Respon nasabah terhadap manfaat investasi produk mitra amanah di AJB Bumiputera 1912 divisi syariah

(1)

RESPON NASABAH TERHADAP MANFAAT INVESTASI PRODUK MITRA AMANAH DI AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

MUHAMMAD FAHMI QURAISY SYIHAB NIM. 1110046200029

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA


(2)

(3)

i

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan di Universitas yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta,13 Januari 2015


(4)

(5)

iii ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Respon Nasabah Terhadap Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui respon nasabah terhadap manfaat invesatasi produk mitra amanah yang diukur dari tiga aspek variabel yaitu, aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap), dan aspek konatif (tindakan). Kemudian setelah itu mencari tahu aspek atau variabel mana yang mempunyai nilai yang paling baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah tersebut.

Model penelitian ini adalah model penelitian kuantitatif dan penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 40 nasabah yang menikmati manfaat investasi yang ada pada produk mitra amanah di AJB Bumiputera 1912 divisi syariah, untuk kemudian data yang didapatkan diolah oleh dengan bantuan SPSS 21.00. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidential Sampling atau metode pengambilan sampel secara acak.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa respon nasabah terhadap manfaat investasi yang diukur dengan tiga variabel (kognitif, afektif, dan konatif) secara parsial (uji t) menunjukan variabel kognitif (1,973>1,688), afektif (1,024<1,688), konatif (1,749>1,688), hal ini menunjukan bahwa respon kognitif dan konatif mempunyai nilai yang baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah, sedangkan respon afektif tidak. Jika dihitung secara keseluruhan (Uji F) cukup baik hasilnya dan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan variabel dependennya. Dan variabel yang paling baik nilainya terhadap manfaat investasi produk mitra amanah adalah variabel kognitif (pengetahuan) dengan nilai thitung sebesar 1,973 >ttabel 1,688 yang berarti respon nasabah terhadap manfaat invesatsi produk mitra amanah yang dilihat dari segi pengetahuan nasabah itu sendiri sangat baik.

Kata Kunci : Respon, Kognitif, Afektif, Konatif, dan Manfaat Investasi Pembimbing : Dr. Ir. Yadi Nurhayadi M. Si.


(6)

iv

KATA PENGANTAR Assalaamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Alhamdulillahi Robbil’alamiin

Pujisyukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Respon Nasabah Terhadap Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah pada Program Studi Muamalat, Jurusan Asuransi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh dukungan,motivasi dan bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu, penulis inginmenyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak tersebut sebagai berikut:

1. Bapak Dr. H. JM. Muslimin, M.A sebagai Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(7)

v

2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, M.H sebagai Ketua Progam Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Abdurrauf, M.A sebagai Sekretaris Progam Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Terimakasih kepada bapak Syahrul Adam sebagai dosen pembimbing akademik saya yang telah memberikan masukan serta bimbingan selama saya menjadi mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah jakarta.

5. Dr. Ir. Yadi Nurhayadi M.Si. yang telah membimbing saya dengan penuh kesabaran dan memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi penelitian ini.

6. Terimakasih kepada seluruh dosen yang ada di fakultas syariah dan hukum yang sudah memberikan ilmu yang bermanfaat serta memberikan pengetahuan yang bermanfaat buat kedepannya.

7. Terimakasih kepada perusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah yang telah memperbolehkan saya melakukan penelitian skripsi dan memberikan informasi yang sangat penting bagi penelitian ini.

8. Terimakasih kepada bapak Agus Mardiantono, S.E selaku Staf P. SDM & Keagenan AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah yang telah memberikan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi saya mengenai penelitian ini.


(8)

vi

9. Terimakasih kepada perpustakaan utama dan perpustakaan fakultas yang telah memberikan fasilitas untuk mahasiswanya dan memberikan banyak informasi didalamnya.

10.Terimakasih kepada kedua orang tua saya terutama Ibu saya tercinta yang tidak pernah berhenti memanjatkan doanya kepada Allah SWT agar saya diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Terimakasih kepada seluruh keluarga besar yang telah membantu dan memberi dukungan serta motivasi, baik moril maupun materil.

12.Terimakasih sahabat-sahabat DPR Ari, Hilman, Yafie, Ade, Ilham, Putra, Brian, Kevin, Nizar, Wahyudi, Arif Bedil, Jimi, Riana, Yusni, Asti, Anis dan seluruh temen-teman seperjuangan saya di Asuransi Syariah 2010 dan teman-teman lainnya dari jurusan Perbankan Syariah Aziz, Ute, Bijay, Sinyo dkk yang turut menemani dalam suka dan duka selama menjadi mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan juga berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi.

13. Terimakasih juga kepada Munawarotul Kiptiah yang senantiasa setia memberikan semangat, motivasi, dan dukungan hingga skripsi ini selesai.

14.Terimakasih untuk semua teman-teman KBAS dari angkatan 2009-2012 yang turut serta menjadi motivasi bagi penulis agar bisa cepat menyelesaikan perkuliahan.


(9)

vii

Penulis juga tidak lupa untuk meminta dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penulisan skripsi ini terdapat hal yang kurang berkenan. Penulis hanya dapat mendoakan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dengan tulus dalam penyusunan skripsi ini dan semoga menjadi amal shaleh yang akan dibalas oleh Allah SWT.

Karya tulis yang sangat sederhana ini tentunya masih belum sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat kontruktif penulis harapkan. Dan penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi diri pribadi khususnya dan para pembaca umumnya. Akhirnya hanya kepada Allah jua segala sesuatunya penulis kembalikan. Jika terdapat kesalahan, itu semata-mata datangnya dari penulis sendiri, kebenaran hanya milik Allah SWT.

Wassalaamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Jakarta, 13 Januari 2015


(10)

viii DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Respon ... 10

1. Pengertian Respon ... 10

2. Macam-macam Respon ... 13

B. Investasi ... 14

1. Pengertian Investasi ... 14


(11)

ix

C. Investasi Syariah ... 18

D. Pengeloaan Investasi dan Manfaat Investasi Pada Produk Mitra Amanah ... 19

1. Pengelolaan Investasi Produk Mitra Amanah ... 19

2. Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah... 20

E. Kajian Terdahulu ... 23

F. Kerangka Pemikiran ... 26

G. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 28

B. Lokasi Penelitian ... 28

C. Populasi dan Sampel... 28

1. Populasi ... 28

2. Sampel ... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

1. Data Primer ... 29

2. Data Sekunder ... 31

E. Definisi Operasional Variabel ... 32

1. Variabel Independen ... 32

2. Variabel Dependen ... 34

F. Teknik Analisa Data ... 35

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 35

2. Uji Asumsi Klasik ... 37

3. Analisis Model Regresi ... 40

4. Pengujian Hipotesis ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 45


(12)

x

1. Sejarah Perusahaan ... 45

2. Visi Misi Perusahaan ... 47

B. Profil Responden ... 47

C. Respon Nasabah Terhadap Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah ... 54

1. Uji Validitas... 54

2. Uji Reliabilitas ... 57

3. Uji AsumsiKlasik ... 58

4. Persamaan Regresi Linear Berganda ... 63

5. Uji Koefisien Determinasi ... 66

6. Uji Hipotesis ... 67

D. Analisa Hasil Penelitian ... 71

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ... 30

Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian ... 34

Tabel 3.3 Format Responden Nasabah Untuk Pertanyaan Positif ... 41

Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi ... 42

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas Variabel X1 (Kognitif/Pengetahuan) ... 55

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validitas Variabel X2 (Afektif/Sikap) ... 55

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel X3 (Konatif/Tindakan) ... 56

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah) ... 57

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 58

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 61

Tabel 4.7 Klasifikasi Nilai d (digunakan untuk n<15) ... 63

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ... 63

Tabel 4.9 Hasil Regresi ... 64

Tabel 4.10 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 66

Tabel 4.11 Uji T ... 68


(14)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 26

Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 48

Gambar 4.2 Usia Responden ... 49

Gambar 4.3 Tingkat Pendidikan Responden... 50

Gambar 4.4 Pekerjaan Responden ... 51

Gambar 4.5 Status Perkawinan Responden ... 52

Gambar 4.6 Penghasilan Responden ... 53

Gambar 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 59


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Usaha yang dilakukan manusia tidak selamanya mendatangkan hasil yang diharapkan. Dalam kehidupannya, manusia sering mengalami hal-hal yang tidak pasti, berbagai resiko dirasakan oleh manusia baik itu untung atau rugi. Kebutuhan manusia yang semakin lama semakin banyak dan semakin beragam, maka resiko yang kemungkinan dialamipun akan semakin banyak dan beragam pula. Dalam kenyataannya kita sebagai manusia, kita kurang memahami bagaimana melakukan pencegahan dari resiko-resiko tersebut.

Asuransi adalah salah satu cara yang digunakan oleh masyarakat untuk membantu dalam penyediaan jaminan finansial. Sebagian masyarakat menyadari perlunya memiliki jaminan finansial, hal ini dikarenakan ketika seorang pencari nafkah mengalami cacat ataupun meninggal dunia maka dapat dipastikan bahwa keluarganya tidak mampu menyesuaikan dan menyiapkan diri dengan perubahan dalam kehidupannya yang diakibatkan oleh hilangnya penghasilan keluarga secara drastis dan tiba-tiba. Sehingga perusahaan asuransi memiliki aspek manfaat lebih besar ketimbang mudharatnya.1

1

Mila Sartika & Hendri Hermawan Adi Nugraha, Jurnal Asuransi Dan Manajemen Resiko, volume1, Nomor2, September 2013, h. 23


(16)

Asuransi merupakan bentuk upaya melakukan pencegahan dari resiko-resiko tersebut serta meminimalisirnya. Berasuransi sangat diperlukan karena banyak keuntungan yang akan didapat. Karena selain mendapat keuntungan finansial, juga akan mendapatkan keuntungan emosional, yaitu rasa aman. Beberapa manfaat lain ialah asuransi dapat dijadikan sebagai tabungan dan sumber pendapatan serta jaminan kredit selain tabungan deposito dan tabungan regular lainnya. Asuransi mempunyai konsep saling bertanggung jawab, saling bekerja sama atau membantu dan saling melindungi penderitaan satu sama lain, serta mempunyai prinsip yang terhindar dari beberapa unsur yaitu gharar (ketidakpastian), maysir (untung-untungan), riba (bunga)2.

Indonesia merupakan negara dimana mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Islam. Namun demikian, perkembangan produk-produk dengan prinsip syariah baru berkembang kurang lebih 3-4 tahun yang lalu, salah satunya adalah produk asuransi syariah. Setelah itu, asuransi berbasis syariah mulai digarap oleh beberapa perusahaan dengan pendirian divisi syariah. Dengan terus berkembangnya produk-produk berbasis syariah, maka disinilah perusahaan asuransi syariah perlu memperkenalkan secara khusus produk asuransi syariah kepada masyarakat di Indonesia khususnya asuransi jiwa syariah.

2

Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah Di Indonesia, (Jakarta: Penerbit Kencana, 2004), cet I, h. 135


(17)

Kenyataan bahwa kesadaran berasuransi masyarakat masih lemah. Namun ketika ditawari investasi, masyarakat mudah menerima dan ujungnya membeli.

Mungkin karena dalam investasi , keuntungannya jelas. Ada manfaat ‘tangible’, kasat mata berupa uang yang nantinya bisa diambil. Sementara, asuransi masih

dianggap uang ‘hangus’, hilang tanpa manfaat (meskipun ini cara berpikir yang ‘totally wrong’)3.

Minat masyarakat Indonesia terhadap produk asuransi jiwa syariah yang memberikan perlindungan diri sekaliagus investasi cukup tinggi. Hal ini

dibuktikan dengan tingginya hasil investasi industri asuransi jiwa mekar hingga

75,8% di sepanjang semester I-2014 ini. Yakni dari hanya Rp11,82 triliun di tahun lalu (2013) menjadi Rp 20,78 triliun (2014).4

Tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap produk asuransi jiwa syariah yang memberikan manfaat investasi karena sesuai dengan tipikal orang Indonesia yang masih banyak menganggap membayar premi/kontribusi asuransi seperti uang hangus dimana jika tidak terjadi apa-apa dengan kesehatan maupun jiwa selama masa pertanggungan maka peserta tidak akan mendapatkan benefit/manfaat.

3

http://www.duwitmu.com/pengertian-asuransi-jiwa-unit-link-manfaat-dan-implikasinya#sthash.xT8iac8M.yVXIed9G.dpbs diakses pada 30 september 2014

4

http://www.jurnalasia.com/2014/09/02/investasi-industri-asuransi-jiwa-tumbuh-758/Diakses pada 20 Oktober 2014


(18)

Disinilah peran industri asuransi khususnya asuransi syariah dalam menciptakan solusi perencanaan keuangan masa depan sesorang yaitu dengan menyediakan manfaat proteksi asuransi jiwa yang berbasis syariah dengan memberikan manfaat lebih yaitu manfaat investasi yang syariah pula. Karena dengan begitu, kesadaran masyarakat dalam berasuransi dan berinvestasi akan semakin meningkat. Kemudian masyarakat juga bisa menilai mana produk asuransi jiwa syariah yang ada di Indonesia yang memberikan manfaat investasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri, dan sesuai dengan prinsip syariah.

AJB Bumiputera 1912 merupakan salah satu perusahaan asuransi yang mempunyai divisi Syariah. AJB Bumiputera adalah perusahaan asuransi mutual, dimiliki oleh pemegang polis Indonesia, dioperasikan untuk kepentingan pemegang polis Indonesia, dan dibangun berdasarkan tiga pilar mutualisme, idealisme, dan profesionalisme.5 Dan agar dapat bersaing dengan perusahaan asuransi syariah lain yang sudah lebih dahulu mempunyai produk asuransi syariah, belum lama ini AJB Bumiputera 1912 divisi syariah mengeluarkan produk syariah baru yaitu mitra amanah.

Mitra (Bumiputera) Amanah, solusi perencanaan keuangan yang bijak dan tepat untuk membantu Anda dan keluarga dalam menjaga dan menunaikan amanah. Mitra Amanah adalah Program Asuransi Jiwa syariah, memberikan

5


(19)

berbagai manfaat seperti perlindungan jiwa dan manfaat hasil investasi yang kompetitif. Selain itu, ada manfaat tambahan (rider) dengan pilihan seperti

santunan meninggal dunia akibat kecelakaan, penggantian biaya harian rawat inap rumah sakit, santunan bebas kontribusi akibat penyakit kritis dan cacat tetap total akibat penyakit ataupun kecelakaan.6

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin meneliti tentang respon para nasabah produk mitra amanah terhadap manfaat investasi yang ada pada produk asuransi jiwa syariah tersebut. Dengan demikian judul dari penelitian ini

adalah “RESPON NASABAH TERHADAP MANFAAT INVESTASI

PRODUK MITRA AMANAH DI AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI SYARIAH”.

B. Identifikasi Masalah

Kelebihan dan keuntungan berinvestasi di asuransi syariah adalah selain mendapatkan keuntungan finansial yang menjanjikan, juga akan terbebas dari praktik riba yang ada pada perusahaan asuransi konvensional. Manfaat Investasi merupakan salah satu satu dari berbagai bermacam manfaat yang didapat dari berasuransi selain manfaat proteksi. Walaupun investasi bukan tujuan utama dari berasuransi, akan tetapi asuransi yang menawarkan investasi sangat menarik minat masyarakat khususnya masyarakat Indonesia.

6

http://www.bumiputera.com/products/product/syariah_individual_insurance/mitra_amanah/0 diakses pada 16 September 2014


(20)

Ada beberapa manfaat dalam berinvestasi melalui produk-produk asuransi syariah yang ditawarkan perusahaan-perusahaan asuransi syariah. Manfaat investasi yang baik dan bernilai tinggi dari sebuah produk asuransi syariah itulah yang akan akan dapat menarik minat masyarakat untuk berasuransi dan berinvestasi serta membuat nasabah yang sudah merasakan manfaat investasi tersebut merasa puas akan apa yang ia terima.

Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan asuransi syariah perlu mengetahui apakah manfaat investasi yang ada pada produk-produknya mendapat respon yang cukup baik baik dari nasabahnya. Tujuannya agar perusahaan itu bisa mengevaluasi program-programnya dalam memenuhi kebutuhan akan berasuransi dan berinvestasi. Dan agar perusahaan tersebut bisa bersaing dengan perusahaan-perusaan asuransi baik konvensional maupun syariah dalam menawarkan manfaat investasi dalam produknya.

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi dengan beberapa objek yang menjadi fokus utama peneliti dalam melakukan penelitian. Pembatasan dalam penelitian ini menyangkut objek penelitian, tempat penelitian dan tema penelitian. Tema yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah mengenai respon nasabah mengenai manfaat asuransi jiwa plus investasi yang berbasis syariah yang diberikan AJB Bumiputera 1912 divisi syariah dalam produknya yaitu mitra amanah. Penelitian ini dilakukan di AJB Bumiputera 1912


(21)

divisi syariah Jl. W. Mongonsidi No.8 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170. Dan penelitian ini dilakukan dalam pada bulan Oktober 2014 hingga Desember 2014. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana respon nasabah mengenai manfaat hasil investasi yang mereka rasakan pada produk mitra amanah di AJB Bumiputera 1912 divisi syariah?

2. Respon dari variabel mana yang mempunyai nilai lebih baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah di AJB Bumiputera 1912 divisi syariah?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang manfaat investasi pada produk asuransi syariah dalam hal ini adalah produk mitra amanah di AJB Bumiputera 1912 divisi syariah. Kemudian setelah itu menganalisa bagaimana respon para nasabah yang menikmati hasil investasi dari produk mitra amanah di AJB Bumiputera 1912 divisi syariah

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam ilmu perasuransian di Indonesia khususnya mengenai manfaat dan kelebihan yang ada pada produk asuransi jiwa syariah, yaitu manfaat investasi. Melalui studi ini nasabah benar-benar memahami akan manfaat yang bisa mereka dapatkan melalui investasi yang ada pada produk asuransi jiwa syariah. Kemudian bagi penulis sendiri diharapkan dapat bermanfaat sebagai penambah wawasan ilmu mengenai


(22)

mengenai produk asuransi jiwa syariahnya khususnya mengenai manfaat investasinya.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh analisa materi dalam penulisan skripsi ini, maka berikut penulis menjelaskan dalam sistematika penulisan. Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab yang dibagi dalam sub-bab dan setiap sub-bab mempunyai pembahasan masing-masing yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.

Bab I Pendahluan, menjelaskan permulaan dilakukannya penelitian. Latar belakang masalah memaparkan secara sederhana sebab timbulmya tema penelitian. Kemudian diruncingkan dalam bentuk permasalahan dan dilakukan pembatasan terhadap masalah yang timbul. Setelah itu dijelaskan tujuan penelitian dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori, dalam bab ini, diapaparkan teori-teori yang relevan dengan pembahasan penelitian. Sesuai tema yang mengakat tentang respon nasabah mengenai manfaat investasi yang terdapat pada produk asuransi syariah, maka teori yang dijelaskan tidak terlepas dari teori-teori tentang respon, investasi khususnya investasi pada asuransi syariah. Selain itu di bab ini terdapat studi terdahulu yang merupakan bagian dari literatur penelitian.


(23)

Bab III Metode Penelitian, bab ini memaparkan tentang metode peneitian yang digunakan dalam penelitian dan profil perusahaan. Penjelasan tersebut menyangkut jenis dan sumber data, variabel yang diukur serta analisa yang digunakan. Dan di bab ini juga akan dicantumkan data-data lapangan.

Bab IV Analisis terhadap data hasil penelitian, merupakan analisis terhadap data yang diperoleh. Data-data tersebut akan diolah kemudian akan dianalisa dan dilakukan pembahasan sesuai dengan rujukan teori dan metodelogi yang telah ditentukan

Bab V Penutup, merupakan bagian terakhir dari ruang kerja penelitian yang akan menyimpulkan hasil penelitian serta memuat saran-saran yang diperlukan.


(24)

10

BAB II

LANDASAN TEORI A. Respon

1. Pengertian Respon

Respon atau dikenal dalam bahasa inggris (Responsess) pada umumnya

diartikan sebagai tanggapan, reaksi atau jawaban manusia yang terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka pandang sama terhadap objek. Dalam kamus besar Indonesia kontemporer disebutkan bahwa respon adalah tanggapan atau reaksi.1 Secara psikologi respon diartikan sebarang proses otot atau kelenjar yang dimunculkan oleh suatu perangsang, atau sebarang tingkah laku, baik yang jelas atau yang lahiriah maupun yang tersembunyi atau samar.2

Respon atau tanggapan adalah kesan-kesan yang dialami jika perangsang sudah tidak ada. Jika proses pengamatan sudah berhenti, dan hanya tinggal kesan-kesan saja, peristiwa sedemikian ini disebut tanggapan. Dalam hal ini untuk mengetahui respon masyarakat dapat dilihat melalui persepsi, sikap, dan partisipasi. Respon pada prosesnya didahului sikap seseorang, karena sikap merupakan kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku kalau ia menghadapi suatu ransangan tertentu. Respon juga diartikan suatu tingkah laku atau sikap yang berwujud baik sebelum

1

Petter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: English Modern Press, 1991), h. 1268.

2


(25)

pemahaman yang mendetail, penilaian, pengaruh atau penolakan, suka atau tidak serta pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu. Melihat seseorang atau sekelompok orang terhadap sesuatu. Maka, akan diketahui bagaimana respon mereka terhadap kondisi tersebut.

Menurut Louis Thursone, respon merupakan jumlah kecenderungan dan perasaan, kecurigaan dan prasangka, prapemahaman yang mendeteil, ide-ide, rasa takut, ancaman dan keyakinan tentang suatu hal yang khusus. Pengertian tersebut dapat diketahui bahwa cara pengungkapan sikap dapat melalui, yaitu :

1. Pengaruh atau penolakan

2. Penilaian

3. Suka atau tidak suka

4. Kepositifan atau kenegatifan suatu objek psikologi.

Perubahan sikap dapat menggambarkan bagaimana respon seseorang atau sekelompok orang terhadap objek-objek tertentu seperti perubahan lingkungan atau situasi lain. Sikap yang muncul dapat positif yakni cenderung menyenangi, mendekati dan mengharapkan suatu objektif, seseorang disebut mempunyai respon positif dilihat dari tahap kognisi, afeksi, dan psikomotorik.

Sebaliknya seseorang mempunyai respon negatif apabila informasi yang didengarkan atau perubahan suatu objek tidak mempengaruhi tindakan


(26)

atau malah menghindar dan membenci objek tertentu. Ada dua jenis variabel yang dapat mempengaruhi respon, yaitu :

1. Variabel struktural, yaitu faktor-faktor yang terkandung dalam rangsangan fisik

2. Variabel fungsional, yaitu faktor-faktor yang terdapat pada diri sipengamat, misalnya kebutuhan suasana hati, pengalaman masa lalu.3

Dollard dan Miller mengemukakan bahasa memegang peranan penting dalam pembentukan respon masyarakat. Respon-respon tertentu terikat dengan kata-kata, dan oleh karena itu, ucapan dapat berfungsi sebagai mediator atau menentukan hirarki mana yang bekerja. Artinya sosialisasi yang mempergunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan media srtategis dalam pembentukan respon masyarakat. Apakah respon tersebut berbentuk respon positif atau negatif, sangat tergantung pada sosialisasi dari objek yang akan direspon.

Menurut Hunt orang dewasa mempunyai sejumlah unit untuk memproses informasi-informasi. Unit-unit ini dibuat khusus untuk menangani representasi fenomenal dari keadaan diluar individu, lingkungan internal ini dapat digunakan untuk memperkirakan peristiwa-peristiwa yang terjadi diluar. Proses yang berlangsung secara rutin inilah yang disebut Hunt sebagai suatu respon.

3


(27)

2. Macam-macam Respon

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M. Chaffe maka respon itu sendiri terbagi menjadi tiga diantaranya adalah:4

a. Komponen Kognitif (pengetahuan). Respon kognitif berkaitan dengan

pengetahuan, keterampilan, dan informasi sesorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang dipahami atau dipersepsikan oleh khayalak.

b. Komponen Afektif (sikap). Respon afektif berhubungan dengan emosi, sikap

dan nilai sesorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khayalak terhadap sesuatu.

c. Komponen Konatif (tindakan). Respon yang berhubungan dengan perilaku

nyata, meliputi tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berprilaku. Dengan kata lain respon ini menunjukan intensitas sikap, yaitu kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap.

Suatu sikap terbentuk pada diri seseorang akan dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Mengenai reaksi yang dapat diberikan individu terdapat objek sikap dapat dijelaskan bahwa objek akan dipersespsi oleh individu yang bersangkutan.

4

Drs. Jalaludin Rakhmat, M.Sc, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 1999), h.214.


(28)

B. Investasi

1. Pengertian Investasi

Investasi merupakan suatu kegiatan penempatan dana pada aset produktif dengan harapan mendapatkan pertumbuhan modal (capital growth)

dalam jangka waktu tertentu. Pada dasarnya investasi secara konvensional dapat diartikan sebagai suatu kegiatan bisnis yang pasif. Investasi adalah bentuk kegiatan yang diawali melalui, pengamatan, penelitian, pengumpulan data, dan perencanaan bisnis dalam bentuk penanaman modal dan penempatan asset. Modal atau aset yang digunakan dapat dalam bentuk harta dan/atau dana, untuk sektor kegiatan yang diperhitungkan dengan sangat teliti dengan tujuan dapat memberikan hasil dari pendapatan dan meningkatkan nilainya dimasa mendatang.

Investasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan harta. Selain daripada itu tujuan investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat sekarang ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang.5 Dalam kamus lengkap ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dengan bentuk

5


(29)

kekayaan lain, seperti saham atau harta tidak bergerak yang diharapkan dapat diatahan dalam periode tertentu supaya menghasilkan pendapatan.6

2. Jenis-jenis Investasi

a. Saham

Saham adalah surat-surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan koorporasi atau Badan Usaha Milik Negara, dimana surat-surat berharga tersebut menunjukan kepemilikan atau jenis entitas dari pemilik perusahaan tersebut. Saham merupakan salah satu instrumen keuangan yang cukup menarik bagi kalangan investor di pasar modal ataupun bagi perusahaan untuk mendapatkan dana bagi kepentingan perusahaan. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik perusahaan, dan memiliki andil pada aset perusahaan.7

Perusahaan yang sudah establish dapat menjual sebagian saham

perusahaannya ke masyarakat, guna memperoleh alternatif pembiyaan non bank (tanpa harus mengembalikan dana yang diterimanya) sebagai kompensasinya perusahaan akan memberikan laporan keuangannya secara

6

Ibid. 7

Ditulis oleh Rudts Oneclick di http://rudtsoneclick.blogspot.com/p/teori-saham.html diakses pada 10 oktober 2014


(30)

terbuka kepada masyarakat luas khususnya para pemegang saham perusahaan emiten tersebut akan membagikan devidennya setiap tahun secara proporsional kepada para pemegang saham dari perusahaan emiten tersebut.

b. Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga korporasi bisa dari pihak swasta dan bisa juga dari pihak pemerintah dengan tujuan perusahaan bisa mendapatkan alternatif pembiayaan non bank, selain go public, yaitu dengan cara mengeluarkan surat utang kepada para

nasabahnya (pembelinya) yaitu masyarakat luas.

Obligasi adalah instrumen hutang jangka panjang yang mengindikasikan bahwa sebuah perusahaan telah meminjam sejumlah uang tertentu dan berjanji untuk membayarnya di masa depan dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan. Syarat yang ditentukan sebelumnya adalah waktu jatuh tempo, coupon interest rate, dan periode pembayaran bunga.

c. Reksa dana

Menurut Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, Pasal 1 ayat (27), reksa dana dapat didefinisikan sebagai berikut: “Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat


(31)

pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh

manajer investasi”.8

Terdapat 3 hal yang terkait dengan definisi di atas, yaitu; Pertama adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek. Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi, sedangkan manajer investasi merupakan pihak yang dipercaya untuk mengelola dana masyarakat tersebut.

Reksa Dana muncul karena umumnya investor mengalami kesulitan untuk melakukan investasi sendiri secara terpisah pada berbagai efek yang ada. Kesulitan yang dihadapi investor antara lain menyangkut kemampuan dan pengalaman untuk melakukan berbagai analisa dan memonitor kinerja efek maupun kondisi pasar secara terus-menerus yang menyita banyak waktu dan tenaga. Disamping itu dibutuhkan pula dana yang relatif besar untuk dapat melakukan investasi pada berbagai surat berharga yang ditawarkan oleh pasar.

Di luar negeri, terdapat bermacam istilah yang digunakan untuk reksa dana. Misalnya di Amerika Serikat, reksa dana dikenal dengan istilah Mutual Fund, Di Inggris dikenal dengan sebutan Unit Trust,

sedangkan di Jepang disebut sebagai Investment Trust.

8

Ditulis oleh Rudts Oneclick di


(32)

C. Investasi Syariah

Investasi dalam perspektif syariah tidak jauh berbeda dengan investasi pada konvensional. Karena pada dasarnya investasi adalah suatu kegiatan penanaman uang atau modal yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan di masa yang akan datang. Dalam kamus istilah Pasar Modal dan Keuangan kata investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.9

Dalam kamus lengkap ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dengan bentuk-bentuk kekayaan lain, seperti saham atau harta tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan dalam periode tertentu supaya menghasilkan pendapatan.10 Investasi dalam islam adalah pengorbanan sumber daya pada masa sekarang untuk mendapatkan hasil yang pasti, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih besar di masa yang akan datang, baik langsung maupun tidak langsung seraya tetap berpijak pada prinsip-prinsip syariah secara menyeluruh.11

Investasi menurut keuangan syariah dapat berkaitan dengan kegiatan perdagangan atau kegiatan usaha, dimana kegiatan usaha dapat berbentuk usaha yang berkaitan dengan suatu produk atau asset maupun usaha jasa. Namun,

9

Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2008), h.7

10

Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, h.28

11


(33)

investasi menurut keuagan syariah harus terkait secara langsung dengan asset atau kegiatan usaha yang spesifik dan menghasilkan manfaat, karena hanya atas manfaat tersebut dapat dilakukan bagi hasil.

Kegiatan pembiayaan dan investasi keuangan menurut syariah pada prinsipnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemilik harta (investor) terhadap

pemilik usaha (emiten) untuk memberdayakan pemilik usaha dalam melakukan

kegiatan usahanya dimana pemilik harta (investor) berharap untuk memperoleh

manfaat tertentu. Oleh karena itu, kegiatan pembiayaan dan investasi keuangan pada dasarnya sama dengan kegiatan lainnya, yaitu memelihara prinsip kehalalan dan keadilan.12

D. Pengelolaan Investasi dan Manfaat Investasi Pada Produk Mitra Amanah 1. Pengelolaan Investasi Produk Mitra Amanah

Produk Mitra Amanah merupakan produk asuransi jiwa syariah terbaru yang dikeluarkan oleh AJB Bumiputera 1912 divisi syariah, dan umurnya kurang lebih setahun. Seperti halnya pada produk asuransi lain, nasabah produk mitra amanah juga membayar premi setiap jangka waktu tertentu, seperti bulanan, kuartalan, semester, dan tahunan. Dana nasabah yang sudah terkumpul nantinya akan diinvestasikan oleh perusahaan.

12

Iwan P. Pontjowinoto, Prinsip Syariah di Pasar Modal (Pandangan Praktisi), (Jakarta: Modal Publications, 2003), h.37


(34)

Pada prinsipnya, dana yang diinvestasikan oleh AJB Bumiputera 1912 divisi syariah adalah dana tabarru’ dan dana tabungan peserta, yang nanti hasil investasinya pun akan dipisahkan sesuai porsinya masing-masing dan akan kembali ke nasabah, karena AJB Bumiputera 1912 divisi syariah hanya sebagai pemegang amanah untuk menginvestasikan dana nasabahnya, adapun keuntungan yang didapat ialah melalui fee/ujroh dan biaya operasional.

Akan tetapi untuk sekarang ini, dana nasabah produk mitra amanah yang diinvestasikan masih digabung dengan produk asuransi syariah lain. Ini dikarenakan produk mitra amanah masih tergolong baru, dan belum mumpuni sepenuhnya untuk mengcover dan menutupi biaya operasional dalam menginvestasikan dana nasabahnya. Dan untuk kedepannya, produk mitra amanah akan menjalankan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan dan operasional sesuai dengan ilustrasi yang ada diawal dan juga sesuai dengan prinsip syariah.

2. Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah

a. Manfaat Utama:

1). Bila pihak yang diasuransikan (PYD) meninggal dunia dalam masa asuransi, maka ahli waris akan menerima 100% manfaat awal (berlaku ketenttuan masa observasi) ditambah saldo dana investasi, dan selanjutnya asuransi berakhir.


(35)

2). Apabila PYD hidup sampai akhir masa kontrak asuransi atau mengundurkan diri sebelum masa asuransi berakhir maka pihak yang diasuransikan akan menerima manfaat sebesar saldo dana investasi dan selanjutnya asuransi berakhir.

3). Jika PYD mengambil tambahan manfaat (rider), manfaat tambahan

mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai dengan rider yang diambil.

4). Untuk menambah dana investasi dapat dilakukan top up.

5). Setelah masa asuransi berjalan 2 tahun, PYD dapat mengambil sebagian dana investasi (reedem).

b. Manfaat Awal:

Dengan pilihan cara bayar kontribusi (premi) bulanan, triwulanan, semesteran, tahunan maupun tunggal, anda dapat menentukan sendiri manfaat awal sesuai kebutuhan (tergantung kecukupan kontribusi).

c. Manfaat Tambahan (rider):

1). Rider Mitra Perlindungan Kecelakaan Diri - Syariah:

a). Resiko A: Apabila PYD meninggal dunia akibat kecelakaan, maka kepada ahli waris yang ditunjuk akan menerima tambahan santunan sebesar 100% manfaat awal dana kebajikan.

b). Resiko B: Apabila PYD mengalami cacat tetap akibat kecelakaan, maka kepada PYD akan menerima santunan sebesar prosentase tertentu dari manfaat awal sesuai ketentuan yang berlaku.


(36)

c). Resiko D: Apabila PYD dirawat di RS / Dokter akibat kecelakaan, maka kepada PYD akan menerima santunan sebesar 10% dari MA Rider.

2). Rider Mitra Cash Plan - Syariah:

Apabila PYD dirawat inap di rumah sakit, baik karena penyakit atau kecelakaan atas anjuran dokter, maka akan mendapatkan jaminan santunan harian, maksimal sebesar Rp 1.000.000,-/ hari & maksimal selama 120 hari/tahun.

3). Rider Mitra Waiver of Kontribusium (WOP) – Syariah

Memberikan manfaat pembebasan kontribusi apabila PYD mengalami cacat tetap baik pada permulaan diderita maupun setelah itu yang menyebabkan PYD tidak pernah akan dapat melakukan pekerjaan, memegang jabatan atau profesi apapun untuk memperoleh penghasilan, imbalan atau keuntungan.

4. Rider Mitra 53 CIA – Syariah

Merupakan percepatan (acceleration benefit) dari pertanggungan produk basic (pertanggungan atas kematian), yaitu jika tertanggung

terdiagnosa menderita penyakit yang dijamin dalam daftar 53 penyakit kritis. Besarnya manfaat asuransi adalah 50% dari manfaat awal dengan maksimum sebesar Rp 500.000.000,-.


(37)

5. Rider Mitra 53 CIWP – Syariah

Pembebasan dari membayar kontribusi asuransi apabila PYD terdiagnosa salah satu penyakit dari 53 jenis penyakit kritis oleh dokter.

E. Kajian Terdahulu

Adapun kajian terdahulu dalam penelitian ini dengan melihat beberapa skripsi:

1. Muhammad Ihsan, Jurusan Asuransi Syariah, Prodi Mu’amalat, Fakultas Syariah Dan Hukum dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Produk Investasi Plus Protkesi Asuransi: Pada Produk BLife Multi Investa Syariah

PT. BNI Life Insurance”. Skripsi ini membahas tentang Menganalisa simulasi pengajuan SPAJS (Surat Permintaan Asuransi Jiwa Syariah) sampai terbitnya polis pada produk BLife Multi Investa Syariah PT. BNI Life Insurance dan menganalisa kesesuaian antara ilustrasi investasi unit link syariah dengan nilai tunai yang dibayarkan kepada peserta pada produk BLife Multi Investa Syariah PT. BNI Life Insurance. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan metode analisis data. Hasil dari penelitian ini adalah dalam pengajuan SPAJS sampai terbit polis, para calon peserta akan mendapatkan form ilustrasi produk dan perkembangan dana, SPAJS, form NAB (pemesanan Unit Link) dan Polis Asuransi Jiwa Syariah dan ada perbedaan antara ilustrasi investasi dan Nilai Tunai Yang di Bayarkan pada produk BLife Multi Investa SyariahPT. BNI Life Insurance. Persamaan


(38)

dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas investasi yang ada pada asuransi syariah. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah peneliti membahas tentang respon dari nasabah terhadap manfaat investasi yang ada pada sebuah produk asuransi jiwa syariah dan tidak meneliti lebih dalam tentang SPAJS dan analisa ilustrasi investasi unit ink. Penelitian ini juga dibatasi dengan waktu penelitian yaitu dari November-Desember 2014. Dan produk yang diteliti adalah produk mitra amanah. Penelitian ini juga dilakukan di AJB Bumiputera 1912 divisi syariah.

2. Mila Sartika dan Hendri Hermawan Adinugraha, 2013, Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro dalam Jurnalnya yang

berjudul “Konsep dan Implementasi Pengelolaan Dana Premi Unit Link

Syari’ah”, Jurnal Asuransi dan Manajemen Resiko, Volume 1, Nomor 2,

September 2013. Jurnal ini membahas tentang bagaimana konsep dan implementasi dana premi unit link syariah secara komperhensif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif-sosiologis. Teknik analisa dalam penelitian ini menggunakan analisis taksonomi. Hasil pembahasan dari jurnal ini adalah Produk unit link syari’ah pada perusahaan asuransi mengaplikasikan akad tabarru’, yang menggambarkan bahwasanya segala musibah ditanggung bersama oleh seluruh peserta unit link syari’ah. Tapi pada prakteknya, tidak sedikit dari unit link syari’ah menggunakan akad wakālah bil ujrah, dimana perusahaan


(39)

asuransi bertindak sebagai wakil (yang diberi kuasa) untuk mengelola dana

kontribusi yang diinvestasikan di pasar modal yang berdasar sistem syari’ah

dalam pengelolaannya. Jurnal ini merupakan bagian dari literatur-literatur yang peneliti kaji dalam melakukan peneitian. Dari jurnal ini, peneliti dapat memahami beberapa teori tentang konsep investasi khususnya yang ada pada produk unit link dan umumnya untuk yang bukan termasuk unit link, pengelolaan dana premi peserta yang akan diinvestasikan, dan manfaat yang diperoleh dari hasil investasi pada produk unit link dan yang bukan unit link.

3. Zaky Fadli, Jurusan Asuransi Syariah, Program Studi Mu’amalat, Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Sayrif Hiayatullah Jakarta dalam skripsinya yang berjudul Respon dan Perkembangan Nasabah Terhadap Penerbitan Sertifikat Wakaf Uang (studi kasus pada LKS-PWU Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Thamrin). Penelitian ini membahas mengenai respon nasabah terhadap penerbitan sertifikat wakaf uang pada Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang M.H Thamrin. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan kuisioner ke nasabah LKS-PWU Bank Syariah Mandiri, mewawancarai pihak Bank Syariah dan mengumpulkan literatur-literatur kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian ini. Kemudian teknik analisa yang digunakan adalah menggunakan rumus rank spearmen.


(40)

ditandai tidak ada hubungan yang signifikan dan berada pada hasil negatif dengan hasil t tabel (-2,048) > dari t total (- 1.769), antara status ekonomi nasabah dengan responnya terhadap wakaf uang juga tidak ada hubungan dan berada pada hubungan positif dengan hasil t tabel (2.048) > dari t total (1.309), dan antara pengetahuan nasabah dengan responnya terhadap wakat uang terdapat hubungan yang signifikan dan berada pada hubungan positif dengan hasil t tabel (2.048) < dari t total (3.380).

F. Kerangka Pemikiran

Dengan memperhatikan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti akan menguraikan beberapa hal yang dijadikan landasan sebagai pegangan dalam memecahkan masalah yang telah diuraikan sebelumnya.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda dimana variabel terikatnya (Y) adalah Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah

Respon Nasabah (X)

Kognitif (X1) Afektif (X2) Konatif (X3)

Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah Analisis Regresi Linear berganda


(41)

yang dipengaruhi oleh tiga variabel bebas yaitu Kognitif (X1), Afektif (X2), dan Konatif (X3).

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesa sebagai suatu pernyataan tentang dua atau lebih variabel yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya merupakan jawaban sementara dari pemecahan masalah sebelum diperolehnya data empiris.13 Peneliti mencoba membuat hipotesis atau dugaan sementara dari penelitian ini, sebagai berikut :

1. Ha: Aspek kognitif yaitu tentang pengetahuan nasabah mempunyai nilai yang baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah.

H0: Aspek kognitif yaitu tentang pengetahuan nasabah tidak mempunyai nilai yang baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah.

2. Ha: Aspek afektif yaitu tentang sikap nasabah mempunyai nilai yang baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah.

H0: Aspek afektif yaitu tentang sikap nasabah tidak mempunyai nilai yang baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah.

3. Ha: Aspek konatif yaitu tentang tindkan/perilaku nasabah mempunyai nilai yang baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah.

H0: Aspek konatif yaitu tentang tindkan/perilaku nasabah mempunyai nilai yang baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah.

13

HM. Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2004, Cet. 1), h. 30.


(42)

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.1 Adapun pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang informasi atau datanya dianlisis menggunakan statistik.2

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian tersebut dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan di AJB Bumiputera 1912 divisi syariah Jl. W. Mongonsidi No.8 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari unit analisis yang diperoleh berdasarkan ciri-ciri yang diduga dari sampel yang hendak digeneralisasikan atau dianalisis secara umum.3 Dalam penelitian ini yang menjadi objek

1

Ronny Kountur, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PPM, 2007), h. 109

2

Ibid. h. 105 3


(43)

populasi adalah nasabah produk mitra amanah yang menikmati manfaat investasi dari produk tersebut.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian.4 Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini penulis menggunakan Accidential Sampling yaitu teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang dapat dipergunakan sebagai sampel, jika dipandang orang kebetulan ditemui itu, maka hal tersebut cocok sebagai sumber data.5 Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 40 nasabah.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer

Data Primer merupakan data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh lembaga bersangkutan untuk dimanfaatkan.6 Adapun metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer ini adalah:

4

Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisinis & Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2009), edisi ke-3, h. 122

5

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B, (Bandung: Alpha Belta, 2007), h. 85

6 Burhan Bungin, “Metode Penelitian Kuantitatif” Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan


(44)

a. Kuesioner dan Angket

Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan.7 Dalam penelitian ini angket diberikan kepada nasabah produk mitra amanah yang menikmati manfaat investasi produk asuransi syariah tersebut. Skala yang digunakan adalah skala likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial.8 Jawaban dari penelitian ini dapat diberi skor :

Tabel 3.1 Skala Likert

Skor 1 Sangat Tidak Setuju = STS

Skor 2 Tidak Setuju = TS

Skor 3 Kurang Setuju = KS

Skor 4 Setuju = S

Skor 5 Sangat Setuju = SS

b. Observasi

Penelitian ini dilakukan dengan observasi pada nasabah produk mitra amanah di AJB Bumiputera Divisi Syariah Jl. W. Mongonsidi No.8

7

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif,

(Yogyakarta: Erlangga, 2009), edisi ke-2, h. 100 8

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B , (Bandung: Alpha Belta, 2007), h. 93


(45)

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170 berupa pengamatan langsung dan pengambilan data objek penelitian.

c. Wawancara

Salah satu metode pengumpulan data ialah dengan cara wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya. Wawancara ialah salah satu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa wawancara, peniliti akan kehilangan informasi yang hanya diperoleh dengan cara bertanya langsung

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (dihasilkan pihak lain) atau digunakan lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahnya, tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu.9 Data tersebut didapat dengan cara mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah penelitian.

a. Riset Kepustakaan

Penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan dengan mencari data atau informasi riset melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku referensi dan bahan-bahan publikasi yang tersedia di perpustakaan.10

9

Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2009), edisi ke-3, h. 122

10

Rosady Ruslan, Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), cet ke-5, h. 31.


(46)

b. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan adalah penulis terjun langsung ke lokasi penelitian dengan melakukan penyebaran angket atau kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden,11 Yaitu para nasabah produk mitra amanah yang menikmati manfaat investasi produk asuransi jiwa syariah.

E. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Respon Nasbah sebagai variabel bebas dan Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah sebagai varibel terikat. Kedua variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Variabel Independen (X)

Variabel bebas (Independent Varible) merupakan variabel stimulus atau

variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel ini merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang akan diobservasi.12 Dalam hal ini yang menjadi variabel independen adalah sebagai berikut:

11

Sugarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), edisi IV, cet ke-12, h. 128

12


(47)

a. Respon Kognitif (X1)

Respon kognitif yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabika adanya perubahan terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak. Jadi respon kognitif (X1) mengukur pengetahuan nasabah terhadap seluruh aspek yang berkaitan dengan variabel dependen.

b. Respon Afektif (X2)

Respon afektif yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu.respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak. Jadi respon afektif (X2) mengukur sikap nasabah terhadap seluruh aspek yang berkaitan dengan variabel dependen.

c. Respon Konatif (X3)

Respon konatif yaitu respon yang berhubungan dengan prilaku nyata yang meliputi tindakan atau perbuatan. Respon ini menunjukan intensitas sikap, yaitu kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap. Jadi respon konatif (X3) mengukur tindakan/perilaku nasabah terhadap seluruh aspek yang berkaitan dengan variabel dependen.


(48)

2. Variabel Dependent (Y)

Variabel ini juga sering disebut juga variabel terikat. Variabel dependen merupakan variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat merupkan variabel bebas.

a. Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah (Y)

Manfaat investasi produk mitra amanah merupakan keuntungan yang diperoleh dari hasil investasi berupa saldo investasi yang disimpan di rekening nasabah. Manfaat nilai investasi sangat bergantung pada kinerja investasi. Dan hasil dana investasi tidak mengikat.

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator

Kognitif (Pengetahuan)

(X1). Oleh Steven M.

Chaffe

Respon kognitif berkaitan dengan pengetahuan,

keterampilan, dan informasi sesorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang dipahami atau

dipersepsikan oleh khayalak.

a. Pengetahuan tentang kegunaan produk mitra amanah

b. Pengetahuan tentang akad yang digunakan

c. Pemahaman mengenai isi polis d. Pengetahuan akan manfaat

investasi produk mitra amanah Afektif

(Sikap) (X2). Oleh Steven M. Chaffe

Respon afektif berhubungan dengan emosi, sikap dan nilai sesorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khayalak terhadap sesuatu.

a. Penilaian terhadap manfaat produk mitra amanah

b. Penilaian terhadap kinerja dan pelayanan perusahaan

d. Perasaan yang dialami nasabah


(49)

Konatif (Tindakan)

(X3). Oleh Steven M.

Chaffe

Respon yang berhubungan dengan perilaku nyata, meliputi tindakan, kegiatan, atau

kebiasaan berprilaku. Respon ini menunjukan intensitas sikap, yaitu kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap.

a. Kebiasaan dan kecenderunagn berperilaku

b. Kegiatan nasabah c. Motivasi untuk terus

menggunakan jasa produk

Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah (Y).

Manfaat investasi produk mitra amanah merupakan keuntungan yang diperoleh dari hasil investasi berupa saldo investasi yg disimpan di rekening

nasabah.

a. Manfaat terhadap nilai investasi

b. Keuntungan yang diperoleh c. Kesesuaian Jumlah manfaat

yang diterima dengan manfaat yang dijanjikan

F. Teknik Analisa Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan menggunakan pengujuian Validitas dan Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik, dan Uji Hipotesis.

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan rumus korelasi product

moment.13 Penghitungan uji validitas menggunakan bantuan SPSS 21.00

pada komputer.

13


(50)

Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrumen pengukur dalam penelitian.14 Seamkin tinggi suatu validitas alat tes, maka alat tes tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukan apa yang seharusnya diukur.15 Untuk membantu pengujian validitas, maka prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:

1). Merumuskan hipotesis operasional, yaitu Ho dan Ha: Jika r hitung>r tabel maka Ho ditolak

Jika r hitung<r tabel maka Ha ditolak Ho: Instrumen penelitian tidak valid Ha: Instrumen penelitian valid

2). Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrumen valid adalah dengan pendekatan (alat) statistik.

3). Melakukan perhitungan sesuai dengan pendekatan (alat) statistika menggunakan program komputer SPSS 21.00.

4). Mengambil kesimpulan.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan terhadap variabel-variabel yang valid, data valid ini didapat dari uji validitas. Teknik yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah teknik Alpha-Cronbach dengan menggunakan taraf

14

Nur Indrianto, Metode Penelitian Bisnis Ubtuk Akuntansi dan Manajemen, (Jogjakarta: BPFE, 2002), h. 182

15

Ety Rochaety, Metode Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), h. 57


(51)

signifikansi 5%. Bila nilai Croncbach Alpha berada di atas 0,6 - 0,8 maka

pengukuran yang dipakai reliable atau alat ukur yang digunakan benar

mengukur apa yang hendak diukur.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi linier berganda ini, maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh memliki sifat Best LinierUnbiased Estimator (BLUE) yaitu:

a. Best adalah yang terbaik

b. Linier adalah kombinasi linier dari data sampel. Jika ukuran sampel

ditambah maka hasil nilai estimasi akan parameter popolasi yang sebenarnya

c. Unbiased adalah rata-rata atau nilai harapan atau estimasi sesuai dengan

nilai yang sebenarnya

d. Efficient Estimator adalah memiliki varians yang minimum diantara

pemerkira lain yang tidak bias.

Beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi terdiri dari: a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regrsi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal tau tidak. Model regresi ini yang baik adalah memiliki distribusi data normal tau


(52)

mendekati normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat histogram dari residualnya.

Menurut Priyatno menyatakan bahwa kriteria pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:16

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik hostogramnya menunjukan pola distribusi normal regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak mnunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisias menunjukan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisias. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisias atau tidak terjadi heterokedastisias. Salah satu cara untuk melihat adanya problem heterokedastisias adalah dengan melihat grafik plot antara nilai produksi variabel (ZPRED) dengan residualnya (ZRESID).

16

Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS, (Yogyakarta: Gava Media, 2013), h. 59.


(53)

c. Uji Multikoliniearitas17

Uji Multikoliniearitas nerupakan uji yang ditunjukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (variabel independen). Model uji regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikoliniearitas. Untuk mendeteksi ada tau tidaknya multikoliniearitas: 1) Menganalisis korelasi antar variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada

korelasi yang cukup tinggi (diatas 0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikoliniearitas.

2) Multikoliniearitas dapat juga diukur dengan VIF, jika VIF < 10 maka tingkat koliniearitas dapat dioleransi.

d. Uji Autokorelasi

Menurut Priyatno menyatakan bahwaautokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan yang satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi.18 Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel sebelumnya.19

17

Tony Wijaya, Analisis Multivariant, (Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya, 2010), h. 51

18

Duwi Priyatno, SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate, h. 61. 19

Wiratna Sujarweni, SPSS Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014, Cet. I), h. 186.


(54)

Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya otokorelasi dalam yang Durbin Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Terjadi autokorelasi Positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2)

2) Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau

2≤DW≤+2.

3) Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW diatas +2 atau DW >+2.

3. Analisis Model Regresi

Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui respon nasabah yang diukur dari tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan konatif terhadap manfaat investasi produk mitra amanah dengan bantuan SPSS 21.00. Adapun model persamaan analisis regresi penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Analsis Regresi Berganda

Untuk menguji respon yang diukur dari tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan konatif terhadap manfaat investasi produk mitra amanah, maka digunakan teknik analisis liner berganda.

Adapun model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


(55)

Dimana:

Y = Variabel Dependen, yaitu manfaat investasi produk mitra amanah

A = Koefisien konstanta B1& b2 = Koefisien Regresi

X1 = Variabel Independen 1, yaitu Kognitif X2 = Variabel Independen 2, yaitu Afektif X3 = Variabel Independen 3, yaitu Konatif

e = error, menunjukkan bagaimana tingkat fluktuasi dari

penduga atau statistik

Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan diukur dengan pengukuran data ordinal dengan bobot hitung 1 sampai 5, dengan kategori sebagai berikut:

Tabel 3.3

Format Responden Nasabah untuk Pernyataan Positif

Respon Point

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) / Kurang Setuju (KS) 3

Tidak Setuju (TS) 2


(56)

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Tabel 3.4

Pedoman Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-0,1000 Sangat Kuat

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji t (Pengujian secara terpisah/Parsial)

Uji t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen


(57)

yang diuji pada tingkat signifikasi 0,05.20 Menurut Santoso dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:21

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak, dan sebaliknya jika nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima.

2) Adapun rumusan hipotesisnya adalah

Hipotesis secara sendiri-sendiri atau terpisah (Uji t):

Ho: Menunjukan bahwa aspek kognitif (pengetahuan) menunjukan hasil yang kurang baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah. Ha: Menunjukan bahwa aspek kognitif (pengetahuan) menunjukan hasil

yang cukup baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah. Ho: Menunjukan bahwa aspek afektif (sikap) menunjukan hasil yang

kurang baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah.

Ha: Menunjukan bahwa aspek afektif (sikap) menunjukan hasil yang cukup baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah.

Ho: Menunjukan bahwa aspek konatif (tindakan) menunjukan hasil yang kurang baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah.

Ha: Menunjukan bahwa aspek konatif (tindakan) menunjukan hasil yang cukup baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah.

20

Ibid, h. 88 21

Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2004), h. 168


(58)

b. Uji f (Pengujian Secara Simultan/Bersama-sama)

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.22 Menurut Santoso dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha

ditolak, dan sebaliknya jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Hoditolak atau Ha diterima .

2) Adapun rumusan hipotesisnya adalah:

Hipotesis secara bersama-sama atau silmultan (uji f):

Ho: Menunjukan bahwa aspek kognitif, afektif dan konatif secara bersama-sama menunjukan hasil yang kurang baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah.

Ha: Menunjukan bahwa aspek kognitif, afektif dan konatif secara bersama-sama menunjukan hasil yang cukup baik terhadap manfaat investasi produk mitra amanah.

22

Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, (Semarang: UNDIP, 2005), edisi ke-3. H. 166


(59)

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Umum Perusahaan

AJB Bumiputera 1912 didirikan di Magelang 12 Februari 1912 oleh Perkumpulan Guru-Guru Hindia Belanda (PGHB). Pelopor berdirinya adalah seorang tokoh pergerakan nasional yaitu Bapak M.Ng Dwidjosewojo, M. Adimidjojo, dan M. KH. Soebroto, mereka bergabung dalam Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) dan merupakan pengurus Gerakan Nasional Budi Utomo yang berlandaskan Idealisme Nasionalisme dan Profesionalisme. Tujuan didirikannya pergerakan tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia melalui usaha jasa asuransi jiwa gagasan pendirian perusahaan asuransi ini didorong oleh keprihatinan yang mendalam terhadap nasib para guru Bumiputera (pribumi).

Tidak hanya seperti perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) – yang kepemilikannya hanya oleh pemodal tertentu. Sejak awal pendiriannya Bumiputera sudah menganut sistem kepemilikan dan kepenguasaan yang unik,

yakni bentuk badan usaha “mutual” atau “usaha bersama. Semua pemegang

polis adalah pemilik perusahaan yang mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota 52 (BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan.


(60)

Asas mutualisme ini, yang kemudian dipadukan dengan idealisme dan profesionalisme pengelolaannya, merupakan kekuatan utama Bumiputera hingga hari ini. Perjalanan Bumiputera yang semula bernama Onderlinge Levensverzekering Maatschappij PGHB, kini mencapai 9 dasawarsa.

Sepanjang itu tentu saja tidak lepas dari pasang surut. Sejarah Bumiputera sekaligus mencatat perjalanan Bangsa Indonesia. Termasuk misalnya peristiwa sanering mata uang rupiah 1965 – yang memangkas aset perusahaan ini, peristiwa yang paling hangat – multikritis di penghujung milinium kedua. Diluar itu, Bumiputera juga menyaksikan tumbuh kembang dan tumbangnya perusahaan sejenis yang tidak sanggup menghadapi ujian zaman, mungkin karena persaingan atas badai krisis. Semua ini menjadi cermin berharga dari lingkungan yang menjadi bagian dari proses pembelajaran untuk upaya mempertahankan keberlangsungan.

Bumiputera yang mengkaryakan 18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9,7 juta rakyat indonesia dengan jaringan kantor sebanyak 576 diseluruh plosok Indonesia. Tengah berada ditengah capaian baru industri asuransi Indonesia. Sejumlah perusahan asing menyerbu dan masuk menggarap pasar domestik. Mereka menjadi rekan sepermainan yang ikut meramaikan dan bersama-sama membesarkan industri yang dirintis oleh pendiri bumiputera, 91 tahun lampau.


(61)

2. Visi Misi Perusahaan

a. Visi

AJB Bumiputera 1912 menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat, modern dan menguntungkan didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta mutualisme.

b. Misi

1) AJB Bumiputera 1912 menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

2) AJB Bumiputera 1912 senantiasa menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan peningkatan produktivitas dan peningkatan kesejahteraan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan perusahaan kepada pemegang polis.

3) AJB Bumiputera 1912 mendorong terciptanya iklim kinerja yang motivatif dan inovatif untuk mendukung proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien.

B. Profil Responden

Jumlah pengguna jasa produk mitra amanah di AJB Bumiputera 1912 divisi syariah yang menjadi respoden dalam penelitian ini adalah 40 pengguna


(62)

jasa yang ditemui selama dua minggu dan seluruh kuesioner kembali serta layak untuk dianalisa. Berdasarkan kuesioner tersebut dapat diidentifikasi karakteristik responden dalam penelitian ini berdasarkan enam karakteristik yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan dan penghasilan.

Secara rinci karakteristik dari responden/pengguna jasa produk mitra amanah di AJB Bumiputera 1912 divisi syariah dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Karakteristik untuk jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut:

Gambar 4.1

Jenis Kelamin Responden

Sumber : Data Primer (Kuesioner)

Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa dari jumlah keseluruhan responden produk mitra amanah ternyata responden pria lebih banyak dari pada laki-laki, yaitu sebesar 65% sedangkan perempuan hanya 35% saja.

65% 35%

Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan


(63)

2. Karakteristik untuk usia dapat dilihat pada tabel berikut:

Gambar 4.2 Usia Responden

Sumber : Data Primer (Kuesioner)

Dari gambar di atas menjelaskan bahwa pengguna jasa pada produk mitra amanah di AJB Bumiputera 1912 divisi syariah yang menjadi responden paling banyak adalah berusia 21 sampai dengan 30 tahun yaitu sebesar 57,5%, kemudian diikuti pengguna jasa berusia 31 sampai dengan 40 tahun sebesar 30%, kemudian pengguna jasa berusia 41 tahun keatas hanya sebesar 10% saja. Untuk nasabah berusia 20 tahun kebawah hanya 2,5% saja.

2,5%

57,5% 30%

10%

Usia


(64)

3. Karakteristik untuk tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :

Gambar 4.3

Tingkat Pendidikan Responden

Sumber : Data Primer (Kuesioner)

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden pengguna jasa produk mitra amanah di AJB Bumiputera 1912 divisi syariah paling banyak adalah bertingkat pendidikan Perguruan Tinggi sebesar 85%, kemudian diikuti bertingkat pendidikan SMA/Sederajat sebesar 15%, sedangkan untuk SD dan SMP tidak ada atau 0%.

15%

85%

Tingkat Pendidikan

SMA/Sederajat Perguruan Tinggi/Akademia


(65)

4. Karakteristik untuk pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut :

Gambar 4.4 Pekerjaan Responden

Sumber : Data Primer (Kuesioner)

Berdasarkan tabel di atas, karakteristik status pekerjaan responden pengguna jasa produk mitra amanah di AJB Bumiputera 1912 divisi syariah sebagian besar sebagai pedagang/swasta yaitu sebesar 75%, kemudian pegawai negeri sebesar 12,5%, kemudian guru sebesar 5%, sedangkan untuk ibu rumah tangga, mahasiswa/mahasiswi dan pegawai swasta masing-masing 2,5%.

5%

12,5%

75%

2,5% 2,5% 2,5%

Pekerjaan

Guru Pegawai Negeri Pedagang/Swasta


(66)

5. Karakteristik status perkawinan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Gambar 4.5

Status Perkawinan Responden

Sumber : Data Primer (Kuesioner)

Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa dari jumlah keseluruhan responden produk mitra amanah di AJB Bumiputera 1912 divisi syariahyang lebih banyak yang sudah menikah yaitu sebesar 62,5%, sedangkan yang belum menikah hanya 37,5%.

62,5% 37,5%

Status Perkawinan

Menikah Belum Menikah


(67)

6. Karakteristik penghasilan responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Gambar 4.6 Penghasilan Responden

Sumber : Data Primer (Kuesioner)

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden pengguna jasa produk mitra amanah paling banyak berpenghasilan di kisaran 3.000.000 – 4.999.999 yaitu sebesar 45%, kemudian diikuti penghasilan 5.000.000 – 9.999.999 yaitu sebesar 22,5%, < 2.999.999 sebesar 20%, 10.000.000 – 20.000.000 sebesar 12,5%.

20%

45% 22,5%

12,5%

Penghasilan

< 2.999.999 3.000.000 - 4.999.999 5.000.000 - 9.999.999 10.000.000 - 20.000.000


(1)

Lampiran 4

HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Hasil Uji Validitas Variabel Kognitif (X

1

)

Correlations

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 total

item1 Pearson Correlation 1 .479** .561** .352* .459** .300 .342* .711**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .026 .003 .060 .031 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40

item2 Pearson Correlation .479** 1 .557** .397* .399* .654** .579** .787**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .011 .011 .000 .000 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40

item3 Pearson Correlation .561** .557** 1 .490** .438** .462** .368* .766**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .005 .003 .020 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40

item4 Pearson Correlation .352* .397* .490** 1 .241 .479** .138 .591**

Sig. (2-tailed) .026 .011 .001 .135 .002 .359 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40

item5 Pearson Correlation .459** .359* .438** .241 1 .500** .676** .739**

Sig. (2-tailed) .003 .011 .005 .135 .001 .000 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40

item6 Pearson Correlation .300 .654** .462* .479** .500** 1 .629** .776**

Sig. (2-tailed) .090 .021 .028 .146 .762 .000 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40

item7 Pearson Correlation .342* .579** .368* .138 .676** .629** 1 .724**

Sig. (2-tailed) .031 .000 .320 .395 .000 .000 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40

total Pearson Correlation .711** .787** .766** .591** .739** .776** .724** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(2)

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kognitif (X

1

)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,779 8

Hasil Uji Validitas Variabel Afektif (X

2

)

Correlations

item1 item2 item3 item4 item5 item6 total

item1 Pearson Correlation 1 .336** .205 .609** .550** .343* .680**

Sig. (2-tailed) .020 .205 .000 .000 .030 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

item2 Pearson Correlation .336* 1 .684** .564** .487** .365* .799**

Sig. (2-tailed) .020 .000 .000 .001 .021 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

item3 Pearson Correlation .205 .684** 1 .376* .472** .528** .741**

Sig. (2-tailed) .205 .000 .017 .007 .000 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

item4 Pearson Correlation .609** .564** .376* 1 .479** .378* .756**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .017 .002 .016 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

item5 Pearson Correlation .550** .487** .422** .479** 1 .415** .738**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .007 .002 .008 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

item6 Pearson Correlation .343* .365* .528** .378* .415** 1 .701**

Sig. (2-tailed) .030 .021 .000 .016 .028 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

total Pearson Correlation .680** .799** .741** .756** .738** .701** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(3)

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Afektif (X

2

)

Hasil Uji Validitas Variabel Konatif (X

3

)

Correlations

item1 item2 item3 item4 item5 item6 total

item1 Pearson Correlation 1 .035 .246 .445** .140 .450** .557**

Sig. (2-tailed) .832 .126 .00\4 .390 .004 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

item2 Pearson Correlation .335* 1 .616** .190 .329* .196 .581**

Sig. (2-tailed) .832 .000 .241 .038 .225 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

item3 Pearson Correlation .246 .616** 1 .485** .517** .114 .759**

Sig. (2-tailed) .126 .000 .002 .001 .482 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

item4 Pearson Correlation .445** .190 .485** 1 .512** .485** .779**

Sig. (2-tailed) .004 .241 .002 .001 .002 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

item5 Pearson Correlation .140 .329* .517** .512** 1 .299 .740**

Sig. (2-tailed) .390 .038 .001 .001 .061 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

item6 Pearson Correlation .450** .196 .114 .485** .299 1 .584**

Sig. (2-tailed) .030 .021 .000 .016 .028 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

total Pearson Correlation .557** .581** .759** .779** .740** .584** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(4)

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Konatif (X

3

)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,765 7

Hasil Uji Validitas Variabel Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah (Y)

Correlations

item1 item2 item3 item4 item5 total

item1 Pearson Correlation 1 .277 .642** .308 .464** .698**

Sig. (2-tailed) .084 .000 .053 .003 .000

N 40 40 40 40 40 40

item2 Pearson Correlation .277 1 .455** .393* .407** .662**

Sig. (2-tailed) .084 .003 .012 .009 .000

N 40 40 40 40 40 40

item3 Pearson Correlation .642** .455** 1 .401** .747** .860**

Sig. (2-tailed) .000 .003 .010 .000 .000

N 40 40 40 40 40 40

item4 Pearson Correlation .308 .393* .401** 1 .528** .692**

Sig. (2-tailed) .053 .012 .010 .000 .000

N 40 40 40 40 40 40

item5 Pearson Correlation .464** .407** .747** .528** 1 .858**

Sig. (2-tailed) .050 .033 .003 .867 .000

N 40 40 40 40 40 40

total Pearson Correlation .698** .662** .860** .692** .858** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 40 40 40 40 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Produk Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(5)

Lampiran 5

HASIL OUTPUT SPSS REGRESI, UJI ASUMSI KLASIK, KOEFISIEN

DETERMINASI, UJI t, dan UJI F

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,608a ,370 ,317 1,692 1,968

a. Predictors: (Constant), Konatif, Afektif, Kognitf

b. Dependent Variable: Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3,867 3,843 1,006 ,321

Kognitf ,250 ,127 ,341 1,973 ,056 ,586 1,705

Afektif ,163 ,160 ,171 1,024 ,313 ,626 1,598

Konatif ,228 ,130 ,251 1,749 ,089 ,849 1,177

a. Dependent Variable: Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 60,463 3 20,154 7,042 ,001b

Residual 103,037 36 2,862

Total 163,500 39

a. Dependent Variable: Manfaat Investasi Produk Mitra Amanah b. Predictors: (Constant), Konatif, Afektif, Kognitf


(6)