bandung: Dewa Ruci.
Faisal,
Sanapioh.1982.
Metodologi
Penelitian Pendidikan. Surabaya:
Usaha Nasional.
Furchan, Arif. 1992. Pengantar Metode
Penelitian
Kualitatif.
Surabaya:
Usaha Nasional.
H.B.
Sutopo.
Penelitian
2002.
Metodologi
Kualitatif.
Surakarta:
UNS Press.
Hubeis, Musa. 2009. Prospek Usaha
Kecil
dalam
Wadah
Inkubator
Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.
Id.wikipedia.org/wiki/pertumbuhan
ekonomi diunggah 23 November
2013 pukul 20.45.
Miller.
J.C.
dan
J.N.
Miller.
1991.
Statistika Untuk Kimia Analistik.
Bandung: ITB.
Moeloeng. 2005. Metodologi Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Ropke,
Jochen.
1992.
Entreprenship.
Cooperative
Marburg
–
German.
Sugiyono.
2008.
Metode
Kuantitatif, Kualitatif
Penelitian
Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen
Penelitian. Bumi Aksara . Jakarta
Sunhaj,
Ahmad.
Kualitatif
Teknik
dalam
Penulisan
Penelitian
Kualitatif dalam Ilmu-Ilmu Sosial
Keagamaan.
Malang:
UU No. 20 Tahun 2008 tentang usaha
mikro, kecil, dan menengah