OPTIMASI EKSTRAKSI TERPENOID DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL DENGAN TEKNOLOGI GELOMBANG ULTRASONIK -

ABSTRAK
Nurul Setiyorini1, Astiara Anis Dewanti2, 2017. Optimasi Ekstraksi Daun Salam
(Syzygium polyanthum) menggunakan Pelarut Etanol dengan Teknologi Gelombang
Ultrasonik. Skripsi. Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Dosen Pembimbing Dr. Wara Dyah Pita Rengga, S.T., M.T., Haniif Prasetiawan S.T.,
M.Eng
Kata kunci: Daun salam,Terpenoid, Ekstraksi ultrasonik, RSM, GC-MS
Indonesia dikenal sebagai Negara dengan sumber daya hayati yang
beranekaragam dimana terdapat 30.000 jenis tumbuh-tumbuhan dan 7.500 jenis
diantaranya termasuk tanaman berkhasiat obat Daun salam merupakan salah satu
tanaman obat, namun masyarakat Indonesia menggunakan daun salam sebgai
penyedap masakan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan inovasi pemanfaatan
ekstrak daun salam sebagi antimikroba. Senyawa kimia daun salam yang berfungsi
sebagai antimikroba adalah terpenoid.
Metode pengambilan terpenoid dilakukan dengan metode ekstraksi . pada
penelitian ini dilakukan pengambilan senyawa terpenoid pada daun salam dengan
ekstraksi dengan bantuan teknologi gelombang ultasonik menggunakan pelarut etanol.
Bahan yang digunakan adalah daun salam kering yang sudah dihaluskan sebanyak 10
gram dengan waktu ekstraksi selama 60 menit. Variabel yang digunakan adalah suhu
ekstraksi (60 , 70 , 80 oC) dan perbandingan rasio bahan dan pelarut (1:8, 1:10, 1:12
g/g). Pengujian senyawa asarone pada sampel dilakukan dengan menggunakan GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometry). Optimasi dilakukan dengan software.

Design Exspert atau biasa disebut Respon Surface Methodology (RSM) dengan
menggunakan metode Central Composite Design. Metode ini mempunyai keunggulan
dalam model matematisnya memenuhi seluruh asumsi statistik yang melekat sehingga
optimasinya menjadi tidak bias.
Hasil optimum berdasarkan pengolahan data metode RSM, didapatkan kondisi
optimum ekstraksi yaitu pada suhu 70oC dan rasio bahan:pelarut 1:12 g/g, sehingga
diperoleh rendemen optimum sebesar 19,693%. berdasarkan analisa GC-MS di dalam
daun salam terdapat terpenoid 33%.

i