LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

  (LAKIP) TAHUN 2016

DINAS KEBERSIHAN

KOTA MATARAM

  KATA PENGANTAR Puji syukur yang sebesar-besarnya atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan

  Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2016 dapat tersusun. Sebagai salah satu Dinas teknis yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008, dengan tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dibidang Kebersihan dan menyelenggarakan fungsi selaku perumusan kebijakan teknis bidang kebersihan, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kebersihan, pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kebersihan. Dalam menyelenggarakan fungsi yang dimaksud melakukan upaya terbaik, namun demikian diakui bahwa dalam penyelenggaraannya belum sepenuhnya mencapai kinerja yang diharapkan.

  Dalam LAKIP Dinas Kebersihan Kota Mataram tahun 2016, diuraikan realisasi kinerja Dinas Kebersihan Kota Mataram selama tahun 2016, terhadap capaian kinerja sebagaimana ditetapkan dalam penetapan Kinerja Tahun 2016.

  Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan Kota Mataram ini dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja dan dimaknai secara positif oleh seluruh jajaran Dinas Kebersihan Kota Mataram, bagi upaya perbaikan kinerja yang lebih baik di masa mendatang serta sebagai wujud pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berkaitan dengan terselenggaranya pemerintahan yang baik dalam bentuk pelaksanaan program dan kegiatan.

  Mataram, Januari 2017 Plt.Kepala Dinas Kebersihan

  Kota Mataram Drs. H. M. Kemal Islam NIP. 19631202 198703 1 012 RINGKASAN EKSEKUTIF

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2016 disusun dengan maksud untuk memberikan gambaran dan informasi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kebersihan Kota Mataram selama Tahun 2016 yang mengacu pada Renstra Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2011- 2015. Program dan kegiatan Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2016 dilaksanakan untuk mencapai visi, misi yang dijabarkan melalui tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

  Dari perhitungan rata-rata atau komulatif, capaian kinerja Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2016 berdasarkan tujuan dan sasaran strategis mencapai 98.24% sedangkan dari indikator pencapaian target kinerja keuangan (akuntabilitas keuangan), capaian rata-rata untuk belanja tidak langsung :

  

97,93% sedangkan untuk belanja langsung 98,38%. Capaian tersebut menunjukan kinerja seluruh

  komponen Dinas Kebersihan Kota Mataram sangat terjaga konsistensinya dan menunjukan peningkatan yang semakin baik dari tahun sebelumnya.

  Hasil capaian kinerja Dinas Kebersihan Kota Mataram selama Tahun 2016, akan dijadikan sumber informasi dan bahan rujukan bagi upaya perbaikan dan optimalisasi kinerja dinas kebersihan kota mataram khususnya, dan sebagai bagian dari upaya pencapaian RPJMD kota mataram 2011-2015 khususnya pada bidang lingkungan hidup.

  DAFTAR ISI KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.................................................................................................................

  1.2 Gambaran umum organisasi.............................................................................................

  1.3 Dasar hukum.....................................................................................................................

  1.4 Isu Strategis (strategic issued)....................................................................................................

  BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Perjanjian Kinerja......................................................................................................................

  2.2 Ikhtisar Perjanjian Kinerja

  BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi .............................................................................................................. B. Realisasi Anggaran............................................................................................. BAB IV PENUTUP LAMPIRAN Perjanjian Kinerja 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinas Kebersihan Kota Mataram yang dibentuk berdasarkan Perda Kota Mataram nomor

  5 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (LD Kota Mataram Tahun 2008, nomor 3 seri D), dengan tugas pokok menyelenggarakan berbagai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang kebersihan dan menyelenggarakan fungsi:

  a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang kebersihan;

  b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kebersihan;

  c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kebersihan; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh wali kota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Berdasarkan definisi mengenai sampah dan pengelolaan sampah, ada keterkaitan antara semakin meningkatnya jumlah penduduk di suatu kota, maka timbulan sampah yang dihasilkan semakin meningkat pula. Tahun 2016, estimasi jumlah penduduk Kota Mataram ± 451.149 jiwa . Kota Mataram masuk kategori kota sedang, sesuai standar SNI untuk kategori kota sedang

  3

  estimasi sampah yang dihasilkan per jiwa ± 0,003 m per hari. Ini berarti estimasi volume

  3 timbulan sampah pada tahun 2016 ± 1.444 m .

  Dalam Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, ditetapkan bahwa sampah rumah tangga dikelola secara swadaya dengan mengangkut sampah dari masing-masing rumah tangga ke TPS yang difasilitasi oleh RT/lingkungan/kelurahan. Sedangkan pengelolaan sampah dari TPS ke TPA menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah.

  Dinas Kebersihan dalam operasionalisasi persampahan meliputi antara lain; penyapuan jalan-jalan kota, jalan provinsi dan jalan negara, penyediaan sarana dan prasarana persampahan, pengangkutan sampah dan sosialisasi/bimbingan untuk peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan.

  B. Gambaran Umum Organisasi Dinas Kebersihan Kota Mataram dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram

  No.5 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (LD. Kota Mataram Tahun 2008, nomor ;3 seri D), dengan struktur organisasi sebagai berikut :

  KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

  Sekretaris

  Sub bagian umum dan kepegawaian

  Sub Bagian keuangan Sub Bagian perencanaan

  Bidang pelayanan Kebersihan Bidang Pengembangan

  Peran Serta Masyarakat (PSM)

  Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Kebersihan

  Seksi Operasional Pelayanan Kebersihan

  Seksi pemeliharaan Peralatan dan Angkutan Seksi Pembuangan Pengelolaan

  Air Limbah dan TPA Sampah Seksi Informasi , Bimbingan &

  Penyuluhan Seksi Kemitraan dan

  Peningkatan Peran serta Masyarakat

  Seksi Sarana Kebersihan

  Seksi Prasana Kebersihan

1. Tugas Pokok Dan Fungsi :

  Dalam Peraturan Walikota Mataram no. 19/PERT/2008 tentang rincian tugas pokok dan fungsi Dinas Kebersihan Kota Mataram, disebutkan antara lain:

  1. Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, membina, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan dinas dalam meyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang kebersihan untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, kepala dinas mempunyai fungsi: a. Perumusan dan penetapan visi, misi dan rencana strategis serta program kerja dinas;

  b. Perumusan kebijakan teknis dibidang kebersihan berpedoman pada peraturan perundang-undanganyang berlaku ; c. Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja tahunan, rencana kerja angggaran/ dokumen pelaksanaan anggaran (RKA/DPA) dan penetapan kinerja dinas; d. Penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian serta bimbingan di bidang kebersihan.

  e. Penyelenggaraan koordinasi, informasi, dan singkronisasi pelaksaan tugas dinas dengan perangkat daerah dan isntansi terkait: f. Pelaksaan kerja sama dengan pihak lain baik instansi pemerintah, lembaga organisasi swadaya masyarakat dan atau swasta; g. Pemberian pertimbangan dan penetapan perijinan serta rekomendasi teknis di bidang kebersihan ; h. Pelaksanaan pembinaan manajemen kepegawaian lingkup dinas ; i. Pengkoordinasian pengelolaan ketatausahaan dinas ; j. Pelaksaan pembinaan teknis dan administrasi terhadap UPTD; k. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang kebersihan; l. Pelaporan pelaksaan tugas kepada wali kota melalui sekretaris daerah; m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya;

  2. Sekretariat Sekretariat Dinas di pimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pelaksaan kegiatan ketatausahaan dinas yang meliputi urusan perencanaan, keuangan, umum, dan kepegawaian. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Sekretaris mempunyai fungsi:

  a. Pelaksanaan penyusunan rencana strategis, rencana kerja tahunan dan penetapan kinerja lingkup dinas; b. Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja anggaran/dokumen pelaksanaan anggaran (RKA/DPA) dan program kerja dinas ; c. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif kepada seluruh unit kerja lingkup dinas;

  d. Perumusan pedoman dan petunjuk tata laksana administrasi umum;

  e. Pengkoordinasian penyusunan standar pelayanan minimal dan standar prosedur tetap pelaksanaan kegiatan lingkup dinas; f. Perumusan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan; g. Pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksaan tugas dinas;

  h. Pengkoordinasian pelaksanaan pengembangan sistem informasi manajemen pelayanan kebersihan sesuai ketentuan yang berlaku; i. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi penyelenggaraan tugas kesekretariatan dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan/atau instansi terkait; j. Pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengelolaan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian, dan perlengkapan; k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas kesekretariatan; l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

  3. Bidang Pelayanan Kebersihan Bidang pelayanan kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyusunan kebijaksanaan, pelaksanaan dan pembinaan teknis program dan kegiatan dibidang pelayanan kebersihan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut kepala bidang pelayanan kebersihan mempunyai fungsi; a. perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja bidang;

  b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggran/Dokumen pelaksanaan anggaran (RKA/DPA) dan program kerja seksi dibawahnya; c. perumusan kebijakan teknis pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian program pengembangan pelayanan kebersihan sesuai ketentuan yang berlaku; d. pelaksanaan koordinasi, informasi, dan sinkronisasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisai pelaksanaan program pengembangan pelayanan kebersihan;

  e. pengkoordinasian program pelayanan kebersihan di Daerah dengan Pemerintah Provinsi dan Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen terkait, sesuai ketentuan yang berlaku; f. penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang pelayanan kebersihan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan kebersihan sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku; h. pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian operasional pelayanan kebersihan sesuai ketentuan yang berlaku; i. pengkoordinasian, pengelolaan, pengolahan dan analisa data dibidang pelayanan kebersihan sebagai bahan penyusunan rencana dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan bidang pengelolaan dan pelayanan kebersihan; j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidangnya; k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

  4. Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Kebersihan Bidang Pengembangan Sarana Dan Prasarana Keberihan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyusunan kebijaksanaan, pelaksanaan dan pembinaan teknis pengembangan sarana dan prasarana kebersihan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Kepala Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Kebersihan mempunyai fungsi;

  a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang;

  b. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen pelaksanaan Anggaran(RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi Dibawahnya;

  c. Perumusan kebijakan teknis pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian program pengembangan sarana dan prasarana kebersihan sesuai ketentuan yang berlaku;

  d. Pelakasaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program pengembangan sarana dan prasarana kebersihan;

  e. Perumusan kebijakan teknis pengelolaan dan pelayanan sarana dan prasarana kebersihan serta pengelolaan TPA sampah sesuai ketentuan yang berlaku; f. Penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta pembinaan teknis penyiapan sarana dan prasarana kebersihan dan pengelolaan TPA

  Sampah;

  g. Penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kebersihan;

  h. Penyelenggaraan pemeliharaan TPA Sampah; i. Pelaksanaan pengadaan, pemeliharaan dan pendistribusian, peralatan/sarana kebersihan, prasarana dan pengelolaan TPA Sampah; j. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang; k. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

  5. Bidang Pengembangan Peran Serta Masyarakat (PSM) Bidang Pengembangan Peran Serta Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Bidang Yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyusunan kebijaksanaan, pelaksanaan dan pembinaan teknis pengembangan peran serta masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat mempunyai fungsi;

  a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang;

  b. Pengkoordinasian Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen pelaksanaan Anggaran(RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi dibawahnya;

  c. Perumusan kebijakan teknis pengtauran, pembinaan, pengawasan dan pengendalian program pengembangan peran serta masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku; d. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuankerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program penegembangan peran serta masyarakat;

  e. Perumusan sistem dan metode penyelenggaraan bimbingan dan penyuluhan serta bina mitra dalam upaya peningkatan peran serta masyarakat dibidang kebersihan; f. Penyelenggaran pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan dan penyuluhan di bidang kebersihan; g. Pengkoordinasian pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan kebersihan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan terkait; h. Pengkoordinasian peningkatan peran serta masyarakat melalui usaha kebersihan institusi; i. Penyelenggaraan pengembangan jaminan pemeliharaan kebersihan masyarakat; j. Pelaksanaan kerja sama / kemitraan dengan instansi pemerintahan, masyarakat dan swasta dalam pengelolaan persampahan yang berwawasan lingkungan; k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang; l. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

  2. Kepegawaian Pegawai Dinas Kebersihan Kota Mataram pada Tahun 2016, terdiri dari PNS dan Non PNS dengan rincian sebagai berikut : a. Kualifikasi Pendidikan, Golongan Pejabat Struktural dan Staf sebagai berikut : KUALIFIKASI PENDIDIKAN GOLONGAN PEJABAT STRUKTURAL KET

  SD : 34 SLTP : 14 SLTA : 68 D III : 5 S I : 27 S II : 1

  3

  15 Petugas Kebersihan Kantor

  1

  1

  14 Sopir Kepala Dinas -

  3

  3

  13 Sopir Mobil Tinja

  13

  2

  1

  8

  12 Petugas Motor Sampah

  2

  2

  11 Operator Excavator

  1

  1

  10 Operator Loader

  1

  2

  1

  15

  3

  18 Tenaga Mobil Tangki

  88

  48

  5

  35

   Non Struktural

  15

   Struktural

  16 Tenaga Work Shop

  4

  3

  1

  17 Tenaga Administrasi

  18

  11

  1

  6

  2

  1

  I : 42

  1 Tenaga Penyapu Jalan

  14

  13

  1

  3 Tenaga Open Pick Up

  55 42 110

  13

  2 Tenaga Dump Truck

  6 129 205 340

  NO URAIAN JENIS KEPEGAWAIAN JMLH PNS HONDA KONTRAK

  3

  b. Klasifikasi tugas Dalam menjalankan tugas operasional kebersihan, ada beberapa uraian tugas yang dilaksanakan oleh pegawai Dinas Kebersihan, dengan klasifikasi tugas sebagai berikut :

  IV.a : 10 Jml.PNS :149 Orang.

  III.b : 2

  III.a : 1

  II.b : 1

  IV : 3

  III : 28

  II : 76

  4 Tenaga TPA

  10

  9 Operator Bulldozer

  7 Supir Amroll

  14

  8

  2

  4

  8 Supir Open Pick Up

  19

  1

  18

  36

  12

  14

  4

  18

  6 Supir Dump Truck

  66

  60

  6

  25 5 Pengawas Penyapuan/TPS/Cont.

  3

  19 Tenaga Countainer

  2 Container

  7 Buldozer

  1 1 -

  2 B = Baik, RS = Rusak Sedang, RB = Rusak Berat/Tidak berfungsi

  4. Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah

  NO JENIS KONDISI

  JMLH

  B RR RB

  1 Transper Depo

  4

  4

  1

  9

  30

  1 1 -

  43

  2

  75

  3 Mini Bin Container

  40

  8

  48

  4 Bak Pasangan

  20 10 -

  30 B = Baik, RS =Rusak Sedang, RB =Rusak Berat/Tidak berfungsi

  Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Dinas Kebersihan Kota Mataram dihadapkan pada beberapa permasalahan utama yang dapat mempengaruhi kinerja Dinas Kebersihan, permasalahan utama tersebut sebagai berikut :

  1. Masyarakat masih banyak yang kurang peduli terhadap kebersihan, dalam arti belum dapat mentaati peraturan/ketentuan untuk membuang sampah pada tempat dan waktu yang telah ditentukan, belum dilakukannya pemilahan dari sumber sampah.

  2

  6 Excavator

  11

  15

  8

  4

  23

  20 Penjaga Malam

  1

  1 Jumlah total 151 220 429 800

  3. Sarana Angkutan Sampah Dan Alat Berat

  NO JENIS KONDISI

  JMLH

  B RR RB

  1 Dump Truck

  20

  10

  1

  45

  2 Arm Roll

  2 17 -

  19

  3 Open Pick Up

  11 8 -

  19

  4 Motor Sampah

  13 1 -

  14

  5 Loader -

  1 -

C. Permasalahan Utama (strategic issued) :

  3. Sulitnya mencari lahan kosong untuk lokasi TPS sampah.

  2. Sarana prasana persampahan yang ada belum memadai bila dibandingkan dengan produksi sampah yang terjadi.

  4. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah :

  • Angkutan sampah menuju TPA melewati desa wisata dengan pemukiman yang cukup padat.
  • Zona penimbunan yang ada saat ini ± 5,6 Ha dipergunakan oleh Pemerintah Kota Mataram dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, yang pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram (Dinas Kebersihan Kota Mataram) dan diperkirakan timbunan sampahnya mencapai titik puncak pada tahun 2017.

  5. Belum digunakannya teknologi dalam proses pengolahan sampah, masih mengandalkan pola pengolahan manual.

  BAB II PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategi (RENSTRA) Dinas Kebersihan Kota Mataram 2011-2015 yang di implementasikan kedalam rencana kerja tahunan (RKT) dan penetapan kinerja (PK) merupakan terjemahan dari RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015 dipergunakan sebagai dasar dalam penyusunan LAKIP Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2016. Dalam Renstra Dinas Kebersihan Kota Mataram 2011-2015 ditetapkan Visi Dinas Kebersihan Kota Mataram “Terwujudnya Mataram Sebagai Kota Yang Bersih Dari Sampah Dan Berwawasan Lingkungan” dengan misi sebagai berikut :

  1. Meningkatkan sistem pengelolaan sampah secara terpadu dengan mengembangkan paradigma baru penanganan sampah yang berwawasan lingkungan;

  2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan peran serta swasta dalam penanganan sampah yang berwawasan lingkungan;

  3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan;

  4. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dalam pengelolaan sampah; 5. Optimalisasi penarikan retribusi dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah.

  Untuk mencapai misi tersebut, ditetapkan tujuan guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi, sebagai berikut :

  1. Memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan penanganan sampah;

  2. Mewujudkan kerjasama/kemitraan dengan instansi pemerintah, swasta dan masyarakat dalam penanganan sampah;

  3. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan;

  4. Mewujudkan penyediaan sarana dan prasarana kebersihan yang efektif dan efisien; 5. Meningkatkan realisasi penarikan retribusi persampahan dan penyedotan air limbah/kakus.

  Guna mendukung pencapaian misi–misi yang ditetapkan dalam RPJMD Kota Mataram 2011- 2015, yaitu : Misi ke – 4: “Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance )” untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut diatas ditetapkan sasaran –sasaran sebagai berikut :

  1. Tersedianya sistem penanganan sampah secara terpadu dan berwawasan lingkungan;

  2. Terwujudnya kerjasama/kemitraan dengan instansi pemerintah, swasta dan peningkatan peran serta masyarakat dalam penanganan sampah;

  3. Terwujudnya kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih;

  4. Tersedianya fasilitas pengangkutan dan fasilitas pengurangan sampah yang memadai;

  5. Meningkatnya realisasi retribusi persampahan dan penyedotan air limbah/kakus;

  Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, Dinas Kebersihan Kota Mataram menyusun strategi-strategi sebagai berikut :

  1. Peningkatan kemampuan kapasitas sumber daya manusia dan daya dukung prasarana dan sarana persampahan;

  2. Penigkatan kerjasama/kemitraan dengan instansi pemerintah, swasta dan peningkatan peran serta masyarakat dalam penanganan kebersihan;

  3. Peningkatan penyediaan prasarana dan sarana kebersihan yang efektif dan efisien;

4. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang arti pentingnya kebersihan lingkungan; 5. Intensifikasi potensi retribusi persampahan dan penyedotan air limbah/kakus.

  Untuk mewujudkan visi misi Dinas Kebersihan Kota Mataram setiap tahun menuangkan program kegiatan dalam perjanjian kinerja. Perjanjian kinerja merupakan pernyataan tekad dan janji dalam bentuk kinerja yang akan dicapai, antara Kepala Dinas Kota Mataram yang menerima amanah/tanggung jawab/kinerja dengan Walikota Mataram selaku yang memberikan amanah/tanggung jawab/kinerja. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 akan menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh Dinas Kebersihan Kota Mataram dalam tahun 2016 dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Perjanjian kinerja pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (sistem AKIP). Perjanjian Kinerja ini dilampiri formulir perjanjian kinerja terkait dengan IKU RPJMD Kota Mataram 2011-2015 yang telah ditetapkan dengan Keputusan Walikota Mataram Nomor : 675/IX/2012. Adapun perjanjian kinerja tahun anggaran 2015 beserta pernyataan Perjanjian Kerja (terlampir).

  Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 bahwa indikator kinerja utama Dinas Kebersihan Kota Mataram ada 2 (dua) yaitu : “Cakupan Layanan Persampahan dan Rasio Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah”

  Untuk mencapai indikator kinerja tersebut dituangkan kedalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Dinas Kebersihan Kota Mataram, dengan 3 (tiga) kegiatan utama yaitu :

  1. Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan dengan anggaran sebesar Rp 5.435.728.300,-

  

2. Penyediaan Prasarana dan Sarana pengelolaan Persampahan dengan anggaran sebesar

Rp 593.750.000,-

  3. Penyediaan Sarana dan Prasarana Kebersihan dengan anggaran sebesar Rp 2.430.588.550,-

  BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2016 diukur dari tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis berdasarkan Rencana Srategis (Renstra) Dinas Kebersihan Kota Mataram 2011-2015 dengan mengacu pada indikator Kinerja Dinas Kebersihan Kota Mataram.

  A. Capaian Kinerja Organisasi Sasaran 1 : Tersedianya system penanganan sampah secara terpadu Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diukur dengan indikator cakupan layanan persampahan dan ratio Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah.

  Gambaran pencapaiannya untuk Tahun 2016 adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

  Cakupan layananan persampahan 66 % 66,33 % 100,5 % Ratio Tempat Pembuangan Sampah 2,5 % 2,1 % 84 % (TPS) Sementara

  Cakupan layanan persampahan adalah salah satu indikator layanan yang dinyatakan dengan persentase perbandingan antara jumlah sampah yang terangkut dari sumber sampah dan TPS ke TPA terhadap produksi/timbulan sampah, menurut Permen PU Nomor 14/PRT/M/2010 disebutkan SPM pengangkutan sampah 70 % di tahun 2014. Tingkat layanan ini dipengaruhi oleh kemampuan angkutan ( kapasitas muatan alat angkut dan jumlah ritasi). Tahun 2016 jumlah alat angkut yang beroperasi ke TPA setiap harinya terdiri dari Dump truk : 24 unit dengan ritasi 1

  3

  kali dan 10 unit Dump Truck dengan ritasi 2x, kapasitas Dump Truck per unit rata-rata 8 m selain itu pengangkutan sampah lainnya berupa Arm roll : 18 unit dengan ritasi 4 kali dengan

  3

  kapasitas container rata-rata 8 m , open pick up tanpa keranjang : 9 unit dengan ritasi 1 kali

  3

  3

  dengan muatan sampah rata-rata 1,5 m dan open pick up dengan keranjang kapasitasnya 3 m , ditambah kegiatan sweeping 25 hari setiap bulan dalam 1 tahun dengan menggunakan alat Dump

  3 Truck 4 unit ritasi 1 kali dengan pengangkutan sampah rata-rata 32 m . Jadi volume sampah

  3

  sampah yang terangkut ke TPA ± 925,98 m /hari atau sekitar 66,33% dari estimasi produksi

  3

  sampah 2015 ± 1.396 m /hari. Pencapaian target 66 % sebagaimana telah ditetapkan pada Penetapan Kinerja (PK) dapat terealisasi lebih dari 100%, hal ini disebabkan karena penambahan 10 unit Dump Truck dengan 2x ritasi yang dilaksanakan pada Bulan Oktober Th. 2015 dan penambahan 1 kali ritasi kegiatan sweping sehingga menjadi 4 kali ritasi.

  Untuk indikator Ratio tempat pembuangan sementara (TPS) Sampah, adalah prosentase perbandingan antara kapasitas/daya tampung TPS yang ada terhadap jumlah penduduk dikalikan 1000, jumlah fasilitas TPS sampah yang masih berfungsi berupa ; Container : 75 unit, Mini bin container : 48 unit, Bak sampah pasangan :30 unit, Transfer depo : 10 unit, dengan total volume :

  3

  980,04 m . Hal ini mengalami penurunan daya tampung jika dibandingkan pada Tahun 2015

  3 ,

  yaitu sebesar 1.074,3 m hal ini disebabkan karena sarana bak pasangan dan mini bin jumlahnya berkurang cukup drastis disebabkan penghapusan baik oleh masyarakat sendiri karena lokasinya yang digunakan untuk kepentingan lain (pelebaran jalan), maupun dihancurkan karena sudah rusak. Jadi Ratio TPS adalah ; 2,12% (asumsi jumlah penduduk 2016 ; 451.149 jiwa ). Sasaran 2 : Terwujudnya kerjasama/kemitraan dengan instansi pemerintah, swasta dan peningkatan peran serta masyarakat dalam penanganan sampah.

  Capaian kinerja sasaran strategi tersebut diukur dengan indikator jumlah lingkungan yang sudah menerapkan pola pemilihan sampah dan jumlah peserta pelatihan teori 3R dan Komposting serta jumlah kemitraan/kerjasama dalam penanganan sampah. Gambaran pencapaiannya untuk Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

  Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah lingkungan yang sudah

  18 Lingkungan 17 Lingkungan 94,4% menerapkan pola pemilihan sampah Jumlah peserta pelatihan teori 3 R dan

  25 Kelompok

  25 Kelompok 100% komposting Jumlah kemitraan/kerjasama dalam 4 organisasi 4 organisasi 100% penanganan sampah

  Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, bahwa kegiatan penanganan sampah meliputi : pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemerosesan akhir. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, atau sifat sampah. Di tahun 2016 sebagai evaluasi terhadap keberadaan kegiatan kelompok yang dibentuk tahun 2012 yaitu : 48 kelompok di

  43 lingkungan,7 kelurahan se-Kecamatan Sandubaya. Dari hasil evalusi pada dasarnya

  kelompok-kelompok dimaksud telah melakukan pemilahan sampah rumah tangga, namun hingga Tahun 2015 hanya ± 12 kelompok yang masih aktif melakukan pemilahan, hal ini disebabkan karena tidak adanya pendampingan berkelanjutan untuk kelompok-kelompok yang telah terbentuk. Selain itu tersendatnya operasional Bank Sampah yang berpengaruh juga terhadap perkembangan kelompok yang telah terbentuk tersebut. Harga sampah yang sangat fluktuatif membuat Bank sampah kekurangan dana operasional untuk membeli hasil pilahan kelompok- kelompok tersebut. Disamping itu tujuan dibentuknya Bank Sampah tidak semata-mata berorientasi ekonomi saja, tetapi juga meliputi aspek pemberdayaan masyarakat dalam hal memperlakukan sampah sebagai suatu komoditas dan aspek yang lain, yaitu sebagai edukasi penanganan sampah.

  Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, dilaksanakan pelatihan penerapan teori 3R dan EM Komposting pada masyarakat di Kelurahan Pagesangan Barat Kecamatan Mataram dimana untuk Tahun 2015 telah dilatih 25 orang ketua kelompok pengelolaan sampah. Diharapkan pelatihan ketua kelompok tersebut dikembangkan pada kelompok masing-masing (setiap kelompok terdiri dari 6 orang).

  Untuk pelaksanaan kemitraan/kerjasama dalam penanganan sampah, disamping dengan instansi pemerintah juga dengan pihak swasta. Bentuk-bentuk kerjasama yang dilakukan dalam penanganan sampah berupa :

   Keterlibatan kelompok/komunitas pemerhati lingkungan dalam kegiatan pendampingan kegiatan bimbingan informasi dan penyuluhan, kegiatan pelatihan penerapan teori 3R dan EM Komposting serta Lomba Kebersihan Lingkungan Tingkat Kota Mataram. Beberapa LSM yang terlibat dalam kegiatan tersebut, antara lain : Forum Kota Sehat Mataram - Bank Sampah Mataram Mandiri - Pokja Lisan Lingkungan Banjar Dasan Agung -

  • Aliansi Perempuan Peduli Lingkungan Hidup (APPLH)
  • Yayasan Pendidikan Kreativa - Forum Komunitas Hijau (FKH) Mataram Komunitas Hijau Biru (KHB) - Yayasan Lumbuq Ate -

   Pemerintah Kota Mataram dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sesuai perjanjian kerja sama Nomor : 2 tahun 2007 dan Nomor : 660/28/BAPPEDA/2007, dengan batas waktu kerjasama sampai tahun 2017.

  Pelaksaaan pengelolaan prasarana dan sarana TPA regional sampah kebon kongok, antara

   Pengangkutan sampah, kerjasama pengangkutan sampah rumah tangga ke TPA dituangkan dalam perjanjian kerjasama yang dilakukan oleh instansi pemerintah/swasta (yang bukan berlangganan PDAM ) dengan Dinas Kebersihan antara lain :

  • Rumah sakit harapan keluarga
  • MGM super market
  • Narmada convention Hall - Giri hotel lombok
  • Hotel grand legi
  • Hotel lombok raya
  • Hotel lombok garden
  • Hotel santika
  • Hotel Golden Palace

  • Lombok Epicentrum Mall - Mataram Mall - Hotel Lombok Plaza Kerjasama Pengelolaan Sampah di TPA Kebon Kongok-Gerung Lombok Barat dengan 

  EMISSION REDUCTION COMPANY (AUSTRALIA) Sasaran 3 : Terwujudnya kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih.

  Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diukur dengan indikator jumlah masyarakat kelurahan yang yang tersosialisasi kebijakan pengelolaan sampah dan jumlah lingkungan yang dinyatakan bersih dalam lomba kebersihan lingkungan

  ; Gambaran pencapaiannya pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut

  Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah masyarakat kelurahan yang 150 org 150 org 100% tersosialisasi kebijakan pengelolaan sampah Jumlah lingkungan yang dinyatakan 18 lingk 17 lingk 94,44% bersih dalam lomba kebersihan lingkungan

  Sosialisasi kebijakan pengelolaan sampah, dilakukan dengan langsung bertatap muka yang diikuti oleh 25 orang peserta dari unsur masyarakat, terdiri dari Kepala Lingkungan, Tokoh Masyarakat, PKK, Kader dan BKM bertempat di kelurahan-kelurahan yang ada di Kota Mataram yang dilaksanakan secara bergiliran.

  Sosialisasi sangat perlu terus dilakukan karena melalui kegiatan ini akan ada sinergi antara Dinas Kebersihan dengan masyarakat didalam pengelolaan sampah. Sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan, dan dalam mengelola sampah masih bertumpu pada pendekatan akhir, yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke TPA sampah, serta masih banyak dijumpai adanya sampah disungai, saluran dan lahan-lahan kosong dalam kota, disamping tatap muka langsung, juga dilakukan penyebaran informasi kepada masyarakat melalui pemasangan Baliho dan papan himbauan yang dipasang tersebar di berbagai lokasi strategis.

  Selain sosialisasi, Dinas Kebersihan juga melaksanakan Kegiatan lomba kebersihan lingkungan, dimaksudkan untuk membiasakan hidup bersih penilaian dilakukan terhadap lingkungan-lingkungan yang diusulkan oleh kecamatan masing-masing 3 lingkungan. Penilaian dilakukan terhadap aspek manajemen kebersihan, peran serta masyarakat, kesadaran membayar retribusi, sarana-prasarana kebersihan, dan aspek kebersihan fisik lingkungan. Dengan dilakukannya kegiatan lomba kebersihan lingkungan diharapkan seluruh lingkungan yang ada di kota mataram secara bertahap menjadi bersih. Sasaran 4 : Tersedianya fasilitas pengangkutan dan fasilitas pengurangan sampah yang memadai Capaian kerja secara strategis tersebut diukur dengan indikator jumlah angkutan sampah yang diadakan dan prosentase pengurangan penimbulan sampah. Gambaran pencapaiannya pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

  Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah angkutan sampah yang diadakan 440 unit 440 unit 100 %

  Sarana angkutan sampah dibedakan atas : Untuk pengangkutan sampah ke TPA sampah : Dump Truck, Arm roll, Open pick up  Untuk pengangkutan sampah ke TPS sampah : Gerobak sampah, becak sampah, motor

   sampah Pengadaan sarana angkutan ini direncanakan secara bertahap sesuai dengan target cakupan layanan persampahan, untuk target yang ditetapkan pada perjanjian kinerja TA. 2016 sebesar 66 %, sedangkan angkutan sampah ke TPS sampah disamping dipergunakan untuk keperluan pelayanan pada fasilitas umum kota atau pelayanan warga yang termasuk katagori PAKUMIS oleh petugas dinas kebersihan juga untuk keperluan pengangkutan sampah warga kota oleh petugas yang difasilitasi/diangkat kepala lingkungan, jumlah sarana angkutan yang diadakan sesuai DPA/DPPA Ta. 2016 berupa : gerobak sampah : 76 unit , dump truck : 2 unit , amroll 1 unit , tong sampah plastik 145 buah , tong sampah besi 116 buah dan troli 100 buah.

  Prosentase pengurangan timbulan sampah ke TPA sampah pada Tahun 2016 yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan melalui kegiatan Bank Sampah Mataram (BSM) masih sangat kecil, yaitu : 2.197 kg , sedangkan 2 unit fasilitas tempat pengolahan sampah dengan pola

  3R oleh satker PLP Prov. NTB di Kecamatan Sandubaya dan Petemon (pengelolaannya diserahkan kepada BKM), diambil alih oleh Dinas Kebersihan Kota Mataram.

  Untuk TPST Sandubaya hasil olahan sampah organic yang dihasilkan pada Tahun 2016 yaitu 12.800 kg kompos , sedangkan untuk TPST Petemon baru dianggarkan operasionalnya pada Tahun 2016. Diharapkan dengan beroperasinya TPST Petemon dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA secara signifikan. Selain itu untuk pengurangan volume sampah yang dibuang ke TPA Pemerintah Kota Mataram telah membangun tungku pembakar sampah. Selanjutnya tungku ini akan diperbanyak jumlahnya secara bertahap, sehingga efisiensi umur TPA.

  Untuk gerakan LISAN di persampahan (komposting / pengepul) yang ada di Kota Mataram dirasa masih belum berjalan optimal, karena beberapa kelompok yang telah terbentuk tidak berkembang seperti yang diharapkan, karena terkendala biaya operasional dan belum jelasnya pemasaran hasil produk olahan. Kedepan Dinas Kebersihan akan lebih mengoptimalkan program pendampingan bagi pokja LISAN yang telah terbentuk, agar perkembangan pokja tersebut dapat terus dievaluasi. Selain itu bekerja sama dengan Dinas/Instansi terkait untuk membantu pemasaran hasil pengolahan sampah, seperti Dinas Pertamanan dan Dinas Pertanian untuk pembelian pupuk kompos. Sasaran 5 : meningkatnya realisasi retribusi persampahan dan penyedotan air limbah/kakus Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diukur dengan indikator realisasi retribusi bidang penyedotan air limbah/kakus. Gambaran pencapaiannya adalah sebagai berikut :

  Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Realisasi retribusi bidang 4.000.000.000,- 4.197.506.500,- 104,94 % persampahan Realisasi retribusi bidang 60.000.000,- 61.325.000,- 102,21 % penyedotan air limbah/kakus

  Retribusi bidang persampahan berdasarkan Perda Kota Mataram Nomor 14 Tahun 2011 tentang retribusi jasa umum pasal 2 ayat (1) huruf b. Menurut Permendagri No.33 tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Sampah pasal 26, Pemerintah Daerah dapat melakukan kerja sama antar pemerintah daerah atau pemerintah daerah bermitra dengan badan usaha dalam pengelolaan persampahan.

  Dalam pungutan retribusi, Dinas Kebersihan melakukannya melalui kerjasama/kemitraan dengan PDAM Giri Menang, mandor pasar dan dipungut langsung, secara keseluruhan retribusi persampahan melampui target yang ditetapkan, yaitu mencapai 104,94 % Adapun target dan realisasi dari masing-masing cara pemungutan tersebut adalah sebagai berikut :

  Uraian 2016 Target Realisasi

  PDAM 3.785.000.000,00 4.047.386.500,00 NON PDAM 215.000.000,00 150.120.000,00

  Hambatan /permasalahan yang dihadapi : pihak PDAM Giri Menang selaku yang memungut retribusi dalam penyetorannya tidak disertai dengan data rincian yang harus dilaporkan ke Dinas Kebersihan Kota Mataram (sebagaimana tertuang dalam perjanjian kerjasama) sehingga menyebabkan kesulitan dari pihak Dinas Kebersihan dalam melakukan verifikasi terhadap penetapan besarnya retribusi begitu pula dalam hal mengetahui potensi retribusi dari pelanggan PDAM.

  Pada pemungutan retribusi sampah di pasar-pasar juga belum memuaskan, perpindahan pengelolaan dari Dispenda ke Diskoperindag Kota Mataram membutuhkan koordinasi yang lebih intensif dan pemahaman bagi para pedagang serta petugas/kepala pasar terhadap retribusi sampah belum tepat, hal ini disebabkan banyaknya jenis pungutan yang ada di lingkungan pasar, disamping pengoperasian pasar mandalika yang belum optimal yang menyebabkan petugas pasar tidak memungut retribusi terhadap pedagang (pedagang berada di luar area pasar). Untuk hal ini akan terus dilakukan koordinasi khususnya kepada kepala pasar dan Diskoperindag.

  Retribusi penyedotan air limbah/kakus berdasarkan Perda Kota Mataram Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum. Pencapaian yang melebihi dari target 102,21% secara potensi cukup besar dengan adanya pembangunan perumahan oleh pengembang, dalam hal ini septik tank sesuai dengan standar namun dalam pelaksanaannya warga lebih memlih memanfaatkan jasa swasta, untuk ini sosialisasi kepada warga terus dilakukan. Untuk menjamin pelayanan yang lebih baik telah dibuatkan SOP pelayanan penyedotan kakus . Evaluasi capaian kinerja tujuan Tujuan 1 : Memperluas akses Masyarakat terhadap pelayanan penanganan Sampah

  SASARAN

  INDIKATOR CAPAIAN KINERJA 2016 2015 Tersedianya system penanganan 

  Cakupan layanan sampah secara terpadu dan wawasan 66,33 % persampahan lingkungan

  Ratio tempat  2,12% pembuangan sementara (TPS) sampah

  Tahun 2015 jumlah alat angkut yang beroperasi ke TPA setiap harinya terdiri dari:

  3

  dump truck : 24 unit dengan muatan sampah rata-rata 8 m dan ritasi 1 kali, 10 unit dengan

  3

  ritasi 2 kali, arm roll : 18 unit dengan kapasitas countainer rata-rata 8 m dan ritasi 4 kali, open

  3

  pick up : 6 unit (dengan keranjang) dapat menampung muatan sampah +/- 1,5 m dengan ritasi

  3

  1 kali, dan 9 unit open pick up (tanpa keranjang) dengan muatan +/- 1,5 m ,ditambah kegiatan sweeping 25 hari setiap bulannya dengan menggunakan alat dump truck rata-rata 4 unit dump

  3

  truck ritasi 1 kali. Jadi volume sampah yang terangkut ke TPA ± 925,98 m /hari atau ±

  3 337.984,3 m /tahun.

  3 Tahun 2014 volume sampah yang terangkut ke TPA adalah sebanyak ± 311.734,4 m

  3

  3

  atau ± 854,07,4 m /hari, terjadi peningkatan sebesar 26.249,9 m (7,77%) dibandingkan dengan Tahun 2015. Terjadinya peningkatan jumlah sampah yang diangkut ke TPA disebabkan adanya penambahan 10 (sepuluh) unit dump truck pick up dengan 2x ritasi dan sweping 4 unit Dump Truck 25 hari setiap bulannya. Apabila dibandingkan dengan produksi sampah, maka untuk tahun 2015 prosentasi pengangkutan mencapai 66,33% dari produksi

  3 sampah sebanyak ± 1.396 m /hari.

  Ratio tempat pembuangan sampah sementara (TPS) Sampah dari capaian menunjukkan adanya penurunan dibandingkan Tahun 2014 sebesar ± 0,17 %. Daya tampung TPS sampah

  3

  3

  tahun 2014 : 1.038,3 m ,sedangkan daya tampung TPS Tahun 2015 : 956,04 m . Berkurangnya daya tampung TPS pada Tahun 2015 disebabkan karena adanya penghapusan beberapa TPS karena pelebaran jalan dan juga karena keinginan masyarakat itu sendiri (konflik antar lingkungan). Tujuan 2 :Mewujudkan kerjasama / kemitraan dengan instansi pemerintahan, masyarakat dan swasta dalam penanganan sampah yang berwawasan lingkungan.

  SASARAN

  INDIKATOR CAPAIAN KINERJA 2015 2014 Terwujudnya kerjasama/ Jumlah lingkungan yang 17 link. 18 link. kemitraan dengan pihak swasta sudah menerapkan pola dan peningkatan peran serta pemilahan sampah masyarakat dalam penanganan

  Jumlah peserta pelatihan teori 25 150 samapah

  3 R dan komposting Kelompok Orang Jumlah kemitraan/kerjasama 4 lembaga 4 lembaga dalam penanaganan sampah