Perbub nomor 21 Tahun 2013

(1)

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 21 TAHUN 2013

TENTANG KETENTUAN

KENAIKAN PANGKAT DAN

PENYUSAIAN IJAZAH PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

BUPATI BIMA,

Menimbang : a. bahwa Kenaikan Pangkat adalah merupakan penghargaan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan terhadap Negara dan menjadi dorongan untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya;

b. bahwa Pegawai Negeri Sipil yang telah menujukan prestasi kerja ,disiplin ,loyalitas dan integritas tidak tercela dan berupaya meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya melalaui pendidikan formal serta telah memperoleh Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) , dapat dipertimbangkan untuk dapat diberikan Kenaikan Pangkat Penyusuian Ijazah sesuai jenjang pendidikan yang diperoleh;

c. bahwa untuk tertibnya pemberian kenaikan Pangkat dan Penyusuaian Ijazah sebagaimana huruf a dan b di atas ,perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bima


(2)

Mengingat: : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 jo Undang –Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian;

Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 jo Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil;

2. Peratuarn Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan , Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 1. Pertauran Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010 jo Peraturan Pemerintah

Nomor 15 Tahun 2012 tentang Penyusuaian Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil;

2. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah Peratuaran Nomor 12 Tahun 2002;

Memperhatikan : Surat Edaran gubernur Nusa Tenggara Barat MEMUTUSKAN

Menetapkan : KETENTUAN KENAIKAN PANGKAT DAN PENYUSUAIAN IJAZAH PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP KABUPATEN BIMA

BAB I Pasal 1.

KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan tingkat seseorng Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatanya dalam rangka susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.

2. Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang di berikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara.

3. Kenaikan Pangkat Reguler adalah penghargaan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terikat pada jabatan.

4. Kenaikan Pangkat Pilihan adalah kepercayaan dan penghargaan yang di berikan kepada Pegawai Negeri Sipil atas prestasi kerjanya yang tinggi.


(3)

5. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara.

6. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan/atau negeri sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan atau ketrampilan untuk mencampai tujuna organisasi.

7. Jabatan fungsional tertentu adalah keduduakan yang menunjukan tugas, tanggungjawab,wewnang dan hak seseorang PNS dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri dan untuk kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.;

BAB II

KENAIKAN PANGKAT Bagian Kesatu

SISTEM KENAIKAN PANGKAT Pasal 2

1. Kenaikan pangkat dilaksanakan berdasarkan sistem: a. kenaikan pangkat reguler dan

b. kenaikan pangkat pilihan

2. Disamping kenaikan tersebut diatas kepada Pegawai Negeri Sipil dapat diberikan : a. Kenaikan pangkat anumerta bagi yang nyatak tewas;

b. Kenaikan pangkat pengabdian bagi yang meninggal dunia , pensiun atau cacat karena dinas.

Bagian Kedua Masa kenaikan pangkat

Pasal 3

1. Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil ditetapkan pada tanggal 1 April dan 1 Oktober setiap Tahun.

2. Masa kerja untuk kenaikan pangkat pertama dihitung sejak pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Negeri Sipil;


(4)

Bagian Ketiga Kenaikan Pangkat Reguler

Pasal 4

1. Kenaikan pangkat Reguler diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil termasuk pegawai negeri sipil yang :

a. Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu.

b. Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induk dan tidak menduduki jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu.

2. Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diberikan sepanjang tidak melampaui pangkat atasan langsung;

Pasal 5

Kenaikan pangkat reguler sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 dapat diberikan setingkat lebih tinggi apabila :

1.Sekurang-kurangnya telah 4( empat) tahun dalam pangkat terakhir;

2.Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

Pasal 6

Kenaikan pangkat reguler bagi pegawai negeri sipil diberikan sampai dengan : a. Pengatur muda II/a bagi yang memiliki Ijazah SD

b. Pengatur II/c bagi memiliki ijazah SMP

c. Pengatur tingkat I II/d bagi yang memiliki ijazah SMP kejuruan

d. Penata muda tingkat I III/b bagi yang memiliki ijazah SMA,DI dan DII

e. Penata III/c bagi yang memiliki ijazah sarjana Muda,diploma III, Sekolah guru Pendidikan Luar Biasa dan ijazah akademi

f. Penata Tingkat I III/d bagi yang memilki ijazah sarjana/S1 atau ijazah diploma IV


(5)

g. Pembina IV/a bagi yang memliki ijazah dokter, apoteker, S2 atau Ijazah lain yang setara

h. Pembina tingkat I IV/b bagi yang memliki ijazah S3 Bagian keempat

Pasal 7

Kenaikan pangkat pilihan

Kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada pegawai negeri sipil:l a. Menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu b. Menunjukan prestasi kerja yang luar biasa

c. Menemukan penemuan baru d. Diangkat menjadi pejabat negara

e. Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatn fungsional tertentu

Pasal 8

Pegawai negeri sipil yang menduduki jabatan struktural dan pangkatnya masih dalam jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat dinaikan

pangkatnya setingkat lebih tinggi apabila :

a.Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir;

b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilaia baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

Pasal 9

a. Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan struktural dan pangkatnya masih 1 (satu) tingkat di bawa jenjang pangkat terrendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dinaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi.


(6)

b. Kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi sebagaimana di maksud dalam ayat (1) mulai berlaku pada periode kenaikan pangkat berikutnya setelah pelantikan jabatan.

Pasal 10

Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional tertentu, dapat dinaikan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi, apabila;

a. Sekurang – kurangnya telah 2 ( dua ) tahun dalam pangkat terakhir; b. Telah memenuhi angka kredit yang ditentukan; dan

c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang – kurangnya bernilai baik dalam 2 ( dua ) tahun terakhir.

Pasal 11

Pegawai Negeri Sipil yang menunjukan prestasi kerja luar biasa baiknya , dinaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi tanpa terikat pada jenjang pangkat, apabila;

a.Sekurang – kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir, dan

b.Setiap unsur penilaian prestasi kerja bernilai amat baik dalam satu tahun terakhir. Pasal 12

1) Pegawai Negeri Sipil yang menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara, dinaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi tanpa terikat dengan jenjang pangkat.

2) Kenaikan pangkat sebagimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan pada saat yang bersangkutan telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir dan penilaian prestasi kerja dalam 1 (satu) tahun terakhir rata – rata bernilai baik.

Pasal 13

1)Pegawai Negeri Sipil yang diangkat menjadi Pejabat Negara dan diberhentikan dari jabatan organiknya, dapat dinaikan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi tanpa terikat pada jenjang pangkat, apabila:


(7)

b.Setiap unsur penilaian prestasi kerja dalam 1 (satu) tahun terakhir sekurang – kurangnya bernilai baik.

2)Pegawai Negeri Sipil yang diangkat menjadi Pejabat Negara tetapi tidak diberhentikan dari jabatan organiknya, kenaikan pangkatnya dipertimbangkan berdasarkan jabatan organiknya.

BAGIAN KELIMA Kenaikan pangkat anumerta

Pasal 14

1.Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan tewas, diberikan kenaikan pangkat anumerta setingkat lebih tinggi

2.Kenaikan pangkat anumerta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), berlaku mulai tanggal Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tewas.

Pasal 15

Calon Pegawai Negeri Sipil yang tewas, diaqngkat Menjadi Pegawai Negeri Sipil terhitung mulai awal bulan yang bersangkutan tewas dan berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14.

Pasal 16

1)Keputusan kenaikan pangkat anumerta sebagaiamana dimaksud dalam pasal 16 dan 15 diberikan sebelum Pegawai Negeri Sipil yang tewas tersebut dimakamkan. 2)Apabila tempat kedudukan Pejabat Pembina Kepegawaian jauh sehingga tidak

memungkinkan pemberian kenaikan pangkat anumerta tepat pada waktunya , maka Camat atau pejabat pemerintah setempat lainnya dapat menetapkan keputusan sementara.

Pasal 17

Akibat keuangan dari kenaikan pangkat anumerta baru timbul ,setelah keputusan sementara ditetapkan menjadi keputusan pejabat yang berwenang.

Bagian keenam Kenaikan Pangkat Pengabdian


(8)

1.Pegawai Negeri Sipil yang akan diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun karena mencapai batas usia pensiun dapat diberikan kenaikan pangkat pengabdain setingkat lebih tinggi apabila :

a. Memiliki masa kerja sebagai pegawai negeri sipil b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja

c. Tidak pernah dijatuhi hukuman disipli tingkat berat

2.Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ,diberikan 1 (satu) bulan sebelum pegawai negeri sipil yang bersangkutan diberhentikan dengan hak pensiun.

3.Penetapan kenaikan pangkat pengabdian sebagaiamana dimaksud dalam ayat 1 ditetapkan sekaligus dalam keputusan pemberhentian dengan hak pensiun pegawai negeri sipil yang bersangkuta.

BAG III

PENYUSUIAN IJAZAH Bagian kesatu

Ijin belajar PASAL 19

Kenaikan pangkat penyesuain ijazah bagi pegawai Negeri Sipil melaksanakan pendidikan dengan ijin belajar diberikan kepada Pegawai Negeri sipil yang memperoleh :

1. Ijazah Sekolah lanjutan Tingkat Pertama (SMP) atau sederajat setelah 2 (dua) tahun Pangkat Juru Muda (I/a)

2. Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), Diploma I atau sederajat setelah 2 (dua) tahun pangkat Juru (I/c)

3. Ijazah Diploma II, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGPLB),atau sederajat setelah satu (1) Tahun Pangkat Pengatur Muda (II/a)

4. Ijazah Sarjana Muda,Ijazah Akademi, atau Ijazah Diploma III setelah 2 (dua) dalam Pangkat Pengatur Muda (II/a)

5. Ijazah Sarjana (S1) atau Diploma IV setelah dua (2) tahun Pangkat Pengatur Muda Tingkat I (II/b)


(9)

6. Ijazah Dokter , Apoteker, Magister (S2) setelah satu (1) tahun Pangkat Penata Muda (III/a)

7. Ijazah Doktor (S3) , setelah satu (1) tahun pangkat Penata Muda TK I (III/b) Pasal 20

Usulan kenaikan Pangkat Penyusuaian Ijazah selain memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pasal 19 di atas juga harus ada Surat pernyataan dari satuan pimpinan kerja tentang tersedianya formasi dan kebutuhan yang telah diperhitungkan secara riil berdasarkan beban kerja yang ditandatangani sesuai analisis jabatan yang ditunjukan dalam rincian jumlah kebutuhan dan jumlah kekuatan yang telah tersedia pada satuan kerja dimana Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan bertugas.

Pasal 21

Ijazah /Surat Tanda Tamat Belajarr diperoleh dari sekolah atau Perguruan Tinggi Negeri dan /atau Swasta yang telah terakreditasi dan proses perkuliahannya sesuai ketentuan yang berlaku (tidak kelas Jauh /kelas Sabtu atau minggu)

Pasal 22

Memangku jabatan /diberi tugas yang memerlukan pengetahuan /keahlian sesuai dengan ijazah yang diperolehnya dan telah lulus ujian Penyusuaian Ijazah Kenaikan Pangkat.

Bagian kedua Tugas belajar

Pasal 23

1. Kenaikan pangkat penyusuain ijazah bagi pegawai Negeri Sipil melaksanakan tugas belajar diberikan kepada Pegawai Negeri sipil yang memperoleh:

a. Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGLB) atau ijazah Diploma II golongan ruang II/a ke bawah , dinaikan pangkatnya menjadi pengatur pengatur muda tingkat I golongan ruang II/b;


(10)

b. Ijazah sarjana muda , akademi atau ijazah diploma III masih berpangkat Pengatur muda Tingkat I II/b kebawah dinakikan pangkatnya menjadi pengatur II/c.

c. Ijazah sarjana (S1) atau Diploma IV dan masih berpangkat pengatur tingkat II/d ke bawah dinaikan pangkatnya menjadi penata muda III/a d. Ijazah Dokter, Apoteker dan ijazah magister (S2) atau ijazah lain yang

setara dan masih berpangkat panata muda III/a kebawah dinakikan pangkatnya menjadi Penata Muda Tingkat I III/b.

e. Ijazah Doktor (S3) atau masih berpangkat penata Muda Tingkat I III/b kebawah dinaikan pangkatnya menjadi penata III/c

2. Kenaikan pangkat sebagaiamana dimaksud dalam ayat (1) diberikan apabila : a. Sekurang-kurang telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir

b. Setiap unsur penialaian prestasi kerja bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

c. Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan bagi yang menduduki jabatan funsional tertentu dan

d. tidak memerlukan lulus ujian penyusuaian ijazah Pasal 24

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apa bila terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di Raba-Bima

Pada tanggal, 17 JUNI 2013 BUPATI BIMA


(1)

g. Pembina IV/a bagi yang memliki ijazah dokter, apoteker, S2 atau Ijazah lain yang setara

h. Pembina tingkat I IV/b bagi yang memliki ijazah S3 Bagian keempat

Pasal 7

Kenaikan pangkat pilihan

Kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada pegawai negeri sipil:l a. Menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu b. Menunjukan prestasi kerja yang luar biasa

c. Menemukan penemuan baru d. Diangkat menjadi pejabat negara

e. Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatn fungsional tertentu

Pasal 8

Pegawai negeri sipil yang menduduki jabatan struktural dan pangkatnya masih dalam jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat dinaikan

pangkatnya setingkat lebih tinggi apabila :

a.Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir;

b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilaia baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

Pasal 9

a. Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan struktural dan pangkatnya masih 1 (satu) tingkat di bawa jenjang pangkat terrendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dinaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi.


(2)

b. Kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi sebagaimana di maksud dalam ayat (1) mulai berlaku pada periode kenaikan pangkat berikutnya setelah pelantikan jabatan.

Pasal 10

Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional tertentu, dapat dinaikan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi, apabila;

a. Sekurang – kurangnya telah 2 ( dua ) tahun dalam pangkat terakhir; b. Telah memenuhi angka kredit yang ditentukan; dan

c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang – kurangnya bernilai baik dalam 2 ( dua ) tahun terakhir.

Pasal 11

Pegawai Negeri Sipil yang menunjukan prestasi kerja luar biasa baiknya , dinaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi tanpa terikat pada jenjang pangkat, apabila;

a.Sekurang – kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir, dan

b.Setiap unsur penilaian prestasi kerja bernilai amat baik dalam satu tahun terakhir. Pasal 12

1) Pegawai Negeri Sipil yang menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara, dinaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi tanpa terikat dengan jenjang pangkat.

2) Kenaikan pangkat sebagimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan pada saat yang bersangkutan telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir dan penilaian prestasi kerja dalam 1 (satu) tahun terakhir rata – rata bernilai baik.

Pasal 13

1)Pegawai Negeri Sipil yang diangkat menjadi Pejabat Negara dan diberhentikan dari jabatan organiknya, dapat dinaikan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi tanpa terikat pada jenjang pangkat, apabila:


(3)

b.Setiap unsur penilaian prestasi kerja dalam 1 (satu) tahun terakhir sekurang – kurangnya bernilai baik.

2)Pegawai Negeri Sipil yang diangkat menjadi Pejabat Negara tetapi tidak diberhentikan dari jabatan organiknya, kenaikan pangkatnya dipertimbangkan berdasarkan jabatan organiknya.

BAGIAN KELIMA Kenaikan pangkat anumerta

Pasal 14

1.Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan tewas, diberikan kenaikan pangkat anumerta setingkat lebih tinggi

2.Kenaikan pangkat anumerta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), berlaku mulai tanggal Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tewas.

Pasal 15

Calon Pegawai Negeri Sipil yang tewas, diaqngkat Menjadi Pegawai Negeri Sipil terhitung mulai awal bulan yang bersangkutan tewas dan berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14.

Pasal 16

1)Keputusan kenaikan pangkat anumerta sebagaiamana dimaksud dalam pasal 16 dan 15 diberikan sebelum Pegawai Negeri Sipil yang tewas tersebut dimakamkan. 2)Apabila tempat kedudukan Pejabat Pembina Kepegawaian jauh sehingga tidak

memungkinkan pemberian kenaikan pangkat anumerta tepat pada waktunya , maka Camat atau pejabat pemerintah setempat lainnya dapat menetapkan keputusan sementara.

Pasal 17

Akibat keuangan dari kenaikan pangkat anumerta baru timbul ,setelah keputusan sementara ditetapkan menjadi keputusan pejabat yang berwenang.

Bagian keenam Kenaikan Pangkat Pengabdian


(4)

1.Pegawai Negeri Sipil yang akan diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun karena mencapai batas usia pensiun dapat diberikan kenaikan pangkat pengabdain setingkat lebih tinggi apabila :

a. Memiliki masa kerja sebagai pegawai negeri sipil b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja

c. Tidak pernah dijatuhi hukuman disipli tingkat berat

2.Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ,diberikan 1 (satu) bulan sebelum pegawai negeri sipil yang bersangkutan diberhentikan dengan hak pensiun.

3.Penetapan kenaikan pangkat pengabdian sebagaiamana dimaksud dalam ayat 1 ditetapkan sekaligus dalam keputusan pemberhentian dengan hak pensiun pegawai negeri sipil yang bersangkuta.

BAG III

PENYUSUIAN IJAZAH Bagian kesatu

Ijin belajar PASAL 19

Kenaikan pangkat penyesuain ijazah bagi pegawai Negeri Sipil melaksanakan pendidikan dengan ijin belajar diberikan kepada Pegawai Negeri sipil yang memperoleh :

1. Ijazah Sekolah lanjutan Tingkat Pertama (SMP) atau sederajat setelah 2 (dua) tahun Pangkat Juru Muda (I/a)

2. Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), Diploma I atau sederajat setelah 2 (dua) tahun pangkat Juru (I/c)

3. Ijazah Diploma II, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGPLB),atau sederajat setelah satu (1) Tahun Pangkat Pengatur Muda (II/a)

4. Ijazah Sarjana Muda,Ijazah Akademi, atau Ijazah Diploma III setelah 2 (dua) dalam Pangkat Pengatur Muda (II/a)

5. Ijazah Sarjana (S1) atau Diploma IV setelah dua (2) tahun Pangkat Pengatur Muda Tingkat I (II/b)


(5)

6. Ijazah Dokter , Apoteker, Magister (S2) setelah satu (1) tahun Pangkat Penata Muda (III/a)

7. Ijazah Doktor (S3) , setelah satu (1) tahun pangkat Penata Muda TK I (III/b) Pasal 20

Usulan kenaikan Pangkat Penyusuaian Ijazah selain memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pasal 19 di atas juga harus ada Surat pernyataan dari satuan pimpinan kerja tentang tersedianya formasi dan kebutuhan yang telah diperhitungkan secara riil berdasarkan beban kerja yang ditandatangani sesuai analisis jabatan yang ditunjukan dalam rincian jumlah kebutuhan dan jumlah kekuatan yang telah tersedia pada satuan kerja dimana Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan bertugas.

Pasal 21

Ijazah /Surat Tanda Tamat Belajarr diperoleh dari sekolah atau Perguruan Tinggi Negeri dan /atau Swasta yang telah terakreditasi dan proses perkuliahannya sesuai ketentuan yang berlaku (tidak kelas Jauh /kelas Sabtu atau minggu)

Pasal 22

Memangku jabatan /diberi tugas yang memerlukan pengetahuan /keahlian sesuai dengan ijazah yang diperolehnya dan telah lulus ujian Penyusuaian Ijazah Kenaikan Pangkat.

Bagian kedua Tugas belajar

Pasal 23

1. Kenaikan pangkat penyusuain ijazah bagi pegawai Negeri Sipil melaksanakan tugas belajar diberikan kepada Pegawai Negeri sipil yang memperoleh:

a. Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGLB) atau ijazah Diploma II golongan ruang II/a ke bawah , dinaikan pangkatnya menjadi pengatur pengatur muda tingkat I golongan ruang II/b;


(6)

b. Ijazah sarjana muda , akademi atau ijazah diploma III masih berpangkat Pengatur muda Tingkat I II/b kebawah dinakikan pangkatnya menjadi pengatur II/c.

c. Ijazah sarjana (S1) atau Diploma IV dan masih berpangkat pengatur tingkat II/d ke bawah dinaikan pangkatnya menjadi penata muda III/a d. Ijazah Dokter, Apoteker dan ijazah magister (S2) atau ijazah lain yang

setara dan masih berpangkat panata muda III/a kebawah dinakikan pangkatnya menjadi Penata Muda Tingkat I III/b.

e. Ijazah Doktor (S3) atau masih berpangkat penata Muda Tingkat I III/b kebawah dinaikan pangkatnya menjadi penata III/c

2. Kenaikan pangkat sebagaiamana dimaksud dalam ayat (1) diberikan apabila : a. Sekurang-kurang telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir

b. Setiap unsur penialaian prestasi kerja bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

c. Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan bagi yang menduduki jabatan funsional tertentu dan

d. tidak memerlukan lulus ujian penyusuaian ijazah Pasal 24

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apa bila terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di Raba-Bima

Pada tanggal, 17 JUNI 2013 BUPATI BIMA