UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA KARTU | Yahya | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2833 6362 1 SM

Jupe UNS, Vol 2, No 1 Hal 169 s/d 179
Anna Yahya, Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu. Oktober, 2013
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR
AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
DENGAN MEDIA KARTU
Anna Yahya, Siswandari dan Sri Sumaryati*
*Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
akuntansi pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Sukoharjo melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media kartu. Penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilakukan dalam dua siklus, dengan tiap
siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek
penelitian adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Sukoharjo yang berjumlah 34
siswa. Sumber data berasal dari guru, siswa dan dokumen. Teknik pengumpulan data
adalah dengan observasi, tes, dokumentasi dan wawancara. Validitas data menggunakan
teknik triangulasi sumber data dan metode. Analisis data menggunakan teknik analisis
deskriptif dan teknik analisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media kartu dapat
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar akuntansi. Peningkatan terjadi pada siklus
I, walaupun belum optimal. Pelaksanaan siklus II menyebabkan keaktifan siswa
meningkat dengan kualifikasi sangat baik dan prestasi belajar siswa mencapai
kualifikasi sangat tinggi.
Kata kunci: NHT, kartu, keaktifan, prestasi belajar.
ABSTRACT
The purposes of the research to improve activeness and learning achievement
of accountancy at grade XI IPS 3 student of SMA Negeri 1 Sukoharjo by applying
cooperative learning model of numbered heads together type with card media. This
research uses Classroom Action Research (CAR). The research conducted in two cycles
with each cycle consist of planning, performing action, doing observation, and
reflecting. The subject of this research are the students of grade XI IPS 3 student of
SMA Negeri 1 Sukoharjo that consist of 34 students. The data source from student,
teacher and document. The data collected by doing observating, test, documentation and
interview. The validity of the data used triangulation data source and triangulation
method. The data analyzed by using descriptive analysis and qualitative analysis. The
result of the research showed that by applying cooperative learning model of numbered
heads together type with card media can improve the activeness and learning
achievement of accountancy. The improvement happened in first cycle, eventhough it is

not optimal yet. The performing of second cycle made both of students’ activeness get
very good qualification and students’ learning result reach very high qualification.
Keywords: NHT, card, activeness, learning achievement.

169

│Jupe UNS, Vol 2, No. 1 Hal 169 s/d 179
terjadi

PENDAHULUAN

selama

pembelajaran

akuntansi

Pendidikan merupakan salah satu

berlangsung adalah keaktifan siswa yang


faktor yang mendukung kemajuan suatu

masih rendah, hal tersebut berpengaruh

bangsa, sebab pendidikan merupakan proses

terhadap prestasi belajar siswa yang kurang

mencetak generasi penerus bangsa. Namun

optimal.

menurut indeks yang dikeluarkan oleh
UNESCO

pada

tahun


2011,

Pembelajaran

akuntansi

yang

kualitas

diterapkan oleh guru yaitu dengan ceramah

pendidikan di Indonesia berada diperingkat

dan latihan. Pada saat penyampaian materi,

69 dari 127 negara. Maka perlu dilakukan

guru menjelaskan dan murid mendengarkan.


suatu program pembelajaran yang tepat

Guru lebih banyak melakukan aktivitas dan

dalam

siswa hanya duduk menyimak dan mencatat.

upaya untuk meningkatan kualitas

pendidikan di Indonesia.

Hal ini menimbulkan kebosanan pada diri

Pembelajaran adalah suatu proses

peserta didik. Akibatnya keaktifan belajar

belajar mengajar yang melibatkan interaksi


siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1

antara

Idealnya,

Sukoharjo dalam pembelajaran akuntansi

pembelajaran di sekolah berjalan efektif dan

rendah, hal itu dibuktikan dengan ketika

pada gilirannya akan menciptakan kondisi

pembelajaran

pembelajaran kreatif. Siswa akan aktif dan

siswa yang sibuk melakukan aktivitas


guru menjadi fasilitator. Sebagai seorang

sendiri, antara lain: bermain handphone &

pendidik, diketahui bahwa profesionalisme

laptop, berbicara sendiri dengan temannya,

seorang

guru

guru

dan

siswa.

tidak


sedikit

hanya

pada

bahkan mengerjakan tugas lain yang tidak

kemampuannya

mengembangkan

ilmu

berhubungan dengan materi yang sedang

pengetahuan,

tetapi


pada

dipelajari.

kemampuannya

bukan

berlangsung

juga

untuk

melaksanakan

Ketika

guru


memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya,

pembelajaran yang menarik dan bermakna

hanya

bagi siswa. Pembelajaran yang menarik dan

bertanya.

bermakna dimaksudkan agar keaktifan dan

bertanya pada temannya daripada kepada

prestasi

Hal


guru. Setelah guru melakukan penyampaian

tersebut dapat dicapai melalui pemilihan dan

materi, siswa diminta untuk mengerjakan

penggunaan model dan media pembelajaran

latihan yang terdapat dalam lembar kerja

secara tepat.

siswa secara individual. Tingkat konsentrasi

belajar

siswa

Berdasarkan

meningkat.

pengamatan

siswa

tertentu

Sebagian

saja

siswa

yang

mau

lebih

suka

yang

dan pemahaman siswa berbeda-beda, maka

dilakukan pada kelas XI IPS 3 SMA Negeri

dengan pembelajaran seperti itu dapat

1 Sukoharjo diketahui bahwa masalah yang
170

Anna Yahya, Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu │
menimbulkan kesulitan belajar bagi sebagian

mengerjakan sendiri. NHT merupakan salah

siswa.

satu tipe dari model pembelajaran kooperatif
Pembelajaran

dilakukan

yang dapat melatih tanggung jawab peserta

sebelum diterapkannya tindakan terbukti

didik. Dalam pembelajaran siswa dibentuk

kurang efektif, hal tersebut ditunjukkan

ke dalam kelompok-kelompok diskusi dan

dengan kurangnya keterlibatan, keaktifan

setiap anggota kelompok diberikan tanggung

dan kerjasama siswa dalam pembelajaran

jawab

yang

prestasi

menyelesaikan permasalahan, namun siswa

belajar siswa. Prestasi belajar akuntansi

tersebut boleh mendiskusikan tugas yang di

siswa yang ditunjukkan dari hasil ulangan

dapatkannya untuk diselesaikan bersama

pada materi jurnal penyesuaian dengan

temannya, saling bertukar pendapat dan ide-

Kriteria Ketuntasan Minimal 75 hanya 50 %

ide. Hal tersebut dapat melatih diri siswa

siswa yang mencapai KKM atau dari 34

untuk saling bekerja sama dan melatih

siswa hanya 17 siswa yang telah mencapai

tanggung jawab siswa. Menurut Ibrahim

KKM dan 17 siswa lainnya belum mencapai

(2000:56) ada beberapa manfaat

KKM.

penerapan NHT terhadap siswa yang hasil

kemudian

Model

yang

mempengaruhi

pembelajaran

secara

individual

untuk

dapat

dalam

kooperatif

belajarnya rendah antara lain: (1) rasa harga

merupakan alternatif pilihan yang dapat

diri menjadi lebih tinggi, (2) memperbaiki

digunakan

kehadiran, (3) penerimaan terhadap individu

dalam

pembelajaran

sebagai

upaya untuk meningkatkan keaktifan dan

menjadi

prestasi

Pembelajaran

mengganggu menjadi lebih kecil, (5) konflik

kooperatif memberikan kesempatan kepada

antara pribadi berkurang, (6) pemahaman

siswa

yang

belajar

untuk

pembelajaran,

siswa.

terlibat

langsung

saling

berpendapat

dalam
dan

kooperatif,

mendalam,

(4)

perilaku

meningkatkan

hasil belajar lebih tinggi.

permasalahan. Ada beberapa tipe dalam
pembelajaran

lebih

besar,

kebaikan budi, kepekaan dan toleransi, (7)

membagikan ide-ide untuk memecahkan

model

lebih

Selain model pembelajaran, media

salah

pembelajaran juga merupakan aspek penting

satunya adalah NHT.

yang harus diperhatikan. Media merupakan

Berdasarkan observasi awal yang

alat atau sarana yang dapat digunakan untuk

dilakukan ketika guru memberikan latihan,

menyampaikan

siswa kurang bertanggung jawab terhadap

komunikator

tugas yang diperolehnya, sebagian siswa

bermacam-macam jenis media yang dapat

hanya mengandalkan temannya, tidak mau

digunakan
171

pesan
kepada

dalam

dari

seorang

komunikan.

pembelajaran,

Ada

salah

│Jupe UNS, Vol 2, No. 1 Hal 169 s/d 179
satunya adalah media kartu. Media kartu

Tujuan yang hendak dicapai dalam

yang dimaksudkan adalah kartu kosong yang

penelitian

nantinya akan diisi pertanyaan-pertanyaan

“Untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi

dari siswa dan kartu soal yang telah berisi

belajar akuntansi melalui penerapan model

soal-soal dari guru yang nantinya harus

pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan

diselesaikan oleh para siswa.

media kartu pada siswa kelas XI IPS 3 SMA

Media

pembelajaran

kartu

Negeri

memfasilitasi siswa untuk lebih terlibat aktif

ini

1

adalah

Sukoharjo

sebagai

Tahun

berikut:

Ajaran

2012/2013”.

dalam pembelajaran, murah dan mudah

Keaktifan belajar adalah kegiatan

digunakan, membuat pembelajaran menjadi

dengan menggunakan akal, pendengaran,

lebih menarik dan menyenangkan, sehingga

penglihatan dan peraba untuk memfokuskan

siswa lebih termotivasi untuk mengikuti

diri pada materi pelajaran. Indikator yang

pembelajaran. Penelitian terdahulu yang

digunakan untuk mengukur keaktifan belajar

dilakukan oleh Cirilla Elvi Purwandari

siswa dengan berpedoman pada apa yang

(2009)

menyimpulkan

dengan

diungkapkan oleh Sudjana. Menurut Sudjana

metode

bermain

dapat

(2001:72) keaktifan siswa dalam mengikuti

kartu

bahwa
terbukti

meningkatkan hasil belajar siswa.

proses belajar mengajar dapat dilihat dalam:

Berdasarkan paparan di atas, perlu

(1) Turut serta dalam melaksanakan tugas

dilakukan penelitian tindakan kelas untuk

belajarnya, (2) Terlibat dalam pemecahan

mengkaji

masalah, (3) Bertanya kepada siswa lain atau

prestasi

dan

menganalisis

belajar

siswa,

rendahnya

dengan

judul

guru apabila tidak memahami persoalan

penelitian: “Upaya Meningkatkan Keaktifan

yang dihadapinya, (4) Berusaha mencari

dan Prestasi

Belajar Akuntansi melalui

berbagai informasi yang diperlukan untuk

Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan

memecahkan masalah, (5) Melatih diri

Media Kartu”.

dalam memecahkan masalah atau soal, (6)

Berdasarkan latar belakang yang

Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil

telah dikemukakan maka rumusan masalah
dalam

penelitian

ini

sebagai

yang diperoleh.

berikut:

Prestasi belajar adalah hasil yang

“Apakah terdapat peningkatan keaktifan dan

diperoleh dari

prestasi belajar Akuntansi melalui penerapan

belajar dan mengajar yang dinyatakan dalam

model pembelajaran kooperatif tipe NHT

bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat

dengan media kartu pada kelas XI IPS 3

yang dapat mencerminkan hasil yang sudah

SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Ajaran

dicapai dalam periode tertentu. Dalam

2012/2013?”

pembelajaran, peningkatan prestasi belajar
172

adanya interaksi tindak

Anna Yahya, Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu │
merupakan salah satu indikator yang ingin

tidak semua anggota kelompok dipanggil

dicapai. Untuk dapat meningkatkan prestasi

oleh guru.

belajar maka diperlukan strategi yang tepat

Kartu merupakan salah satu media

untuk diterapkan dalam suatu kelas tertentu.

cetak yang dapat digunakan dalam proses

Berikut ini merupakan cara meningkatkan

pembelajaran. Media pembelajaran kartu

prestasi belajar siswa: (1) Meningkatkan

berisi soal-soal yang dibuat oleh siswa dan

motivasi belajar siswa (Hamalik dalam

guru. Media kartu merupakan sarana untuk

Aunurrahman:2009), (2) Penerapan model

meningkatkan

pembelajaran yang tepat (Sugiyanto:2009),

pembelajaran. Siswa dapat terlibat aktif

(3) Penggunaan media dalam pembelajaran

dalam kegiatan belajar, berfikir kritis dan

(Solihatin dan Raharjo:2007).

secara inovatif dapat menemukan cara atau

Menurut

Slavin

(2007)

keterlibatan

siswa

dalam

pembuktian teori

pembelajaran koopertif adalah suatu model

Berdasarkan kajian pustaka, hasil

pembelajaran dimana siswa belajar dan

penelitian yang relevan, dan kerangka

bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

berpikir maka dapat dirumuskan hipotesis

secara kolaboratif yang anggotanya terdiri

sebagai

dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur

pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan

kelompoknya

heterogen.

media kartu dapat meningkatkan keaktifan

Menurut Hamid (2011:218) langkah-langkah

dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI

yang

bersifat

NHT

pembelajaran

terdiri

dari:

(1)

pertanyaan),

(3)

bersama).

model

2013”.

Answering

(pemberian jawaban), (4) Heads Together
(berpikir

”Penerapan

IPS 3 di SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun

Numbering (penomoran), (2) Questioning
(pengajuan

berikut:

model

Metode dalam penelitian adalah

pembelajaran kooperatif berdasarkan apa

penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

yang telah diuraikan sebelumnya yaitu: (1)

tindakan kelas ini dilakukan pada kelas XI

setiap

IPS 3 SMA Negeri 1 Sukoharjo yang

siswa

melakukan

menjadi
diskusi

Kelebihan

METODE PENELITIAN

siap,

(2)

kelompok

dapat
dengan

dilaksanakan

pada

bulan

Mei

2013.

sungguh-sungguh, (3) siswa yang pandai

Pemilihan sekolah didasarkan pada kurang

dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

optimalnya keaktifan dan prestasi belajar

Namun kemungkinan kelas menjadi tidak

siswa dalam pembelajaran akuntansi.

kondusif, waktu yang dibutuhkan lama dan

Data

penelitian

meliputi

data

kuantitatif yang berupa prestasi belajar siswa
173

│Jupe UNS, Vol 2, No. 1 Hal 169 s/d 179
dan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil

mendapatkan nilai 75 ke atas, untuk siswa

observasi

yang mendapat nilai 75 dianggap telah

dengan

pengamatan

menggunakan

keaktifan

pembelajaran

siswa

akuntansi

lembar
dalam

mencapai ketuntasan belajar.

menggunakan

Bentuk penelitian yang dilakukan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT

adalah penelitian tindakan kelas. PTK

dengan media kartu. Sumber data yang

menurut

digunakan peneliti dalam penelitian ini

“Pencermatan

adalah sumber data primer yaitu siswa dan

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

guru dan sumber data sekunder yang berupa

sebuah kelas”. Menurut Arikunto (2008:16)

dokumen dan arsip.

terdapat empat tahapan dalam penelitian

Aqib

(2009:13)

terhadap

adalah

kegiatan

yang

Teknik pengumpulan data dalam

tindakan kelas, yaitu: (1) Perencanaan, (2)

penelitian ini dikumpulkan dengan cara

Pelaksanaan, (3) Pengamatan atau observasi,

sebagai

dan (4) Refleksi.

berikut:

(1)

Wawancara,

(2)

Observasi, (3) Tes, dan (4) Dokumentasi.
Teknik atau cara untuk menguji

HASIL PENELITIAN DAN

validitas sebuah data adalah menggunakan
triangulasi.

Menurut

Moleong

PEMBAHASAN

dalam

Kondisi

awal

sebelum

Suwandi (2011:65) “Triangulasi yaitu suatu

diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe

cara untuk mendapatkan keakuratan data

NHT proses pembelajaran kurang optimal,

dengan

cara,

ditandai antara lain dengan keaktifan dan

prosedur, dan metode agar data yang

prestasi beajar siswa yang kurang. Hal

diperoleh dapat dipercaya kebenarannya”.

tersebut dibuktikan dengan ketika proses

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian

pembelajaran berlangsung, siswa terlihat

ini

kurang antusias untuk belajar akuntansi.

menggunakan

berbagai

ada dua yaitu triangulasi data atau

sumber data dan triangulasi metode.
Teknik

analisis

data

Beberapa siswa tidak memperhatikan guru
yang

yang

sedang

mengajar,

mereka

lebih

digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis

memilih untuk bermain handphone, laptop

deskriptif komparatif dan analisis data kritis.

atau mengobrol dengan teman sebangkunya.

Indikator ketercapaian dalam penelitian ini

Partisipasi

adalah: (1) Keaktifan siswa yang ditargetkan

pembelajaran akuntansi terlihat kurang. Hal

80%,

pembelajaran

tersebut ditunjukkan dengan siswa yang

menggunakan lembar observasi, (2) prestasi

hanya mendengar dan mencatat penjelasan

belajar siswa yang ditargetkan 80%, dihitung

dari guru. Hanya siswa tertentu yang mau

berdasarkan

mengemukakan pendapatnya dan sedikit

diamati

saat

jumlah

siswa

yang
174

siswa

selama

mengikuti

Anna Yahya, Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu │
siswa

yang

mau

bertanya

mengenai

Perencanaan dalam siklus I antara

kesulitan belajarnya. Pembelajaran terlihat

lain: menyusun RPP, mempersiapkan media

seperti komunikasi satu arah saja, dari guru

pembelajaran kartu, menyiapkan LKS untuk

terhadap siswa, sedangkan siswa kurang

berdiskusi, menyiapkan lembar observasi

berinteraksi terhadap guru.

untuk mengamati proses belajar mengajar,

Pada saat pelaksanaan observasi

menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis.

awal, materi yang sedang diajarkan adalah

Tindakan pada siklus I dilakukan dalam 3

materi

pertemuan dan kegiatannya sesuai dengan

jurnal

penyesuaian.

menggunakan

model

Guru

pembelajaran

urut-urutan

konvensional dengan metode ceramah dan
latihan.

Guru

kemudian

menyampaikan

memberikan

yang

ada

pada

pengamatan

yang

perencanaan.

materi

Berdasarkan

untuk

dilakukan peneliti dalam siklus I hasilnya

dikerjakan secara individual. Peran guru

sebagai berikut: (1) hasil observasi keaktifan

masih mendominasi pembelajaran sehingga

siswa pada siklus I diperoleh rata-rata

siswa kurang mendapat kesempatan untuk

persentase 55,7% dan termasuk kedalam

berperan aktif. Pembelajaran yang berpusat

kualifikasi cukup, (2) prestasi belajar siklus I

pada guru menyebabkan siswa mudah bosan

diperoleh dari hasil tes formatif/tes akhir

sehingga cenderung mencari kesenangannya

pada siklus I. Dari hasil tes akhir siklus I

sendiri.

diperoleh nilai rata-rata kelas 79,09.

Hal

tugas

kegiatan

tersebut

menyebabkan

kurangnya pemahaman siswa mengenai
materi

pembelajaran

kemudian

sebesar 70,6% atau 24 siswa telah mencapai

mengakibatkan prestasi belajar siswa kurang

KKM dan 29,4% atau 10 siswa belum

optimal. Prestasi belajar akuntansi siswa

mencapai

awal yang ditunjukkan dari nilai evaluasi

dengan nilai evaluasi sebelum tindakan

materi jurnal penyesuaian dari 34 siswa

siklus I ketuntasan siswa pada siklus I naik

hanya 50% atau 17 siswa yang sudah

dari 50% menjadi 70,6% atau dari 17 siswa

mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

yang tuntas sebelum tindakan naik menjadi

yang ditetapkan untuk mata diklat akuntansi,

24

yaitu sebesar 75 dan 50% atau 17 siswa

tindakan siklus I. Hasil yang diperoleh

belum

Ketuntasan

dalam siklus I belum mencapai indikator

Minimal. Oleh karena itu perlu dilakukan

yang ditetapkan, maka dilakukan tindakan

tindakan

untuk siklus berikutnya.

mencapai

untuk

yang

Ketuntasan klasikal pada siklus I

Kriteria

memperbaiki

kondisi

tersebut.
175

siswa

KKM.

tuntas

Apabila

setelah

dibandingkan

dilakukannya

│Jupe UNS, Vol 2, No. 1 Hal 169 s/d 179

Tabel 01. Peningkatan Skor Keaktifan Siswa dari Siklus I ke Siklus II
Siklus I
No.
1
2
3

4
5
6

Siklus II

Peningkatan

Indikator/aspek yang diamati
Angka

%

Angka

%

Angka

%

10

48,6

17

80,9

7

32,3

13

61,9

18

85,7

5

23,8

11

52,4

19

90,5

8

38,1

9

42,9

16

76,2

7

33,3

16

76,2

20

95,2

4

19

11

52,4

18

85,7

7

33,3

Siswa
turut
serta
dalam
melaksanakan tugas belajarnya.
Siswa terlibat dalam pemecahan
masalah.
Siswa bertanya kepada siswa lain
atau guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapinya.
Siswa aktif dalam kerja kelompok.
Siswa melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal.
Siswa menilai kemampuan dirinya
dan hasil-hasil yang diperoleh.

(Sumber: data penelitian yang telah diolah)

Perencanaan

pelaksanaan

siswa yang belum mencapai ketuntasan

dalam siklus II sama dengan siklus I hanya

belajar. Nilai akhir siswa tersebut adalah 75

saja pelaksanaan siklus II memperbaiki

yang

kekurangan

perbaikan siswa tersebut telah mencapai

yang

dan

ada

pada

siklus

I.

Berdasarkan pengamatan pada siklus II

berarti

bahwa

setelah

dilakukan

ketuntasan belajar.

hasilnya sebagai berikut: (1) hasil observasi

Tabel 01. di atas menunjukkan

keaktifan siswa pada siklus II diperoleh rata-

bahwa keaktifan siswa yang diamati dalam 6

rata persentase 85,7% dan termasuk kedalam

aspek pengamatan yaitu: (1) siswa turut serta

kualifikasi sangat baik, (2) prestasi belajar

dalam melaksanakan tugas belajarnya pada

siklus I diperoleh dari hasil tes formatif/tes

siklus I persentasenya 48,6 menjadi 80,9%

akhir pada siklus I. Dari hasil tes akhir siklus

pada siklus II, (2) siswa terlibat dalam

I diperoleh nilai rata-rata kelas 89,4.

pemecahan

Ketuntasan klasikal pada siklus II sebesar

persentasenya 61,9 menjadi 85,7% pada

97,1% atau 33 siswa telah mencapai KKM

siklus II, (3) siswa bertanya kepada siswa

dan 2,9% atau 1 siswa belum mencapai

lain atau guru apabila tidak memahami

KKM. . Guru mengadakan remidial bagi

persoalan yang dihadapinya pada siklus I

176

masalah

pada

siklus

I

Anna Yahya, Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu │
persentasenya 52,4 menjadi 90,5% pada

menurun pada siklus II menjadi 2,9%.

siklus II, (4) siswa berusaha mencari

Penurunan dari pra tindakan ke siklus I

berbagai informasi yang diperlukan untuk

sebesar 20,6% kemudian penurunan dari

memecahkan

I

siklus I ke siklus II sebesar 26,5%. Dengan

persentasenya 42,9 menjadi 76,2%, (5) siswa

demikian, ketuntasan belajar pada siklus II

melatih diri dalam memecahkan

masalah

termasuk dalam kualifikasi sangat tinggi, hal

atau soal pada siklus I persentasenya 76,2

tersebut membuktikan bahwa pelaksanaan

menjadi 95,2% pada siklus II, (6) siswa

tindakan sudah berhasil mencapai indikator

menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil

kinerja yang telah ditentukan, meskipun

yang diperoleh pada siklus I persentasenya

masih ada siswa yang belum tuntas. Dari apa

52,4 menjadi 85,7% pada siklus II. Rata-rata

yang telah diuraikan di atas dapat terlihat

persentase yang meningkat dari siklus I

bahwa

sebesar 55,7% dengan kualifikasi cukup

kooperatif tipe NHT dengan media kartu

menjadi 85,7 % pada siklus II dengan

dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi

kualifikasi

tersebut

belajar siswa. Indikator kinerja penelitian

kenaikan

yang telah ditetapkan yaitu peningkatan

masalah

sangat

membuktikan

pada

baik.

bahwa

siklus

Hal

hasil

penerapan

model

persentase telah memenuhi indikator kinerja

keaktifan

yang ditentukan.

peningkatan prestasi belajar siswa yang

Prestasi

80%

dan

dilihat dari persentase ketuntasan belajar

belajar

siswa meningkat dengan persentase sebesar

mengalami peningkatan. Dari pra tindakan

80% telah tercapai. Oleh karena itu, tidak

persentase

perlu

dari

siswa

siswa

sebesar

yang

ditunjukkan

belajar

siswa

pembelajaran

ketuntasan

yang

nilainya

tuntas

dilakukan

tindakan

untuk

siklus

sebesar 50% meningkat pada siklus I

selanjutnya. Penerapan model pembelajaran

menjadi 70,6% dan pada siklus II kembali

kooperatif tipe NHT dengan media kartu

meningkat menjadi 97,1%. Peningkatan dari

yang diterapkan pada siswa kelas XI IPS 3

pra tindakan ke siklus I sebesar 20,6%

SMA

kemudian peningkatan dari siklus I ke siklus

meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar

II sebesar 26,5%. Kenaikan persentase siswa

akuntansi siswa tersebut. Prestasi belajar

yang tuntas tentu saja diikuti dengan

siswa yang ditunjukkan dari ketuntasan

penurunan persentase siswa yang tidak

belajar dapat dijelaskan dalam tabel sebagai

tuntas yaitu pada pra tindakan sebesar 50%

berikut:

menjadi 29,4% pada siklus I dan kembali

177

Negeri

1

Sukoharjo

dapat

│Jupe UNS, Vol 2, No. 1 Hal 169 s/d 179
Tabel 02. Peningkatan Prestasi Belajar Pra tindakan, Siklus I dan Siklus II
Pra tindakan

Ketuntasan
klasikal

No.

Siklus I

Siklus II

Angka

%

Angka

%

Angka

%

1

Tuntas

17

50

24

70,6

33

97,1

2

Tidak tuntas

17

50

10

29,4

1

2,9

peranan

penting

(Sumber: data penelitian yang telah diolah)

Pembelajaran yang terpusat pada siswa yaitu

memiliki

dengan

dalam

pembelajaran. Manfaat media pembelajaran

pembelajaran dapat memberikan kesempatan

menurut Sudjana dan Rivai (1992) adalah

kepada siswa untuk mencari pengetahuan

pembelajaran

sendiri,

untuk

sehingga menumbuhkan motivasi belajar

menyelesaikan persoalan dan mendapatkan

siswa, materi pembelajaran akan lebih

pengalaman belajar, sehingga ilmu yang

mudah

didapatkannya

untuk

mengajar menjadi lebih variatif, sehingga

terlupakan. Hal tersebut mendukung teori

dapat mengurangi kebosanan belajar dan

yang dikemukakan oleh Stahl et.al (1994)

siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar.

melibatkan

belajar

siswa

bekerja

tidak

sama

mudah

lebih

dipahami

menarik

oleh

siswa,

dalam

perhatian

metode

bahwa “melalui model cooperative learning
siswa

dapat

kecakapan

memperoleh

sebagai

pengetahuan,

pertimbangan

KESIMPULAN

untuk

Berdasarkan

analisis

dan

berpikir dan menentukan serta berbuat dan

pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa

berpartisipasi

juga

penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT

mendukung pendapat yang dikemukakan

dengan media kartu dapat meningkatkan

oleh Lie (2008) bahwa NHT memberikan

keaktifan dan prestasi belajar akuntansi bagi

kesempatan kepada peserta didik untuk

siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1

saling

Sukoharjo tahun 2013.

sosial.

Selain

membagikan

itu,

ide-ide

dan

mempertimbangkan jawaban yang paling
tepat, selain itu juga dapat membangkitkan
semangat

kerja

sama.

Selain

UCAPAN TERIMA KASIH.

model

Terselesaikannya artikel ilmiah ini

pembelajaran, media pembelajaran juga

tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,
178

Anna Yahya, Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu │
Ibrahim,
M.
(2000).
Pembelajaran
Kooperatif. Surabaya : University
Press.

arahan dan dorongan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada: (1) Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi,

Jurusan

Pendidikan

Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif:
Meningkatkan
Kecerdasan
Komunikasi Antar Peserta Didik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Surakarta

(2)

Ketua

BKK

Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning:
Mempraktikkan Cooperative Learning
di Ruang- Ruang Kelas. Jakarta:
Gramedia Widiasarana.

Pendidikan

Akuntansi FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta (3) Pembimbing I dan II, atas

Nugraheni Denik, Usada, Siti Kamsiyati.
(2011). Penggunaan Media Kartu
Pecahan untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Konsep Pecahan.
Jurnal Didaktika Dwija Indria, 2 (4),
1-4. Diperoleh 1 Maret 2013, dari
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/p
gsdsolo/article/viewFile/454/235

segala pengarahan dan bimbingannya selama
penyusunan artikel ilmiah ini (4) Semua
pihak yang telah membantu kelancaran
penyusunan artikel ilmiah ini yang tidak
mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Slavin, Robert E. (2008). Cooperative
Learning: Teori, Riset, dan Praktik.
Bandung: Nusa Media.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi.
(2008). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sudjana, Nana. (2001). Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.

Aunurrahman.
(2009).
Belajar
dan
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sugiyanto.
(2009).
Model-Model
Pembelajaran Inovatif. Surakarta:
Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13
FKIP UNS.

Aqib, Zainal. (2009). Penelitian Tindakan
Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Suwandi, Sarwiji. (2009). Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan
Karya Ilmiah. Surakarta: Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS.

Hamid,
Sholeh.
(2011).
Metode
Edutainment. Jogjakarta: DIVA Press.

179

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

11 143 2

PERBEDAAN MOTIVASI BERPRESTASI ANTARA MAHASISWA SUKU JAWA DAN SUKU MADURA

6 144 7