Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Usia Dini Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga

A. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK ORANG TUA PESERTA
DIDIK
EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM PAUD TAMAN
KANAK-KANAK BETHANY SCHOOL SALATIGA

I.

Pengantar

Bapak/Ibu orang tua peserta didik yang terhormat,
Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan respon terhadap
serangkaian pertanyaan yang akan diberikan sesuai dengan
pendapat Bapak/Ibu tentang pelaksanaan pembelajaran di TK B
Bethany School. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan kami
jamin
kerahasiannya,
dan
sama
sekali

tidak
akan
mempengaruhi posisi/kedudukan dan penilaian prestasi putra
atau putri Bapak/Ibu di sekolah ini. Namun jawaban tersebut
sangat bermanfaat bagi kami dalam mengevaluasi pelaksanaan
pembelajaran di TK Bethany School ini.
Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu , kami ucapkan
terima kasih

Salatiga, ............................ 2013
Hormat Saya

Prasetya Putri P

II.

Identitas Responden
Nama
: ________________________
Pekerjaan

: ________________________
Jenis kelamin : ________________________
Tanda tangan :
________________________

III.

Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan
1. Apakah anda tahu tentang
kurikulum TK Bethany
sebelum memutuskan
mendaftarkan anak anda di
sekolah ini?
2. Apakah harapan pembelajaran
yang akan diterima anak
anda?
3. Apakah harapan akan hasil
pembelajaran setelah anak

anda lulus?
4. Apakah hasil pembelajaran
yang diterima oleh anak anda
telah sesuai dengan harapan
anda?
5. Apabila jawaban nomor 4
adalah ‘iya’, apakah anda
puas dengan kurikulum yang
dikembangkan di TK ini dan
juga dalam proses
pembelajarannya? Jelaskan.
6. Jika jawaban nomor 4 adalah
‘tidak’ atau belum sesuai
harapan, apakah saran anda
agar ditindaklanjuti oleh
sekolah ini dalam hal
kurikulum dan
pelaksanaannya?

Jawaban


PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU TAMAN KANAKKANAK
EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM PAUD TAMAN
KANAK-KANAK BETHANY SCHOOL SALATIGA
I.

Pengantar

Saya adalah mahasiswa Program Pascasarjana Magister
Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, ingin
mengadakan
penelitian
tentang
“Evaluasi
Pelaksanaan
Kurikulum (Studi pada Taman Kanak-kanak Bethany School)”.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengumpulkan
data yang akan digunakan dalam rangka penyusunan Tesis
sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi
program S2 dan tidak digunakan untuk hal lain.

Pertanyaan yang akan diajukan ini sangat mendukung
dalam penelitian ini, oleh karena itu dimohon kepada Bapak/Ibu
bersedia untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan
sesuai dengan keadaan sesungguhnya dan penulis juga akan
menjaga kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu.
Atas segala bantuan dan kerjasamanya, Saya ucapkan
terima kasih.
Salatiga, .............................. 2013

Hormat Saya

Prasetya Putri P

II. Tanggal wawancara
III. Tempat wawancara
IV. Identitas Guru

:_____________________________
:_____________________________


Nama Lengkap

: _____________________________

Pendidikan Terakhir

: _____________________________

Tempat/tanggal Lahir

: _____________________________

Lama Mengajar

: _____________________________

Lama Mengajar di TK A/TK B
Tanda Tangan

: _______________________


: _____________________________

V.

Pertanyaan Wawancara

No

Pertanyaan
Konteks (Context)
Kurikulum /silabus TK menurut anda,
terdiri dari apa saja?
a. Apa peran anda dalam pembuatan
silabus sebagai rencana yang akan anda
laksanakan dikelas?
b. Bagaimana anda memilih tema, materi
dan kegiatan dalam silabus/kurikulum
tersebut?
c. Apakah dalam menyusun bahan

pelajaran, anda memperhatikan
berbagai jenjang kemampuan siswa?
Contohnya?
d. Menurut Anda apakah materi di TK ini
sudah sesuai dengan tingkat
perkembangan anak?
Bagaimanakah lingkungan pembelajaran di
TK ini?
a. Apakah aman, nyaman, bersih, sehat
dan menarik?
b. Apakah ada kekurangan?
c. Bagaimana setting lingkungan
pembelajarannya? Apakah terpadu,
area, gabungan?
d. Bagaimana membuat lingkungan dan
setting yang sesuai dengan kebutuhan

1

2


Jawaban

3

4

5

6

7

8

anak?
e. Apakah ada kesulitan? Jika ada, apa
saja?
Masukan (Input)
Menurut anda bagaimanakah tersedianya

dan kondisi sarana prasarana dalam
mendukung pembelajaran di TK ini?
a. Apakah juga jumlahnya mencukupi?
b. Apakah masih ada yang kurang?
Misalnya apa saja?
Apakah latar belakang pendidikan anda
mendukung tugas anda sebagai pelaksana
kurikulum?
Dalam hal apa kompetensi apa? (pedagogis,
kepribadian, sosial, profesional). Bisakah
anda memberikan contoh-contohnya?
Proses (Process)
Strategi instruksional yang bagaimana
yang saudara terapkan? Apakah sama
setiap saat atau berbeda? (perhatian
individu, pengaturan kelas, inisiatif, iklim
belajar)
Metode-metode apa sajakah yang Saudara
terapkan untuk mengajar anak didik?
a. Bagaimana anda tahu kapan sebuah

metode itu tepat atau tidak tepat
dipakai?
b. Tolong berikan contoh kapan anda
memakai setiap metode?
Bagaimana anda memanfaatkan media
pembelajaran dan APE?
a. Bagaimana anda memilihnya?
b. Apakah sudah dipersiapkan
sebelumnya ataukah anda harus
mencari?
c. Apakah anda pernah mengganti media
secara mendadak karena situasi? Misal
anak tidak tertarik atau media rusak?
d. Apakah ada kesulitan dalam penyiapan
media pembelajaran?
Menurut Saudara, bagaimana partisipasi
anak didik dalam mengikuti pembelajaran
disekolah?
a. Bagaimana perbandingan keterlibatan
anak dan guru?
b. Bagaimana jika anak tidak aktif dalam
pembelajaran?
c. Lebih banyak mana yang terjadi antara

9

10

11

12

teacher dan student centered?
Apakah anda selalu tepat dalam
menggunakan kurikulum dengan yang
terjadi di kelas?
a. Dalam keadaan apa yang menjadi
kesulitan anda tidak melaksanakan
pembelajaran sesuai kurikulum?
b. Apakah anda selalu mengatur
penggunaan waktu secara efektif? Apa
yang anda lakukan jika waktu kurang
dalam sebuah kegiatan? Atau apa yang
anda lakukan jika ada waktu lebih?
Apakah Saudara melakukan penilaian
terhadap kemajuan belajar anak didik?
a. Apakah alat penilaian yang anda
gunakan?
b. Apa sajakah ruang lingkup penilaian
yang anda lakukan?
c. Kapan anda melakukan penilaian?
Harian, mingguan, bulanan, tengah
semester, dan akhir semester?
Hambatan-hambatan dan dukungan apa
sajakah yang Saudara alami saat
mengajar?
Hasil (Product)
Bagaimana hasil pendidikan anak-anak di
TK ini menurut anda?
Bagaimana jika ada anak-anak yang belum
mencapai tingkat perkembangan?

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH
EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM PAUD TAMAN
KANAK-KANAK BETHANY SCHOOL SALATIGA

I.

Pengantar

Saya adalah mahasiswa Program Pascasarjana Magister
Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, ingin
mengadakan
penelitian
tentang
“Evaluasi
Pelaksanaan
Kurikulum (Studi pada Taman Kanak-kanak Kelompok B
Bethany School)”.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengumpulkan
data yang akan digunakan dalam rangka penyusunan Tesis
sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi
program S2 dan tidak digunakan untuk hal lain.
Pertanyaan yang akan diajukan ini sangat mendukung
dalam penelitian ini, oleh karena itu dimohon kepada Bapak/Ibu
bersedia untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan
sesuai dengan keadaan sesungguhnya dan penulis juga akan
menjaga kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu.
Atas segala bantuan dan kerjasamanya, Saya ucapkan
terima kasih.
Salatiga, ............................. 2013

Hormat Saya

Prasetya Putri P

II. Tanggal wawancara
:_____________________________
III. Tempat wawancara
:_____________________________
IV. Identitas Kepala Sekolah

V.
No
1

2

4

5

Nama lengkap

: _____________________________

Pendidikan terakhir

: _____________________________

Tempat/tanggal ahir

: _____________________________

Lama menjabat

: _____________________________

Tanda tangan

: _____________________________

Pertanyaan Wawancara
Pertanyaan
Konteks (Context)
Bagaimanakah lingkungan
sosial dan setting fisik di TK
bethany? Apakah sudah optimal
untuk pembelajaran?
Bagaimana membuat
lingkungan dan setting yang
sesuai dengan kebutuhan
anak? Apakah ada kesulitan?
Jika ada, apa saja
a. Apakah peran anda dalam
silabus / kurikulum?
b. Apakah guru terlibat dalam
pembuatan?
Masukan (Input)
Bagaimanakah karakteristik
pendidik dan latar belakang
guru sebagai pelaksana
kurikulum?
Apakah semua guru sudah
memenuhi kompetensi
pedagogis, kepribadian, sosial
dan profesional?
Menurut anda bagaimanakah
tersedianya dan kondisi sarana
prasarana dalam mendukung
pembelajaran di TK ini? apakah
juga jumlahnya mencukupi?

Jawaban

6

7

Proses (Process)
Menurut anda, bagaimanakah
proses pembelajaran yang
dilakukan oleh para guru?
a. Bagaimana dengan
persiapan mengajar mereka?
b. Bagaimana dengan strategi
instruksional mereka?
c. Bagaimana dengan metode
yang digunakan? Apakah
sudah tepat?
d. Bagaimana dengan
penggunaan media
pembelajaran?
Pemilihannya?
Ketepatannya?
e. Bagaimana kualitas
interaksi antara guru dan
murid?
f. Bagaimana dengan penilaian
hasil pembelajaran? Apakah
alatnya sudah tepat?
g. Dari antara hal tersebut
manakah yang merupakan
kekuatan dan kelemahan
dalam proses pembelejaran?
h. Apakah semua sudah sesuai
dengan kurikulum yang
disusun?
Hasil (Product)
Apakah anak-anak yang sudah
menyelesaikan pendidikan TK
disini sudah sesuai dengan visi
misi sekolah?
a. Bagaimana jika ada anakanak yang belum mampu
mencapai tingkat
perkembangan yang
seharusnya?
b. Melihat hal tersebut apakah
bahan ajar dan metode
sudah sesuai untuk anak?
c. Berkaitan juga dengan isu
anak TK tidak boleh
diajarkan calistung,
bagaimana pendapat anda?

B. Pedoman Observasi
Instrumen Pedoman Observasi Proses Belajar Mengajar
Check (v) pernyataan yang sesuai dengan hasil pengamatan
No
1

Kegiatan

Sub
Kegiatan
Persiapan
1. Keseuaia
kegiatan
n tema
pembelajaran
dengan
menu

Kriteria
-

-

-

2. Pemiliha
n bahan
ajar yang
disampai
kan
dalam
proses
pembelaj
aran

-

-

-

3. Pemiliha
n
kegiatankegiatan
dalam

-

Tema pembelajaran yang
disajikan pendidik tidak
sesuai dengan program
pembelajaran
Tema pembelajaran yang
disajikan pendidik kurang
sesuai dengan program
pembelajaran, dan hanya
sedikit tema yang
membahas atau berkaitan
dengan program
pembelajaran
Tema pembelajaran yang
disajikan pendidik sesuai
dan merupakan
penjabaran dari program
(menu) pembelajaran
Bahan ajar yang
disampaikan tidak sesuai
dengan karakteristik
anak
Bahan ajar yang
disampaikan bersifat
sederhana, konkrit dan
sesuai dengan dunia
anak tetapi tidak terkait
langsung pengalaman
anak
Bahan ajar yang
disampaikan bersifat
sederhana, konkrit dan
sesuai dengan dunia
anak serta terkait
langsung dengan situasi
pengalaman anak
Kegiatan-kegiatan yang
dipilih pendidik tidak
sesuai dengan subtema,
tema dan menu
pembelajaran

Check
( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

proses
pembelaj
aran

-

-

2

Strategi
1. Perhatia
instruksional
n
yang
terhadap
diterapkan
perbedaa
guru
n
individua
l

-

-

-

-

2. Pengatur an
organisas
i kelas

-

Kegiatan-kegiatan yang
dipilih pendidik tidak
berkaitan secara
langsung dengan
subtema, tema dan menu
pembelajaran
Kegiatan-kegiatan yang
dipilih sesuai dan
berkaitan secara
langsung dengan
subtema, tema dan menu
pembelajaran
Perhatian pendidik
ditujukan pada situasi
kelas atau anak didik
secara umum
Pendidik mendekati,
menanyai kesulitan dan
memberikan bimbingan
belajar kepada anak didik
secara individual
Pendidik mengijinkan
anak didik belajar sendiri
berbeda dengan anak lain
dan memberi bimbingan
secara individual
Guru menyediakan atau
memberikan kegiatan
belajar sesuai dengan
minat dan kemampuan
anak secara individual
Cara pengaturan tempat
duduk secara tradisional,
guru di depan murid
berderet-deret ke
belakang dengan
menekankan ketenangan
anak di tempat duduk
masingmasing untuk
mendengarkan apa yang
disampaikan guru
Cara pengaturan tempat
duduk fleksibel, tempat
duduk murid diatur
berkelompok, duduk
berkeliling pada satu
meja tetapi peran guru
masih besar untuk
mengendalikan murid

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

-

-

3. Inisiatif

-

-

-

-

4. Iklim

-

duduk di tempatnya
untuk mendengarkan apa
yang disampaikan guru
Tempat duduk murid
diatur berkelompok,
duduk berkeliling pada
satu meja, dengan
memberikan kesempatan
kepada anak untuk aktif
belajar sendiri dalam
kelompok dengan
peranan guru membantu
secara berurutan
kesulitan anak
Memberikan kesempatan
kepada anak mengambil
tempat belajar secara
bebas sesuai dengan
minat belajarnya secara
spontan di mana saja,
kapan saja dalam
ruangan kelas, dalam
sudut-sudut kegiatan
yang tersedia atau di luar
kelas
Guru mengendalikan
murid untuk menerima
apa yang disampaikannya
Guru mendorong dan
memuji anak yang
menyampaikan respon
terhadap apa yang
diampaikan guru
Guru mendorong dan
menghargai ide atau
pendapat murid dan
menggunakannya sebagai
bahan pembelajaran,
seperti menggunakan ide
atau pendapat itu untuk
dikonfrintirkan dengan
ide atau pendapat anak
lain
Guru menggunakan ide
murid untuk melakukan
kegiatan belajar yang
menggunakan personal
inquiry
Iklim belajar dengan

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

belajar
dalam
kelas

-

-

-

3

4

Metode
1. Pemiliha
pembelajaran
n/pengg
unaan
metode
pembelaj
aran

Interaksi
dalam

2. Ketepata
n
penggun
aan
metode
pembelaj
aran
1. Kualifika
si

-

pengarahan keras atau
guru berkali-kali memberi
perintah, kritik atau
teguran terhadap murid
yang mengganggu
penyampaian guru
Iklim belajar dengan
pengarahan guru dan
menggunakan
pendekatan persuasive
secara individual atau
klasikal jika terdapat
siswa yang mengganggu
penyampaian guru
Iklim belajar dengan
kelonggaran anak untuk
belajar, jika terdapat
gangguan proses belajar
kritikan (rasa tidak
senang) disampaikan
secara umum pada
situasi kelas
Iklim belajar dengan
kelonggaran anak untuk
belajar dan mendorong
anak untuk
menyampaikan keinginan
dan perasaannya jika
terjadi kegelisahan situasi
Metode bermain
Metode bernyanyi
Metode cerita atau
mendongeng
Metode menggambar
Metode bermain peran

a. Menggunakan 1 metode
b. Menggunakan 2 metode
c. Menggunakan 3 metode
atau lebih
Metode tidak sesuai
dengan tujuan
Metode kurang sesuai
dengan materi dan tujuan
Metode sesuai dengan
materi tujuan
-

Interaksi hanya terjadi
pada kelompok kecil saja

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )
( .... )
( .... )
( .... )
( .... )
( .... )

( .... )

pelaksanaan
pembelajaran

interaksi

-

2. Keterliba
tan anak
dalam
kegiatan

-

-

3.

Kegiatan
kelompo
k

-

-

-

5

Media
1.
pembelajaran
termasuk
APE

2.

Ketepata n
pemiliha
n media
pembela jaran
termasu
k APE
-

Penggun aan
media
pembela
jaran
dan APE -

Interaksi terjadi pada
sebagian anggota saja
Terjadi interaksi antara
semua anggota kelompok
Hanya sebagian kecil
anak terlibat dalam
seluruh kegiatan
Sebagian besar anak
terlibat dalam seluruh
kegiatan
Seluruh anak terlibat
dalam seluruh kegiatan
Guru kurang cermat
terhadap
kekuranglancaran
kegiatan pembelajaran
Guru berkeliling
memperhatikan seluruh
kelompok tetapi hanya
sekali-kali
mengarahkannya
Guru nampak selalu
berkeliling
memperhatikan seluruh
kelompok serta berhenti
sebentar untuk
mengarahkan kegiatan.
Media pembelajaran yang
dipilih tidak sesuai
dengan tingkat
perkembangan anak
Media pembelajaran yang
dipilih kurang sesuai
tingkat perkembangan
anak
Media pembelajaran yang
dipilih sesuai dengan
tingkat perkembangan
anak
Pendidik tidak mampu
menggunakan media
pembelajaran sesuai
materi dan karakteristik
anak didik
Pendidik mampu
menggunakan media
pembelajaran dengan
tepat tetapi hanya
mampu membangkitkan

( .... )
( .... )
( .... )
( .... )
( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

-

6

Penilaian
1.
pelaksanaan
pembelajaran

Jenisjenis
alat
penilaia
n yang
digunak
an

-

2.

Materi
kegiatan
kegiatan
penilaia
n
terhada
p
pelaksa
naan
pembela
jaran
-

-

sebagian gairah belajar
anak didik
Pendidik mampu
menggunakan media
pembelajaran secara
tepat sesuai karakteristik
media, materi dan
karakteristik anak didik
dan mampu
membangkitkan sebagian
besar gairah belajar anak
didik
a. Pengamatan
b. Pencatatan anekdot
c. Pemberian tugas

Menggunakan 1 alat
penilaian saja
Menggunakan 2 alat
penilaian
Menggunakan 3 alat
penilaian
a. Hasil kerja anak
b. Perkembangan
kognitif
c. Perkembangan
motorik (halus dan
kasar)
d. Perkembangan
bahasa\
e. Perkembangan seni
f. Perkembangan moral
dan nilai-nilai moral

( .... )

Ruang lingkup penilaian
kurang dari 2 point di
atas
Ruang lingkup penilaian
mencakup 2-4 point saja
Ruang lingkup penilaian
mencakup seluruh aspek
perkembangan di atas

( .... )

( .... )
( .... )

( .... )
( .... )

Catatan:
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_________________________

Salatiga, .................................. 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah TK Bethany School

_____________________________
Dian Widi Yussanti, S.Pd

Pedoman Observasi Ketersedian Sarana Prasarana Pendidikan

No

Sarana Prasarana

1

Jenis ruangan dan
halaman

2

Kelengkapan sarana
kerja dan pendukung
pembelajaran

3.

Kelengkapan silabus

Nama Barang
1. Ruang pembelajaran
2. Halaman tempat bermain di
luar ruangan
3. Kantor guru
4. Kamar mandi dan WC
5. Ruang perpustakaan
6. Ruang istirahat/kesehatan
7. Ruang audiovisual
8. Ruang bimbingan
1. Papan tulis/whiteboard,
kapur/marker, penghapus
2. Meja, kursi, tikar alas duduk
anak
3. Meja, kursi guru
4. Almari/rak penyimpanan arsip
5. Rak/tempat tas anak
6. Rak buku
7. Rak sepatu
8. Timbangan badan
9. Termometer
1. Menu pembelajaran
2. SKH dan SKM
3. Buku kemajuan belajar
4. Daftar hadir anak didik

Ada/Tidak
Ada

Kondisi

Jumlah

Keterangan

4

Ketersediaan alat
permainan edukatif
luar ruangan

5

Ketersediaan alat
permainan edukatif
dalam ruangan

6

Kelengkapan
kehidupan sehari-hari

7

Media audiovisual

5.
6.

Buku persuratan
Daftar nilai

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.

Bak pasir
Balok jungkitan
Papan luncuran
Ayunan
Bola dunia
Panjatan/tangga majemuk
Terowongan
Kolam renang
Puzzle
Balok unit
Mandi bola
Kartu bergambar
Mozaik
Pohon angka
Boneka
Mobil-mobilan
Miniatur binatang
Tiruan alat-alat masak
APE tradisional
Peralatan makan
Perlatan minum
Peralatan sikat gigi dan sabun
Perlengkapan ibadah
Komputer
Tape recorder
Radio
Televisi

8

Bahan pustaka

9

Portofolio

5.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.

VCD, dll
Buku cerita
Majalah anak
Buletin
Koran
Tempat menempel hasil
menggambar anak
Tempat meletakkan bendabenda hasil kerja anak
Tempat meletakkan foto-foto
aktivitas anak

Salatiga, ................................2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah TK Bethany School

__________________________________
Dian Widi Yussanti, S.Pd

C. Pedoman Dokumentasi
Pedoman Studi Dokumentasi TK A / TK B
Aspek
Konteks

Komponen
Silabus

Masuka
n (Input)

Siswa

Proses

Penilaian
hasil

Sub Komponen
Rencana kegiatan
tahunan, semester,
satuan kegiatan
bulanan,
mingguan (SKM),
dan harian (SKH)
(silabus), rencana
pengelolaan kelas :
rencana penataan
lingkungan
pembeljaran,
rencana kegiatan
awal, kegiatan inti,
dan kegiatan
akhir, rencana
penilaian: rencana
bentuk dan teknik
penilaian
Umur

Indikator
Adanya
buku/dokume
n silabus yang
lengkap

Sasaran
Dokumen
silabus

4 – 5 tahun
5 – 6 tahun

Arsip sekolah
tentang
identitas
siswa

- Alat menilai
- Ruang

Arsip hasil
pembelajaran

Hasil

pembelajara
n
Produk

Data hasil
pekerjaan
anak

lingkup
penilaian
Hasil pekerjaan
anak

Salatiga, .............................2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah TK Bethany School

__________________________________
Dian Widi Yussanti, S.Pd

Perkembangan
kognitif,
motorik, sosial
emosional,
seni, dan lainlain

harian,
bulanan,
semester
Hasil
pekerjaan
anak
Foto kegiatan
Arsip hasil
pembelajaran

D. Hasil Wawancara

1. Kepala Sekolah (KS)
Pendidikan
: S1 Pendidikan Bahasa Inggris
Tanggal Wawancara : 15 Mei 2013
Tempat Wawancara : Kantor Bethany School
No
1

Pertanyaan

Jawaban

Bagaimanakah
lingkungan sosial
dan setting fisik di
TK bethany?
Apakah sudah
optimal untuk
pembelajaran?

Konteks (Context)
Kalau untuk settingnya, karena memang settingan
itu di buat memang harus sesuai dengan tema
pembelajaran otomatis kami berpendapat bahwa
itu seharusnya sesuai gitu dan memang kami
tidak menginginkan banyak meja jadi memang
lebih leluasa untuk anak-anak untuk bermain
atau bergerak gitu ya. Jadi menurut kami sudah
lumayan.

Bagaimana
membuat
lingkungan dan
setting yang sesuai
dengan kebutuhan
anak? Apakah ada
kesulitan? Jika
ada, apa saja

Pertama kali sih kami memikirkannya karena
memang kami tidak ingin seperti conventional
school yang dimana harus duduk di kursi dan
kemudian ada mejanya untuk per anak atau dua
anak. Pertama karena memang membutuhkan
ruang yang sangat besar kalau untuk itu. Padahal
kami menginginkannya ruangan yang tidak begitu
besar tetapi sangat nyaman untuk dipakai anak
untuk belajar atau bermain di dalam kelas. Itu
yang pertama, yang kedua yaitu kenyamanan
anak itu sendiri, yaitu anak dibatasi dengan
banyak kursi terus kemudian banyak meja,
otomatis kan anak-anak nggak leluasa untuk
berjalan. Kemudian dengan settingan evamat itu
kami berpikir bahwa kadang anak-anak itu belum
bisa berhati-hati jadi kami menginginkan untuk
apapun yang dilakukan anak-anak tanpa kami
tidak mewajibkan anak untuk bilang bahwa tidak
boleh seperti ini, tidak boleh seperti itu. Nah,
dengan membuat anak-anak free untuk
melakukan sesuatu akhirnya kami menginginkan
sesuatu yang kalau memang anak-anak
melakukan hal itu tidak berbahaya. Jadi kami
memakai evamat, jadi kalau jatuh dia tidak begitu
berbahaya. Terus kalau untuk meja kenapa kok
kami memilih bisa dibilang kok dari plastik gitu

147

ya, karena memudahkan untuk memindahnya.
Jadi settingan apapun untuk setiap hari itu, kalau
misal mau mindah-mindah atau rubah-rubah itu
nggak susah gitu lho, terus juga mudah
dibersihkan yang pasti dan perawatannya yang
tidak harus dilakukan 1 bulan sekali atau 1 tahun
sekali. Long lasting kami bilang. Jadi tidak
berjamuran, tidak teter, kalau yang dari kayu kan
ada hal-hal yang harus diperhatikan.

2

c. Apakah peran
anda dalam
silabus /
kurikulum?
d. Apakah guru
terlibat dalam
pembuatan?

4

Bagaimanakah
karakteristik
pendidik dan latar
belakang guru
sebagai pelaksana
kurikulum?
Apakah semua
guru sudah
memenuhi
kompetensi
pedagogis,
kepribadian, sosial
dan profesional?

5

Menurut anda
bagaimanakah

Untuk kesulitannya nggak, kita bisa
melakukannya dengan baik karena semuanya
sudah tersedia ya. Jadi nggak ada kesulitan untuk
menyiapkan itu.
a. Saya yang membuatnya, yang kompile.
b. Kalau guru dalam pembuatan lesson plan,
silabus dan kurikulumnya kepala sekolah.

Masukan (Input)
Kalau untuk semua kompetensi iya, Cuma untuk
level-levelnya pasti akan sangat berbeda dari satu
guru dengan lainnya. Cuma yang pasti ada satu
yang pasti harus ditingkatkan. Lulusan-lulusan
kami memang sarjana pendidikan tetapi tidak
linear dengan apa yang kami ampu saat ini yaitu
tidak sarjana pendidikan usia dini berarti yang
PAUD itu. Hanya itu saja. Tapi kalau untuk yang
sarjana pendidikan kami sudah dapat semua dan
itu semua juga sudah S1 ya. Kalau untuk TK
sudah sarjana semua tapi belum linear dengan
pekerjaannya.
Kalau kompetensi lain sudah memenuhi juga,
karena guru-guru kami mau untuk belajar lebih
terus juga puji Tuhan semuanya juga mempunyai
latar belakang yang baik dari rumah dan juga dari
lingkungan keluarga jadi tidak bermasalah kalau
untuk berhubungan dengan karakternya.
Kemudian kalau untuk teamworknya karena dari
pertaman kami sudah menekankan bahwa tidak
yang namanya bekerja sendiri-sendiri gitu ya, jadi
harus bekerja secara kelompok dan dari situ pun
juga mereka semakin hari semakin berkembang
untuk lebih bisa sharing dari satu dengan yang
lainnya.
Untuk sarana dan prasarana terkhususnya kami
masih sangat menginginkan untuk outdoor

148

tersedianya dan
kondisi sarana
prasarana dalam
mendukung
pembelajaran di TK
ini? apakah juga
jumlahnya
mencukupi?

6

Menurut anda,
bagaimanakah
proses
pembelajaran yang
dilakukan oleh
para guru?
i. Bagaimana
dengan
persiapan
mengajar
mereka?
j. Bagaimana
dengan strategi
instruksional
mereka?
k. Bagaimana
dengan metode
yang
digunakan?
Apakah sudah
tepat?
l. Bagaimana
dengan
penggunaan
media
pembelajaran?
Pemilihannya?
Ketepatannya?

playing ground. Jadi kami menginginkan untuk
suasananya yang lebih natural, lebih alami
dimana anak-anak pun juga bisa tidak hanya
terkungkung dalam satu lingkup ruangan, hanya
dibatasi tembok. Jadi kami sebenarnya pengen
itu. Jadi lebih bisa berbasah-basah atau mungkin
lebih bisa berkotor-kotor ria.
Kami sebenarnya sudah mengusulkan ke yayasan
dan juga pihak gereja tapi memang untuk saat ini
karena lahan yang tidak kami punyai jadi kami
tidak bisa. Jadi untuk saat ini kami harus
mengucap syukur atas apa yang sudah kami
dapat sampai saat ini. kalau misal anak-anak
yang dulunya yang disekolahan lama itu untuk
berlari-lari belum bisa karena harus tetap di
ruangan kelas, kalau sekarang sudah ada satu
ruangan khusus yang memang sudah
termasuknya lebar juga hanya perbedaannya yang
satu kena sinar matahari langsung yang satunya
di dalam ruangan.
Proses (Process)
Kalau untuk persiapan mengajarnya ada beberapa
guru yang mungkin bisa dibilang tepat waktu gitu
tetapi ada juga yang the last minute. Tetapi yang
pasti untuk pengajarannya atau pembelajarannya
tidak begitu timpang dengan apa yang sudah di
siapkan. Apalagi memang kami sudah membentuk
bahwa sebulan sebelumnya semua materi
kemudian segala semua persiapan itu harus
sudah selesai. Jadi saya sendiri berharap untuk
mereka juga memaksimalkan apa yang menjadi
tugas mereka. tapi seandainya pun ada juga yang
kelewat gitu,,e, kami mengharapkan untuk segala
sesuatunya sudah lewat sebelum jam pelajaran
dimulai gitu. Terus untuk pengajaran sendiri sih,
teman-teman disini berusaha untuk memberikan
yang terbaik.
Kalau untuk masalah tersebut menurut saya
sudah, karena memang malahan saya pribadi
tidak terlalu ikut campur dalam penanganan
classroom ini. Jadi untuk penataan kelas ini
memang saya serahkan sepenuhnya dengan missmissnya karena mereka yang menjalankan itu.
Karena kalau kadang mereka tidak membutuhkan
kursi pun akhirnya hanya dipojokkan, karena
membutuhkan ruangan full dengan evamat, atau
kayaknya tidak membutuhkan papan tulis, jadi
papan tulisnya dikeluarkan. Jadi mereka sudah

149

m. Bagaimana
kualitas
interaksi antara
guru dan
murid?
n. Bagaimana
dengan
penilaian hasil
pembelajaran?
Apakah alatnya
sudah tepat?
o. Dari antara hal
tersebut
manakah yang
merupakan
kekuatan dan
kelemahan
dalam proses
pembelejaran?
p. Apakah semua
sudah sesuai
dengan
kurikulum yang
disusun?

menyeting segala sarana prasaran disitu adalah
sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dan
berguna juga maksudnya lebih nyaman, enak
untuk mereka belajar dan mengajar untuk anakanak dan gurunya.
Kalau untuk metodenya karena setiap bulan sekali
pasti saya upgrade ya, maksudnya untuk
pembuatan lesson plan itu kan saya
memeriksanya dari daily schedule, weekly
schedule, kemudian monthly schedule, itu kan
semua harus lengkap dengan AVA dan metode
pembelajarannya. Jadi di kontrol terus, jadi harus
sesuai dengan apa yang sudah kami himbau
untuk pelaksanaannya. Cuma kadang ada
beberapa AVA yang mungkin kurang maksimal,
karena memang mungkin waktu yang mendadak
atau mungkin belum persiapannya,,,e,,harusnya
seperti ini tapi kemudian setelah dilakukan
kurang seperti ini gitu. Jadi untuk AVA kalau
menurut saya yang kurang.
Kalau untuk kualitas interaksi guru-guru kami
sudah sangat-sangat akrab (dengan anak) bahkan
ada beberapa murid pun menganggap mereka
bukan gurunya lagi, mereka (guru) adalah sahabat
mereka (anak). Kalau feedbacknya kalau anakanak mungkin belum bisa 100% untuk
memberikan feedback kepada guru. Tetapi karena
kami memberlakukan three period lesson dimana
anak-anak pun juga harus semuanya terinvolve
dalam kegiatan tersebut, apalagi juga kita
melaksanakan sistem observasi jadi untuk
pengamatan guru ke semua murid itu sudah
terjangkau. Apalagi dengan adanya 1 guru 1
murid, nah itu kan otomatis untuk pengecekan
hubungan guru dengan murid pun juga berjalan
dengan baik tetapi dengan adanya beberapa murid
yang mungkin cenderung menarik diri kemudian
tidak berbicara dengan miss-nya itu ya feedback
anak yang memang sebenarnya bawaan yang dia
nggak suka ngomong aja. Tapi kalau untuk anakanak yang suka ngomong walaupun dia mudeng
atau nggak mudeng pasti ada feedbacknya disitu.
Cuma kalau misal ada cerita lucu semuanya
tertawa menurut saya itu sudah ada
understanding antara guru dan juga murid. Kalau
misal student center atau teacher center ya duaduanya ya. Yang pasti porsinya atau bobotnya

150

lebih besar ke yang student center karena memang
sebenarnya kan di sini guru hanya mendeliverikan
materi yang ada atau lesson-lesson yang ada.
Setelah itu langsung melihat ke anaknya. Anaknya
itu butuhnya pengajaran seperti apa, ini seperti
apa, kayak gitu sih.
e...iya alat penilaiannya sudah tepat.
Kalau menurut saya semua itu
berkesinambungan, jadi saya sendiri malah
bingung mana yang kuat mana yang lemah karena
memang selalu muter terus gitu. Kadang untuk
beberapa guru malah mungkin semuanya memang
sangat menggunakan apa yang disediakan di
sekolahan gitu ya. Cuma kalau untuk
kekuatannya ya itu saling mendukung gitu. Tapi
kalau untuk kelemahannya, mungkin yang paling
lemah itu di AVA nya. Tapi kalau untuk yang lainlainnya kalau untuk persiapan karena sudah di
dukung semuanya, jadi untuk jalan pun bahkan
saya sering bilang bahwa kalau saat pembuatan
lesson plan harus sudah selesai, harus sedetil
mungkin di karenakan kalau misal orang lain
yang mengajar itu sudah bisa dengan membaca
lesson plan anda (guru) dan itupun sudah bisa
berjalan. Kemudian untuk sarana dan prasarana
pun menurut saya juga sudah sangat-sangat
mencukupi untuk bisa digunakan teachers untuk
bisa mengeksplor itu. Cuma ya itu tadi hanya
AVA, AVA yang dibuat oleh guru untuk meyatakan
tujuan-tujuan itu hanya ada beberapa guru yang
bisa memberikan yang terbaik. Karena ada
beberapa karena memang bakatnya juga tidak
disitu ya talentanya jadi ‘ah yang penting ini
seperti ini yang penting bukan AVA-nya tetapi
yang penting poinnya masuk untuk anak-anak’.
Kan kadang gitu, Cuma untuk beberapa kali
supervisi sudah dibilang bahwa memang masuk
untuk poinnya tetapi dengan didukung AVA yang
lebih menarik itu pasti kan anak-anak akan lebih
tertarik dan masuknya pun akan lebih dalam gitu.
Jadi ya itu waktu dan talenta masing-masing.
karena kalau ada supervisi bukan supervisi yang
dadakan gitu ya, mereka bisa mempersiapkan
lebih baik, berarti kan it means they can . Mereka
bisa dan mereka mampu dengan keadaan waktu
yang mendesak pun mereka juga bisa gitu kan.
Jadi menurut saya ya itu aja kalau untuk talenta

151

pun sebenarnya tidak begitu bermasalah apalagi
dengan teknologi yang sekarang bisa print out dan
sebagainya. Mungkin juga willing, willingness juga
bisa itu. Niatnya itu pengen bikin kayak gini,
kayak gini atau ah sederhana saja karena nggak
mau repot dan sebagainya itu termasuk sih dan
kadang saya belum bisa menyatakan itu apakah
itu betul. Karena kalau misal dinyatakan secara
langsung otomatis banyak teacher yang ‘nggak
juga’ karena memang ini, tapi kalau saya lihat
kemungkinan willing ini yang paling besar yang
berperan disitu.

7

Apakah anak-anak
yang sudah
menyelesaikan
pendidikan TK
disini sudah sesuai
dengan visi misi
sekolah?
d. Bagaimana jika
ada anak-anak
yang belum
mampu
mencapai
tingkat
perkembangan
yang
seharusnya?
e. Melihat hal
tersebut apakah
bahan ajar dan
metode sudah
sesuai untuk
anak?
f. Berkaitan juga
dengan isu
anak TK tidak
boleh diajarkan
calistung,
bagaimana
pendapat anda?

Iya sudah, 1 bulan sebelumnya untuk lesson plan.
Kalau kurikulum kan dari dulu sampai sekarang
ya seperti itu aja, Cuma kami membikin setiap 1
tahun sekali kami membikin yang namanya KTSP
itu setiap tahun harus berubah kan hanya untuk
pendupdate-an aja, tapi kan isinya sama saja.
Hasil (Product)
Untuk visi misi membangun karakter anak, terus
kemudian untuk membuat anak lebih baik lagi
bisa dibilang 90% anak-anak sudah bisa e
menjangkau visi misi kita. Tapi ada 1 yang
mungkin tidak karena kami tidak bisa mengontrol
lebih lagi gitu ya, itu adalah dari peran serta orang
tua itu adalah Christ like-nya. Seperti bagaimana
Tuhan Yesus bertingkah laku, bertindak kepada
kita, itu yang mungkin belum bisa, padahal itu
adalah tujuan utama kami. Bukan Cuma untuk
masalah apa namanya, secara akademis, tetapi
point utama kami adalah seperti itu sebenarnya.
Untuk tahun ini kami baru memberlakukan yang
namanya character building dimana anak-anak
harus belajar karakter gitu ya. Nah itu yang
mungkin bisa membuat anak-anak lebih tahu lagi
bagaimana cara untuk bisa seperti Tuhan Yesus.
Itu yang mungkin yang utama. Jadi 90% sudah
bisa masuk ke visi misi.
Hal itu karena juga kami tidak mewajibkan bahwa
yang masuk disini adalah agama Kristen, terus
kemudian yang kedua memang dalam
pembelajaran kami belum 100% memasukkan
semua ajaran Kristen di situ. Jadi belum dalam 1
kupasan, apa ya namanya ya, 1 bonding di situ
dimana membuat sistem pengajarannya memang
berdasarkan kekristenan gitu. Itu yang belum.

152

Kalau kami biasanya karena ada e,,,kalau ini
untuk yang sudah lulus Puji Tuhan, sampai saat
ini hanya dalam pengenalan membaca dan
berhitung dan kebanyakan dalam membaca,
untuk itu. Kalau yang lainnya secara soft skill-nya,
gross motorist,,,fine motorist sama gross motorist,
mereka tidak bermasalah dengan itu, kognitif pun
juga tidak bermasalah. Jadi menurut saya sampai
saat ini pun belum ada yang memang harus kita
tindak lanjuti seperti itu. Hanya yang social
emotional karena kami anak-anaknya adalah 6
tahun (umurnya) waktu mereka lulus itu memang
terkhususnya untuk anak-anak yang nanti masuk
elementary school (SD) terkhususnya di Bethany
School itu kami memberikan beberapa catatan
atau note ‘anaknya seperti ini, seperti ini’ gitu.
Tapi kalau untuk masalah akademis kami tidak
pernah ada follow up atau perkembangan yang
berkurang, karena memang standart kami lebih
tinggi dibanding TK-TK lain dimana mereka hanya
bisa berhitung 1-10 padahal kami sudah sampai
1-50. Kalau ternyata ada anak yang tidak sesuai
dengan standart misal 50 pun berarti kan mereka
sudah 1 standart dengan yang lainnya. Jadi tidak
begitu terlalu yang ketinggalan. Kalau untuk
membaca seandainya, kan ini membacanya juga
untuk pengenalan. Dalam pengenalan dalam
membaca ini, anak-anak kalau untuk
mengenalnya sudah tapi mungkin waktu keluar
dari TK belum lancar dan juga sekolahan tidak
bisa disalahkan untuk hal ini. Kenapa? Karena
tidak boleh sebenarnya mengajarkan untuk hal itu
hanya kami mengenalkan, kalau lancar atau tidak
lancar itu kan sudah terserah dengan bakat atau
talenta anak tersebut, karena memang sebenarnya
kami hanya mengenalkan gitu. Jadi sampai saat
ini memang belum ada tindak lanjut secara
signifikan terutama untuk akademis, tapi kalau
untuk social emotional terutama untuk anak-anak
yang memang akan meneruskan di Bethany
School e,,sorry di elementary school biasanya kami
ada follow up.
Menurut kami sudah sesuai, kenapa? Begini,
sebenarnya kan kami memamtok untuk standart
yang sama Cuma ada beberapa anak yang
mungkin juga standartnya juga dibawah itu jadi
kami ada free learning dimana kami juga bisa
membantu anak untuk belajar atas ketinggalan-

153

ketinggalan tersebut gitu lho. Jadi waktu itu
nantinya standartnya juga sama dan itu tadi
karena memang kami dalam pengecekan materi
kan sudha dilihat ya ini ni mampu nggak sih
anak-anak seperti ini, ada soal seperti ini. Misal
guru bikin soal, wah ini terlalu susah ini,
kemudain saya minta ganti. Itu ada editing di situ
jadi kita tidak perlu yang terlalu e,,,waduh ini
terlalu susah ini, gini, gini,,,. Jadi sudah ada filter
dari kepala sekolah untuk melihat bahwa ini
mampu apa nggak kalau diberlakukan ke anak.
Itu yang pertama, yang kedua, saat ini memang
udah hampir 1 tahun ini kami mengurangi banyak
exercise karena tidak hanya dalam unjuk kerja
saja yang bisa diberikan tetapi kita bisa observe.
Supaya anak-anak juga tidak begitu terbeban,
yang kedua juga supaya guru pun tidak terlalu
terbeban dengan ‘aduh, exercise ini belum selesai,
exercise ini belum selesai’. Terus akhirnya
bagaimana untuk penilaiannya, penilaiannya
dilihat dari observasi tersebut dari game-game
yang dilakukan dan exercise-nya disini tidak lagi
untuk membuat anak tahu, bukan, tetapi untuk
mengecek anak-anak tadi ngerti nggak sih tentang
game yang diberikan. Kalau ngeceknya Cuma mau
satu question, dua question itu nggak masalah itu
untuk kindergarten A (TK A), tapi kalau untuk
kindergarten B (TK B) karena anak-anak juga
udah ngerti, udah mudeng kalau Cuma 1 atau 2
ya piece of cake akhirnya kita tambahi gitu.
Kami menyikapinya dengan baik karena memang
untuk anak-anak sewajarnyalah. Cuma kita harus
melihat lagi ‘bagaimana sih caranya?’ gitu.
Memang harus kita lihat bahwa memang anakanak itu harus belajar lebih banyak lagi Cuma
bagaimana cara pembelajarannya, biar anak-anak
itu tidak merasa stress. Kenapa masalah itu
dibawa, diangkat ke permukaan kenapa kok tidak
boleh, karena anak-anak bahkan orang tua itu
mikir ‘waduh kok anakku belum bisa’ karena
memang belum pointnya. Ada beberapa anak yang
fasenya belum bisa, tapi buat anak-anak yang
fasenya sudah bisa berarti kan nggak masalah.
Kalau seandainya kita bisa menyiasati, kita
memberikan pembelajaran itu tetapi tidak
membuat anak stress, tetapi tidak membuat anak
merasa ‘waduh aku nggak mau seperti ini’ nah, itu
menurutku kok nggak masalah. Nah itu yang

154

sedang kita kelola saat ini dan puji Tuhan, untuk
kelas bahasanya atau kelas languagenya anakanak pun juga merasa enjoy untuk belajar itu,
tidak merasa ‘haduh aku nggak bisa’. Ada
beberapa orang tua yang menganggap bahwa
masih seperti dulu waktu dia belajar dimana
akhirnya terangkatlah undang-undang
e,,peratutran bahwa tidak boleh mengajarkan,
kalau mengenalkan boleh lho ya, tidak boleh
mengajarkan karena memang dulunya banyak
orang tua yang merasa stress di situ. Mereka
bilang ‘miss, aku nggak bisa gini, anak-anak
seperti ini’. akhirnya kita bilang ke orang tua,
‘bukan seperti itu yang kita ajarkan anak-anak
bisa atau tidak bisa itu nggak masalah, kita hanya
mengenalkan, ini lho wong reviewnya aja
modelnya kayak gini. Lha kalau ibu
mengajarkannya lebih dari ini ya terang anak ibu
stress tapi tolong disalahkan pihak sekolahan,
karena sekolahan tidak mengajarkan hal yang
sperti ibu ajarkan’. Nah itu mungkin yang harus di
siasati oleh setiap sekolahan bahwa apapun yang
kita berikan entah itu level yang tinggi atau
mungkin sudah dibilang itu sudah di SD atau
SMP nggak masalah asal bagaimana cara
memberikan atau mengenalkan itu pada
anak-anak.

2. Guru (GA1)
Pendidikan
: S1 Pendidikan Bahasa Inggris
Tanggal Wawancara: 2 Mei 2013
Tempat Wawancara: Kantor Bethany School

No
1

Pertanyaan

Jawaban
Konteks (Context)
Kurikulum /silabus
Ya rencana harian, rencana bulanan, ya
TK menurut anda,
semuanya, karena itu berkesinambungan dan itu
terdiri dari apa saja? satu kesatuan, tidak bisa dipilah-pilah maka
e. Apa peran anda
semuanya itu termasuk sebagai kurikulum TK.
a. Kalau kurikulum tetap kan sudah ada yang
dalam
dari sekolah, sehingga yang menjadi tugas saya
pembuatan
adalah mengembangkan metode pembelajaran
silabus sebagai
yang ada di kelas, kegiatan yang ada di
rencana yang
sekolah.
akan anda

155

laksanakan
b. Tema sudah dari silabus, kalau materi dan
dikelas?
kegiatan biasanya kita mengacu dari materi
f. Bagaimana anda
tahun sebelumnya. Dari acuan tersebut
memilih tema,
mungkin ada hal-hal yang bisa ditambahkan,
materi dan
atau mungkin kita lihat memang harus
kegiatan dalam
dikurangi atau diganti, ya kita ganti sesuai
silabus/kurikulu
dengan kebutuhan. Juga melihat kondisi
m tersebut?
masing-masing kelas. Jadi setiap tahun saya
g. Apakah dalam
kira ya walaupun materinya sama tetapi
menyusun bahan
karena peserta didiknya itu e,,itu beda-beda, ya
pelajaran, anda
pendekatannya berbeda. Kadang itu yang
memperhatikan
membuat semuanya harus dirubah, ada yang
berbagai jenjang
dirubah tergantung dari peserta didiknya.
kemampuan
c. Iya, jelas kita menyesuaikan. Kadangkala
siswa?
materinya sama,,,e,,,kita kan mengampu
Contohnya?
beberapa siswa, satu dengan yang lain
h. Menurut Anda
kadangkala kita dalam penyampaian materi itu
apakah materi di
mungkin satu anak dengan yang lainnya bisa
berbeda juga karena penerimaan mereka ada
TK ini sudah
yang berbeda, tergantung dari kemampuan
sesuai dengan
mereka untuk menerima, dan juga pasti anaktingkat
anak mempunyai style belajar masing-masing
perkembangan
yang berbeda. Ada yang melalui visual mereka
anak?
lebih cepat, ada yang melalui audio, jadi
memang disesuaikan.
d. Kalau perkembangan yang lain-lain sih aku
lihat sudah tepat ya dengan perkembangan
mereka. Cuma kognitifnya itu yang tetap
menjadi, kalau menurut saya masih perlu
banyak penyesuaian dengan usia mereka.
memang kita kan namanya kelompok bermain
sebenarnya, yang menjadi keinginan saya,
kalau memang, kalau memang dari Dinas
Pendidikan itu menghimbau jangan
diperkenalkan calistung terlebih dahulu tetapi
kalau di SD harus di tes harus bisa, kalau
nggak bisa, nggak bisa masuk SD. Harapan
saya adalah itu bisa disinkronkan dulu,
sebenarnya arahnya mau kemana, di kelas 1
itu baru diajari menulis, membaca, dan
menghitung, atau dari kelas 1 sudah bisa. Nah
itu yang secara pribadi masih ingin itu ada
kejelasan. Jadi kita guru-guru TK lebih percaya
diri untuk menyusun lesson plan, menyusun
kurikulum, kira-kira pa yang tepat untuk
anak-anak. Jadi kalau diajari calistung juga
nggak terlalu dini atau terlalu terlambat.
Jadi dari akhirnya disini pendekatannya
melalui games, melalui permainan-permainan,

156

2

Bagaimanakah
lingkungan
pembelajaran di TK
ini?
f. Apakah aman,
nyaman, bersih,
sehat dan
menarik?
g. Apakah ada
kekurangan?
h. Bagaimana
setting
lingkungan
pembelajarannya
? Apakah
terpadu, area,
gabungan?
i. Bagaimana
membuat
lingkungan dan
setting yang
sesuai dengan
kebutuhan
anak?
j. Apakah ada
kesulitan? Jika
ada, apa saja

3

Menurut anda
bagaimanakah
tersedianya dan
kondisi sarana
prasarana dalam
mendukung
pembelajaran di TK
ini?
c. Apakah juga

melalui kasus-kasus cerita. Tapi pada
assesmentnya juga tetap ada exercise. Seperti
itu.
a. Kalau di sekolah ini kalau bersih, sudah
bersih. Kalau nyamannya saya kira sudah
cukup nyaman, karena tempatnya bersih
karena ada air conditioner yang juga nyaman
juga, karena lokasi sekolah yang ada ditengahtengah kota, jadi jarang di dapati adanya
pepohonan. Nah dengan adanya air conditioner
lebih nyaman.
b. Tetapi memang saya akui akan lebih
menyenangkan lagi jika ada lahan di luar yang
mendukung juga anak-anak bisa bermain di
luar gitu. Lahan yang lebih segar lah, ada
pepohonan, ada rumput, ada lapangan seperti
itu. Tidak mengganggu pembelajaran sih,
Cuma akan lebih menyenangkan kalau anakanak juga diberi kesempatan untuk bermain di
luar. Karena tidak hanya melihat kondisi lokasi
sekolah, tetapi sebagian besar rumah mereka
pun disekitar sekolah ini, rumah mereka
sekitar perkotaan dan itu apa ya. Dan tempattempat yang segar, banyak pepohonan itu
mereka sangat jarang sekali menjumpai ya dan
menikmati itu.
c. Cenderung terpadu
d. Kalau penataan kelas sejauh ini jarang sekali
ada perubahan sih ya, paling hanya mainanmainan saja yang diganti secara periodik.
Biasanya diperbaharui, misalnya hiasan di
kelas atau apa biasanya setelah tahun ajaran
baru. Biasanya tahun ajaran selesai kemudian
ada tahun ajaran baru kita persiapkan
setidaknya ada suasana baru.
e. Penyiapannya kita kendalanya waktu ya, kalau
untuk ide, sarananya saya yakin sekolah ini
bisalah memfasilitasi kami. Tapi kadangkadang terbentur dengan masalah waktu.
Masukan (Input)
Iya,
a. Sudah cukup
b. Yang perlu ditambahkan mungkin, playground
aja. Jadi disekolah kita tidak ada batasan
antara playground lalu ke kelas. Jadi
kadangkala anak-anak kelas besar main bola
atau apa, sedang anak-anak kelas kecil dari
toddler habis makan, mereka mau balik ke
kelasnya, kadang-kadang itu berbahaya juga

157

jumlahnya
mencukupi?
d. Apakah masih
ada yang
kurang?
Misalnya apa
saja?
4

5

Apakah latar
belakang pendidikan
anda mendukung
tugas anda sebagai
pelaksana
kurikulum?
Dalam hal apa
kompetensi apa?
(pedagogis,
kepribadian, sosial,
profesional).
Bisakah anda
memberikan contohcontohnya?
Strategi
instruksional yang
bagaimana yang
saudara terapkan?
Apakah sama setiap
saat atau berbeda?
(perhatian individu,
pengaturan kelas,
inisiatif, iklim
belajar)

sih. Itu, saya selalu kepikiran seperti itu. Kalau
misal ada area, ada batasannya misal tertutup
oleh apa gitu, ada jaring-jarinngy yang bisa
mengamankan itu, ya lebih aman gitu. Mat
(tikar) nya itu diperbanyak, karena bahaya juga
ya anak-anak kan lari-lari, mereka pakai kaos
kaki kan soalnya dan kadang licin.

Iya, sangat mendukung
Kalau di tempat kami, di sekolah kami
menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris,
itu sangat membantu gitu ya. Mau tidak mau kita
harus berbicara Bahasa Inggris. Nah itu sudah
kita dapatkan ketika kita menempuh S1. Lalu
banyak juga mata kuliah-mata kuliah yang
banyak membantu saya disini seperti menyusun
untuk membuat kurikulum, lesson plan, itu kan
kita dapat juga dari kita kuliah itu sangat
membantu.

Proses (Process)
Secara garis besar sama. Namun ada kasus
tertentu misal terjadi hal di luar dugaan kami, ya
ada sedikit perubahan supaya kelas tetap bisa
berjalan dengan lancar tetapi kendala itu juga bisa
terselesaikan.
Perhatian individu, kalau saya menyesuaikan
anaknya. Kadang-kadang memang ada karakter
anak kalau kita “lemah”, kita “lemah lembut”, itu
tidak terlalu berefek ke dia, ya kita harus mencari
cara lain, mungkin dengan cara yang sedikit lebih
tegas. Kalau itu bisa berhasil kenapa tidak
dilakukan? Jadi tergantung karakter anak masingmasing.
Organisasi kelas, tergantung kegiatan. Misal kalau
morning circle, anak-anak akan membentuk
lingkaran. Tapi kalau misalkan kita sedang
menyampaikan materi, itu pembelajaran, anakanak punya posisi duduk tersendiri juga di mat
(tikar) karena di sekolah tidak ada kursi. Tapi
untuk mengerjakan exercise, karena secara
individual kita biasanya memanggil 1 atau 2 anak
untuk duduk di kursi dan di meja dengan kami,
dan lainnya bermain berkelompok sesuai dengan

158

kelompok yang kami tentukan. Tapi kelompoknya
itu berganti-gantian. Jadi anak-anak tetap bisa
bermain dengan teman-teman yang lain.

6

Metode-metode apa
sajakah yang
Saudara terapkan
untuk mengajar
anak didik?
c. Bagaimana anda
tahu kapan
sebuah metode
itu tepat atau
tidak tepat
dipakai?
d. Tolong berikan
contoh kapan
anda memakai
setiap metode?

7

Bagaimana anda
memanfaatkan
media pembelajaran

Iklim belajar, kalau ada yang interrupt, tergantung
interruptnya gimana. Kalau misal mereka
interrupt masih berhubungan dengan apa yang
kita sampaikan itu masih kita ladeni. Misalnya
sedang bible story, kemudian ada yang interrupt
tetapi masih ada hubungannya dengan itu, cerita
yang kita sampaikan, masih dalam “batas wajar”
masih kita ladeni, nggak pa-pa. Tapi kalau
memang sudah tidak ada hubungannya sama
sekali dengan apa yang kita sampaikan ya
memang harus diberikan penjelasan: nanti dulu
atau kita kembalikan dia untuk fokus: ayo
dengarkan dulu, nanti ceritanya.
Per kegiatan beda-beda
a. Biasanya kalau mau pulang kan kita me-review
juga, memang ada waktu sedikit untuk mereview apa yang sudah tadi disampaikan gitu.
Dari situ kita recall di situ, ya kita bisa lihat
hasilnya. Misalnya anak-anak bisa menangkap
atau tidak. Biasanya dari feedbacknya anakanak.
Kalau misal ada anak yang ternyata belum
bisa, biasanya kita (guru) bicarakan. Biasanya
setelah kelas ya kita ada sedikit evaluasi di
kelas tapi nggak begitu terlalu serius, tapi kita
ada komunikasi: tadi gimana kelasmu?
anakmu bisa nggak? Gini,,,gini,,,
Dari situ biasanya kita menemukan cara-cara,
biasanya ada yang mengusulkan bagaimana
kalau dibuat gini Miss,,kalau dibuat ini. nah
itu, kita spontan aja sih, dan kita coba, dicoba.
b. Kalau cerita biasanya mereka untuk character
building, pembentukan karakter itu bagus
memang melalui cerita, terus melalu contohcontoh kasus gitu, mereka bisa menangkap.
Kalau praktek langsung biasanya anak-anak
Math ya. Math itu sangat mengena. Misalnya
mereka belajar menghitung menggunakan
aparatus atau menggunakan block. Tapi bisa
juga dengan bercerita misalnya ini membeli ini,
diberikan ke siapa, sisanya be

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK IMAN ISTIQOMAH SALATIGA Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Iman Istiqomah Salatiga.

0 3 14

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Iman Istiqomah Salatiga.

0 2 17

PENDAHALUAN Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Iman Istiqomah Salatiga.

0 3 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Usia Dini Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Usia Dini Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga T2 942011016 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Usia Dini Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga T2 942011016 BAB II

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Usia Dini Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga T2 942011016 BAB IV

0 0 67

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Usia Dini Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga T2 942011016 BAB V

0 0 11

Pendidikan Taman Kanak Kanak

0 0 6

Pendidikan Taman Kanak Kanak

0 1 3