LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

  Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Pengembangan Energi Nuklir RINGKASAN

  (PPEN) BATAN tahun 2013 merupakan perwujudan status pencapaian sasaran PPEN-BATAN.

  EKSEKUTIF PPEN merupakan unit kerja Eselon II di bawah Deputi Bidang Pengembangan Teknologi dan Energi Nuklir sesuai dengan Keputusan

  Kepala BATAN No. 392/KA/XI/2005, dan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan di bidang energi nuklir, No. 395/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pemantauan Data Tapak dan Lingkungan PLTN, yang dijabarkan dalam Surat Keputusan No.: 123/KA/VIII/2007 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan BATAN.

  Dengan merujuk pada visi dan misi BATAN secara keseluruhan, serta mempertimbangkan tugas dan fungsi dari PPEN, maka disusun suatu visi :

   Terwujudnya infrastruktur dasar PLTN tahun 2014 Dalam upaya pencapaian visi tersebut, PPEN menetapkan misi sebagai berikut :  Merencanakan sistem energi nasional opsi nuklir.

   Mengembangkan penerapan sistem dan teknologi PLTN. Menyiapkan dan memantau data calon tapak terpilih untuk PLTN.

   Mengembangkan manajemen persiapan pembangunan PLTN Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2012 agar tercapai sasaran tersebut di atas adalah :

Program Utama Bidang Energi

Program Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir Isotop dan Radiasi

  Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir

I. Dokumen Penyusunan Pedoman

A. Dokumen Teknis Evaluasi Kesiapan Infrastruktur Pembangunan PLTN (Tapak Lingkungan, Kesiapsiagaan Nuklir Infrastruktur Dasar Pendukung Program Energi Nuklir Nasional

  1. Penyiapan Tapak PLTN di Pulau Bangka Prov. Kep. Bangka Belitung

  2. Pendampingan Kegiatan Penyiapan Tapak PLTN Di Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

  3. Survei Tapak Banten Near Regional Lanjutan

  4. Pemutakhiran Dan Penyusunan Data Base Spasial Tapak PLTN

  5. Pemantauan Kegempaan, Meteorologi dan Lingkungan Di Tapak Muria

  6. Pemantauan Groun Deformation Menggunakan GPS Geodetik di

Tapak Muria

B. Dokumen Teknis Studi Infrastruktur Pengembangan Sdm dan Partisipasi Industri Nasional (Top Down : Mendukung Pelaksanaan Infrastruktur Fase 2)

  1. Pangkalan Data Industri Nasionalpenyusunan Draft Cetak Biru Partisipasi Industri Nasional dan Alih Teknologi PLTN Final

  2. Pemetaan SDM PLTN Di Indonesia dan Persiapannya Ke Depan

  3. Manajemen Budaya Keselamatan Nuklir Bagi Industri Nasional

C. Dokumen Teknis Infrastruktur Sistem Kelistrikan Opsi Nuklir (Ekonomi Dan Pendanaan, Perencanaan Energi, Teknologi Kogenerasi)

  1. Penyusunan Buku Statistik Energi Nuklir Tahun 2013

  2. Penyusunan Buku Statistik Energi Nuklir 2012

  3. Studi Non Tapak Untuk PLTN SMR Di Kalimantan Barat

  4. Studi Aspek Teknologi Dan Keekonomian Pemanfaatan PLTN Tipe HTGR Untuk EOR (Enhanced Oil Recovery) di Sumsel

  5. Pra Studi Kelayakan Pemanfaatan PLTN Berbasis Thorium

  Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir

  Kegiatan yang telah dilakukan seperti tertera di atas dapat terlaksana dengan memanfaatkan SDM yang tersedia di PPEN secara

II. Laporan Dukungan Penyusunan

  optimum, namun di samping itu perlu juga disebutkan keikutsertaan Pedoman Infrastruktur Dasar berbagai unit kerja terkait di lingkungan BATAN serta partisipasi dari

  Pendukung Program Energi Nuklir nara sumber lain. Kerjasama dengan berbagai institusi nasional terkait,

  Nasional universitas, lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta bantuan teknis

  1. Laporan pembayaran gaji, dari IAEA dan lembaga internasional lainnya juga sangat berperan lembur, dan honorarium dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

  2. Laporan operasional perkantoran Evaluasi kinerja dilakukan pada seluruh unit kerja yang ada di

  3. Pelayanan publik atau birokrasi lingkungan PPEN menunjukkan bahwa :

a. Jumlah nilai capaian kegiatan mencapai 100%

  b. Hasil evaluasi aspek keuangan menunjukkan bahwa dari dana yang tersedia, penggunaannya mencapai 92 % untuk dana mengikat dan 98,33 % untuk dana tak mengikat sehingga realisasi anggarannya mencapai 97,80% .

  Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir

  DAFTAR ISI ii

  KATA PENGANTAR iii

  RINGKASAN EKSEKUTIF vi

  DAFTAR ISI

  1 BAB 1 : PENDAHULUAN

  1.1. Latar Belakang

  1

  1.2. Kedudukan, Tugas Pokok

  2

  1.3. Struktur Organisasi

  2

  3 BAB 2 :PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

  2.1. Rencana Kinerja

  3

  2.1.1. Visi

  3

  2.1.2. Misi

  3

  2.1.3. Tujuan

  3

  2.1.4. Sasaran dan Indikator Kinerja

  3

  2.1.5. Arah Kebijakan

  4

  2.1.6. Kegiatan Unit Kerja Eselon II

  4

  2.2. Penetapan Kinerja (PK) Unit Kerja Eselon II Tahun 2012

  5

  6 BAB 3 : AKUNTABILITAS KINERJA

  3.1. Pengukuran Kinerja

  6

  3.2. Evaluasi Kinerja

  7

  7

   3.2.1. Pencapaian Tujuan dan Sasaran PPEN

  3.2.2. Realisasai Pencapaian Indikator Kinerja Utama PPEN

  15

  3.2.3. Capaian Indicator Kinerja sd. Tahun Berjalan dengan

  15 Rencana 5 Tahun

  3.2.4. Pencapaian Kinerja Lainnya

  16

  3.3. Analisis Akuntabilitas Kinerja

  16

  18 BAB 4 : PENUTUP

  1. Target Kinerja Tahunan (RKT) LAMPIRAN :

  2. Penetapan Kinerja (copy dari PK asli)

  3. Sertifikat/Penghargaan yang diterima PPEN kaitannya dengan Indikator Kinerja

  4. Struktur Organisasi

  5. Publikasi Ilmiah

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Energi nuklir adalah sumber energi

  pot ensial, bert eknologi t inggi, berkesel amat an andal, ekonomis, dan berwawasan lingkungan, sert a merupakan sumber energi alt ernat if yang layak unt uk dipert imbangkan dalam perencanaan energi j angka panj ang bagi Indonesia guna mendukung pembangunan yang berkelanj ut an.

  Mengingat kebut uhan list rik semakin meningkat , maka opsi nuklir dalam perencanaan energi nasional j angka panj ang merupakan suat u solusi yang t idak t erel akkan. Sesuai Perat uran Presiden No. 5 Tahun 2006, pangsa energi nuklir t ahun 2025 mencapai kurang lebih 2 % dari energi f inal, dan berdasarkan Undang- undang No. 17 t ahun 2007, energi nuklir akan mulai dimanf aat kan dalam kurun wakt u t ahun 2015-2019.

  Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sebagai lembaga Pemerint ah, berdasarkan Undang-Undang No. 10 t ahun 1997 t ent ang Ket enaganukliran, akan t erus bekerj a sama dengan lembaga pemerint ah, lembaga swadaya masyarakat , lembaga masyarakat int ernasional, BUMN, swast a dan koperasi, dalam mempersiapkan pengembangan energi nuklir di Indonesia.

  Sesuai dengan SK. Kepala BATAN No. 392/ KA/ XI/ 2005 t ent ang Organisasi dan Tat akerj a BATAN, Pusat Pengembangan Energi Nuklir (PPEN) merupakan sat uan kerj a Eselon II yang berada di bawah Deput i Bidang Pengembangan Teknologi dan Energi Nuklir

  (PTEN), Menurut SK Kepala BATAN No. 123/ KA/ VIII/ 2007, PPEN mempunyai t ugas melaksanakan pengembangan di

  bidang energi nuklir. Adapun kegiat an yang dilakukan

  dalam rangka mempersiapkan pengembangan energi nuklir t ersebut adalah st udi dan kaj ian aspek energi, t eknologi, kesel amat an, ekonomi, lingkungan hidup, sosial budaya, dan manaj emen yang t ert uang dal am bent uk Rencana St rat egik 2010-2014 t ent ang persiapan pengembangan energi nuklir di Indonesia.

  Unt uk pert anggungj awaban penyelenggaraan pemerint ah dan pelaksanaan pembangunan yang t epat , j elas dan t erukur dan akunt abel, maka PPEN harus menyusun Laporan Akunt abilit as Kinerj a Inst ansi Pemerint ah (LAKIP)

  Inst ruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 t ent ang Akunt abiilit as Kinerj a Inst ansi Pemerint ah disert ai Perat uran Ment eri Negara Pendayagunaan Aparat ur Negara dan Ref ormasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 t ent ang Pedoman Penyusunan Penet apan Kinerj a dan Pelaporan Akunt abil it as Kinerj a.

  Penyusunan LAKIP dimaksud unt uk memberikan gambaran yang j elas, t ransparan dan dapat dipert anggung- j awabkan t ent ang kinerj a suat u inst ansi pemerint ah. Hasilnya diharapkan dapat membant u pimpinan dan seluruh j aj aran PPEN dalam mencermat i berbagai permasalahan sebagai bahan acuan dalam menyusun rencana kinerj a di t ahun berikut nya. Dengan demikian rencana kerj a di t ahun mendat ang dapat disusun lebih f okus, ef ekt if , t erukur, t ransparan dan dapat dipert anggungj awabkan.

  1. 2. Kedudukan, Tugas Pokok Pusat Pengembangan Energi Nuklir

  (PPEN) merupakan unit kerj a Eselon II di bawah Sesuai dengan keput usan Kepala Badan Tenaga

  Deput i Bidang Pengembangan Teknologi dan Nuklir Nasional Nomor 392/ KA/ XI/ 2005 t ent ang Organisasi

  Energi Nuklir sesuai dengan Keput usan Kepal a dan Tat a Kerj a Badan Tenaga Nuklir Nasional, PPEN BATAN No. 392/ KA/ XI/ 2005, dan mempunyai merupakan unit kerj a Eselon II yang berada di bawah t ugas mel aksanakan pengembangan di bidang Deput i Bidang PTEN. energi nuklir

  Dalam melaksanakan t ugas PPEN menyel enggarakan f ungsi pelaksanaan : a. Pengembangan perencanaan sist em energi nasional opsi nuklir; b. Pengembangan sist em dan t eknologi PLTN;

  c. Pengkaj ian kel ayakan dan penyiapan t apak PLTN;

  d. Pengembangan manaj emen persiapan pembangunan PLTN dan alih t eknologi;

  e. Pemant auan dat a t apak dan lingkungan PLTN; f . Urusan t at a usaha.

  Tugas dan f ungsi t ersebut di at as adal ah mandat kepada PPEN unt uk melakukan kegiat an kaj ian, analisis dan pengembangan di bidang energi nuklir di samping ket at ausahaan pada umumnya.

  St rukt ur PPEN diperkuat oleh empat Bidang Teknis, sat u Bagian Tat a Usaha dan sat u Unit Pemant auan Dat a Tapak dan Lingkungan PLTN, pegawai berj umlah 74 orang yang t erdiri dari Penelit i, Pranat a Nuklir, st af t eknis dan t enaga administ rasi. PPEN mempunyai kemampuan unt uk mempersiapkan program pembangunan PLTN, yang t erkait dengan perencanaan energi, sist em dan t eknologi, persiapan t apak, manaj emen, ekonomi dan pendanaan.

  1. 3. Struktur Organisasi

  Susunan organisasi PPEN (t erl ampir) sebagaimana dit et apkan dalam keput usan Kepal a BATAN Nomor 392/ KA/ XI/ 2005 dan No. 395/ KA/ XI/ 2005 t erdiri dari :

  a. Bagian Tat a Usaha;

  b. Bidang Perencanaan Sist em Energi;

  c. Bidang Pengembangan Sist em dan Teknologi PLTN;

  d. Bidang Pengkaj ian Kelayakan Tapak PLTN;

  e. Bidang Manaj emen Persiapan Pembangunan PLTN; f . Unit Pemant auan Dat a Tapak dan Lingkungan.

  a. Merencanakan sistem energi nasional opsi nuklir;

  b. Mengembangkan penerapan sistem dan t eknologi PLTN;

  c. Menyiapkan dan memantau data calon tapak terpilih untuk PLTN;

  d. Mengembangkan manaj emen persiapan pembangunan PLTN.

  

2. 1. 3. Tuj uan

BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2. 1. Rencana Kinerj a 2. 1. 1. Visi ” Terwuj udnya infrastruktur dasar PLTN tahun 2014” . 2. 1. 2. Misi

  Berdasarkan pencermat an dan analisis lingkungan st rat egis maka dapat dit ent ukan t uj uan ut ama unit kerj a yait u menyiapkan inf rast rukt ur PLTN pert ama dan selanj ut nya di Indonesia dalam kurun wakt u 2010-2014.

  2. 1. 4. Sasaran dan Indikator Kinerj a

  Dengan dit et apkannya visi, misi, dan t uj uan, maka dapat disusun rencana t indak dan sasaran program sat uan kerj a PPEN yait u diperol ehnya dokumen t eknis inf rast rukt ur dasar pendukung program energi nuklir nasional dengan indikat or t erselesaikannya dokumen t eknis evaluasi kesiapan inf rast rukt ur pembangunan PLTN; dokumen st udi inf rast rukt ur pengembangan SDM dan part isipasi indust ri nasional; dokumen t eknis inf rast rukt ur sist em kel ist rikan opsi nuklir dan publikasi ilmiah nasional dan int ernasional hasil pengembangan dan kaj ian energi nuklir.

  Tabel 2. 1 Indikator Kinerj a Utama (IKU) PPEN adalah sbb: Sasaran strat egis Indikator Kinerj a

  (2) (3) Jumlah dokumen t eknis evaluasi kesiapan inf rast rukt ur pembangunan PLTN Jumlah dokumen st udi inf rast rukt ur pengembangan SDM dan part isipasi indust ri nasional Jumlah dokumen t eknis inf rast rukt ur sist em kelist rikan opsi nuklir

  Diperolehnya dokumen t eknis inf rast rukt ur dasar pendukung program energi nuklir nasional

  Jumlah publikasi ilmiah nasional dan int ernasional hasil pengembangan dan kaj ian energi nuklir

  Indikat or Kinerj a Ut ama (IKU) PPEN berupa j umlah dokumen t eknis dengan suat u pert imbangan bahwa hasil kegiat an PPEN dit uangkan dalam suat u dokumen t eknis Dalam t ahun Anggaran 2013 kegiat an PPEN adalah yang bisa dimanf aat kan oleh pemangku sebagai berikut :

  A. Dokumen Teknis Evaluasi Kesiapan Infrastruktur

  kepent ingan sebagai acuan, bahan pengambilan

  Pembangunan PLTN (Tapak Lingkungan,

  keput usan, masukan st rat egi pengembangan

  Kesiapsiagaan Nuklir)

  energi nuklir, at au bahkan dapat diadopsi sebagai dokumen unt uk proses perizinan.

  1. Penyiapan Tapak PLTN di Pulau Bangka Prov. Kep. Dokumen t eknis ini merupakan insent if Bangka Belit ung pemerint ah dalam pengembangan dan

  2. Pendampingan Kegiat an Penyiapan Tapak PLTN Di pemanf aat an energi nuklir di Indonesia. Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belit ung

  3. Survei Tapak Bant en Near Regional Lanj ut an

  2. 1. 5. Arah Kebij akan

  4. Pemut akhiran Dan Penyusunan Dat a Base Spasial Unt uk mendukung pembangunan nasional, Tapak PLTN perlu dilakukan suat u pendekat an yang

  5. Pemant auan Kegempaan, Met eorologi dan didasarkan pada kenyat aan bahwa sebagian Lingkungan Di Tapak Muria besar sumber daya energi Indonesia adalah

  6. Pemant auan Groun Def ormat ion Menggunakan GPS t idak t erbarukan dan cadangan t erbat as. Karena Geodet ik di Tapak Muria it u, perlu diambil t iga langkah kebij akan yait u diversif ikasi diiringi dengan int ensif ikasi dan

  B. Dokumen Teknis Studi Infrastruktur Pengembangan

  SDM dan Partisipasi Industri Nasional (Top Down : konservasi.

  Int roduksi PLTN di Indonesia t idak hanya Mendukung Pelaksanaan Infrastruktur Fase 2) unt uk mencapai suat u bauran energi opt imal

  1. Pangkalan Dat a Indust ri Nasional penyusunan Draf t yang didasarkan pada biaya dan pel est arian Cet ak Biru Part isipasi Indust ri Nasional dan Alih lingkungan, t et api j uga unt uk membebaskan diri Teknologi PLTN Final dari t ekanan yang t imbul karena meningkat nya

  2. Pemet aan SDM PLTN Di Indonesia dan Persiapannya kebut uhan minyak dan gas dalam negeri unt uk Ke Depan keperluan sumber daya energi dan bahan bakar

  3. Manaj emen Budaya Keselamat an Nuklir Bagi Indust ri indust ri. Nasional Di samping Undang-undang Nomor 10

  C. Dokumen Teknis Infrastruktur Sistem Kelistrikan Opsi

  Tahun 1997 Tent ang Ket enaganukliran, landasan hukum lainnya yang menet apkan kesepakat an Nuklir (Ekonomi Dan Pendanaan, Perencanaan Energi,

  Teknologi Kogenerasi)

  nasional j angka panj ang bagi penggunaan energi nuklir unt uk memenuhi kebut uhan energi l ist rik

  1. Penyusunan Buku St at ist ik Energi Nuklir Tahun 2013 nasional adalah Undang-undang Nomor 17 t ahun

  2. St udi Kelayakan non Tapak Aspek Ekonomi, Teknologi 2007 Tent ang Rencana Pembangunan Jangka dan Pengelol aan Tahun ke-2 Panj ang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 dan

3. St udi Non Tapak Unt uk PLTN SMR Di Kalimant an Barat Undang-undang Nomor 30 t ent ang Energi.

  4. St udi Aspek Teknologi Dan Keekonomian Pemanf aat an PLTN Tipe HTGR Unt uk EOR (Enhanced Oil Recovery) di Sumsel

  5. Pra St udi Kel ayakan Pemanf aat an PLTN Berbasis

  2. 1. 6. Kegiat an Tahun 2013

  Thorium

  2. 2. Penetapan Kinerj a (PK) PPEN 2013 Tabel. 2. 2.

  Penet apan Kinerj a merupakan dokumen

  Penetapan Kinerj a PPEN 2013

  pernyat aan kinerj a/ kesepakat an kinerj a/

  Sasaran Indikator Kinerj a Target

  perj anj ian kinerj a ant ara at asan dan bawahan

  strategis

  unt uk mewuj udkan t arget kinerj a t ert ent u

  (1) (2) (3)

  Diperolehnya Jumlah dokumen t eknis berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki dokumen evaluasi kesiapan 1 dok oleh inst ansi/ unit kerj a. Penet apan Kinerj a t eknis inf rast rukt ur pembangunan inf rast rukt ur PLTN 2013 dapat dilihat pada lampiran. dasar

  Jumlah dokumen t eknis pendukung st udi inf rast rukt ur 1 dok program pengembangan SDM energi nuklir part isipasi indust ri nasional nasional Jumlah dokumen t eknis inf rast rukt ur sist em 1 dok kelist rikan opsi nuklir Jumlah publikasi il miah nasional dan int ernasional hasil pengembangan dan

  3 Publ kaj ian energi nuklir PPEN

  t elah menet apkan t arget kinerj a pada t ahun 2013,

  dan oleh sebab it u PPEN berkewaj iban unt uk mencapai t arget t ersebut sebagai bent uk pert anggungj awaban kinerj a. Capaian kinerj a PPEN disampaikan unt uk menget ahui t ingkat

  AKUNTABILITAS

  keberhasilan dalam upaya pencapaian sasaran st rat egis, dan

  KINERJA j uga sebagai bahan evaluasi akunt abilit as kinerj a.

  

3. 1. Pengukuran Kinerj a

  Dalam rangka mewuj udkan manaj emen pemerint ah yang bersih dan akunt abel sert a berorient asi pada hasil, pada t ahun 2013 PPEN-BATAN berkomit men memenuhi t arget kinerj a. Target kinerj a t elah dit et apkan dalam dokumen Penet apan Kinerj a t ahun 2013. Sasaran dan Indikat or Kinerj a digunakan unt uk pengukuran kinerj a PPEN t ahun 2013 adalah sasaran dan indikat or kinerj a yang t erdapat pada IKU t ahun 2013 sepert i pada Tabel 3. 1. Target capaian unt uk t ahun 2013 dit ampilkan pada Tabel 3. 2. Pengukuran t ingkat capaian kinerj a t ahun 2013 dil akukan dengan membandingkan ant ara realisasi dengan t arget . Tingkat capaian kinerj a PPEN t ahun 2012 berdasarkan hasil pengukurannya dapat dilihat dalam Tabel 3. 3.

  Tabel 3. 1. Capaian Indikator Kinerj a Sasaran Indikator Kinerj a Target Realisasi % strategis

  (1) (2) (3) (4) (5) Diperolehnya Jumlah dokumen t eknis evaluasi kesiapan 1 dok 1 dok 100% dokumen inf rast rukt ur pembangunan PLTN t eknis

  Jumlah dokumen st udi inf rast rukt ur inf rast rukt ur pengembangan SDM dan part isipasi indust ri 1 dok 1 dok 100% dasar nasional pendukung Jumlah dokumen t eknis inf rast rukt ur program

  1 dok 1 dok 100% sist em kelist rikan opsi nuklir energi nuklir

  Jumlah publikasi il miah nasional dan nasional int ernasional hasil pengembangan dan

  3 Publ

  29 Publ 967% kaj ian energi nuklir

  3. 2. Evaluasi Kinerj a

  Terkait dengan j enis PLTN yang dapat dioperasikan di Indonesia, UU No. 10 Tahun 1997 t ent ang Ket enaganukliran memberikan t erminologi PLTN komersial dan non komersial. Undang-undang ini memberi mandat kepada BATAN sebagai Badan Pel aksana unt uk dapat membangun dan mengoperasikan reakt or nuklir unt uk keperluan riset dan PLTN non komersial . Ent it as yang dapat membangun dan mengoperasikan PLTN komersial adalah BUMN, Koperasi at au perusahaan swast a.

  Berdasarkan pembagian peran yang dinyat akan dalam undang-undang t ersebut , BATAN dapat membangun dan mengoperasikan reakt or riset dan PLTN non komersial. Di sisi lain, dalam hal pemanf aat an PLTN unt uk t uj uan komersial, BATAN dapat berperan dalam penyiapan inf rast rukt ur dasar unt uk mendukung program energi nuklir nasional. Unt uk it ulah PPEN menet apkan sasaran st rat egis dalam kurun 2010-2014 berupa dokumen t eknis yang memuat hasil kegiat an penyiapan inf rast rukt ur dasar pendukung program energi nuklir nasional. Dokumen t eknis ini dapat dimanf aat kan oleh pemangku kepent ingan pengembangan dan pemanf aat an energi nuklir. Dokumen t eknis ini j uga berf ungsi sebagai insent if dari pemerint ah unt uk pemangku kepent ingan at au secara khusus ent it as bisnis yang akan membangun dan mengoperasikan PLTN di Indonesia.

  Badan Tenaga At om Int ernat ional (IAEA) membagi penyiapan inf rast rukt ur pembangunan dan pengoperasian PLTN ke dalam 19 kelompok isu. Tidak semua isu inf rast rukt ur it u ada dalam wilayah t ugas dan f ungsi BATAN. Pada t ahun 2013 ini PPEN melakukan kegiat an penyiapan inf rast rukt ur yang masih berada dalam wilayah t ugas dan f ungsi BATAN, yait u penyiapan inf rast rukt ur t apak PLTN, inf rast rukt ur pengembangan SDM dan part isipasi indust ri nasional dan inf rast rukt ur sist em kel ist rikan opsi nuklir.

  Berdasarkan inf ormasi dal am Tabel 3. 3 dapat disimpulkan bahwa PPEN mampu mencapai t arget t ahun 2013 capaian kinerj a t erhadap indikat or ut ama adalah 100%. Unt uk publikasi ilmiah, capaian mel ebihi t arget yait u sebesar 660%.

  Dalam hal penyiapan t apak PLTN, pada t ahun 2013 t elah dapat disel esaikannya st udi kelayakan di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belit ung. Set elah melalui analisis t erhadap dat a yang didapat kan selama kegiat an mulai t ahun 2010 sampai 2013, PPEN yang dibant u oleh konsult an pelaksana (PT. Surveyor Indonesia dan AF Consult ) dan konsult an pengawas (PT. Kogas Driyap Konsult an) menyat akan bahwa lokasi st udi di Pulau Bangka, baik Bangka Barat maupun Bangka Selat an, memenuhi krit eria kebert erimaan sebagai t apak PLTN.

  Dengan t ersedianya t apak di Pulau Bangka dan dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat , maka prospek pemanf aat an energi nuklir dalam bauran energi nasional semakin besar unt uk memenuhi t arget t erpenuhinya kebut uhan list rik nasional. Berdasarkan proyeksi Dewan Energi Nasional (DEN), pada t ahun 2025 diperkirakan Indonesia membut uhkan pasokan list rik sebesar 115. 000 MW. Kapasit as t erpasang saat ini sekit ar 30. 000 MW, sehingga Indonesia masih membut uhkan sekit ar 85. 000 MW. Kekurangan ini akan dipenuhi melalui pemanf aat an berbagai macam sumber energi dalam bauran energi yang opt imum, salah sat unya adalah energi nuklir. menj adi salah sat u opsi dalam rencana bauran energi t ersebut .

  Pada LAKIP Tahun 2012 disebut kan bahwa cal on t apak Bangka Barat diperkirakan mempunyai kapasit as maksimum 10. 000 MW, dan Bangka Selat an maksimum 6. 000 MW. Selain Pulau Bangka, Indonesia j uga menyiapkan dua lokasi lain, yait u di Muria-Jawa Tengah dengan proyeksi kapasit as maksimum 7. 000 MW, dan Bant en 4. 000 MW.

  3. 2. 1. Pencapaian Tuj uan dan Sasaran PPEN

  Pada t ahun 2013, PPEN t elah menghasilkan dokumen pendukung penyiapan inf rast rukt ur PLTN, yait u Dokumen Teknis

  Evaluasi Kesiapan Infrastruktur Pembangunan PLTN, Dokumen Teknis Studi Infrastruktur Pengembangan SDM dan Partisipasi Industri Nasional, dan Dokumen Teknis Infrastruktur Sistem Kelistrikan Opsi Nuklir dalam kerangka pencapaian dokumen

  t eknis inf rast rukt ur dasar pendukung program energi nuklir nasional.

  Dokumen t eknis ini merupakan dokument asi hasil kegiat an kaj ian yang dilakukan unt uk menj aj agi kesiapan inf rast rukt ur dasar pendukung program energi nuklir pada aspek t apak. Kaj ian t apak dilakukan unt uk calon t apak di Pulau Bangka, Bant en dan Muria.

  Dokumen hasil kegiat an Penyiapan Tapak PLTN di Pulau Bangka berisi hasil pelaksanaan konsult an pelaksana aspek t apak (16 aspek) dan non t apak (5 aspek). Konsult an pelaksana adalah PT. Surveyor Indonesia dan AF Consult , sert a konsult an pengawas adalah PT. KOGAS Driyap Konsult an.

  Kegiat an ini dilakukan dalam rent ang wakt u t ahun 2011-2013. Seluruh rangkaian kegiat an st udi menghasilkan dat a yang sangat pent ing unt uk kaj ian kelayakan t apak PLTN di Pulau Bangka. Di samping it u Dat a t ersebut j uga dapat dimanf aat kan oleh Pemda set empat dalam merencanakan pengembangan ekonomi, pengembangan wilayah sosial dan indust ri, keamanan, t ransport asi, pert anian, pelayaran dan lain-lain. Kegiat an t ahun pert ama (2011) dan t ahun kedua (2012) lebih dit ekankan kepada pengambil an dat a sekunder dan primer, sedangkan t ahun 2013 kegiat an dit ekankan kepada pemant auan gempa, met eorologi, hidrologi, dan analisis dat a. sert a t ersusunnya dokumen unt uk aplikasi izin t apak dan izin konst ruksi, dan dokumen laporan st udi kel ayakan t erint egrasi dengan hasil st udi yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero).

  Pemant auan gempa dilakukan dengan al at Seismograf di 10 st asiun yang t ersebar di Pul au Bangka dan Sumat era Sel at an, demikian pula pemant auan met eorologi yang menghasilkan dat a prof il curah huj an, kecepat an angin, arah angin, kel embaban nisbi, t ekanan udara, radiasi net t o, dan f rekuensi pet ir, sert a pemant auan MAT (muka Air Tanah) di beberapa sumur bor.

1. Dokumen Teknis Evaluasi Kesiapan Infrastruktur Pembangunan PLTN

a. Dokumen Penyiapan Tapak PLTN di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

  Pada t ahun 2013 t el ah dapat t erselesaikan dokumen berikut : Laporan Dat a Tapak (Si t e Dat a Repor t , SDR), Laporan Evaluasi Tapak (Si t e Eval uat i on Repor t , SER), Inf ormasi Dat a Tapak (Si t e Dat a Inf or mat i on, SDI), Konsep AMDAL, Laporan Terint egrasi, Laporan St udi Kelayakan (Feasi bi l i t y St udy, FS), dan Program Kesiapsiagaan t erhadap Kedarurat an (Emer gency

  Pr epar ednes Pr ogr ame, EPP).

  St udi kelayakan yang dilakukan selama t iga t ahun (t ahun 2011 - 2013) ini menyimpulkan bahwa calon t apak di Pulau Bangka, baik Bangka Barat maupun Bangka Selat an t elah memenuhi krit eria kebert erimaan t apak PLTN. Selanj ut nya, berdasarkan hasil analisis dari PT. PLN (Persero) menyebut kan

  Gambar Pemantauan gempa, met eo, dan MAT biaya pembangkit an PLTN di Bangka adalah sekit ar 6 sen USD/ kWh. Dokumen ini dapat digunakan oleh Pemerint ah Provinsi Kepulauan Bangka Belit ung, Kement erian ESDM, Kement erian Rist ek dan PLN at au pihak lain yang ingin membangun dan mengoperasikan PLTN, dan kegiat an ini t elah selesai 100% sesuai rencana.

  Dokumen ini berisi hasil kegiat an pendampingan. Kegiat an t ersebut unt uk memant au dan mengevaluasi kegiat an st udi penyiapan t apak PLTN di Pulau Bangka yang dilakukan oleh konsult an pengawas.

  Pada kegiat an ini dil akukan koordinasi dengan Pemda dan aparat set empat , yait u Kepol isian Daerah dan TNI, sert a inst ansi t erkait , sepert i Bapet en, Kement erian Lingkungan Hidup, Bapenas, Direkt orat Jenderal Anggaran. Koordinasi ini sangat pent ing unt uk memf asilit asi agar pekerj aan konsult an pengawas dapat t erl aksana dengan baik. Selain it u, t elah t erl aksana j uga kunj ungan dari Pemprov. Babel, yait u Polda, TNI (Korem Garuda Jaya), anggot a DPRD Prov. ke f asilit as nuklir Bat an (Serpong dan Pasar Jumat ) dalam rangka peningkat an pemahaman t ent ang energi nuklir. Berbeda dengan pel aksanaan pekerj aan oleh konsult an pelaksana secara t ahun j amak, pekerj aan konsult an pengawas dilakukan mel al ui proses pengadaan set iap t ahun. Konsult an pengawas t erpil ih adalah PT. Kogas Driyap Konsult an dan penandat angan kont rak dilakukan pada t anggal 15 Juli 2011 Sebelum konsult an pengawas dipilih, kegiat an pengawasan aspek met eorologi, kegempaan, dan hidrologi dilakukan secara swakel ol a oleh PPEN.

  St udi kel ayakan yang t elah dilakukan sel ama 3 t ahun ini menyimpulkan bahwa calon t apak di Pul au Bangka, baik Bangka Barat maupun Bangka Selat an, memenuhi krit eria kebert erimaan sebagai t apak PLTN, diant aranya kondisi geol ogi baik, kondisi t anah st abil, bahaya kegempaan rendah, bahaya gunungapi kecil, bahaya t sunami kecil dll.

  Berdasarkan hasil st udi yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) dikat akan bahwa biaya pembangkit an PLTN yang beroperasi di Pulau Bangka sekit ar 6 sen USD/ kWh. Hasil kegiat an dipaparkan dalam bent uk workshops kepada pemangku kepent ingan di Pulau Bangka yang diikut i oleh Pemda, aparat set empat , dan inst ansi t erkait , sert a media cet ak dan elekt ronik. Acara pemaparan ini menghasilkan dukungan dari Pemda, inst ansi t erkait t erhadap pel aksanaan kegiat an penyiapan t apak sel anj ut nya, dan unt uk lebih mensosialisasikan PLTN di Babel.

b. Dokumen Pendampingan Kegiatan penyiapan Tapak PLTN di Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

c. Dokumen Survei tapak Banten Tahap

  Near Regional Lanj utan memf okuskan kaj ian t erhadap keselamat an t apak

  t erut ama aspek sesar permukaan pada skala wil ayah near

  r egi onal (radius 25 km) yang t ersebar di sekit ar Tapak Pot ensial Kramat wat u – Boj onegara, Bant en.

  Sesar permukaan t el ah t erident if ikasi melalui survei geol ogi dalam analisis elemen st rukt ur geologi di permukaan, yait u sesar Boj onegera, Margasari dan sesar Bant en. Selanj ut nya diident if ikasi sesar t ersebut dengan kaj ian bawah permukaan. Met ode yang digunakan adalah geof isika (gravit i/ gaya berat ) menggunakan alat gravimet er Lacost e &

  Romber g dengan sist em grid spasi panj ang 2 km dan lebar 1 km.

  Kegiat an survei t apak Bant en t ahun 2012 mempriorit askan pendat aan t erhadap sesar t erduga di bagian ut ara (Cilegon, Serang), yait u sesar Boj onegara 1, Boj onegara 2 dan Margasari. Pendat aan gravit i menggunakan 160 t it ik yang t ersebar di beberapa Kecamat an, ant ara lain Pulau Merak, Ampel, Boj onegara, Kramat wat u dan Cilegon.

  Pada t ahun 2013 kegiat an dilanj ut kan dengan pendat aan gravit i t erhadap sesar t erduga di bagian selat an (Serang Selat an). Sesar yang diduga adalah sesar Bant en 1, Bant en 2,

d. Dokumen Pemutakhiran dan Penyusunan Database Spasial Tapak PLTN

  Bant en 3 dan sesar Ciomas. Pendat aan gravit i menggunakan 120 t it ik yang t ersebar di beberapa Kecamat an, ant ara lain Kecamat an Ciwandan, Mancak, Cil egon, Waringin Kurung, Kasemen, Pont ang, Serang dan Tat akan. Analisis dat a gravit i diawali koreksi t erhadap lokasi, alam dan alat yang digunakan. Koreksi lokasi dimaksudkan dalam pembacaan dan koordinat . Sedangkan koreksi alam adalah koreksi apungan, pasang surut , lint ang, udara bebas dan koreksi t erhadap alat . Korelasi gravit i dengan sesar t erduga digambarkan dalam pet a f ormat Mapinf o berupa pet a Bouguer Anomali, Residual, Regional, Gradien Vert ikal dan Gradien Horisont al.

  Hasil analisis menunj ukkan adanya indikasi t erhadap keberadaan sesar di bawah permukaan, ant ara lain sesar Margasari, sesar Boj onegara 1 dan 2 sert a sesar Bant en 1. Analisis t ersebut masih perlu pendalaman dengan met ode yang lain unt uk memast ikan karakt erist ik sesarnya sehingga dapat menent ukan sesar akt if maupun sesar kapabel unt uk memenuhi krit eria kebert erimaan t apak PLTN yang aman. Kegiat an t ahun 2014 akan dilanj ut kan di wilayah Serpong, Kot a Tangerang Selat an, Prov. Bant en dengan lingkup kegiat an evaluasi t apak Reakt or Daya Eksperiment al (RDE).

   Dokumen hasil kegiat an survei t apak

  Bant en yang diperoleh ini dapat dimanf aat kan oleh Pemerint ah Provinsi Bant en unt uk melihat kest abilan wilayah berdasarkan kondisi sesar, dan kegiat an ini t elah selesai 100% sesuai rencana.

  Dokumen ini berisi dat a spasial t apak t ahap pemut akhiran Dat a Spasial di Bangka, Bant en, dan Muria. St udi ini dilakukan unt uk menghimpun semua st udi t apak yang t erkait dengan dat a geospasial, mencakup Bangka, Bant en dan Muria. Pada kegiat an ini dihasilkan pet a, ant ara lain pet a st rukt ur ruang, t ut upan lahan, pet a lingkungan dan prof il inf rast rukt ur. Hasil st udi t ahun 2011-2012 disusun dalam bent uk pangkalan dat a (dat abase) sist em inf ormasi t apak berbasis SIG (Sist em Inf ormasi Geograf is). Dat a yang dikumpulkan selama 2 t ahun belum menunj ukkan adanya perubahan st rukt ur ruang, t ut upan lahan, dan kondisi lingkungan, t et api sudah menunj ukkan adanya perubahan inf rast rukt ur di wilayah Muria. Tambahan dat a pada t ahun 2013 masih belum menunj ukkan perubahan yang signif ikan. Pada t ahun 2013, dat abase dikembangkan menj adi sebuah sist em inf ormasi berbasis WebGIS yang bisa diakses mel alui int ranet at au int ernet .

  Hasil st udi ini t idak hanya dapat dimanf aat kan unt uk penyiapan t apak, t et api j uga unt uk perencanaan t at a ruang, pengelol aan lingkungan, dan pengembangan inf rast rukt ur pemerint ah daerah set empat . Dokumen hasil st udi dapat digunakan oleh Pemerint ah Provinsi Bangka Belit ung, Pemerint ah Provinsi Bant en dan Pemda Jepara karena kegiat an ini t elah selesai 100% sesuai rencana.

  Pet a Uj ung Wat u Jepara dengan Arcinf o e.

  Dokumen Pemantauan Kegempaan, Meteorologi dan Lingkungan di Tapak Muria Dokumen hasil kegiat an pemant auan kegempaan, met eorologi dan lingkungan di t apak Muria yang dilakukan di 8 st asiun gempa mikro di sekeliling gunung Muria, berupa dat a

  dat e/ t i me, koordinat epicent er, Peak Gr ound Accel er at i on (PGA), Magni t ude, dan nilai

  kedalaman pada set iap kej adian gempa. Pengumpulan dat a met eorologi pada ket inggian sensor 2 m, 10 m, 33 m dan 55 m, pengolahan dan analisis dat a dilakukan dengan pembuat an graf ik pada set iap paramet ernya dan wi ndr ose. Pengumpulan

  Pet a Kedal aman Gempa Semenanj ung Muria, Okt ober 2013 dat a lingkungan berupa banj ir sungai, abrasii pant ai t apak Uj ung Wat u, invent arisasi dan ident if ikasi hasil t angkapan nelayan. Selain it u, t elah diperoleh hasil kalibrasi peralat an met eorologi sehingga hasil nya laik pakai. Hasil kegiat an berupa dokumen yang diperol eh dapat digunakan oleh BMKG dan Dinas Pet ernakan Jepara karena kegiat an ini t elah selesai 100% sesuai rencana.

  Formatted: Centered

  Kalibrasi peralat an met eorologi Pet a Seismisit as Semenanj ung Muria, Okt ober

  2013

f. Dokumen Hasil Pemantauan

  Ground Deformat ion Menggunakan GPS Geodetik di Tapak Muria

  Dokumen hasil kegiat an berisi dat a monit oring def ormasi di Muria menggunakan

  Gl obal Posi t i oni ng Syst em (GPS) geodet ik, bekerj asama dengan Fakult as Geodesi – ITB.

  Kegiat an st udi ini dilakukan unt uk menget ahui pergeseran posisi koordinat suat u lokasi yang mungkin t erj adi akibat akt ivit as vulkanik. GPS digunakan unt uk mengamat i perubahan posisi koordinat t ersebut per t ahun dalam rent ang wakt u 5 t ahun hingga t ahun 2014. Telah diperol eh dat a primer hasil pengukuran def ormasi t anah di sekit ar Gunung Muria menggunakan GPS Geodet ik. Dat a yang diperol eh berupa koordinat t elit i di 5 lokasi pengamat an yait u di Raht awu, Ket ek Put eh, Perdopo, Cranggang dan Mij en.

2. Dokumen Teknis Studi Infrastruktur Pengembangan SDM dan Partisipasi Industri Nasional

a. Dokumen Penyusunan Pangkalan Dat a Industri Nasional Penyusunan Draft Cetak Biru Part isipasi Industri Nasional dan Alih Teknologi PLTN Final

  Analisis t erhadap dat a def ormasi yang dikumpulkan dari t ahun 2011 s/ d 2013 menyimpulkan bahwa pergeseran di sekit ar Muria didominasi ol eh rot asi bl ok Sunda, pergeseran yang sangat lokal mengindikasikan adanya def ormasi di sekit ar t imur laut , t erdapat regangan lebih dari 0, 1 mikro st rain di daerah t imur laut yang memerlukan kaj ian mendalam. Dokumen hasil kegiat an ini dapat digunakan oleh BMKG, BAKORSURTANAL dan Pemda Jepara, dan kegiat an ini t elah selesai 100% sesuai rencana.

  Fot o Penempat an Alat monit oring def ormasi di Muria menggunakan Gl obal Posi t ioni ng Syst em (GPS) geodet ik

  Kegiat an t ahun 2013 dilakukan unt uk mengumpulkan t ambahan dat a dari berbagai indust ri nasional, baik indust ri besar maupun menengah. Beberapa indust ri dan lembaga yang t elah dikunj ungi unt uk mendapat kan dat a baru ant ara lain PT. Krakat au Waj at ama, Bant en; PT. Gunawan Dian Jaya St eel, Surabaya; Dinas Perindust rian dan Perdagangan Sumat era Ut ara, Medan; PT. Turbo Machinery Indonesia, Bandung; PT. Bakri Rubber Indust ry, dan PT. Taka Turbomachinery Indonesia. Dat a j uga diperoleh dari BAPPEDA, Badan Pusat St at ist ik, dan Dinas Perindust rian dan Perdagangan Provinsi Kalimant an Barat t ent ang indust ri yang ada di wil ayah provinsi Kalimant an Barat .

  Dilakukan j uga input dat a dan pemut akhiran dat a sert a modif ikasi kompilasi dat a indust ri nasional ke dalam Program Pangkalan Dat a Indust ri Nasional. Pemut akhiran dat a dan analisis dat a indust ri nasional disusun dalam laporan t opikal t ent ang komponen inst rument asi dan kont rol, komponen mekanikal, komponen el ekt rikal, komponen perpipaan, komponen arsit ek enj iniring, dan komponen environment al (wast e wat er t r eat ment ).

  Telah diselenggarakan seminar nasional dengan t ema "Pot ensi dan Kemampuan Indust ri Menyongsong Peran Energi Nuklir dalam Bauran Energi Nasional" pada t anggal 12 November 2013 di Jakart a, yang dihadiri ol eh pesert a dari indust ri nasional, inst ansi pemerint ah, dan beberapa sat ker dari BATAN. Pihak indust ri nasional yang hadir pada acara seminar t ersebut adalah PT. Siemens Indust rial Power dan PT. Krakat au Engineering (sebagai pembicara), dari inst ansi pemerint ah hadir wakil dari Kement erian Perindust rian (sebagai pembicara), Kement erian Riset dan Teknologi, Kement erian Energi dan Sumber Daya Mineral. Beberapa hal yang mengemuka di dalam seminar ini adalah sebagai berikut : a. BATAN sudah melakukan survei indust ri nasional secara swakelola maupun bekerj a sama dengan KHNP, Newj ec, West inghouse, dll.

b. Pemetaan SDM PLTN di Indonesia dan Persiapannya ke

  b. Sampai saat ini BATAN sudah memiliki pet a kemampuan indust ri nasional dalam memasok komponen PLTN. Pet a t ersebut perlu diverif ikasi dan dikaj i ulang dengan para prakt isi indust ri agar dapat dipakai unt uk menghit ung TKDN t iap komponen. Permen No 54/ 2012 merupakan kebij akan yang digunakan unt uk menent ukan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) unt uk pembangkit list rik t enaga uap, t enaga air, panas bumi, dan pembangkit konvensional lainnya. Permen ini dapat digunakan sebagai acuan unt uk penent uan TKDN bersama dengan hasil st udi t ent ang pot ensi indust ri yang t el ah dilakukan.

  c. Indust ri nasional dapat mendukung program pembangunan PLTN. PT Siemens Indonesia t elah memproduksi kondenser, t urbin, t ransf ormer, generat or, dll. PT Krakat au St eel dapat menyediakan baj a unt uk kebut uhan konst ruksi sipil dan menyediakan plat baj a unt uk memproduksi boiler, condenser, t urbin generat or, dl l.

  d. Dimungkinkan j uga pembuat an t urbin yang t ahan t erhadap Helium yang saat ini baru diproduksi oleh Mit subishi Heavy Indust ry (MHI), namun perlu dilakukan uj i coba dengan penelit ian skala kecil t erhadap pemakaian helium pada sist em generat or. Laporan t opikal yang disusun merupakan dokumen yang t erus dimut akhirkan, sehingga dapat digunakan sebagai acuan oleh indust ri unt uk meningkat kan kemampuannya. Ol eh karena konsep penyusunan laporan t opikal t ersebut adalah mendiskripsikan persyarat an, kemudian mengident if ikasi pot ensi yang ada sekarang dan menemukan kekurangannya (gap). Kekurangan inilah yang harus diperhat ikan unt uk dapat dicarikan solusinya oleh indust ri nasional unt uk bisa berperan dalam pembangunan PLTN nant inya.

  

depan

  Dalam st udi ini t elah dil akukan ident if ikasi awal pemet aan SDM BATAN yang sesuai dengan kualif ikasi personel unt uk operasi dan perawat an (O&M) mencakup umur, pusat / sat ker t erkait dan lat ar belakang pendidikan: Umur maksimal 36 t ahun, - pusat t erkait adalah PTBIN, PTAPB, PTNBR, PTKMR, PPEN, PTRKN, PRSG, PTBN, PTLR dan STTN, dan lat ar belakang pendidikan: T. Nuklir, T. Elekt ro, T. Mesin, Kimia, Fisika. Dengan asumsi PLTN akan beroperasi t ahun 2027, j umlah SDM PLTN pada t ahap pengoperasian dan perawat an yang t ersedia adalah 59 orang, dengan lat ar pendidikan S-1 (41 orang), S-2 (16 orang) dan S-3 (2 orang) dari j urusan Teknik (37 orang) dan MIPA (22 orang).

  Telah pula dilakukan analisis kesenj angan SDM PLTN t ahap pengoperasian dan perawat an PLTN pada aspek Techni cal

  Compet ency. Berdasarkan persyarat an pendidikan, j umlah

  SDM PLTN BATAN yang t ersedia 53, 64% - 73, 75% dari t ot al kebut uhan unt uk menempat i j abat an/ posisi pada t ahap pengoperasian dan perawat an PLTN, dengan t ingkat ket ersediaan unt uk j enj ang S-1 (47, 67% - 66, 13%) dan S-2 (40, 91% – 52, 94%), dan t ingkat ket ersediaan dari bidang Teknik (33, 64% - 46, 25%) dan dari bidang MIPA (91, 67% - 122, 22%). Dari j enis dan lamanya pelat ihan yang t el ah diikut i, SDM PLTN di int ernal BATAN unt uk memenuhi persyarat an IAEA masih perlu dit ingkat kan. Pel at ihan yang paling banyak diikut i adalah pelat ihan keselamat an nuklir, pelat ihan t ingkat dasar t enaga nuklir dan prot eksi radiasi dengan lama pelat ihan kurang dari 3 bulan, sedangkan yang masih t erbat as diikut i adalah pelat ihan mengenai t eknologi, perawat an, operat or, manaj emen bahan bakar, inst rument asi, QA/ QC dan pelat ihan t ingkat lanj ut di pembangkit spesif ik. Sement ara it u, j enis pelat ihan yang j uga t erbat as diikut i oleh SDM PLTN di BATAN adalah pelat ihan simulat or, anal isis sist em dan kont rol proses. BATAN t elah memil iki SDM yang mengoperasikan dan merawat reakt or riset , namun belum yang mempunyai pengalaman dalam pengoperasian dan perawat an PLTN.

  Unt uk aspek Sof t Compet ency, dari 59 responden yang disurvei t erdapat 39 orang (35, 45% - 48, 75%) yang memenuhi syarat sesuai krit eria sikap dan perilaku (sof t

  compet ency) pemegang j abat an/ posisi yang

  ada di t ahap pengoperasian dan perawat an PLTN. Sikap dan perilaku 39 orang t ersebut sesuai dengan 12 j abat an/ posisi yang ada di t ahap pengoperasian dan perawat an PLTN, yait u Penyelia Shif t (13 orang), Deput i Penyelia Shif t (7 orang), Superit enden Pembangkit (3 orang), Insinyur Perawat an (3 orang), Superit enden Teknik (3 orang), Superit enden Operasi (2 orang), Fisikawan Kesehat an (2 orang), Insinyur Jaminan Mut u (2 orang), Superit enden Keselamat an (1 orang), Insinyur Kesel amat an Indust ri (1 orang), Superit enden Pelat ihan (1 orang) dan St af Rekayasa Teknik (1 orang). Sement ara it u, sikap dan perilaku responden SDM BATAN yang disurvei belum ada yang sesuai dengan sikap dan perilaku pemegang j abat an unt uk 4 j abat an/ posisi, yait u Deput i Superit enden

  Pembangkit , Superit enden Perawat an, Insinyur Keselamat an Nuklir dan Insinyur Pelat ihan. Keput usan pemerint ah unt uk go- nucl ear akan sangat mendorong penyiapan SDM PLTN ini.

  Hasil st udi sangat pent ing bagi BATAN, Kement erian ESDM, Kement erian Riset dan Teknologi, Kement erian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan t erident if ikasikannya kesenj angan SDM, rencana penyiapan SDM ke depan dapat disiapkan dengan sej ak dini. Konsep penyiapan SDM PLTN ke depan adalah dengan menyusun Road-Map penyiapan SDM PLTN dan sekaligus mempersiapkan st andar kompet ensi personel sert a menyiapkan st andar lat ih kompet ensinya. Hasil st udi penyiapan SDM ini dapat j uga digunakan unt uk menyusun kebut uhan SDM yang diperlukan pada Reakt or Daya Eksperimen (RDE). Pembangunan RDE menj adi program unggulan BATAN dalam rencasa st rat egis 2015-2019.

c. Manaj emen Budaya Keselamatan Nuklir Bagi Industri

  

Nasional

  Budaya keselamat an, manaj emen keselamat an, dan manaj emen kegagalan (management of error) merupakan ist ilah umum dalam berbagai j enis indust ri yang memiliki risiko t inggi, ant ara lain indust ri nuklir, indust ri minyak & gas, dan indust ri penerbangan, pet rokimia. Kesal ahan manusia merupakan f akt or ut ama dari berbagai kecelakaan yang t erj adi di dunia indust ri, t idak hanya t erj adi di level pekerj a dari t ingkat t erendah, t et api j uga t erj adi di level manaj emen puncak.

  Secara umum, pada indust ri nuklir, budaya keselamat an didef inisikan sebagai gabungan dari perilaku kolekt if dan rekayasa proses, yang menghargai hubungan sist emik dan dinamis ant ara pekerj a dan lingkungan mereka, yang berusaha unt uk mengurangi risiko kesalahan operasional dan ket idakpast ian melalui pola pikir bersama yang mendorong penekanan pada inklusi, part isipat if , dan berpikir ke depan dari semua anggot a dalam organisasi. Def inisi budaya kesel amat an menurut IAEA adal ah keadaan mat urit as dari organisasi, yang mel et akkan nilai rekayasa st at ik dan kendala- kendala t erhadap perilaku organisasi dan proses kerj a.