QAULAN DALAM CERAMAH MAMAH DEDEH DI STASITUN TELEVISI ANTV TENTANG PERNIKAHAN USIA SENJA.
QAULAN DALAM CERAMAH MAMAH DEDEH DI STASIUN
TELEVISI ANTV EDISI PERNIKAHAN USIA SENJA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S.KOM.I)
Oleh :
Nur Azizah Yuliastutik NIM: B01210023
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
(2)
(3)
(4)
(5)
ABSTRAK
Nur Azizah Yuliastutik, NIM, B01210023, 2016, QAULAN DALAM CERAMAH MAMAH DEDEH DI STASITUN TELEVISI ANTV
TENTANG PERNIKAHAN USIA SENJA. Skripsi Prodi Komunikasi
dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kata Kunci: Semiotik, Qaulan, Ceramah, Televisi, Mamah Dedeh
Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah Bagaimana qaulan dalam
ceramah Mamah Dedeh edisi Pernikahan Usia Senja. Adapun tujuan dalam
penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana qaulan dalam ceramah Mamah Dedeh edisi Pernikahan Usia Senja berdasarkan teori analisis semiotik model Charles Sander Pierce.
Untuk mengidentifikasi persoalan tersebut secara mendalam dan menyeluruh, dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif non kancah. Kemudian data yang diperoleh, peneliti melakukan observasi dan dokumentasi. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis semiotik model Charles Sander Pierce.
Adapun hasil dari penelitian ini yaitu qaulan (perkataan/ucapan) dalam ceramah Mamah Dedeh. adalah qaulan layyina, qaulan maisura, qaulan karima,
qaulan baligha, qaulan ma’rufan. Qaulan layyina digunakan ketika Mamah Dedeh
berbicara tentang dari pihak laki-laki maupun perempuan selama hidupnya belum pernah menikah. Qaulan maisura digunakan ketika Mamah Dedeh berbicara tentang setiap laki-laki maupun perempuan berhak menikah di usia berapapun, islam itu tidak melarang mereka yang menikah di usia 40 tahun-70 tahun. Qaulan karima digunakan ketika Mamah Dedeh berbicara tentang perlakuan anak itu sangat salah, karena dalam islam yang namanya bakti sama orang tua nomer dua
setelah ibadah kepada Allah, “Habis menyembah Allah, berbuat baik kepada
kedua orang tua. Qaulan baligha digunakan ketika Mamah Dedeh berbicara tentang tidak ada larangan suami berhubungan intim walaupun istri tersebut
monopus. Qaulan ma’rufan ketika Mamah Dedeh berbicara tentang setiap laki
-laki dan perempuan bila dinikahkan itu sudah menjadi halal bagi keduanya.
Rekomendasi, peniliti yang akan datang mengembangkan skripsi dengan rumusan masalah yang berbeda.
(6)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN ... iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Definisi Konseptual ... 7
F. Sistematika Pembahasan ... 10
BAB II : KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Pustaka ... 12
1. Pengertian Dakwah ………. . 12
2. Pengertian Qaulan ... 12
3. Macam-macam Qaulan Didalam Al-Qur’an ... 13
4. Ceramah ... 25
5. Televisi sebagai Media Dakwah ... 29
B. Penelitian Dahulu yang Relevan ... 31
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 35
(7)
B. Unit Analisis ... 38
C. Tahapan Penelitian ... 39
BAB IV : PENYAJIAN DAN TEMUAN PENELITIAN A. Setting Penelitian ... 42
1. Profil ANTV ... 42
a. Analisis ANTV ... 42
b. Program Religius di ANTV………. . 43
c. Filosofi ANTV ... 44
d. Logo ... 44
e. Struktur Organisasi ... 46
f. Acara ... 48
g. Slogan Perusahaan ... 50
h. Visi dan Misi ANTV ... 51
i. Penghargaan ANTV ... 51
2. Sekilas Profil Talk Show Mamah Dedeh dan Aa’ ... 60
a. Talk Show ………... . 60
b. Mamah Dedeh……… 61
c. Abdel Achrian……… 64
B. Analisis Data ... 64
1. Isi Ceramah ... 64
C. Grafik Analis Data ... 81
D. Penjelasan Tabel ... ... 85
E. Pembahasan... ... 87
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 90
B. Saran ... 91
(8)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap agama yang timbul di kehidupan manusia di dunia dapat
dipastikan mempunyai tujuan untuk menyebarkan ajaran kebenaran kepada
seluruh umat manusia. Agama Islam sendiri dalam penyebaran syari’at Islam
telah ada sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW dan usaha untuk
menyebarkan kebenaran agama yang diyakini datang dari Tuhan dan
menganutnya dianggap sebagai suatu tugas suci dan pengabdian kepada Tuhan
Yang Maha Esa yang disebut dakwah.
Dakwah secara Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125 :
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”1
Dari ayat tersebut bahwa dakwah adalah mengajak umat manusia
kejalan Allah SWT dengan cara yang bijaksana, nasihat yang baik serta
berdebat dengan cara yang baik.2
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an danTerjemahnya, (Kudus: Menara Kudus, 2006), hal. 281. 2
(9)
2
Dengan perkembangan dakwah saat ini, baik sebagai aktifitas maupun
sebagai ilmu tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi komunikasi.
Sehingga komunikasi dakwah dapat dipandang sebagai suatu perwujudan
respon kalangan disiplin ilmunya dalam rangka ikut serta menjawab tantangan
dan tuntutan dakwah, komunikasi dakwah terus menerus mengikuti
perkembangan peradaban manusia.
Dalam program komunikasi melalui media massa seperti TV (televisi),
surat kabar, majalah, radio, dan film. Belum lagi munculnya media on
line(internet). Perkembangan media massa ini merupakan kebutuhan dalam
mendukung berbagai aktifitas masyarakat. Semakin tepat dan efektif media
yang dipakai semakin efektif pula upaya pemahaman ajaran Islam pada
komunikasi dakwah, untuk mencapai maksimalitas dari tujuan dakwah.3
Salah satunya menyampaikan dakwah dengan melihat tayangan
Televisi. Televisi sebagai media dakwah adalah suatu penerapan dan
pemanfaatan hasil teknologi modern, yang mana dengan pemanfaatan hasil
teknologi itu diharapkan seluruh aktifitas dakwah dapat mencapai sasaran
(tujuan) yang lebih optimal baik secara kuantitatif dan kualitatif.4 Media
dakwah televisi ini sangat banyak memperoleh kehebatan dibanding dengan
media-media dakwah lainnya, sebagian kehebatannya antara lain televisi dapat
dilihat dan didengar oleh seluruh penjuru tanah air bahkan luar negeri
sekalipun.
3
WahyuIlaihi, KomunikasiDakwah, (Bandung: PT. RemajaRosdaKarya, 2010), hal.105 4
(10)
3
Banyak tayangan televisi yang menyampaikan dakwah dengan bentuk
ceramah. Ceramah adalah suatu tehnik atau metode dakwah yang banyak
diwarnai oleh ciri karakteristik bicara oleh seorang da’i pada suatu aktifitas dakwah. Ceramah dapat pula bersifat propaganda, kampanye, berpidato,
khutbah, sambutan, mengajar dan sebagainya.5Ceramah juga merupakan
pidato yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk sementara
ada audien yang bertindak sebagai pendengar. Ceramah dapat dilaksanakan
kapan saja, tidak ada rukun dan syaratnya, tidak ada mimbar tempat khusus
pada pelaksaannya, waktu tidak dibatasi dan siapapun boleh berdakwah, dapat
dilakukan dengan cara kreatif dan inovatif.
Dengan proses penyampaian ajaran islam. Ada tiga hal dalam
menyampaikan ajaran islam yaitu: kesetaran gender dalam dakwah, kewajiban
berdakwah, dan pesan dakwah sesuai dengan keadaan penerima dakwah.
Dalam kehidupan ditengah masyarakat, seringkali dakwah diartikan hanya
seperti hadits.6
Dari berbagai stasiun televisi, salah satunya stasiun televisi antv.
Antv(singkatan dari Andalas Televisi) merupakan sebuah stasiun
televisiswasta nasional Indonesia.7Antv ini dimiliki oleh konglomerat muda
Andindya Bakrie dan sekarang dikelola oleh Dudi Hendrakusuma, yang
menjadi presiden Direktur dari stasiun televisi ini.8Stasiun televisi ini awalnya
disiarkan pada 1 Januari1993 di kota Lampung dan sekitarnya. Satu tahun
5
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,(Surabaya:Al-ikhlas, 1983)hal.104 6
Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M. Ag, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana,2009),hal.2
7
http://id.wikipedia.org/wiki/Antv.Diaksestanggal 18 Agustus 2015. Pkl 12.00 WIB 8
http://asal-usul-motivasi.blogspot.in/2011/03/asal-usul-sejarah-antv-stasiun-televisi.html. Diaksestanggal 18 Agustus 2015.Pkl 12.05 WIB
(11)
4
kemudian, tepatnya tanggal 1 Maret1994, antv secara resmi disiarkan ke
seluruh Indonesia dari Jakarta.9
Tayangan progam acara talk show religi yang mana Mamah Dedeh
akan menjawab semua persoalan lewat ilmu agama. Dedeh Rosidah
Syarifudin atau lebih kenalnya dengan sebutan Mamah Dedeh. Tayangan
tersebut hadir sejak tahun 2008 – sekarang. Acara unggulan antv di pagi hari,
acara ini awalnya hanya tayang tiap Jum’at pukul 08.00namun karena minat acara ini sangat tinggi maka program yang menampilkan Abdel dan Mamah
Dedeh ini sekarang hadir setiap hari pukul 05.00 WIB.10 Ceramah Mamah
Dedeh dan Aa ini yang ditunggu ibu-ibu yang gemar mendengarkan dan
melihat acara tersebutyang bertajuk “HatikeHatiBersamaMamahDedeh”.
Program Acara “Hati Ke Hati Bersama Mamah Dedeh” yang ada di ANTV merupakan salah satu program acara talk show religi yang cukup
dikenal oleh masyarakat terutama wanita muslim di Indonesia. Program religi
ini mengupas tuntas tentang permasalahan keluarga dalam kehidupan
sehari-hari, yang akan dibahas dari kacamata Islam. Peneliti memilih program
ceramah Mamah Dedeh dikarenakan sosok Wanita yang sering tampil di layar
televisi memberikan siraman rohani ini dikenal sebagai sosok yang
blak-blakan. Itu termasuk saat menjawab pertanyaan dari para pemirsanya. Meski
gayanya ceplas-ceplos, Mamah Dedeh memiliki banyak pengagum, terutama
kaum ibu anggota majelis ta'lim.
9
http://id.wikipedia.org/wiki/Antv.Diaksestanggal 18 Agustus 2015. Pkl 12.00 WIB
10
http//www.iqballl10.blogspot.com/15-acara-televisi-tertua-dan-terlama-di.html/. Diakses tanggal 10 maret 2015. Pkl.10.50 WIB
(12)
5
Setiap karya pasti didalamnya mengandung dan menawarkan pesan moral, dan tentunya banyaksekali jenis dan wujud ajaran moral yang
dipesankan. Melalui gambar, cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh itulah para pembaca atau audiens diharapkan dapat mengambil hikmah
daripesan-pesan moral yang disampaikan, yang diamanatkan.11Pesan moral adalah
amanat yang terkandung dalam cerita baik secara tersirat maupun tersurat, sehingga mampu memberi pelajaran bagi semua para penonton atau audiens
yang menikmati isi dalam ceramah-ceramahnya tersebut. Melalui sarana progam televisi acara talk show religi, penonton secara tidak langsung dapat belajar dan memahami apa yang disampaikan.
Penyampaian ceramah Mamah Dedeh sangatlah khas dengan tertawa dan cara penyampaiannya. Banyak ibu-ibu yang menunggu acara talk show
religi Mamah dedeh ini karena banyak membahas tentang masalah keluarga. Banyak audiens juga, yang sering bertanya kepada Mamah Dedeh setelah menjelaskan ceramah yang disampaikan tersebut.
Qaulan (perkataan/ucapan) tentang cara-cara berbicara didepan banyak orang, dengan tutur wicara yang baik agar mampu mempengaruhi para
pendegar (audiens) untuk mengikuti faham atau ajaran yang dipeluknya.12
Maka dari itu, banyak kumpulan ceramah-ceramah Mamah Dedeh yang disampaikan kepada audiens dan seluruh masyarakat yang menontonnya,
diantaranya ceramah tentang edisi menjaga kepercayaan suami dan istri, menuju keluarga sakinah, pernikahan dan tuntunan wanita solehah, cinta suami harmoniskan rumah tangga, konflik batin, istighfar dan taubat,
11
Burhan Nurgiyanto, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: UGM Press, 2012), hal. 321 & 323
12
(13)
6
pernikahan bahaya berhutang, cinta dunia tapi takut mati. Carilah jodohmu, kejujuran terkadang pahit, dan lain sebagainya. Dari berbagai edisi-edisi
ceramah Mamah Dedeh sampaikan peneliti mengambil edisi tentang pernikahanusiasenja.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan di
atas, maka peneliti merumuskan permasalahannya yang menjadi pokok kajian penulis dalam penelitian ini dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut, Bagaimana Qaulan dalam ceramah Mamah Dedeh edisi Pernikahan Usia Senja
Tanggal 02 Juli 2013
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan pokok permasalahan yang dikemukakan di atas, maka
tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut, Untuk mengetahui
bagaimana Qaulan dalam ceramah Mamah Dedeh edisi Pernikahan Usia Senja
Tanggal 02 Juli 2013
D. Manfaat Peneliti
1. Secara Teoritis :
a. Hasil Penelitian ini dapat memberikan kontribusi berupa yang
keilmuan dan pemikiran baru dalam bidang Komunikasi Penyiaran
(14)
7
b. Hasil penelitian ini setidaknya dapat menjadi khasanah pengembangan
media dakwah melalui ceramah bagi jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Memperluas ajaran agama dengan cara berdakwah melalui ceramah
b. Sebagai wahana untuk mempertajam daya nalar peneliti dalam bidang
keagamaan
c. Memberikan pengetahuan kaum muslim tentang pengertian
pernikahandalam ceramah Mamah Dedeh
d. Di samping itu penulis berharap agar peneliti ini dapat dijadikan
sebagai referensi tentang ceramah Mamah Dedeh dalam hal
pernikahanusiasenja
E. Definisi Konseptual
Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengertian terhadap
penulisan skripsi, penting adanya penegasan istilah yang berkaitan dengan
judul skripsi tersebut. Adapun istilah-istilah yang penulis tegaskan
pengertiannya adalah sebagai berikut:
1. Qaulan
Qaulan (perkataan/ucapan) adalah penyampaian informasi atas pesan
dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subjek
dan objek dakwah).13
13
(15)
8
Pesan-pesan keislaman yang mana dalam penyampaiannya, jika
dilihat dari komunikasi islam meliputi seluruh ajaran Islam, yaitu yang
terdiri dari akidah (iman), syariah (Islam), dan akhlak (ihsan). Soal cara
(kaifiyah), dalam Al-Quran dan Al-Hadits dapat ditemukan berbagai
panduan agar komunikasi berjalan dengan baik dan efektif sehingga tidak
terjadi suatu kesalahpahaman antara umat manusia dalam menyampaikan
komunikasi dan komunikasi yang diterimanya. Kitapun dapat
mengistilahkannya sebagai kaidah, prinsip, atau etika berkomunikasi
dalam perspektif Islam.
Allah menciptakan manusia dengan seindah-indahnya dan
sesempurnanya dibandingkan makhluk yang lain. Keindahan dan
kesempurnaan manusia hendaknya diiringi dengan keindahan dan
kesempurnaan perangai. Salah satunya, manusia mesti mengindahkan dan
menyempurnakan diri dengan komunikasi yang baik, meskipun pada
kenyataannya tidak ada manusia yang sempurna.
Disini ada beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang
perkataan yang baik ketika menyampaikan dakwah tersebut, diantaranya :
a) Surat Al-Isra’, ayat 53
Artinya: “Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu, “Hendaklah
mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan
(16)
9
diantara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.”14
b) Surat Fushshilat, ayat 33
و
Artinya: “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada
orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata,” Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim, (yang brserah diri).”15
c) Surat Al-Baqarah, ayat 83
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): ‘Janganlah kamu beribadah kepada selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janjiitu, kecuali sebahagian kecil dari pada kamu, dan kamu selalu berpaling”.16
.
2. Ceramah Mamah Dedeh
Dalam ceramah Mamah Dedeh banyak yang dibahas dan yang
disampaikan kepada para undiens. Dalam ceramah Mamah Dedeh salah
satunya tentang pernikahan usia senja dengan melihat tayangan ceramah
14
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Kudus: Menara Kudus, 2006), hal. 287 15
Departemen Agama RI, Al-Qur’an danTerjemahnya, (Kudus: Menara Kudus, 2006), hal. 480 16
(17)
10
Mamah Dedeh, Mamah Dedeh adalah ustadzah yang dikenal dari tayangan “Mamah dan Aa”. Mamah Dedeh mempunyai nama lengkap Dedeh
Rosidah Syarifudin.17Ketika Mamah Dedeh berceramah, beliau sangat
lihai dalam penuturan kata-kata yang beliau ucapkan dan lontarkan kepada
audiens.
Ada banyak ceramah Mamah Dedeh yang dijelaskan salah satunya
membahas tentang pernikahan usia senja. Pernikahan Dalam al-Qur’an dan
as-Sunah kata “Nikah” kadang digunakan untuk menyebut akad nikah,
tetapi kadang juga dipakai untuk menyebut suatu hubungan seksual18.
F. Sistematika Pembahasan
BAB I: PENDAHULUAN.
Berisi tentang latar belakang masalah yang membantu pembaca untuk
memahami penelitian tentang bagaimana Qaulan (Perkataan/ucapan) Mamah
Dedeh dalam ceramah Edisi PernikahanUsiaSenja. Selain itu bab ini
dilengkapi dengan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,
Definisi Konseptual dan Sistematika Pembahasan.
BAB II: KERANGKA TEORITIK.
17
http://biografi-biodata-profile.blogspot.com.au/2012/03/biografi-mama-dedeh-rosidah-syarifudin.html.Diaksestanggal 11 maret 2015. Pkl.09.00 WIB
18
http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/271/pengertian-menikah-dan-hukumnya/. Diakses tanggal 10 maret 2015. Pkl.10.07 WIB
(18)
11
Berisi kerangka teoritik mengenai penyampaian dakwah melalui
media televisi, meliputi tiga sub bab, yaitu kajian pustaka, kajian teoritik dan
penelitian terdahulu yang relevan.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN.
Bab ini menjelaskan secara rinci dan operasional tentang metode dan
teknik yang akan digunakan dalam mengkaji subyek penelitian yaitu meliputi:
pendekatan dan jenis penelitian, jenis dan sumber data, unit analisis, tahapan
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV: PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA.
Berisi penyajian dan analisis data dari bab-bab sebelumnya, yang
memuat tentang deskripsi subyek penelitian, penyajian data, analisis data,
serta pembahasan.
BAB V: PENUTUP.
Bab ini merupakan bab terakhir pada penulisan skripsi yang terdiri
(19)
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Dakwah
Dakwah berasal dari bahasa Arab “da’wah”. Dakwah mempunyai tiga huruf asal, yaitu dal, ‘ain, dan wawu. Dari ketiga huruf asal ini, terbentuk beberapa kata dengan ragam makna. Makna-mkana tersebut
adalah memanggil, mengundang, minta tolong, meminta, memohon,
menamakan, menyuruh dating, mendorong, menyebabkan, mendarangkan,
mendoakan, menangisi, meratapi.1 Setidaknya ada sepuluh makna dakwah
dalam Al-Qur’an.
2. Pengertian Qaulan
Dalam Al-Qur’an ungkapan yang mendekati qaulan/al-qawl adalah
kata-kata. Ungkapan yang mendekati dengan pengertian komunikasi.
Apabila disambungkan dengan dakwah, maka kata qawl terkait erat dengan konteks amar ma’ruf. Secara harfiah, Hamka memaknai bahwa ma’ruf berkata dengan urf yang artinya “yang dikenal” atau “yang dapat dimengerti” dan “dapat dipahami” serta “yang dapat diterima dalam masyarakat”. Sementara itu, pekerjaan ma’ruf jika dikerjakan dapat diterima dan dipahami oleh manusia.Dan dapat dipuji karena begitulah
yang seharusnya dilakukan oleh makhluk yang berakal.Dengan demikian,
1
(20)
13
kontek komunikasi disini terletak pada bahasa “kesepahaman” dalam berkomunikasi.Kesepahaman tersebut tentunya bahasa komunikasi dalam
koridor kebenaran.2
Dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits ditemukan berbagai panduan agar
komunikasi berjalan dengan baik dan efektif. Kita dapat
mengistilahkannya sebagai kaidah, prinsip, atau etika berkomunikasi
dalam perspektif Islam. Kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam ini
merupakan panduan bagi kaum muslim dalam melakukan komunikasi,
baik dalam komunikasi intrapersonal, interpersonal dalam pergaulan
sehari-hari, berdakwah secara lisan dan tulisan, maupun dalam aktivitas
lain.
3. Macam-macam Qaulan (perkataan/ucapan) Didalam Al-Qur’an
Dalam komunikasi dakwah, ada beberapa prinsip-prinsip
pendekatan komunikasi yang terkandung dalam qawl “qaulan (perkataan/ucapan)” dalam Al-Qur’an, antara lain:
a) Qaulan Balighan
Dalam bahasa arab kata Baligha diartikan sebagai
“sampai”,”mengenai sasaran”, atau “sampai tujuan”. Jika dikaitkan dengan kata-kata qawl (ucapan atau komunikasi) baligha berarti “fasih”,”jelas maknanya”,”tepat mengungkapkan apa yang
2
(21)
14
dikehendaki” dan “terang”. Akan tetapi, juga ada yang mengartikan sebagai “perkataan yang membekas di jiwa”.3
Ungkapan qaulan balighan terdapat surat An-Nisa Ayat 63,
Yaitu :
Artinya:
Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berikanlah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.4
Yang dimaksud ayat diatas adalah perilaku orang munafik.
Ketika diajak untuk memahami hukum Allah, mereka menghalangi
orang lain untuk patuh. Kalau mereka mendapat musibah atau
kecelakaan karena perbuatan mereka sendiri, mereka datang memohon
perlindungan atau bantuan. Mereka inilah yang perlu dihindari, diberi
pelajaran, atau diberi penjelasan dengan cara yang berbekas atau
ungkapan yang mengesankan. Karena itu, qaulan baligha dapat
diterjemahkan kedalam komunikasi efektif.5
Komunikasi yang efektif dalam dakwah, menurut Achmad
mubarok apabila dilihat dari sudut psikologi dakwah, maka dakwah
yang efektif memiliki Lima ciri yaitu:6
3
Ibid hal.172 4
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Kudus: Menara Kudus, 2006)hal. 88 5
M. Munir, S.Ag, MA. Metode Dakwah, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group,2009)hal, 166
6
(22)
15
1) Jika dakwah dapat memberikan pengertian kepada masyarakat
(mad’u) tentang apa yang didakwahkan
2) Jika masyarakat (mad’u) merasa terhibur oleh dakwah yang diterima
3) Jika dakwah berhasil meningkatkan hubungan baik antara da’i dan masyrakat mad’u
4) Jika dakwah dapat mengubah masyarakat mad’u
5) Jika dakwah berhasil memancing respons masyarakat berupa
tindakan.
Jalaludin Rahmat merinci pengertian qaulan baligha tersebut
menjadi dua, Satu, qaulan baligha terjadi bila da’i (komunikator)
menyesuaikan pembicaraannya dengan sifat-sifat khalayak yang
dihadapinya sesuai dengan Frame of field of experience (kerangka
pengalaman). Kedua, qaulan baligha terjadi bila komunikator
menyentuh khalayaknya pada hati dan otaknya sekaligus.7
Dari paparan diatas, komunikasi dakwah dalam bentuk qaulan
baligha adalah hendaknya para da’i harus seimbang dalam melakukan sentuhan terhadap mad’u, yaitu antara otaknya dan hatinya. Jika kedua komponen tersebut dapat terakomodasi dengan baik maka akan
menghasilkan umat yang kuat, karena terjadi penyatuan antara hati
dan pikiran. Interaksi aktif keduanya merupakan sebuah kekuatan
yang kuat dan saling berkaitan dalam membentuk komunikasi yang
7
(23)
16
efektif. Apabila salah satu ditinggalkan, maka akan terjadi
ketimpangan dalam berkomunikasi.
b) Qaulan Layyinan
Layyina secara terminologi diartikan sebagai “lembut”. Qaulan
layyinan juga berarti perktaan yang lemah lembut. Perkataan yang
lemah lembut dalam komunikasi dakwah merupakan interaksi komunikasi da’i dalam mempengaruhi mad’u untuk mencapai
hikmah.8 Qaulan layyinan terlukis dalam Al-Qur’an Surat At-Thaha
ayat 43-44
Artinya:
“Pergilah kamu berdua pada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, maka berbicaralah kamu berdua kepadanyta dengan kata-kata yang lemah lembut. Mudah-mudahan ia ingat atau takut”,9
Berkata lembut tersebut adalah perintah Allah kepada Nabi
Musa dan Harun as, supaya menyampaikan Tabsyier dan Inzar kepada fir’aun dengan “qaulan layyinan” karena ia telah menjalani kekuasaan melampaui batas, Musa dan Harun as, sedikit khawatir menemui Fir’aun yang kejam. Akan tetapi, Allah tahu dan memberi jaminan.
8
Wahyu Ilahi, MA. Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2010)hal.178 9
(24)
17
Surat At-thaha ayat 46
اق
ٰىرأو عمۡسأ ٓام عم ينَّإ ۖٓافاخت ال
Artinya:
Allah berfirman: ”Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat.
Berhadapan dengan penguasa yang tiran, Al-Qur’an
mengajarkan agar dakwah kepada mereka haruslah bersifat sejuk dan
lemah lembut, tidak kasar dan lantang perkataan kepada penguasa
tiran dapat memancing respon yang lebih keras dalam waktu spontan,
sehingga menghilangkan peluang untuk berdialog atau berkomunikasi
antar kedua belah pihak, da’i dan penguasa mad’u.10
Dengan demikian, interaksi aktif dari qaulan layyina adalah
komunikasi yang ditunjukan pada dua karakter mad’u. Pertama,
adalah pada mad’u tingkat penguasa dengan perkataan yang lemah
lembut menghindarkan atau menimbulkan sikap konfrontatif. Kedua,
mad’u pada tataran budayanya yang masih rendah. Sikap dengan qaulan layyinan akan berimbas pada sikap simpati dan sebaliknya
akan mengindarkan atau menimbulkan sikap antipati.11
c) Qaulan Ma’rufan
Ungkapan qaulan ma’rufan, jika ditelusuri lebih dalam dapat
diartikan dengan “ungkapan atau ucapan yang pantas dan baik”. “pantas” disini juga dapat diartikan sebagai kata-kata yang
10
M. Munir, S.Ag, MA. Metode Dakwah, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group,2009)hal, 167
11
(25)
18
“terhormat”, sedangkan “baik” diartikan sebagai kata-kata yang
“sopan”.12
Jalaluddin Rahmat mengartikan bahwa qaulan ma’rufan adalah
pembicaraan yang bermanfaat, memberikan pengetahuan,
mencerahkan pemikiran, menunjukkan pemecahan terhadap kesulitan
orang yang lemah, jika kita tidak membantu secara materil, kita harus
membantu mereka secara psikologi.
Ungkapan qaulan ma’rufan dalam Al-Qur’an terungkap dalam
ayat Al-Baqarah ayat 235, yaitu :
Artinya;
“Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah menegtahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang ma’ruf. Dan janganlah kamu ber’azam (bertetap hati) untuk bertekad nikah, sebelum habis ‘iddahnya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun”.13
Ayat tersebut, secara mutlak melarang pria mengucapkan
sesuatu kepada wanita-wanita yang sedang menjalani masa ‘iddah,
12
Wahyu Ilahi, MA. Komunikasi Dakwah,(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2010)hal.183 13
(26)
19
tetapi kalau ingin mengucapkannya, ucapkan dengan kata-kata yang
ma’ruf, sopan, serta terhormat, sesuai dengan tuntunan agama, yakni
dengan sindiran yang baik.14
Dalam surat Al-Ahzab ayat 32 yaitu :
Artinya :
“hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk ketika berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik”.
Pada ayat diatas qaulan ma’rufan berarti tuntunan kepada istri
Rasul agar berbicara yang wajar-wajar saja tidak perlu
bermanja-manja, tersipu-sipu, cengeng, atau sikap berlebihan yang akan
mengundang nafsu birahi lelaki lawan bicara.
Jika ditelusuri pada penafsiran kata sebelumnya, dalam ayat
diatas yaitu “takda’na” terambil dari kata kudhu” yang pada mulanya berarti “tunduk”.Kat ini apabila dikaitkan dengan ucapan, maka yang
dimaksud adalah kerendahan suara. Wanita yang memiliki suara
lemah lembut. Atas dasar itu, maka larangan berkata lemah lembut
harus dipahami dalam arti membuat-buat suara yang lebih lembut lagi
melebihi kodrat dan kebiasaannya berbicara. Cara berbicara demikian,
biasa dipahami sebagai menampakkan kemanjaan pada lawan bicara
yang pada gilirannya dapat menimbulkan hal-hal yang tidak direstui
14
(27)
20
oleh agama. Larangan tersebut tertuju pada mereka jika berbicara
kepada yang bukan muhrimnya. Adapun berbicara secara lemah
lembut dihadapan suami atau anak pada dasarnya tidak dilarang.
Dalam konteks ayat tersebut, al-biqa’I memberikan kesan sebagai
isyarat bahwa istri-istri Nabi Saw. Diperintahkan untuk berusaha
sedapat mungkin melakukan lawan kelemahlembutan tersebut.15
Jalaluddin Rahmat menjelaskan bahwa qaulan ma’rufan adalah
perkataan yang baik. Allah menggunakan frase ini ketika berbicara
tentang kewajiban orang kaya atau orang kuat terhadap
orang-orang yang miskin atau lemah. Qaulan ma’rufan berarti pembicaraan
yang bermanfaat, memberi pengetahuan, mencerahkan pemikiran,
menunjukkan pemecahan terhadap kesulitan kepada orang lemah, jika
kita dapat membantu secara material, kita harus dapat membantu
psikologi.16
d) Qaulan Maisura
Secara terminologi qaulan maisura berarti “mudah”. Lebih
lanjut dalam komunikasi dakwah dengan menggunakan qaulan
maisura dapat diartikan dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i
harus menggunakan bahasa yang “ringan”, “sederhana”, “pantes” atau yang “mudah diterima” oleh mad’u secara spontan tanpa harus
15
Wahyu Ilahi, MA. Komunikasi Dakwah,(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2010)hal.186 16
(28)
21
melalui pemikiran yang berat.17Dalam Al-Qur’an kata-kata qaulan
maisura terkandung dalam surat Al-Isra ayat 28 yaitu :
Artinya :
“Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas”.18
Jika dikaji dari penafsiran sebagian ulama’ berpendapat bahwa
ayat tersebut turun ketika Nabi Muhammad Saw, menghindari dari
orang yang minta bantuan karena merasa malu tidak dapat
memberinya. Allah Swt, memberikan tuntunan yang lebih baik
melalui ayat ini yakni menghadapinya dengan menyampaikan
kata-kata yang lebih baik serta harapan memenuhi keinginan meminta di
masa yang akan datang. Sedangkan, jika terkait dengan kalimat
“untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu” bisa juga dipahami
berkaitan dengan perintah mengucapkan kata-kata yang mudah
sehingga ayat ini bagaikan menyatakan “katakanlah kepada mereka ucapan yang mudah untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu.”19
Terkait dengan proses komunikasi dakwah, dalam buku metode
dakwah ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika sang da’i
menggunakan qaulan maisura jika ditinjau dari karakter dan kondisi
mad’u yang akan dihadapi adalah:20
17
Wahyu Ilahi, MA.Komunikasi Dakwah,(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2010)hal.181 18
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Kudus: Menara Kudus, 2006)hal. 83
19
Wahyu Ilahi, MA.Komunikasi Dakwah,(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2010)hal.182 20
(29)
22
1) Orang tua atau kelompok orang tua yang merasa dituakan, yang
sedang menjalani kesedihan lantaran kurang bijaknya perlakuan
anak terhadap orang tuanya atau kelompok yang lebih muda
2) Orang yang tergolong dizalimi hak-haknya oleh orang-orang yang
lebih kuat.
3) Masyarakat yang secara sosial berada dibawah garis kemiskinan,
lapisan masyarakat tersebut sangat peka dengan nasihat yang
panjang, karenanya da’i harus memberikan solusi dengan
membantu mereka dengan dakwah bil-hal.
e) Qaulan Karima
Qaulan karima dapat diartikan sebagai “perkataan yang mulia”. Jika dikaji lebih jauh, komunikasi dakwah dengan
menggunakan qaulan karima lebih ke sasaran (mad’u) dengan
tingkatan umumnya lebih tua. Sehingga, pendekatan yang digunakan
lebih pada pendekatan yang sifatnya pada sesuatu yang santun,
lembut, dengan tingkatan dan sopan santun yang diutamakan. Dalam
artian, memberikan penghormatan dan tidak menggurui dan retorika
yang berapi-api.21
Terkait hal tersebut, ungkapan qaulan karima ini diidentifikasi
dalam surat Al-Isra ayat 23:
21
(30)
23
Artinya :
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya, jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharanmu,. Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”.22
Ayat diatas menuntut agar apapun yang disampaikan kepada
orangtua bukan saja yang benar dan tepat, bukan saja yang sesuai
dengan adat dan kebiasaan yang baik dalam masyarakat, tetapi juga
yang diiringi dengan terbaik dan yang termulia. Dan kalaupun
seandainya orangtua melakukan “kesalahan” terhadap anak maka
kesalahan tersebut harus dianggap tak ada atau dimaafkan (dalam arti
dianggap tidak pernah ada dan terhapus dengan sendirinya),
bagaimanapun juga, tidak ada orangtua yang bermaksud buruk pada
anaknya. Demikianlah, makna “kariman yang dipesankan kepada anak
dalam menghadap orangtuanya”.23
f) Qaulan Sadidan
Qaulan sadidan dapat diartikan sebagai “pembicaraan yang
benar”, “jujur”, “tidak bohong”, “lurus”, “tidak berbelit-belit”. Dalam Al-Qur’an, kata qaulan sadidan terungkap sebanyak dua kali yaitu yang pertama, Allah Swt, menyuruh qaulan sadidan dalam
menghadapi urusan anak yatim dan keturunanya.24
22
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Kudus: Menara Kudus, 2006)hal. 284
23
Wahyu Ilahi, MA. Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2010)hal.177
24
(31)
24
Dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 9, yaitu :
Artinya :
Dan hendaklah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka (hendaklah) mereka takut. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar lagi tepat”.25
Dalam konteks ayat diatas, sebagai tafsirannya keadaan sebagai
anak-anak yatim pada hakikatnya berbeda dengan anak-anak kandung
dan ini menjadikan mereka lebih peka, sehingga membutuhkan
perlakuan yang lebih hati-hati dan kalimat-kalimat yang lebih terpilih,
bukan saja dalam segi kandungannya yang benar, tetapi juga yang
tepat. Sehingga kalau memberi informasi atau menegur jangan sampai
menimbulkan kekeruhan dalam hati mereka, tetapi teguran yang
disampaikan hendaknya meluruskan kesalahan sekaligus membina
mereka.26
Dari macam-macam qaulan yang dipaparkan diatas, model
komunikasi dalam pandangan Al-Qur’an lebih menekankan pada
25
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Kudus: Menara Kudus, 2006)hal. 78
26
(32)
25
aspek etika dan tata cara berkomunikasi yang baik. Sehingga tidak
menimbulkan dampak negative saat berinterkasi pada orang lain.27
4. Ceramah
a. Pengertian Ceramah
Ceramah adalah suatu tehnik atau metode dakwah yang banyak
diwarnai oleh ciri karakteristik bicara oleh seorang da’i pada suatu
aktifitas dakwah. Ceramah dapat pula bersifat propaganda, kampanye,
berpidato, khutbah, sambutan, mengajar dan sebagainya.28
Istilah ceramah di zaman mutakhir sedang ramai-ramainya
dipergunakan instansi pemerintah ataupun swasta, organisasi (jam’iyah),
baik melalui televisi, radio maupun ceramah secara langsung. Pada
sebagian orang yang menamakan ceramah/pidato ini dengan sebutan
retorika dakwah, sehingga ada retorika dakwah, retorika sambutan,
peresmian, dan sebagainya.29
Retorika merupakan ilmu yang membicarakan tentang cara-cara
berbicara didepan massa (orang banyak), dengan tutur wicara yang baik
agar mampu mempengaruhi para pendengar (audien) untuk ikuti faham
atau ajaran yang dipeluknya, oleh karena itu antara metode ceramah
27
Http://naifu.wordprees.com/2010/08/12/professional-dalam-perspektif-al-qur’an.html.Diakses pada tanggal 03 september 2015.pkl 09.15
28
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,(Surabaya:Al-ikhlas, 1983)hal.104 29
(33)
26
dengan retorika tak ada perbedaan yang prinsipil namun hanyalah
perbedaan istilah belaka (sinonim).30
b. Metode Ceramah
Metode ceramah sebagai salah satu metode atau teknik berdakwah
tidak jarang digunakan oleh da’i-da’i ataupun para utusan Allah dalam
usaha menyampaikan risalah.Hal ini terbukti dalam ayat suci Al-Qur’an
bahwa Musa as. Bila hendak menyampaikan missi dakwahnya beliau
berdoa :
a) Bilamana Metode Dakwah Ceramah Dipergunakan
Metode ceramah dipergunakan sebagai metode dakwah,
efektif dan tepat bilamana:31
1) Objek atau sasaran dakwah berjumlah banyak
2) Penceramah (mubaligh) orang ahli berceramah dan
berwibawa
3) Sebagai syarat dan rukun suatu ibadah, seperti khutbah
jum’at, hari raya
4) Tidak ada metode lain yang dianggap paling sesuai
dipergunakan. Seperti dalam walimatul ‘arusy
mungkin yang cocok hanyalah metode ceramah ,
bukan simulasi, role playing, diskusi dan sebagainya.
30
Ibid 31
(34)
27
Mengetahui dan memahami penggunaan metode ceramah
dalam dakwah, dirasa belum cukup tanpa mempelajari karakteristik
metode itu sendiri, baik yang bersifat kelebihan-kelebihannya
maupun kelemahan-kelemahannya. Oleh karena itu dibagian
berikut dielaskan beberapa kelebihan dan kelemahan yang dimiliki
metode ceramah.
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah
Dalam Metode ceramah memiliki beberapa
keistimewaan/kelebihan antara lain:
1) Dalam waktu relatif singkat dapat disampaikan bahan (materi
dakwah) sebanyak-banyaknya
2) Memungkinkan mubaligh/da’i menggunakan pengalamannya, keistimewaannya dan kebijaksanaannya sehingga audien (objek
dakwah) mudah tertari dan menerima ajarannya.
3) Mubaligh/da’i lebih mudah menguasai seluruh audien (pendengar)
4) Bila diberikan dengan baik, dapat menstimulir audien untuk
mempelajari materi/isi kandungan yang telah diceramahkan.
5) Biasanya dapat meningkatkan derajat atau status dan popularitas
da’i/mubaligh
6) Metode ceramah ini lebih fleksibel. Artinya mudah disesuaikan
dengan situasi dan kondisi serta waktu yang tersedia, jika waktu
(35)
28
pokok saja). Dan sebaliknya jika waktunya memungkinkan (banyak)
dapat disampaikan bahan yang sebanyak-banyaknya dan lebih
mendalam.32
Sedangkan metode ceramah yang memiliki
keistimewaan/kelebihan, metode ceramah juga memiliki kekurangan
dalam metode ceramah sebagai metode dakwah antara lain :
1) Da’i mubaligh sukar untuk mengetahui pemahaman audien terhadap bahan-bahan yang disampaikan
2) Metode ceramah hanyalah bersifat komunikasi satu arah saja.
Maksudnya yang aktif hanyalah sang mubaligh/da’inya saja,
sedangkan audien pasif belaka (tidak faham, tidak setuju tak ada
waktu untuk bertanay atau menggugatnya)
3) Sukar mejajaki pola berfikir pendengar (audien) dan pusat perhatian.
4) Penceramah (da’i/mubaligh) cenderung bersifat otoriter.
5) Apabila penceramah tidak memperhatikan audien dan teknik edukatif
maupun tehnik dakwah, ceramah dapat berlantur-lantur dan
membosankan. Sebaliknya mubaligh dan penceramah dapat terlalu
berlebih-lebihan berusaha menarik perhatian pendengar (audien)
dengan jalan memberikan humor sebanyak-banyaknya, sehingga inti
dan isi ceramah menjadi kabur dan dangkal.33
Karakteristik suatu metode sangat membantu dalam pemilihan
ataupun penggunaan suatu metode untuk mencapai suatu tujuan dakwah
32
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,(Surabaya:Al-ikhlas, 1983)hal.107 33
(36)
29
yang telah ditetapkan. Selain daripada itu seorang da’i?penceramah agar
penceramahnya dapat berhasil dengan efektif dan efisein, maka perlu juga
melengkapi bekalnya seorang mubaligh yang mahir mempengaruhi
sasarannya. Perlengkapan yang dimaksud adalah tehnik-tehnik
berceramah dan keterampilan lain yang dipergunakan untuk berdakwah.34
5. Televisi Sebagai Media Dakwah
a. Pengertian Televisi
Televisi sebagai media dakwah adalah suatu penerapan dan
pemanfaatan hasil teknologi modern, yang mana dengan pemanfaatan
hasil teknologi itu diharapkan seluruh aktifitas dakwah dapat mencapai
sasaran (tujuan) yang lebih optimal baik kuantitatif maupun kualitatif.35
Dari istilah televisi sendiri terdiri dari “tele” yang berarti jauh dan
“visi” (vision) yang berarti penglihatan. Sedangkan secara lebih jauhnya, televise siaran merupakan media dari jaringan dengan ciri-ciri yang
dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah.36
Dengan demikian, televisi merupakan media audio-visual, yang
disebut juga sebagai media pandang dengar, atau sambil didengar
langsung pula dapat dilihat. Oleh karena itu, penanganan produksi siaran
televisi jauh lebih rumit, komplek, dan biaya produksinya pun jauh lebih
34
Ibid
35
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,(Surabaya:Al-ikhlas, 1983)hal.177 36
(37)
30
besar dibandingkan dengan media radio siaran. Karena media televisi
bersifat realistis, yaitu menggambarkan apa yang nyata.37
b. Kelebihan dan Kelemahan Media Televisi
Keberhasilan dakwah melalui media televisi tidak hanya tergantung kepada kelebihan-kelebihan yang dimiliki media. Akan tetapi sangat tergantung pula pada orang yang mempergunakan media ini yang
hal ini sejalan dengan istilah The Man Behind The Gun. Sehingga
bagaimanapun canggihnya sebuah karya teknologi termasuk televisi, akan tetapi apabila orang yang ingin memanfaatkan peralatan itu ternyata tidak mampu mengoperasionalkannya, maka peralatan itu tidak
akan ada gunanya. Demikian juga bagi seorang da’i yang ingin memanfaatkan media televisi untuk berdakwah, ia dituntut untuk memahami betul bagaimana penggunaan media ini, termasuk di dalamnya penentuan metode dan teknik dakwahnya. Karena tanpa adanya metode dan teknik dakwah yang tepat dalam mempergunakan media televisi, justru hanya akan membuang tenaga dan biaya, serta juga akan menambah jauhnya kegiatan dakwah dengan masyarakat.
Ada beberapa kelebihan televisi sebagai media dakwah jika
dibandingkan dengan media yang lain, diantaranya:38
37
Ibid
38
http//arihawa.blogspot.in/2010/03/televisi-sebagai-media-dakwah.html.Diakses pada tanggal 2 September 2015.Pkl 01.10
(38)
31
1) Media televisi memiliki jangkauan yang sangat luas sehingga
ekspansi dakwah dapat menjangkau tempat yang lebih jauh.
2) Media televisi mampu menyentuh mad’u yang heterogen dan dalam
jumlah yang besar.
3) Media televisi mampu menampung berbagai varian metode dakwah
sehingga membuka peluang bagi para da’i memacu kreatifitas dalam
menggembangkan metode dakwah paling efektif.
4) Media televisi bersifat audio visual. Hal ini memungkinkan dakwah
dilakukan dengan menampilkan pembicaraan sekaligus visualisasi berupa gambar.
Meskipun kehebatan media televisi itu sangat menonjol, bukan
berarti televisi paling baik untuk dijadikan media dakwah. Media televisi
memiliki beberapa kelemahan diantaranya:39
1) Kelemahan media radio juga dimiliki oleh televisi.
2) Sukar dijangkau oleh masyarakat, karena televisi relatif mahal
harganya dibandingkan dengan radio. Akan tetapi kelemahan ini
nampaknya dapat ditunjang adanya kebiasaan masyarakat menonton
televisi, walaupun mereka tidak memiliki.
3) Kadang-kadang masyarakat dalam menonton hanya sebagai pelepas
lelah (hiburan), sehingga di lain hiburan mereka tidak senang.
B. Penelitian Dahulu yang Relevan
39
(39)
32
Adapun penelitian terdahulu yang dapat dijadikan panduan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Maulidia Arianti Yosita, 2013, Tawassul Sebagai Strategi Dakwah KH. Muhammad Hasan Di Pondok Pesantren Baitul Ulum Tempel Gempol Pasuruan. Dalam skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menyimpulkan, bahwa proses tawassul yang dilakukan oleh KH. Muhammad Hasan adalah membaca fatihah, kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Ikhlas, surat Al-Falaq, surat An-Naas, surat Al-Fatihah, Istighfar, Sholawat dan Syahadat.
Persamaan penelitian yang dahulu sama sekarang adalah sama-sama menggunakan analisi semiotik Charles Sanders Pierce. Dan adapun perbedaannya adalah peneliti yang dahulu menggunakan media pondok pesantren sebagai objek penelitiannya dan penelitian yang sekarang
menggunakan media televisi.40
Sri Utami, 2010, Dakwah Dalam Film Sang Pencerah (Analisis Semiotik Strategi Dakwah Dalam Film Sang Pencerah), Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam skripsi ini penelitian ini menggunakan metode kualitatif non kancah dan menggunakan analisis semiotik Charles Sanders Peirce. Skripsi ini menghasilkan sejauh mana strategi dan model dakwah yang digunakan Ahmad Dahlan dalam film Sang Pencerah.
40
Maulidia Arianti Yosita, Tawassul Sebagai Strategi Dakwah KH. Muhammad Hasan Di Pondok Pesantren Baitul Ulum Tempel Gempol Pasuruan, (Surabaya: Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya,2013)
(40)
33
Adapun dari penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang adalah sama-sama menggunakan metode kualitatif non kancah dan menggunakan analisis semiotik Charles Sanders Peirce penelitiannya. Dan perbedaan dari penelitian terdahulu adalah film yang diteliti dan tujuan
penelitiannya.41
Lia Nurvita Anggraini, 2015, Analisis Semiotik Strategi Dakwah KH.
Hasyim Asy’ari Dalam Film Sang Kiai, Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam skripsi ini penelitian ini menggunakan analisis semiotik Charles Sanders Peirce. Skripsi ini menghasilkan sejauh mana strategi dan model dakwah
yang digunakan KH. Hasyim Asy’ari Dalam Film Sang Kiai.
Adapun dari penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang adalah sama-sama menggunakan analisis semiotik Charles Sanders Peirce penelitiannya. Dan perbedaan dari penelitian terdahulu adalah film yang
diteliti dan tujuan penelitiannya42
Fitri Munadiro, 2008. Dakwah Islam di JTV (Analisis Semiotik Nama Progam Wak Kaji Show). Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Skripsi ini menggunakan analisis semiotik Roland Barthes. Penelitian ini mengangkat topik tentang makna yang terkandung dalam nama progam wak kaji show,
41
Sri Utami, Dakwah Dalam Film Sang Pencerah (Analisis Semiotik Strategi Dakwah Dalam Film Sang Pencerah), (Surabaya: Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya,2010)
42
Lia Nurvita Anggraini,Analisis Semiotik Strategi Dakwah KH. Hasyim Asy’ari Dalam Film Sang Kiai,Surabaya: Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya,2015)
(41)
34
dikarenakan kita sebagai manusia adalah makhluk sosial yang hidup penuh dengan lambang atau symbol.
Adapun perbedannya adalah penelitian yang dahulu menggunakan analisis semiotik Roland Barthes. Sedangkan penelitian yang sekarang
menggunakan analisis semiotik Charles Sanders Pierce.43
43
Fitri Munadiro, Dakwah Islam di JTV (Analisis Semiotik Nama Progam Wak Kaji Show).
(Surabaya: Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya,2008)
(42)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode penelitian merupakan seperangkat pengetahuan tentang
langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan
dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan
selanjutnya dicarikan jalan keluarnya. Sehingga dengan kata lain, metodelogi
ini menjadi pisau bedah bagi penelitian untuk mengupas penelitian, sehingga
tercipta hasil karya penelitian yang akurat. Yaitu dengan menggunakan data
yang pasti dengan membaca informasi tertulis, berfikir dan melihat objek.
Dengan demikian peneliti memaparkan serta menjabarkan secara rinci dan
menyeluruh sehingga menghasilkan suatu bentuk data yang menyeluruh.1
Pendekatan dalam penelitan ini menggunakan jenis penelitian
kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, perepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistic,
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
ilmiah.2
Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
1
Lexy J. Meleong, MetodePenelitianKualitatif, (Bandung: Rosda, 1989), h.49 2
MoleongLexy, MetodePenelitianKualitatifEdisiRevisi, (Bandung, RemajaRosdakarya, 2009), h.6
(43)
36
lisan dan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.Menurut mereka
pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic
(utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi
ke dalam variabel atau hipotesis.
Tetapi, perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.
Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller mendefinisikan penelitian
kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia baik dalam
kawasannya maupun dalam peristilahannya.Sedangkan dalam bukunya
Introduction to Qualitatif yang diterjemahkan oleh Arief Furqon, penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data diskriptif baik ucapan
maupun tulisan dan perilaku yang dapat diambil dari orang-orang atau subyek
itu sendiri.3 Selain itu peneliti menggunakan model deskriptif karena peneliti
yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang
berdasarkan data-data jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan
menginteprestasi.4
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis teks semiotik karena
peneliti memfokuskan pada kajian makna qaulan dalam ceramah Mamah
Dedeh dalam talk show religi Mamah dan Aa’, yang terkait dengan perilaku,
persepsi, motivasi, dan tindakan.
3
Robert Bogdan, Steven J. Taylor, Introduction to Qualitatif Methode, (Surabaya: Terjemah Arif Furqon, Usaha Nasional, 1992), 21-22.
4
MulyanaDedi,
MetodologiPenelitianKualitatifParadigmaBaruIlmuKomunikasidanIlmuSosialLainnya, (Bandung, RemajaRosdakarya, 2002), h.148
(44)
37
Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis semiotik model Charles
Sanders Peirce. Pada semiotik model pierce ini, lebih menekankan pada
logika dan filosofi dari tanda-tanda yang ada di masyarakat.5
Yang dimaksud tanda ini sangat luas. Pierce membedakan tanda atas
lambang (symbol), ikon (icon), dan indeks (index). Dapat dijelaskan sebagai
berikut:6
1. Lambang: suatu tanda dimana hubungan antara tanda dan acuannya
merupakan hubungan yang sudahterbentuk secara konvensional.
Lambang ini adalah tanda yang dibentuk karena adanya konsensus dari
para pengguna tanda.
2. Ikon: suatu tanda yang mana hubungan antara tanda dan acuannya
berupa hubungan berupa kemiripan. Jadi, ikon adalah bentuk tanda yang
dalam berbagai bentuk menyerupai objek dari tanda tersebut.
3. Indeks: suatu tanda yang mana hubungan tanda dan acuannya timbul
karena adanya kedekatan eksistensi. Jadi indeks adalah suatu tanda yang
mempunyai hubungan langsung (kausalitas) dengan objeknya.
Dalam analisis semiotic Charles S. Pierce, Semiotika berasal
dari tiga elemen utama, yang disebut Pierce teori segi tiga makna atau
triangle meaning, yaitu:7
5
RachmatKriyantono, TeknikPraktisRisetKomunikasi, (Jakarta, kencana, 2009), h. 264 6
RachmatKriyantono, TeknikPraktisRisetKomunikasi, (Jakarta, kencana, 2009), h. 264 7
(45)
38
a) Tanda (respresentamen) adalah sesuatu yang dapat mewakili
sesuatu yang lain dalam baras-batas tertentu.
b) Objek adalah tanda akan selalu mengacu ke sesuatu yang lain.
Mengaku berarti mewakili atau menggantikan.
c) Interpretant adalah pemahaman makna yang muncul dalam diri
penerima tanda. Artinya, tanda baru dapat berfungsi sebagai tanda bila dapat ditangkap dan pemahaman terjadi berkat
ground, ground yaitu pengetahuan tentang sistem tanda dalam suatu masyarakat.
Hal yang terpenting dalam proses semiotik adalah bagaimana
makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi. Sesuai dengan pendekatan dan jenis penelitian tersebut,
peneliti mencoba menjelaskan atau mengungkap tanda dalam bentuk bahasa dan gambar mengenai Qaulan Dalam Ceramah Mamah Dedeh di Stasiun Televisi ANTV Edisi Pernikahan Usia Senja.
B. Unit Analisis
Unit analisisnya adalah Ceramah Mamah Dedeh yang menjelaskan
tentang edisi pernikahan. Dalam ceramah yang dijelaskan Mamah Dedeh
Sign
Object
Interprentant
(46)
39
tersebut mengandung kata-kata yang bijak, perkataan yang baik dalam
penyampaian ceramah kepada audiens. Secara keseluruhan durasi ceramah
Mamah Dedeh tentang pernikahan usia senja adalah 41:20 menit yang
nantinya akan dianalisis teks semiotic model Charles Sanders Peirce.
Pada penelitan ini yang termasuk dalam ruang lingkup penelitiannya
adalah shot dan scene yang telah dipilih, hanya shot dan scene yang memiliki
muatan Qaulan Dalam Ceramah Mamah Dedeh yang dianalisis. Analisis
semiotika digunakan pada analisis media dengan asumsi media
dikomunikasikan oleh seperangkat tanda, dan ceramah religi merupakan salah
satu fenomena komunikasi yang syarat akan tanda-tanda tersebut. Dalam
ceramah religi, pesan yang disampaikan oleh Mamah Dedeh belum tentu
dapat diterima oleh penonton. Karena dalam ceramah banyak dijumpai
tanda-tanda ataupun simbol yang mempunyai makna tersembunyi.
C. Tahapan Penelitian
a. Penjajakan
Tahap ini adalah untuk memperoleh gambaran umum mengenai objek yang akan diteliti, yaitu ceramah Mamah Dedeh. Langkah yang dilakukan peneliti adalah menyusun rangkaian penelitian, mula-mula peneliti menonton tayangan ceramah Mamah Dedeh edisi Pernikahan Usia Senja, kemudian berusaha memahami Qaulan (perkataan/ucapan) dalam ceramah Mamah Dedeh yang mengandung dakwah di dalamnya, lalu peneliti mengkonsultasikan serta mengusulkan judul skripsi kepada ketua jurusan dan setelah disetujui oleh ketua jurusan, peneliti membuat
(47)
40
proposal penelitian dengan diberi pengarahan oleh dosen pembimbing dan dilanjutkan dengan ujian proposal.
b. Mencari dan menentukan tema
Tahap ini merupakan orientasi untuk memperoleh gambaran umum mengenai Qaulan (perkataan/ucapan) dalam ceramah Mamah Dedeh, langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah mencari dan menentukan tema yang sesuai dengan penelitian ini, dan tema yang dipilih adalah kegiatan tentang isi pesan dan bahasa dalam ceramah Mamah Dedeh. Disini juga menentukan rumusan masalah peneliti yang hendak dicapai dari penelitian ini hingga pada rasional mengapa topik diputuskan untuk dikaji.
c. Mengumpulkan data
Dalam tahap ini penelitiakan mengumpulkan data dari video Ceramah Mamah Dedeh edisi PernikahanUsia Senja, mengenai shot dan scene yang mengandung Qaulan (perkataan/ucapan) dalam ceramah Mamah Dedeh.
d. Tahap analisis data
Tahap ini untuk membedah gambar dan bahasa yang ada kemudian dianalisis menggunakan analisis semiotik model Charles Sanders Peirce. Setelah itu menarik kesimpulan untuk memperoleh arti dan makna dari tanda yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang dilakukan.
(48)
41
e. Menarik kesimpulan
Menarik kesimpulan dengan membuat laporan penelitian yang sudah sistematis, disetujui oleh pembimbing penelitian serta dijilid.
(49)
BAB V
PENUTUP
A.
KesimpulanDalam penelitian ini, sesuai dengan rumusan masalah, peneliti ingin
mengungkapkan qaulan (perkataan/ucapan) yang digunakan dalam ceramah
Mamah Dedeh yakni sebagai berikut :
Qaulan yang digunakan dalam ceramah Mamah Dedeh adalah qaulan
layyina, qaulan maisura, qaulan karima, qaulan baligha, qaulan ma’rufan.
Dalam ceramah Mamah Dedeh edisi pernikahan usia senja,
menggunakan qaulan layyina ketika Mamah Dedeh berbicara tentang dari
pihak laki-laki maupun perempuan selama hidupnya belum pernah menikah.
Qaulan maisura digunakan ketika Mamah Dedeh berbicara tentang setiap
laki-laki maupun perempuan berhak menikah di usia berapapun, islam itu tidak
melarang mereka yang menikah di usia 40 tahun -70 tahun. Qaulan karima
digunakan ketika Mamah Dedeh berbicara tentang perlakuan anak itu sangat
salah, karena dalam islam yang namanya bakti sama orang tua nomer dua
setelah ibadah kepada Allah, “Habis menyembah Allah, berbuat baik kepada
kedua orang tua. Qaulan baligha digunakan ketika Mamah Dedeh berbicara
tentang tidak ada larangan suami berhubungan intim walaupun istri tersebut
monopus. Qaulan ma’rufan ketika Mamah Dedeh berbicara tentang setiap laki-laki dan perempuan bila dinikahkan itu sudah menjadi halal bagi
(50)
91
B. Saran
Berdasarkan penyajian data dan analisis yang dilakukan, maka peneliti
memiliki beberapa saran sebagai berikut:
1. Sebuah ceramah hendak memiliki makna dan nilai positif yang terkandung
seperti ceramah Mamah Dedeh ini, dan banyak inspiratif yang bisa diambil
dari ceramah ini.
2. Menurut saya, ceramah Mamah Dedeh ini seharusnya lebih banyak
penyampaian-penyampaian pesan dalam ceramah yang di lontarkan
Mamah Dedeh. Tidak hanya satu edisi yang disampaikan Mamah Dedeh
kepada mad’u atau penonton yang mendengarkan ceramah tersebut. Ada banyak edisi-edisi Mamah Dedeh yang mengandung kata-kata yang tepat
untuk dicermati diantaranya, menjaga kepercayaan suami dan istri, menuju
keluarga sakinah, pernikahan dan tuntunan wanita solehah, cinta suami
harmoniskan rumah tangga, konflik batin, istighfar dan taubat, pernikahan
bahaya berhutang, cinta dunia tapi takut mati. Carilah jodohmu, kejujuran
terkadang pahit. Walaupun tidak mudah merangkai kata-kata yang mudah
dimengerti oleh penonton atau seorang mad’u.
3. Sangat perlu dilakukan penelitian yang sejenisnya dalam tingkat yang
(51)
BAB IV
PENYAJIAN DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Profil ANTV
a. Analisis ANTV
PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) adalah salah satu
stasiun televisi swasta di Indonesia yang menyajikan beragam tayangan
hiburan yang berkualitas, menarik serta menambah wawasan dan
pengetahuan masyarakat Indonesia. Awalnya stasiun televisi ini
mengudara pada tanggal 25 Januari 1993 sebagai stasiun televisi lokal
yang siaran di wilayah Lampung dan sekitarnya saja. Setelah lima hari
mengudara, stasiun ini mengantongi ijin untuk menjangkau wilayah
nasional dan pindah ke studio di Jakarta dari pemerintah. Tepat 1 Maret
1993 untuk pertama kalinya ANTV memproduksi program sendiri
berupa liputan berita aktual jalannya Sidang Umum DPR/MPR. Saat itu
ANTV berhasil melakukan siaran langsung meliput jalannya kegiatan
penting kenegaraan. Hingga kini, momen istimewa dijadikan sebagai
hari lahirnya ANTV yang kini telah berumur 19 tahun.1
Stasiun televisi ini pada mulanya dikhususkan pada pemirsa
remaja (usia 13–25 tahun) dan pernah menyiarkan acara-acara MTV
Indonesia hingga awal tahun 2000-an, tetapi tahun 2002 stasiun ini
1
(52)
43
berkembang menjadi stasiun untuk segala usia, sama dengan stasiun
televisi yang lain.
ANTV berhasil mencatatkan prestasi gemilang di Museum
Rekor Indonesia (MURI) sebagai penyelenggara konser selama 5 jam
yang diselenggarakan awal tahun 2001. Pada 30 April 2006 ANTV
berhasil menjalin kerjasama strategis dengan jaringan televisi dunia
STAR TV. Kerjasama ini ditandai dengan masuknya 20% saham
ANTV ke STAR TV. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pada tahun 2009, Perseroan mengakuisisi 99.99% saham ANTV setelah
STAR TV melepas seluruh kepemilikannya di ANTV. ANTV berhasil
memperoleh sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Berstandar
Internasional ISO 9001:2008 untuk lingkup Television Broadcast
System pada tahun 2011.2
b. Program Religius Di ANTV
Daftar program religi di ANTV
Aku Bisa Sembuh
Gema Rohani
Hati ke Hati Bersama Mamah Dedeh
Wisata Hati
Cahaya Hati
Pelita Hati
2
(53)
44
c. Filosofi ANTV
Berangkat dari sebuah konsep televisi local, ANTV memiliki
filosofi yang luar biasa. Konsep local yang “dekat” dengan pemirsa membuat program-program ANTV nya yang lebih akrab. Selain itu,
energi generasi muda yang dinamis, semangat dan berapi-api diadaptasi
oleh ANTV dan program-programnya.3
d. Logo
Mulai 20 September 2009, ANTV kembali mengubah logonya
dengan kemiripan seperti logo tahun 2003-2006. Memiliki kotak yang
berbentuk sama dengan logo sebelumnya saat dibawah STAR TV,
namun logo ini didominasi warna merah dengan bayangan berwarna
kuning dan menggunakan huruf "antv", tanpa logo bintang STAR TV.
Pancaran yang tebal dan berwarna merah menggambarkan kekuatan
dan kepercayaan diri antv menuju masa depan yang gemilang, yang
memperlihatkan ANTV dipersembahkan sebagai kebanggaan
Indonesia.
Warna putih melambangkan tekad ANTV menjalankan usaha
ini berdasarkan azas ketentuan yang berlaku dilandasi nilai-nilai
kejujuran, ketulusan, serta menjunjung tinggi integritas bangsa.Warna
kuning melambangkan kemakmuran dimana kami berharap bahwa
ANTV akan dapat memberikan kemakmuran kepada seluruh pemangku
kepentingan.
3
(54)
45
Sejak 20 Juli2012, logo ini divariasikan menjadi versi abu-abu
sebagai logo on-air, baik saat tayangan acara berlangsung maupun saat
iklan. Bertepatan dengan siaran langsung Viva La Vida pada tanggal 17
Maret2013, di saat ANTV genap berusia 20 tahun, logo ini divariasikan
lagi menjadi versi batik, baik sebagai logo on-air maupun logo jeda
komersial/iklan terutama di situs web resmi ANTV.4
Adapun ada beberapa logo dari zaman dahulu hingga sekarang
diantaranya:
Logo pertama kali ANTV saat masih menjadi televisi lokal di
Bandar Lampung (1993-1994)
Logo kedua ANTV setelah pindah ke Jakarta (1993-2003)
Logo ketiga ANTV (2003-2006)
Logo keempat ANTV saat berada di bawah STAR TV
(2006-2009)
4
(55)
46
Logo kelima ANTV (2009-Sekarang), sebagai logo on-air.
Sejak 20 Juli 2012, logo ini masih digunakan sebagai logo
penutup kredit dan logo perusahaan)
Adapun juga beberapa logo pada waktu jeda iklan pada zaman
dahulu hingga sekarang, diantaranya5 :
Logo antv digunakan saat jeda komersial (2012-2013)
Logo tematik ANTV: Batik (2013-sekarang)
e. Struktur Organisasi
Direktur Utama
No Nama Awal Jabatan Akhir Jabatan
1. Agung Laksono 1993 1994
2 Denis Cabalvin 1994 1996
3 Nenny Soemawinata 1996 1998
4 Mustafa I. Yatim 1998 2001
5 Omar Luthfi Anwar 2001 2002
5
(56)
47
6 Anindya Bakrie 2002 2006
7 Dhaniel Chung 2006 2008
8 Dudi Hendrakusuma 2008 2013
9 Erick Thohir 2013 Sekarang
Direksi saat ini
Nama Jabatan
Anindya Bakrie Presiden Komisaris
R. Bismarka
Kurniawan Komisaris
Indra Cahya Uno Komisaris
Erick Thohir Presiden Direktur
Azkarmin Zaini Direktur News, CA, &
(57)
48
Otis Hahijary Direktur Operations
Reva Deddy Utama
Chief News, CA, & Sports Officer
Ahmad Zulfikar Said
Chief Financial & Technical Officer
Risya Marhamila
Chief Human Capital, GS, & Corporate
Communications Officer
f. Acara
Daftar acara saat ini yang di tayangkan di Antv
Berita Cakrawala (sejak 1990-an)
Topik (sejak 1994)
Hiburan Fenomania (sejak 2011)
Jejak Paranormal (sejak 2014)
Nino Si Kepo (sejak 2015)
Pesbukers (sejak 2012)
(58)
49
(sejak 1994)
Super Video (sejak 2015)
Tawa Sutra (siaran ulang 2006)
The New Eat Bulaga! Indonesia (sejak 2014)
Serial Drama Baal Veer (sejak 2015)
Cansu dan Hazal (sejak 2015)
Chakravartin Ashoka Samrat (sejak 2015) Cinta Elif (sejak 2015) Mahabharat (siaran ulang 2014)
Mahaputra (sejak 2015) Shehrazat (sejak 2015) Surya Putra Karna (sejak 2015)
Uttaran (sejak 2015)
Animasi Bima Sakti (sejak 2011)
Curious George (sejak 2008)
Little Krishna (sejak 2013)
Masha and the Bear (sejak 2013)
Mr. Bean: The Animated Series (sejak 2010-an)
(59)
50
Olahraga Kampiun Sepak Bola
Nasional (sejak 2000-an)
Lensa Olahraga (sejak 1993)
Total Football (sejak 1990-an)
Hobi dan Gaya Hidup Dapur Mama Seru (sejak
2015)
Keagamaan Cahaya Hati (sejak
2010-an)
Gema Rohani (sejak 2000-an)
Pelita Hati (sejak 2000-an)
g. Slogan Perusahaaan
Selama 18 tahun mengudara, ANTV lima kali berhenti slogan,
pada awal berdiri slogan ANTV sangat terkenal dan inspiratif bagi
seluruh masyarakat Indonesia umumnya dan pemirsa ANTV sendiri
khususnya. Slogan tersebut adalah “Wan Keren” slogan ini bertahan
selama sepuluh tahun dan sempat menjadi trandemark dari ANTV
sendiri.
Pada tahun 2003, ANTV menambah muatan positif berupa
keoptimisan dalam berkarya dengan mengubah slogannya menjadi
lebih powerfull. Dan slogan tersebut adalah “makin keren” namun
slogan baru ini tidak terlalu baiak. Sehingga masyarakat belum
(60)
51
Ditahun 2005, ANTV kembali mengubah slogannya menjadi
“makin dekat, makin memikat”. Kemudian ditahun 2009, ANTV
mengubah lagi slogannya menjadi sebuah kalimat panjang dan kurang
persuasive berbunyi “ TV rumah buat keluarga” hingga tahun 2010,
ANTV memutuskan untuk mengubah lagi slogan menjadi “berkilau bersama ANTV”.
h. Visi Dan Misi ANTV
a. Visi :
Menjadi saluran televisi keluarga terbaik untuk seluruh keluarga
Indonesia
b. Misi :
Misi yang akan dilakukan oleh ANTV untuk dapat mencapai visi
tersebut adalah sebagai berikut: Memberikan program-program
berkualitas terbaik setiap anggota keluarga untuk mendukung
pengembangan karakter Bangsa Indonesia dengan spirit kreatifitas
dan inovasi kekuatan kerjasama tim dan tata kelola perusahaan.
i. Penghargaan Antv
Baru menginjak satu tahun mengudara, ANTV sudah mendapat
kepercayaan untuk menjadi House Broadcast untuk event Thomas dan
Uber Cup tahun 1994 di Senayan Jakarta, sebuah prestasi ANTV
menjadi penyelenggara siaran yang hasil liputannya didistribusikan ke
(61)
52
berhasil meraih sejumlah penghargaan baik tingkat nasional maupun
internasional. Didukung dengan individu yang handal dan professional
serta teknologi yang memadai membuat ANTV selalu menjadi stasiun
televisi yang membanggakan. Berikut adalah penghargaan-penghargaan
yang diraih oleh ANTV6, diantaranya:
1. Tahun 2008
Meraih penghargaan Gold Award - Kategori Best News &
Current Affairs PROMAX ASIA 2008, Topik versi Monjay tgl 18
November 2008 dan penghargaan Bronze Award kategori media
cetak Citra Adi Pariwara 2008, The Simpson Hadir di Indonesia,
tgl 14 November 2008.
Meraih penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah
Bantul dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Bantul
ke-177, pada 20 Juli 2008, kepada media massa (ANTV Peduli) yang
turut membantu pasca gempa 27 Mei 2006 di Jogyakarta dan
Bantul dengan kategori penghargaan :
Penghargaan Bhakti Grawitya bidang Pendidikan Penghargaan
Bhakti Sasana Gama bidang Pembangunan Sarana Agama
Penghargaan Bhakti Waratama bidang Pemberitaan Penghargaan
Bhakti Grha Husada bidang kesehatan
Meraih Muctar Lubis Award, pada tanggal 18 Juli 2008,
penghargaan sebagai Juara Kategori In- Dept TV Reporting dengan
6
(62)
53
karya Mengeruk Laba dari Bangkai Sapi. Diselenggarakan oleh
Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP).
Meraih penghargaan Life Award 2008, 26 Juni 2008.
Penghargaan diberikan kepada ANTV sebagai Kategori Investigasi
lewat Program Telisik Bisnis Narkoba di dalam Penjara.
Diselengarakan oleh UNODC, YCAB dan Media Group.
Meraih penghargaan Vidya Satya Nugraha 2007, 19 Juni 2008,
penghargaan diberikan kepada ANTV sebagai Lembaga Penyiaran
Televisi Yang paling banyak mengirimkan materi-materi untuk di
sensor tahun 2007.
Meraih Anugrah Hukum Indonesia bagi Media Massa, 1 April
2008, penghargaan diberikan sebagai Kategori Televisi Kepada
Program Mata Rantai, Narapidana di Luar Penjara Episode Kamis,
20 Maret 2008”
Meraih penghargaan KPI AWARD 2007, pada tanggal 18
Maret 2008, penghargaan diberikan kepada ANTV berdasarkan
penilaian para juri untuk :
1) Program Telisik Liputan Bisnis Narkoba di Dalam Penjara,
memenangkan kategori Program Berita Investigasi.
2) Program Topik Kita Waspada Aliran Sesat, memenangkan
kategori Program Talk Show.
3) Program I-Sinema Siapa Sayang Lila, memenangkan kategori
(63)
54
Meraih Juara Pertama Lomba Karya Jurnalis Olahraga
Kategori Televisi diselenggarakan oleh Sirkuit Sentul dalam karya
Grand Racing Sirkuit Sentul di Lensa Olahraga, 16-17 Februari
2008.”
Meraih Juara Pertama Lomba Karya Jurnalistik Televisi dalam
rangka peringatan hari anti korupsi sedunia diselenggarakan oleh
KOMTAK (Komunitas Tionghoa Anti Korupsi) bekerjasama
dengan Radio Ramako dan Pertamina dalam karya Liputan
Investigasi Praktek Korupsi Lembaga Permasyarakatan Paledang.
2. Tahun 2009
Meraih penghargaan Highly Commended dari ATA (Asian
Television Award) 2009. Kategori The Best Current Affairs untuk
Program Telisik "Bisnis Narkoba di dalam Penjara". Singapura, 3
Desember 2009.
Meraih penghargaan MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia)
Kategori Pemrakarsa dan Penyelenggara Talkshow Capres yang
diselenggarakan di tengah pasar. Untuk Divisi Pemberitaan ANTV
pada tanggal 12 Juni 2009.
Meraih penghargaan PANASONIC AWARD 2008 Kategori
Program Olahraga Favorite LIGA DJARUM INDONESIA yang
diselenggarakan oleh Panasonic, pada tanggal 27 Maret 2009.
Meraih penghargaan Anugrah Jurnalistik Pertamina 2008 untuk
(1)
87
menjalani hubungan intim terhadap suaminya. Ucapan tersebut mengandung Qaulan Baligha diartikan sebagai “sampai”,”mengenai sasaran”, atau “sampai
tujuan”. Jika dikaitkan dengan kata-kata qawl (ucapan atau komunikasi)
baligha berarti “fasih”,”jelas maknanya”,”tepat mengungkapkan apa yang dikehendaki” dan “terang”
Itu sangat bagus, daripada anda ada pembantu perempuan ngurusin dia, nanti diambilkan air minum, dimandikan atau sebagainya. Itu sudah haram, itu bukan muhrim. Jadi saran saya, lebih baik carikan jodoh yang baik kalian sebagai anak-anaknya, artinya orang tua anda, ada yang ngurusin dan halal. Laki-laki dan perempuan bila di nikahan itu sudah menjadi halal bagi mereka. Apabila belum ada ikatan berdekatan selain muhrimnya itu haram. Ucapan tersebut mengandung Qaulan ma’rufan adalah pembicaraan yang bermanfaat, memberikan pengetahuan, mencerahkan pemikiran, menunjukkan pemecahan terhadap kesulitan orang yang lemah, jika kita tidak membantu secara materil, kita harus membantu mereka secara psikologi.
E. Pembahasan
Unsur dakwah ada enam yaitu: da’i, mad’u, pesan dakwah, media dakwah, efek dakwah dan strategi dakwah.16 Keenam ini akan menghasilkan dakwah yang berhasil jika semua komponen berjalan seimbang, setidaknya ada tiga komponen inti yang harus dilengkapi yaitu da’i, mad’u, dan pesan dakwah.
16
(2)
88
Berbicara tentang Qaulan (perkataan/ucapan) adalah ungkapan yang mendekati pengertian komunikasi.Apabila disambungkan dengan dakwah, maka kata qawl terkait erat dengan konteks amar ma’ruf. Secara harfiah, Hamka memaknai bahwa ma’ruf berkata dengan urf yang artinya “yang
dikenal” atau “yang dapat dimengerti” dan “dapat dipahami”serta “yang dapat
diterima dalam masyarakat”.
Televisi adalah salah satu media yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah. Suatu penerapan dan pemanfaatan hasil teknologi modern, yang mana dengan pemanfaatan hasil teknologi itu diharapkan seluruh aktifitas dakwah dapat mencapai sasaran (tujuan) yang lebih optimal baik kuantitatif maupun kualitatif,17yang terkandung didalamnya.Media televisi bisa digunakan untuk menerapkan qaulan (perkataan/ucapan) dakwah dalam berceramah, secara langsung antara da’i
dan mad’u. Dalam media televisi tayangan talk show yang disebut da’i adalah
tokoh yang berperan sebagai penceramah yang berpengaruh. Sedangkan
mad’u yang dimaksud adalah para penonton. Penggunaan ceramah dalam
penyampaiaan dakwah dalam media televisi bisa beraneka ragam. Peran media dakwah dalam menyampaikan tujuan tersebut ada banyak sekali yang bisa digunakan da’i untuk berdakwah, seperti disebutkan dalam karangan Ali Aziz di bukunya Ilmu Dakwah, media dakwah ada tiga macam yaitu media auditif, media visual, dan media audio visual.
17
(3)
89
Televisi adalah bagian dari unsur media dakwah yang mana da’i menyampaikan dakwahnya melalui media dakwah berupa ceramah. Termasuk ceramah religi yang mulai digemari di Indonesia ceramah yang disampaikan oleh Mamah Dedeh dalam ceramah Hati ke hati Mamah Dedeh yang bertema ceramah tentang pernikahan usia senja pada tahun 2013. Ceramah religi islam itu indah episode nanggung ah.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, LiaNurvita, Analisis Semiotik Strategi Dakwah KH. Hasyim Asy’ari Dalam Film Sang Kiai, Surabaya: Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya,2015) Aziz, M. Ali, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana,2009)
Aziz M Ali, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2004)
Budiman, Kris, Semiotik Visual (Yogyakarta: PenerbitBukuBaik, 2004)
Bogdan, Robert, Steven J. Taylor, Introduction to Qualitatif Methode, (Surabaya: Terjemah Arif Furqon, Usaha Nasional, 1992)
Dedi, Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung, RemajaRosdakarya, 2002)
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Kudus: Menara Kudus, 2006)
Illahi, Wahyu, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. RemajaRosdaKarya, 2010) Kusnawan, Aep, Komunikasi Penyiaran Islam, (Bandung:BenangMerah
Press:2004)
Kriyantono,Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta, kencana, 2009) Meleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda, 1989),
Meleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2009),
Munadiro,Fitri, Dakwah Islam di JTV (Analisis Semiotik Nama Progam Wak Kaji Show). (Surabaya: Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya,2008)
Munir,M, Metode Dakwah, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group,2009) Rahmat, Jalaluddin, Islam Aktual, (Mizan,1996)
Rahmat, Jalaluddin, Etika Komunikasi Prespektif Religi, (Makalah seminar: Jakarta, 1996)
(5)
Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,(Surabaya:Al-Ikhlas, 1983) Tinarbuko, Sumbo, Semiotika Komunikasi Visual (Yogyakarta: Jala Sutra, 2009) Utami, Sri, Dakwah Dalam Film Sang Pencerah (Analisis Semiotik Strategi
Dakwah Dalam Film Sang Pencerah), (Surabaya: Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya,2010)
Yosita,MaulidiaArianti, Tawassul Sebagai Strategi Dakwah KH. Muhammad Hasan Di Pondok Pesantren Baitul Ulum Tempel Gempol Pasuruan, (Surabaya: Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya,2013)
(6)
Internet
http://id.wikipedia.org/wiki/Antv.
http://asal-usul-motivasi.blogspot.in/2011/03/asal-usul-sejarah-antv-stasiun-televisi.html.
http//www.iqballl10.blogspot.com/15-acara-televisi-tertua-dan-terlama-di.html/.
http://biografi-biodata-profile.blogspot.com.au/2012/03/biografi-mama-dedeh-rosidah-syarifudin.html.
http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/271/pengertian-menikah-dan-hukumnya/.
Http://naifu.wordprees.com/2010/08/12/professional-dalam-perspektif-al-qur’an.html.
http//arihawa.blogspot.in/2010/03/televisi-sebagai-media-dakwah.html. http://profil.merdeka.com/indonesia/a/antv/
https://id.wikipedia.org/wiki/Antv. http://www.antv.co.id/364/01/06/12, http://www.an.tv/about_us.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gelar_wicara
http://abankkronis666.blogspot.com/2014/12/mengenal-tokoh-idola-aku-mamah-dedeh.html/