Brosur CronosERP MMS v1.7
Maintenance Management
System (MMS)
CronosERP MMS merupakan sistem aplikasi yang di desain khusus sebagai alat bantu pelaksanaan Maintenance yang mencakup asset management, work order management, sparepart management, contractor
management, asset analisis tools, preventive maintenance hingga maintenance strategy setting.
www.CronosERP.com
THE
WAY
YOU DO MAINTENANCE
(2)
D
AFTAR
I
SI
Daftar Isi ... 2
Tentang CronosERP MMS ... 3
Fitur CronosERP MMS ... 7
Manfaat Dan Keuntungan ... 11
Equipment Running Hours Reading Process Flow ... 14
Metodologi Implementasi ... 15
Pelatihan... 17
Spesifikasi Teknis ... 18
(3)
T
ENTANG
C
RONOS
ERP
MMS
CronosERP MMS (Asset Maintenance and Management System), adalah aplikasi Sistem Manajemen
yang dalam dunia maintenance biasa di sebut CMMS (Computerized Maintenance Management
System).
CronosERP MMS di disain khusus sebagai pusat pengaturan semua aktifitas maintenance, CronosERP MMS dapat dimplementasikan pada peralatan, kendaraan, mesin ataupun gedung.
CronosERP MMS akan menampilkan kalender waktu pelaksanaan maintenance dalam periode tahunan, bulanan, hingga harian, dengan begitu pengelolaan budget serta perencanaan kebutuhan maintenance dapat di persiapkan jauh hari sebelumnya baik kebutuhan sparepart, crew, bahkan pihak ketiga yg akan membantu proses maintenance.
Dengan arsitektur yang handal dan telah teruji serta tersaji dalam format yang sangat mudah dijalankan (user-friendly), CronosERP MMS mampu menyediakan informasi yang berkaitan dengan maintenance secara cepat dan mudah.
CronosERP MMS di kelompokkan ke dalam 6 modul besar, yang di sesuaikan dengan proses yang di butuhkan dalam dunia maintenance yaitu;
1. MAINTENANCE MANAGEMENT MODULE
Modul ini khusus untuk mengetahui detil assets (asset register), tool untuk membantu men-setting strategi maintenance & alat untuk melakukan PMR (Planned Maintenance Routine) development. 2. PLANNED & SCHEDULING MODULE
Modul ini memberikan kemudahan ke pada user untuk mengatur perencanaan dan pelaksanaan maintenance (Work Plan & Job Plan) antara lain; task maintenance, tenaga kerja, sparepart, etimasi biaya maintenance, detail waktu pelaksanaan, lama pengerjaan, dll. Dalam modul ini juga akan merecord semua aktifitas maintenance (planned sampai dengan unplanned/ad - hoc maintenance) 3. CONTRACTOR SERVICES MODULE
Modul yang di gunakan untuk membantu mengelola pelaksanaan maintenance yang membutuhkan pihak ketiga sebagai pelaksana.
4. MATERIAL MANAGEMENT MODULE
Modul yang di peruntukkan membantu proses pengelolaan sparepart maintenance. 5. EQUIPMENT RELIABILITY MODULE
Modul ini akan menampilkan KPI (Key Performance Indicator) dalam bentuk grafik dan data-data dalam bentuk dan format yang mudah pembacaannya. Informasi tersebut nantinya akan sangat membantu untuk pelaksanaan RCM (Reliability Center Maintenance) serta dapat di gunakan pada proses analisa asset (FMEA, REM dan RCFA) untuk meningkatkan tingkat kehandalan (reliability) asset.
6. REPORTING
Modul ini akan menampilkan semua report standart seperti (MTBF, MTTR, %WO Closed, %Plan vs Unplanned, % Downtime)
Secara keseluruhan CronosERP MMS akan membantu anda untuk mengambil keputusan terbaik dan memudahkan anda dalam melaksanakan semua aktifitas maintenance asset.
(4)
M
AINTENANCEM
ANAGEMENT(5)
A
LURP
ROSESM
AINTENANCEM
ANAGEMENTS
YSTEMF
LOWM
AINTENANCEM
ANAGEMENTMaintenance Policies
WORK ORDER LISTING
MAINTENANCE REQUEST
K P I &
REPORT
ANALYSIS
ASSET
REGISTER
SETUP SISTEM
ANALISA KERUSAKAN
PENILAIAN KINERJA PERAWATAN
EVALUASI PROGRAM PERAWATAN
PERENCANAAN MAINTENANCE
PENJADWALAN PERAWATAN
HISTORIKAL
PERAWATAN
PERMINTAAN MAINTENANCE
(6)
D
IAGRAMF
LOWA
SSETM
AINTENANCEM
ANAGEMENTJOB REQUEST ASSET REGISTER
WORK ORDER JOB CLOSING
LOCATION ACCOUNTING
DATA
DATE PURCHASE WARRANTY
DOCUMENT COST
TASK
SPAREPART
WAREHOUSE MANAGEMENT
SYSTEM HISTORY &
READING CORRECTIVE
MAITENANCE
PREVENTIVE MAITENANCE
MAINTENANCE POLICY
MODEL DIMENSION
PROCUREMENT SYSTEM
RESOURCES PREVENTIVE
MAINTENANCE TYPE POLICY
MAINTENANCE POLICY
(7)
F
ITUR
C
RONOS
ERP
MMS
1. Kemudahan akses dan pengoperasian serta kastemisasi user profile atau security setting. 2. Dapat diakses dari berbagai lokasi yang terkoneksi internet.
3. Kemudahan untuk menambah record atau data (asset register, parts catalogue, work order, maintenance request).
4. Mempunyai beberapa pilihan Report yang akan sangat membantu dalam menganalisa performace dari
asset. Custom report juga dapat ditampilkan sesuai kebutuhan informasi yang diinginkan.
5. Informasi lengkap dan akurat tentang asset tersaji dalam satu layar monitor sehingga mudah dalam pembacaannya.
6. Fitur untuk menampilkan Graph Monitoring Performace / KPI .
A
SSETR
EGISTER1. Memiliki record/informasi yang lengkap untuk setiap asset. 2. Memberikan informasi nilai depresiasi asset.
3. Memberikan informasi supplier dan warranty.
4. Menampilkan gambar asset.
5. Memberikan informasi fisik asset seperti berat, warna, lebar, tinggi. 6. Memberikan informasi spesifikasi teknis asset.
7. Memberikan informasi Policies (program maintenance) dan Work Order yang aktif.
8. Memberikan informasi perpindahan asset.
9. Tree view display yang dapat menampilkan semua struktur asset hingga 4 level.
(8)
W
ORKO
RDER&
W
ORKO
RDERH
ISTORY1. Work Order dapat dibuat untuk setiap pekerjaan yang telah atau belum dilaksanakan.
2. Post Entry Work Order, pembuatan Work Order untuk maintenanceyang bersifat breakdown atau
tidak terencana.
3. Pre Entry Work Order, pembuatan Work Order untuk maintenance yang bersifat terencana (corrective, preventive, atau predictive).
4. Dilengkapi dengan data estimated dan actual cost setiap Work Order yang dibuat.
5. Dilengkapi dengan semua record data spare parts yang dikonsumsi dalam melakukan aktifitas perawatan.
6. Link dengan dokumen eksternal, yang otomatis tercetak ketika Work Order dicetak (baik file Excel, Word, dll).
7. Work Order dapat dialokasikan sesuai department yang berkepentingan.
8. Work Order dapat dibuat dari Maintenance Request melalui entry pada eM-Request (fitur opsional untuk aplikasi web).
9. Work Order dilengkapi dengan Scheduling (penjadwalan) dan spare parts dapat dipesan
(reservation).
10. History pekerjaan maintenance tercatat setiap kali pekerjaan tersebut sudah dalam kondisi Close atau selesai dilaksanakan.
11. Work Order bisa dibuat untuk setiap Policies yang dibuat, termasuk yang bersifat standard job. 12. Maintenance task bisa ditambahkan untuk setiap Work Order.
(9)
M
AINTENANCEP
OLICIES1. Kemudahan membuat Maintenance Policies untuk semua asset.
2. Menampilkan semua detail informasi Policies yang digunakan pada tiap asset.
3. Menampilkan semua asset yang telah jatuh tempo pelaksanaan maintenancenya.
4. Adanya Grouping menu antara Policies dengan beberapa Work Order yang terkait.
5. Kemudahan setting dan alokasi resource atau operating support lainnya pada Policies. 6. Maintenance task dalam Policies bisa diorganisir dan diupdate dengan mudah.
7. Dokumen yang berkaitan dengan Policies bisa dikaitkan dan secara otomatis tercetak saat Work
Order dicetak.
8. Terdapat beberapa pilihan setting Polices. Scheduler dengan basis kalender, Triggering dengan basis variabel operasional, Auto Trigger akan mengaktifkan secara otomatis semua Policies yang sudah jatuh tempo.
9. Kemudahan untuk melakukan aktifasi semua Policies.
S
ECURITY DANO
TORISASI1. Aplikasi CronosERP MMS didisain dengan tingkat keamanan yang tinggi yang dapat diatur oleh user dengan level Administrator untuk security setting yang berbeda untuk setiap user. Sehingga pengguna aplikasi CronosERP MMS dapat lebih fokus dalam melakukan pengelolaan maintenance sesuai akses yang diberikan.
2. Sistem otorisasi mempunyai fleksibilitas dalam pemilihan menu menyesuaikan kebutuhan user. Sistem otorisasi ini diatur oleh user dengan level Administrator.
3. Konfigurasi sistem keamanan disediakan bagi individual user atau group user untuk setiap fungsi dalam sistem aplikasi CronosERP MMS termasuk fitur- fitur advanced.
(10)
P
ELAPORAN/
R
EPORTReport yang dihasilkan oleh aplikasi CronosERP MMS antara lain:
1. Planned Maintenance Calender
2. Backlog of Work by Dept and Crew Code
Detail
3. Backlog of Work by Dept and Crew Code
Summary
4. Backlog of Work by Job Type
5. Backlog of Work by Job Type Summary
Report
6. Backlog of Work by Priority
7. Backlog of Work by Crew Code Detail Report
8. Backlog of Work by Crew Code Summary
Report
9. Backlog of Work by Crew Name Detail Report
10. Backlog of Work by Crew Name Summary
Report
11. Breakdown of Hours by Equipment Type Detail
12. Breakdown of Hours by Equipment Type
Summary
13. Breakdown of Hours by Site Detail
14. Breakdown of Hours by Site Summary
15. Delays by Job Type Summary Report
16. Downtime Report
17. Equipment APL Report
18. Equipment Costs by Job Type
19. Equipment Costs Report
20. Equipment Downtime by Month Report
21. Estimated v Actual Detail Costs
22. Estimated v Actual Summary Costs
23. Maintenance Costs by Job Type Report
24. Mean Time Between Failure Detail Report
25. Mean Time Between Failure Report
26. Work Completed by Crew Code
27. Work Completed by Crew Name
28. Work History Costs Detail
29. Work History Costs Summary
30. Work Order Avarage Report
31. Work Order Completed Report
32. Work Order Count Graph
33. Work Order Current Report 34. Work Order Delays Detail Report
35. Work Order Failure Codes
36. Work Order History by Job Type
37. Work Order History by Job Type Summary
38. Work Order History Report
39. Work Order Outstanding Report
40. Work Order Outstanding Report by
(11)
M
ANFAAT
D
AN
K
EUNTUNGAN
C
RONOSERP
MMS
didisain untuk membantu anda dalam
:
1. Memonitor Performansi Aset /Mesin
2. Membantu Pelaksanaan Analisa Proses Maintenance :
RCFA ~ Root Cause Failure Analysis FMEA ~ Failure Mode And Effect Analysis
MTBF ~ Mean Time Between Failure
MTTR ~ Mean Time To Repair
3. Melakukan Asset Management
4. Mengoptimalkan Pelaksanaan Maintenance
5. Memberikan Kemudahan dalam Analisa Downtime
6. Optimalisasi Ketersediaan Stok Spare Part (Inventory Management)
7. Mengefisiensikan Alur Pembelian Sparepart
8. Mengatur Sumber Daya Pelaksanaan Maintenance
9. Melakukan Tracking Pembiayaan Proses Maintenance
(12)
G
RAFIKP
ERBANDINGANI
MPLEMENTASIC
RONOSERP
MMS
1. Availability Loses (Sebelum)2. Availability Loses (Sesudah Implementasi CronosERP MMS)
3. DOWNTIME (Sebelum)
Availability Losses
10% 15% 20% 25% 30%
M-12 M-11 M-10 M-9 M-8 M7 M-6 M-5 M-4 M-3 M-2 M-1
Availability Losses
10% 15% 20% 25% 30%
M+1 M+2 M+3 M+4 M+5 M+6
Unplanned Downtime
7% 9% 11% 13% 15%
(13)
4. DOWNTIME (Sesudah Implementasi CronosERP MMS)
5. SPARE PART Consumption (Sebelum)
6. SPARE PART Consumption (Sesudah Implementasi CronosERP MMS)
Unplanned Downtime
5% 7% 9% 11% 13% 15%
M+1 M+2 M+3 M+4 M+5 M+6
Spare parts Consumption
$30,000 $35,000 $40,000 $45,000 $50,000 $55,000 $60,000
M-6 M-5 M-4 M-3 M-2 M-1 M+1 M+2 M+3 M+4 M+5 M+6
Spare parts Consumption
$30,000 $35,000 $40,000 $45,000 $50,000 $55,000 $60,000
(14)
(15)
M
ETODOLOGI
I
MPLEMENTASI
D
IFINISI:
Difinisi dan Membuat kesepakatan target pencapaian project dan item-item kritikal lainnya. 1. Identifikasi system yang dibutuhkan
2. Melakukan Meeting persiapan implementasi project, termasuk didalamnya membahas persiapan serta follow-up dari project yang telah disepakati.
3. Konfirmasi dan membuat kesepakatan item-item yang termasuk dalam scope pelaksanaan project
(time frame, target pencapaian, scope, constraints dan commercial basis)
4. Kesepakatan yang dibuat didalamnya juga termasuk membahas kebutuhan-kebutuhan kritikal yang
dibutuhkan dalam pengerjaan project
5. Membuat kesepakatan dan Mendokumentasikan project roles
6. Mempresentasikan Global pelaksanaan Project
7. Mengkonfirmasikan ulang langkah-langkah pengerjaan project
P
ERSIAPAN:
Mempersiapkan semua item kunci yang di butuhkan untuk pengimplementasian system
1. Melakukan Training kepada super-users
2. Persiapan dan implementasi installation untuk trial dan melihat beberapa aspek yang dibutuhkan user
3. Mempersiapkan dan melakukan system mapping, termasuk didalamnya:
Persiapan dan follow-up
Identifikasi dan persetujuan training yang di butuhkan
Pendifinisian aturan pembuatan struktur pengcodean dan "look-ups" Identifikasi semua sumber data yang relefan
Mendefinisikan detail struktur kode dan "look-ups" Trial data import process
Develop dummy data set
(16)
P
ERSIAPAN(L
ANJUTAN):
1. Develop procedure kerja, jika dibutuhkan
2. Komunikasi dengan end users tentang process yang ada, target dan beberapa item penting didalamnya
3. Develop dan membuat kesepakatan detail spesifikasi untuk konfigurasi atau persiapan
implementasi software
4. Develop dan membuat kesepakatan detail spesifikasi untuk kebutuhan integration work
5. Memepersiapkan dan membuat kesepakatan detail rencana dan fase
6. Trial pilot data set 7. Pilot Training untuk users
8. Publikasi progress dan pencapaian
9. Konfigurasi (atau pengimplementasian) software untuk pilot 10. Melakukan tes integrasi sistem, jika dibutuhkan
11. Install dan upgrade pilot project
PILOT:
Melakukan pengetesan asumsi yang dibuat oleh user untuk menunjukkan sistem berjalan secara efektif 1. Pilot all significant processes
2. Review procedures and practical issues with users
3. Merubah proses, jika dibutuhkan
4. Check outputs dan hasilnya
5. Merubah data, jika dibutuhkan 6. Persiapan full data set 7. Review efektifitas training 8. Merubah training, jika dibutuhkan 9. Pelatihan full user
10. Install dan upgrade untuk full running 11. Konfirmasi stage complete
IMPLEMENTATION:
Melakukan penggunaan sistem secara efektif yang dibutuhkan
1. Mereview eksisting systems dan procedures
2. Memulai proses baru
3. Melakukan pembaruan data
4. Kesepakatan live running
5. Konfirmasi stage complete
SUPPORT:
Pendampingan penggunaan system secara efektif
1. Pemeliharaan dan pemutakhiran data
2. Analisa data histori
3. Penggunaan system pada area baru
(17)
P
ELATIHAN
S
TANDARDA
DVANCEDM
M
a
a
i
i
n
n
t
t
e
e
n
n
a
a
n
n
c
c
e
e
P
P
r
r
o
o
c
c
e
e
s
s
s
s
M
M
a
a
p
p
p
p
i
i
n
n
g
g
C
C
o
o
n
n
t
t
r
r
a
a
c
c
t
t
e
e
d
d
M
M
a
a
i
i
n
n
t
t
e
e
n
n
a
a
n
n
c
c
e
e
E
E
q
q
u
u
i
i
p
p
m
m
e
e
n
n
t
t
L
L
i
i
f
f
e
e
C
C
y
y
c
c
l
l
e
e
M
M
a
a
n
n
a
a
g
g
e
e
m
m
e
e
n
n
t
t
M
M
a
a
i
i
n
n
t
t
e
e
n
n
a
a
n
n
c
c
e
e
D
D
a
a
t
t
a
a
M
M
a
a
n
n
a
a
g
g
e
e
m
m
e
e
n
n
t
t
T
T
o
o
t
t
a
a
l
l
P
P
r
r
o
o
d
d
u
u
c
c
t
t
i
i
v
v
e
e
M
M
a
a
i
i
n
n
t
t
e
e
n
n
a
a
n
n
c
c
e
e
M
M
a
a
i
i
n
n
t
t
e
e
n
n
a
a
n
n
c
c
e
e
P
P
e
e
r
r
f
f
o
o
r
r
m
m
a
a
n
n
c
c
e
e
I
I
n
n
d
d
i
i
c
c
a
a
t
t
o
o
r
r
s
s
A
A
s
s
s
s
e
e
t
t
R
R
e
e
g
g
i
i
s
s
t
t
e
e
r
r
A
A
s
s
s
s
e
e
t
t
C
C
r
r
i
i
t
t
i
i
c
c
a
a
l
l
i
i
t
t
y
y
S
S
p
p
a
a
r
r
e
e
P
P
a
a
r
r
t
t
s
s
M
M
a
a
n
n
a
a
g
g
e
e
m
m
e
e
n
n
t
t
M
M
a
a
i
i
n
n
t
t
e
e
n
n
a
a
n
n
c
c
e
e
R
R
o
o
u
u
t
t
i
i
n
n
e
e
D
D
e
e
v
v
e
e
l
l
o
o
p
p
m
m
e
e
n
n
t
t
R
R
o
o
o
o
t
t
C
C
a
a
u
u
s
s
e
e
F
F
a
a
i
i
l
l
u
u
r
r
e
e
A
A
n
n
a
a
l
l
y
y
s
s
i
i
s
s
P
P
l
l
a
a
n
n
n
n
i
i
n
n
g
g
a
a
n
n
d
d
S
(18)
S
PESIFIKASI
T
EKNIS
Bagian ini menjelaskan baseline dari kebutuhan sistem yang diperlukan untuk instalasi dan operasional modul-modul CronosERP MMS.
K
EBUTUHANS
ERVERRekomendasi berikut adalah kebutuhan untuk server database CronosERP MMS:
1. Secara umum, CronosERP MMS membutuhkan 2-3 MB hard drive space untuk setiap 50
Aset/Equipment.
2. Sistem CronosERP MMS dikembangkan menggunakan Microsoft SQL Server sebagai aplikasi
database. Specification
1. Intel® Xeon® Processor
2. 2 GB ECC Memory
3. Harddisk 120 GB SATA 10,000 rpm HOTSWAPPABLE ( Mirroring System )
4. DVD IDE (ATAPI) drive
5. Integrated 10/100/1000 Ethernet
6. UPS 2200 VA
T
AMBAHANI
NFORMASI MENGENAIS
ERVER1. Multiple network cards dan dual Processor dibutuhkan apabila CronosERP MMS digunakan oleh user yang banyak pada saat bersamaan.
2. Kami merekomendasikan server yang khusus digunakan untuk database CronosERP MMS untuk
implementasi yang lebih luas. Konsultasikan dengan kami apabila anda memiliki kebutuhan spesifik ini.
S
OFTWARE UNTUKM
ANAJEMEND
ATABASE(DBMS)
1. Microsoft® SQL Server Standard Editions 2008K
EBUTUHANC
LIENTRekomendasi sistem berikut digunakan untuk instalasi di workstation user dari modul-modul utama CronosERP MMS (Asset Register, Work Order, Maintenance Policy, Spare Part, dan lainnya). Kebutuhan tambahan akan diperlukan lebih lanjut untuk instalasi modul Maintenance Process Automation Module (MPAM): On-line Maintenance Request, e-Procurement, Inspection and Office Console.
Specification
1. Processor – Dual Core
2. Memory 2 GB
3. Harddisk 20 GB
4. Microsoft® Windows XP Professional (SP 3), Windows 7 5. Microsoft® .NET Framework
(19)
I
NFORMASI
L
EBIH
L
ANJUT
:
Abdullah Soedarmo 0815 11 431 401 soedarmo@CronosERP.com abdullah.soedarmo@gmail.com
(1)
(2)
M
ETODOLOGI
I
MPLEMENTASI
D
IFINISI:
Difinisi dan Membuat kesepakatan target pencapaian project dan item-item kritikal lainnya.
1. Identifikasi system yang dibutuhkan
2. Melakukan Meeting persiapan implementasi project, termasuk didalamnya membahas persiapan serta follow-up dari project yang telah disepakati.
3. Konfirmasi dan membuat kesepakatan item-item yang termasuk dalam scope pelaksanaan project (time frame, target pencapaian, scope, constraints dan commercial basis)
4. Kesepakatan yang dibuat didalamnya juga termasuk membahas kebutuhan-kebutuhan kritikal yang dibutuhkan dalam pengerjaan project
5. Membuat kesepakatan dan Mendokumentasikan project roles 6. Mempresentasikan Global pelaksanaan Project
7. Mengkonfirmasikan ulang langkah-langkah pengerjaan project
P
ERSIAPAN:
Mempersiapkan semua item kunci yang di butuhkan untuk pengimplementasian system
1. Melakukan Training kepada super-users
2. Persiapan dan implementasi installation untuk trial dan melihat beberapa aspek yang dibutuhkan user
3. Mempersiapkan dan melakukan system mapping, termasuk didalamnya: Persiapan dan follow-up
Identifikasi dan persetujuan training yang di butuhkan
Pendifinisian aturan pembuatan struktur pengcodean dan "look-ups" Identifikasi semua sumber data yang relefan
Mendefinisikan detail struktur kode dan "look-ups" Trial data import process
(3)
P
ERSIAPAN(L
ANJUTAN):
1. Develop procedure kerja, jika dibutuhkan
2. Komunikasi dengan end users tentang process yang ada, target dan beberapa item penting didalamnya
3. Develop dan membuat kesepakatan detail spesifikasi untuk konfigurasi atau persiapan implementasi software
4. Develop dan membuat kesepakatan detail spesifikasi untuk kebutuhan integration work 5. Memepersiapkan dan membuat kesepakatan detail rencana dan fase
6. Trial pilot data set 7. Pilot Training untuk users
8. Publikasi progress dan pencapaian
9. Konfigurasi (atau pengimplementasian) software untuk pilot 10. Melakukan tes integrasi sistem, jika dibutuhkan
11. Install dan upgrade pilot project
PILOT:
Melakukan pengetesan asumsi yang dibuat oleh user untuk menunjukkan sistem berjalan secara efektif
1. Pilot all significant processes
2. Review procedures and practical issues with users 3. Merubah proses, jika dibutuhkan
4. Check outputs dan hasilnya 5. Merubah data, jika dibutuhkan 6. Persiapan full data set 7. Review efektifitas training 8. Merubah training, jika dibutuhkan 9. Pelatihan full user
10. Install dan upgrade untuk full running 11. Konfirmasi stage complete
IMPLEMENTATION:
Melakukan penggunaan sistem secara efektif yang dibutuhkan
1. Mereview eksisting systems dan procedures 2. Memulai proses baru
3. Melakukan pembaruan data 4. Kesepakatan live running 5. Konfirmasi stage complete
SUPPORT:
Pendampingan penggunaan system secara efektif
1. Pemeliharaan dan pemutakhiran data 2. Analisa data histori
3. Penggunaan system pada area baru 4. Pendampingan penggunaan system
(4)
P
ELATIHAN
STANDARD
ADVANCED
M
M
a
a
i
i
n
n
t
t
e
e
n
n
a
a
n
n
c
c
e
e
P
P
r
r
o
o
c
c
e
e
s
s
s
s
M
M
a
a
p
p
p
p
i
i
n
n
g
g
C
C
o
o
n
n
t
t
r
r
a
a
c
c
t
t
e
e
d
d
M
M
a
a
i
i
n
n
t
t
e
e
n
n
a
a
n
n
c
c
e
e
E
E
q
q
u
u
i
i
p
p
m
m
e
e
n
n
t
t
L
L
i
i
f
f
e
e
C
C
y
y
c
c
l
l
e
e
M
M
a
a
n
n
a
a
g
g
e
e
m
m
e
e
n
n
t
t
M
M
a
a
i
i
n
n
t
t
e
e
n
n
a
a
n
n
c
c
e
e
T
T
o
o
t
t
a
a
l
l
M
M
a
a
i
i
n
n
t
t
e
e
n
n
a
a
n
n
c
c
e
e
P
P
e
e
r
r
f
f
o
o
r
r
m
m
a
a
n
n
c
c
e
e
I
I
n
n
d
d
i
i
c
c
a
a
t
t
o
o
r
r
s
s
A
A
s
s
s
s
e
e
t
t
R
R
e
e
g
g
i
i
s
s
t
t
e
e
r
r
A
A
s
s
s
s
e
e
t
t
C
C
r
r
i
i
t
t
i
i
c
c
a
a
l
l
i
i
t
t
y
y
S
S
p
p
a
a
r
r
e
e
P
P
a
a
r
r
t
t
s
s
M
M
a
a
n
n
a
a
g
g
e
e
m
m
e
e
n
n
t
t
M
M
a
a
i
i
n
n
t
t
e
e
n
n
a
a
n
n
c
c
e
e
R
R
o
o
u
u
t
t
i
i
n
n
e
e
D
D
e
e
v
v
e
e
l
l
o
o
p
p
m
m
e
e
n
n
t
t
R
R
o
o
o
o
t
t
C
C
a
a
u
u
s
s
e
e
F
F
a
a
i
i
l
l
u
u
r
r
e
e
A
A
n
n
a
a
l
l
y
y
s
s
i
i
s
s
P
P
l
l
a
a
n
n
n
n
i
i
n
n
g
g
a
a
n
n
d
d
S
(5)
S
PESIFIKASI
T
EKNIS
Bagian ini menjelaskan baseline dari kebutuhan sistem yang diperlukan untuk instalasi dan operasional modul-modul CronosERP MMS.
KEBUTUHAN SERVER
Rekomendasi berikut adalah kebutuhan untuk server database CronosERP MMS:
1. Secara umum, CronosERP MMS membutuhkan 2-3 MB hard drive space untuk setiap 50 Aset/Equipment.
2. Sistem CronosERP MMS dikembangkan menggunakan Microsoft SQL Server sebagai aplikasi database.
Specification
1. Intel® Xeon® Processor 2. 2 GB ECC Memory
3. Harddisk 120 GB SATA 10,000 rpm HOTSWAPPABLE ( Mirroring System ) 4. DVD IDE (ATAPI) drive
5. Integrated 10/100/1000 Ethernet 6. UPS 2200 VA
T
AMBAHANI
NFORMASI MENGENAIS
ERVER1. Multiple network cards dan dual Processor dibutuhkan apabila CronosERP MMS digunakan oleh user yang banyak pada saat bersamaan.
2. Kami merekomendasikan server yang khusus digunakan untuk database CronosERP MMS untuk implementasi yang lebih luas. Konsultasikan dengan kami apabila anda memiliki kebutuhan spesifik ini.
S
OFTWARE UNTUKM
ANAJEMEND
ATABASE(DBMS)
1. Microsoft® SQL Server Standard Editions 2008K
EBUTUHANC
LIENTRekomendasi sistem berikut digunakan untuk instalasi di workstation user dari modul-modul utama CronosERP MMS (Asset Register, Work Order, Maintenance Policy, Spare Part, dan lainnya). Kebutuhan tambahan akan diperlukan lebih lanjut untuk instalasi modul Maintenance Process Automation Module (MPAM): On-line Maintenance Request, e-Procurement, Inspection and Office Console.
Specification
1. Processor – Dual Core 2. Memory 2 GB
3. Harddisk 20 GB
4. Microsoft® Windows XP Professional (SP 3), Windows 7 5. Microsoft® .NET Framework
(6)
I
NFORMASI
L
EBIH
L
ANJUT
:
Abdullah Soedarmo 0815 11 431 401 soedarmo@CronosERP.com abdullah.soedarmo@gmail.com