LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAPPEDA PONOROGO 2016

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Penyelenggaraan Pemerintah yang baik (Good Governance) merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat serta dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Pengembangan dan penetapan sistem pertanggung-jawaban yang tepat, jelas, terukur dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan agar dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk itu pelaksanaan mekanisme regulasi akuntabilitas pada setiap instansi Pemerintah dapat memberikan manfaat memperkuat peran dan kapasitas kelembagaan itu sendiri, mengetahui kemajuan (Progress) dan capaian apa yang telah dilakukan (actuating) dibandingkan dengan perencanaannya (planning) serta tersedianya informasi yang benar (accurately) dan up to date bagi masyarakat luas secara memadai.

Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada setiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada setiap bagiannya. Masing – masing individu pada jajaran aparatur bertanggung jawab atas setiap kegiatan yang dilaksanakannya. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan – kegiatan yang terkendali (controllable activities) dan kegiatan – kegiatan yang tidak terkendali (uncontrollable activities). Kegiatan – kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan-kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Hal ini berarti, kegiatan tersebut benar-benar direncanakan, dirasakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang berkewenangan.

Seiring dengan terbitnya Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan pelaksanaan Undang Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana dirubah terakhir dengan Undang – Undang Nomor 234 tahun 2014 dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, maka untuk setiap instansi di Kabupaten harus menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.


(2)

(SKPD) Kabupaten Ponorogo dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2016 sebagai salah satu unsur manajemen kinerja Pemerintah dan kewajiban membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka telah menyusun laporan tersebut dengan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Ponorogo dan Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 11 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ponorogo.

B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

B. 1. KEDUDUKAN

Dengan berlakunya Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 sebagaimana telah dirubah dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, maka Bappeda sebagai salah satu instansi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 11 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Ponorogo dan Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 46 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ponorogo berkewajiban untuk membuat laporan kinerja pemerintah sesuai kewenangannya yaitu bidang perencanaan, penelitian-pengembangan, statistik dan penanaman modal.

Kedudukan Bappeda adalah badan perencanaan fungsional yang taktis operasionalnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dan dipimpin seorang Kepala Badan.

B. 2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Bappeda Kabupaten Ponorogo sesuai dengan Keputusan Bupati Nomor 46 Tahun 2008 mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah dan penanaman modal. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bappeda menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan dan penanaman modal;


(3)

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah dan penanaman modal; 3. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang perencanaan

pembangunan daerah dan penanaman modal;

4. Pembinaan, fasilitas dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah dan penanaman modal;

5. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah tangga Badan;

6. Pelaksanaan pengendalian, pemantauan dan evalasi kegiatan di bidang perencanaan pembangunan daerah dan penanaman modal; 7. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Susunan organisasi Bappeda Kabupaten Ponorogo adalah sebagai berikut :

1. Kepala Badan; 2. Sekretariat;

3. Bidang Perekonomian; 4. Bidang Sosial Budaya; 5. Bidang Prasarana;

6. Bidang Statistik, Penelitian dan Pengembangan; 7. Bidang Penanaman modal

8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang Yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan dan secara teknis administratif mendapatkan pembinaan dari Sekretaris Badan. Untuk lebih jelasnya tugas dan fungsi susunan organisasi Bappeda Kabupaten Ponorogo adalah sebagai berikut :

1. Kepala Badan

Mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan serta memberikan pembinaan administrasi di bidang perencanaan pembangunan dan penanaman modal.

2. Sekretariat

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan program, evaluasi dan pelaporan, administrai umum, administrasi kepegawaian, keuangan, kelengkapan dan rumah tangga Badan.


(4)

Dalam melaksanakan tugas Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

a) Pengkoordinasian penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif;

b) Pengelolaan administrasi dan pembinaan kepegawaian di lingkungan Badan;

c) Pengelolaan administarsi keuangan dan pembayaran gaji pegawai

d) Pengelolaan surat menyurat, kearsipan, ketatalaksanaan dan kepustakaan Badan;

e) Pengelolaan aset, rumah tangga dan perlengkapan Badan; f) Penyelenggaraan protokoler, humas dan perjalanan dinas; g) Penghimpunan dan penyusunan data informasi, evaluasi dan

pelaporan penyelenggaraan Badan;

h) Pengumpulan bahan dan pelaksanaan peningkatan kinerja organisasi Badan; dan;

i) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Sekretariat terdiri dari,

a. Sub Bagian Penyusunan Program dan pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Badan.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pembinaan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian.

Dalam melaksanakan tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a) Pengelolaan dan pembinaan administrasi umum dan ketatalaksanaan di lingkungan Badan

b) Pelaksanaan urusan rumah tangga dan keamanan kantor; c) Pelaksanaan penyusunan rencana dan pengadaan sarana dan

prasarana kebutuhan Badan;

d) Penyusunan rencana , pengelolaan dan perawatan perlengkapan kantor;

e) Penyelenggaraan inventarisasi kekayaan / aset di lingkungan Badan;

f) Penyelenggaraan protekoler, humas dan perjalanan dinas; g) Pengelolaan administrasi dan pembinaan kepegawaian di


(5)

h) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Badan.

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas dan melaksanakan administrasi keuangan di lingkungan Badan. Dalam melaksanakan tugas Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan anggaran keuangan Badan;

b) Pelaksanaan pengelolaan keuangan pembukuan, perhitungan dan verifikasi serta perbendaharaan Badan;

c) Pembayaran gaji pegawai di lingkungan Badan;

d) Penyusunan laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan Badan dan;

e) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Badan

Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan program dan pelaporan kegiatan Badan. Dalam melaksanakan tugas Sub Bagian penyusunan program menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan bahan dalam rangka koordinasi dan penyusunan program dan kegiatan Badan;

b) Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data statistik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan;

c) Penyusunan laporan pelaksanaan dan pencapaian kinerja program / kegiatan Badan;

d) Penyiapan bahan pelaksanaan waskat;

e) Pelaksanan evaluasi dan penyiapan bahan peningkatan pelayanan publik di lingkungan Badan dan;

f) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Badan.

3. Bidang perekonomian

Mempunyai tugas mengumpulkan bahan, mengkoordinasikan dan melaksanakan perencanaan pembangunan di bidang pertanian, industri, perdagangan, koperasi, energi dan sumber daya mineral. Dalam melaksanakan tugas bidang perekonomian menyelenggarakan fungsi:

a) Pengumpulan bahan penyusunan rencana pembangunan di bidang pertanian, industri, perdagangan, koperasi, energi dan sumber daya mineral.


(6)

b) Pelaksanaan koordinasi dan pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang pertanian, industri, perdagangan, koperasi, energi dan sumber daya mineral.

c) Penelaahan hasil-hasil pembangunan dalam rangka sinkronisasi dengan perencanaan pembangunan di bidang pertanian, industri, perdagangan, koperasi, energi dan sumber daya mineral.

d) Pengkajian permasalahan-permasalahan pembangunan dalam rangka pengambilan langkah-langkah pemecahan permasalahan pembangunan di bidang pertanian, industri, perdagangan, koperasi dan energi dan sumber daya mineral. e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan perencanaan

pembangunan di bidang pertanian, industri, perdagangan, koperasi, energi dan sumber daya mineral; dan

f) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Bidang perekonomian, terdiri dari: a) Sub Bidang pertanian; dan

b) Sub Bidang industri, perdagangan, koperasi, energi dan sumber daya mineral.

Sub Bidang pertanian mempunyai tugas menyiapkan bahan mengkoordinasikan dan melaksanakan perencananaan pembangunan di bidang pertanian.

Dalam melaksanakan tugas Sub Bidang pertanian menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan bahan penyusunan rencana pembangunan di bidang pertanian;

b) Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang pertanian;

c) Penelaahan hasil-hasil pembangunan dalam rangka sinkronisasi dengan perencanaan pembangunan di bidang pertanian;

d) Pengkajian permasalahan-permasalahan pembangunan dalam rangka pengambilan langkah-langkah pemecahan permasalahan pembangunan di bidang pertanian

e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan perencanaan di bidang pertanian; dan

f) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perekonomian.

Sub bidang industri, perdagangan, koperasi, energi dan sumber daya mineral mempunyai tugas menyiapkan bahan mengkoordinasi dan melaksanakan perencanaan pembangunan


(7)

di bidang industri, perdagangan, koperasi, energi dan sumber daya mineral.

Dalam melaksanakan tugas Sub Bidang industri, perdagangan, koperasi, energi dan sumber daya mineral menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan bahan penyusunan rencana pembangunan di bidang industri, perdagangan, koperasi, energi dan sumber daya mineral;

b) Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang industri, perdagangan, koperasi, energi dan sumber daya mineral;

c) Penelaahan hasil-hasil pembangunan dalam rangka sinkronisasi dengan perencanaan pembangunan di bidang industri, perdagangan, koperasi, energi dan sumber daya mineral;

d) Pengkajian permasalahan-permasalahan pembangunan dalama rangka pengambilan langkah-langkah pemecahan permasalahan pembangunan di bidang industri, perdagangan, koperasi, energi dan sumber daya mineral; e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan perencanaan

pembangunan di bidang industri, perdagangan, koperasi, energi dan sumber daya mineral;

f) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang perekonomian.

4. Bidang Sosial Budaya

Mempunyai tugas mengumpulkan bahan, mengkoordinasikan dan melaksanakan perencanaan pembangunan di bidang sosial dan budaya.

Dalam melaksanakan tugas bidang sosial dan budaya menyelenggarakan fungsi:

a) Pengumpulan bahan penyusunan rencana pembangunan di bidang sosial dan budaya;

b) Pelaksanaan koordinasi dan pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang sosial dan budaya;

c) Penelaahan hasil-hasil pembangunan dalam rangka sinkronisasi dengan perencanaan pembangunan di bidang sosial dan budaya;

d) Pengkajian permasalahan-permasalahan pembangunan dalama rangka pengambilan langkah-langkah pemecahan permasalahan pembangunan di bidang sosial dan budaya; e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan perencanaan

pembangunan di bidang sosial dan budaya;

f) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.


(8)

Bidang Sosial Budaya terdiri dari:

a) Sub Bidang Kesejahteraan Sosial; dan

b) Sub Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pemerintahan

Sub Bidang Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas menyiapkan bahan mengkoordinasikan dan melaksanakan perencanaan pembangunan di bidang kesejahteraan sosial;

Dalam melaksanakan tugas Sub Bidang Kesejahteraan Sosial menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan bahan penyusunan rencana pembangunan di bidang kesejahteraan sosial;

b) Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang kesejahteraan sosial;

c) Penelaahan hasil-hasil pembangunan dalam rangka sinkronisasi dengan perencanaan pembangunan di bidang kesejahteraan sosial;

d) Pengkajian permasalahan-permasalahan pembangunan dalam rangka pengambilan langkah-langkah pemecahan permasalahan pembangunan di bidang kesejahteraan sosial; e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan perencanaan

pembangunan di bidang kesejahteraan sosial; dan

f) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala bidang sosial budaya.

Sub Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Pemerintahan mempunyai tugas menyiapakan bahan mengkoordinasikan dan melaksanakan perencanaan pembangunan di Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pemerintahan.

Dalam melaksanakan tugas Sub Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pemerintahan menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan bahan penyusunan rencana pembangunan di bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pemerintahan;

b) Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pemerintahan;

c) Penelaahan hasil-hasil pembangunan dalam rangka sinkronisasi dengan perencanaan pembangunan di bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pemerintahan;

d) Pengkajian permasalahan-permasalahan pembangunan dalam rangka pengambilan langkah-langkah pemecahan permasalahan pembangunan di bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pemerintahan;

e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan perencanaan pembangunan di bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pemerintahan;


(9)

f) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala bidang sosial budaya.

5. BIDANG PRASARANA

Mempunyai tugas mengumpulkan bahan, mengkoordinasikan dan melaksanakan perencanaan pembangunan di Bidang Prasarana wilayah, sumber daya alam dan lingkungan hidup. Dalam melaksanakan tugas Bidang Prasarana menyelenggarakan fungsi:

a) Pengumpulan bahan penyusunan rencana pembangunan di bidang Prasarana wilayah, sumber daya alam dan lingkungan hidup;

b) Pelaksanaan koordinasi dan pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang Prasarana wilayah, sumber daya alam dan lingkungan hidup;

c) Penelaahan hasil-hasil pembangunan dalam rangka sinkronisasi dengan perencanaan pembangunan di bidang Prasarana wilayah, sumber daya alam dan lingkungan hidup; d) Pengkajian permasalahan-permasalahan pembangunan

dalama rangka pengambilan langkah-langkah pemecahan permasalahan pembangunan di bidang Prasarana wilayah, sumber daya alam dan lingkungan hidup;

e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan perencanaan pembangunan di bidang Prasarana wilayah, sumber daya alam dan lingkungan hidup; serta

f) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Bidang Prasarana terdiri dari:

a) Sub Bidang Prasarana wilayah; dan

b) Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

Sub Bidang Prasarana wilayah mempunyai tugas menyiapkan bahan mengkoordinasikan dan melaksanakan perencanaan pembangunan di bidang prasarana wilayah yang meliputi pengairan, perhubungan dan telekomunikasi dan pariwisata. Dalam melaksanakan tugas Sub Bidang Prasarana wilayah menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan bahan penyusunan rencana pembangunan di bidang prasarana wilayah yang meliputi pengairan, perhubungan dan telekomunikasi dan pariwisata;


(10)

b) Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang prasarana wilayah yang meliputi pengairan, perhubungan dan telekomunikasi dan pariwisata; c) Penelaahan hasil-hasil pembangunan dalam rangka sinkronisasi

dengan perencanaan pembangunan di bidang prasarana wilayah yang meliputi pengairan, perhubungan dan telekomunikasi dan pariwisata;

d) Pengkajian permasalahan-permasalahan pembangunan dalam rangka pengambilan langkah-langkah pemecahan permasalahan pembangunan di bidang prasarana wilayah yang meliputi pengairan, perhubungan dan telekomunikasi dan pariwisata; e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan perencanaan pembangunan

di bidang prasarana wilayah yang meliputi pengairan, perhubungan dan telekomunikasi dan pariwisata; dan

f) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala bidang Prasarana.

 Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas menyiapkan bahan mengkoordinasikan dan melaksanakan perencanaan pembangunan di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Dalam melaksanakan tugas Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi.

a) Penyiapan bahan penyusunan rencana pembangunan di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup;

b) Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanan perencanaan pembangunan di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup;

c) Penelaahan hasil-hasil pembangunan dalam rangka sinkronisasi dengan perencanaan pembangunan di bidang sumber daya alam dan lingkungan hoidup;

d) Pengkajian permasalahan-permasalahan pembangunan dalam rangka pengambilan langkah-langkah pemecahan permasalahan pembangunan di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup;

e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan perencanaan pembangunan di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup;

f) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang di berikan oleh Keoala Bidang Prasarana.


(11)

6. Bidang Statistik, Penelitian dan Pengembangan

Mempunyai tugas mengumpulkan bahan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pengumpulan dan analisa dan serta penelitian dan pengembangan.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Statistik, Penelitian dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi:

a) Pengumpulan data dan bahan dalam rangka penelitian, pengkajian dan pengembangan;

b) Pelaksanaan koordinasi dan pelaksanaan pengumpulan data, analisa penyajian dan dokumentasi data statistic dalam rangka pelaksanaan pembangunan;

c) Penyusunan laporan hasil-hasil penelitian dan pengkajian; d) Penyusunan rencana upaya pengembangan berdasarkan

hasil-hasil penelitian; dan

e) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepaola Badan Bidang Statistik, Penelitian dan Pengembangan, terdiri dari:

a) Sub Bidang Statistik; dan

b) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan.

 Sub Bidang Statistik mempunyai tugas menyiapkan bahan mengkoordinasikan dan melaksanakan pengumpulan, pengolahan penyajian dan dokumentasi data dalam rangka perencanaan pembangunan daerah.

Dalam melaksanakan tugas Subh Bidang Statistik menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan dan pengumpulan bahan dan data statistik perencanaan pembangunan daerah;

b) Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pengumpulan data;

c) Pelaksanaan pengolahan data analisa data;

d) Pelaksanaan penyajian pendokumentasian dan informasi dat; e) Pelaksanaan peremajaan data dan pemutakhiran data; dan f) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Statistik, penelitian dan pengembangan.

 Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas menyiapkan bahan, mengkoordinasikan dan melaksanakan penilitian, pengkajian dan penyusunan rencana pengembangan daerah.

Dalam melaksanakan tugas Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan bahan penelitian dan pengkajian;

b) Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penelitian dan pengkajian dalam rangka perencanaan pembangunan daerah;


(12)

c) Pelaksanaan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil penelitian dan pengkajian;

d) Penyusunan rencana pengembangan pembangunan daerah berdasarkan hasil-hasil penelitian dan pengkajian; dan

e) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Statistik, Penelitian dan Pengembangan.

7. Bidang Penanaman Modal

Mempunyai tugas mengumpulkan bahan dalam rangka pererncanaan, pengembangan, kerjasama, promosi dan informasi penanaman modal.

Dalam melaksankan tugas Bidang Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi:

a) Pengumpulan bahan dalam rangka perencanaan di bidang penanaman modal;

b) Pelaksanaan koordinasi dan pelaksanaan pengembangan bidang penanaman modal;

c) Pelaksanaan koordinasi dan pelaksanaan kerjasama bidang penanaman modal;

d) Pelaksanaan koordinasi dan pelaksanaan promosi dan informasi bidang penaanaman modal; dan

e) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

f) Bidang Penanaman Modal terdiri dari:

g) Sub Bidang Perencanaan, Penfgembangan dan Kerjasama; dan h) Sub Bidang Informasi dan Promosi.

 Sub Bidang Perencanaan, pengembangan dan kerjasama mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan, kerjasama, koordinasi dan pengembangan penanaman modal.

Dalam melaksanakan tugas Sub Bidang Perencanaan, pengembangan dan kerjasama menyelenggarakan fungsi:

a) Penyusunan rencana kerjasama dan pengembangan penanaman modal;

b) Penyiapan bahan penyusunan petunjuk yang berkaitan dengan syarat-syarat teknis penanaman modal;

c) Penyiapan bahan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pengembangan penanaman modal;

d) Penyiapan bahan rekomendasi bidang penanaman modal; e) Penyiapan bahan penyusunan pedoman teknis pengawasan

dan pengendalian penanaman modal;

f) Penyiapan bahan kerjasama dan koordinasi di bidang pengawasan penanaman modal; dan

g) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penanaman Modal.


(13)

 Sub Bidang Informasi dan Promosi mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan, pengembangan, kerjasama, promosi dan informasi penanaman modal.

Dalam melaksanakan tugas Sub Bidang Informasi dan Promosi menyelenggarakan fungsi:

a) Penyusunan rencana pengkajian, informasi dan promosi penanaman modal;

b) Pelaksanaan informasi awal potensi investasi daerah;

c) Pelaksanaan penelitian dan pengkaitan potensi daerah yang dikelola melalui penanaman modal;

d) Pelaksanaan identifikasi dan pemetaan potensi investasi; e) Pelaksanaan penyusunan profil investasi;

f) Pengembangan sistem informasi penanaman modal; dan g) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Penanaman Modal.

D. ASPEK SRATEGIS ORGANISASI

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi di atas, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai aspek strategis yang meliputi :

1. Aspek Strategis Letak Geografis

Kantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo terletak di kompleks gedung kantor Pusat Pemerintah Daerah yaitu di Jl. Aloon-aloon Utara No. 4 Ponorogo Kode Pos 63413. Wilayah ini masuk dalam wilayah Kelurahan Mangkujayan Kecamatan Ponorogo.

2. Aspek Strategis Sarana Prasarana

BAPPEDA Kabupaten Ponorogo dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh sarana prasarana yang cukup memandai sebagai berikut :

a. Gedung Kantor

BAPPEDA Kabupaten Ponorogo mempunyai 1 ( satu ) buah gedung kantor yang terdiri dari 2 ( dua ) lantai dengan fasilitas area parker untuk tamu dan karyawan/karyawati, 2 ( dua ) ruang rapat yang berada dilantai 2, ruang recepsionist, ruang tunggu tamu, 1 (satu) ruang kepala, 1 (satu) ruang staf secretariat, 1 (satu) ruang staf keuangan, 5 (lima) ruang staf bidang, 2 (dua) bagian kamar mandi laki-laki dan perempuan, 1 (satu) ruang dapur , 1 (satu) ruang musholla, 1 (satu) ruang arsip dokumen perencanaan.

b. Jaringan Listrik, Air Bersih dan Telepone/fax

Gedung Kantor BAPPEDA Kabupaten Pono0rogo didukung oleh aliran listrik yang cukup memandai sepanjang tahun. Apabila terjadi pemadaman listrik bergilir maupun kerusakan jaringan


(14)

sudah dapat diatasi dengan dimilikinya genset (pengadaan belanja modal tahun 2015), dan penggunanya mampu mencukupi seluruh kebutuan listrik kantor BAPPEAD apabila peralatan kantor beroperasi secara penuh. Untuk jaringan air bersih tersedia cukup untuk seluruh kantor dengan didukung adanya tendon air dilantai 2 gedung kantor. Untuk jaringan telephone dan faximile tersedia mencukupi sepanjang tahun, dan ditambah dukungan dari santel untuk jaringan intra-telepone antar SKPD dalam lingkup gedung pusat pemerintah Daerah.

c. Peralatan dan Perlengkapan Kantor

BAPPEDA Kabupaten Ponorogo selain didukung gedung kantor yang cukup memandai, juga didukung oleh peralatan dan perlengkapan kantor yang cukup memandai sebagai berikut :

 50 (limapuluh) set computer/ laptop/ printer  100 (seratus) buah meja kerja/ rapat

 200 (duaratus) buah kursi kerja / rapat  10 (sepuluh) buah almari arsip kaca

 40 (empatpuluh) buah filling kabinet / almari besi d. Jaringan Internet/ Intranet

BAPPEDA Kabupaten Ponorogo dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh jaringan internet yang cukup memandai, meliputi jaringan internet kabel dan free hotspot di lingkungan gedung kantor BAPPEDA. BAPPEDA juga sudah mempunyai website Bappeda yaitu bappeda.ponorogo.go.id dan email bappedaponorogo1212@ymail.com.

e. Kendaraan Dinas

3. Aspek Strategis Jaringan Perencana

BAPPEDA Kabupaten Ponorogo dalam melaksanakan tugas dan fungsinya melakukan fungsi koordinasi bersama-sama jaringan perencana yang terdapat dalam SKPD Kabupaten Ponorogo yaitu kepala sub bagian penyusunan program di 48 (empat puluh delapan) SKPD (Badan/ Dinas/ Kantor/ Kecamatan)

4. Aspek Strategis Kewenangan sebagai berikut :

1. Bidang Perencanaan

1) Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah

a) Koordinasi dan konsultasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah;

b) Penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah;

c) Penetapan pedoman dan standar perencanaan pembangunan daerah, kecamatan / desa

d) Fasilitasi, bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta, dalam dan luar negeri;


(15)

e) Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah;

f) Penetapan petunjuk pelaksanaan dan konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan;

g) Bimbingan supervisi, koordinasi, konsultasi dan fasilitasi keserasian pengembangan perkotaan dan perdesaan;

h) Bimbingan supervisi dan koordinasikonsultasi dan fasilitasi keserasian pengembangan perkotaan dan perdesaan di kecamatan/desa;

i) Bimbingan, supervisi dan konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan didaerah kecamatan/perkotaan; j) Konsultasi pengembangan pengawasan prioritas, cepat

tumbuh dan andalan;

k) Konsultasimitigasi daearah rawan bencana;

l) Penyusunan dan koordinasi pentunjuk pelaksanaan manajemen dan kelembagaan pengembangan wilayah dan kawasan;

m) Penetapan petunjuk pelaksanaan pengembangan pembangunan perwilayahan;

n) Fasilitasi dan koordinasi pengembangan wilayah tertinggal di kecamatan/ desa;

o) Bimbingan supervisi dan konsultasi pelayanan perkotaan; p) Bimbingan supervisi dan konsultasi pelayanan perkotaan di

kecamatan/ kelurahan;

2) Monitoring dan Evaluasi (Monev)

a) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah;

b) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah kecamatan /desa / kelurahan;

c) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pembangunan antar kecamatan /desa dan antara kecamatan /desa dengan swasta, dalam dan luar negeri; d) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan kawasan

dan lingkungan perkotaan;

e) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan wilayah tertinggal;

f) Monitoring dan evaluiasi pelaksanaan penanggulangan bencana di daerah;

g) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan;

h) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan keserasian pengembangan perkotaan dan kawasan perdesaan;


(16)

i) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan terhadap kelembagaan dan manajemen pengembangan wilayah dan kawasan;


(17)

2. Bidang Statistik, Penelitian dan Pengembangan

1) Statistik Umum

a. Penyelenggaraan kerjasama antar lembaga untuk mengembangkan statistic skala kabupaten;

b. Pengawasan, monitoring dan evaluasi; c. Fasilitasi dan pembinaan.

2) Statistik Dasar

a. Pemberian dukungan penyelenggaraan sensus;

b. Pemberian dukungan penyelenggaraan survey antar sensus;

c. Pemberian dukungan survey berskala nasional ditingkat kabupaten di bidang ekonomi dan sosial;

d. Pemberian dukungan survey lintas sector berskala nasional; 3) Koordinasi dan Penyelenggaraan Statistik Sektor;

4) Pengembangan jajaran statistik khusus skala kabupaten;

5) Perencanaan dan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan dalam rangka perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah;

3. Bidang Penanaman Modal

1) Penyiapan rumusan rencana umum penanaman modal daerah dan rencana strategis daerah sesuai dengan program pembangunan daerah;

2) Perumusan pedoman, pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan kebijakan dan perencanaan pengembangan penanaman modal;

3) Penyiapan usulan bidang-bidang usaha yang perlu dipertimbangkan tertutup;

4) Penyiapan usulan bidang-bidang usaha yang perlu dipertimbangkan terbuka dengan persyaratan;

5) Penyiapan usulan bidang-bidang usaha yang perlu dipertimbangkan mendapat prioritas tinggi dikabupaten;

6) Penyusunan peta investasi daerah kabupaten dan identifikasi potensi sumber daya daerah kabupaten terdiri dari sumber daya alam, kelembagaan dan sumber daya manusia termasuk pengusaha mikro, kecil, menengah, koperasi dan besar;

7) Perumusan pemberian insentif penanaman modal diluar fasilitas fiskal dan non fiskal nasional yang menjadi kewenangan kabupaten;

8) Kerjasama penanaman modal;

a. Melaksanakan, mengajukan usulan materi dan mefasilitasi kerjasama dengan dunia usaha dibidang penanaman modal;

b. Melaksanakan, mengajukan usulan materi dan memfasilitasi kerjasama internasional dibidang penanaman modal;


(18)

a. Mengkaji, merumuskan dan menyusun kebijakan teknis pelaksanaan pemberian bimbingan dan pembinaan promosi penanaman modal;

b. Mengkaji, merumuskan dan menyusun materi dan melaksanakan promosi penanaman modal daerah;

10) Pelayanan penanaman modal

a. Fasilitasi dan koordinasi pelayanan perijinan usaha kegiatan penanaman modal dan non perijinan;

b. Perumusan pemberian usulan persetujuan fasilitas fiskal nasional, bagi penanaman modal yang menjadi kewenangan kabupaten.

11) Pengendalian pelaksanaan penanaman modal

a. Mengkaji, merumuskan dan menyusun kebijakan teknis pengendalian pelaksanaan penanaman modal;

b. Melaksanakan pemantauan, bimbingan, dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal, berkoordinasi dengan pemerintah dan pemerintah provinsi.

12) Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal a. Mengkaji, merumuskan dan menyusun pedoman tata

cara pembangunan dan pengembangan sistem informasi penanaman modal;

b. Membangun dan mengembangkan sistem informasi penanaman modal yang terintegrasi dengan sistem informasi penanaman modal pemerintah dan perintah provinsi;

c. Mengumpulkan dan mengolah data kegiatan usaha penanaman modal dan realisasi usaha penanaman modal;

d. Memutakhirkan data dan informasi penanaman modal daerah.

13) Penyebarluasan, Pendidikan dan Pelatihan Penanaman Modal a. Membina dan mengawasi pelaksanaan dibidang sistem

informasi penanaman modal;

b. Melaksanakan sosialisasi atas kebijakan dan perencanaan pengembangan, kerjasama dalam dan luar negeri, promosi, pemberian pelayanan perijinan, pengendalian pelaksanaan, dan sistem informasi penanaman modal kepada aparatur pemerintah dan dunia usaha;

c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan penanaman modal.

Sedangkan Struktur Organisasi Bappeda Litbang Kabupaten Ponorogo yang baru terdapat pada Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2016 adalah sebagai berikut :


(19)

1. Kepala Badan; 2. Sekretariat;

3. Bidang Perekonomian; 4. Bidang Sosial Budaya; 5. Bidang Prasarana;

6. Bidang Penelitian dan Pengembangan;

4. Personil

Dukungan personalia pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Kabupaten Ponorogo untuk pelaksanaan tupoksi dan kewenangan berjumlah sebanyak 70 orang pegawai, dengan rincian criteria sebagai berikut :

Berdasarkan Struktur (Eleson), Fungsional dan Staf : A. Menurut Golongan Kepangkatan

a) Golongan IV : 12 orang b) Golongan III : 42 orang c) Golongan II : 6 orang d) Golongan I : 0 orang e) Honorer : 8 orang Jumlah : 68 Oran

g B. Menurut Pendidikan

1 PNS

a) Strata 3 : 0 oran g b) Strata 2 : 14 oran

g c) Strata 1/D-4 : 39 oran

g d) Diploma : 0 oran

g

e) SMA : 7 oran

g

f) SMP : 0 Oran

g Jumlah : 46 Oran

g 2 Honorarium / Non PNS

a) Strata 1/D-4 : 3 oran g


(20)

c) SMA : 1 oran g

d) SMP : 7 Oran

g Jumlah : 12 Oran

g

E.

SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ponorogo selama Tahun 2015. Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

, menjelaskan secara ringkas tentang Latar Belakang, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi, Aspek Strategis, Struktur Organisasi serta Sistematika Penyajian.

BAB II PERENCANAAN KERJA

, menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang meliputi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ), Rencana Strategis Tahun 2010 – 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA,

menjelaskan terkait dengan Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2015 dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan.

BAB IV PENUTUP,

menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2015 dan mengurangi rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa mendatang.


(21)

(1)

i) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan terhadap kelembagaan dan manajemen pengembangan wilayah dan kawasan;


(2)

2. Bidang Statistik, Penelitian dan Pengembangan 1) Statistik Umum

a. Penyelenggaraan kerjasama antar lembaga untuk mengembangkan statistic skala kabupaten;

b. Pengawasan, monitoring dan evaluasi; c. Fasilitasi dan pembinaan.

2) Statistik Dasar

a. Pemberian dukungan penyelenggaraan sensus;

b. Pemberian dukungan penyelenggaraan survey antar sensus;

c. Pemberian dukungan survey berskala nasional ditingkat kabupaten di bidang ekonomi dan sosial;

d. Pemberian dukungan survey lintas sector berskala nasional; 3) Koordinasi dan Penyelenggaraan Statistik Sektor;

4) Pengembangan jajaran statistik khusus skala kabupaten;

5) Perencanaan dan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan dalam rangka perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah;

3. Bidang Penanaman Modal

1) Penyiapan rumusan rencana umum penanaman modal daerah dan rencana strategis daerah sesuai dengan program pembangunan daerah;

2) Perumusan pedoman, pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan kebijakan dan perencanaan pengembangan penanaman modal;

3) Penyiapan usulan bidang-bidang usaha yang perlu dipertimbangkan tertutup;

4) Penyiapan usulan bidang-bidang usaha yang perlu dipertimbangkan terbuka dengan persyaratan;

5) Penyiapan usulan bidang-bidang usaha yang perlu dipertimbangkan mendapat prioritas tinggi dikabupaten;

6) Penyusunan peta investasi daerah kabupaten dan identifikasi potensi sumber daya daerah kabupaten terdiri dari sumber daya alam, kelembagaan dan sumber daya manusia termasuk pengusaha mikro, kecil, menengah, koperasi dan besar;

7) Perumusan pemberian insentif penanaman modal diluar fasilitas fiskal dan non fiskal nasional yang menjadi kewenangan kabupaten;

8) Kerjasama penanaman modal;

a. Melaksanakan, mengajukan usulan materi dan mefasilitasi kerjasama dengan dunia usaha dibidang penanaman modal;

b. Melaksanakan, mengajukan usulan materi dan memfasilitasi kerjasama internasional dibidang penanaman modal;


(3)

a. Mengkaji, merumuskan dan menyusun kebijakan teknis pelaksanaan pemberian bimbingan dan pembinaan promosi penanaman modal;

b. Mengkaji, merumuskan dan menyusun materi dan melaksanakan promosi penanaman modal daerah;

10) Pelayanan penanaman modal

a. Fasilitasi dan koordinasi pelayanan perijinan usaha kegiatan penanaman modal dan non perijinan;

b. Perumusan pemberian usulan persetujuan fasilitas fiskal nasional, bagi penanaman modal yang menjadi kewenangan kabupaten.

11) Pengendalian pelaksanaan penanaman modal

a. Mengkaji, merumuskan dan menyusun kebijakan teknis pengendalian pelaksanaan penanaman modal;

b. Melaksanakan pemantauan, bimbingan, dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal, berkoordinasi dengan pemerintah dan pemerintah provinsi.

12) Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal a. Mengkaji, merumuskan dan menyusun pedoman tata

cara pembangunan dan pengembangan sistem informasi penanaman modal;

b. Membangun dan mengembangkan sistem informasi penanaman modal yang terintegrasi dengan sistem informasi penanaman modal pemerintah dan perintah provinsi;

c. Mengumpulkan dan mengolah data kegiatan usaha penanaman modal dan realisasi usaha penanaman modal;

d. Memutakhirkan data dan informasi penanaman modal daerah.

13) Penyebarluasan, Pendidikan dan Pelatihan Penanaman Modal a. Membina dan mengawasi pelaksanaan dibidang sistem

informasi penanaman modal;

b. Melaksanakan sosialisasi atas kebijakan dan perencanaan pengembangan, kerjasama dalam dan luar negeri, promosi, pemberian pelayanan perijinan, pengendalian pelaksanaan, dan sistem informasi penanaman modal kepada aparatur pemerintah dan dunia usaha;

c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan penanaman modal.

Sedangkan Struktur Organisasi Bappeda Litbang Kabupaten Ponorogo yang baru terdapat pada Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2016 adalah sebagai berikut :


(4)

1. Kepala Badan; 2. Sekretariat;

3. Bidang Perekonomian; 4. Bidang Sosial Budaya; 5. Bidang Prasarana;

6. Bidang Penelitian dan Pengembangan; 4. Personil

Dukungan personalia pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Kabupaten Ponorogo untuk pelaksanaan tupoksi dan kewenangan berjumlah sebanyak 70 orang pegawai, dengan rincian criteria sebagai berikut :

Berdasarkan Struktur (Eleson), Fungsional dan Staf : A. Menurut Golongan Kepangkatan

a) Golongan IV : 12 orang b) Golongan III : 42 orang c) Golongan II : 6 orang

d) Golongan I : 0 orang

e) Honorer : 8 orang

Jumlah : 68 Oran g

B. Menurut Pendidikan

1 PNS

a) Strata 3 : 0 oran g b) Strata 2 : 14 oran

g c) Strata 1/D-4 : 39 oran

g

d) Diploma : 0 oran

g

e) SMA : 7 oran

g

f) SMP : 0 Oran

g Jumlah : 46 Oran

g

2 Honorarium / Non PNS

a) Strata 1/D-4 : 3 oran g

b) Diploma : 1 oran


(5)

c) SMA : 1 oran g

d) SMP : 7 Oran

g Jumlah : 12 Oran

g

E.

SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ponorogo selama Tahun 2015. Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

, menjelaskan secara ringkas tentang Latar Belakang, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi, Aspek Strategis, Struktur Organisasi serta Sistematika Penyajian.

BAB II PERENCANAAN KERJA

, menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang meliputi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ), Rencana Strategis Tahun 2010 – 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA,

menjelaskan terkait

dengan Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2015 dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan.

BAB IV PENUTUP,

menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2015 dan mengurangi rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa mendatang.


(6)