Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran PKn di Kelas IV SDN Koyobunga | Sigani | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3961 12636 1 PB

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode
Diskusi Pada Pembelajaran PKn di Kelas IV
SDN Koyobunga
Mauludin Sigani, Bonifasius Saneba, dan Hasdin
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
ABSTRAK
Permasalahan adalah apakah minat siswa pada pembelajaran PKn dapat
ditingkatkan dengan metode diskusi di kelas IV SDN Koyobunga. Tujuan penelitian
untuk meningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas IV SDN
Koyobunga melalui penerapan metode diskusi. Rancangan penelitian tindakan kelas
ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1)
perencanaan (2) Pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Pengumpulan data melalui
teknik pemberian tes, wawancara, observasi dan pencatatan lapangan. Analisis data
dilakukan melalui reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas IV SDN Koyobunga yang berjumlah 20 orang siswa. Hasil
penelitian menunjukan data awal siswa yang kategori tuntas 4 orang atau presentase
ketuntasan klasikal 20%. Pada siklus 1 banyak siswa yang tuntas 10 orang presentase

ketuntasan klasikal 50%. Sedangkan Siklus II banyaknya siswa yang tuntas 19 orang,
presentase ketuntasan klasikal 95%. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan, maka
dapat ditarik kesimpulan yaitu penerapan metode diskusi dalam proses
pembelajaran, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn
dikelas IV SDN Koyobunga. Hal ini dapat ditunjukan dari perolehan peningkatan
secara klasikal siklus I dan siklus II. Penerapan metode diskusi hanyalah satu dari
sekian banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan. Para guru dapat
mencari metode. Media atau strategi pembelajaran yang lain yang unik untuk
meningkatkan kompetensi siswa.
Kata Kunci: Minat Belajar, Metode Diskusi, PKn
I. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah memberikan kita perbekalan yang tidak ada pada masa
kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa. Sedangkan Hal
ini sejalan dengan ketentuan yang secara tegas dituangkan dalam UU No. 20 Tahun
2003. “Mengatur tentang Sistem Pendidikan Nasional harus ditegakkan, dimana
dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa pendidikan adalah menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan
108

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9

ISSN 2354-614X
sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang
setinggi-tingginya. Salah satu tujuan pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan
bakat dan kemampuan individual, sehingga potensi kejiwaaan anak dapat di
aktualisasikan secara sempurna.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. Mata pelajaran PKn pada
jenjang SD/MI disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam
proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan
dimasyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan
memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang studi ilmu
yang berkaitan.
Pembelajaran

P K n yang sulit, berdasarkan observasi peneliti waktu

mengajar dapat disimpulkan bahwa banyaknya materi pelajaran yang membutuhkan
hafalan, cara guru menyampaikan pelajaran sulit diterima, kurangnya keterlibatan
mental peserta didik dalam pembelajaran karena guru mengajar hanya menggunakan
metode ceramah, selain itu juga didukung oleh rendahnya hasil ulangan harian

pelajaran Pkn yang telah dilakukan, Pada pelajaran PKn ini siswa sulit untuk
menghafal, sekarang dihafal, besok dihafal, lusa lupa sehingga guru harus mengulang
beberapa kali pembelajaran, agar semua siswa tuntas belajar. Namun ketuntasan itu
tidak kunjung tercapai. Maka melalui penelitian tindakan kelas, kami akan
menerapkan metode pembelajaran diskusi, yang berkarakter melibatkan peserta didik
secara maksimal, untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran PKn
Pengertian metode pembelajaran, menurut Gagne (1970:30), adalah berbagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Sementara itu, Briggs (1990:23), berpendapat bahwa metode adalah segala alat fisik
yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Untuk itu dalam
pembelajaran diperlukan metode yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
Dengan demikian pemilihan metode yang tepat dan efektif sangat diperlukan. Salah
satu metode yang ingin penulis lakukan penelitian yaitu metode diskusi yang menurut
109

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
penulis mampu meningkatkan hasil belajar PKn. Dengan metode ini diharapkan dapat
tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan belajar siswa.
Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan

sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima
atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan baik apabila siswa banyak
aktif dibandingkan guru. Penyampaian materi pelajaran PKn perlu dirancang suatu
strategi pembelajaran yang tepat, yakni anak akan mendapatkan pengalaman baru
dalam belajarnya, selain itu siswa akan merasa nyaman.
Permasalahan dalam pencapaian kesuksesan kegiatan pembelajaran kerapkali
disebabkan oleh penerapan strategi pembelajaran yang tidak tepat dan terkesan
monoton bahkan membosankan. Penyebab utama dari masalah ini adalah selain
disebabkan oleh ketidaktepatan metodologis, juga berakar pada paradigma
pendidikan konvesional yang selalu menggunakan metode pengajaran klasikal dan
ceramah, tanpa pernah diselingi berbagai metode yang menantang. Termasuk adanya
penyekat ruang struktural yang begitu tinggi antara guru dan siswa.
Keadaan seperti tersebut di atas juga terjadi pada mata pelajaran PKn, apalagi
sering didapati di lapangan bahwa pelajaran PKn sering dialokasikan pada jam-jam
terakhir atau jam setelah olah raga. Hal ini dapat dipastikan, ketika para pembelajar
mengikuti mata pelajaran PKn mereka selalu lelah, malas berfikir, mengantuk,
bercanda dengan teman sebangku bahkan sampai ada yang membuat gaduh seisi
kelas dengan ulah-ulah mereka. Lebih khusus kondisi tersebut dialami oleh siswasiswi kelas IV SDN Koyobunga. Dari informasi guru mata pelajaran PKn hanya 10%
siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dan hasil rata-rata prestasi belajar PKn
pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 hanya 5,2. Hal ini menunjukkan

bahwa ketuntasan belajar yang dicapai siswa-siswi kelas IV hanya 52%. Berdasarkan
nilai tersebut berarti kegiatan pembelajaran belum tuntas dan tidak tercapai tujuan
yang diinginkan yaitu secara klasikal 80%.
Permasalahan yang dihadapi di kelas IV SDN Koyobunga adalah rendahnya
prestasi belajar PKn. Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut: pertama
110

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
bagaimanakah keefektifan penerapan pembelajaran PKn dengan metode diskusi
dikelas IV SDN Koyobunga kedua bagaimanakah deskripsi pembelajaran PKn
melalui metode diskusi.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti berasumsi bahwa metode yang digunakan
guru kurang tepat. Oleh karena itu peneliti berusaha mengembangkan penerapan
metode pembelajaran yaitu metode diskusi. Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
pembelajaran PKn. Maka peneliti mengangkat judul “Meningkatkan Minat Belajar
Siswa Melalui Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran Pkn Di Kelas IV SDN
Koyobunga Kecamatan Peling Tengah”.
II.


METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Karakteristik yang khas dari Penelitian Tindakan Kelas yakni adanya tindakantindakan tertentu untuk memperbaiki proses dan hasil belajar mengajar di kelas
(Muhtar, 2006:6).
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti tahap penelitian yang
disebut siklus. Model penelitian ini mengacu pada diagram yang mencantumkan
Kemis dan Mc Taggart (Wardhani, 2007:421) seperti pada gambar. Tiap siklus
dilakukan beberapa tahap yaitu (1) perencanaan tindakan (2) Pelaksanaan tindakan
(3) observasi dan (4) refleksi.

111

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X

Identifikasi Masalah
Refleksi
Sklus I


Observasi

Perencanaan 1

Pelaksanaan
Hasil Refleksi

Refleksi
Sklus II

Observasi

Perencanaan II

Pelaksanaan
dst

Gambar 1. Desain Penelitian (Wardhani, 2007:421)
Keterangan:
: Kegiatan

: Hasil Kegiatan
: kegiatan berlangsung secara bersamaan
: urutan pelaksanaan kegiatan
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Koyobunga Kecamatan Peling
Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
September sampai dengan Nopember tahun ajaran 2014/2015
Penelitian ini dilaksanakan

pada siswa kelas IV SDN Koyobunga yang

berjumlah 20 orang, terdiri dari 15 orang laki-laki, 5 orang perempuan. Dijadikan
kelas tersebut sebagai subjek peneliti karena tingkat pengetahuan masalah PKn masih
rendah dengan melibatkan satu orang guru sebagai teman sejawat.

112

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Data kualitatif yaitu data
yang hasil observasi aktifitas guru/peneliti dan aktifitas siswa dalam pembelajaran

PKn
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Observasi, Wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Lembar observasi, untuk memperoleh data tentang kondisi pelaksanaan model
pembelajaran PKn di kelas.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data.
Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data 2)
menyajikan data dan 3) verifikasi data / penyimpulan. (Suharsimi Arikunto, 1997:
34).
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas adalah apabila hasil data yang
diperoleh telah menunjukan hasil belajar siswa kelas IV SDN Koyobunga selama
kegiatan pembelajaran. Hal ini ditandai dengan adanya daya serap individu minimal
70 % dan ketuntasan belajar klasikal minimal 80 % dari jumlah siswa yang ada,
ketentuan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diberlakukan di
SDN Koyobunga.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Orientasi
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah peneliti menemui
kepala sekolah SDN Koyobunga, tempat peneliti mengajar, membicarakan rencana
penelitian yang akan kami lakukan, serta memohon kesediaan salah seorang

rekan guru sebagai teman sejawat di SDN Koyobunga tersebut untuk menjadi
pengamat atau kolaborator.
Untuk mengetahui kemampuan guru dalam proses kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan metode diskusi pada mata pelajaran PKn di Kelas IV
digunakan lembar observasi yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang
dijadikan pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran ini, yang

113

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
diobservasi langsung oleh teman sejawat. Adapun hasil observasi dari kegiatan guru
(peneliti).
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru
Bagian

Kegiatan
Awal

Kegiatan pembelajaran


1. Menyampaikan salam
2. Appersepsi

Apakah guru
melaksanakan
4
3 2
1
1
2

Keterangan

kurang
Cukup

Kegiatan
inti

3. Menjelaskan materi
2
Cukup
4. Membentuk siswa menjadi
2
Cukup
kelompok
5. Guru menyuruh siswa untuk
2
Cukup
berdiskusi
6. Memintah siswa untuk melakukan
2
Cukup
kegiatan penggunaan metode
diskusi seperti yang diperagakan
oleh guru
7. Guru menyuruh masing-masing
1
Kurang
kelompok melakukan diskusi
sesuai dengan perintah dalam
LKS, melalui diskusi
8. Guru memintah setiap kelompok
1
Kurang
mengumpulkan hasil diskusi
9. Guru menyuruh setiap kelompok
2
Cukup
diwakili
satu
orang
untuk
membacakan hasil diskusi di
depan kelas
10. Mengadakan refleksi dan
3
Baik
pengayaan
11. Memberi evaluasi
1
kurang
Jumlah skor
18/44x100 = 40,90%
Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan

guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di kelas
IV SDN Koyobunga. Hal ini bisa diketahui dari 11 komponen yang diamati tidak
satu pun yang bernilai kategori sangat baik, dan baik sementara yang bernilai baik
1 dan bernilai cukup sebanyak 6 komponen sedangkan dalam kategori kurang 4
komponen. Dengan melihat komponen guru dalam melaksanakan proses
114

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
pelajaran perlu diperbaiki pada tahap pertama.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Hasil pengamatan tentang pemberian metode diskusi siswa tersebut.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa
Bagian

Kegiatan
awal

No

1
2

Kegiatan
Inti

3
4

5

6

7

8
9

Ciri perilaku siswa dalam
melaksanakan kegiatan
belajar
1
Mengucapkan salam
kepada guru
Menjawab pertanyaan yang
ada kaitanya tentang materi
yang akan di diskusikan
Menyiapkan materi yang
akan didiskusikan
Setiap kelompok
melakukan diskusi sesuai
dengan perintah dalam
LKS
Semua siswa dapat
1
mengamati serta
mempraktekan proses
berlangsungnya diskusi
dengan baik
Setiap kelompok
mengumpulkan hasil
diskusi
Masing-masing kelompok
diwakili satu orang untuk
membacakan hasil diskusi
di depan kelas
Siswa menanyakan hal-hal
yang belum mereka pahami
Evaluasi

Hasil Pengamatan

Keterangan

Kategori
2 3 4
3

Baik

2

Cukup

3

Baik

3

Baik

kurang

2

Cukup

3

Baik

3

Baik
4

Sangat Baik

Kegiatan
Jumlah Skor
24/36x100= 66,7%
penutup
Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkah-

115

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 9 langkah
kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal
kesemua aspek (9 aspek) pembelajaran di atas 1 aspek yang berkategori kurang, 2
aspek yang kategori cukup, 5 aspek yang kategori baik, 1 aspek dalam kategori
sangat baik.
Setelah observasi dilaksanakan kemudian peneliti menemui kembali
kepala sekolah untuk rencana mengadakan pra tindakan (tes awal) kepada siswa
kelas IV SDN Koyobunga. Tes awal dilaksanakan. Oleh karena peneliti adalah
guru kelas PKn

di kelas IV di SDN Koyobunga maka yang dijadikan dasar

penelitian ini adalah hasil ulangan harian siswa kelas IV yaitu PKn. Adapun hasil
analisis tes hasil belajar siswa pada ulangan harian tersebut dapat dilihat pada
Tabe1 3.
Tabel 3. Analisis Tahap Orientasi
No

Nama Siswa

L/P

Nilai
100

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Andin Sumbol
Arsin Pania
Ayuningsih
Basri Syukur
Haena Taha
Hasni Toboki
Ikram
Indra Siampu
Karmila
Karmo Sigani
Kipli
Musrin
Najib
Nurlaela
Nursaleh
Rahmat Penang
Riski
Taufik

1
L
L
P
L
P
P
L
L
P
L
L
L
L
P
L
L
L
L

2
60
60
60
70
60
60
60
50
60
70
70
60
60
60
60
60
60
60

Daya Serap
Ketuntasan
(%)
3
60%
60%
60%
70%
60%
60%
60%
50%
60%
70%
70%
60%
60%
60%
60%
60%
60%
60%

Ketuntasan
ya
4






Tidak
5
















116

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
19

Pian Palosa

L

20 Wisnu
Skor yang diperoleh
Skor maksimal
Persentase skor tercapai

L

70

70%

60
60%
1230
2000
61,5%
(Sumber Ulangan harian siswa)


4


16

Tuntas Klasikal 20%
Daya Serap Klasikal = 61,5%
Memperhatikan hasil observasi di atas, nyatalah produktifitas hasil belajarmengajar belum tercapai secara maksimal, dimana hanya terdapat 4 orang siswa
(20%) dengan kriteria tuntas dan sebanyak 16 (80%) orang siswa dengan kriteria
tidak tuntas. Dengan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa daya serap
individu belum berjalan dengan baik dan ketuntasan klasikal dalam pembelajaran
selama ini tidak tercapai dengan baik. Daya serap individu masih berada pada nilai
kurang dari 70% dan tercatat hanya 4 orang siswa yang memperoleh nilai
ketuntasan individu di atas 60%, serta ketuntasan klasikal hanya mencapai 20%,
hasil ini masih sangat jauh dari ketuntasan klasikal yang di inginkan.
Berdasar atas hasil di atas, maka perlu dipikirkan konsep pembelajaran yang
dapat meningkatkan prestasi siswa yang bermuara pada peningkatan hasil yang
akan diberikan. Pada pelaksanaan tindakan penelitian selanjutnya.
Deskripsi Siklus 1
Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus I terdiri
dari 2 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang tertuang
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi. Hasil
pengamatan terhadap guru dapat dilihat pada tabel 4.

117

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Tabel 4. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I
Bagian

Kegiatan
Awal

Kegiatan pembelajaran

1.
2.
3.
4.

Apakah guru
melaksanakan
4 3 2 1
2
3
3
4

Menyampaikan salam
Appersepsi
Menjelaskan materi
Membentuk siswa menjadi 3
kelompok
Kegiatan 5. Guru menyuruh siswa untuk
2
inti
berdiskusi
6. Memintah siswa untuk
2
melakukan kegiatan diskusi
seperti yang diperagakan oleh
guru
7. Guru menyuruh masing-masing
3
kelompok melakukan diskusi
sesuai dengan perintah dalam
LKS
8. Guru memintah setiap kelompok
2
mengumpulkan hasil diskusi
9. Guru menyuruh setiap kelompok
4
diwakili satu orang untuk
membacakan hasil diskusi di
depan kelas
10. Mengadakan refleksi dan
3
pengayaan
11. Memberi evaluasi
3
Jumlah Skor
32/44x100=72,72%
Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang

Keterangan

Cukup
Baik
Baik
Sangat Baik
Cukup
Cukup

Baik

Cukup
Sangat Baik

Baik
Baik
kemampuan

guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas
IV. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati yang bernilai sangat
baik 3 komponen dan bernilai baik sebanyak 9 komponen, yang kategori cukup 7
komponen. Dengan melihat komponen guru dalam melaksanakan proses
pelajaran perlu diperbaiki pada tahap kedua.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

118

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Hasil pengamatan tentang pemberian metode diskusi siswa tersebut dapat di lihat
pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
Bagian

No

Ciri perilaku siswa dalam
melaksanakan kegiatan
belajar
1

Kegiatan
awal

1
2

Kegiatan
Inti

3
4

5

6
7

8
Kegiatan
penutup

9

Mengucapkan salam kepada
guru
Menjawab pertanyaan yang
ada kaitanya tentang materi
yang akan didiskusikan
Menyiapkan materi yang
akan didiskusikan
Setiap kelompok melakukan
diskusi sesuai dengan
perintah dalam LKS
Semua siswa dapat
mengamati serta
mempraktekan proses
berlangsungnya diskusi
dengan baik
Setiap kelompok
mengumpulkan hasil diskusi
Masing-masing kelompok
diwakili satu orang untuk
membacakan hasil diskusi di
depan kelas
Siswa menanyakan hal-hal
yang belum mereka pahami
Evaluasi

Hasil Pengamatan

Keterangan

Kategori
3 4
4

Sangat Baik

4

Sangat Baik

2

3

Baik
4

Sangat Baik

3

Baik

3

Baik
4

3

Sangat Baik

Baik
4

Sangat Baik

32/36x100=88,9%
Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16
langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data
awal kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas 9 aspek yang berkategori
baik, 7 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang sangat baik.
119

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat dilihat
pada Tab1 6.
Tabel 6. Analisis Siklus I
No

Nama Siswa

L/P

Nilai
100

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Andin Sumbol
Arsin Pania
Ayuningsih
Basri Syukur
Haena Taha
Hasni Toboki
Ikram
Indra Siampu
Karmila
Karmo Sigani
Kipli
Musrin
Najib
Nurlaela
Nursaleh
Rahmat Penang
Riski
Taufik
Pian Palosa

20 Wisnu
Skor yang diperoleh
Skor maksimal
Persentase skor tercapai
Tuntas Klasikal = 50%

1
L
L
P
L
P
P
L
L
P
L
L
L
L
P
L
L
L
L
L

2
70
60
70
80
60
60
70
60
70
70
80
60
60
70
60
60
60
60
70

L

60
1310
2000
65,5%

Daya Serap
Ketuntasan
(%)
3
70%
60%
70%
80%
60%
60%
70%
60%
70%
70%
80%
60%
60%
70%
60%
60%
60%
60%
70%

Ketuntasan
ya
4











60%
10

Tidak
5











10

Daya Serap Klasikal = 65,5%
Dari data tersebut terdapat peningkatan ketuntasan dibandingkan dengan tes
awal hasil belajar siswa, skor tertinggi di data awal 70% menjadi 80% yang tuntas di
data awal 4 orang menjadi 10 orang setelah diberi tindakan pada siklus I, sedangkan

120

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
daya serap klasikal dari 20% di data awal mengalami peningkatan menjadi sebesar
50% pada siklus 1.
Dengan demikian peneliti dan teman sejawat menyepakati bahwa keadaan
tersebut harus dilanjutkan lagi dengan tindakan pada siklus II.
Deskripsi Siklus II
Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus II terdiri
dari 2 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang tertuang
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi. Hasil
pengamatan terhadap guru dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II
Bagian

Kegiatan pembelajaran

Apakah guru

Keterangan

melaksanakan
4

3

4

2

1

Kegiatan

1. Menyampaikan salam

Awal

2. Appersepsi

3

Baik

3. Menjelaskan materi

3

Baik

4. Membentuk siswa dalam kelompok

4

Sangat Baik

untuk 4

Sangat Baik

6. Memintah siswa untuk melakukan 4

Sangat Baik

5. Guru
Kegiatan
inti

Sangat Baik

menyuruh

siswa

berdiskusi

kegiatan penggunaan metode diskusi
seperti yang diperagakan oleh guru
7. Guru

menyuruh

masing-masing 4

Sangat baik

kelompok melakukan diskusi sesuai
dengan perintah dalam LKS
8. Guru

memintah

setiap

kelompok

3

Baik

mengumpulkan hasil diskusi
9. Guru

menyuruh

setiap

kelompok 4

Sangat Baik

121

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
diwakili

satu

orang

untuk

membacakan hasil diskusi di depan
kelas
10. Mengadakan refleksi dan pengayaan

2

11. Memberi evaluasi

Cukup

3

Jumlah Skor

Baik

38/44x100=86,36%

Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan
guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas
IV. Hal ini bisa diketahui dari 11 komponen yang diamati yang bernilai cukup 1
komponen dan bernilai baik sebanyak 4 komponen yang bernilai sangat baik 6
komponen.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Hasil pengamatan tentang pemberian metode diskusi siswa tersebut dapat di lihat
pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Bagian

No

Ciri perilaku siswa dalam

Hasil Pengamatan

melaksanakan kegiatan
belajar
Kegiatan

1

awal

Keterangan

Kategori
1

2

3

Mengucapkan salam

4
4

Sangat Baik

4

Sangat Baik

kepada guru
2

Menjawab pertanyaan yang
ada kaitanya tentang materi
yang akan didiskusikan

Kegiatan

3

Inti

Menyiapkan materi yang

3

Baik

akan didiskusikan
4

Setiap kelompok

4

Sangat Baik

melakukan diskusi sesuai

122

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
dengan perintah dalam
LKS
5

Semua siswa dapat

4

Sangat Baik

mengamati serta
mempraktekan proses
berlangsungnya diskusi
dengan baik
6

Setiap kelompok

3

Baik

mengumpulkan hasil
diskusi
7

Masing-masing kelompok

4

Sangat Baik

diwakili satu orang untuk
membacakan hasil diskusi
di depan kelas
Kegiatan

8

penutup

Siswa menanyakan hal-hal

3

Baik

yang belum mereka pahami
9

Evaluasi
Jumlah skor

4

Sangat Baik

33/36x100=91,7%

Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 9 langkah
kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada siklus II kesemua
aspek (9 aspek) pembelajaran di atas tidak ada aspek yang dalam kategori kurang, 3
aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik dan 6 aspek yang berkategori sangat
baik.
Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat
pada Tabe1 9.

123

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Tabel 9. Analisis Siklus II
No

Nama Siswa

L/P

Nilai
10

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Andin Sumbol
Arsin Pania
Ayuningsih
Basri Syukur
Haena Taha
Hasni Toboki
Ikram
Indra Siampu
Karmila
Karmo Sigani
Kipli
Musrin
Najib
Nurlaela
Nursaleh
Rahmat Penang
Riski
Taufik
Pian Palosa

20 Wisnu
Skor yang diperoleh
Skor maksimal
Persentase skor tercapai

1
L
L
P
L
P
P
L
L
P
L
L
L
L
P
L
L
L
L
L

2
80
70
80
80
90
90
70
60
70
70
80
80
80
70
80
80
70
80
80

L

90
1550
2000
77,5%

Daya Serap
Ketuntasan
(%)
3
80%
70%
80%
80%
90%
90%
70%
60%
70%
70%
80%
80%
80%
70%
80%
80%
70%
80%
80%
90%

Ketuntasan
ya
4



















19

Tidak
5



1

Tuntas Klasikal = 95%
Daya Serap Klasikal = 77,5%
Memperhatikan hasil yang di capai pada pelaksanaan siklus dua dimana rata-rata
siswa sudah mencapai ketuntasan individu serta secara klasikal sudah memberikan hasil
yang baik, sehingga pelaksanaan penelitian tindakan penerapan metode diskusi ini
tidak lagi di lanjutkan pada siklus berikutnya.
Pembahasan
Hasil evaluasi yang didapatkan pada siklus I yang terdapat pada tabel 4.7

124

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
menunjukkan peningkatan prestasi helajar siswa terhadap mata pelajaran PKn dimana
terdapat 10 oran'g anak (50%) berhasil mendapatkan kategori tuntas individu dan masih
tersisa 10 orang anak (50%) berada pada kategori tidak tuntas individu. Begitu pula
ketuntasan klasikal mengalami peningkatan yaitu dari 20 % menjadi 50%, namun
demikian proses pembelajaran pada siklus I ini belum dikatakan berhasil karena
secara klasikal harus memperoleh nilai 80%.
Hasil evaluasi yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian siklus 2 dapat kita
lihat pada tabel 4.9 hasil evaluasi siklus 1, hasil evaluasi siklus 2 pun menunjukkan
peningkatan hasil yaitu dari 20 orang siswa didapatkan 95% masuk dalam
kategori tuntas dari sebelumnya hanya 50% dan terdapat hanya 1 orang siswa
(6,7%) yang tidak tuntas, serta ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 80%. Seorang
anak yang belum mencapai ketuntasan individu 1orang, ini sudah menunjukkan
peningkatan prestasi yang berarti, yaitu dari 50% ketuntasan individu pada siklus
I menjadi 95% ketuntasan individu pada siklus 2, dengan demikian siswa perlu
mendapatkan bimbingan khusus untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi
belajarnya yang sudah didapatkan.
IV.

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka di simpulkan sebagai berikut:
1.

Hasil pratindakan didapatkan dimana hanya terdapat 4 orang siswa (20%)
dengan kriteria tuntas dan sebanyak 16 (80%) orang siswa dengan
kriteria tidak tuntas

2.

Siklus I hasil belajar mengajar setelah di berikan tindakan meningkat
menjadi 10 (50%) dan sebanyak 10 (50%) belum tuntas.

3.

Siklus II hasil belajar mengajar setelah diberikan perlakuan tindakan
meningkat menjadi 19 (95%) dan sebanyak 1 (5%) yang belum tuntas.

125

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Saran
1. Bagi

guru,

sebagai

pemicu

semangat

guru

untuk meningkatkan

profesionalisme serta mutu pembelajaran. Serta memicu guru lain untuk aktif
melaksanakan

penelitian

tindakan

kelas

guna

meningkatkan

mutu

pembelajaran
2. Bagi sekolah, penelitian ini secara umum dapat meningkatkan mutu
pembelajaran PKn di kelas IV SDN Koyobunga
3. Bagi siswa, sebagai motivasi mereka untuk aktif, kreatif dan bersemangat
dalam proses pembelajaran dan yang utama adalah meningkatkan hasil belajar
siswa pada pelajaran PKn.
DAFTAR PUSTAKA
Briggs. 1970. Pendidikan llmu sosial. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud. 1994. Didaktik / Metode Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Gagne. 1970. Psikologi Pendidikan. Bandung: Penerbit Citra Aditya Bhakti.

126